Untuk
Paket Pekerjaan
BELANJA MODAL
BAB I
PENDAHULUAN
1. Maksud
Pembangunan Puskesmas Urangagung yang memenuhi persyaratan peraturan
Kemenkes dan Akreditasi.
2. Tujuan
Menciptakan bangunan Puskesmas Urangagung bagi pasien rawat jalan yang
memenuhi persyaratan peraturan kemenkes dan Akreditasi serta menjadi bangunan
yang nyaman, berkualitas dan representatif bagi para pengguna.
Organisasi umum proyek terdiri atas : Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan
Pengawasan (Supervisi) / Manajemen Konstruksi dan Pemborong yang dijelaskan sebagai
berikut :
BAB II
LINGKUP PEKERJAAN
Secara umum, Kontraktor harus bekerja untuk dan atas nama Pemberi Tugas sebagai
Pelaksana Pekerjaan. Lingkup pekerjaan dalam Pembangunan Puskesmas Urangagung
adalah:
2.1. PESERTA LELANG, dengan persyaratan sebagai berikut :
Calon Penyedia adalah yang mempunyai Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi yaitu
Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Kesehatan (BG008).
2.2. TEKNIS PEKERJAAN, yang harus dilakukan oleh Kontraktor pada saat Penawaran :
BAB III
PERSYARATAN PERSONIL KONTRAKTOR
Personil yang ditugaskan dalam pelaksanaan dan menjadi persyaratan tender terdiri dari :
Personil yang ditugaskan dalam pelaksanaan pekerjaan dan tidak menjadi persyaratan
tender tetapi dibuktikan dalam rapat PAM terdiri dari atas :
Kualifikasi Minimal
Jumlah
Posisi Pengalaman
(Org) Keahlian
( min )
Tenaga Sub Profesional
SKT Pelaksana Bangunan 3
a. Pelaksana Sipil 1
Gedung (TS 051)
SKT Pelaksana Bangunan 3
b. Pelaksana Arsitek 1
Gedung (TA 022)
SKT Pelaksana Lapangan
c. Pelaksana 3
1 Pekerjaan ME Bangunan
Mekanikal
Gedung Bertingkat (TM 044)
SKT Pelaksana
d. Pelaksana 3
1 Plambing/Pekerjaan
Elektrikal
Plambing (TT 001)
SKT Pelaksana Bangunan
e. Tenaga Pelaksana 2
1 Gedung (TA 022 atau
bangunan
TS 051 )
SKT Quantity Surveyor (TL 2
f. Tenaga Surveyor 1
003)
SKT Juru Hitung Kuantitas 2
g. Juru Ukur 1
(TS 047)
SKT Juru Gambar/Draftman- 2
h. Juru Gambar 1
Sipil (TS 003)
Ket.
Sertifikat Personil wajib dibuktikan pada waktu rapat PCM dengan membawa ijazah,
sertifikat SKT serta bukti pengalaman kerja dari pemberi kerja.
BAB IV
PROPOSAL TEKNIS
4.1 UMUM
Kontraktor harus membuat organisasi pelaksanaan proyek yang terdiri antara lain ;
struktur organisasi, mekanisme antar bagian dalam struktur organisasi dan nama personil
dalam struktur organisasi dengan dilengkapi uraian tugas masing-masing bidang dan
keahlian personil yang ditempatkan.
Memiliki Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi yaitu Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan
Kesehatan (BG008)
BAB V
PENAWARAN BIAYA PELAKSANAAN
BAB VI
MATA PEMBAYARAN UTAMA
TOTAL
NO. URAIAN SATUAN KUANTITAS HARGA SATUAN
HARGA
81 Aanstampeng M3 34,18
BAB VII
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 1
Uraian dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini menyangkut segi lingkup
pekerjaan Pembangunan Puskesmas Urangagung Kabupaten Sidoarjo ini adalah
pembangunan gedung puskesmas yang terdiri dari 2 (dua) lantai yang terletak di Jl. Raya
Jedong, Kel. Urangagung, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Lingkup pekerjaannya terdiri
dari :
a. Pembangunan Gedung Puskesmas 2 (dua) lantai
b. Pagar depan dan papan nama
c. Saluran
d. Lansekap
e. Ground Water Tank (GWT) Kapasitas = 12 m³
f. Ipal Kapasitas 9 m³
BATASAN / PERATURAN
Pasal 2
a. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan
produksi dalam negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan
Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal
23 Desember 1980 dan Perpres nomor 54 Tahun 2010.
b. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk,
bila bahan-bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai
dengan peraturan yang ada dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan
ijin dari Kuasa Pengguna Anggaran / Direksi (secara tertulis).
c. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan
mutu bahan satu jenis.
d. Bila Penyedia telah menanda tangani/melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk
pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan bahan-
bahan tersebut harus ditolak dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat
24 jam setelah ditolak dan biaya menjadi tanggung jawab Penyedia.
e. Bila dalam uraian dan syarat-syarat yang disebutkan nama pabrik pembuatan dari
suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas dan tipe
dari barang-barang yang memuaskan Penyedia.
f. Dukungan Material Beton Ready Mix, K-300 / fc´ 24,9 MPa , dan K-225 / fc´
20,75 Mpa yang dikeluarkan oleh perusahaan / pabrikasi yang memiliki batching
plant
URAIAN PEKERJAAN
Pasal 4
1. Penyediaan
Penyedia harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan secara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk
semua alat-alat pembantu yang dipergunakan seperti andang-andang, alat-alat
pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh
Penyedia dan untuk semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena
sudah tidak berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya.
GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
Pasal 5
1. Gambar perencanaan
Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail
konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh perencana
telah disampaikan kepada Penyedia beserta dokumen-dokumen lain. Penyedia tidak
boleh mengubah atau menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Kuasa
Pengguna Anggaran. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak
lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Penyediaan ini atau
dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
2. Gambar-gambar tambahan
Bila Kuasa Pengguna Anggaran / Direksi menganggap perlu, maka Konsultan
Perencana harus membuat gambar detail (gambar penjelasan) bersifat prinsip yang
disyahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi.
a. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka
gambar detail yang dipakai/diikuti.
b. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka
yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan
menyebabkan ketidaksempurnaan / ketidaksesuaian konstruksi, harus
mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas lebih dahulu.
c. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali bila
hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan
kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan
Pengawas.
d. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap
sedang RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.
e. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar setelah
mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan
pekerjaan
d. Penyedia berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut
diatas. Setelah Penyedia menerima dokumen dari Kuasa Pengguna Anggaran dan hal
tersebut akan dibahas dalam rapat penjelasan.
e. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia diharuskan meneliti kembali semua
dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat penjelasan.
PERSIAPAN DI LAPANGAN
Pasal 9
2. KANTOR PENYEDIA, LOS DAN HALAMAN KERJA, GUDANG DAN FASILITAS LAIN
Penyedia harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan
halaman kerja (work yard) di dalam halaman pekerjaan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. Penyedia harus juga menyediakan untuk
pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat mandi dan peturasan) yang memadai
untuk mandi dan buang air.
Penyedia harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana konstruksi
fasilitas-fasilitas tersebut. Penyedia harus menjamin agar seluruh fasilitas itu tetap
bersih dan terhindar dari kerusakan.
3. PAGAR PENGAMAN
Mengingat Pembangunan Puskesmas Urangagung ini dilaksanakan di area jalan
protokol, maka sebelum pelaksanaan fisik dimulai Penyedia harus membuat pagar
pengaman di sekeliling site yang akan dibangun.
5. SALURAN PEMBUANGAN
Penyedia harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar
daerah bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang air hujan
atau air buangan. Saluran dihubungkan ke parit/selokan yang terdekat atau
menurut petunjuk Konsultan Pengawas
6. PEMBERSIHAN HALAMAN
a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan
seperti pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas bangunan harus
dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kecuali
barang-barang yang ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh.
b. Pelaksanaan pembersihan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Bila
terdapat bahan-bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk
dipergunakan kembali dan harus diangkut keluar dari halaman proyek.
7. PERMUKAAN ATAS LANTAI (PEIL)
Pada pelaksanaan Pembangunan Puskesmas Urangagung ini posisi 0.00 lantai
naik 87 cm dari MTA (Muka Tanah Asli) atau sesuai gambar perencanaan.
9. KOORDINASI
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia harus menyiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan harus ditempatkan pada tempat
yang sudah disediakan oleh User / Penyedia dan Penempatan barang-barang
tersebut harus rapi sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitarnya dan
aktifitas kerja dilingkungan lokasi pembangunan.
b. Berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, jika Penyedia memanfaatkan /
memakai fasilitas yang ada dilingkungan kantor harus ada Ijin tertulis dari
Pejabat Pembuat Komitmen atau pejabat lainnya yang ditunjuk dan harus
mentaati segala peraturan-peraturan/aturan-aturan yang ada.
JADWAL PELAKSANAAN
Pasal 10
a Penyedia harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara
pekerjanya dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak
mempunyai keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
b Penyedia menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang
disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan
berkualitas baik bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart
ini dapat dianggap defiktif.
c Dalam pengajuan penawaran Penyedia harus memperhitungkan biaya-biaya
pengujian/pemerikasaan berbagai bahan pekerjaan.
d Diluar jumlah tersebut Penyedia tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya
pengiriman yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.
a. Pemberi Tugas atau MK atau Direksi Pekerjaan berhak mengeluarkan instruksi agar
Penyedia membongkar pekerjaan apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa, atau
mengatur untuk mengadakan pengujian bahan-bahan atau barang-barang baik
yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah
dilaksanakan.
Ongkos untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban Penyedia untuk
disempurnakan dengan kontrak.
b. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat
pekerjaan, pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang tidak
sesuai dengan kontrak.
a. Penyedia diwajibkan mengurus IMB dan ijin zoning hingga diterbitkan surat
tersebut diatas serta mengurus perijinan lainnya yang mendukung kelancaran
terlaksananya Pembangunan Puskesmas Urangagung. BIAYA YANG DITIMBULKAN
AKIBAT HAL TERSEBUT DIATAS SUDAH TERMASUK DALAM BIAYA PENAWARAN .
b. Penyedia tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas
lapangan pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa tanpa ijin Direksi.
c. Penyedia harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan
pekerjaan.
d. Penyedia wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian depan
halaman proyek sehingga mudah dilihat umum. Ukuran dan redaksi papan nama
tersebut 90 x 150 cm dipotong dengan tiang setinggi 250 cm atau sesuai dengan
petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen melalui Konsultan Pengawas dan atau sesuai
tata aturan Pemerintah Daerah setempat. Penyedia tidak diijinkan menempatkan
atau memasang reklame dalam bentuk apapun di halaman dan di sekitar proyek
tanpa ijin dari Pemberi Tugas.
PENGAMANAN LOKASI
Pasal 19
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pasal 20
I. PENGUKURAN / UITZET
Segera setelah pembersihan lokasi, dilakukan pengukuran / uitzet untuk
menentukan peil / posisi bangunan terhadap keadaan tanah setempat sesuai yang
dimaksudkan dalam gambar perencanaan.
Pengukuran / Uitzet ini harus menggunakan alat ukur yang memadai bersama
dengan Konsultan Pengawas.
Tahap penetapan
Identifikasi bangunan gedung yang akan ditetapkan untuk dibongkar
berdasarkan hasil pemeriksaan yang meliputi bangunan yang tidak
layak fungsi dan tidak dapat diperbaiki lagi, pemanfaatannya
menimbulkan bahaya bagi pengguna, masyarakat dan lingkungan, tidak
memiliki izin mendirikan gedung.
Rencana pekerjaan pengangkutan harus ditetapkan terlebih dahulu
sebelum peker-jaan pembongkaran dimulai.
Semua instalasi, listrik, gas, air, dan uap harus dimatikan, kecuali
apabila diperlukan sepanjang tidak membahayakan.
Semua bagian-bagian kaca, bagian-bagian yang lepas, bagian-bagian
yang mencuat harus disingkirkan sebelum pekerjaan pembongkaran
dimulai.
Pekerjaan pembongkaran harus dilakukan tingkat demi tingkat dimulai
dari atap dan seterusnya ke bawah.
Tindakan-tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menghindarkan
bahaya rubuhnya bangunan.
Tahap pelaksanaan
Pembongkaran bangunan gedung dapat dilakukan oleh pemilik
dan/atau pengguna bangunan gedung dan dapat menggunakan
penyedia jasa pembongkaran bangunan gedung yang memiliki sertifikat
sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Khusus untuk pembongkaran bangunan gedung yang menggunakan
peralatan berat dan/atau bahan peledak harus dilaksanakan oleh
penyedia jasa pembongkaran bangunan gedung.
Dalam hal pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung yang
pembongkarannya ditetapkan dengan surat sebagaimana dimaksud
dalam tidak melaksanakan pembongkaran dalam batas waktu yang
ditetapkan, surat persetujuan pembongkaran dicabut kembali.
Pembongkaran bangunan gedung yang pelaksanaannya dapat
menimbulkan dampak luas terhadap keselamatan umum dan
lingkungan harus dilaksanakan berdasarkan rencana teknis
pembongkaran yang disusun oleh penyedia jasa perencanaan teknis
yang memiliki sertifikat sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Rencana teknis pembongkaran harus disetujui oleh pemerintah daerah,
kecuali bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah, setelah
mendapat pertimbangan dari tim ahli bangunan gedung.
Dalam hal pelaksanaan pembongkaran berdampak luas terhadap
keselamatan umum dan lingkungan, pemilik dan Pemerintah dan/atau
pemerintah daerah melakukan sosialisasi dan pemberitahuan tertulis
kepada masyarakat di sekitar bangunan gedung, sebelum pelaksanaan
pembongkaran.
Pelaksanaan pembongkaran bangunan gedung mengikuti prinsip-
prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Dalam hal tenaga kerja atau orang lain mungkin tertimpa bahaya yang
disebabkan oleh kejatuhan bahan atau benda dari tempat kerja yang
lebih tinggi, harus dilengkapi dengan penadah yang kuat atau daerah
berbahaya tersebut harus dipagar.
Dinding-dinding tidak boleh dirubuhkan kecuali lantai dapat menahan
tekanan yang diakibatkan oleh runtuhnya dinding tersebut.
Tenaga kerja harus dilindungi terhadap debu dan pecahan-pecahan
yang berhamburan.
Apabila tenaga kerja sedang membongkar lantai harus tersedia papan
yang kuat yang ditumpu tersendiri bebas dari lantai yang sedang
dibongkar.
Tenaga kerja dilarang melakukan pekerjaan di daerah bawah lantai
yang sedang dibongkar dan daerah tersebut harus dipagar.
Konstruksi baja harus dibongkar bagian demi bagian sedemikian rupa
sehingga terjamin kestabilan konstruksi tersebut agar tidak
membahayakan sewaktu dilepas.
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin agar tenaga
kerja dan orang-orang lain tidak kejatuhan bahan-bahan atau benda-
benda dari atas sewaktu cerobong-cerobong yang tinggi dirubuhkan
PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN PENGURUGAN
Pasal 21
PEKERJAAN TANAH
Pasal 22
PEKERJAAN PONDASI
Pasal 23
Pekerjaan ini mencakup pondasi tiang bor, type pondasi tiang beton bertulang cor di
tempat (cast in place), berfungsi untuk menyalurkan beban dari struktur bangunan
diatasnya sampai ke lapisan tanah yang dikehendaki. Pondasi ini dibuat dengan cara
melakukan pengeboran tanah dengan Ø 30 cm dan kedalaman 15 m, kemudian ke
dalam lubang tersebut dimasukkan tulangan / pembesian yang diikuti dengan
penuangan beton.
a. Mula-mula dibuat galian atau lubang sirkulasi untuk menampung air dan
lumpur.
b. Pada titik yang telah ditentukan mulai dilakukan pemboran sesuai dengan
diameter dan kedalaman tanah yang direncanakan (sesuai gambar)
menggunakan mata bor yang sesuai dengan jenis dan kondisi tanah setempat.
c. Tanah di bor dan dihancurkan terlebih dahulu. Sambil mata bor diputar, air dari
bak sirkulasi disemprotkan dengan pompa air bertekanan tinggi melalui selang
ke ujung mata bor sehingga tanah yang sudah hancur dapat naik ke permukaan.
d. Perputaran mata bor menyebabkan air dalam lubang turut berputar sehingga
mempercepat proses pembentukan campuran air – tanah liat. Campuran ini
mempunyai viskositas lebih besar dari air tanah. Semakin sering
diapakai,viskositas air dalam bak sirkulasi semakin tinggi sebab tanah liat yang
bercampur semakin banyak. Dengan viskositas tertentu, butiran tanah asal yang
berdiameter relatif besar (Sood, silt, gravel) dan kotoran lainnya diharapkan
dapat naik ke permukaan tanah, kemudian dialirkan ke dalam bak sirkulasi dan
diendapkan.
e. Semakin besar berat jenis campuran air – tanah liat, maka semakin besar tekanan
hidrostatis yang bekerja pada dinding lubang bor. Gaya hidrostatis ini akan
menekan dinding bor secara radial, sehingga pada saat mata bor berputar, tanah
liat yang melekat pada mata bor membentuk suatu lapisan membran yang
memperkecil kemungkinan terjadinya kelongsoran. Jadi fungsi air sirkulasi
adalah sebagai stabilisator, untuk melunakkan tanah sehingga mempercepat dan
mempermudah pengeboran, mencegah kelongsoran dinding lubang bor dan
mendinginkan mata bor yang panas akibat gesekan dengan tanah.
g. Apabila lubang telah selesai dibuat, maka tulangan yang sudah dirangkai
dimasukkan ke dalam lubang. Kemudian pipa tremi berukuran 6" dimasukkan
kedalam lubang hingga mencapai dasar lubang. Pada ujung atas pipa tremi
dipasang corong untuk memudahkan pengecoran.
i. Pipa tremi yang sudah penuh dengan fresh concrete harus diangkat perlahan-
lahan sambil dikocok supaya beton yang dituang memadat dan fresh concrete di
dalam pipa tremi dapat turun. Pengecoran dilanjutan sampai level yang
dikehendaki.
j. Agar fresh concrete tidak menyumbat pipa tremi, sebaiknya campuran beton
disarankan dengan minimal slump test 14 – 16 cm (tergantung kondisi lapangan
dan jenis tanah).
a. Untuk pengelolaan lumpur / tanah hasil pengeboran akan dibuatkan suatu bak-
bak penampungan disekitar lokasi pengeboran dan selanjutnya akan dibuang
secara berkala.
b. Tanah / lumpur yang keluar dari hasil pengeboran akan dikelola secara berkala,
sehingga tidak mengganggu atau menghambat jalannya pekerjaan pengeboran.
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pondasi pagar depan dengan ketentuan sebagai berikut
:
1. Pondasi batu kali menggunakan campuran dengan perbandingan 1 Pc : 4 Ps yang
kemudian diplester beraben.
2. Bagian bawah pondasi dipasang lapisan batu kosong (Aanstampeng) tebal 20 cm
dengan dibawahnya diberi lapisan pasir urug, disiram air dan ditumbuk hingga
padat rata (sesuai gambar).
3. Celah-celah yang besar antar batu diisi dengan batu kricak yang dicocok padat.
4. Batu-batu pondasi tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat diantaranya
hingga rapat.
PEKERJAAN BETON
Pasal 24
a. Mutu beton untuk pekerjaan struktur menggunakan beton K-300 / fc´ 24,9 MPa
, dan dianjurkan memakai ready mix concrete, sedangkan Sloof praktis
menggunakan beton K-225 / fc´ 20,75 MPa dan mutu baja beton fy 400 MPa
untuk diameter ≥D 13 dan fy 240 MPa untuk diameter ≤ 12. Untuk
pekerjaan beton lantai kerja dipakai beton rabat dengan campuran 1pc : 3ps :
5kr (campuran menggunakan Molen). Mutu karakteristik merupakan syarat
mengikat. Untuk menjamin kesamaan mutu beton, Penyedia dianjurkan
menggunakan ready mix concrete dari perusahaan terkenal yang khusus
membuat ready mix, terutama untuk pekerjaan struktur beton : pondasi,
Sloof,kolom, balok , plat lantai,plat leuvel ,tangga,listplang,beton bertulang
bawah lantai,ramp.
b. Campuran tambahan untuk beton (concrete admixture). Bilamana dianggap
perlu tambahan untuk beton dapat dipergunakan concrete admixture.
Penggunaan tersebut harus dengan persetujuan Ahli/Konsultan Pengawas.
c. Pengadukan.
Kecuali ready mix concrete semua pengadukan jenis beton harus dilakukan
dengan mesin pengaduk berkapasitas tidak kurang dari 350 liter. Setiap kali
membuat adukan, pengadukan harus rata hingga warna dan kekentalannya
sama.
g. Takaran Perbandingan Campuran.
Semua bahan harus ditakar menurut perbandingan berat, bukan perbandingan
isi.
a. Komposisi.
Semua agregat, semen, air, beratnya harus ditakar dengan seksama. Proporsi
semen yang ditentukan adalah minimal. Sebagai pedoman, Penyedia harus tetap
mengusahakan mutu/kekuatan beton sesuai dengan yang disyaratkan.
b. Pengujian (testing).
Pada umumnya pengujian dilakukan sesuai dengan SNI – 2847 - 2013 termasuk
pengujian-pengujian susut (slump) dan pengujian-pengujian tekanan. Jika beton
tidak memenuhi syarat-syarat slump, maka bagian/kelompok adukan tersebut
tidak boleh dipakai. Jika pengujian tekanan gagal, maka perbaikan harus
dilakukan sesuai dengan prosedur-prosedur dalam SNI – 2847 - 2013.
24.3. BAHAN-BAHAN
a. Semen
Semen yang dipakai harus semen portland dari merk yang disetujui dan yang
dalam segala hal memenuhi syarat seperti yang dikehendaki oleh "Peraturan
Beton Bertulang Indonesia”, digunakan produk Semen Gresik, Dynamix atau
Tiga Roda yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Dalam pengangkutan, semen
harus terlindung dari hujan, zak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan
tertutup rapat dan harus disimpan di gudang yang cukup ventilasinya dan tidak
kena air, ditaruh pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai.
Kantong semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2
m, dan tiap pengiriman baru harus dipisahkan dan ditandai dengan maksud
agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
b. Agregat
Agregat harus keras, bersifat kekal dan bersih, bebas dari bahan-bahan yang
merusak, umpamanya yang bentuk atau kwalitasnya bertentangan dan
mempengaruhi kekuatan atau kekalnya konstruksi beton pada setiap umur,
termasuk daya tahannya terhadap karat dari tulangan besi beton. Agregat
(butiran) dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki :
c. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organik, lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta
kekerasan gradasinya mendapat rekomendasi dari laboratorium.
d. Koral Beton/Split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat SNI – 2847 - 2013. Penyimpanan
/ penimbunan pasir dan koral beton harus dipisahkan satu dengan yang lain,
hingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk mendapatkan
adukan beton yang tepat.
e. A i r
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan
yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen
dan dilakukan pengujian air/laboratorium test.
f. Bahan Tambahan
Bahan tambahan disetujui secara khusus dengan persetujuan Ahli/ Konsultan
Pengawas.
g. Baja Tulangan
- Jenis penulangan.
Besi beton yang dipergunakan adalah besi ulir (tulangan pokok) dengan mutu
baja fy 400 Mpa untuk diameter diatas ≥ 13 mm dan besi polos (beton praktis,
sengkang, begel) dengan mutu fy 240 Mpa, untuk diameter ≤ (kurang dari
sama dengan)12 mm.
- Pemasangan.
Sebelum beton dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak, kotoran,
cat, karat, kulit giling atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua tulangan
harus dipasang dengan posisi yang tepat sehingga tidak dapat berubah atau
begeser pada waktu adukan ditumbuk-tumbuk atau dipadatkan. Tulangan
besi beton dan penutup beton tingginya harus tepat, dengan penahan-
penahan jarak beton (tahu beton) yang telah disetujui Ahli/ Konsultan
Pengawas. Dan pelaksanaan penyambungan, pemotongan, pembengkokan
dan pemasangan harus sesuai dengan persyaratan bangunan yang berlaku
(SNI – 2847 – 2013) dan SNI 2052 – 2014.
- Selimut Beton.
Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan penggunaannya (tidak termasuk
plesteran), adalah sebagai berikut :
Kolom = 4 cm
h. Cetakan (bekisting)
- B a h a n.
Bekisting harus dipakai multipleks 9 mm dan kayu klas II yang cukup kering
dan sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian
dan dimensi dari beton sebagaimana diperlihatkan dalam gambar arsitektur.
Bekisting harus cukup untuk menahan getaran vibrator atau kejutan-kejutan
lain yang diterima, tanpa berubah bentuk. Cetakan harus dibuat dari papan-
papan yang bermutu baik atau plywood :
Untuk beton tidak diexposed dipakai kayu terentang tebal minimum 2,5
cm.
Untuk beton exposed dipakai multiplek, fibre glass atau bahan lain yang
tidak reaktif terhadap beton.
Tebalnya tergantung dari kwalitas dan jarak rangka penguat cetakan tersebut.
- Konstruksi.
Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat menahan
getaran yang merusak atau lengkung akibat tekanan adukan beton yang cair
atau sudah padat. Cetakan harus dibuat sedemikian rupa hingga
mempermudah penumbukan-penumbukan untuk memadatkan pengecoran
tanpa merusak konstruksi. Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya
licin, bebas dari kotoran-kotoran seperti tahi gergaji, potongan-potongan
kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah
dibongkar tanpa merusak permukaan beton. Tiang-tiang acuan harus diatas
papan atau baja untuk memudahkan pemindahan perletakan. Tiang-tiang
tidak boleh disambung lebih dari satu. Tiang-tiang dari dolken ukuran 8/10
cm atau kaso 5/7 cm. Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan
palang papan/balok secara silang.
- U k u r a n.
Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar arsitektur dan sama
disemua tempat untuk bentuk dan ukuran tiang yang dikehendaki sama.
- Kawat Pengikat.
Kawat pengikat besi beton/rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh
seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat
pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam SNI – 2847 – 2013.
- Pelapis Cetakan.
Untuk mempermudah pembongkaran cetakan dan menyingkirkan penutup-
penutup, pelapis cetakan dari merk yang telah disetujui dapat dipergunakan.
Minyak pelumas, baik yang sudah maupun yang belum dipakai, tidak boleh
digunakan untuk ini.
a. Semua beton yang tampak dalam pandangan, pertemuan dua bidang harus
tajam dan halus bidang-bidangnya.
b. Segera setelah bekisting dibuka clan beton masih relatif segar, semua penonjolan
harus dipahat hingga rata sementara lekukan serta lubang-lubang harus diisi
dengan adukan dengan perbandingan 1 semen : 1 pasir.
c. Sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut permukaan beton yang kasar harus
digosok dan dibersihkan dari kotoran akibat cetakan atau tetesan air semen.
d. Pelaksanaan penyambungan, pemotongan, pembengkokan dan pemasangan
harus sesuai dengan persyaratan bangunan yang berlaku (SNI – 2847 - 2013).
24.5. BENDA-BENDA YANG TERTANAM DALAM BETON
a. Semua angker, baut-baut dan sebagainya yang diperlukan tertanam dalam beton
(in-bow) harus terikat dengan baik pada cetakan sebelum beton mulai dicor.
b. Benda-benda tersebut di atas harus dalam keadaan bersih dari karat clan
kotoran-kotoran lain pada saat beton dicor.
c. Baut-baut angker harus dipasang dalam posisi yang akurat dan diikat pada
tempatnya.
d. Pipa-pipa / sparing non konstruktif juga harus sudah terpasang sesuai dengan
rencana jaringan instalasi bangunan.
a. Semen yang dipergunakan untuk struktur, harus dari pabrik yang sama dan
merupakan hasil produksi yang tidak lebih dari satu bulan.
b. Penyimpanan semen harus dilakukan sebaik mungkin sehingga terhindar dari
kemungkinan kerusakan karena hidrasi-basah, pengotoran benda asing.
c. Penyimpanan di dalam gudang tertutup, harus dikelompokkan sedemikian rupa,
agar semen yang lebih dahulu masuk gudang dipakai lebih dahulu pula.
d. Agregat kasar ( kerikil atau batu pecah ) dan agregat halus ( pasir cor ) harus
merupakan bahan bangunan yang didapatkan dari alam dan memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam SNI – 2847 – 2013
e. Ukuran agregat kasar - batu pecah, sesuai dengan mix design, dan tidak lebih
dari 3 cm atau seperempat tebal beton cor yang terkecil.
f. Agregat yang dipakai harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak kotor,
dan tidak tercampur bahan-bahan lainnya.
g. Air yang digunakan adalah air dari PDAM, yang dapat didapat dari jaringan
air PDAM setempat atau membeli didatangkan dengan truk tangki air.
h. Apabila air PDAM masih tidak tersedia, maka penggunaan air dari sumur di
lokasi proyek, harus diperiksa terlebih dahulu dan dinyatakan memenuhi
syarat untuk diminum oleh laboratorium yang disetujui oleh Badan yang
berwenang atau Konsultan Pengawas.
i. Air yang digunakan harus tawar, bersih tidak mengandung minyak, bahan-
bahan organis, bahan-bahan lainnya yang dapat menurunkan mutu beton.
j. Admixture : kecuali ditentukan lain, maka dengan kualitas bahan yang baik,
cara mencampur-mengaduk dan mengecor yang baik, tidak diperlukan
penggunaan sesuatu bahan admixture.
k. Jika penggunaan admixture dianggap perlu, maka penggunaan admixture
harus sepengetahuan dan disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas.
l. Data bahan admixture, tujuan pemakaian, caratakaran pemakaian harus jelas.
Secara akibat penggunaan admixture yang dapat merusak atau menurunkan
kualitas beton yang sudah dicor menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari
Penyedia, walaupun telah mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
m. Mutu baja tulangan dinyatakan dalam tegangan leleh karakteristik atau
tergantung tegangan karakteristik yang memberikan regangan tetap sebesar
0.35%, sesuai dengan SNI – 2847 – 2013.
n. Mutu baja tulangan yang didatangkan harus benar, yang dinyatakan
dengan sertifikat pabrik pembuatnya. Untuk menjamin kualitas baja
tulangan sesuai dengan perencanaan, maka harus dilakukan pemeriksaan
pada laboratorium yang disetujui oleh Pengawas / Direksi. Pengambilan
contoh bahan pada semua jenis diameter dan diambil secara random pada
setiap datangnya material di lokasi.
o. Biaya tes dibebankan sepenuhnya pada Penyedia.
berat
p. D ulir : 12,8 g g
1m 1
a. Semua baja tulangan yang didatangkan harus baru, tidak bekas, bebas
karat, dan disimpan / diletakkan di tempat yang bersih, tidak basah,
terhindar dari genangan air yang akan menyebabkan karat.
b. Penulangan harus dipotong dengan shear cutter l gergaji dan di fabrikasi,
sesuai dengan ukuran-ukuran pada gambar kerja. Penyedia harus
menyerahkan gambar rencana pemotongan baja tulangan pada Pengawas.
Pembengkokan tulangan tidak boleh dilakukan dengan pemanasan, dan
ukuran-ukurannya harus memenuhi syarat-syarat dalam SNI – 2847 – 2013.
c. Semua tulangan sebelum dipasang harus bersih, bebas karat clan oli, kotoran
yang dapat merusak ikatan antara beton dengan tulangan.
d. Penulangan harus dimatikan pada posisinya, dengan kawat pengikat dan ganjal
beton secukupnya, agar pada waktu pengecoran tidak terjadi perubahan
pergeseran tempat posisinya. Jarak - jarak penempatan tulangan harus sesuai
dengan syarat-syarat SNI – 2847 - 2013.
e. Baja tulangan yang dipakai untuk stek, harus mempunyai penampang clan jumlah
yang sama dengan tulangan yang disambung. Panjang stek minimum 40 x
penampang baja tulangan utama untuk panjang penerusannya.
f. Pemasangan baja tulangan harus diperiksa oleh Koordinator Pelaksana dan
Pengawas, clan disetujui secara tertulis sebelum pengecoran dilakukan sehari
sebelumnya oleh Konsultan Pengawas.
g. Bekisting harus direncanakan clan dilaksanakan cukup kuat clan stabil terhadap
beban-beban sementara pada pelaksanaan clan diusahakan sedemikian rupa agar
pada waktu pengecoran clan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat,
gelombang, maupun perubahan bentuk clan ukuran, ketinggian serta posisi dari
beton yang dicetak.
h. Dimensi pemasangan bekisting harus sesuai dengan ukuran penampang beton
yang derencanakan sebagai penampang akhir ( tidak diijinkan pengurangan
penampang untuk plesteran ).
i. Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus dibersihkan dari
segala macam kotoran, dibasahi sebelum dilakukan pengecoran,
j. Pada bagian terendah dari setiap tahap pengecoran dari kolom clan dinding,
maka harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan
kotoran clan kemungkinan terkumpulnya air pada bagian bawah tersebut.
k. Untuk mempermudah pembongkaran, dapat digunakan release agent. Release
agent yang dipakai tidak boleh memberi pengaruh buruk pada mutu beton atau
mempengaruhi ikatan beton antara beton tersebut dengan material finishing,
clan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
l. Lantai kerja : khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung di
atas tanah, seperti pondasi tapak, pondasi lajur, lantai beton gudang, harus
dibuatkan lantai kerja dari beton lunak dangan campuran volume, semen :
pasir : koral = 1: 3: 5, atau lembaran plastik tebal, sesuai dengan yang
ditetapkan pada gambar.
m. Sebelum pengecoran, jumlah penulangan, rangkaian penulangan, kekuatan clan
kestabilan bekisting, kebersihannya, persiapan jumlah material, dengan volume
rencana pelaksanaan, harus diperiksa oleh Engineer Penyedia, Pelaksana
Penyedia dan Pengawas Konsultan, untuk mendapatkan persetujuan secara
tertulis dari Konsultan Pengawas.
n. Beton harus dipadatkan pada waktu pengecoran dengan menggunakan mesin
penggetar vibrator dan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak tulangan dan acuan. Penyedia harus menyediakan vibrator yang cukup
sehingga pemadatan beton pada waktu pengecoran dapat terjamin.
o. Selama pelaksanaan pengecoran beton, terutama pengecoran balok dan plat,
bila digunakan pompa beton, maka kecepatan pengecoran harus disesuaikan
dengan kecepatan peralatan beton oleh pekerja, agar didapatkan hasil pengecoran
yang padat, dan permukaan beton yang rata. Permukaan plat diratakan dengan
trowel.
p. Segala kelalaian yang mengakibatkan kegagalan dan kerusakan pada
pembesian, bekisting, maupun struktur selama pelaksanaan sampai hasil akhirnya
adalah menjadi tanggung jawab Penyedia sepenuhnya.
q. Kelecakan beton basah (slump) yang diijinkan untuk beton dalam keadaan
campuran normal adalah 80 s.d. 120 mm. Selama pelaksanaan, jika diperlukan
mutu beton harus diperiksa secara rutin dari hasil pemeriksaan benda uji.
Paling sedikit 5 m3 harus dibuat 1 benda uji, yang kemudian diperiksa kekuatan
tekannya di laboratorium yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Biaya
pengetesan dibebankan pada Penyedia. Penyedia harus membuat laporan tertulis
atas data kualitas beton, termasuk nifai karakteristiknya dengan disertai /
dilampiri sertifikat pengujian dari laboratorium.
r. Bekisting harus dibongkar sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kekuatan
dan kekokohan struktur-struktur yang dicetak. Pada bagian struktur beton
vertikal(kolom) yang disangga dengan penurapan, bekisting dapat dibongkar
setelah 24 jam dengan syarat betonnya sudah cukup keras dan k tidak cacat
karena pembongkaran. Pada bagian struktur yang dipasang dengan penumpuan,
tidak boleh dibongkar sebelum betonnya mencapai kekuatan yang minimal
untuk menyangga beratnya sendiri dan beban pelaksanaan atau beban
bahan yang akan menimpa bagian struktur beton tersebut (21 hari).
s. Seluruh permukaan beton harus dijaga kelembabannya dan dilindungi terhadap
penguapan yang berlebihan dengan disiram, digenanga, ditutup dengan
karung goni basah. Hasil pengecoran beton harus sering dibasahi paling
sedikit untuk selama 10 hariberturut-turut setelah selesai pengecoran.
Penggunaan curing compound, harus dikonsultasikan dan disetujui secara tertulis
oleh Pengawas / Direksi MK.
t. Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rata, rapi, bersih dan tanpa
cacat, lurus dan tepat pada posisinya sesuai dengan gambar rencana ( beton
exposed ).
u. Siar pelaksanaan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak
menyebabkan berkurangnya kekuatan, daktilitas dan penampilan struktur yang
dibuat. Siar pelaksanaan hanya boleh dibuat pada suatu posisi dimana gaya
gesernya minimum, dan sesuai dengan syarat-syarat SNI – 2847 - 2013. Siar
pelaksanaan harus tegak lurus dengan arah kerja gaya tekan pada
penampang beton.
v. Pada siar pelaksanaan, sebelum dilanjutkan pekerjaan pengecoran, maka
permukaan beton yang ada harus dibersihkan dari kotoran-kotoran beton, partikel
agregat yang terlepas, dikasarkan, dibasahi secukupnya dan dilapisi pasta semen,
mortar atau epoxy resin. Setelah penuangan beton baru, harus dilakukan
pemadatan agar dicapai ikatan yang baik dengan beton lama.
w. Penempatan sparing, conduit, pipa-pipa dalam beton disyaratkan sedemikian rupa
tidak mengurangi kekuatan struktur, terutama tidak boleh memotong besi-besi
tulangan yang terpasang. Penyedia harus memberitahukan, mengusulkan dan
minta persetujuan secara tertulis dari Konsultan Pengawas.
x. Pada setiap pertemuan kolom beton dengan dinding bata harus disiapkan
penjangkaran dengan jarak antara 50cm, dan panjang jangkar minimum 30cm
diameter 8mm.
1. Semua beton ready mix harus di-supply dari perusahaan yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
2. Perbandingan berat dari semen, agregat kasar dan agregat halus harus terus menerus
dicatat pada batching plant dengan alat timbangan yang sudah dikalibrasikan
oleh Badan yang berwenang.
3. Harus dilakukan test untuk menentukan kadar air dari agregat, guna
menentukan pengaturan tambahan jumlah air yang akan dicampurkan.
4. Nama dan alamat dari perusahaan beton ready mix harus disampaikan untuk
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Penyedia harus menjamin bahwa
semua pencatatan yang benar di plant dibuat untuk semua kegiatan pada
waktu material dicampur dan waktu air ditambahkan.
5. Waktu kedatangan truck mixer harus dicatat dan disimpan untuk arsip di
proyek.
6. Penyedia harus bertanggung jawab atas semua hasil pengecoran dari beton ready
mix.
7. Konsultan Pengawas berhak untuk mengganti perusahaan ready mix atau
menghentikan penggunaan ready mix selama pekerjaarl jika ternyata syarat-
syarat dari spesifikasi ini tidak terpenuhi dengan memuaskan.
Pembesian, bekesting dan steiger sudah diperiksa, dicek dan diijinkan untuk
dilakukan pengecoran.
a. Kebersihan lokasi dan persiapan alat penunjang harus tersedia misal. Vibrator,
Perojok, air kerja, sekrop, Pacul, Cetok, Sipatan, Palungan, Lampu Penerangan
dsb.
b. Mutu beton dan besi sesuai spesifikasi.
c. Slump beton cukup sehingga bisa menjamin Workability yang baik dan hasil
strength yang memenuhi syarat.
d. Tidak terjadi keropos beton atau segregasi.
e. Pemeliharaan Beton supaya cukup baik dengan perlindungan penyiraman atau
pembasahan.
f. Pembukaan / pelepasan bekesting harus sudah cukup umur
g. Evaluasi mutu beton standart SNI – 2847 – 2013.
1. Secara umum pengujian beton harus sesuai dengan Peraturan Beton Bertulang
Indonesia dengan syarat-syarat minimum sebagai berikut :
a. Tidak kurang dari satu pekerjaan pengujian harus dibuat untuk setiap
jenis pekerjaan beton yang dikerjakan dalam satu hari dengan volume
sampai sejumlah 5 m³ maka harus satu benda uji.
b. Untuk mencapai mutu beton K–300 / fc´ 26,4 MPa, dan K250 /fc.21,7 MPa
Penyedia harus melakukan percobaan-percobaan dengan membuat design
mix campuran-campuran sedemikian rupa sehingga silinder diameter 15 cm
tinggi 30 cm, pada umur 28 hari,bahan-bahan yang dipergunakan adalah
bahan-bahan yang nantinya akan dipergunakan sebagai bahan beton struktur.
Silinder percobaan harus dibuat minimal 1 buah dalam 5 m3 beton, dan
dibuat paling sedikit dalam 3 proses pengadukan yang tidak bersamaan
waktunya. Reference SNI – 2847 - 2013.
c. Benda uji akan diuji dalam umur 28 hari. Hasil test merupakan hasil
rata-rata harus sama atau lebih dari kekuatan karakteristik K-300
Kg/cm2 untuk beton K-300 dan K250 Kg/cm2untuk beton K250.
d. Bila diperlukan dapat ditambahkan dengan satu benda uji yang ditinggal
di lapangan, dibiarkan mengalami proses perawatan yang sama dengan
keadaan yang sebenarnya.
2. Suhu beton sewaktu dicor tidak boleh lebih 320 C. Bila suhu beton yang ditaruh
berada antara 270C dan 320C, beton harus diaduk ditempat pekerjaan untuk
kemudian langsung dicor.
Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa sehingga suhu beton
melebihi 320C. Penyedia harus mengambil langkah-langkah yang efektif,
misalnya mendinginkan agregat, mengecor pada waktu malam hari.
3. Agar dalam waktu yang singkat sudah ada gambaran tentang mutu beton dan
mutu pelaksanaan, maka dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi
pemeriksaan benda-benda uji dapat dilakukan umur beton kurang dari 28 hari.
PC dengan kekuatan
0.55 0.75 0.90 0.95 1.00 1.15 1.20
oval tinggi
Silinder 15 x 30 cm 0.83
Hal ini dipandang perlu, karena penggunaan dalam praktek sering salah.
Pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, pondasi bor pile, Strous, pile cap (poer),
sloof, kolom, balok, beton untuk tandon, pelat, listplang dan tangga beton.
- Toleransi.
Posisi masing-masing bagian konstruksi harus tepat dalam batas toleransi 1 cm,
toleransi ini tidak boleh bertambah-tambah (kumulatif). Ukuran-ukuran
masing-masing bagian harus seksama dalam -0,3 dan +0,5 cm.
- Pengangkutan Adukan
Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa, sehingga dapat dihindarkan
adanya pemisahan dari bagian-bagian bahan. Adukan tidak boleh dijatuhkan
dari ketinggian lebih dari 2 m.
- Pengecoran.
Penyedia diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan
dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran,
ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atau persetujuan Penyedia/
Konsultan Pengawas. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin
dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan
harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti kropos dan sarang-
sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi. Apabila pengecoran
beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat
perhentian tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24
jam setelah pengecoran. Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang
diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain. Bila terjadi kerusakan, Penyedia
diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan,
seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Penyedia. Pengecoran ke
dalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai mengental, yang dalam
keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit. Pengecoran suatu unit atau
bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti dan tidak boleh
terputus tanpa persetujuan Konsultan Pengawas.
- Pemadatan beton.
Adukan harus dipadatkan dengan baik dengan memakai alat penggetar
(vibrator) yang berfrekwensi dalam adukan paling sedikit 3000 getaran dalaím
1 menit. Penggetar harus dimulai pada waktu adukan ditaruh dan dilanjutkan
dengan adukan berikutnya. Dalam cetakan yang vertikal, vibrator harus dekat
dengan cetakan, tapi tidak boleh menyentuhnya sehingga dihasilkan suatu
permukaan beton yang baik. Tidak boleh menggetarkan suatu bagian adukan,
lebih dari 24 detik. Penggetaran tidak boleh dilakukan langsung menembus
tulangan kebagian-bagian adukan yang sudah mengeras.
- Perawatan.
Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya matahari angin dan
hujan, sampai beton itu mengeras dengan baik dan untuk mencegah
pengeringan terlalu cepat, harus diambil tindakan-tindakan sebagai berikut :
a. Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton harus dibasahi terus
menerus sampai cetakan itu dibongkar.
b. Setelah pengecoran, beton harus terus menerus dibasahi selama 14 hari
berturut-turut.
- Pembongkaran Cetakan.
Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai satu kekuatan khusus
yang cukup untuk memikul 2 kali beban sendiri. Bilamana akibat
pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja beban-beban
yang lebih tinggi daripada beban rencana, maka cetakan tidak boleh dibongkar
selama keadaan tersebut tetap berlangsung. Perlu ditentukan bahwa tanggung
jawab atau keamanan konstruksi beton seluruhnya terletak pada Penyedia dan
perhatian Penyedia mengenai pembongkaran cetakan ditujukan ke SNI 03 –
2847 - 2002 dalam pasal yang bersangkutan. Penyedia harus memberi tahu
Penyedia/Konsultasi Perancang bilamana ia bermaksud akal membongkar
cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang utama minta persetujuan, tapi
dengan adanya persetujuan itu tidak berarti Penyedia lepas dari tanggung
jawab.
a. Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk atau profil yang
direncanakan atau posisinya tidak seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Konstruksi beton yang tidak tegak lurus, atau rata seperti yang
direncanakan.
c. Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya.
- Campuran dan Pengambilan Contoh (sampling).
a. Untuk mencapai mutu beton K-300 / fc´ 24,9 MPa sesuai dengan SNI–
2847 – 2013, Penyedia harus melakukan percobaan-percobaan membuat
mix design campuran-campuran sedemikian rupa sehingga untuk pakai
silinder dengan diameter 15 cm tinggi 30 cm, pada umur 28 hari, harus
mempunyai kekuatan hancur karakteristik minimal 300 kg/cm2 dan K-
250 / fc 20,75 Mpa pada umur 28 hari, harus mempunyai kekuatan
hancur karakteristik minimal 250 kg/cm2, bahan-bahan yang
dipergunakan adalah bahan-bahan yang nantinya akan dipergunakan
sebagai bahan beton struktur. Silinder percobaan harus dibuat minimal 1
buah dalam 5 m3 beton, dan dibuat paling sedikit dalam 3 proses
pengadukan yang tidak bersamaan waktunya. Reference SNI – 2847 –
2013.
b. Setiap hari pengecoran harus diambil contoh uji (sampling) paling sedikit
tiga buah Silinder percobaan yang waktu pengambilannya sepenuhnya
ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Pengetesan Silinder percobaan
tersebut hanya boleh dilakukan dilembaga-lembaga Penelitian Bahan
Bangunan Resmi yang disetujui oleh Konsultan Konsultan Pengawas.
Analisá kekuatan berdasarkan pada rumus-rumus statistik sebagaimana
tertera dalam SNI – 2847 – 2013. Biaya pengetesan termasuk dalam
penawaran Penyedia atau tanggung jawab Penyedia.
PEKERJAAN BAJA
Pasal 25
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan baja secara garis besar dipasang untuk konstruksi kanopi, kuda-kuda,
gording, dan pendukung lainnya dilaksanakan sesuai gambar perencanaan.
2. U m u m
- Pekerjaan struktur baja adalah bagian-bagian yang dalam gambar rencana
dinyatakan sebagai struktur baja, juga bagian yang menurut sifat strukturnya
memakai baja dalam hal ini adalah sebagai rangka atap gedung utama serta
bangunan penunjang lainya yang menggunakan bahan baja.
- Untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut Penyedia harus membuat gambar kerja
(shop drawing) dari pekerjaan baja dan bila perlu dilengkapi dengan perhitungan
struktur seperlunya.
- Gambar kerja meliputi detail pemasangan, pemotongan, penyambungan, lubang
baut angkur, las, pertemuan pada pemutusan, pengaku, ukuran-ukuran dan lain-
lain yang secara teknis diperlukan, terutama untuk fabrikasi dan pemasangan.
- Gambar-gambar perencana sebagai gambar referensi untuk gambar kerja.
- Setiap ada perubahan dimensi dari profil baja bangunan harus dengan persetujuan
direksi.
- Sub Penyedia yang dipakai oleh Penyedia (bila ada) harus diketahui dan disetujui
oleh direksi.
4. Mutu Bahan
- Profil baja dan plat yang digunakan adalah baja St-37 atau ASTM A-36 atau SS.41
(JIS G.3101 – 1970) atau Fe 360 (PPBI) dan harus ada sertifikat pabrik. Tegangan
leleh minimum 2400 kg/cm².
- High strength bolt sesuai ASTM A-325 (High Strength Friction Grip).
- Angkur menggunakan mutu HTB
- Digunakan electroda las dengan mutu AWS E-6010, sesuai dengan ASTM A-233.
- Cat yang dipergunakan adalah cat yang diperuntukkan khusus untuk baja oleh
pabrik pembuatnya dan dari jenis yang berkualitas baik.
- Untuk baja yang tidak dibungkus beton harus diberi cat Zinkromate / Anti karat.
- Semua bahan yang digunakan harus disertai dengan sertifikat dari pabrik
pembuatnya dan harus diperiksa serta mendapat persetujuan direksi.
5. Pabrikasi
a. U m u m
- Tenaga kerja yang digunakan (termasuk tukang-tukang) harus betul-betul ahli
pada bidangnya dan melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan
petunjuk-petunjuk direksi proyek. Ketelitian pekerjaan sangat diperlukan untuk
menjamin bahwa seluruh bagian dapat cocok satu dengan lainnya pada waktu
pemasangan.
- Sebelum pelaksanaan pabrikasi, gambar shop drawing harus sudah disetujui
oleh direksi.
- Direksi proyek mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap waktu
melakukan pemeriksaan pekerjaan.
- Tidak satu pekerjapun dibongkar atau disiapkan untuk dikirim sebelum
diperiksa dan disetujui.
- Setiap pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan gambar rencana atau
spesifikasi ini akan ditolak dan harus segera diperbaiki.
- Penyedia pabrikasi harus menyediakan atas biaya sendiri semua pekerjaan, alat-
alat perancah dan sebagainya yang diperlukan dalam hubungan pemeriksaan
pekerjaan.
- Penyedia pabrikasi harus memperkenankan Penyedia Montase untuk sewaktu-
waktu memeriksa pekerjaan dan untuk mendapatkan keterangan mengenai
cara-cara dan lain-lain yang berhubungan dengan waktu pemasangan
ditempat pekerjaan.
- Penyedia Montase tidak mempunyai wewenang untuk memberikan instruksi-
instruksi mengenai cara penyelenggaraan pabrikasi.
b. Pola Pengukuran
Pola (mal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk
menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia pabrikasi. Semua
pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah
disetujui.
c. Kelurusan Pelat / Profil Baja
Sebelum pekerjaan penyambungan dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus
diperiksa kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus
dengan toleransi yang diizinkan oleh ASTM specification A-6 harus bebas dari
puntiran, bila terjadi puntiran harus diperbaiki, sehingga setelah pelat-pelat
disusun akan terlihat rapat seluruhnya. Pelurusan ataupun pelengkungan yang
diperlukan harus dikerjakan dengan sistem mekanis ataupun dipanaskan setempat
dimana temperatur tidak boleh lebih dari 650 derajat Celcius.
d. Pekerjaan Baja dapat dipotong dengan menggunting, menggergaji atau dengan Las
pemotong
Pemotongan dengan oksigen lebih baik dibandingkan dengan mesin. Permukaan
yang diperoleh dari hasil pemotongan harus diselesaikan siku terhadap bidang
yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan.
e. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Gerinda yang diperkenankan
Kalau pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, maka pada
pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak – 3 mm, pada pelat
setebal 12 mm atau lebih kecil dan sebanyak-banyaknya 6 mm pada pelat yang
tebalnya lebih besar dari 12 mm.
l. Toleransi
- Batang-batang profil harus lurus menurut ASTM specification A–. Batang profil
tekan tidak boleh bengkok dengan 1/1000 dari ujung batang.
- Batang profil harus bebas dari puntiran bengkokan dan lubang-lubang dan
bengkokan tajam.
- Perbedaan panjang tidak boleh melebihi 1/32 inch untuk ujung-ujungnya yang
dibuat sebagai perletakan dan 1/16 inch untuk hating – batang struktur yang
panjangnya 9 meter kurang, dan 1/8 inch untuk batang yang panjangnya lebih
dari 9 meter.
6. Pemasangan (Erection)
a. U m u m
- Penyedia Montase harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat yang
diperlukan dan mendirikannya ditempat pekerjaan, memasang dan
mengeling dan atau baut dan atau las seluruh pekerjaan besi. Pekerjaan besi
tidak boleh dipasang sebelum cara, alat dan sebagainya yang akan digunakan
telah mendapat persetujuan direksi. Semua pekerjaan harus dikerjakan
secara hati-hati dan dipasang dengan teliti.
- Penggunaan material martil yang berlebihan yang dapat merusak atau
mengganggu material tidak diperkenankan.
- Setiap kesalahan pada pekerjaan bengkel yang menyulitkan pekerjaan
montase serta menyulitkan pengepasan bagian-bagian pekerjaan dengan
menggunakan pekerjaan dengan menggunakan draft secara wajar
(moderate) harus dilaporkan kepada direksi.
- Permukaan yang dikerjakan dengan mesin perkakas harus dibersihkan
sebelum dipasang hoppel dan sambungan lapangan pada umumnya dilas
sementara sebanyak 50% panjang rencana sebelum dilas permanen.
b. Kerangka Baja
- Satu batang kerangka baja dipasang atas tumpuan – tumpuan sedemikian
rupa, sehingga kerangka baja itu dapat membentuk lawan lendut seperti
tertera digambar rencana.
- Tumpuan-tumpuan itu tidak disingkirkan sebelum seluruh sambungan
(kecuali sambungan pendek pada puncaknya), telah dibuat permanen.
- Pemasangan permanent baut tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan direksi
dan pada umumnya persetujuan semacam itu tidak akan diberikan sebelum
bentang itu telah terpasang dengan gelagar melintang, batang penguat dan
baut-baut stel seperti yang disyaratkan.
c. Pengontrolan
- Pengecekan hubungan tegangan / torque dilakukan oleh Penyedia Montase
dan direksi akan melakukan test pengecekan torque dilapangan.
- Setiap panjang las yang kurang harus disesuaikan menurut kebutuhan
sehingga mencapai tegangan yang diperlukan.
- Sambungan las dilaksanakan dengan RT atau UT sesuai dengan AWS D1,
sesuai dengan petunjuk direksi.
7. Pengecatan Baja
Umum
Semua konstruksi baja yang akan dipasang perlu dicat dengan cat dasar yang
telah disetujui kecuali pada bidang-bidang yang dikerjakan dengan mesin
perkakas misalnya pada perletakan.
Cat lapangan terdiri dari :
1. Pembersihan seluruh sambungan lapangan dan bidang-bidang yang telah
dicat dibengkel, seperti diperintahkan oleh direksi yang telah rusak pada saat
transport atau pemasangan serta bidang - bidang lain seperti yang
diperintahkan oleh direksi dimana cat dasarnya telah rusak.
2. Pemakaian cat dasar dan bahan sejenisnya seperti yang diisyaratkan dalam
pengecatan dibengkel, pada bidang-bidang yang tertera pada 1 diatas.
3. Pemakaian cat akhir seperti yang disyaratkan pada pekerjaan tertentu, untuk
seluruh bidang terbuka pekerjaan besi itu.
8. Pekerjaan Rangka Atap Lainnya
Pekerjaan yang dilaksanakan antara lain :
Talang tegak pipa PVC Ø 4" AW.
Pasal 26
1.1. PENDAHULUAN
1.2. KEBIJAKAN K3
1. 3. PERENCANAAN
Maka dengan ini menetapkan bahwa Tingkat Resiko Keselamatan Konstruksi untuk paket
1.4. PERSYARATAN
Daftar peraturan perundang – undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan
K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanaan paket pekerjaan ini
adalah:
1.5.1. SASARAN K3
1.5.2. PROGRAM K3
1. Promosi program k3
Promosi program k3 terdiri dari:
Pemasangan bendera k, bendera RI, bendera Perusahaan, bentuk dan
cara pemasangan (Lihat lampiran)
a. Pemasangan sign board k3
b. Slogan-slogan yang mengisyaratkan akan perlunya bekerja dengan
selamat seperti contoh pada lampiran.
c. Gambar-gambar pamplet tentang bahaya/kecelakaan yang mungkin
terjadi dilokasi pekerjaan dipasang dikantor proyek atau lokasi
pekerjaan dilapangan.
Pekerjaan ini meliputi : Pemasangan dinding batu bata yang dapat dilihat pada gambar
perencanaan dengan syarat sebagai berikut :
BATA RINGAN :
a. Pemasangan dinding bata menggunakan bahan bata ringan yang terbuat dari pasir
silika, semen, kapur danaluminium paste sebagai pengembang. Menggunakan bata
ringan merk CELCON, AAC, GRAND ELEPHANT ATAU HIBRICK.
b. Bahan bata ringan yang digunakan haruspresisi, tahan api & air, sudut siku,
permukaanrata, halus, pori-pori rapat, ringan dan kuat.
c. Metode pemasangan bata ringan mengikuti standar pemasangan bata ringan yaitu
menggunakan tahap leveling dan typical.
d. Tahap leveling adalah tahap pelaksanaan awal pemasangan/leveling permukaan
dasar yang hendakdiaplikasikan bata ringan.
e. Tahap typical adalah proses kerja setelah pada bagian leveling selesai, pada layer
kedua dan seterusnya.
f. Sebelum bataringan dipasang, terlebih dahulu permukaan bata ringan dibersihkan
dari kotoran dan dibasahi dengan air agar sempurna melekatnya.
g. Semua pasangan dinding bata ringan dibuat dengan menggunakan plesteran MU –
380 dengan ketebalan 3 mm.
h. Semua adukan yang berserakan pada saat pemasangan harus segera dibersihkan
dan dibuang pada tempat yang telah ditentukan dan pada hari yang sama setelah
pasangan selesai semua voeg/ siar diantara pasangan bata harus dikeruk sedalam 1
cm bagian luar dalam.
i. Tidak diperbolehkan memasang bata ringan bekas atau bata ringan yang pecah-
pecah.
j. Perancah (andang) tidak diperbolehkan dipasang dengan menembus tembok.
k. Lubang tembok diatas kusen yang bentangnya lebih dari 1 meter harus dipasang
balok latai beton bertulang dengan campuran beton 1pc : 2 ps : 3kr.
l. Pengerukan siar
Semua siar dinding harus dikeruk ½ cm untuk menjamin melekatnya plesteran ke
dinding dengan baik.
m. Perlindungan
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan dinding yang tidak terlindung, bila hujan maka
bagian atas dinding tersebut harus dilindungi.
PEKERJAAN PLESTERAN
Pasal 28
Pekerjaan ini dilaksanakan pada pasangan batu bata baru sebagai berikut :
Plesteran Bata Ringan
a. Merk mortar yang digunakan Mortar Utama atau Power Bond.
b. Campuran spesi untuk plesteran dinding khusus bata ringan menggunakan MU –
380 dengan ketebalan 3 mm.
c. Aplikasi plesteran menggunakan roskam bergigi 6 mm, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata ringan.
2. Pasang petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan pemasangan bata
ringan.
3. Bersihkan dasar permukaan dari serpihan, kotoran dan minyak yang dapat
mengurangi daya rekat adukan.
4. Bata ringan yang hendak dipasang sebaiknya juga di basahi terlebih dulu
dengan air
d. Pengadukan, dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tuang air sebanyak 10,0-10,5 liter untuk kantong MU-380 (40kg).
2. Masukan adukan kering MU-380 ke dalam bak adukan.
3. Aduk campuran diatas hingga rata.
e. Aplikasi, dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pemasangan bata ringan dilakukan secara manual dengan roskam bergigi
sebagaimana umumnya.
2. Tebal spesi adukan perekat yang dianjurkan adalah 3 mm.
Plesteran dinding dan sponing/plester sudut (konvensional – dengan campuran pasir – semen /
PC)
a. Cara mengaduk adukan sesuai ketentuan dengan catatan diaduk kering sampai rata
sebelum diberi air, semua pasangan harus ditambahkan bahan-bahan anti
penyusutan (anti shrinkage).
b. Persiapan Permukaan.
Permukaan dinding bata harus cukup kering dan semua pipa saluran-saluran harus
sudah terpasang pada tempatnya. Untuk mencegah mengeringnya plesteran
sebelum waktunya permukaan yang telah disiapkan harus dibasahi.
c. Semua dinding yang diplester harus bersih dari kotoran dan disiram air.
d. Sebelumnya dibuat kepala plesteran dengan tebal sama dengan ketebalan plester
yang direncanakan. Tebal plesteran paling sedikit 1,5 cm dan paling tebal 2 cm,
plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinish / diselesaikan.
e. Plesteran diratakan dengan menggunakan kayu yang lurus, minimum panjangnya 1
meter.
f. Selama proses pengeringan plesteran harus disiram dengan air agar tidak terjadi
retak-retak rambut akibat proses pengeringan yang terlalu cepat.
g. Penyampuran adukan hanya boleh menggunakan mesin pengaduk, dan campuran
dengan tangan hanya boleh dilaksanakan atas izin Konsultan Pengawas.
Pengadukan harus diatas alas dari papan dan lain-lain.
h. Plesteran untuk dinding yang akan dicat tembok, penyelesaian terakhir harus
digosok dengan amplas bekas pakai atau kertas zak semen. Semua beton yang akan
diplester harus dibuat kasar dulu agar plesteran dapat merekat. Untuk semua
sponingan harus digunakan campuran 1 pc : 3 ps, rata siku dan tajam pada sudut-
sudutnya.
i. Pada keadaan cuaca kering dan panas plesteran harus dilindungi terhadap
pengeringan yang tidak merata atau berlebihan.
j. Memperbaiki dan membersihkan.
Penyedia wajib memperbaiki plesteran dinding yang kurang sempurna dengan cara
membuang bagian-bagian tersebut dengan bentuk memanjang, memakai alat serta
diplester kembali. Pekerjaan plesteran yang telah selesai harus bebas dari retak,
noda dan cacat lain.
k. Pada waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan telah selesai,
semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari kotoran-kotoran akibat
pekerjaan.
1. Lingkup Pekerjaan
2. Persyaratan Bahan
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan serta peralatan yang
diperlukan dalam pekerjaan ini sehingga akan menghasilkan pekerjaan yang baik.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh atap bangunan yang sesuai dengangambar rencana
yang telah disepakati oleh tim teknis.
c. Menggunakan penutup atap ACP (Aluminium Composite Panel) untuk Kanopi dan atap
Zincalume untuk bangunan utama.
a) Pekerjaan Lantai dan Dinding ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas termasuk
untuk pemasangan penutup dinding dan lantai untuk interior dan eksterior
(fasade).
b) Plesteran kasar untuk dasar pasangan granite tile di dinding dan lantai.
c) Pasangan granite tile untuk lantai, dinding dan meja westafel pada area-area,
sesuaikan dengan yang ditunjukkan pada gambar.
d) Campuran semen + bahan pewarna untuk joint filler.
e) Pasangan granit untuk tangga, lengkap dengan stair corner.
2. Persyaratan Bahan
Homogeneous Tile menggunakan produk Valentino Gress, Niro granit atau Sun
Power
3. Syarat Pelaksanaan
Homogeneous tile dan keramik dipasang dengan lem khusus. Untuk mengisi
celah-celah antara homogeneous tile dan keramik digunakan pasta semen
berwarna yang sama dengan warna homogeneous tile dan keramik atau warna
semen/gelap, permukaan dinding ubin granite harus rata dan permukaan
harus rapih dan bersih.
Homogeneous tile dan keramik yang cacat tidak boleh dipasang. Sambungan-
sambungan (siar) harus rata, lurus untuk mendapatkan lantai yang sempurna.
f) Pemeriksaan
Sebelum pemasangan ubin Penyedia wajib memeriksa persiapan-persiapan
lapisan dasarnya terutama lapisan pasirnya serta menjamin dasar yang rata dan
padat.
PEKERJAAN FASADE
Pasal 33
1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan
alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai gambar-
gambar dan uraian syarat-syarat ini di lokasi yang ditentukan atau sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas.
2. Persyaratan Bahan
3. Persyaratan Pelaksanaan
1) Bila dianggap perlu Penyedia Jasa wajib mengadakan test atau perhitungan
teknis bahan-bahan tersebut atas petunjuk Konsultan Pengawas, baik mengenai
komposisi, dan aspek-aspek lain yang ditimbulkan. Untuk itu Penyedia Jasa/
supplier bisa menunjukkan surat rekomendasi dari lembaga resmi perihal
spesifikasi dan hasil test laboratorium.
2) Penyedia Jasa bersama aplicator harus melakukan penelitian dilapangan
termasuk pengukuran kembali terutama dalam hal penentuan modul panel.
Dan selanjutnya membuat shop drawing mengenai rencana pelaksanaan setelah
dilakukan survey dilapangan untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas.
3) Rangka-rangka terbuat dari bahan besi hollow galvanis 40x40 mm tebal 1,2
mm dan rangka aluminium siku 30x30 mm harus terpasang tegak dan rata dan
menyesuaikan dengan modul bahan serta opening jendela atau aspek lainnya
yang saling berkaitan. Rangka-rangka harus dipastikan terkait kuat dengan
dinding.
4) Pemotongan panel harus rapi dan lurus tidak boleh ada cacat/ bengkok
termasuk pula pembengkokan terhadap tepi panel.
5) Proses pemasangan/ aplikasi bahan dilapangan harus mengikuti standart dari
pabrik pembuatnya dan dilaksanakan oleh aplikator yang cukup
berpengalaman dan bila dipandang perlu Penyedia Jasa bisa mendatangkan
technical supervisor dari pembuat material tersebut.
6) Setiap panel harus dilapisi dengan protecting film untuk menjaga permukaan
panel dari goresan atau penyebab kerusakan lainnya dan akan dilepas bila
seluruh panel sudah terpasang dan bisa diterima baik oleh manajement
konstruksi. Pelepasan protecting film harus seizin Konsultan Pengawas.
7) Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji,baik pada
pembuatannya, pengerjaannya maupun pelaksanaannya dilapangan oleh
menajement konstruksi atas tanggungan Penyedia Jasa tanpa biaya tambahan.
CONWOOD
1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan
alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai gambar-
gambar dan uraian syarat-syarat ini di lokasi yang ditentukan atau sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas.
2. Persyaratan Bahan
Material bangunan yang terbuat dari campuran selulosa dan fiber semen yang
dihasilkan melalui proses dan unsur penyusun yang ramah lingkungan.
Produk menggunakan merk Conwood Sunshade dimensi tebal 14 mm, lebar 75
mm, panjang 3050 mm, berat 4.10 kg
3. Persyaratan Pelaksanaan
1) Penyedia Jasa bersama aplikator harus melakukan penelitian dilapangan
termasuk pengukuran kembali terutama dalam hal penentuan modul panel.
Dan selanjutnya membuat shop drawing mengenai rencana pelaksanaan setelah
dilakukan survey dilapangan untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas.
2) Rangka-rangka terbuat dari bahan besi hollow galvanis 50 x 100 mm tebal 1,2
mm harus terpasang tegak dan rata dan menyesuaikan dengan modul bahan
serta opening jendela atau aspek lainnya yang saling berkaitan. Rangka-rangka
harus dipastikan terkait kuat dengan dinding.
3) Proses pemasangan/ aplikasi bahan dilapangan harus mengikuti standart
pemasangan dari pabrik pembuatnya dan dilaksanakan oleh aplikator yang
cukup berpengalaman dan bila dipandang perlu Penyedia Jasa bisa
mendatangkan technical supervisor dari pembuat material tersebut.
4) Untuk tahap akhir, material sunshade menggunakan finishing cat khusus
dengan spesifikasi waterbased.
5) Conwood Sunshade dengan warna krem dapat dicat langsung dengan cat
waterbased. Sedangkan untuk Conwood Sunshade dengan warna abu abu,
harus dilapisi cat dasar dahulu lalu di cat dengan cat water based sebanyak dua
hingga tiga lapis.
PEKERJAAN KACA DAN KUSEN ALUMINIUM
Pasal 34
1. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan kaca dan kusen aluminium dilaksanakan sesuai Bill of Quantity (BQ)
b) Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan kusen daun pintu, daun jendela yang
ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang disebutkan disini, termasuk
supervisi tenaga kerja, material, peralatan dan persyaratan tambahan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
c) Pemasangan kusen aluminium pada pintu & jendela seperti yang tertera pada
gambar.
d) Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen bovenlight
seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari
Penyedia.
2. Standart
3. Prosedur Umum
4. Material
1) Aluminium
a) Selain yang disebutkan, semua pekerjaan profil aluminium pre-pabrikasi
yang akan digunakan untuk pintu, jendela dan kusen harus berupa
aluminium bersih yang telah dianodize minimum 10 micron dengan
pelapis warna PUTIH (Powder Coating)dan harus sesuai dengan SII-0695-
1982/SNI.07-0603-1989 dan/atau ASTM B 221 M, menggunakan merk
INDAL, ALEXINDOatau SUPEREX dengan dimensi 4".
b) Ketebalan semua profil pre-pabrikasi harus minimum 1.3 mm, dengan
bentuk dan ukuran sesuai gambar. Dimensi profil dapat berubah,
tergantung pada tipe apa yang disetujui oleh Konsultan.
c) Khusus untuk rangka kayu menggunakan Kayu Kamper dengan dimensi
mengikuti gambar perencanaan.
2) Kaca dan Cara Pemasangan
Bahan kaca menggunakan produk ASAHIMAS, MULIA atau TIENS (Kaca
Bening) tebal 5 mm sesuai gambar.
Selain yang telah disebutkan, kaca dan cara pemasangannya harus sesuai
dengan Spesifikasi Kaca dan Cara Pemasangannya.
5. Pelaksanaan Pekerjaan
B. Pemasangan
1. Umum
a. Pekerjaan aluminium harus dipasang di lokasi sesuai dengan gambar.
b. Pemasangan unit pemipaan dan level harus disesuaikan dengan
gambar detail pelaksanaan (Shop Drawing) yang disetujui oleh ahli
pengalaman yang berkualitas sesuai petunjuk produsen.
c. Jangan memaksakan penempatan unit atau melebihi peruntukan
bebannya.
d. Sediakan pergerakan udara/panas sesuai dengan range temperatur
ditentukan antara perakitan yang dipabrikasi di bengkel dengan
perakitan pada saat konstruksi.
e. Amankan unit dengan menggunakan bahan angkur anti karat,
penggunaan kayu dan serat tidak dapat dibenarkan.
f. Lapisi/sembunyikan angkur, penjepit dan semua perlengkapan lain.
2. Perapatan
a. Buat sambungan rapat antara pertemuan kusen denan konstruksi
didekatnya.
b. Perapatan yang ditampilkan sehubungan dengan pekerjaan pada
bagian ini harus memenuhi rekomendasi produsen dan persyaratan
yang ditetapkan dalam spesifikasi sambungan Zat kedap (sealant).
3. Perangkat Keras
Jenis perangkat keras yang akan dipasang, seperti unit pengunci, pegangan
pintu, tuas penutup pintu dan lain sebagainya, harus seperti yang
ditunjukkan dalam gambar dan akan dipasang sesuai dengan persyaratan
dalam spesifikasi finishing perangkat keras.
4. Pemasangan Kaca
Selain yang telah ditetapkan, semua pemasangan kaca dan pintu harus
disesuaikan dengan standar produsen perangkat keras dan harus
disesuaikan dengan persyaratan spesifikasi kaca dan pemasangannnya.
5. Perbaikan dan Pembersihan
a) Segala sesuatu yang rusak, patah atau tidak difinishing sempurna
harus diganti dengan yang baru.
b) Memberikan lapisan finishing atas lapisan finishing dari bengkel, di
lapangan harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
c) Pembersihan dan penyelesaian pemasangan harus sebagai berikut :
Membuang semua tumpukan yang mempengaruhi penampilan
unit.
Melepaskan bahan-bahan pelindung.
Membersihkan permukaan interior & eksterior logam dan kaca
setelah pemasangan dengan mencucinya menggunakan air bersih
dan sabun atau deterjen, kemudian dibilas.
Membersihkan permukaan luar/eksterior kaca sekali tiga bulan
selama proses konstruksi.
Membersihkan dan mengembalikan warna permukaan logam
sesuai dengan rekomendasi produsen. Jika tidak dapat dibersihkan,
maka unit harus diganti.
6. Perlindungan
a) Lindungi permukaan logam sebelum difinishing dengan lapisan
pelindung atau pembungkus sampai proses konstruksi selesai.
Gunakan bahan yang direkomendasikan oleh produsen logam untuk
memastikan metode tersebut cukup dapat melindungi, mudah dilepas
dan aman untuk difinishing.
b) Melepaskan perlindungan dari permukaan logam pemasang kaca
sebelum memulai pemasangan kaca.
c) Menjaga lapisan pelindung sejak pemasangan sampai dengan
pembersihan selesai.
1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan mencakup transportasi, penyediaan tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan serta pemasangan semua kaca, cermin dan pemasangan kaca
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan yang disebutkan disini.
2) Material
a) Kaca Bening
Kaca bening harus dipilih berupa lembaran kaca yang bening dan rata,
serta memiliki ketebalan yang sama, bebas dari segala macam
kerusakan dan dari kualitas terbaru sesuai SII-0189-83/SNI.15-0047-
1987 dan SII-0868-83/SNI.15-0130-1987. Bahan kaca dipakai dari
produk ASAHIMAS type INDOFLOT (Kaca Bening) tebal 5 mm atau
sesuai gambar.
b) Cermin
Cermin harus lembaran cermin terpilih, serta memiliki ketebalan yang
sama, bebas dari segala macam kerusakan dan dari kualitas terbaik,
seperti Asahimas atau setara Nominal ketebalan dan ukuran harus
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
3) Pelaksanaan Pekerjaan
a) Umum
Gambar hanya menunjukkan ukuran kasar dari kaca. Ukuran
sebenarnya ketepatan ujungnya harus ditetapkan oleh ukuran
sebenarnya yang didapat hasil pengukuran di lapangan dan dengan
mengikuti dimensi pemasangan serta petunjuk pemasangannya.
Tiap lembar kaca dan/atau cermin harus secara jelas diberi label dan
penanda jenis, ketebalannya dan data lainyang diperlukan. Semua
label harus dilepas setelah mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas.
Semua kaca, cermin dan pemasangan kaca harus dipasang sesuai
petunjuk pemasangan dari produsen.
b) Pemasangan
i) Toleransi Jarak dan Pemotongan
Jendela geser harus dapat berpindah dengan bebas dan tepat pada
kusen sebelum pemasangan kaca. Benda-benda yang dapat
bergerak/bergeser harus diamankan dibuat fix, atau pada posisi
terkunci sampai pemasangan kompon kaca selesai. Semua permukaan
ketaman harus bersih dan kering, harus diberi lapisan primer seperti
ditetapkan oleh produsen neoprene/gasket.
c) Pemasangan Cermin
Cermin harus dipasang dengan sekrup cermin, yang memiliki kepala
stainless steel pada tempat yang ditunjukkan dalam gambar. Sekrup
harus dipasang kuat sesuai tata cara agar dapat menahan cermin tetap
pada tempatnya.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan gambar detail kusen dan daun pintu
yang tercantum pada Bill of Quantity (BQ).
Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk
pekerjaan ini. Pekerjaan meliputi pemasangan :
Kunci 2 x putar
Kunci pintu
sliding+ Handle
tanam 115 mm
12" untuk BV
Grendel Tanam
Grendel Jendela
Rambuncis
2. Persyaratan Bahan
1) Semua Hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, ex.
DEKKSON, CISA atau YALE, semua bahan harus seragam dalam pemilihan
warnanya, serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Konsultan Perencana
dan Konsultan Pengawas.
2) Khusus untuk handle panic bar menggunakan merk ISEO/DEKKSON, CISA
atauYALE
3) Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
4) Handle atau bagian luar seluruh bahan kunci terbuat dari bahan stainless steel
plate.
5) Penyedia harus bisa memberikan jaminan tentang originalitas setiap bahan
yang dipakai.
6) Kunci tanam harus tertanam kuat pada rangka daun pintu.
7) Setelah kunci-kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya
yang menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Semua peralatan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini harus diajukan
contoh-contoh kepada konsultan perencana untuk mendapatkan persetujuan.
2) Persetujuan harus disertai brosure/ spesifikasi dari pabrik pembuatnya.
3) Engsel pintu sebanyak 3 buah dipasang 28 cm dari atas ke bawah bidang pintu,
sedangkan engsel bawah tidak lebih 32 cm dari permukaan lantai dan engsel
tengah diseimbangkan jarak atas bawah.
4) Handle pintu dipasang 100 cm dari permukaan lantai.
PEKERJAAN PENGECATAN
Pasal 36
Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pengecatan dan plituran bagian – bagian yang
ditunjuk dalam gambar maupun bagian lain yang memerlukan perlindungan dengan
cara pengecatan.
Dan pekerjaan pengecatan lainnya sesuai yang ditunjuk dalam gambar rencana dengan
warna sesuai persetujuan user.
Penyempurnaan dan pengulangan pengecatan karena belum merata, berubah warna atau
sebab-sebab lainnya sampai pada saat serah terima untuk yang kedua kalinya menjadi
tanggung jawab Penyedia.
Permukaan area yang akan dicat harus kering sempurna dan benar-benar bersih
dari segala kotoran seperti: debu, minyak atau lapisan cat lama.
Jika berkarat, bersihkan menggunakan amplas atau cairan pembersih karat.
Aplikasikan cat anti karat (zinc chromate) sebagai cat dasar (primer). Tunggu
kering selama 4 jam sebelum dipasang cat lapis pertama.
Untuk pemasangan cat lapis pertama, encerkan dengan thinner 10% lalu aduk
hingga rata sebelum diaplikasikan ke permukaan.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, lakukan pengecatan hingga tiga lapis,
tunggu kering antara lapis pengecatan selama 1-2 jam.
Jangan melakukan pengecatan pada saat cuaca buruk (hujan atau lembab)
karena cat berbahan minyak membutuhkan waktu pengeringan.
Menggunakan merk Kanzai, Gunta, Guardian atau Zena.
PEKERJAAN SANITAIR
Pasal 37
a. Umum
1) Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya / operasinya.
b. Jenis pekerjaan sanitair yang dilaksanakan sesuai yang tercantum pada Bill
of Quantity (BQ).
2) Persetujuan
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada konsultan
perencana beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya
tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, pengganti
harus disetujui Konsultan Perencana berdasarkan contoh yang dilakukan
Penyedia.
b. Bahan/Produk
1) Untuk wastafel, kloset dan kran merk TOTO, HALMAR, KOHLER.
2) Floor drain dan clean out : TOTO, SAN-EI, atau setara
3) Daftar Material Sanitary yang dipakai :
Klosed duduk
4.5 / 3 L Dual Flush Warna Putih
Rough-in: 230 mm
Wastafel Dinding /
Gantung
Width: 580 mm Warna Putih
Depth: 550 mm
Chrome
Floor drain Stainlessteel
With square flange
Pipa 2 inch
Grab bar
- Ukuran : 40 cm
- Warna : Putih
- Rangka : Metal
- Cover : Anti Bacterial
Coated Nylon
c. Pelaksanaan
1) Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia harus meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai
gambar.
2) Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Penyedia harus segera melaporkannya
kepada Perencana/Konsultan Pengawas.
3) Penyedia tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
4) Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
5) Penyedia wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.
6) Pekerjaan Wastafel :
a. Jenis wastafel yang digunakan adalah jenis Washtafel Gantung/Wastafel
Dinding.
b. Wastafel yang digunakan adalah merk TOTO, HALMAR, KOHLER lengkap
dengan segala aksesorisnya seperti tercantum dalam brosurnya.
c. Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi
baik tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan
telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
d. Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk
itu serta petunjuk-petunjuk dari produksennya dalam brosur. Pemasangan
harus baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda
dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-
kebocoran.
7) Pekerjaan Kloset :
a. Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah merk
TOTO, HALMAR, KOHLER, tipe Standart.
b. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya
dan telah disetujui Konsultan Pengawas.
c. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass.
d. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak
boleh ada kebocoran-kebocoran.
8) Pekerjaan Kran
a. Semua kran yang dipakai menggunakan merk TOTO, HALMAR, KOHLER
dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing
sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Keran-keran tembok
dipakai yang berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus
dipasang menempel pada dinding.
b. Stop keran yang dapat digunakan bahan kuningan dengan putaran
berwarna hijau, diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.
c. Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
9) Floor Drain dan Clean Out
a. Floor drain dan clean out yang digunakan adalah metal verchroom, lubang
diameter 2˝ dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor
drain.
b. Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu.
c. Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui
konsultan pengawas.
d. Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus
dilubangi dengan rapi, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan
ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
e. Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapi waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
PEKERJAAN RAILING DAN TANGGA
Pasal 38
I. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan
alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai gambar-
gambar dan uraian syarat-syarat ini di lokasi yang ditentukan atau sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas.
1) Railing tangga Type 1 pipa Stainlessteel SUS 304 Ø 2,5" dan Ø 1,5" tebal 1,2
mm dan finishing sesuai gambar.
2) Handrailing tangga Type 2 pipa Stainlessteel SUS 304 Ø 2,5" tebal 1,2 mm
3) Railing balkon tangga Type 1 pipa Stainlessteel SUS 304 Ø 2,5" dan Ø 1,5"
tebal 1,2 mm
4) Bahan yang dipakai, sebelum dipasang harus diserahkan dahulu contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
5) Penyedia harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis-
operatif sebagai informasi bagi Konsultan Pengawas.
6) Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/ penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan Pengawas.
7) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harusdisesuaikan dengan peraturan-
peraturan yang diperlukan di atas.
8) Seluruh peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Penyedia di
site.
PEKERJAAN SALURAN
Pasal 39
Pekerjaan ini meliputi : Pemasangan saluran U Gutter yang dapat dilihat pada gambar
perencanaan dengan syarat sebagai berikut :
a. Material saluran yang di gunakan meliputi :
- Material U Gutter U 30/30 + Cover
- Material U Gutter U 40/70 + Cover
U-Gutter tersebut diatas menggunakan produk merk LISA, VARIA USAHA atau Wet
CALVARI .
b. Pemasangan U-Gutter harus sesuai dengan gambar kerja pelaksanaan.
c. U-Gutter harus di letakkan di atas lantai kerja dari beton rabat dengan ketebalan
sesuai gambar perencanaan. Agar di dapatkan hasil yang benar-benar rata dengan
kemiringan mengikuti gambar kerja.
d. Pemasangan U-Gutter harus harus seijin konsultan pengawas/ direksi secara tertulis.
e. Sebelum mendatangkan U-Gutter Penyedia harus menyerahkan spesifikasinya kepada
konsultan pengawas/ direksi pekerjaan untuk kemudian di setujui/ di tolak bahan
yang akan didatangkan tersebut persetujuan dari direksi/ konsultan pengawas harus
tertulis.
LANSEKAP:
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan lansekap yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam
gambar perencanaan yaitu meliputi:
a. Pekerjaan persiapan dan pematangan tanah
b. Pekerjaan penanaman
c. Pekerjaan perawatan/pemeliharaan tanaman
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Semua ukuran dan posisi harus tepat sesuai gambar lansekap juga ketepatan
pemasangan patok-patok dilapangan.
b. Pembentukkan dan penyelesaian tanah harus mengikuti bentuk kemiringan /
kontur / peil yang tertera dalam gambar.
c. Kemiringan-kemiringan yang dibuat harus cukup kuat untuk mengalirkan air
hujan menuju keselokan yang ada disekitarnya serta mengikuti persyaratan-
persyaratan yang tertera dalam gambar. Adanya genangan air diatas tanah tidak
dibenarkan.
d. Cara pelaksanaan setiap bagian pekerjaan ini mengikuti petunjuk gambar,
uraiandan syarat pekerjaan Lansekap.
7. Pekerjaan penanaman
a. Pekerjaan penanaman ini meliputi:
Penanaman pohon peneduh dan pengarah
Penanaman tanaman hias
Penanaman tanaman rumput seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
b. Bahan/material
Jenis rumput yang ditanam adalah: Rumput gajah mini, rumput ditanam
pada gundukkan tanah sesuai gambar rencana penanaman dalam bentuk
rumpun.
Jenis tanaman yang ditanam adalah: tanaman hias sesuai dengan Gambar
Rencana dan/ atau petunjuk Konsultan Pengawas serta Perencana.
Semua jenis tanaman harus bebas dari segala jenis penyakit dan hama,
daun/cabang jangan sampai cacat dan tumbuh sehat.
Pembungkusan ball root harus dengan karung goni dan diikat dengan
eratuntuk mencegah pecahnya akar dalam pengangkutan.
Untuk penampungan sementara dilapangan dipilihkan tempat yang aman
dari segala kerusakan, teduh dan dekat daerah penanaman.
Tanaman dijaga agar mendapat panas matahari langsung 50 %.
Waktu penyesuaian adalah dua minggu sampai satu bulan di tempat
penampungan dengan menanamkan dalam tanah setempat tanpa melepas
ball root untuk tanaman hias.
Sebelum pelaksanaan penanaman, semua tanaman pembibitan harus
dirawat dengan penyiraman secara teratur pagi dan sore sampai terlihat
tumbuh segar dan baik.
PAVING BLOCK :
a. Lingkup Pekerjaan :
b. Persyaratan Bahan
c. Bahan pasir dapat berbentuk runcing lebih baik karena memberikan hasil
yang stabil, tetapi juga memerlukan pengontrolan kadar air yang lebih
ketat pada saat pemadatan. Butir pasir yang berbentuk runcing lebih baik
karena membersihkan hasil yang stabil, tetapi juga memerlukan
pengontrolan kadar air lebih ketat pada saat pemadatan. Untuk
menghindarkan karakteristik pemadatan yang berbeda-beda harus
diusahakan agar sumber dari pasir tersebut adalah satu.
3. Persyaratan Pelaksanaan
c. Pemadatan Awal :
Alat kompaksi untuk keperluan ini harus merupakan "mechanical flat
plate vibrator", dengan karekteristik sebagai berikut :
- Plat dasar mempunyai luas : 0,25 - 0,50 m2.
- Gaya pemadatan yang dapat diberikan sebesar 1,5 ton sampai 2,0 ton.
- Frekuensi getaran : 75 - 100 Hz.
Paving Block harus terletak dengan mantap diatas bedding sand.
Pemadatan harus dilakukan segera setelah pemasangan paving block
dengan minimal 2 passes. Jarak antara bagian yang dipadatkan sampai
bagian dimana sedang dilakukan pemasangan block tidak boleh kurang
dari 1,50 m. Adalah sangat penting untuk memadatkan bedding sand
segera setelah pemasangan block sehingga dapat dihindari berpindahnya
pasir yang masih dalam keadaan lepas karena bergeraknya block yang
tidak diletakkan dengan baik atau adanya air yang mengalir ketempat
tersebut. Pemadatan harus diulangi pada daerah selebar 1,00 m diukur
dari akhir pemasangan / pemadatan yang dilakukan pada hari
sebelumnya melanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya. Semua block
yang rusak selama pemadatan dan selama masa pemeliharaan harus
segera diganti dengan yang baru tanpa adanya biaya tambahan. Pejalan
kaki boleh menggunakan jalan concrete block ini setelah pemadatan awal
sebelum penghamparan pasir pengisi, tetapi sebiknya setelah sambungan
atau celah antar block terisi pasir dan dipadatkan.
e. Toleransi :
Toleransi ukuran bahan :
Bahan harus mempunyai panjang dan lebar yang seragam dengan
toleransi maximum tidak lebih dari 3 mm terhadap tebal nominalnya.
Toleransi kerataan permukaan jalan :
Toleransi kerataan permukaan akhir level block harus 10 mm dari
permukaan yang tercantum dalam gambar, sehubungan dengan peil
permukaan saluran air dll.
f. Deviasi diukur dengan jidar lurus sepanjang 3 meter atau template tidak
boleh melebihi 8 mm dan perbedaan level dari satu block terhadap block
disebelahnya tidak boleh melebihi 2 mm.
b. Papan Nama :
- Dibuat dari pasangan bata dengan ketinggian sesuai gambar perencanaan.
- Menggunakan pondasi batu kali.
- Penutup dinding papan nama menggunakan homogeneous tile 60x60 cm warna
abu-abu dan hitam serta pemasangan batu tempel jenis batu Candi atau batu
Andesit ukuran 20x20 cm dan batu alur semen.
- Tulisan inisial puskesmas menggunakan huruf grafir dengan dimensi dan nama
tulisan menyesuaikan gambar perencanaan.
PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL
1.1. Pengadaan dan pemasangan Peralatan Utama sistem Air Bersih berikut system
pemipaannya dan Peralatan Pendukungnya, antara lain valve-valve, reducer,
elbow, flanged dan lainya. Penyambungan dari Ground Water Tank, Roof Tank
dan distribusi ke setiap lantai bangunan sampai plambing fixture di toilet, kitchen
dan pada tempat-tempat yang ditentukan sesuai gambar rencana.
1.2. Pengadaan dan pemasangan sistim drainage buangan air hujan termasuk Roof
Drain, Floor Drain, Bak Kontrol, Saluran Drainage tertutup (Pipa Beton Bertulang
atau Pipa PVC).
1.3. Pengadaan dan pemasangan pipa buangan air bekas, air kotor dan vent dari Toilet
Kamar setiap lantai, Pantry, lengkap grease trap, clean out, Bak Kontrol, sampai
ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) lengkap dengan peralatannya.
1.5. Pengadaan dan pemasangan semua alat plambing di Toilet dan sebagainya seperti
pada gambar rencana lengkap dengan peralatannya.
2.2 MATERIAL
2.2.1. Pemipaan
- Untuk Pemipaan Instalasi Air Bersih dalam Ruang Pompa dan tempat yang
terbuka, yang kena sinar matahari, menggunakan pipa GIP medium-A
demikian pula perlengkapannya seperti fitting-fittingnya. Sedangkan
distribusi Air Bersih di dalam gedung menggunakan pipa PP-R
(Polypropylene Pipe Random) seperti tertera di gambar rencana, demikian
pula perlengkapannya seperti fitting dan accessorienya. Pipa yang
digunakan harus memenuhi persyaratan pipa untuk air minum atau
International Standard DIN 8077, DIN 8078, ISO 9001, atau yang
tercantum dalam SII 0161-81 juga PUIB 1982 serta standard-standard
lainnya yang disetujui oleh Pemilik Proyek/MK demikian pula
perlengkapannya seperti fitting-fitting sesuai gambar rencanan. Merk
sekwalitas Westpex, Rucika, ERA, untuk pipa dan fittingPP-R.
- Untuk Instalasi Drainage Buangan Air Hujan digunakan Pipa PVC sesuai
dengan gambar rencana. Untuk area luar untuk belokan pada jarak-jarak
tertentu sesuai gambar rencana menggunakan bak control. Instalasi
Sparring Pipa (Connection Pipe) Buangan Air Hujan dari Bangunan
digunakan pipa Polivinyl Chloride (PVC) class AW dengan tekanan kerja 10
Kg/cm2 atau memenuhi standard JIS. K.6742 atau SII 0344-82 demikian
pula dengan fitting dan accessoriesnya seperti gambar rencana.Merk
sekualitas Rucika, Pralon, Vinilon.
- Untuk Pemipaan Instalasi Buangan Air Bekas dan Air Kotor digunakan pipa
Polivinyl Chloride (PVC) class AW dengan tekanan kerja 10 Kg/cm2 atau
memenuhi standard JIS. K.6742 atau SII 0344-82 demikian pula dengan
fitting-fitting seperti elbow, tee, tee y, knee, reducer dan lainnya.
Sedangkan untuk System Pemipaan Vent berikut fitting-fingnya dipakai
pipa PVC class D dengan tekanan kerja 5 Kg/cm2 standard JIS.K.6741.
Merk sekwalitas Rucika, Pralon, Vinilon.
Lem yang digunakan harus berkwalitas baik sesuai yang dianjurkan oleh
pabrik pembuat pipa dan petunjuk Direksi Pekerjaan. Pipa-pipa PVC ini
harus sesuai dengan standard SII 0344-82.
2.2.2 Fittings
2.2.3Valve – Valve
a. Gate Valve
Digunakan type bronze body, non rising stem, screwed bonnet, solid
wedge disk, screwed end untuk valve sampai dengan diameter 2” atau
bisa digunakan ball valve diameter 1/2” s/d 1” sedangkan untuk
diameter yang lebih besar dari 2” menggunakan type flanged dengan
body material cast iron untuk tekanan 150 psi. Merk Toyo, Kitz.
b. Check Valve
Digunakan type bronze body, swing type, Y pattern, screwed cup, metal
disk, screwed end untuk valve sampai dengan diameter 2” digunakan
swing silent type dengan stainless steel dengan body material cast iron
untuk tekanan 150 psi. Merk Toyo, Kitz
c. Strainer
Digunakan type bronze body, screwed cap, stainless steel mesh screwed
end sampai dengan diameter 2” digunakan Y pattern, stainless steel
perforated screen, bolted bonnet, flanged end untuk lebih besar diameter
2”. Merk Toyo, Kitz
d. Flexible joint
Digunakan flexible joint model doble sphere dengan material neoprene
rubber yang dapat menahan tekanan sampai 10 Kg/cm2. Tekanan kerja
valve-valve untuk peralatan pompa delivery adalah minimum 225 psi.
Tekanan kerja valve-valve untuk pipa-pipa distribusi selain tersebut diatas
dapat dipakai valve dengan tekanan kerja 150 psi.Merk Tozen, ArmFlex,
Muraflex.
2.2.4Plambing Fixtures
a. Water Closet
Water Closet (jongkok/duduk) yang digunakan harus terbuat dari
keramik padat berglasir warna standard, dibuat dari bahan keramik
tunggal yang dibakar pada suhu tinggi. Permukaan closet tidak boleh
menampakkan cacat retak-retak yang merugikan, bernoda glasir dan
tidak boleh menyerap air. Bentuk dan type water closet seperti terlihat
gambar rencana.Merk sekwalitas Toto .
b. Lavatory/Wastafel
Lavatory/wastafel terbuat dari Keramik padat berglasir tanpa cacat dan
tidak menyerap air, type sesuai Gambar Rencana. Dilengkapi dengan kran
dan trap yang terbuat dari stainless steel. Bentuk dan type seperti pada
Gambar Rencana. Merk sekwalitas Toto
c. Urinoir
Terbuat dari keramik padat berglasir tanpa cacat dan tidak menyerap
air. Urinoir dilengkapi dengan kran tekan (push valve) dan lubang
pengeluaran dilengkapi trap. Urinoir yang digunakan harus mempunyai
kran untuk membersihkan diri (Mushlim type). Bentuk dan type seperti
pada Gambar Rencana. Merk sekwalitas Toto.
d. Floor Drain
Terbuat dari STAINLESS STEEL yang mempunyai bentuk sedemikian
rupa sehingga mempunyai trap yang selalu terisi air (bell trap) setinggi
minimum 11,5 mm serta berkualitas baik. Merk sekwalitas Toto.
e. Roof Drain
Terbuat dari STAINLESS STEEL yang mempunyai bentuk sedemikian
rupa sehingga mempunyai trap yang selalu terisi air serta berkualitas
baik. Merk Lokal.
f. Clean Out
Type clean out flange terbuat dari stainless steel. Dimensi sesuai
gambar rencana dilengkapi dengan rubber packing dan bolt nut. Merk
sekwalitas San-Ei
g. Kran
Kran/faucet yang digunakan terbuat dari stainless steel.Merk
sekwalitas Toto.
h. Sink
Terbuat dari STAINLESS STEEL bentuk sesuai gambar rencana
mempunyai trap yang dapat dibersihkan setiap saat.
Bak Kontrol dan Gutter terbuat beton bertulang sesuai Spesifikasi ini,
dengan penutup plat beton, sedangkan untuk gutter penutup
menggunakan kombinasi baja Canal dan siku ukuran serta dimensi sesuai
gambar rencana.sesuai.
Jenis : Horisontal
kapasitas : 67 LPM
Total Head : 20 meter
Input Daya : Menyesuaikan
Putaran : Menyesuaikan
Jumlah : 1 (menyesuaikan RAB)
Operasi : Otomatis Termasuk panel control
Jenis : Horisontal
kapasitas : 85 LPM
Total Head : 10 meter
Input Daya : Menyesuaikan
Putaran : Menyesuaikan
Jumlah : 2 (menyesuaikan RAB)
Operasi : automatic menggunakan flow switch.
kapasitas : 2 x 1,5 m3
Material : Stainless SS 304
Roof Tank dilengkapi dengan Man Hole, pipa Penghubung, pipa Vent,
WLC, Overflow, Drain dan dudukan dari beton dengan tinggi 20 cm.
Merk : Tirta, Maspion, Penguin
2.3 PELAKSANAAN
2.3.1. Pemasangan Instalasi Pipa Air Bersih, Air Hujan, Air Bekas, Air Kotor
Semua pipa yang tertanam baik dalam tanah maupun dalam dinding
harus sudah selesai terpasang dan ditest sebelum pekerjaan dinding dan
lantai selesai pada kedudukan dan kemiringan 2%. Untuk pipa-pipa yang
ditanam di dalam tanah pada lubang galian terlebih dahulu harus diberi
alas pasir urug setebal minimal 10 cm, demikian pula di kiri - kanan dan
atas pipa. Kedalaman galian minimum yang dijinkan adalah :
Jika ada pipa yang melintasi saluran drainage letak pipa harus berada
di bawah saluran drainage dengan jarak antara dasar pondasi saluran
dengan pipa minimal 20 cm. Belokan vertikal dan horizontal harus
dilakukan dengan bantuan alat penyambung yang sesuai (misalnya bend
elbow) dan buatan pabrik yang sama dengan pipa demikian pula untuk
percabangan harus digunakan Tee atau Tee Reducer yang sesuai.
Semua pipa harus diikat dengan kuat oleh penggantung atau angker
yang cukup kokoh agar pipa-pipa tidak berubah letaknya. Penggantung
atau penumpu pipa harus disekrupkan/terikat pada konstruksi dengan
insert yang dipasang ketika pengecoran beton atau dengan baut tembak.
Jarak tumpuan pipa pada pipa tegak adalah < 1,2 meter sedangkan jarak
penggantung pada pipa mendatar adalah sebagai berikut :
Jarak Pengantung
Jenis Pipa Diameter
(meter)
1,0 m atau kurang
< 1”
2,0 m atau kurang
1” 2”
GIP/ GSP 3,0 m atau kurang
BSP 4,0 m atau kurang
2” 3” 5,0 m atau kurang
3” 6”
0.75 m atau
> 8” < 1"
kurang
1" - 2"
1.0 m atau
SD PP-R 1.2 m atau
kurang
PVC kurang
1.5 m atau
2" - 3" 4”- 5"
kurang
> 6"
2.0 m atau
kurang
2.4.1 Setelah sistim perpipaan air bersih selesai dipasang dan sebelum memasang
fixtures seluruh sistim pipa air bersih harus diuji. Pengujian dilakukan
dengan memberikan tekanan hidrostatik sebesar 10 kg/cm2 selama 24
jam.
2.4.2 Apabila selama 24 jam tekanan tidak berubah turun maka instalasi pipa
dinyatakan baik. Pengujian dilakukan pada setiap segment pipa maksimum
100 meter.
2.4.3 Pada pengujian sistem pipa air buangan semua lobang outlet ditutup rapat-
rapat dan seluruh pemipaan diisi dengan air sampai lubang vent tertinggi
(air meluap dari vent cap). sistem harus dapat menahan air yang diisikan
minimum selama 30 menit dan penurunan air selama waktu tersebut tidak
lebih dari 10 cm. Pengujian dilakukan sebelum lantai (Toilet) ditutup.
2.4.5 Kontraktor harus bertanggung jawab atau segala kerusakan atau kegagalan
akibat pelaksanaan pengujian dan harus segera diperbaiki sampai hasilnya
dapat disetujui Direksi Pekerjaan.
PEKERJAAN MEKANIKAL
Pipa Vent
8 PVC.Klas D, 5 kg/cm2 RUCIKA, PRALON, VINILON
Roof tank
9 SS 304 TOYA, MASPION, PINGUIN
Pompa transfer
10 Head = 20 m, Automatic SANYO, EBARA, GRUNDFOS
Pompa booster
11 Automatic, Flow switch SANYO, EBARA, WASSER
Pemadam api
12 ringan ABC PROTECTOR, APPRON, Chub
Pasal 41
I. U M U M
1.1 Penjelasan
Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi :
- Menyediakan seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi
secara sempurna.
- Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling
melengkapi dan sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi
bersifat mengikat.
- Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh
kontraktor yang mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-
pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta ada
penanggung jawab dengan Sertifikat Keahlian (SKA) bidang mekanikal dan
Elektrikal minimum Ahli Madya.
- Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut “Peraturan Umum
Instalasi Listrik di Indonesia edisi terakhir tahun 2011 (PUIL) dan Peraturan
PLN (SPLN) sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah
setempat dan standar-standar / kode-kode lainnya yang diakui (VDE, DIN).
- Kontraktor harus menempatkan seorang sarjana atau yang dianggap ahli
sebagai wakil dari perusahaan dan dapat memberikan keputusan-keputusan
apabila sewaktu-waktu diperlukan. MK dapat meminta pergantian pengawas
yang lain apabila dianggap tidak mampu.
1.2. Gambar-gambar
- Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi listrik
dalam Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar Elektrikal, serta
dokumen pendukung lainnya yaitu RKS dan RAB Mekanikal & Elektrikal.
- Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/
ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Hal-hal diatas harus diajukan dalam bentuk
tertulis atau gambar pada waktu penjelasan tender/aanwijizing.
- Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap,
pemborong wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 4 (empat) set gambar
yang disebut “as built drawing” yaitu gambar dari semua material, peralatan
dan instalasi sistem listrik.
- Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya serta
persyaratan dari keperluan instalasi. Instalasi harus menyesuaikan kondisi
setempat pada proyek.
- Gambar-gambar arsitektur dan struktur harus berkaitan dengan konstruksi
dan detail akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus
berkaitan dengan kontruksi detail yang berhubungan dengan masing-
masing pekerjaan. Pemborong harus melengkapi seluruh keperluan lebih
lanjut seperti “shop drawing” dan gambar-gambar detail.
- Diartikan bahwa bila ada ketidaksesuaian teknis maupun fisik maka hal ini
harus disampaikan secara tertulis 4 hari sebelum dilakukan pekerjaan, untuk
dilaporkan kepada Direksi Pengawas/Perencana dilapangan sebagai langkah
pelaksanaan, dimana biaya sudah dicakup pada unit price dari item tersebut.
1.9. Substitusi
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya
Material, peralatan, perkakas, accessoriesnya yang disebutkan nama
pabriknya dalam spesifikasi, Pemborong harus melengkapi produk yang
disebutkan dalam spesifikasi, atau dapat mengajukan produk pengganti
yang setara, disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan
persetujuan Perencana / MK sebelum pemesanan.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi, Pemborong harus
mengajukan secara tertulis nama negara dari pabarik yang
menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan data yang
menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang dipergunakan
adalah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi proyek.
1.10. C o n t o h
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk
mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya
Pemborong. Contoh-contoh tersebut (mock-up) dimasukkan paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
1.11.P r o t e k s i
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dan diproteksi
secara memadai oleh Pemborong, sebelum selama pengerjaan dan sesudah
selesai instalasi (dalam masa garansi). Material dan peralatan yang mana
mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan
proteksi yang tidak memadai tidak dapat diterima untuk instalasi proyek.
1.12 Pengecatan
Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik tetapi ada cacat pada
saat pengiriman, maka seluruh permukaan yang cacat harus diperbaiki
ataupun dilakukan pengecatan kembali untuk memperoleh hasil pengecatan
yang sempurna. Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, Pemborong harus
bertanggung jawab atas pengecatan tersebut.
Seluruh rangka, penutup, caver plate dan pintu panel listrik seluruhnya harus
diberi cat dasar atau pream coat dan diberi pelapis cat akhir (finishing paint).
Cat akhir ini dengan warna sementara ditentukan “abu-abu” kecuali kalau
diadakan perubahan warna. Penentuan jenis warna abu-abu dan merk cat,
sebelumnya harus dimintakan persetujuan dari MK / Perencana. Pengecatan
dikerjakan dengan proses “stove ennameled” untuk lampu, sedangkan untuk
panel listrik harus dibuat tahan karat dengan cara “galvanized cadmium
plating” atau dengan “zinkchromatic primer” harus dicat dengan cat bakar.
1.14. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan
harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari
seluruh sistem.
Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan / cacat / salah harus diganti / dibetulkan dan percobaan diulangi.
Seluruh pengkabelan, instalasi yg dikerjakan, Pemborong harus bertanggung
jawab untuk memperoleh sertifikat layak operasi bagi pemasangan sistem
jaringan listrik dan seluruh biaya ditanggung atas beban Pemborong.
1.17. K e b e r s i h a n
Pemborong harus membersihkan seluruh kotoran / sampah dan sisa-sisa
material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaanya dan harus
menyelesaikan tiap bagian dari instalasisecara teratur serta rapi.
2.1.1 U m u m
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan PUIL / LMK. Semua kabel / kawat harus baru dan harus jelas
ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis
pintalannya. Semua kawat dengan penampang 6 mm² ke atas haruslah
dibuat secara dipilin (starnded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel
dengan penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali untuk pemakaian remote
control.
Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type:
- Untuk instalasi penerangan adalah NYM, semua instalasi
penerangan dan stop kontak menggunakan sistem 3 core dimana
core yang ketiga merupakan jaringan pentanahan. Pentanahannya
disatukan di dalam panel.
- Untuk kabel distribusi dan penerangan taman dengan
menggunakan NYFGBY atau NYY.
Semua kabel NYM harus berada di dalam conduit PVC high impact
yang disesuaikan dengan ukurannya. Kabel terpasang pada cable tray,
cable trench, rack cable dan harus diklem.
Digunakan flexible conduit dengan bahan yang sama untuk
menghubungan instalasi ke masing-masing fixture lampu.
2.1.4.Penyambungan Kabel
- Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-
sambung.
- Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik, kepada Perancang dan
MK.
- Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau
namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan tahanan
isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil
pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh MK.
- Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan
penyambungan-penyambungan dari ukuran-ukuran yang sesuai.
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan
pita PVC / protolen yang khusus untuk listrik.
- Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan, bila perlu untuk
menjaga nilai isolasi tertentu.
2.1.5.Saluran Penghantar Dalam Bangunan
- Untuk instalasi penerangan di daerah yang yang menggunakan
ceiling gantung, saluran penghantar (conduit) dipasang diatas rak
kabel dan digantung tersendiri diatas ceiling.
- Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan, dipergunakan
saluran beton, kecuali untuk penerangan taman, dipergunakan pipa
high impact. Saluran beton dilengkapi dengan hand-hole untuk
belokan-belokan (pekerjaan beton ini harus sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam PBI - 1971).
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dinding dipergunakan pipa
conduitPVC minimum Ø 3/4”. Setiap pencabangan ataupun
pengambilan saluran ke luar harus menggunakan junction box yang
sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan
terminal strip di dalam junction box.
- Ujungkabel yang masuk dalam panel dan junction box harus
dilengkapi dengan “Socket / Lock nut”, sehingga kabel tidak mudah
tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel
yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m harus
dimasukkan dalam pipa.
2.2.1 Sakelar-Sakelar
Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating
10 A / 250 V, sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan
lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain sakelar-sakelar tersebut
bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada ketinggian 150 cm
diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh MK.
Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan
ring, (standar). Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara
kotak-kotak yang berdekatan.
2.3.1.U m u m
Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar.
Harus dibuat dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan
pekerjaannya harus rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk
housing fixture minimum 0,7 mm. Pemborong harus menyediakan
contoh-contoh dari semua fixture yang akan dipasang kepada Perencana
MK untuk disetujui.
2.3.3.Lampu-lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang
sesuai dengan persyaratan dan gambar. Untuk lampu dop memakai lamp
holder dan base type edison screw, untuk lamp holder type edison screw
cable netral tidak boleh dihubungkan ke centre control, kecuali
dipersyaratkan lain. Lampu fluorescent dan LED haruslah dari jenis cool
white.
Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan
perbaikan factor daya harus dilengkapi dengan capacitor. Dalam
spesifikasi ini besarnya “microfarad” dari kapasitor untuk setiap lampu
tidak selalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari
power factor menjadi sekurang-kurangnya 0,95.
2.4.1Kabinet
Semua kabinet harus terbuat dari plat baja dengan tebal minimum 2
mm, atau terbuat dari bahan lain seperti polyester atau bakelit. Kabinet
untuk “panel board” mempunyai ukuran yang proporsionil seperti
dipersyaratkan untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran
pada gambar perencana atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah
dan ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu penuh / padat.
Frame / rangka panel harus digrounding / ditanahkan pada kabinet
harus ada cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel
“panel board” serta tutupnya. Kabinet dengan kabel-kabel “through
feeder” harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan lebar tidak
kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap kabinet harus
dilengkapi dengan kunci-kunci. Untuk satu kabinet harus disediakan 2
(dua) buah anak kunci, dengan sistem master key.
2.4.2Finishing
Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh
Perencana / MK. Semua kabinet dari pintu-pintu untuk panel listrik, harus
dibuat tahan karat dengan cara “galvanized cadmium plating” atau dengan
“zinc chromatic primer”. Selain yang tersebut diatas, harus dilapisi dengan
lapisan anti karat yaitu sebagai berikut :
- Bagian dalam dari box dan pintu.
- bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadmium plating
tak perlu dicat kalau seluruhnya terpendam, kalau pakai zinc
chromate primer harus dicat dengan cat bakar.
2.4.3Pemasangan Panel
Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam
panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung dari pada macam
/ type panel. Maka bila dibutuhkan alas/pondasi/penumpu/penggantung
maka pemborong harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun
tidak tertera pada gambar.
2.4.5Papan Nama
Seluruh kabinet, panel kontrol, panel listrik, pemutus daya (CB), saklar,
dan bagian-bagian lainnya dari peralatan, jika tidak disebutkan dalam hal-
hal lain, harus dibuatkan papan nama untuk mengindikasi /
mengidentifikasi / penggunaan nama alat tersebut.
Untuk keseluruhan, papan nama harus berukuran 1,5 inches (3,81
cm) tinggi dengan lebar seperlunya dengan huruf 1,0 inches (2,54 cm),
untuk ukuran yang lebih kecil dimana penutupnya terbatas gunakan 1,5
inches (3.81 cm) tinggi dari plat. Dan ketebalan plat minimum 3 mm.
2.4.6Busbar / Rel
Busbar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis
dengan lapisan crom dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150
% dari arus beba terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan aturan
PUIL (daftar no. 630-DI-D4/PUIL 2011). Semua busbar / rel harus dicat
dan dipegang oleh bahan isolator dengan kuat baik ke rangka panel. Semua
busbar / rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan disebutkan pada
PUIL. Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperatus 75 °C.
Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistem 3
phase, 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar. Setiap panel harus
mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah dan sebuah bus
pentanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan panel
dilengkapi klem untuk pentanahan dari panel peralatan perlu
diketanahkan minimum 2 ohm.
Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) harus menunjukkan
ukuran-ukuran dari bus-bus dan susunannya. Ukuran dari bus harus
ukuran sepanjang panel dan harus disediakan cara-cara untuk
penyambungan dikemudian hari.
2.4.9Alat-alat Ukur
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada
gambar. Meter-meter adalah dari type “moving iron valve type” khusus
untuk panel, dengan scale sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak
tahan getaran, dengan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x 96 mm, dengan
skala linier dan ketelitian 1,5 %. Posisi dari saklar putar untuk voltmeter
(Volmeter Selector Switch) harus ditandai dengan jelas.
2.4.10Transformator Arus
Trafo arus adalah dari type kering, dalam ruangan type jendela dengan
perbandingan kumparan yang sesuai dengan ketelitian 0,3 dengan burden
sesuai dengan standar-standar VDE. Pemasangan harus kuat dan dapat
menahan gaya-gaya dan mekanis pada waktu terjadinya hubungan singkat
100kA. Trafo arus untuk Ampere-meter juga boleh dipergunakan
bersamaan dengan kWH meter asalkan ketelitiannya masih baik. Bila tidak
baik maka harus dipergunakan trafo arus khusus.
2.4.11Kabel-kabel Pengontrol
Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik / bengkel
secara lengkap serta dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis.
Ukuran minimum adalah 1,5 mm² dari type 600 Volt.
2.4.12Merk Pabrik
Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik,
peralata-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan dan ditukar
tempatnya pada frame.
2.4.14Pilot Lamp
Semua tutup muka panel dilengkapi dengan :
- Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R, S dan T
Penyediaan dari Pilot lamp yang disebutkan diatas merupakan
keharusan, biarpun pada gambar-gambar tidak tertera.
Semua motor listrik harus sesuai dengan klasifikasi DIN, baik dalam segi
proteksi, isolasi pengaman, cara pegoperasian, pemasangan dan lain-lain.
Untuk motor-motor dengan rating :
- sampai dengan 2 kVA, 1 phasa / 3 phasa
- 2 kVA keatas, 3 phasa
4.1. U m u m
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel tegangan rendah yang harus
memenuhi persyaratan kemampuan melalukan arus pada temperature 35 °C,
temperature maximum kabel dalam keadaan berbeban tidak boleh melebihi 70
°C dan temperature maksimum kabel untuk arus hubung singkat tidak boleh
lebih 250 °C.
4.2. Konstruksi
Kabel harus terdiri atas :
1. Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin atau
tembaga “compacted” yang dipilin.
2. Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun
penghantar netral.
3. Lapisan pengedap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar phasa dan
pengisi ruangan diantara kawat phasa.
4. Lapisan pengedap kedua diluar lapisan pengedap diatas.
5. Pelindung dari pita baja, bahan diatas lapisan pengedap kedua sesuai dengan
persyaratan IEC (NYFGbY).
6. Diluar lapisan pelindung pita baja diberi lapisan plastik sebagai pelindung.
V. PERALATAN LISTRIK
5.1.10. Relay-relay
Untuk panel LVMDP, circuit breaker untuk feeder PLN, dilengkapi
dengan relay proteksi OL (over load), SC (short circuit) dan UV (under
voltage).
Sedangkan untuk generator, dilengkapi dengan relay OL, SC UV, EF
(earth fault) dan RP (reverse power).
5.1.11Selector Switch
Dari type rotary switch, untuk switching. Rated voltage 380 Volt AC
insulation 660 V.
5.2. Material untuk Instalsi
Konstruksi rumahan harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa
agar mudah dapat dibuka / dilepas untuk perbaikan penggantian
komponen yang berada didalamnya. Rumahan dan reflector harus
dilengkapi dengan sekrup, agar dapat dilepas pada waktu memerlukan
perbaikan.
Seluruh rumahan dan reflector harus dilapisi dengan cat dasar, serta diberi
lapisan cat akhir berwarna putih. Pengecatan dengan cara “stove
enamelled/bake enamelled” (cat bakar).
Seluruh armature harus lengkap dengan rangka dudukan / gantungannya.
b. Armature LED 1 x 18 Watt, tertutup dengan bahan anti silau
Seluruh perlengkapan dan pengerjaan armature seperti spesifikasi butir
a
diatas.
c. Armature LED 2 x 18 Watt, tertutup dengan bahan anti silau
Armature merupakan jenis close type.
Seluruh perlengkapan dan pengerjaan armature seperti spesifikasi butir
a
diatas.
7.5. K a b e l
Kabel instalasi penerangan dan general outlet jenis NYM dipasang dalam
konduit jenis high pmpact 20 mm standar lengkap accessories.
Kabel yang digunakan harus memenuhi persyaratan SII dan SOLN.
Kabel tahan api : seperti dalam daftar material
Bila ada terminasi yang menggunakan terminal jenis sepatu kabel maka
harus memperhatikan hal-hal :
Sepatu kabel harus dari bahan anti karat dan telah di treatment agar tidak
akan berproses bila kontak dengan jenis metal lainnya.
Seluruh bahan termasuk sambungan-sambungan sebelum dipesan agar
diberikan contoh untuk mendapat persetujuan Pemilik dan Perencana serta
diketahui MK.
9.1.5. Pemeliharaan
Pemborong harus memberi jaminan / garansi, sejauh mengenai
teknik pembangunan yang dipergunakannya, selama masa
pelaksanaan yang sesuai dengan syarat-syarat kontrak.
9.1.6. Pendidikan / latihan Kepada Staff Lokal
Selama pelaksanaan kontrak, Pemborong dapat menggunakan
sejumlah tenaga latihan dalam pekerjaan yang berhubungan dengan
yang sedang dilaksanakan. Pemborong akan memberi pekerjaan-
pekerjaan khusus sesuai pengarahan dari Pemilik Proyek / MK
kepada para tenaga latihan.
10.2. Material atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.
10.3. Harus sesuai dengan spesifikasi teknis atau persyaratan.
10.4. Bila dianggap perlu kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar
dengan syarat-syarat :
Tidak menyebabkan sistem menjadi sulit
Tidak menyebabkan penambahan bahan
Tidak menyebabkan penambahan ruang
Tidak menyebabkan penambahan biaya
Untuk material-material yang disebut di bawah ini maka Pemborong harus
menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan
menunjukkan surat order pengiriman dari dealer / agen / pabrik.
Peralatan panel : Switch, circuit breaker, relay-relay dan kontraktor.
Peralatan lampu : armature, bola lampu, ballast dan kapasitor
Peralatan Instalasi : Stop kontak, Sakelar.
Kabel : NYM, NYY, NYFGbY
Sistim proteksi petir haruslah merupakan type yang dirancang untuk menarik petir
kepada suatu titik dan mampu menyalurkan energy petir ke tanah melalui jalur
yang ditentukan sebelumnya secara aman (dengan resiko sambaran langsung
seminimal mungkin). System proteksi petir yang lengkap terdiri dari komponen-
komponen berikut :
- Penangkal petir Splitzen Konvensional
- Mounting Support (Penyangga Split)
- Shielded Cable (Kabel Penghantar Berisolasi)
- Event Recording Device (Pencatat sambaran)
- Dedicated Earthing System (Pentanahan)
Lightning Rod
- Lighthning Strike merupakan Triggering yang akan merespon secara
dinamis aktifitas pada area terdekat.
- Bentuk luar dari Lightning Strike harus benar-benar dapat membatasi
penambahan pelepasan corona pada ujung runcingnya dibawah kondisi
medan statis guruh.
- Bunga api (arching) hanya terjadi pada ujung rod yang runcing dan hanya
terjadi pada saat meningkatnya lidah petir.
- Dibawah atmosfir normal, semua komponen dari Lightning Terminal harus
tidak mengalami korosi.
- Lightning Strike harus dipasang pada sisi bangunan tertinggi. Tinggi tiang
minimal 2 meter.
- Lightning Strike harus terisolasi dari titik-titik serta bagian–bagian struktur
yang akan diproteksi di sekelilingnya.
- Lightning Strike harus dipasang sesuai dengan intruksi dari manufaktur.
Mounting Support
- Mounting pole yang digunakan untuk menyangga lightning Strike harus
terbuat dari pipa isolasi fiber glass dengan diameter luar 68 mm dengan
ketebalan 8 mm dan tinggi/panjang pipa minimum 2 meter.
- Mounting pole dan alat bantu harus dipasang secara kuat bersama brackets
dan guy wire.
- Down conductor harus diletakan dibagian dalam dari mounting support
dan harus melewati seluruh panjang mounting support.
II. Pelaksanaan
Yang dimaksud sistim penyalur petir adalah semua usaha untuk melindungi
bangunan dan seluruh bagian-bagian dari bencana petir.
Cara pemasangan harus sesuai dengan petunjuk pabrik, gambar rencana dan
peraturan dari Departemen Tenaga Kerja. Penilaian baik atas pekerjaan jaringan
sistem penangkal petir ditentukan berdasarkan pemeriksaan dan pengujian
Direksi Pekerjaan.
Batang penerima harus dipasang dengan rapi dan kuat tanpa menimbulkan
kebocoran, pemasangan batang penerima sesuai gambar rencana.
Batang penerima Menggunakan split konvensional sesuai gambar rencana.
Penghantar harus dari kabel coaxial atau NYY dengan luas penampang dalam
minimum 50 qmm sesuai gambar rencana.
Tahanan tanah maximim 5 ohm, dimasukan kedalam tanah secara vertikal melalui
pipa GIP 1” hingga mencapai permukaan air tanah tetap.
SPESIFIKASI MATERIAL
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pasal 42
Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah dalam arti yang luas terdiri dari
pengadaan, pemasangan, pengujian dan pemeliharaan instalasi berikut percobaanya
dari Semua Gambar Rencana serta yang tertulis dalam spesifikasi teknis dan Gambar
Dokumen tender.
Masuk pula dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengadaan dan mendatangkan
seluruh peralatan dan acecessories yang mungkin secara detail tidak tergambarkan
atau tidak terspesifikasikan dengan sempurna namun merupakan komponen
instalasi sebagai suatu system agar bekerja/beroperasi dengan baik.
Secara garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan serta pemasangan PABX dan system saluran saluran pesawat cabang
2. Mengadakan test secara menyeluruh sehingga system telepon tersebut dapat berfungsi
dengan tepat dan benar.
3. Mengurus ijin, pengujian serta penyambungan system telepon tersebut dengan PT.
TELKOM.
1. Daftar bahan :
Dalam membuat penawaran harga Kontraktor harus melampirkan schedule
material dan brosur lengkap dengan technical descriptionya.
Apabila kontraktor sudah menentukan suatu merk, type dan sudah mengajukan
pada waktu penawaran tender, maka berarti material tersebut mengikat dan
dalam kurun selama proyek ini berjalan sudah pasti dapat diperoleh.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh kontraktor yang terdaftar sebagai instalatir
telepon pada PT. TELKOM
Standard dan Referensi yang digunakan dalam pelaksanaan instalasi telepon
mengikuti peraturan instalasi telepon yang dikeluarkan oleh PT. TELKOM.
2. Gambar - gambar :
Gambar gambar Instalasi Telepon menunjukan pekerjaan instalasi telepon yang
harus dikerjakan dimana didalamnya digambarkan denah/layout diagram system
beserta besaran-besaranya.
Pemasangan instalasi yang menyimpang dari gambar karena kondisi lapangan,
harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan Pemilik. Persetujuan tidak
berarti membebaskan kontraktor dari kewajiban untuk memasang instalasi
tersebut dengan cara yang benar, tepat fungsi dan ukuran yang sesuai dengan
aturan yang berlaku. Gambar-gambar struktur, arsitektur, listrik dan plambing
serta perubahannya, merupakan referensi untuk koordinator dalam pekerjaan
tersebut.
Apabila terdapat konflik teknis pengadaan dan pengerjaan dari masing-masing
instalasi ataupun dengan instalasi lain yang tidak digambarkan diinformasikan
pada gambar tender yang baru muncul pada waktu pelaksanaan maka kewajiban
kontraktor untuk mengajukan jalan keluarnya, yang disarankan kepada pemilik
atau Perencana dengan melalui perantara Direksi pekerjaan.
4. Garansi :
Semua peralatan yang dipasang harus mendapat garansi selama 1 (satu) tahun,
mendapat jaminan kemudahan dalam pengembangan system dan jaminan
tersedianya spare part selama 20 (dua puluh) tahun.
Semua bahan dan peralatan harus dalam keadaan baru dan tanpa cacat sedikitpun
setelah keadaan terpasang.
Kontraktor harus menyediakan peralatan-peralatan tersebut sesuai nama yang
dimaksud atau tercantum dalam uraian dan syarat-syarat teknis ini.
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari peralatan sesuai dengan spesifikasi
teknis ini untuk disetujui Direksi Pekerjaan sebagai bukti memenuhi persyaratan
peralatan yang diminta spesifikasi tekhnis ini.
1. Pasawat Extention
Pesawat telepon yang akan terpasang adalah standard, sesuai Gambar Rencana.
Pesawat digunakan sekwalitas Panasonic. Memiliki fasilitas sebagai berikut :
Display tanggal dan waktu
32 speed dials keys
Pengaturan tone (3 pilihan)
Pengaturan Ranger (3 pilihan)
16 digit display LCD
1. Saluran Kabel
Didalam bangunan digunakan indoor kabel, kecuali yang ditanam dibawah
lantai.
Di dalam bangunan untuk instalasi antara PABX dan terminal box harus dipakai
multi core cable, sedangkan dari terminal box ke pesawat extention digunakan 2
pair cable. Sesuai gambar rencana.
2. Outlet Telephone
Outlet telephone dari type flush mounted, persegi dari hard plastic dengan satu
buah lubang jack.
3. LINGKUP PEKERJAAN
Termasuk dalam lingkup pengadaan pekerjaan ini adalah :
a. Pengadaan kabel instalasi dan out-let serta Pekerjaan Instalasi jaringan sampai
ke titik out-let
b. Pengadaan dan pemasangan Switch Hub dan kelengkapanya sehingga dapat
berfungsi sebagaimana mestinya,dan mampu berfungsi dengan system existing .
c. Pengujian/ pengetesan terhadap seluruh system sehingga bisa berfungsi dan
beroperasi sebagaimana yang dikehendaki Owner dan bisa diterima pekerjaan
tersebut.
d. Pengujian dan mengurus izin-izin yang diperlukan dari Dinas-dinas yang
terkait.
4. MATERIAL / BAHAN
a. Jenis dan Kualitas Bahan
Pipa konduit PVC. :
Pipa konduit PVC produksi Clipsal,Ega,Legrand yang sudah mendapat
klasifikasi SII. Fitting-fittingnya harus standard, dikeluarkan oleh pabrik yang
disetujui.
b. Material dan Cabling sistem
- Instalasi kabel data menggunakan kabel UTP Cat-6 merk Systimax, Avaya ,
Belden yang dapat dilalui data dengan kecepatan 10 Gbps dalam Pipa
konduit High Impact 20 mm.
- PatchMax Panel cat-6 adalah terminal untukn kabel UTP 1061C+ yang
dipasang pada Rack system dan menggunakan merk Systimax, Avaya,
Belden.
- PatchMax Panel cat-6 adalah terminal untukn kabel data 1071 XL yang
dipasang pada rack system dan untuk koneksi antar Swicth Hub dan
menggunakan merk Systimax, Avaya, Belden.
- Out-let Data yang dipasang pada dinding partisi / tembok menggunakan
tipe MPS100E+Face Plate menggunakan merk Systimax, Avaya, Hager.
- D8PS 3 FT / 1 meter,kabel Patch Cord 3 ft yang dipakai untuk
menhubungkan kabel data dari PacthMax Panel ke Switch Hub.
- D8PS 9 FT / 3 meter,kabel Patch Cord 9 ft yang dipakai untuk
menhubungkan kabel data dari Out-let Cat-6 ke PC.
- 107Xl UTP Cable Cat-6 adalah kabel data yang dipakai untuk tranmisi data
dengan kecepatan 10 Gbps untuk menhubungkan antar Swicth Hub dan di
tarik 2 line ( kabel backbone ).
- MGS 400 modular Jack Cat-6 adalah terminal kabel data 1071 XL yang
dipasang di dinding untuk ke Server dan ditempatkan dalam face plate .
- GS8E, 3ft /1meter, adalah patch Cord yang dipakai untuk koneksi
pacthMax panel Cat-6 ke Switch Hub.
- GS8E, 9ft /3 meter, adalah patch Cord yang dipakai untuk koneksi dari
MGS400 Modular Jack Cat-6 ke Server.
c. RACK CABINET SYSTEM
Rack cabinet system adalah suatu rack yang dipakai untuk menempatkan
peralatan PachtMax Panel dan Switch Hub, menggunakan type Standing close
rack include roof fan dan out-let power.
Pabrik Pembuat
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Penyedia dimungkinkan untuk
mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan.
Penyedia baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan Kontraktor / Sub kontraktor harus mempunyai pengalaman
dalam bidang tersebut dan mempunyai tenaga ahlinya yang mampu dalam sistem
jaringan komputer,dan mampu mengkooardinasikan dengan pekerjaan terkait
lainnya.
6. GAMBAR KERJA
- Kontraktor harus membuat gambar kerja (shop drawing) yang menunjukan tata
letak yang lengkap, dimensi-dimensi dari peralatan dan bahan serta detail-
detail lainnya.
- Gambar-gambar kerja , katalog, brosur dan type peralatan yang akan dipasang
harus diserahkan kepada pengawas 14 hari sebelum pemasangan.
- Sebagai pengarah pelaksanaan dapat disesuaikan sebagaimana gambar terlampir.
PEKERJAAN ELEKTRONIK
Bahan/Peralatan Merk/Pembuat
Pekerjaan Data
Bahan/Peralatan
` Merk/Pembuat
Pekerjaan
Telepon
1 PABX Panasonic, LG Erickson, Alcatel
2 Kabel ITC Jembo, Supreme, Suprado
3 Pipa Conduit Clipsal, EGA
4 Wall Outlet tlp AMP, Schneider, Hager
5 Junction box Lokal
6 UPS Laplace, Socomex, Liebert
Pasal 43
RKS DAN SPESIFIKASI TEKNIS
INSTALASI AIR CONDITIONING DAN VENTILATION
I. Peraturan umum
1.3. Koordinasi
1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.
3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.
1.5.1 Umum.
Dalam jangka waktu 14 hari setelah menerima SPK, dan sebelum memulai
pekerjaan instalasi peralatan ataupun material, Kontraktor harus
menyerahkan shop drawing, daftar peralatan dan bahan yang akan
digunakan pada proyek ini untuk disetujui oleh MK/Konsultan Perencana.
MK tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan dipakai dan
semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan
contoh/dokumen ini.
- Quality Asurance :
Suatu pembuktian dari Pabrik atau Supplier setempat terhadap kualitas dari
unit berupa produk dari unit ini sudah diproduksi beberapa tahun, telah
terpasang di beberapa lokasi, dan telah beroperasi dalam jangka waktu
tertentu dengan baik.
1.10. Garansi
Semua peralatan, bahan dan mutu hasil pekerjaan harus digaransi selama 1
(satu) tahun terhitung semenjak tanggal penyerahan pertama.
Semenjak penyerahan pertama tersebut sampai masa garansi berakhir, bila
terjadi keruskaan atau kegagalan pekerjaan instalasi, Kontraktor wajib
mengganti atau memperbaiki kerusakan atas biaya sendiri.
Bila terdapat kerusakan pada peralatan sehingga perlu diperbaiki atau diganti
maka garansi tetap berlaku semenjak penggantian atau perbaikan tersebut. Bila
terjadi kerusakan pada peralatan-peralatan utama (contoh, motor compressor
terbakar) maka motor tersebut harus diganti baru dan tidak boleh windingnya
digulung baru.
1. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 6 (enam) bulan terhitung
sejak saat penyerahan pertama.
2. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan
memperbaiki dan melaksanakan bagian-bagian pekerjaan yang tidak
sempurna untuk yang belum atau yang sudah diperingatkan sebelumnya tanpa
adanya tambahan biaya.
3. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai
dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
4. Pemborong harus menyerahkan dokumen-dokumen lengkap pada saat serah
terima pekerjaan pertama berupa :
a. As built drawing
b. Brosur-brosur peralatan dan kontrol yang berisi antara lain :
- brosur teknis ( performance, curva )
- maintenance manual
- operation manual
- elektrikal wiring/kontrol
c. Nama-nama supplier peralatan dan kontrol yang terlibat dalam proyek ini
lengkap dengan alamat dan nomor telepon.
d. Data test report
i. Sertifikat jaminan peralatan dan instalasi.
j. Spare parts dan tools.
Semua point 1 s/d f harus dibundel dalam satu bundel dan diserahkan
sebanyak 3 (tiga) sets.
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh
biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.
1. Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk pekerjaan ini adalah sistem instalasi
listrik secara lengkap sehingga instalasi ini dapat berjalan dengan baik dan
aman, sehingga pada waktu serah terima pertama instalasi tersebut harus
sudah dapat dipergunakan oleh Pemilik.
2. Seluruh peralatan yang direncanakan dalam instalasi ini adalah untuk bekerja
pada frekwensi 50 Hz ± 2Hz dan tegangan 220/380 Volt ± 10 %.
Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran untuk
mengetahui apakah keseluruhan instalasi sudah berfungsi dengan baik dan
memenuhi semua ketentuan-ketentuan yang disebutkan dalam perencanaan.
1. Kebutuhan air kerja dan listrik kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan
instalasi ini harus disediakan sendiri oleh Pemborong. Yang dimaksud air kerja
dan listrik kerja adalah air pengetesan pipa dan listrik untuk pengelasan atau
penerangan area kerja.
2. Secara prinsip untuk running test dari semua peralatan instalasi yang
memerlukan daya listrik disediakan oleh Pemborong sendiri. Kecuali bila saat
pengetesan dilakukan listrik dari pemilik sudah tersedia dan dapat digunakan
atas seijin Pemilik dengan ketentuan yang diberlakukan oleh Pemilik.
2.1. Umum
Pasal-pasal di bawah ini menjelaskan secara umum ketentuan-ketentuan yang
berhubungan dengan instalasi air conditioning.
Gambar-gambar dan spesifikasi adalah ketentuan spesifik yang saling melengkapi
dan sama mengikatnya.
2.5. Instalasi
1. Umum
Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang sesuai dengan cara-cara
pemasangan yang secara teknis praktis, baik dan dapat dipertanggung jawabkan
serta sesuai dengan petunjuk dan instruksi pada brosur atau publikasi yang
dikeluarkan pabrik dari peralatan ataupun alat-alat bantu tersebut.
2. Landasan Peralatan
Semua landasan untuk peralatan dan motor, ukurannya sedemikian rupa sehingga
tidak ada bagian-bagian peralatan maupun motor yang berada diluar landasan.
Berat peralatan diartikan berat dalam operasinya.
2.9. Pengecatan
Semua bagian-bagian pekerjaan yang menyangkut carbon steel yang tidak
digalvanis harus dicat dasar dan cat finish. Sebelum pengecatan dilakukan,
bagian-bagian harus bebas dari grease, minyak dan segala kotoran yang melekat.
Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat dan cat finish terdiri atas 2
lapis cat copolymer.
Untuk peralatan-peralatan yang cat pabriknya rusak/cacat dalam pengangkutan,
penyimpanan dan lain sebagainya, harus dicat kembali sesuai aslinya atau sesuai
dengan warna yang ditentukan MK.
Untuk jalur-jalur pipa, code warna disesuaikan dengan standard.
2.10.Anti Karat
Semua peralatan bantu instalasi, yang berasal dari besi dan sebelumnya tidak
diperlakukan untuk anti karat (semacam penggantung, dudukan, landasan, flens
dan lain sebagainya) harus dicat dengan cat anti karat, yaitu zinchromate dan
selanjutnya cat finish dengan warna yang ditentukan.
Semua baut, mur dan washer haruslah zinc electroplated.
Landasan penyangga peralatan (steel bases), seluruhnya harus bersih dari bebas
las-lasan, dicat dasar dengan zinchromate dan cat akhir (finish) 2 lapis.
2.11. Sleeve, Peralatan Yang Tertanam di Dinding
Peralatan bantu, sleeve dan lain-lain yang diperlakukan tertanam atau menembus
concrete atau tembok harus dipasang dan dilengkapi sesuai petunjuk pabrik.
Untuk itu ukuran, posisi yang disiapkan untuk keperluan tersebut harus
dikonsultasikan dengan MK dan disertai gambar detail.
Semua ducting atau pipa tembus dinding harus menggunakan sleeve dengan
clereance 3/4" jika duct atau pipa berisolasi, clereance tetap dibutuhkan 3/4"
antara isolasi dan sleeve menembus atap harus diperpanjang ± 200 mm diatas
atap lantai.
Lingkup pekerjaan instalasi ini secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian mesin AC Split & Cassete
lengkap dengan Compressor, Evaporator, Condensor, Filter Udara dan
perlengkap bantu / pengaturan (control) dan accesories lainnya.
b. Pengadaan dan pemasangan peredam getaran (rubber mounting) untuk
outdoor unit dan indoor unit.
c. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber daya listrik bagi
instalasi ini seperti kabel Power, kabel control, grounding, panel dan
sebagainya.
d. Pengadaan, pemasangan pemipaan refrigerant lengkap dengan isolasi thermis,
vapour barrier dan perlengkapan bahan lainnya yang diperlukan.
e. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi air
pengembunan (kondensasi) sampai ke saluran air terdekat.
f. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian exhaust fan dan exhaust
grille.
g. Pengadaan dan pemasangan dan perbaikan kembali pekerjaan sipil yang ada
hubungannya dengan pekerjaan instalasi Air Conditioning seperti pondasi
mesin-mesin, pembobokan dinding akibat piping, kabel,dan lain-lain.
l. Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini
beserta addendumnya.
d. Kontraktor harus menjamin bahwa semua instalasi yang dipasang tidak akan
menyebabkan penerusan getaran (vibration transmision). Dalam hal ini
penilaian dilakukan oleh ahli atau tenaga ahli yang ditunjuk. Kontraktor
harus bertanggung jawab atas modifikasi yang perlu untuk memenuhi syarat
tersebut.
3. Pemasangan Pipa
A. Pipa Refrigrant
a. Kontraktor harus menyediakan dan memasang pipa refrigrant dengan
bahan pipa tembaga dari jenis K atau L yang dehydrate atau scaled.
Diameter pipa yang dipakai harus disesuaikan dengan kapasitas
pendingin mesin atau desesuaikan dengan persyaratan dari pabrik
pembuat mesin AC tersebut.
b. Hendaknya pipa refrigrant harus dikerjakan dengan hati-hati dan sebaik
mungkin. Semua bagian-bagian pipa ini harus bersih, kering serta bebas
dari debu dan kotoran. Apabila pipa belum disambungkan ke unit AC
harus didop untuk menjaga agar kotoran tidak masuk kedalam pipa.
e. Semua “Welded Elbow” harus dari jenis long radius kecuali apabila
tempat atau ruangan pemasangan tidak memungkinkan.
1. LINGKUP PEKERJAAN
Yang dimaksud lingkup pekerjaan disini adalah menerangkan spesifikasi dari jenis
peralatan utama yang dapat diterima dalam proyek ini.
2. UMUM
a. Mencantumkan merk dan type unit yang ditawarkan pada BQ. Melampirkan
brosur asli dari tiap unit yang ditawarkan dan pada brosur tersebut diberi
tanda yang menjelaskan mengenai pemilihan unit, kapasitas daya, dimensi,
berat suhu dan volume air/udara dan lain sebagainya.
b. Melampirkan dan menjelaskan karakteristik dan kurva mengenai noise level
dan vibration level untuk unit split yang ditawarkan. Setiap kekurangan dari
butir-butir diatas akan mengurangi penilaian evaluasi atas Penawaran
Kontraktor dimana bobot hal-hal tersebut diatas sangan mementukan dalam
evaluasi Penawaran.
- Standard yang harus dipenuhi adalah ASRAE, ARI, STANDARD, ASTM dan UL.
Unit secara keseluruhan adalah rakitan pabrik (full factory - assembled) terdiri
atas compresor, refrigrant dan seluruh perlengkapannya, baik disebutkan atau
tidak dalam spesifikasi ini, tetapi dipandang perlu untuk kelengkapan bekerjanya
unit ini. Unit harus mempunyai kapasitas sesuai yang tertera dalam gambar
schedul mesin dengan rating berdasarkan ARI STANDARD 550/74. Koreksi yang
diperlukan untuk mencapai fouling factor yang disebutkan dalam spesifikasi harus
sesuai dengan ARI STANDARD 450.
a. CONDENSING UNIT
- Kabinet harus dibuat dari plat baja digalvanized yang tahan karat dan
direncanakan untuk dipasang ditempat terbuka (udara luar), permukaan
kabinet harus dicat dasar dan dicat luar sebanyak dua kali.
- Compressor Coil harus terbuat dari jenis “Hermatically Sealed Rotary Type”
dengan kedudukan diberi peredam getaran komplit dengan crankcase heater
over conduct relay dan compressor thermal protector.
-Condensor Coil harus terbuat dari pipa tembaga dengan sirip-sirip
allumunium yang terpasang secara mekanis, coil condensor harus dari jenis
“Cross Fan Coil Type” (Waffle Louver Fins And Hi-x Tube dengan effisiensi
Heat Transfer yang tinggi) lengkap dengan check valve, high side pressure
gauge, solenoid valve, filter drier, thermal expantion valve dan kelengkapan
lainnya.
- Condensor fan harus dari jenis “Profiller fan” dengan discharge air kesamping
depan dengan motornya harus diberi bantalan peluru yang dilumasi secara
permanen.
b. INDOOR UNIT
- Kabinet plat baja digalvanized dengan permukaan kabinet harus dicat dasar
dan dicat luar sebanyak dua kali supaya tahan lama.
- Evaporator (coil) harus dibuat dari pipa tenbaga jenis “Split Type” (Waffle
Louver Fins And Hi-x Tube dengan effisiensi Heat Transfer yang tinggi)
lengkap dengan sirip-sirip allumunium yang terpasang secara mekanis.
c. VENTILASI
1. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan peralatan ventilasi (fan) untuk proyek ini
seperti yang ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana yang melengkapi
dokumen ini.
2. U m u m
- Spesifikasi yang diuraikan dibawah ini, adalah sebagai kebutuhan dasar
yang harus diikuti.
Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap type, kemampuan
(performance) peralatan perlengkapan dan lainnya dapat dilihat pada
lembar gambar “Daftar Peralatan” yang menyertai dokumen ini.
- Fan harus sudah mendapatkan setifikat, sesuai standard yang berlaku di
negara dimana fan tersebut dibuat untuk testing dan rating (performance)
seperti sebagai contoh AMCA standard 210-74 di Amerika.
- Sound pressure level harus dilengkapi dalam DB dengan Re - 10E 12Watt
pada octave band mid freq. 60 - 4000 Hz.
- Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam
operasinya, dan dalam batas-batas yang normal.
4. Spesifikasi Teknis
Fan
- Impeller fan dari type airfoil blade
- Material fan :
Casing : Plastik
Impeller : Plastik
shaft : carbon steel
1. PEKERJAAN SIPIL
a. Kontraktor dalam lingkup ini harus menmbuat/menyiapkan dudukan
mesin AC.
b. Untuk menghindari penerusan getaran yang berasal dari mesin AC,
diantara kaki-kaki mesin tersebut harus diberi alat peredam getaran dari
jenis rubber in shear.
2. PEKERJAAN LISTRIK
a. Untuk pekerjaan listrik pada dasarnya harus mengikitu peraturan-
peraturan yang telah umum berlaku dan dipakai di Indonesia.
b. Harus berdasarkan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
c. Harus berdasarkan persyaratan dari Jawatan Keselamatan Kerja setempat.
d. Harus berdasarkan persyaratan dari pembuat mesin yang akan dipakai.
e. Yang termasuk dalam pekerjaan listrik adalah semua kabel kontrol dari
indoor unit dan ke thermostat, panel listrik AC dan semua penarikan kabel
tenaga dari dan ke panel AC.
g. PENGUJIAN DAN PENGETESAN
1. P I P A
- Pengujian terhadap kebocoran pada pipa refrigrant dengan alat-alat Halide
Tosch atau alat lain yang sejenis.
2. LISTRIK
- Pengukuran dan pengujian kuat arus dengan tegangan, rpm, setiap phase
unit-unit compressor, motor dan system pengaturan listrik yang ada. Harus
dibandingkan dengan besaran/kapasitas yang direncanakan atau data
pabriknya.
3. TEMPERATUR KELEMBABAN
a. Seluruh pengujian harus dilaksanakan pada saat udara luar pada suhu
90°F.
b. Seluruh pengujian dilakukan setelah sistem berjalan dengan secara
kontinue selama 6 (enam) hari.
c. Pengukuran dan pengujian terakhir harus dilakukan setelah system stabil
sesuai atau mendekati persyaratan teknis yang direncanakan.
d. Seluruh peralatan pengujian dan pengukuran harus ditera sebelum dan
sesudah dipergunakan. Semua peralatan pengujian dan pengukuran serta
alat bantunya disediakan oleh Kontraktor.
V. Produk
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi.
Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan salah satu dari daftar bahan dan
peralatan sesuai daftar dibawah ini.
7 Antivibration
Kinetic,Mason,Embleton
mounting
Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat perpanjangan
waktu sesuai dengan addendum kontrak telah berakhir, Penyedia harus telah
menyerahkan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan kontrak kepada Kuasa Pengguna
Anggaran secara tertulis dan pengawas berkewajiban :
- Membuat evaluasi tentang hasil seluruh pelaksanaan sesuai dengan kontrak
Penyediaan.
- Menanggapi / melaporkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran tentang hasil
pekerjaan Penyedia tersebut secara tertulis.
Kuasa Pengguna Anggaran akan mengadakan rapat proyek mengenai pekerjaan
penyerahan tersebut diatas berdasarkan :
a. Kontrak Penyedia
b. Surat penyerahan pekerjaan dari Penyedia
c. Surat tanggapan dari pengawas, setelah dapat menerima penyerahan pekerjaan
tersebut.
Terhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga
serah terima yang kedua adalah merupakan masa pemeliharaan yang masih menjadi
tanggung jawab Penyedia sepenuhnya, antara lain :
Penyempurnaan dan pemeliharaan
Pembersihan
Keamanan dan penjagaan
Apabila Penyedia telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak, maka
penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara (prosedur)
pada penyerahan pekerjaan yang pertama.
PENUTUP
a. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan,
pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat " diselenggarakan
oleh Penyedia " maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
b. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata
termasuk didalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata
dalam RKS ini, haruslah diselenggarakan oleh Penyedia dan diterima sebagai " hal "
yang disebutkan dan segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Penyedia.
c. Penyedia harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain-
lain sebagainya sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak
sesuai dengan dugaan Penyedia. Dan segala kerusakan jalan masuk akibat dari
lewatnya kendaraan-kendaraan dan lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Penyedia.
Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
pihak Direksi/ Pemberi Tugas, bila perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.
BAB VIII
PENUTUP
Ketentuan-ketentuan lain yang belum tercantum dalam KAK ini ada dalam Spesifikasi
Teknik dan akan ditambahkan kemudian.