Anda di halaman 1dari 7

Sifat kimia dan sifat pvc

PVC (POLIVINIL KLORIDA)

PCV (polivinil klorida) merupakan salah satu polimer adisi sintetik yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-
hari. Polivinil klorida dapat dihasilkan dari minyak bumi dan garam dapur (NaCl).  Bahan baku minyak bumi diolah
melalui proses pemecahan molekul yang disebut cracking menjadi berbagai macam zat termasuk etilena (C 2H4). Garam
dapur diolah melalui proses elektrolisa menjadi natrium hidroksida (NaOH) dan gas klor (Cl 2). Etilena direakikan
dengan gas klor menghasilkan etilena diklorida. Proses cracking atau pemecahan molekul etilen diklorida tersebut
menghasilkan suatu gas vinil klorida (CHCl=CH 2) dan asam klorida (HCl). Melalui proses polimerisasi (penggabungan
molekul monomer) dihasilkan molekul besar dengan rantai panjang (polimer) polivinil klorida yang berupa bubuk
halus berwarna putih. Polimerisasi:

PEMBUATAN PVC
Dengan dihasilkannya monomer (vinil klorida), maka dapat dilakukan proses polimerisasi dan dihasilkan molekul
raksasa dengan rantai panjang (polimer) yaitu polivinil klorida (PVC) yang berupa bubuk halus berwarna putih. Masih
diperlukan satu langkah lagi untuk mengubah resin PVC menjadi berbagai produk akhir yang bermanfaat. Penampakan
resin PVC sangat mirip dengan tepung terigu. Dan resin PVC memang dapat dianalogikan seperti tepung terigu:
keduanya tidak dapat digunakan dalam bentuk aslinya. Seperti halnya tepung terigu yang harus diolah dengan
mencampurkan berbagai kandungan lain hingga menjadi kue tart dan berbagai jenis roti yang menarik, resin PVC juga
harus diolah dengan mencampurkan berbagai jenis zat aditif hingga dapat menjadi berbagai jenis produk yang berguna
dalam kehidupan sehari-hari.

1.        Produksi Klorin
Generasi gas klorin melibatkan merkuri logam cair (senyawa-senyawa yang beracun) dan dapat menyebabkan efek
buruk pada lingkungan. Salah satu contoh seperti itu di tahun 1950-an di Jepang di Teluk Minamata di mana melarikan
diri dan terkontaminasi merkuri ikan dan memasuki rantai makanan yang menyebabkan kematian banyak penduduk
lokal. Oleh karena itu tanaman industri sangat berhati-hati dalam mencegah merkuri dari melarikan diri namun selalu
ada beberapa merkuri yang hilang mengapa metode baru untuk membuat klorin sekarang digunakan. 

Metode baru ini melibatkan diafragma asbes di sel yang berpori dan memungkinkan arus listrik untuk mengalir serta
menolak korosi dari klorin dan soda kaustik.Metode ini lebih aman karena tidak ada asbes hilang dan ketika diafragma
diganti dapat dibuang secara aman dan mudah. Namun, satu kejatuhan dari metode ini adalah bahwa ia membentuk
lebih encer larutan soda kaustik sehingga memerlukan uap pemanasan untuk menghilangkan kelebihan air dan
membuatnya lebih terkonsentrasi sebelum dapat dijual di untuk penggunaan komersial.

Pembuatan akun PVC 30% dari klorin yang dihasilkan industri. Kehadiran klorin membuat PVC kompatibel dengan
berbagai bahan lain yang membuat PVC sangat fleksibel. Juga, klorin membuat flame retardant PVC dan
memungkinkan PVC harus dibedakan ketika menyortir plastik untuk didaur ulang. Namun klorin itu sendiri sangat
korosif dan adalah gas mematikan. Hal ini berbahaya untuk menangani dan orang tewas dalam insiden industri yang
melibatkan klorin. Langkah-langkah keamanan yang ketat karena itu diambil di mana klorin yang bersangkutan
termasuk dalam pengangkutan kimia ini.

2.        Produksi Ethylen
Ethylene berasal dari minyak atau gas alam yang halus dan 'retak' dengan memanaskan etana, propana atau butana atau
naptha dari minyak. Misalnya proses pemecahan untuk metana dapat hadir sebagai berikut:

2CH4 => C2H2 + 3H2
Hasil  dari proses ini termasuk hidrogen dapat dibakar untuk menyediakan energi dan propylene yang direklamasi
seperti yang berharga. Merupakan hasil reaksi yang mudah terbakar tetapi tidak beracun atau menyebabkan kanker.
Bahan Densitas (Kg/m3)
Logam 2600-11370
Konkrit 2240-2480
Plastic 900-2300
uPVC 1350
pPVC 1160-1350
Kayu 320-1040

2.        Kekuatan
Kekuatan mampatan dan tegangan uPVC lebih besar dari pada pPVC. Kekuatan mampatan dan tegangan uPVC ialah
90 N/mm2 dan 40 N/mm2 sedangkan mampatan dan tegangan pPVC yaitu 20 N/mm 2 dan 10 N/mm2.

Bahan Kekuatan mampatan (N/mm2) Kekuatan tegangan (N/mm2)


pPVC 10 20
uPVC 90 40

3.        Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas Polivinil Klorida berkisaran antara 2000 hingga 4800 N/mm 2. Perubahan modulusnya bergantung
pada massa dan suhu. Kayu, baja dan konkrit mempunyai modulus yang lebih tinggi dibandingkan Polivinil Klorida.

Bahan Modulus Elatisitas(N/mm2)


Baja 207000
Konkrit 28600
Plastik 172-10300
uPVC 2000-2800
pPVC 3500-4800

4.        Sifat Elektrikal
Polivinil klorida seperti kebanyakan jenis polimer lain merupakan pengalir elektrikal lemah, yang digunakan sebagai
penghambat arus listrik

PENGGUNAAN PVC
Sifat PVC yang menarik membuatnya cocok untuk berbagai macam penggunaan. PVC tahan secara biologi dan kimia,
membuatnya menjadi plastik yang dipilih sebagai bahan pembuat pipa pembuangan dalam rumah tangga dan pipa
lainnya di mana korosi menjadi pembatas pipa logam. Dengan tambahan berbagai bahan anti tekanan dan stabilizer,
PVC menjadi bahan yang populer sebaga bingkai jendela dan pintu. Dengan penambahan plasticizer, PVC menjadi
cukup elastis untuk digunakan sebagai insulator kabel.
1.        Pakaian
PVC telah digunakan secara luas pada bahan pakaian, yaitu membuat bahan serupa kulit. PVC lebih murah dari karet,
kulit, atau lateks sehingga digunakan secara luas. PVC juga waterproof  sehingga dijadikan bahan pembuatan jaket,
mantel, dan tas.

2.        Kabel Listrik
PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik harus memakai plasticizer agar lebih elastis. Namun jika
terpapar api, kabel yang tertutup PVC akan menghasilkan asap HCl dan menjadi bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Aplikasi di mana asap adalah bahaya utama (terutama di terowongan), PVC LSOH (low smoke, zero halogen) adalah
bahan insulasi yang pada umumnya dipilih.

3.        Perpipaan
Secara kasar, setengah produksi resin PVC dunia dijadikan pipa untuk berbagai keperluan perkotaan dan industri.
Sifatnya yang ringan, kekuatan tinggi, dan reaktivitas rendah, menjadikannya cocok untuk berbagai keperluan. Pipa
PVC juga bisa dicampur dengan berbagai larutan semen atau disatukan dengan pipa HDPE oleh panas,menciptakan
sambungan permanen yang tahan kebocoran.

4.        Bangunan dan Bahan Konstruksi


PVC tahan korosi dan pelapukan dan sebagainya telah menggunakan banyak outdoor seperti puntung air, bingkai
jendela, flaps lumpur, pipa air dan furnitur taman. PVC juga tangguh dan tidak retak dan mudah dapat dibentuk
sehingga dapat diproduksi sebagai serat, busa atau film.Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan
mudah dirangkai.

5.        Komponen Kendaraan
Penggunaan PVC dalam komponen kendaraan mengurangi berat kendaraan maka mengurangi konsumsi bahan bakar
dan melestarikan bahan bakar fosil. PVC juga meningkatkan kebebasan desain dan meningkatkan keselamatan
kendaraan dengan memberikan kejutan-menyerap bagian seperti airbag dan juga sifat tahan api.

BAHAYA LINGKUNGAN PVC


Kelebihan dari PVC dibandingkan dengan bahan pambuat plastik yang lain terhadap lingkungan adalah sebagai
berikut:

Bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan resin PVC adalah gas chlorine dan ethylene. 

Gas chlorine didapat dari garam dapur, dan ethylene dihasilkan dari minyak bumi. Porsi chlorine adalah 57% dari
keseluruhan berat PVC, jadi PVC termasuk bahan plastik dengan ketergantungan yang rendah terhadap minyak bumi
yang ketersediaannya kian hari kian menipis.

Pembuatan PVC memerlukan sangat sedikit energi. Studi menunjukkan bahwa energi yang digunakan untuk
memproduksi PVC jauh lebih kecil dibanding energi yang digunakan untuk memproduksi bahan-bahan jenis lain.
Pembuatan PVC hanya memerlukan 40% dari energi yang diperlukan untuk memproduksi besi baja dan hanya 13%
dari energi yang diperlukan untuk memproduksi aluminium. PVC juga menggunakan paling sedikit komponen minyak
bumi dibanding bahan plastik yang lain.
Bahan PVC juga memiliki kontribusi terhadap pelestarian hutan tropis. Jika kayu hutan tropis digunakan sebagai bahan
baku pembuatan jendela dan pintu, maka hutan tropis harus dikelola dengan baik untuk menjamin kelestariannya. Jika
tidak, yang akan terjadi adalah eksploitasi terus menerus yang mengakibatkan musnahnya hutan tropis. PVC adalah
bahan yang populer digunakan untuk produk jendela rumah.

Melalui teknologi bahan-bahan aditif, PVC dapan dibentuk menjadi produk-produk bermanfaat dengan variasi sifat
yang sangat beragam: keras, lunak dan transparan; menghasilkan produk-produk yang begitu beragam, mulai dari pipa
dengan berbagai ukuran dan spesifikasi kekuatan, peralatan medis, berbagai kemasan makanan maupun non-makanan,
kulit imitasi, automotive parts, selang dan kabel, electronics parts, dan lain-lain.

Telah menjadi mitos bahwa khususnya pembakaran sampah PVC memberikan kontribusi yang besar terhadap
terjadinya dioxin. Dioxin dapat dihasilkan dari pembakaran bahan-bahan organoklorin, yang sebenarnya banyak
terdapat di alam (dedaunan, pepohonan). Suatu penelitian yang dilakukan oleh New York Energy Research and
Development Authority pada tahun 1987 menyimpulkan bahwa ada atau tidaknya sampah PVC tidak berpengaruh
terhadap banyaknya dioxin yang dihasilkan dalam proses insinerasi/pembakaran sampah. Kontribusi terbesar bagi
terjadinya dioxin adalah kebakaran hutan, hal yang justru tidak banyak diekspos.

Kandungan klor (Cl) dalam PVC diketahui memberikan sifat-sifat yang unik bagi bahan ini. Tidak seperti umumnya
bahan plastik yang merupakan 100% turunan dari minyak bumi, sekitar 50% berat PVC adalah dari komponen klor-
nya, yang menjadikannya sebagai bahan plastik yang paling sedikit mengkonsumsi minyak bumi dalam proses
pembuatannya. Relatif rendahnya komponen minyak bumi dalam PVC menjadikannya secara ekonomis lebih tahan
terhadap krisis minyak bumi yang akan terjadi di masa datang serta menjadikannya sebagai salah satu bahan yang
paling ramah lingkungan.

Walaupun PVC merupakan bahan plastik dengan volume pemakaian kedua terbesar di dunia, sampah padat di negara-
negara maju yang paling banyak menggunakan PVC-pun hanya mengandung 0,5% PVC. Hal ini dikarenakan volume
pemakaian terbesar PVC adalah untuk aplikasi-aplikasi berumur panjang, seperti pipa dan kabel. Sampah PVC juga
dapat diolah secara konvensional, seperti daur-ulang, ditanam dan dibakar dalam insinerator (termasuk pembakaran
untuk menghasilkan energi).
PVC juga dianggap menguntungkan untuk aplikasi sebagai pembungkus (packaging). Suatu studi pada tahun 1992
tentang pengkajian daur-hidup berbagai pembungkus/wadah dari gelas, kertas kardus, kertas serta berbagai jenis bahan
plastik termasuk PVC menyimpulkan bahwa PVC ternyata merupakan bahan yang memerlukan energi produksi
terendah, emisi karbon dioksida terendah, serta konsumsi bahan bakar dan bahan baku terendah diantara bahan plastik
lainnya. Bahkan sebuah kelompok pecinta lingkungan Norwegia, Bellona, menyimpulkan bahwa pengurangan
penggunaan bahan PVC secara umum akan memperburuk kualitas lingkungan hidup.

‫العالَ ِمي َْن‬ ‫هّٰلِل‬


َ َ‫ا‬
َ ِّ‫الحمْ ُد ِ َرب‬
Alhamdulillahirabbil ’Alamin
Semoga bermanfaat bagi Anda, terima kasih banyak sudah berkunjung di website kami.
Hopefully this is useful for you, thank you very much for visiting our website.

© Penjelasan Lengkap PVC (Pembuatan, Sifat Fisika, Penggunaan dan Bahaya Lingkungan PVC) - Alif MH
Source: https://www.alifmh.com/2019/11/Penjelasan-Lengkap-PVC-Pembuatan-Sifat-Fisika-Penggunaan-
dan-Bahaya-Lingkungan-PVC.html

Anda mungkin juga menyukai