Alat Alat Penunjang Pengecoran
Alat Alat Penunjang Pengecoran
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
untuk menganalisa kasus cacat tuang yang diakibatkan oleh keadaan dan usia lining
yang mempengaruhi proses dan hasil tuangan, terutama sekali mengenai jenis
material tuangan dan pengaruhnya pada lining dan ke proses peleburan tanur
induksi selanjutnya.
Pada lining terjadi pembebanan sebesar kapasitas muatan peleburan, karena
pertimbangan hal tersebut maka proses penumbukan pada saat relining harus padat
sekali dan merata ke seluruh bagian terutama antara alas dan sambungan antara
alas dengan dinding lining. Urutan bahan dari tanur adalah sebagai berikut :
• Coil
• Semen Coil
• Fiber Fax
• Terurai
• Semi terurai
• Kristobalit
• Permukaan Lining
• Muatan / Cairan Logam
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
Lining former harus bersih dari karat, untuk itu perlu dilakukan proses
pembersihan dengan shoot blasting , dan karena bahan refraktori pada
umumnya menyimpan kandungan air dari kelembaban maka pada dinding lining
formernya harus diberikan lubang lubang dengan diameter 3 mm merata di
seluruh permukaan sebagai lubang lepasan kelembaban dari bahan refraktori itu
tadi. Kelembaban ini akan terlehat pada awal proses sintering dimana ukuran mA
nya biasanya berada diantara 20 sampai 48.
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
suhu tinggi dan tingkat konduktivitas listriknya cukup tinggi karena fungsi dari
kawat laba laba ini untuk meng-ground-kan atau arde dari muatan logam agar
dalam penanganan proses peleburan itu operator tidak terganggu oleh muatan
listriknya. Dan apabila terjadi kebocoran atau penetrasi yang bersentuhan
dengan coil akan menimbulkan efek hubungan pendek sehingga perangkat
pengaman panel induksi akan mendeteksi kebocoran itu dan secara otomatis
tanur induksi berhenti operasinya.
Pemasangan kawat laba laba ini dilakukan setelah dialasi oleh fiber fax
kemudian dilakukan pengencangan baut pada tempatnya, yang bahannya juga
merupakan logam nikel.
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
d. Lining
Pemilihan bahan lining itu harus ditentukan , apakah itu asam, basa, atau netral
karena harus sesuai dengan jenis dan sifat tuangan yang akan dibuat pada tanur
induksi itu, misanya untuk jenis FC dan FCD dipakai lining asam, atau ada
kemungkinan pemakaian satu tanur untuk berbagai jenis dipilih yang netral,
karena harus dipertimbangkan dari aspek reaksi cairan dengan lining, dan terak
yang dihasilkannya.
Hal hal yang harus diperhatikan dalam penanganan material lining ini adalah
tidak boleh terkena udara apalagi yang mempunyai kelembaban tinggi, akibatnya
nanti setelah proses sintering terjadi ‘celah’ atau tidak ‘nyambung’ karena
perbedaan kandungan air antara bahan lining baru dan bahan lining bekas pakai
yang dibiarkan terbuka di udara bebas, atau bahkan bisa saja proses sintering
gagal karena terjadi perbesaran celah tadi oleh cairan yang mengakibatkan
tembusan penetrasi sampai jauh kearah lapisan semen coil.
Kasus itu kemungkinan penyebabnya adalah diakibatkan pemakaian bahan
refraktori sisa pakai dengan yang baru tidak merata, bagian yang baru untuk alas
sedangkan bahan sisa pakai untuk dindingnya, dan pada saat bentukan masih
labil ditambah pembebanan muatan block sinter yang tidak hati hati maka efek
dari perbedaan kandungan air tadi makin memperbesar celah yang terjadi . Oleh
karena itu kita perlu memberikan perhatian khusus dalam hal penyimpanan
material bahan lining, bahan lining terutama sisa pakai harus disimpan di tempat
tertutup, kering dan sejuk, diusahakan kemasan sisa pakai ditutup rapat, untuk
meminimalkan penyerapan kelembaban udara. Apabila ditemukan kemasan sisa
pakai yang sudah terbuka dan tersimpan lama biasanya ada bentukan padat
terutama di bagian atasnya, material itu tidak boleh dipakai untuk lining tapi
masih bisa dimanfaatkan untuk pelapisan bagian lain pada tanur induksi.
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
6. Alat Penunjang
Karena pemasukkan bahan refraktori ini harus teratur dan bertahap untuk
memperoleh hasil pemadatan yang maksimal maka perlu dipersiapkan peralatan
penunjang yang akan membantu menjaga agar pemasukan bahan sesuai dengan
prosedur kerja yang telah direncanakan ditinjau dari segi berat bahan yang
dimasukkan dan waktu pemadatan.
a. Timbangan
b. Pengukur Waktu
c. Sendok penyuplai Bahan
d. Lampu Sorot dan / atau senter
Sendok penyuplai bahan dipilih yang bentuknya bisa menjaga agar bahan bisa
dimasukkan ke bagian dinding lining dengan tepat sehinng tumpahan bahan yang
masuk kedalam lining former bisa ditekan jumlahnya.
Fungsi lain juga untuk pengganti timbangan, untuk mempercepat proses kerja
operator nantinya bisa mengukur tiap berat bahan yang dimasukkan sama dengan
sekian banyak bahan yang diambil dengan sendok penyuplai sehingga lama
kelamaan operator tidak perlu lagi menggunakan timbangan.
Lampu sorot digunakan untuk melihat kepadatan yang telah dicapai dan untuk
meratakan bahan yang dimasukkan agar sebelum dilakukan pemadatanm bahan
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
yang dimasukkan bisa disebar dengan merata agar pemadatannya sama dan
optimal, hanya saja terkadang lampu sorot kurang bisa membantu melihat bagian
dinding lining yang sempit itu sehingga operator perlu juga dilengkapi dengan senter
agar bisa dengan mudah melihat sekeliling bagian dinding lining.
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
‘terurai’ pada bagian yang tipis ini sudah habis sedangkan pada bagian yang
tebal masih ada walaupun diameter lining belum sampai 60% dari diameter asal,
sehingga tetap pada kondisi demikian lining ini harus dibongkar. Sehingga
dengan demikian terlihat sangat pentingnya agar penempatan lining former ini
harus di tengah.
b. Pemakaian Mal Kayu
Untuk membantu agar penempatan lining former itu tadi sentris dan lining former
itu sendiri tidak dilengkapi dengan pemberian kuping pada bagian atasnya maka
dipakai mal kayu untuk menepatkannya. Lining former akan berada di tengah
tengah apabila ukuran dindingnya pada bagian tertentu sesuai dengan
perhitungan.
c. Pembebanan Lining Former
Lining former harus tetap terjaga di tengah dan tegak lurus, sehingga untuk
menjaga hal tersebut agar tidak terganggu pada saat pemadatan bagian dinding
yang bisa membuat lining former goyah kedudukannya, maka diberikan
pembebanan yang akan menstabilkannya yang ditempatkan kedalam lining
former. Biasanya dipakai pemberat hand molding untuk keprluan tersebut,
karena mempunyai pegangan walaupun cukup berat agar memudahkan
penempatan dan pelepasannya.
9. Pemadatan Lining
a. Pemadatan Dinding Lining
Proses pemadatan bagian ini sama dengan pemadatan bagian alas , artinya
pemasukkan bahan liningnya bertahap dan disebar merata baru kemudian
dipadatkan. Pada proses ini harus diperhatikan agar fiber fax tidak sobek oleh
spike rammer akibat proses pemadatan yang dilaskukan terutama pada bagian
pinggirnya.
b. Pemadatan Dinding Lining Bagian Teratas
Idealnya pada bagian ini dilakukan juga pengerokan sama seperti proses
pemadatan bagian alas lining agar kepadatannya optimal, walaupun tinggi
pengerokan pada bagian ini menyesuaikan dengan kelebihan sisa ukuran yang
tersedia antara lining former dengan bagian bibir crucible, pada kondisi yang
diharapkan proses dilakukan dengan segera biasanya dipadatkan dengan
penumbuk besi rata.
c. Bibir Crucible
Bibir crucible ini dibuat dari semen tahan api ditambah dengan hasil kerokan
bahan lining dan dicampur air saat diolah dengan mixer pasir kapasitas kecil .
Setelah itu dengan penumbuk kayu dipadatkan dan dibentuk dengan diberi
kelebihan ukuran ketinggian untuk menahan cipratan dan gejolak cairan.
d. Perbaikan Dan Renovasi Pouring Spot
Bahannya sama dengan bibir crucible, hanya pada hal kerusakan yang sudah
parah saja , kontur pembentuk pouring spot itu diganti oleh plat baja tipis.
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
form isian proses sintering disiapkan, dan proses sintering siap dilaksanakan.
b. Proses Sintering
Bahan lining atau refraktory dalam pengertian pengecoran logam adalah mineral
keramik khusus yang setelah mengalami proses sintering akan memiliki sifat :
- Tahan terhadap pengaruh panas
- Tahan terhadap pengaruh mekanis
- Tahan terhadap pengaruh kimia
Bahan refraktory ini pada umumnya terdiri dari bahan dasar dan bahan pengikat
dan beberapa bagian bahan yang sifatnya tambahan ( additive ).
Pada saat melining harus benar - benar diperhatikan kepadatan dari material lining
cementnya. Hal ini perlu diingat terutama bila dilakukan dengan cara manual yakni
penumbukan dengan tenaga tangan dengan bantuan sebuah batang berujung
trisula. Karena jika proses pemadatan tidak baik dan benar maka ini akan sangat
berbahaya, dapat mengakibatkan kebocoran cairan. Lain halnya bila dilakukan
dengan menggunakan alat penggetar, kepadatan tentunya akan lebih baik. Lining
cement yang basah / lembab akan mengganggu pada saat proses sintering.
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
B. LADEL PENUANG
Ladel merupakan alat bantu yang digunakan untuk transportasi cairan logam dari
tungku yang kemudian di cor ke cetakan. Sesuai dengan fungsi kerjanya maka ladle
dibentuk disesuikan dengan kebutuhan.
Bahan yang digunakan untuk ladle biasanya menggunakan plat baja yang
bagian dalamnya dilapisi dengan bahan refraktori yang berupa tanah liat, pasir cetak
bahan tahan api dan dikeringkan dengan baik. Dalam penggunaannya ladle harus
dalam kondisi telah dipanaskan terlebih dahulu, yang bertujuan untuk menghilangkan
kelembaban dan menjaga agar suhu cairan yang di taping ke Ladel tidak mengalami
penurunan suhu.
Dalam penggunaanya terdapat ladle digunakan langsung oleh operator yang
berupa gayung atau ladle kecil dengan menggunakan tangan dan ada yang dikonstruksi
dengan digantungkan menggunakan kran. Ladle yang dikontrusi dengan menggunakan
kran biasanya memiliki kapasitas yang besar biasanya diatas 50 kg.Benda tuang
dengan ukuran yang besar, biasanya menggunakan ladle dengan penuangan dari
bawah. Pada ladle jenis ini, pengendalian penuangan cairan logam dilakukan dengan
membuka dan menutup katup yang berada di dasar ladle yang dilengkapi dengan
mekanisme pengangkat dan stopper penutup katup. Dengan menggunakan ladle jenis
ini cairan logam yang dituang kedalam cetakan akan bebas dari terak, karena terak
selalu mengapung di bagian atas, sehingga cacat akibat inklusi terak dapat di kurangi.
Gambar dibawah ini akan memperlihatkan penampang potong dari ladle jenis ini.
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
2. KESELAMATAN KERJA
Bahaya yang terjadi saat penuangan cukup besar yaitu luka bakar, maka hal –
hal yang harus diperhatikan dalam menjaga keselamatan selama penuangan adalah :
1. Semua alat yang akan berhubungan dengan cairan harus baik, kering dan
dipanaskan awal.
2. Sekitar tempat penuangan dan jalan laluan harus bersih dan bebas.
Ditentukan hanya satu orang yang meminpin penuangan dari sejak pengambilan
cairan dengan perintah – perintah yang telah disepakati bersama. Pengisian cairan
kedalam ladel tidak terlalu penuh,sehingga dalam membawa cairan tidak panik,
waspada dan tidak berjalan seperti dalam barisan.
Sebelum penuangan dilakukan, kelengkapan cetakan harus diperiksa, antara lain : klem,
pembebanan, letak pembebanan dan posisi cawan tuang.
Gunakan pakaian pelindung yang memenuhi syarat, kaca mata (atau pelindung muka)
dan helm.
Sepatu yang digunakan merupakan standard sepatu pengecoran, yang apabila terjadi
tumpahan cairan dan masuk kedalam sepatu, maka sepatu tersebut harus mudah untuk
di buka dan pasang.
Sarung tangan yang digunakan untuk bengkel pengecoran tidak sama dengan sarung
tangan yang digunakan di lab kimia. Sarung tangan yang digunakan harus cukup tebal
dan tidak mudah terbakar. Biasanya bahan yang digunakan adalah dari kulit.