Anda di halaman 1dari 46

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 31 ayat(3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua
dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan
2

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua


adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 dan
mengalami beberapa kali perbaiakan dan penyempurnaan di tahun
2016 (edisi revisi) dan mengalami penyempurnaan Kompetensi Dasar
pada tahun 2018 (edisi revisi).
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.
Kurikulum 2013 SD Negeri 238 Mallaulu, dikembangkan sebagai
perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur
sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Kepala
dengan bimbingan nara sumber dari Kasi Dikdas, Kepala Dinas
Pendidikan, dan para Pengawas SD Pendidikan Kabupaten Luwu Timur.

Pengembangan Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar yang


beragam mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan
terdiri atas standar isi, proses, kelulusan, tenaga kependidikan, sarana
dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.
Kewenangan sekolah dalam menyusun Dokumen Kurikulum
memungkinkan sekolah meneyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan
siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah
3

dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan


menentukan hal-hal yang diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar,
metode, pendekatan, model pembelajaran, dan penilaian keberhasilan
belajar siswa serta supervisi keberhasilan guru dalam mengajar.

B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai
berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini
jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak
dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua
berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan
mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya
mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah
bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif
yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya
manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
4

teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan


perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi
akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan
tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association
of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic
Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan
transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam
studi International Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment
(PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang
dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya
materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam
kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
sebagai berikut:
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-
pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi
yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/ media lainnya);
5

3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring


(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana
saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan
model pembelajaran pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan
(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal ( monodiscipline)
menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak ( multidisciplines);
dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum
sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum
satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan
penguatan tata kelola sebagai berikut:
1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja
yang bersifat kolaboratif;
2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader); dan
6

3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen


dan proses pembelajaran.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan
materi yang relevan bagi peserta didik.

C. Karakteristik Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan
apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi ( organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar
dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
7

(enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi


horizontal dan vertikal).

D. Landasan Penyusunan Kurikulum


1. UU. No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
1.1 Pasal 36 ayat 2:
“Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.”
1.2 Pasal 38 ayat 2:
“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.”

2. Permen Diknas No. 6 tahun 2007 : Perubahan Permen No. 24


tahun 2006 yang berbunyi :
“Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi
model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama
dengan unit terkait. ”
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
8

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia


Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


IndonesiaNomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan
Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

E. KERANGKA DASAR KURIKULUM


1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi
dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian
hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta
didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam
tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang
dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi
sebagai berikut.
a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan
ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan
budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
9

membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar


bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna
bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan
demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi
tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa
depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.
b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai
bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan
cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
10

keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa


bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan
dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan
intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan
disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah
disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu
(essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama
matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
d) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik ( experimentalism and
social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013
bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi,
nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri
seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan
ummat manusia.
11

2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan
berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori
kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan
guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas,
dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta
didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman
belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi
hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala
12

ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
F. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Dokumen Kurikulum SD Negeri 238 Mallaulu dikembangkan dengan
mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BNSP, serta memperhatikan pertimbangan komite
sekolah. Berdasarkan ketentuan tersebut, Sesuai dengan Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi serta Panduan Penyusunan
Kurikulum 2013 yang disusun oleh Kemendikbud. maka prinsip
pengembangan Kurikulum adalah sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan
kepentingan peserta didik dilingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab dan berkarakter. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan potensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuahan, dan kepentingan peserta
didik, serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti
kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
13

2. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan bertagam
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni
Kurikulum dikembangan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara
dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembang kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademin, dan keterampilan
vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
14

disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang


pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan,
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antar unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi
dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional
dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memperdayakan
sejalan dengan motto Bhinika Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sedangkang prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan dalam


kurikulum baru (2013) di SD Negeri 238 Mallaulu adalah sebagai
berikut :
1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar
berbasis aneka sumberbelajar;
3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;
15

5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;


6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. daripembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan Dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjanghayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat;
12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah
guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang
Budaya peserta didik.
15. Pemanfaatan Lingkungan sekolah sebagai salah satu sumber
belajar yang saintifik.
16

BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dna keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

B. Tujuan Pendidikan Dasar


Adapun tujuan umum pendidikan dasar adalah meletakkan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut. Sejalan dengan tujuan tersebut, maka pada tanggal 16 Juni
2018, berdasarkan rapat dewan guru beserta komite sekolah SD
Negeri 238 Mallaulu, dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait (Stake
holder) merumuskan visi sekolah. Untuk selanjutnya, semua pemegang
kepentingan dapat memegang komitmen terhadap visi yang telah
disepakati bersama.

C. Visi Sekolah
“Mewujudkan Peserta Didik yang relegius, Berkarakter, Cerdas,
Mandiri, dan Berperan Aktif dalam Mencegah, Memelihara, dan
Melestarikan Lingkungan”
Untuk mencapai visi sebagaimana tertuang di atas, juga
dirumuskan misi dan pelaksanaannya untuk jangka pendek dan jangka
menengah, supaya pelaksanaannya lebih sistematik dan terarah.
17

D. Misi Sekolah
 Membentuk Kepribadian Peserta Didik yang Berimtaq Sesuai
dengan Ajaran Agama yang Dianutnya;
 Menerapkan Sekolah Ramah Anakm Melalui Budaya Senyum, Sapa,
Salam, dan Salaman;
 Menumbuh Kembangkan Peserta Didik yang Aktif,Kreatif, dan
Inivatif sesuai dengan Tuntutan Kurikulum;
 Mengarahkan Peserta Didik Sesuai dengan Minat, Bakat dan
Potensinya melalui Budaya Literasi dan Kegiatan Ekstrakurikuler;
 Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Sehat, Kondusif, Rindang,
Bersih, Indah, dan Nyaman;
 Menumbuhkembangkan Peserta Didik yang Aktif dalam Memelihara,
Melestarikan, serta Menceah Terjadinya Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan;

E. Tujuan Sekolah
1. Mengembangkan kemampuan guru yang professional melalui
kegiatan Workshop, Seminar, Diklat, dan KKG.
2. Menciptakan peserta didik yang berpengetahuan luas dan
mengikuti perkembangan IPTEK serta berakhlak mulia.
3. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, bernegara dan
bermasyarakat.
4. Mengembangkan potensi peserta didik melalu pembelajaran
PAIKEM, Saintifik yang berbasis lingkungan.
5. Menerapkan Prilaku Ramah Lingkungan Hidup di Sekolah.
6. Membudayakan kepedulian terhadap lingkungan hidup di sekolah.
7. Mewujudan sikap peduli dalam melestarikan, memelihara dan
mencegah kerusakan lingkungan.
18

8. Mewujudkan managemen yang kuat, transparan, dan dapat


dipertanggungjawabkan.
9. Meningkatkan perilaku ibadah atau religius sesuai dengan agama
yang dianutnya
10. Meningkatkan ketertiban, kebersihan, keindahan, kerindangan dan
kenyamanan di lingkungan sekolah.
19

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta
didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1: Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KELAS


KELAS I KELAS II III

1. Menerima dan 1. Menerima dan 1. Menerima dan


menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya dianutnya dianutnya

2. Memiliki perilaku 2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan perilaku


jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggung jawab, tanggung jawab, tanggung jawab,
santun, peduli, dan santun, peduli, dan santun, peduli, dan
percaya diri dalam percaya diri dalam percaya diri dalam
berinteraksi dengan berinteraksi dengan berinteraksi dengan
keluarga, teman, keluarga, teman, dan keluarga, teman, guru
dan guru guru dan tetangganya

3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami


20

pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual


dengan cara dengan cara dengan cara
mengamati mengamati mengamati
[mendengar, [mendengar, melihat, [mendengar, melihat,
melihat, membaca] membaca] dan membaca] dan
dan menanya menanya berdasarkan menanya berdasarkan
berdasarkan rasa rasa ingin tahu rasa ingin tahu tentang
ingin tahu tentang tentang dirinya, dirinya, makhluk
dirinya, makhluk makhluk ciptaan ciptaan Tuhan dan
ciptaan Tuhan dan Tuhan dan kegiatannya, dan
kegiatannya, dan kegiatannya, dan benda-benda yang
benda-benda yang benda-benda yang dijumpainya di rumah
dijumpainya di dijumpainya di rumah dan di sekolah
rumah dan di dan di sekolah
sekolah

4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan


pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dalam bahasa yang dalam bahasa yang
jelas dan logis, jelas dan logis, dalam jelas, sistematis dan
dalam karya yang karya yang estetis, logis, dalam karya yang
estetis, dalam dalam gerakan yang estetis, dalam gerakan
gerakan yang mencerminkan anak yang mencerminkan
mencerminkan anak sehat, dan dalam anak sehat, dan dalam
sehat, dan dalam tindakan yang tindakan yang
tindakan yang mencerminkan mencerminkan perilaku
mencerminkan perilaku anak beriman anak beriman dan
perilaku anak dan berakhlak mulia berakhlak mulia
beriman dan
berakhlak mulia

Tabel 2: Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah


21

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS IV KELAS V KELAS VI

1. Menerima, 1. Menerima, 1. Menerima,


menjalankan, dan menjalankan, dan menjalankan, dan
menghargai ajaran menghargai ajaran menghargai ajaran
agama yang agama yang agama yang dianutnya.
dianutnya dianutnya.

2. Menunjukkan 2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan perilaku


perilaku jujur, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
disiplin, tanggung tanggung jawab, tanggung jawab,
jawab, santun, santun, peduli, dan santun, peduli, dan
peduli, dan percaya percaya diri dalam percaya diri dalam
diri dalam berinteraksi dengan berinteraksi dengan
berinteraksi dengan keluarga, teman, keluarga, teman, guru,
keluarga, teman, guru, dan dan tetangganya serta
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
tetangganya cinta tanah air.

3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami


pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dan konseptual dan konseptual dengan
mengamati dan dengan cara cara mengamati,
menanya mengamati, menanya dan mencoba
berdasarkan rasa menanya dan berdasarkan rasa ingin
ingin tahu tentang mencoba berdasarkan tahu tentang dirinya,
dirinya, makhluk rasa ingin tentang makhluk ciptaan Tuhan
ciptaan Tuhan dan dirinya, makhluk dan kegiatannya, dan
kegiatannya, dan ciptaan Tuhan dan benda-benda yang
benda-benda yang kegiatannya, dan dijumpainya di rumah,
dijumpainya di benda-benda yang di sekolah dan tempat
rumah, di sekolah dijumpainya di bermain
dan tempat bermain rumah, di sekolah
dan tempat bermain
22

4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan


pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dan konseptual dalam dan konseptual dalam
jelas, sistematis dan bahasa yang jelas, bahasa yang jelas,
logis, dalam karya sistematis, logis dan sistematis, logis dan
yang estetis, dalam kritis, dalam karya kritis, dalam karya
gerakan yang yang estetis, dalam yang estetis, dalam
mencerminkan anak gerakan yang gerakan yang
sehat, dan dalam mencerminkan anak mencerminkan anak
tindakan yang sehat, dan dalam sehat, dan dalam
mencerminkan tindakan yang tindakan yang
perilaku anak mencerminkan mencerminkan perilaku
beriman dan perilaku anak beriman anak beriman dan
berakhlak mulia dan berakhlak mulia berakhlak mulia

Keterangan:

2. Struktur Mata Pelajaran


Berdasarkan kompetensi inti disusun mata Pelajaran dan alokasi
waktu yang sesuai dengan karakteristik SD Negeri 238 Mallaulu.
Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana able berikut.
Tabel 3: Mata pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

MATAPELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU

I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan
5 5 6 4 4 4
Kewarganegaran
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4 4 4 4 4 4
Kesehatan
3 Pendidikan Lingkungan Hidup
2* 2* 2* 2* 2* 2*
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 30 32 34 36 36 36
23

Keterangan:

 Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa


Daerah.
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain Pramuka (Wajib), Usaha
Kesehatan Sekolah, dan Pembinaan Gerakan Peduli dan Berbudaya
Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS).
 Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan
Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam
rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta
didik, terutamanya adalah sikap peduli sesame dan terhadap
lingkunagn hidup. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai
wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun
dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah
konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang
sebagai pendukung kegiatan kurikuler. Matapelajaran Kelompok A
adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat. Matapelajaran Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni
Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok matapelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah dan sekolah untukmendukung
program peduli lingkungan.
 Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) sebagai materi muatan lokal yang
dapat diajarkan secara terintegrasi dengan tematik dan mata
pelajaran lain dan dapat pula diajarkan secara terpisah untuk lebih
meningkatkan kepedulian warga sekolah dalam mengolah lingkungan
24

sekitar dan mencegah kerusakan lingkungan. Satuan pendidikan dapat


menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan
satuan pendidikan tersebut.
 Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran
per minggu untuk tiap matapelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang diharapkan.
 Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan
jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
 Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di sekolah dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh
Kementerian Agama.
 Pembelajaran Tematik-Terpadu

B. Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum SD Negeri 238 Mallaulu meliputi sebagai berikut.


1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang
terkecil. Untuk kurikulum SD/MI organisasi Kompetensi Dasar
kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi ( integrated
curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi
Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten
mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum
SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran
berkurang.
25

Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas
dapat diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,
budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi
Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta
permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran,
penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar
setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan
menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam
satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi
Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan
psikologis peserta didik.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran Matematika dan
PJOK tercantum dan memiliki Kompetensi Dasar masing–masing
dan diajarkan secara terpisah. Sedangkan untuk proses
pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana
Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam
berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua
Kompetensi Dasar pada pelajaran lain dari semua mata pelajaran
terintegrasi dalam berbagai tema.

2. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)


PLH adalah bagian dari muatan lokal yang merupakan kegiatan
kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas dan potensi daerah serta lingkungan sekolah,
termasuk keunggulan daerah dan sekolah, yang materinya pada
26

kurikulum 2013 diintegrasikan ke dalam mata pelajaran seni


budaya dan prakarya, tidak dapat dikelompokkan kedalam mata
pelajaran yang ada, sedangkan pelaksanaannya menggunakan
materi berdasarkan buku panduan Pendidikan Lingkungan Hidup
dari kementrian Pendidikan.

C. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran
yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri adalah kegiatan
yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di SD Negeri 238
Mallaulu sebagai berikut.
a. Pengembangan Diri Bidang Agama Islam (PDBAI)
Pengembangan Diri Bidang Agama Islam bertujuan untuk:
1) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami
agama Islam;
2) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pengamalan
agama Islam;
3) Membiasakan peserta didik untuk bersikap sesuai dengan
norma-norma agama Islam;
4) Melatih peserta didik untuk melaksanakan dan melestarikan
tradisi ritualitas agama di tingkat lokal.
Cakupan materi pengembangan diri bidang agama Islam, meliputi:
 Pengayaan dan penajaman materi yang terdapat dalam mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (berorientasi pada
Kompetensi Konseptual/Kognitif)
 Peragaan/praktik keagamaan secara intensif (berorientasi pada
27

Kompetensi Kinestetik/Psikomotor)
 Pembiasaan nilai-nilai keagamaan yang berorientasi pada
performance dan kepribadian siswa, seperti cara berpakaian
secara islami bagi siswa muslim setiap hari (berorientasi pada
Kompetensi Sikap/Afektif)
 Pembiasaan sholat berjamaah, membaca Al quran
b. Kepramukaan
Pengembangan diri kepramukaan bertujuan:
1. Melatih peserta didik berorganisasi;
2. Melatih peserta didik menjadi pemimpin yang handal;
3. Melatih peserta didik hidup mandiri;
4. Melatih peserta didik untuk terampil dan memiliki jiwa
solidaritas yang tinggi;
5. Melatih peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang cepat
dan tepat serta beresiko minimal.
c. Olahraga
Pengembangan diri bidang olahraga bertujuan:
1. Mengembangkan minat dan bakat dalam cabang olahraga;
2. Meningkatkan prestasi olahraga.
d. Pembinaan Gearakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di
Sekolah (PBLHS)
Pengembangan diri bidang ini bertujuan:
1) Membiasakan siswa untuk menerapkan PRLH di sekolah
2) Menerapkan PRLH untuk masayarakat dan daerah
3) Membentuk jejaring dan kerjasama yang baik dalam menjaga
lingkungan.
4) Kampanye dan publikasi penerapan PLHBS.
Mekanisme pelaksanaan
28

Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran


(ekstrakurikuler), dibimbing dan dibina oleh guru-guru.

Jadwal kegiatan
No Nama Kegiatan Hari Waktu
1 Pengembangan Diri Setiap hari Pukul 11.45 – 13.00
Bidang Agama Islam WITA
2 Pramuka Jumat Pukul 14.30 – 17.00
WITA
3 Olah Raga Kamis Pukul 14.30 – 17.00
WITA
4 Gerakan PBLHS Senin, Selasa, Pukul 14.30 – 17.00
dan Rabu WITA

Kegiatan Pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala


kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif seperti
berikut:
Kategori Keterangan
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang
29

Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram


Kelas I sampai dengan kelas VI
Kegiatan Rutin :  Apel pagi tiap hari Selasa sampai Jumat.
 Melaksanakan upacara bendera di hari Senin.
 Melaksanakan kegiatan senam bersama setiap
hari Jumat.
 Melaksanakan kegiatan jumat bersih dan jumat
sehat tiap hari Jumat.
 Melaksanakan kegiatan gosok gigi secara rutin
setiap selesai pelajaran penjaskes.
 Melaksanakan kebersihan lingkungan kelas,
halaman setiap hari.
Kegiatan Spontan : Melaksanakan 4 S ( Senyum, Salam, Sapa dan
Salaman ) dengan senyuman, mengucapkan
salam, menyapa dengan sopan santun dan
bersalaman kepada Guru dan sesama siswa .

Kegiatan : Pemakaian seragam secara lengkap dan tutur


Keteladanan kata yang sopan sesama teman dan dengan
guru atau karyawan.

Kegiatan Pengembangan Diri Terprogram


Kelas I, II dan III : Mengadakan kegiatan ekstra kurikuler
diantaranya: Seni Tari, Seni Lukis.
Kelas IV, V dan VI : Mengadakan kegiatan ekstra kurikuler
diantaranya: Seni Tari, Seni Lukis, Pramuka, Olah
Raga dan 3R.
30

D. Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti


peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam
pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam
pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester
paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu
dan paling banyak 40 minggu.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah
Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif.
31

Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih


panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena
peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi,
dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan
menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga
mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa
yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat
sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru
melakukan penilaian proses dan hasil belajar.

E. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh semua guru
kelas dan guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan materi
esensial, kompleksitas, intake siswa, dan daya dukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Ketuntasan belajar masing-masing
mata pelajaran yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal
(KKM) pada kurikulum 2013 diatur dengan cara menentukan kriteria
minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan mengacu pada
indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri 238 Mallaulu
tahun 2019/2020 khusus pada kelas I dan IV ditentukan sesuai
dengan tema yang ada di kelas I dan Kelas IV:

F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan kelas dan kelulusan dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran.
1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun belajar.
Kriteria kenaikan oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
a. Kriteria Kenaikan Kelas
32

 Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai ulangan


harian, nilai tugas atau pekerjaan rumah, ulangan tengah
semester dan nilai ulangan akhir semester dijumlahkan
untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa dalam satu mata
pelajaran, yang sesuai dengan Standard Ketuntasan Belajar
(SKB) atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di SD Negeri
238 Mallaulu.
 Memiliki rapor di kelasnya masing-masing.
b. Penentuan Kenaikan Kelas
 Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah
dalam suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan
nilai yang diperoleh, dengan nilai KKM, dan penilaian sikap,
budi pekerti serta kehadiran siswa yang bersangkutan.
 Siswa dinyatakan naik kelas bila nilai semua mata pelajaran
lebih besar atau sama dengan KKM setiap mata pelajaran.
 Siswa dinyatakan naik kelas bersyarat bila ada maksimal 3
mata pelajaran memiliki nilai dibawah KKM.
 Siswa dinyatakan tidak naik kelas bila memiliki nilai dibawah
KKM lebih dari 3 mata pelajaran.
 Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik
ke kelas ......
 Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.
2. Kelulusan dan Penentuan Kelulusan
a. Kelulusan.
Sesuai dengan ketentuan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat
(1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah:
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
33

 Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk


seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika dan. kelompok mata
pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
 Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi.
 Lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
b. Penentuan Kelulusan.
 Kriteria Kelulusan.
Hasil ujian dituangkan ke dalam blanko daftar nilai hasil ujian,
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk
penentuan kelulusan dengan kriteria sebagai berikut:
 Memiliki rapor kelas VI.
 Telah mengikuti ujian dan memiliki nilai untuk seluruh mata
palajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata
pelajaran sama dengan kriteria kelulusan.
 Penentuan Kelulusan.
 Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam
suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai
rapor, nilai ujian sekolah, sikap / perilaku / budi pekerti
siswa yang bersangkutan dan memenuhi kriteria
kelulusan minimal sama dengan kriteria kelulusan yang
sudah ditentukan.
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
 Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan
34

kelompok mata pelajaran jasmani,olah raga dan


kesehatan.
 Lulus ujian sekolah untuk semua mata pelajaran, dan
 Lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang di UN
kan.
 Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan rapor
sampai dengan semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.
 Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan
mengulang di kelas akhir.

c. Standar minimal kelulusan

1. Standar minimal kelulusan SDN 238 Mallaulu Ujian Nasional (UN)


sebagai berikut:

Catatan: Bila Ujian Nasional masih dilaksanakan oleh Pemerintah

2. Standar miimal kelulusan SDN 238 Mallaulu Ujian Akhir Sekolah


(US) sebagai berikut:

3. Strategi Penanganan Siswa yang Tinggal Kelas dan Belum Lulus


Siswa yang tinggal kelas dan belum lulus ditangani dengan cara:
35

 Mengulang di kelas lama dengan diberi materi tambahan


pelajaran secara mandiri, dan disarankan mengikuti bimbingan
belajar di rumah.
 Mengulang di kelas lama (VI) atau berusaha mengikuti kejar
paket A dan atau pelayanan lain secara khusus.
G. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan menyangkut
tentang kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik,
dan atau kecakapan vokasional. Pendidikan Kecakapan Hidup yang
diterapkan di SD Negeri 238 Mallaulu merupakan integrasi dari
pendidikan semua mata pelajaran dan atau pemberian paket, modul
yang disampaikan secara khusus. Pendidikan Kecakapan Hidup dapat
juga diperoleh peserta didik dari suatu pendidikan formal lain atau dari
non formal. Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di SD Negeri
238 Mallaulu lebih cenderung ke materi Pendidikan Lingkungan Hidup
(kerindangan), yang cenderung mengarah ke kecakapan sosial, yang
disampaikan dengan cara integrasi.

H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global adalah
pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya
saing global dalam aspek Ekonomi, Budaya, Bahasa, Teknologi
Informasi dan Komunikasi, Ekologi, dan lainnya yang semua
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Adapun Pendidikan Berbasis keunggulan lokal dan global
pelaksanaannya di SD Negeri 238 Mallaulu adalah :
1. Melatih kepekaan terhadap sikap sosial kemasyarakatan.
2. Melatih anak mengembangkan imajinasi.
36

3. Melatih mengenal keunggulan-keunggulan lokal yang ada di wilayah


kabupaten Pekalongan.
4. Melatih keterampilan siswa menemukan bakat keahliannya.
5. Melatih kepedulian, merawat, memelihara dan melestarikan
lingkungan.
6. Melatih anak menjelajahi dunia maya/internet untuk mencari
informasi global yang positif.

I. Pendidikan Karakter Bangsa

Pendidikan karakter bangsa di SDN 238 Mallaulu di integrasikan


pada semua pembelajaran, diantaranya :
KELAS Karakter Siswa Yang di harapkan
I. Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung
Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan
II. Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung
Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan
III. Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung
Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan
IV. Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung
Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan
V. Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung
Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan
VI. Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung
Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan
37

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan kami susun berdasarkan Keputusan Menteri


Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan Keputusan Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan sebagai berikut.
1) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 125/U/2002 tentang
Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah;
2) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi
Selatan tentang Pedoman Penyususnan Kalender Pendidikan Tahun
Pelajaran 2021/2022;
3) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu
Timur tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022;
Kurikulum tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 238
Mallaulu diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada
setiap tahun pelajaran. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran
yang mencakup antara lain : (1) Minggu Efektif belajar adalah jumlah
minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap
satuan pendidikan, (2) Jam Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri, (3) Hari Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk
tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan
38

yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

A. Alokasi Waktu
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya
tertera pada tabel berikut:
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Minimum 34 minggu
Digunakan untuk kegiatan
Minggu efektif dan
1 pembelajaran efektif pada
belajar Maksimum 38
setiap satuan pendidikan
minggu
Jeda tengah
2 - -
semester
3 Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
Digunakan untuk
Libur akhir tahun Maksimum 3 penyiapan kegiatan dan
4
pelajaran minggu administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran
Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
Hari libur
5 2 - 4 hari dapat mengaturnya sendiri
keagamaan
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
Hari libur umum/ Disesuaikan dengan
6 Maksimum 2 hari
nasional Peraturan Pemerintah
Untuk satuan pendidikan
7 Hari libur khusus Maksimum 1 hari sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing

B. Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
39

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri


Pendidikan Nasional, dan atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten
atau Kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat atau Provinsi atau Kabupaten atau Kota dapat
menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu
sebagaimana tersebut pada dokumen ini dengan memperhatikan
ketentuan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
Mengacu pada Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif
Tahun Pelajaran 2021/2022 yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Luwu Timur, maka Kalender Pendidikan yang berlaku di
SD Negeri 238 Mallaulu ditetapkan sebagai berikut:
40

Semester I Tahun Pelajaran 2021/2022


JULI 2021 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 4 11 18 25 1 – 9 Juli 2021 Libur Tahun Pelajaran 2021/2022
Senin 5 12 19 26 12 – 14 Juli 2021 Hari pertama masuk sekolah (PLS)
Selasa 6 13 20 27 20 Juli 2021 Hari libur nasional
Rabu 7 14 21 28 10 Juli 2021 Peringatan Hari Sejuta Pohon
Kamis 1 8 15 22 29
Jumat 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24 31 HBE= 14 Hari
AGUSTUS 2021 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 29 1 8 15 22 17 Agustus 2021 Upacara Hari Besar Nasional
Senin 30 2 9 16 23 10 Agustus 2021 Hari libur nasional
Selasa 31 3 10 17 24
Rabu 4 11 18 25
Kamis 5 12 19 26
Jumat 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28 HBE= 20 Hari
SEPTEMBER 2021 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 5 12 19 26 20-25 September 2021 Penialaian Tengah Semester (PTS)
Senin 6 13 20 27 25 September 2021 Peringatan Hari Tanpa Plastik dan
Selasa 7 14 21 28 Staryrofoam
Rabu 1 8 15 22  29
Kamis 2 9 16 23  30
Jumat 3 10 17 24
Sabtu 4 11 18 25 HBE= 22 Hari

OKTOBER 2021 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 3 10 17 24 19 Oktober 2021 Libur Nasional
Senin 4 11 18 25
Selasa 5 12 19 26
Rabu 6 13 20 27
Kamis 7 14 21 28
Jumat 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23  30 HBE = 20 Hari
NOVEMBER 2021 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 7 14 21 28 5 November 2021 Peringatan Hari Cinta Puspa
Senin 1 8 15 22 29 Dan satwa Nasional
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24
Kamis 4 11 18 25
Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27 HBE = 22 Hari
DESEMBER 2021 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 5 12 19 26 1 – 10 Desember 2021 Ulangan Akhir Semester
Senin 6 13 20 27 13 – 16 Desember 2021 Persiapan Penyerahan raport/Remidial
Selasa 7 14 21 28 17 Desember 2021 Penyerahan Buku Lap. Pendidikan
Rabu 1 8 15 22 29 21 – 31 Desmber 2021 Libur Semester Gasal
Kamis 2 9 16 23 30
Jumat 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25 HBE = 12 Hari

Semester II Tahun Pelajaran 2021/2022


41

JANUARI 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 2 9 16 23 30 3 Januari 2022 Hari pertama semester II
Senin 3 10 17 24 31 10 Januari 2022 Peringatan hariSejuta pohon
Selasa 4 11 18 25
Rabu 5 12 19 26
Kamis 6 13 20 27
Jumat 7 14 21 28
Sabtu 1 8 15 22 29 HBE = 20 Hari
FEBRUARI 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 6 13 20 27 1 Pebruari 2022 Hari Libur Nasional
Peringatan Hari Peduli Sampah
Senin 7 14 21 28 21 Pebruari 2022
Nasional
Selasa 1 8 15 22
Rabu 2 9 16 23
Kamis 3 10 17 24
Jumat 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26 HBE = 19 Hari
MARET 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 6 13 20 28 1 dan 3 Maret 2022 Hari Libur Nasional
Senin 7 14 21 30 7 – 11 Maret 2022 Kegiatan MID Semester II
Selasa 1 8 15 22 29 21 Maret 2022 Peringatan Hari Hutan Sedunia
Rabu 2 9 16 23 30 30 Maret 2022 Peringatan Hari Hemat Energi dan
Kamis 3 10 17 24 Ramah Lingkungan
Jumat 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26 HBE = 20 Hari
APRIL 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 3 10 17 24 1 – 14 April 2022 Libur Awal Puasa
Senin 4 11 18 25 5 – 15 April 2022 Amaliah Ramadhan
Selasa 5 12 19 26 22 April 2022 Peringatan Hari Bumi
Rabu 6 13 20 27 24 April 2022 Peringatan Hari Penanaman Pohon
Kamis 7 14 21 28
Jumat 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30 HBE = 9 Hari
MEI 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 1 8 15 22 29 3, 4, 16, 26 Mei 2022 Hari Libur Nasional
Senin 2 9 16 23 30 9 – 20 Mei 2022 Pelaksanaan UAS
Selasa 3 10 17 24 31
Rabu 4 11 18 25
Kamis 5 12 19 26
Jumat 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28 HBE = 18 Hari
JUNI 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 5 12 19 26 1 Juni 2022 Hari libur nasional
Senin 6 13 20 27 5 Juni 2022 Peringatan Hari Lingkungan Hidup
Selasa 7 14 21 28 13– 24 Juni 2022 PAS
Rabu 1 8 15 22 29 21 – 24 Jui 2021 Persiapan Penyerahan raport/Remidial
Kamis 2 9 16 23 30 24 Juni 2022 Penyerahan Buku Raport
Jumat 3 10 17 24 27 – 30 Juni 2022 Libur Semester Genap/Libur Besar
Sabtu 4 11 18 25 HBE = 13 Hari
JULI 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 3 10 15 24 31 1 – 9 Juli 2022 Libur Semester Genap/Libur Besar
Senin 4 11 16 25 12 Juli 2021 Tahun Pelajaran 2021/2022
Selasa 5 12 19 26
Rabu 6 13 20 27
Kamis 7 14 21 28
Jumat 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30 HBE = - Hari
42
1

KELENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022


SD NEGERI 238 MALLAULU
BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN
JULI 2021 AGUSTUS 2021 SEPTEMBER 2021 OKTOBER 2021 NOVEMBER 2021 DESEMBER 2021
HARI HARI HARI HARI HARI HARI
2 2 2
MINGGU 4 11 18 25 MINGGU 1 8 15 22 9 MINGGU 5 12 19 6 MINGGU 3 10 17 24 MINGGU 31 7 14 21 8 MINGGU 5 12 19 26
3 2 2
SENIN 5 12 19 26 SENIN 2 9 16 23 0 SENIN 6 13 20 7 SENIN 4 11 18 25 SENIN 1 8 15 22 9 SENIN 6 13 20 27
3 2 3
SELASA 6 13 20 27 SELASA 3 10 17 24 1 SELASA 7 14 21 8 SELASA 5 12 19 26 SELASA 2 9 16 23 0 SELASA 7 14 21 28
2
RABU 7 14 21 28 RABU 4 11 18 25 RABU 1 8 15 22 9 RABU 6 13 20 27 RABU 3 10 17 24 RABU 1 8 15 22 29
3
KAMIS 1 8 15 22 29 KAMIS 5 12 19 26 KAMIS 2 9 16 23 0 KAMIS 7 14 21 28 KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 2 9 16 23 30

JUM'AT 2 9 16 23 30 JUM'AT 6 13 20 27 JUM'AT 3 10 17 24 JUM'AT 1 8 15 22 29 JUM'AT 5 12 19 26 JUM'AT 3 10 17 24 31

SABTU 3 10 17 24 31 SABTU 7 14 21 28 SABTU 4 11 18 25 SABTU 2 9 16 23 30 SABTU 6 13 20 27 SABTU 4 11 18 25


8 24

BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN


JANUARI 2022 PEBRUARI 2022 MARET 2022 APRIL 2022 MEI 2022 JUNI 2022
HARI HARI HARI HARI HARI HARI
3 2 2
MINGGU 2 9 16 23 0 MINGGU 6 13 20 27 MINGGU 6 13 20 7 MINGGU 3 10 17 24 MINGGU 1 8 15 22 9 MINGGU 5 12 19 26
3 2 3
SENIN 3 10 17 24 1 SENIN 7 14 21 28 SENIN 7 14 21 8 SENIN 4 11 18 25 SENIN 2 9 16 23 0 SENIN 6 14 21 27
2 3
SELASA 4 11 18 25 SELASA 1 8 15 22 SELASA 1 8 15 22 9 SELASA 5 12 19 26 SELASA 3 10 17 24 1 SELASA 7 15 22 28
3
RABU 5 12 19 26 RABU 2 9 16 23 RABU 2 9 16 23 0 RABU 6 13 20 27 RABU 4 11 18 25 RABU 1 8 16 23 29
3
KAMIS 6 13 20 27 KAMIS 3 10 17 24 KAMIS 3 10 17 24 1 KAMIS 7 14 21 28 KAMIS 5 12 19 26 KAMIS 2 9 17 24 30

JUM'AT 7 14 21 28 JUM'AT 4 11 18 25 JUM'AT 4 11 18 25 JUM'AT 1 8 15 22 29 JUM'AT 6 13 20 27 JUM'AT 3 10 18 25

SABTU 1 8 15 22 29 SABTU 5 12 19 26 SABTU 5 12 19 26 SABTU 2 9 16 23 30 SABTU 7 14 21 28 SABTU 4 11 19 26


9 4 14
BULAN
MASUK SEKOLAH (GANJIL DAN GENAP )/MPLS
JULI 2022
HARI
LIBUR SEMESTER GANJIL/GENAP Malili, 23 Juni 2021
MINGGU 3 10 17 24
3
1 PENILAIAN TENGAH SEMESTER (PTS) Kepala Sekolah
SENIN 4 11 18 25 PENILAIAN AKHIR SEMESTER/PENGELOLAAN NILAI ( GANJIL DAN GENAP)(PAS)/PENGOLAHAN NILAI

SELASA 5 12 19 26 PEMBAGIAN RAPOR ( GANJIL DAN GENAP )

RABU 6 13 20 27 PERKIRAAN UJIAN SMP/MTs/SMPLB dan UJIAN SD (UAS)

KAMIS 7 14 21 28 PERKIRAAN LIBUR AWAL PUASA/LIBUR SEBELUM/SESUDAH 1 SYAWAL JUPRI, S.Pd.,M.Si.


JUM'AT 1 8 15 22 29
KEGIATAN PPDB /LIBUR SEMESTER GENAP NIP. 19791009 200801 1 012
SABTU 2 9 16 23 30 AMALIA RAMADHAN
7

LIBUR PUASA
2

KELENDER PENDIDIKAN 2021/2022


SD NEGERI 238 MALLAULU

N
TANGGAL KEGIATAN /KETERANGAN
O
Masa Pengenalan Sekolah (MPLS) bagi Peserta Didik Baru
1 12 SD 14 Juli 2021
(PDB)
2 20 Juli 2021 Hari Raya Idul Adha 1441 H
3 10 Agustus 2021 Tahun Baru Hijriah 1443 H
4 17 Agustus 2021 HUT Kemerdekaan RI ke-76
Penilaian Tengah Semester (PTS) semester Gazal dengan Jadwal
5 20 sd 24 September 2021
menyesuaikan program sekolah
6 19 Oktober 2021 Maulid Nabi Muhammad SAW
7
Penilaian Akhir Semester Genap (PAS) SMA/SMK/SMP/SD
8 06 sd 17 Desember 2021
dengan Jadwal menyesuaikan program sekolah
9 20 sd 23 Desember 2021 Pengelolaan Nilai / PORSENI
Pembagian dan Penerimaan Laporan Hasil Belajar (LHB), Tgl
10 24 Desember 2021
18 untuk lima hari kerja
11 20 - 31 Desember 2021 Libur Semester Gazal
12 24 Desember 2021 Cuti Bersama Peringatan Hari Raya Natal
13 25 Desember 2021 Hari Raya Natal
14 01 Januari 2022 Tahun Baru Masehi
15 3 Januari 2022 Awal Masuk Sekolah Semester Genap
16 01 Februari 2022 Tahun Baru Imlek
17 01 Maret 2022 Isra Mi'raj
18 03 Maret 2022 Hari Raya Nyepi
19 07 sd 11 Maret 2022 Penilaian Tengah Semester (PTS) Semester Genap
20 04 sd 30 April 2022 Libur Awal Puasa/Kegiatan Amaliah Ramadhan
21 15 April 2022 Hari Jumat Agung
22 18 sd 29 April 2022 Perkiraan Ujian SMP/MTs, SD/MI (Kelas IX dan VI)
23 01 Mei 2022 Hari Buruh
24 03 - 04 Mei 2022 Hari Idul Fitri
25 16 Mei 2022 Hari Raya Waisak
26 26 Mei 2022 Kenaikan Isa Almasih
27 01 Juni 2022 Hari Lahir Pancasila
28 07 sd 18 Juni 2022 Penilaian Akhir Semester Ganjil (PAS)
3

29 21 sd 24 Juni 2022 Pengelolaan Nilai / PORSENI


30 25 Juni 2022 Pembagian Rapor Semester Genap (Tgl 25 untuk lima hari kerja)
31 27 Juni sd 08 Juli 2022 Libur Akhir Tahun Pelajaran (Libur Semester Genap) / PPDB
32 10 Juli 2022 Hari Idul Adha
Awal masuk sekolah pada tahun pelajaran 2022/2023/Masa
33 11 sd 13 Juli 2022 Pengenalan Sekolah
34 30 Juli 2022 Tahun Baru Hijriah 1443 H

Malili, Juni 2021


Kepala Sekolah

JUPRI, S.Pd.,M.Si.
NIP 19791009 200801 1 012
4

BAB V
PENUTUP

Dokumen Kurikulum baru (2013) Sekolah Dasar Negeri 238 Mallaulu merupakan
implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54, 65, 66, dan 67
Tahun 2013, dan merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dokumen Kurikulum baru (2013) Sekolah Dasar
Negeri 238 Mallaulu telah selesai disusun oleh Tim Pengembangan Kurikulum.
Berdasarkan panduan-panduan yang berlaku dan hasil musyawarah bersama antara
warga sekolah dan komite sekolah. Dengan selesainya penyusunan dokumen Kurikulum
ini besar harapan kami semua pemangku kepentingan di Sekolah Dasar Negeri 238
Mallaulu dapat dan mau menjadikannya sebagai pedoman untuk semua komponen
pendidikan, agar tujuan pendidikan bisa tercapai.
Tentunya dalam penyusunan dokumen Kurikulum ini masih sangat banyak
kekurangan-kekurangannya, untuk itu kami selalu mengharapkan masukan, saran, kritik,
dan teguran dari semua pihak yang memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan,
sehingga dapat kami jadikan sebagai bahan perbaikan untuk menyusun dokumen
Kurikulum di masa-masa mendatang.
Akhirnya kami selalu berharap semoga kami bisa mewujudkan generasi Indonesia
masa depan yang cerdas secara intelektual, emosional, spiritual, sosial, serta mampu
menghadapi tantangan pada era global tanpa meninggalkan nilai-nilai persatuan dan
kesatuan bangsa.

Malili, 15 Juli 2021


Kepala Sekolah

JUPRI, S.Pd.,M.Si.
NIP. 19791009 200801 1012

Anda mungkin juga menyukai