Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Proteksi
Listrik merupakan hal yang sangat dibutuhkan manusia setiap harinya, baik di
sekolah, pabrik, industri, kantor maupun di rumah tinggal yang mempergunakan
peralatan listrik. Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan
listrik yang saling berhubungan serta memiliki ciri yang terkoordinasi untuk
memenuhi satu atau sejumlah tujuan tertentu. Dalam instalasi listrik rumah tinggal
tentu memiliki beberapa peraturan dalam pemasangannya. Selain itu juga harus
memperhatikan syarat-syarat instalasinya.
Sistem proteksi atau pengaman istalasi rumah tinggal merupakan suatu hal
yang sangat penting untuk dipasang. Dengan adanya pengaman pada peralatan
instalasi, tentu akan dapat meminimalisir bahaya-bahaya yang diakibatkan oleh
kerusakan ataupun konsleting pada instalasi rumah tinggal. Sebagian besar dari
kita tentu sudah sangat mengenal peralatan listrik yang terpasang dirumah kita
seperti : sakelar, stop kontak, steker, sekering dan lain sebagainya. Namun begitu,
untuk lebih membantu memahami sistem proteksi dan cara mengatasi bahayanya,
perlu dipahami terkait cara merawat dan pencegahan bahaya yang dapat
ditimbulkan dari kerusakan instalasi rumah tinggal kita.
Instalasi listrik besar, sedang atau kecil dengan berbagai variasi tegangan dari
rendah, tinggi sampai ekstra tinggi wajib dipasang grounding (pentanahan atau
arde). Grounding adalah suatu jalur yang dipasang langsung dari arus listrik
menuju bumi. Grounding dipasang untuk mencegah terjadinya kontak antara
makhluk hidup dengan tegangan listrik berbahaya akibat adanya kegagalan isolasi.
Cara kerja grounding adalah ketika terjadi arus listrik yang terlalu besar akibat
adanya kebocoran, induksi tegangan listrik atau kegagalan isolasi suatu peralatan
listrik atau instalasi listrik, maka bagian pentanahan akan secepatnya menyalurkan
ke tanah, dan orang yang tidak sengaja memegang peralatan tersebut akan aman
dari sengatan listrik, serta peralatan akan terhindar dari kerusakan.
Cara kerja instalasi grounding yaitu dari kWh meter kawat tembaga
BC yang terpasang dalam pipa PVC bertemu dengan grounding rod dalam
satu bak kontrol. Untuk instalasi penangkal petir, air terminal yang
terpasang harus mampu mengcover sampai radius 120°, di posisi air
teminal batang tembaga disambung dengan kabel BC langsung menuju
grounding rod.
Gambar 3.9. Detail Komponen Grounding Rod
Gambar dibawah ini merupakan salah satu contoh sistem grounding yang
efektif untuk menghindari terjadinya kebakaran dari bahan kimia mudah terbakar
Ketika dilakukan pemindahan tanpa/dengan menggunakan pompa dari satu
kemasan ke kemasan yang lain.
Gambar 3.14. Sistem Grounding Untuk Bahan Kimia Mudah Terbakar
Bagian-bagian yang Ditanahkan
Dalam sebuah instalasi listrik ada empat bagian yang harus ditanahkan
atau sering juga disebut dibumikan. Empat bagian dari instalasi listrik ini
adalah:
1. Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar listrik) dan
dengan mudah bisa disentuh manusia. Hal ini perlu agar potensial dari
logam yang mudah disentuh manusia selalu sama dengan potensial tanah
(bumi) tempat manusia berpijak sehingga tidak berbahaya bagi manusia
yang menyentuhnya.
2. Bagian pembuangan muatan listrik (bagian bawah) dari lightning arrester.
Hal ini diperlukan agar lightning arrester dapat berfungsi dengan baik,
yaitu membuang muatan listrik yang diterimanya dari petir ke tanah
(bumi) dengan lancar.
3. Kawat petir yang ada pada bagian atas saluran transmisi. Kawat petir ini
sesungguhnya juga berfungsi sebagai lightning arrester. Karena letaknya
yang ada di sepanjang saluran transmisi, maka semua kaki tiang transmisi
harus ditanahkan agar petir yang menyambar kawat petir dapat disalurkan
ke tanah dengan lancar melalui kaki tiang saluran transmisi.
4. Titik netral dari transformator atau titik netral dari generator. Hal ini
diperlukan dalam kaitan dengan keperluan proteksi khususnya yang
menyangkut gangguan hubung tanah.
Dalam praktik, diinginkan agar tahanan pentanahan dari titik-titik
pentanahan tersebut di atas tidak melebihi 4 ohm. Secara teoretis, tahanan dari
tanah atau bumi adalah nol karena luas penampang bumi tak terhingga. Tetapi
kenyataannya tidak demikian, artinya tahanan pentanahan nilainya tidak nol.
Hal ini terutama disebabkan oleh adanya tahanan kontak antara alat
pentanahan dengan tanah di mana alat tersebut dipasang ( dalam tanah ). Alat
untuk melakukan pentanahan ditunjukkan oleh gambar berikut :
Dari gambar 3.15. tampak bahwa ada empat alat pentanahan, yaitu :
a. Pentanahan tunggal (single grounding rod).
b. Batang pentanahan ganda (multiple grounding rod), terdiri dari
beberapa batang tunggal yang dihubungkan paralel.
c. Anyaman pentanahan (grounding mesh), merupakan anyaman kawat
tembaga.
d. Pelat pentanahan (grounding plate), yaitu pelat tembaga.
H. Kesimpulan