I DENGAN
KATARAK DIABETIK DI RUANG ALAMANDA 2
RSUD Dr. GONDO SUWARNO UNGARAN
Disusun Oleh :
119046 HELDA DELIA
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : Ny. I
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama/Suku : Islam / Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Bahasa Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat Rumah : Ungaran
Dx. Medik : OD Katarak Diabetik
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. M
Alamat : Ungaran
Hubungan dengan pasien : Suami
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan pandangan mata kanan kabur
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : Ny. I berusia 60 tahun dibawa ke RSUD dr.
Gondo Suwarno Ungaran oleh keluarganya pada hari senin 11 Juli 2022 pukul
08.00 WIB ke poli mata dengan keluhan pandangan mata sebelah kanan kabur
disertai dengan vertigo. Selama pasien di poli mata dilakukan pengukuran tanda-
tanda vital didapatkan hasil TD: 140/90 Nadi: 78 x/menit Suhu: 36,5 ℃, RR: 20
x/menit Setelah dari Poli Mata pasien dipindahkan ke Alamanda 2 pada pukul
11.30 dan dilakukan pemeriksaan Tanda-tanda vital didapatkan hasil TD: 173/98
mmHg, Nadi: 74 x/menit, Suhu: 36 ℃ RR: 22 x/menit. SpO2: 97%, GDS: 158
mg/dL dan diberikan therapy infus RL 20tpm.
3. Riwayat Kesehatan Lalu : Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit
Diabetes Melitus sejak 6 tahun yang lalu sampai saat ini.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada
yang memiliki penyakit serupa atau penyakit yang lainnya.
X
°
Keterangan:
: Perempuan
: Laki - laki
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
Ny. I mengatakan bahwa ayah dan ibu dari kedua orang tuanya sudah meninggal. Ny.
I merupakan anak ke 4 dari 7 bersaudara. Tn. M merupakan anak pertama dari 5
bersaudara. Ny. I menikah dengan Tn. M dan memiliki 1 orang anak laki-laki dan 3
anak perempuan, anak perempuan yang ke 3 meninggal, Ny. I hanya tinggal berdua
bersama Tn. M karena anak-anaknya sudah menikah dan tinggal dirumahnya masing-
masing.
PEMERIKSAAN FISIK
D. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : Compos Mentis √ Somnolen
Soporocomatous Koma
Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow : - Respon Motorik :6
- Respon Bicara :5
- Respon Membuka Mata : 4
Kesimpulan : M : 6 V:5 E:4
2. Tekanan Darah : 173/98 mmHg
MAP : 123 mmHg
5. Nadi : 74 ×/menit
E. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas : 23 cm
2. Tinggi Badan : 155 cm Berat Badan : 50 kg
3. I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : 20,83 kg/m2
4. Z Score :-
Kesimpulan : Setelah dilakukan pemeriksaan antropometri didapatkan hasil lingkar
lengan atas 23 cm, tinggi badan 155 cm, berat badan 50 kg, dan IMT 20,83 kg/m2.
III.DATA PENUNJANG
A. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan Laboratorium Tanggal : 11 Juli 2022 Pukul 16.04 WIB
Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan Metode
Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin L 8,3 g/dL 11,7 – 15,5 flowcytometri
Lekosit 5,45 10 ̂ 3 / uL 3,6 – 11 flowcytometri
Trombosit 200 10 ̂ 3 / uL 150 – 440 flowcytometri
Hematokrit L 23,5 % 35-47 flowcytometri
Eritrosit L 2,78 10 ̂ 6 / uL 3,8 – 5,2 flowcytometri
MCV 84,5 fL 80 – 100 flowcytometri
MCH 29,9 pg 26 – 34 flowcytometri
MCHC 35,3 g/dL 32 – 36 flowcytometri
Hitung Jenis (diff)
Eosinofil H 4,4 % 0–3 Flowcytometri
Basofhil 0,4 % 0–1 Flowcytometri
Neutrofil 52,8 % 28 – 78 Flowcytometri
Limfosit 36,0 % 25 – 40 Flowcytometri
Monosit 6,4 % 2–8 Flowcytometri
IMUNOLOGI
Sars-cov2 Antigen Negative Negative Rapid
KIMIA KLINIK
HBa1c H 8.0 % 4,0-6,5 Chromatography
Ureum 24 mg/dL <42 GLDH
Creatinin 1.00 Mg/dL 0,45-1.00 Jaffe
ELEKTROLIT
Natrium 140,7 mmol/L 135-147 ISE
Kalium L 3,15 mmol/L 3,5 – 5,0 ISE
Chlorida 106,7 Mmol/L 98-107 ISE
B. TERAPI
Cara
No Obat Dosis Indikasi
Pemberian
1 Infus Ringer 500 ml Bolus IV Mengganti cairan yang hilang
Laktat (20 tpm) dan sebagai sumber elektrolit
dan air.
2 Flamar 50 mg Oral Untuk mengurangi nyeri,
gangguan inflamasi, nyeri
ringan sampai sedang
3 Floxa 6 tetes Obat tetes Untuk mengobati infeksi pada
mata disebabkan oleh bakteri
4 Nonemi 2x sehari 1 tablet Oral Untuk mencegah dan
mengobati anemia defisiensi
Fe dan defisiensi Vit. B
5 Metformin 500 mg per 8 jam Oral Untuk pengobatan diabetes
mellitus tipe 2 juntuk
menurunkan kadar gula darah
6 Candesartan 16 mg per 24 jam Oral Untuk menangani hipertensi
7 Adalat oros 30 mg per 24 jam Oral Untuk merelaksasikan otot-
otot jantung dan pembuluh
darah
8 Clonidine 0,15 mg per 8 jam Oral Untuk mengatasi tekanan
darah tinggi (Hipertensi)
9 KSR 600 mg per 12 jam Oral Untuk mencegah kalium yang
rendah dalam darah
10 Molcin 6x tetes Obat tetes Terapi keratitis bacterial
HARI, TTD,
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
TGL NAMA
1 Senin, Ds: Pasien mengatakan Gangguan Gangguan
11 Juli penglihatan kabur pada penglihatan persepsi
2022 mata kanan sensori
Do: Saat dilakukan Helda Delia
pemeriksaan TTV
didapatkan hasil:
TD: 183/104 mmHg,
Nadi: 76 x/menit
Suhu: 36 ℃
SpO2: 97%
HB: 8,3 g/dL
GDS: 158 mg/dL
Terpasang infush RL
20tpm.
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
N
O
DIAGNOSA KEPERAWATAN
D
K
1 Gangguan persepsi sensori b.d Gangguan penglihatan d.d konsentrasi buruk, melihat
kesatu arah
2 Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin d.d akral teraba
dingin, warna kulit pucat
3 Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis d.d pola napas berubah
Intervensi
pendukung:
Pemantauan tanda
vital
O: - Monitor tekan
darah
- Monitor nadi
- Monitor
oksimetri nadi
- Identifikasi
penyebab
perubahan tanda
vital
T: - Atur interval
pemantauan sesuai
kondisi pasien
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
E: - Jelaskan
tujuan dan
prosedur
pemantauan
- Informasikan
hasil pemantauaan,
jika perlu
3 Nyeri akut b.d Luara utama: Setelah Intervensi utama:
Agen pencedera dilakukan tindakan Manajemen nyeri
fisiologis d.d pola selama 3x24 jam O: -Identifikasi
napas berubah diharapkan tingkat nyeri lokasi, Helda Delia
menurun dengan kriteria karakteristik,
hasil: durasi, frekuensi,
- Kemampuan kualitas, intensitas
menuntaskan aktivitas nyeru
dari 2 cukup menurun ke - identifikasi skala
4 cukup meningkat nyeri
- Keluhan nyeri dari 2 - identifikasi factor
cukup meningkat ke 4 yang memperberat
cukup menurun dan memperingan
- Kesulitan tidur dari 2 nyeri
cukup meningkat ke 4 T: - Berikan teknik
cukup menurun farmakologis
- Tekanan darah dari 2 untuk mengurangi
cukup memburuk ke 4 rasa nyeri (mis.
cukup membaik TENS, hypnosis,
- Pola napas dari 2 cukup akupresur, terapi
memburuk ke 4 cukup music, terapi pijat,
membaik teknik imajinasi
terbimbing)
Luaran tambahan: - Kontrol
Setelah dilakukan lingkungan yang
tindakan selama 3x24 memperberat rasa
jam diharapkan control nyeri
nyeri meningkat dengan - fasilitasi istirahat
kriteria hasil: tidur
- melaporkan nyeri - anjurkan
terkontrol dari 2 cukup menggunakan
menurun ke 4 cukup analgetik secara
meningkat tepat
- kemampuan mengenali K: Kolaborasi
onset nyeri dari 2 cukup pemberian
menurun ke 4 cukup analgetik, jika
meningkat perlu
- kemampuan mengenali
penyebab nyeri dari 2 Intervensi
cukup menurun ke 4 pendukung:
cukup meningkat Teknik relaksasi
- kemampuan O: - Identifikasi
menggunakan teknik penurunan tingkat
nonfarmakologis dari 2 energy,
cukup menurun ke 4 ketidakmampuan
cukup meningkat berkonsentrasi,atau
- keluhan nyeri dari 2 gejala lain yang
cukup meningkat ke 4 mengganggu
cukup menurun kemampuan
- penggunaan analgesic kognitif
dari 2 cukup meningkat - Identifikasi
ke 4 cukup menurun teknik relaksasi
uyang pernah
efektif digunakan
- monitor respins
terhadap terapi
relaksasi
T: - Ciptakan
lingkungan yang
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan
suhu ruang
nyaman
- gunakan pakaian
longgar
- gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau
tindakan medis
lain
E: Jelaskan tujuan,
manfaat, batasan,
dan jenis relaksasi
yang tersedia
- anjurkan
mengambil posisi
yang nyaman
- anjurkan rileks
dan merasakan
teknik relaksasi
VII. IMPLEMENTASI
Nama/Umur : Ny. I / 60 tahun
Ruang/Unit : Alamanda 2/618
SOAP PULANG
S : Pasien mengatakan penglihatan buram dan
mempunyai riwayat DM
O : Pasien tampak gelisah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
SOAP PULANG
S : Pasien mengatakan pusing berkurang
O : Pasien tampak lebih tenang
TD: 150/90 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor keadaan umum pasien
- Monitor TTV
SOAP DATANG
S : Pasien mengatakan pusing, sesak napas dan nyeri
dada
P: Nyeri dada akibat sesak napas
Q: Nyeri seperti tertekan
R: Dibagian dada
S: Skala nyeri 3
T: Nyeri muncul pada hari rabu sore, nyeri baru
pertama kali dirasakan saat merasakan sesak napas
O : Pasien tampak sesak dan memegangi dadanya
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor keadaan umum pasien
- Monitor TTV
- Lakukan teknik relaksasi napas dalam
SOAP PULANG
S: Pasien mengatakan nyeri berkurang dari skala 3 ke
2
P: Nyeri dada akibat sesak napas
Q: Nyeri seperti tertekan
R: Dibagian dada
S: Skala nyeri 2
T: Nyeri muncul pada hari rabu sore, nyeri baru
pertama kali dirasakan saat merasakan sesak napas
O: Pasien tampak lebih rileks
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
- Monitor keadaan umum pasien
- Monitor TTV
- Lakukan teknik relaksasi napas dalam