Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini masyarakat harus mempunyai kepedulian terhadap
kesehatan yang ada di dalam maupun yang ada di luar dirinya
(lingkungannya sekitar). Masyarakat diharapkan mampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara,
dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri serta berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 pasal 79 tentang Kesehatan, ditegaskan
bahwa “Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga dapat belajar, tumbuh,dan berkembang secara harmonis
sehingga diharapkan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
PHBS di sekolah adalah upaya untuk memperdayakan peserta
didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan
mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan
sekolah sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat juga merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat (Depkes RI, 2007).
Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014, fungsi ASN yaitu
sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik, 2) Pelayan Publik, dan 3) Perekat
dan pemersatu bangsa, yang harus dilakukan dengan penuh tanggung
jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik (masyarakat).
Untuk mewujudkan fungsi-fungsi ini maka diperlukan sosok ASN yang
profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi

1
jabatannya sehingga tugas jabatannya dilaksanakan dengan efektif dan
efisien.
Penyuluh kesehatan masyarakat memiliki tugas dan fungsi yaitu
salah satunya sebagai penyuluh kesehatan dan bina suasana. Dalam
intervensi tugas dan fungsi ini tentunya di dasarkan dari nilai-nilai dasar
profesi PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi (ANEKA) yang akan diaktualisasikan di satuan
kerja masing-masing. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam
membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap
dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat secara
berkesinambungan (continuous) dan menerapkan nilai-nilai ANEKA
tersebut. Peran ASN sebagai penyuluh kesehatan yaitu melakukan
penyuluhan kegiatan PHBS di Sekolah agar lingkungan sekolah menjadi
lebih bersih dan sehat. Tentunya harus dikembangkan inovasi dalam
penyuluhan tersebut agar siswa semangat untuk memahami dan
menerapkan PHBS di Sekolah.

B. Tujuan dan Manfaat

B. 1. Tujuan
Tujuan dari aktualisasi ini adalah sebagai dasar dari implementasi
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di unit kerja, sekaligus sebagai
pedoman dalam aktualisasi di lapangan sehingga penerapan nilai-nilai
dasar PNS (ANEKA) saat habituasi akan berjalan sesuai dengan prinsip
yang ada pada Undang-undang Aparatur Sipil Negara.

B. 2. Manfaat
a . Bagi Perserta

Manfaat penulisan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:


1. Peserta pelatihan dasar akan lebih terarah dalam melaksanakan
habituasi nilai dasar perilaku ASN di Unit Kerja.
2
2. Sebagai Inovasi dalam penyuluhan PHBS di Sekolah untuk
pencegahan covid-19
3. Meningkatkan siswa dalam penerapan PHBS di Sekolah untuk
menjadi kebiassan baru
4. Sebagai salah satu syarat mengikuti pelatihan dasar CPNS.

b .Bagi Organisasi
Terwujudnya visi dan misi UPTD Puskesmas Rawat Inap Mercu
Buana
C. Bagi Stakeholder
Manfaat aktualisasi dan stakeholder adalah terwujudnya Prilaku Hidup
Bersih dan Sehat di sekolah dan makin meningkatnya derajat
kesehatan siswa di sekolah

C. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi


A. Tempat
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi akan dilakukan di SDN 1
Balam Jaya ,Mercu Buana, Tulang Bawang Barat
B. Waktu
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi lapangan ini dilaksanakan
pada tanggal 12 Oktober sampai dengan 28 November 2020

Anda mungkin juga menyukai