Minggu 2 Kepribadian JB. Watson
Minggu 2 Kepribadian JB. Watson
Rini Indryawati
1
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
• Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam
perkembangan tingkah laku.
4
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
6
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
7
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dalam suatu percobaan yang kontroversial di
tahun 1921
1. Objek penelitian : Balita dan seekor Tikus
2. Prosesnya : Seorang balita bernama
Albert yang pada awal eksperimen tidak
takut terhadap tikus.
Kemudian balita tersebut diarahkan untuk
memegang seekor tikus putih kecil. Ketika balita
itu sedang memegang tikus, Watson kemudian
mengeluarkan suara dengan tiba-tiba dan keras.
Balita menjadi takut dengan suara yang tiba-tiba
dan keras sekaligus takut terhadap tikus.
Akhirnya,tanpa ada suara keras sekalipun, balita
menjadi takut terhadap tikus.
8
Eksperimen Baby Albert
9
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
10
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
11
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
13
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
dorongan (drive),
rangsangan (stimulus),
respons, dan
penguatan (reinforcement).
17
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Unsur yang pertama
dorongan, adalah suatu keinginan dalam diri
seseorang untuk memenuhi kebutuhan yang
sedang dirasakannya.
Seorang anak merasakan adanya kebutuhan akan
tersedianya sejumlah uang untuk membeli buku
bacaan tertentu, maka ia terdorong untuk
membelinya dengan cara meminta uang kepada
ibu atau bapaknya.
Unsur dorongan ini ada pada setiap orang,
meskipun kadarnya tidak sama, ada yang kuat
menggebu, ada yang lemah tidak terlalu peduli
akan terpenuhi atau tidaknya.
18
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
19
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
22
• Contoh kasus
• Seorang anak kecil yang sedang mencoreti buku kepunyaan
kakaknya, tiba-tiba dibentak dengan kasar oleh kakaknya,
maka ia bisa terkejut dan bahkan bisa menderita guncangan
sehingga berakibat buruk pada anak tadi.
• Memang anak tadi tidak mencoreti buku lagi, namun akibat
yang paling buruk di kemudian hari adalah bisa menjadi
trauma untuk mencoreti buku karena takut bentakan. Bahkan
yang lebih dikhawatirkan lagi akibatnya adalah jika ia tidak
mau bermain dengan buku lagi atau alat tulis lainnya.
• Itu penguatan yang salah dari seorang kakak terhadap
adiknya yang masih kecil ketika sedang mau memulai
menulis buku. Barangkali akan lebih baik jika kakaknya tadi
tidak dengan cara membentak kasar, akan tetapi dengan
bicara yang halus sambil membawa alat tulis lain berupa
selembar kertas kosong sebagai penggantinya.
• Misalnya, “Bagus!, coba kalau menggambarnya di tempat ini,
pasti lebih bagus”.
23
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
25
26