Anda di halaman 1dari 2

Aku dan Dia

Ini adalah cerita aku dengan diayang selalu menguatkanku untuk selalu bersamanya
dan selalu menjanjikan masa depan dengannya.
Ketika itu kami berkenalan lewat whatsapp dan dia yang memulai percakapan itu, aku
gak tau dia dapat kontak ku dari mana.
(Awal chat)
:Assalamualaikum
:Waalaikumsallam
:Maaf lancang chat
:Iyaa gpp,lagi gabutkan
:Inshaallah engga hehe
......
Aku adalah tipe orang yang cuek dan gak mudah untuk merespon pun enggan
membalasnya .Namun Ketika itu keadaanku lagi bener-bener gabut jadi yaudahlah lumayan
dari pada jenuh aku bales chatnya dan bla bla bla banyak tanya banget terus so' perhatian
padahal barukenal. Karena aku gak terbiasa chat dengan laki-laki dan mungkin ada sesuatu
juga yang membuat aku rada ilfil kalo chat sama laki-laki apalagi yang kayak dia tuh huftttt
(menghelanafasdalam)... ...akhirnya aku suruh temen aku buat balesin chat itu. Saking gak
maunya aku chat sama dia hahaha
Satu minggu sudah kita saling berbalas pesan dan tentunya dengan bantuan temanku
karena sampai saat ini aku belum bisa merespon sepenuhnya pada dia, sampai aku
memutuskan untuk tidak meresponnya lagi (ghosting).
Hari ini aku memutuskan untuk benar-benar tidak membalas pesannya sampai satu
minggu, beratus-ratus pesan dia kirimkan tapi tetap tidak aku respon sama sekali. Dan disitu
aku bener-bener berpikir bagaimana aku harus menjelaskan agar kita gak usah saling konteks
lagi.
Aku udah siap untuk jelasin semuanya dan aku buka pesan dia aku minta maaf ke dia
terus aku jelasin kalo aku gak bisa melanjutkan pertemanan ini, tapi dia kekeh dia nangis
sampai mohon-mohon agar aku gak bersikap seperti itu dia gak mau aku ninggalinnya.
Tapi,entah kenapa hati aku tuh kaya terus ngomong "udahjalaninajapelan-pelan". Nah yaudah
deh gak tega juga litany kayak gitu akhirnya aku belajar untuk sedikit sharing-sharing dan
mulai akrab.
Seiring berjalannya waktu aku pun sudah mulai care dan nanya-nanya juga karena
emang dari awal aku gak pernah mau nanya balik kalo ditanya makan atau pertanyaan yang
menurutku ga kpenting banget.
Aku gak pernah sadar dan gak pernah tau kapan aku menyukainya kayak yang tiba-
tiba aja datangnya. Dan aku gak pernah jujur tentang perasaan aku yang sebenarnya pada dia
karena suatu alasan yaitu gengsi hahaha.
Aku menyukainya karena dia itu sosok seseorang yang sabar terus dia juga selalu
terbuka tentang semuanya bahkan dia cerita bagaimana keadaan keluarganya.
Mungkin dari situlah aku pun merasa dia laki-laki baik. Dia selalu mengingatkan aku
untuk selalu bersyukur dan jangan pernah menyia-nyiakan orang yang benar-benar ingin
berusaha untuk aku, meskipun kita jauh dan gak pernah ketemu sama sekali tapi dia
meyakinkan aku bahwa nanti ada saatnya kita akan bertemu.
Waktu yang tak terasa, satu tahun sudah kami lalui dan itu gak mudah, aku yang
selalu marah-marah gak jelas dan dia yang selalu sabar untukku.
Singkat cerita, pada hari itu kami memutuskan untuk bertemu dan itu menjadi
pertemuan pertama kalinya setelah lama menantikannya. Mungkin karena ini adalah pertama
kalinya kita bertemu jadi masih malu-malu kucing dan sesaat diam-diaman.
Suasana pun pecah setelah dia memulai percakapan dan dia bilang kalua hari ini dia
akan mengajak aku kerumahnya untuk bertemu dengan orang tuanya.
Kaget banget denger dia ngomong gitu, "mimpi apa semalam yaallah" dalam hatiku.
Aku Cuma bengong dan gak bisa ngomong apa-apa.
Dan...
Sampai lah di rumahnya, mamahnya menyambutku dengan baik karena sebelumnya
kita sering video call jadi tidak terlalu canggung juga. Aku diajak ke atas untuk melihat
bunga-bunga yang dijualnya dan banyak sekali mamahnya cerita tentang bagaimana kelakuan
anak bungsunya itu.
Setelah aku di anterin pulang, aku langsung bersih-bersih dan masih gak nyangka
sama apa yang telah terjadi di hari ini. Aku pun terlelap tidur dan tiba-tiba ada percikan air
mengenai wajahku, dan aku segera membuka mataku dan dihadapanku ada mamah dengan
gayung yang berisi air ditangannya.
Ternyata semua yang telah terjadi adalah mimpi aaaaaaaaaaaaa

Anda mungkin juga menyukai