KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya
modul ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad
21 menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching) menjadi
Belajar (learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers-
centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student-
centered), dari pembelajaran pasif (pasive learning) ke cara belajar peserta didik
aktif (active learning-CBSA) atau Student Active Learning-SAL.
Buku teks ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan
pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan pendekatan model
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu
pendekatan model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses
sains.
Penyajian modul untuk Mata Pelajaran ′′Teknologi Dasar Otomotif′′ ini
disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses
pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai
aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam
melakukan eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian peserta
didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep,
dan nilai-nilai baru secara mandiri.
Penulis menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi
kesempurnaan modul ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam membantu terselesaikannya modul teks siswa untuk Mata
Pelajaran ′′Teknologi Dasar Otomotif” Kelas X/Semester 1 Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
Samboja, 27 Juli 2019
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Deskripsi...................................................................................................1
B. Petunjuk Penggunaan Modul....................................................................1
C. Tujuan Akhir..............................................................................................2
D. Kompetensi...............................................................................................2
BAB II PEMBELAJARAN....................................................................................4
A. Rencana Belajar Siswa.............................................................................4
B. Kegiatan Belajar........................................................................................4
1. Kegiatan Belajar 1 : Memahami prinsip-prinsip keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)...........................................................................4
2. Kegiatan Belajar 2 : Mengklasifikasi alat pemadam api ringan
(APAR)................................................................................................5
3. Kegiatan Belajar 3 : Memahami prinsip-prinsip pengendalian
kontaminasi.........................................................................................4
4. Kegiatan Belajar 4 : Memahami proses mesin konversi energi...........4
5. Kegiatan Belajar 5 : Memahami klasifikasi engine...............................5
6. Kegiatan Belajar 6 : Memahami cara kerja engine 2 dan 4 langkah....4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................3
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
BAB I PEDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Teknologi Dasar Otomotif ini membahas tentang beberapa hal
penting yang perlu diketahui agar dapat Memahami prinsip-prinsip keselamatan
dan kesehatan kerja (K3), Mengklasifikasi alat pemadam api ringan (APAR),
Memahami prinsip-prinsip pengendalian kontaminasi, Memahami proses mesin
konversi energi, Memahami klasifikasi engine dan Memahami cara kerja engine
2 dan 4 langkah.
Modul ini terdiri atas 6 kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas
tentang prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3), Kegiatan belajar 2
membahas tentang alat pemadam api ringan (APAR), Kegiatan belajar 3
membahas tentang prinsip-prinsip pengendalian kontaminasi, Kegiatan belajar 4
membahas tentang proses mesin konversi energi, Kegiatan belajar 5 membahas
tentang klasifikasi engine, dan Kegiatan belajar 6 membahas tentang cara kerja
engine 2 dan 4 langkah.
Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan dapat memahami prinsip-
prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3), alat pemadam api ringan (APAR),
prinsip-prinsip pengendalian kontaminasi, proses mesin konversi energi,
klasifikasi engine, dan cara kerja engine 2 dan 4 langkah.
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah
hal-hal berikut ini :
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan
dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus
meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.
6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
7) Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau
instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang
bersangkutan.
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk:
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.
c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab
pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa.
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan
lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
C. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam
modul ini siswa diharapkan dapat:
1. Memahami prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
2. Mengklasifikasi alat pemadam api ringan (APAR)
3. Memahami prinsip-prinsip pengendalian kontaminasi
4. Memahami proses mesin konversi energi
5. Memahami klasifikasi engine
6. Memahami cara kerja engine 2 dan 4 langkah
D. KOMPETENSI
1. Kompetensi Inti
a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
b. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
c. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Dasar-dasar Teknik Otomotif.
Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknolgi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
d. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Dasar-dasar Teknik Otomotif. Menampilkan kinerja
di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
BAB II PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR SISWA
Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini
dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap
kegiatan belajar.
Jenis Tanggal Waktu Tempat Paraf
Kegiatan Belajar Guru
1. Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
3. Pengendalian Kontaminasi
5. Klasifikasi Engine
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
a. Tujuan Kegiatan Belajar
1) Menjelaskan Dasar Hukum Dan Pengertian Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
2) Menganalis Sejarah Perkembangan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja
3) Mengidentifikasi Faktor Penyebab Kecelakaan
4) Menjelaskan Akibat Kecelakaan
5) Menjelaskan Prinsip Dasar Pencegahan Kecelakaan Kerja
6) Mempraktekan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
7) Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
b. Uraian Materi
Secara filosofi pengertian K3 adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani
tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya
dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Dalam keilmuan K3 adalah semua ilmu dan penerapannya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK),
kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
Dasar Hukum
UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu.
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Tujuan K3
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja :
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang
lain di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Pengertian Kecelakaan
Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera, penyakit
akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi (termasuk
insiden ialah keadaan darurat).
Kecelakaan Kerja adalah Insiden yang menyebabkan cedera,
penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).
Menurut teori efek domino H.W Heinrich juga bahwa kontribusi
terbesar penyebab kasus kecelakaan kerja adalah berasal dari faktor
kelalaian manusia yaitu sebesar 88%. Sedangkan 10% lainnya adalah
dari faktor ketidaklayakan properti/aset/barang dan 2% faktor lain-lain.
Gambar di bawah ialah ilustrasi dari teori domino effect kecelakaan kerja
H.W. Heinrich.
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Bahaya K3
Pengertian bahaya K3 adalah semua sumber, situasi ataupun
aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera dan atau penyakit akibat
kerja (PAK).
Sumber
1. Manusia.
2. Mesin.
3. Material.
4. Metode.
5. Lingkungan.
Jenis
1. Tindakan.
2. Kondisi.
Faktor
1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang).
2. Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu Beracun, Reaktif,
Radioaktif, Mudah Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi, Mesin/Alat/Kendaraan/Alat
Berat, Ruang Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik,
Getaran, Radiasi).
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Budaya 5R
Penerapan 5R
Ringkas
1. Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
2. Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat
digunakan.
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Faktor Penyebab
Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan
Beracun dan Berbahaya/Radioaktif) ; Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan,
Cahaya) ; Biomekanik (Postur, Gerakan Berulang, Pengangkutan
Manual) ; Psikologi (Stress, dsb).
Pencegahan
1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
3. Pelayanan Kesehatan.
4. Penyedian Sarana dan Prasarana.
Kesehatan Kerja
Adalah penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat yang setinggi -
tingginya dari kesehatan fisik, mental dan sosial dari tenaga kerja pada
semua pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan pada tenaga kerja
yang disebabkan oleh kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja dari
resiko akibat faktor - faktor yang mengganggu kesehatan, penempatan
dan pemeliharaan tenaga kerja dalam suatu lingkungan kerja yang
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikologisnya, dan sebagai
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Dasar Hukum
1. Undang - Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
pasal 8.
2. Permenakertrans 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
3. Permenakertrans 1/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit
Akibat Kerja.
4. Permenakertrans 3/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga
Kerja.
5. Kepmenaker 333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan
Penyakit Akibat Kerja.
6. Kepmenaker 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
di Tempat Kerja.
7. Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial.
8. Permenaker 1/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan
Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Dengan Manfaat Lebih Dari Paket
Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
9. Surar Edaran Menakertrans 01/MEN/1979 tentang Pengadaan Kantin
dan Ruang Tempat Makan.
10. Peraturan Menteri Perburuhan tentang Syarat Kesehatan,
Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja.
Ruang Lingkup
1. Penyelenggaraaan pelayanan kesehatan kerja :
Sarana.
Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter
perusahaan dan paramedis perusahaan).
Organisasi (pimpinan unit PKK, pengesahan penyelenggaraan
PKK).
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Tanggap Darurat
Pengertian Keadaan Darurat adalah keadaan sulit yang tidak diduga yang
memerlukan penanggulangan segera supaya tidak terjadi kecelakaan.
Ruang Lingkup
1. Kebakaran yang gagal dipadamkan regu pemadam kebakaran
Perusahaan.
2. Peledakan.
3. Kebocoran gas/cairan/material berbahaya yang tidak dapat diatasi
dalam waktu singkat.
4. Keracunan.
5. Bencana Alam.
6. Perampokan.
7. Ancaman Bom.
8. Demonstrasi / Unjuk Rasa.
9. Huru-hara.
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Kewajiban Perusahaan
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 14
1. Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang
diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja
yang dipimpinnya.
2. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan
semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah
dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3
di tempat kerja yang dipimpinnya.
3. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada tenaga
kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki tempat kerja
disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut pegawai
pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya.
Syarat Dasar K3
Undang - Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3:
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Klasifikasi Kebakaran
Petunjuk Penggunaan:
1. Tarik pin pengunci tuas.
2. Arahkan selang ke pusat api.
3. Tekan tuas pegangan tabung pemadam.
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
APAR Air, APAR Uap Air, APAR Busa, APAR Serbuk Kimia Kering,
APAR Cairan Kimia, APAR Gas CO2, APAR Halon.
Berdasarkan Konstruksi:
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Jenis-Jenis Kontaminan
1. Kontaminan Cair merupakan kontaminan yang berbentuk cair seperti
limbah cairan pembersih, dan lain sebagainya.
2. Kontaminan Padat merupakan kontaminan yang berbentuk padat
seperti sisa-sisa kabel, plastik, semen, dan lain sebagainya.
3. Kontaminan Gas merupakan kontaminan yang berbentuk gas seperti
gas monoksida, gas karbondioksida, cfc, dan lain sebagainya.
4. Kontaminan B3 merupakan kontaminan dari bahan-bahan kimia
berbahaya sehingga memerlukan penanganan khusus seperti oli,
minyak rem dan lain sebagainya.
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
2. Gas buang dari kendaraan bermotor memiliki berbagai unsur yang dapat
membahayakan kesehatan seperti karbonmonoksida, karbondioksida,
hidrokarbon, dan partikel lainnya. Oleh karena itu, sebuah workshop
atau bengkel harus memiliki ventilasi yang baik agar berbagai partikel
tersebut tidak meracuni manusia disekitarnya.
3. Kontaminan Cair seperti uap bensin, cairan pembersih, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu dalam proses perawatan diperlukan
berbagai alat keselamatan seperti masker untuk mencegah terjadinya
keracuna akibat berbagai kontaminan cairan.
4. Limbah B3 atau limbah berbahaya seperti oli dan zat-zat lain yang
mengandung bahan-bahan berbahaya. Limbah berbahaya tersebut
diperlukan pengelolaan khusus agar tidak mencemari lingkungan.
Limbah-limbah tersebut biasanya ditampung terlebih dahulu kemudian
dikirim ke tempat penampungan untuk didaur ulang.
Bengkel mobil atau motor tidak dipungkiri lagi untuk saat ini sangat
berguna dan sangat membantu bagi yang mempunyai kendaraan sepeda
motor, namun disamping itu bengkel motor juga dapat menghasilkan limbah
sebagai berikut :
1. Oli bekas (limbah cair), dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem tanah
dan dapat merusak kemurnian air tanah.
2. Sekrap besi, busi bekas, tromol rem bekas dll (limbah padat) dapat
mengotori lingkungan dan dapat mngakibatkan luka jika terinjak.
3. Karbon monoksida/CO (limbah gas) dapat memperbesar kebocoran
lapisan ozon (O3), gangguan pernafasan, keracunan dan kematian.
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Jarak antara TMA ke TMB disebut langkah piston (L) atau Stroke
(S), dan panjang langkah ini ada kaitannya dengan diameter silinder
(bore). Jika sebuah mesin memiliki bore lebih kecil dari stroke maka
dikenal dengan mesin long stroke, sebaliknya jika stroke lebih kecil
dari bore maka disebut dengan over square. Mesin dengan bore
sama dengan stroke disebut mesin square.
Pada mesin piston terjadi langkah-langkah untuk
menghasilkan setiap kerja. Langkah tersebut secara umum adalah
pemasukan bahan bakar dan udara (mesin bensin) atau udara
saja (mesin diesel) ke dalam silinder dengan gerakan piston turun
ke TMB (syarat: saluran masuk ke silinder membuka), lalu
dikompresikan oleh piston yang bergerak menuju TMA ke ruang
bakar untuk kemudian dilakukan pembakaran dengan api busi (mesin
bensin) atau penyemprotan bahan bakar dan kompresi tinggi (mesin
diesel) dengan syarat: semua saluran tertutup. Pembakaran akan
diikuti kenaikan temperatur (T) yang menyebabkan naiknya tekanan
(P) cukup besar dalam silinder. Tekanan tersebut yang mendorong
piston kembali ke arah TMB dengan tenaga yang cukup besar dan
disebut sebagai langkah usaha. Kecenderungan poros engkol untuk
tetap berotasi akan menyebabkan piston kembali ke arah TMA,
dimana kondisi ini dimanfaatkan untuk mengeluarkan gas bekas
pembakaran dari dalam silinder (syarat: saluran buang membuka).
2. Gerak putar (wankel)
Pada motor atau mesin wankel tidak terjadi perubahan gerak
translasi ke rotasi karena konstruksi mesin ini telah dirancang dengan
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
tidak digerakan oleh gas yang terbakar, akan tetapi digarakan oleh uap
air. Berikut ini adalah beberapa contoh eksternal combustion engine:
1. Engine Uap Lokomotif
Lokomotif uap merupakan cikal bakal mesin kereta api. Uap yang
dihasilkan dari pemanasan air yang terletak di ketel uap digunakan
utuk mengerakan torak atau turbin dan selanjutnya disalurkan ke
roda. Bahan bakar biasanya kayu bakar atau batu bara.
Mesin uap, terdiri dari ketel uap yang berisi air dipanaskan dengan
bahan bakar kayu, minyak, atau batu bara secara terus-menerus
sampai mendidih, air yang mendidih tersebut menghasilkan uap air
yang dihasilkan dalam satu kamar sehingga menghasilkan suatu
tekanan tinggi dan menggerakan piston yang selanjutnya juga
menggerakan roda-roda lokomotif.
Komponen-komponennya:
a) Ruang pembakaran: tempat bahan bakar dibakar
b) Boiler drum: menampung air deminelarizer mengalirkanya ke
tubedan menampung uap jenuh yang kembali
c) Economiser: water tube, posisinya paling jauh dari sumber
panas, fungsinya untuk memenaskan air dengan sisa panas
agar efesiensi kalonya membaik
d) Evaporator: water tube yang fungsinya menguapkan air
posisinya biasnya di tengah
e) Superheater: fungsinya memenaskan uap iar menjadi
superheater steam (uap panas)
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Blok silinder biasanya terbuat dari besi tuang/cor tetapi ada pula
yang terbuat dari paduan almunium dengan tujuan untuk mengurangi
berat serta menambah panas radiasi.
2. Silinder
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
4. Kepala Silinder
Kepala Silinder, dibaut dengan blok silinder dibagian atas dan
diantaranya juga diberikan gasket, terdapat lubang-lubang untuk
pemasangan busi dan mekanik katup yang dilengkapi pada mesin.
Kepala silinder pada umunya dibuat dari besi tuang campuran
almunium untuk membatasi pemuaian. Juga dilengkapi mantel
pendingin yang berhubungan denga blok silinder untuk memberikan
pendinginan pada katup-katup dan busi-busi.
5. Torak/piston
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
dimanadalam keadaan suhu tinggi maka bagian atas dan bawah akan
menjadi sama besar.
6. Batang piston
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
Page 43
PRODUKTIF [TEKNIK KENDARAAN RINGAN]
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Wiranto, 2002, Motor Bakar Torak, Bandung: Penerbit ITB.
Harlyanto, 2013, Modul Teknologi Dasar Otomotif, Jakarta: Kementerian
Pendidikan & Kebudayaan
Ilma A, Hebbie, 2013, Dasar-Dasar K3,
https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/materi-
slide-dasar-dasar-k3-keselamatan.html. ( 30 Juli 2019)
Team Toyota. (1995). NEW STEP 1: Training Manual. Jakarta: Toyota Astra
Motor PT.
Page 43