Anda di halaman 1dari 17

1

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“ Gerakan Non Blok “

Guru Pengampu : Eva Dwiyana, S. Pd.

Di susun oleh

Kelompok 3

Akbaruzzaim
Erni Cahyati
Dea Sabila Putri
Nurleli
Risky Mairiansyah
Sri Wahyuni
Suriani

KELAS XI IPS 2
SMA N 5 BAGAN SINEMBAH
ROKAN HILIR
2021/2022
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas PKn ini dengan tepat waktu.

Dengan di susunnya makalah ini diharapkan dapat membantu anda dalam

menganalisa dan memahami mengenai Gerakan Non Blok.

Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan

kekurangan dalam penyusunan dan penelitian ini, baik dari isi maupun penulisannya.

untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun senantiasa saya

harapkan demi penyempurnaan penuyusunan ini dimasa yang akan datang.

Tidak lupa pula kami sampaikan terima kasih yang sebesar besarnya atas

segala bantuan semua pihak sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.


ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Tujuan Makalah ............................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................ 5

A. Gerakan Non Blok ......................................................................................... 5

B. Sejarah ........................................................................................................... 6

C. Pertemuan Gerakan Non Blok ....................................................................... 7

D. Tempat dan Tanggal KTT Non Blok ........................................................... 8

E. Seketaris Jendral Gerakan Non-Blok ............................................................ 9

F. Anggota Gerakan Non-Blok ........................................................................... 10

G. Peran Indonesia ........................................................................................... 11

BAB VI PENUTUP ................................................................................................... 13

A. Kesimpulan .................................................................................................. 13

B. Saran ............................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14


1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang pendirian Gerakan Non-Blok tidak terlepas dari peta politik

global setelah Perang Dunia II. Kala itu, dunia terbelah menjadi 2 blok utama:

Barat-Timur. Blok Barat merupakan aliansi politik pengusung ideologi

Liberalisme-Demokrasi-Kapitalisme yang berada di bawah pengaruh Amerika

Serikat dan Inggris. Sebaliknya, Blok Timur menjadi aliansi negara-negara

pendukung ideologi sosialis-komunis yang kala itu dipimpin Uni Soviet (Rusia).

Sudah disebutkan bahwa dua blok lahir sebelum GNB didirikan. Blok Barat

terdiri dari 8 negara, yakni Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Belanda,

Norwegia, Luxemburg, dan Kanada. Sedangkan Blok Timur, memiliki anggota

sejumlah 4 negara, mulai dari Uni Soviet, Cekoslovakia, Jerman Timur, dan

Rumania.

Hubungan negara yang sudah tidak perang namun masih berbeda kubu ini

menjadi masalah dalam kehidupan internasional. Menanggapi situasi ini, negara-

negara yang baru mendapatkan kemerdekaan di kawasan Asia-Afrika pun

melakukan diskusi, tepatnya melalui Konferensi Asia-Afrika (KAA) di daerah

Bandung, Jawa Barat.

Berlanjut setelah itu, tepatnya pada 1-6 September 1961, diadakan lagi

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I di Beogard, Yugoslavia. Bertepatan dengan

konferensi yang dihadiri oleh 25 negara ini, termasuk Indonesia, lahir organisasi

negara netral, yakni GNB. Oleh karena itu, GNB ditetapkan resmi berdiri pada 1

September 1961.
2

B. Tujuan Makalah

Untuk mengetahui peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok guna

mendapatkan pengakuan dari PBB. Menjelaskan bagaimana peran aktif Indonesia

dalam setiap konferensi ataupun pertemuan yang di ikuti.


3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gerakan Non-Blok (GNB) didirikan pada tahun 1961, tepatnya tanggal 1

September. Pendirian Gerakan Non-Blok pada tahun 1961 dipelopori sejumlah

tokoh, yakni Soekarno (Indonesia), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Jawaharlal Nehru

(India), Kwame Nkrumah (Ghana), dan Joseph Broz Tito (Yugoslavia). Tokoh-tokoh

pemimpin sejumlah negara Asia, Afrika, dan Eropa Timur yang baru saja meraih

kemerdekaannya itu menginisiasi pembentukan Gerakan Non-Blok (GNB) untuk

menyikapi situasi politik dunia pada era 1950-60an

Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada tahun

1955 adalah proses awal lahirnya GNB. Dalam proses ini, terdapat beberapa tokoh

yang memegang peran kunci sejak awal. Mereka adalah Presiden Mesir Gamal

Abdel Nasser, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Perdana Menteri India Jawaharlal

Nehru, Presiden Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito.

Kelima tokoh dunia ini kemudian dikenal sebagai para pendiri GNB.

Konferensi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955 itu merupakan hasil dari

pertemuan lima kepala negara yang sebelumnya berkumpul di Kolombo (Sri lanka)

pada tanggal 28 April–2 Mei 1952. Pertemuan lantas dilanjutkan di Istana Bogor

pada tanggal 29 Desember 1954. Dua pertemuan atau konferensi inilah menjadi cikal

bakal diselenggarakannya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada 18 April

– 25 April 1955. Dalam konferensi ini, telah hadir setidaknya dari 29 negara Asia

dan Afrika. Konferensi Asia-Afrika inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Gerakan

Non Blok (GNB).


4

GNB sebagai sebuah organisasi berdiri saat diselenggarakannya Konferensi

Tingkat Tinggi (KTT) I GNB di Beograd, Yugoslavia, pada 1-6 September 1961.

KTT I GNB dihadiri oleh 25 negara yakni Afghanistan, Algeria, Yaman,

Myanmar, Kamboja, Sri Lanka, Kongo, Kuba, Cyprus, Mesir, Ethiopia, Ghana,

Guinea, India, Indonesia, Irak, Lebanon, Mali, Maroko, Nepal, Arab Saudi, Somalia,

Sudan, Suriah, Tunisia, dan Yugoslavia.

Dalam KTT I GNB, negara-negara pendiri berketetapan untuk menciptakan

suatu gerakan, bukan suatu organisasi, untuk menghindarkan diri dari implikasi

birokratis dalam membangun upaya kerja sama di antara mereka. Pada KTT I GNB

ini juga ditegaskan bahwa GNB tidak diarahkan pada suatu peran pasif dalam politik

internasional, tetapi untuk memformulasikan posisinya sendiri secara independen

yang merefleksikan kepentingan negara-negara anggotanya.


5

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gerakan Non Blok

Gerakan Non-Blok (GNB) (bahasa Inggris: Non-Aligned

Movement/NAM) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih

dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan

atau terhadap blok kekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti

yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk:

➢ menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan

dari negara-negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang

imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme,

rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi,

interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.

➢ Wadah perjuangan Negara Negara yang sedang berkembang.

➢ Mengurangi ketegangan blok barat yang dipimpin oleh amerika serikat

dan blok timur yang dipimpin oleh uni soviet (rusia).

➢ Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan

senjata. Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir

2/3 keangotaan PBB.

Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi

(KTT) Non-Blok termasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka,

Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia.

Anggota-anggota penting di antaranya Yugoslavia, India, Mesir, Indonesia,

Pakistan, Kuba, Kolombia, Venezuela, Afrika Selatan, Iran, Malaysia, dan


6

untuk suatu masa, Republik Rakyat Cina. Meskipun organisasi ini

dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang dekat seperti NATO atau Pakta

Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai kedekatan

yang diinginkan dan banyak anggotanya yang akhirnya diajak beraliansi salah

satu negara-negara adidaya tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan

yang dekat dengan Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Atau India yang

bersekutu dengan Uni Soviet untuk melawan Tiongkok selama beberapa

tahun. Lebih buruk lagi, beberapa anggota bahkan terlibat konflik dengan

anggota lainnya, seperti misalnya konflik antara India dengan Pakistan, Iran

dengan Irak. Gerakan ini sempat terpecah pada saat Uni Soviet menginvasi

Afganistan pada tahun 1979. Ketika itu, seluruh sekutu Soviet mendukung

invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan mayoritas muslim,

tidak mungkin melakukan hal yang sama untuk Afghanistan akibat adanya

perjanjian nonintervensi.

B. Sejarah

Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali di rujukan oleh Perdana

Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri

Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang dapat digunakan

sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang disebut dengan

Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis

dari Gerakan Non-Blok. Lima prinsip tersebut adalah:

1. Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.

2. Perjanjian non-agresi

3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain

4. Kesetaraan dan keuntungan bersama


7

5. Menjaga perdamaian

Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat

Tinggi Asia-Afrika sebuah konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia,

pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok

tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam

konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini adalah lima

pemimpin dunia: Josip Broz Tito presiden Yugoslavia, Soekarno presiden

Indonesia, Gamal Abdul Nasser presiden Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru

perdana menteri India, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.

Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada akhir tahun1960an

ketika anggota-anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama Blok lain,

terutama Blok Timur. Muncul pertanyaan bagaimana sebuah negara yang

bersekutu dengan Uni Soviet seperti Kuba bisa mengklaim dirinya sebagai

negara nonblok. Gerakan ini kemudian terpecah sepenuhnya pada masa

invasi Soviet terhadap Afghanistan tahun 1979.

C. Pertemuan Gerakan Non Blok

Normalnya, pertemuan GNB berlangsung setiap tiga tahun sekali.

Negara yang pernah menjadi tuan rumah KTT GNB di antaranya Yugoslavia,

Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia,

Kolombia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Biasanya setelah mengadakan

konferensi, kepala negara atau kepala pemerintahan yang menjadi tuan rumah

konferensi itu akan dijadikan ketua gerakan untuk masa jabatan tiga tahun.

Pertemuan berikutnya diadakan di Kairo pada 1964.


8

Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara anggota di mana anggota-

anggota barunya datang dari negara-negara merdeka baru di Afrika.

Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan untuk mendiskusikan konflik

Arab-Israel dan Perang India-Pakistan. Pertemuan pertama GNB terjadi di

Beograd pada September 1961 dan dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing

11 dari Asia dan Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba dan Siprus.

Kelompok ini mendedikasikan dirinya untuk melawan kolonialisme,

imperialisme dan neo-kolonialisme.

Pertemuan pada tahun 1969 di Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan

merupakan salah satu yang paling penting dengan gerakan tersebut

membentuk sebuah organisasi permanen untuk menciptakan hubungan

ekonomi dan politik. Kenneth Kauda memainkan peranan yang penting

dalam even-even tersebut. Pertemuan paling baru (ke-13) diadakan di

Malaysia dari 20-25 Februari 2003. Namun, GNB kini tampak semakin tidak

mempunyai relevansi sejak berakhirnya Perang Dingin.

D. Tempat dan Tanggal KTT Non Blok

• KTT I – Belgrade, 1 September 1961 – 6 September 1961

• KTT II – Kairo, 5 Oktober 1964 – 10 Oktober 1964

• KTT II – Lusaka, 8 September 1970 – 10 September 1970

• KTT IV – Algiers, 5 September 1973 – 9 September 1973

• KTT V – Kolombo, 16 Agustus 1976 – 19 Agustus 1976

• KTT VI – Havana, 3 September 1979 – 9 September 1979

• KTT VII – New Delhi, 7 Maret 1983 – 12 Maret 1983

• KTT VIII – Harare, 1 September 1986 – 6 September 1986


9

• KTT IX – Belgrade, 4 September 1989 – 7 September 1989

• KTT X – Jakarta, 1 September 1992 – 7 September 1992

• KTT XI – Cartagena de Indias, 18 Oktober 1995 – 20 Oktober 1995

• KTT XII – Durban, 2 September 1998 – 3 September 1998

• KTT XIII – Kuala Lumpur, 20 Februari 2003 – 25 Februari 2003

• KTT XIV – Havana, 11 September 2006 – 16 September 2006

E. Seketaris Jendral Gerakan Non-Blok

Sekretaris Jendral Gerakan Non-Blok Mula

Nama Asal negara Masa jabatan

Josip Broz Tito Yugoslavia 1961 - 1964

Gamal Abdel Nasser Mesir 1964 1970

Kenneth Kaunda Zambia 1970 1973

Houari Boumédienne Aljazair 1973 1976

William Gopallawa Sri Lanka 1976 1978

Junius Richard Sri Lanka 1978 1979

Jayewardene

Fidel Castro Kuba 1979 1983

N. Sanjiva Reddy India 1983 1982

Zail Singh India 1982 1986

Robert Mugabe Zimbabwe 1986 1989

Janez Drnovšek Yugoslavia 1989 1990

Stipe Mesić Yugoslavia 1991 1991

Branko Kostić Yugoslavia 1991 1992

Dobrica Ćosić Yugoslavia 1992 1992

Suharto Indonesia 1992 1995


10

Ernesto Samper Pizano Kolombia 1995 1998

Andrés Pastrana Arango Kolombia 1998 1998

Nelson Mandela 1998 1999

Thabo Mbeki Afrika Selatan 1999 2003

Datuk Seri Mahathir bin Malaysia 2003 2003

Mohammad

Datuk Seri Abdullah Ahmad Malaysia 2003 2006

Badawi

Fidel Castro Kuba 2008 2008

F. Anggota Gerakan Non-Blok

Negara anggota: Afganistan, Eritrea, Afrika Selatan, Ethiopia, Republik,

Filipina, Afrika Tengah, Gabon, Aljazair, Gambia, Angola, Ghana, Antigua dan

Grenada Barbuda Guatemala Arab Saudi Guinea Bahama Guinea-Bissau

BahrainGuyana Bangladesh Honduras Barbados India Belarus Indonesia Belize Iran

Benin Jamaika Bhutan Kamboja Bolivia Kamerun, Botswana Kenya Brunei

Kolombia Burkina Faso Komoro Burundi Republik Chad Kongo Chili Republik

Djibouti Demokratik Dominika Kongo, Republik Korea Utara Dominika Kuba

Ekuador Kuwait Mesir Laos Guinea Lebanon Khatulistiwa Lesotho

Negara pemantau: Armenia Azerbaijan Brasil Republik Rakyat Cina El

Salvador Kazakhstan Kosta Rika Kroasia Kirgizstan Meksiko Montenegro Liberia

Libya Madagaskar Maladewa Malawi Malaysia Mali Mauritania Mauritius Mongolia

Maroko Mozambik Myanmar Namibia Nepal Nikaragua Niger Nigeria Oman


11

Pakistan Palestina Panama Pantai Gading Papua Nugini Peru Qatar Rwanda Saint

Lucia Saint Vincent dan Grenadines Serbia Ukraina Uruguay

Organisasi pemantau: Uni Afrika dan Liga Arab

Perserikatan BangsaBangsa : Sao Tome dan Principe Senegal Seychelles Sierra

Leone Singapura Somalia Sri Lanka Sudan Suriname Swaziland Suriah Tanjung

Verde Tanzania Thailand Timor Leste Togo Trinidad dan Tobago Tunisia ·

Turkmenistan Uganda Uni Emirat Arab Uzbekistan Vanuatu Venezuela Vietnam

Yaman Yordania Zambia Zimbabwe

G. Peran Indonesia

Indonesia memiliki peran penting dalam pendirian Gerakan Non Blok

maupun aktivitas organisasi tersebut. Mulai dari langkah Indonesia sebagai

negara yang baru merdeka dan ingin meredakan ketegangan dunia akibat perang

dingin, hingga upaya memelihara perdamaian internasional. Berikut ini beberapa

poin tentang peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok.

1. Menjadi pelopor GNB

Soekarno, selaku presiden pertama Indonesia, bersama empat

pemimpin dunia lainnya menjadi pelopor berdirinya Gerakan Non-Blok.

Presiden Soekarno juga memelopori penyelenggaraan Konferensi Asia-

Afrika yang punya peran penting dalam pendirian GNB.

2. Menjadi tuan rumah pertemuan

Peran Indonesia bisa dilihat dari pelaksanaan KAA yang dilaksanakan

pada 1955 di Bandung, Jawa Barat. Kala itu, negara-negara yang tidak

memihak dua blok yang ada akhirnya menyatakan keinginan untuk bersikap

netral. Ada 29 kepala negara Asia-Afrika yang baru merderka hadir dalam
12

forum KAA 1955. Indonesia pun pernah menjadi tuan rumah Konferensi

Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (GNB) ke-X yang diadakan di Jakarta,

pada tanggal 1-6 September 1992.

3. Menjadi Pemimpin GNB

Selain menjadi tuan rumah KTT GNB ke-10, pada tahun 1992,

Presiden Indonesia kedua, Soeharto, juga ditunjuk menjadi Ketua Gerakan

Non-Blok. 4. Memiliki prinsip yang sama dengan GNB Indonesia yang telah

merdeka menentang keras kejahatan internasional, terlebih lagi jika

dilakukan dengan cara kemiliteran. Perdamaian yang dijunjung serta politik

luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia ternyata sejalan dengan prinsip

GNB.
13

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat di simpulkan dari gerakan non blok ini mengahsilkan yaitu

1. menciptakan budaya perdamaian dan keamanan dunia.

2. Mendorong pendekatan multilateralisme dan menjalin kemitraan

untuk mencapai kesejahteraan bagi rakyat; tata kelola pemerintahan yang

baik di tatanan internasional (global governance), baik di bidang politik

maupun di bidang ekonomi-pembanguna

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini seharusnya guru atau pembimbing harus

mencantumkan atau mengarahkan siswa ke sumber literatur yang ada baik dalam

bentuk link accsec ataupun dalam bentuk buku panduan sehingga siswa atau pun

siswi lebih terarah dalam mengerjakan tugas makalah ini.


14

DAFTAR PUSTAKA

https://www.merdeka.com/jatim/tujuan-gnb-atau-gerakan-non-blok-serta-latar-

belakang-pendiriannya-ini-selengkapnya-kln.html

https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/03/133931579/gerakan-non-blok-latar-

belakang-pelopor-tujuan-dan-prinsip?page=all

https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/03/133931579/gerakan-non-blok-latar-

belakang-pelopor-tujuan-dan-prinsip?page=all

https://buguruku.com/latar-belakang-terbentuknya-gerakan-non-blok-gnb/

https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Non-Blok

Anda mungkin juga menyukai