Anda di halaman 1dari 29

78

KEGIATAN BELAJAR 3

PERKEMBANGAN DAN BELAJAR GERAK, KINESIOLOGI, DAN


BIOMEKANIKA OLAHRAGA SERTA APLIKASINYA DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Gerak (motorik) merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi
manusia, karena dengan gerak (motor) manusia dapat meraih sesuatu yang menjadi
harapannya. Perkembangan gerak akan mengalami peningkatan melalui proses
pembelajaran. Gerak (motor) sebagai istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku
gerak manusia. Sedangkan psikomotor khusus digunakan pada domain mengenai
perkembangan manusia yang mencakup gerak manusia. Jadi gerak (motor) ruang
lingkupnya lebih luas daripada psikomotorik. Meskipun secara umum sinonim
digunakan dengan istilah motor (gerak). Sebenarnya psikomotor mengacu pada
gerakan-gerakan yang dinamakan alih getaran eektrik dari pusat otot besar.
Menurut Elizabeth B Hurlock (1998) perkembangan motorik adalah
perkembangan pengendalian gerak jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat
saraf, dan otot terkoordinasi.
Kinesiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan manusia yang
efesien, efektif dan aman didekati dari analisis rangka, otot dan hukum mekanika.
Dengan kata lain, kinesiologi adalah gabungan antara ilmu anatomi, fisiologi dan
mekanika.
Banyak teori yang dikembangkan dalam materi ilmu gerak. Untuk mengerti
dengan baik dari teori tersebut diperkenalkan pengertian-pengertian dari suatu ilmu
gerak, karena akan membantu memberikan penjalasan dan pemahaman bagaimana
melakukan aktivitas olahraga seperti jalan lari, lompat jauh, meluncur, menyelam,
senam dan permainan menggunakan/dibantu alat. Dengan teori-teori tersebut
membantu kita untuk melakukan analisis gerakan-gerakan seperti kecepatan, gerak

79
lurus tidak beraturan, posisi kaki dalam keadaan kontak dan tidak kontak dengan
tanah, gerakan memutar dan beberapa aspek serta teknik dalam olahraga serta gerak
manusia.

2. Relevansi
Untuk menganalisis gerak yang efesien, efektif dan aman berkaitan dengan
analisis tulang dan sendi (anatomi), sistem otot saraf (fisiologi) dari gerakan
manusia, dan asas-asas hukum mekanika yang dihubungkan dengan gerakan
manusia (mekanika).
Di dalam belajar gerak diperlukan adanya ketelitian terhadap teknik gerakan
yang benar, yaitu dimulai dari awal sampai akhir gerakan, sehingga kemampuan
tersebut akan memberikan sumbangan terhadap keberhasilan tugas-tugas
selanjutnya. Keterampilan motorik merupakan kemampuan yang penting di dalam
kehidupan sehari-hari maupun di dalam pendidikan Jasmani, agar siswa terampil
(mampu) dalam melakukan aktivitas fisik.
Model studi kinesiologi pada hakikatnya hampir sama dengan model
pendidikan gerak dalam orientasi nilainya, tetapi menggunakan kegiatan gerak
untuk mempelajari dasar-dasar disiplin gerak manusia (misalnya fisiologi latihan,
biomekanika, dan kinesiologi). Karena itu, model ini pun disebut juga sebagai
pendidikan disiplin keilmuan olahraga.
Ruang lingkup ilmu kinesiologi pada hakikatnya hampir sama
dengan model pendidikan gerak dalam orientasi nilainya, tetapi menggunakan
kegiatan gerak untuk mempelajari dasar-dasar disiplin gerak manusia (misalnya
fisiologi latihan, biomekanika, dan kinesiologi). Biomekanika adalah bagian dari
kinesiologi yang menerapkan aspek-aspek mekanika pada tubuh manusia.

3. Petunjuk Belajar
Agar saudara dapat memahami, melaksanakan dan mampu
menginternalisasi seluruh isi dalam modul ini, saudara diharapkan membaca secara
seksama dan menelaah informasi tambahan yang diberikan oleh tutor. Selain itu,
saudara juga diharapkan dapat menggali lebih dalam informasi yang diberikan
melalui eksplorasi sumber-sumber lain, melakukan diskusi, serta upaya lain yang

80
relevan. Dalam memahami pengetahuan dan penguasaan keterampilan, saudara
dianjurkan untuk membaca dengan cermat dan berlatih mencoba berbagai
keterampilan yang disajikan secara bertahap sesuai dengan langkah, tahapan dan
prosedur yang dirancang dalam modul ini. Artinya, saudara mencoba berkali-kali
dan kemudian membandingkan keterampilan yang dikuasai dengan kriteria yang
ada dalam setiap pembahasan.
Pada bagian lain dari modul saudara juga diminta untuk harus mengerjakan
berbagai tugas/latihan/kasus yang disajikan. Pengerjaan tugas/latihan/kasus
didasarkan pada informasi yang ada pada modul ini, dan kemudian diperkaya
dengan informasi dari sumber-sumber belajar lainnya. Terakhir di setiap akhir
kegiatan pembelajaran saudara harus mengerjakan evaluasi (tes formatif) dan di
akhir modul melakukan evaluasi akhir (tes akhir/sumatif) sehingga secara mandiri
saudara akan dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang disajikan. Pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran disajikan kunci jawaban dari evaluasi tersebut,
akan tetapi saudara tidak diperkenankan melihat dan membacanya sebelum soal
evaluasi diselesaikan.

B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
1) Memiliki kecakapan dalam menguasai teori perkembangan dan belajar
gerak yang akan diaplikasikan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
2) Memiliki kecakapan dalam menguasai konsep dasar kinesiologi dalam
mempelajari gerak pada umumnya dengan mengacu pada sikap anatomik
(position anatomica – anatomical position) dalam pembelajaran pendidikan
jasmani.
3) Memiliki kecakapan dalam menguasai konsep biomekanika olahraga dalam
pembelajaran PJOK, mampu mengaplikasikan konsep biomekanika pada
aktivitas fisik maupun cabang olahraga, mampu berpikir abstrak akan gerak
dalam aktivitas fisik maupun dalam cabang olahraga dan mampu
menganalisisnya dengan tujuan meningkatkan kemampuan pada aktivitas
fisik maupun cabang olahraga tersebut.

81
2. Pokok Materi
1) Konsep Belajar Motorik
2) Kinesiologi dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
3) Konsep Dasar Biomekanika

3. Uraian Materi
1. Konsep Belajar Motorik
Pengertian istilah belajar motorik tak terlepas dari pengertian istilah
belajar pada umumnya. Belajar motorik adalah seperangkat proses yang
bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah
perubahan permanen dalam perilaku terampil (Schmidt, 1982).
Meskipun tekanan belajar motorik ialah penugasan keterampilan,
tidaklah berarti aspek lain, seperti peranan domain kognitif diabaikan. Hal ini
dapat kita ikuti dalam penjelasan Meinel (1976) yang menggambarkan
analisis spesifik dari belajar dalam konteks olahraga. Menurut Meinel, belajar
gerak itu terdiri dari tahap penguasaan, penghalusan, dan penstabilan gerak
atau keterampilan teknik olahraga. Dia menekankan integrasi keterampilan di
dalam perkembangan total dari kepribadian seseorang. Karena itu,
penguasaan keterampilan baru diperoleh melalui penerimaan dan pemilikan
pengetahuan, perkembangan koordinasi dan kondisi fisik sebagaimana
halnya kepercayaan, dan semangat juang. Belajar gerak dalam olahraga
mencerminkan suatu kegiatan yang disadari dimana aktivitas belajar
diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai
pendukung analisis Meinel tersebut, Schnabel (1983) menjelaskan,
karakteristik yang dominan dari belajar ialah kreativitas ketimbang hanya
sekedar menerima di pihak siswa atau atlet yang belajar. Penjelasan tersebut
menegaskan pentingnya psiko-fisik sebagai suatu kesatuan untuk merealisasi
peningkatan keterampilan.

82
2. Perkembangan dan Belajar Gerak dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani
Ada beberapa istilah yang sebelumnya sering digunakan pada studi tentang
gerak manusia (human movement). Istilah tersebut adalah ilmu gerak,
kinesiologi, performance manusia, dan pendidikan jasmani. Istilah-istilah ini
sering kita dengar apabila diperbincangkan dalam konteks gerak.
Perilaku gerak (motor behavior) merupakan subdisiplin yang lebih
menekankan pada investigasi atau penelitian mengenai prinsip-prinsip
perilaku gerak manusia. Secara lebih sepsifik Schmidt menjelaskan bahwa
perilaku gerak itu lebih menekankan pada prinsip-prinsip keterampilan gerak
manusia yang dihasilkan pada tahap perilaku analisis.
Perilaku gerak dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu :
(1) Teori gerak (motor control)
(2) Belajar gerak (motor learning)
(3) Perkembangan gerak (motor development)
Untuk melihat perbedaan satu sama lain, kita perlu mengujinya dengan
mencoba lebih memfokuskan pada bidang masing-masing.
1. Teori Gerak (Motor Control)
Teori gerak adalah studi mengenai faktor-faktor fungsi saraf yang
mempengaruhi gerak manusia. Fungsi saraf terkait erat dengan system saraf.
Sistem saraf merupakan bagian penting dalam memproduksi gerak manusia
sebab sel-sel saraf merangsang otot untuk memproduksi gerak manusia yang
diinginkan. Contoh, mengapa orang yang berada di bawah kondisi tertentu
kecepatan rangsangan ototnya lebih cepat?
2. Belajar Gerak (Motor Learning)
Belajar gerak merupakan studi tentang proses keterlibatan dalam
memperoleh dan menyempurnakan keterampilan gerak sangat terkait dengan
latihan dan pengalaman individu bersangkutan. Belajar gerak khusus
dipengaruhi oleh berbagai bentuk latihan, pengalaman atau situasi belajar
pada gerak manusia.

83
Ada tiga tahapan dalam belajar gerak (motor leraning) yaitu :
a. Tahapan verbal kognitif maksudnya kognitif dan proses membuat
keputusan lebih menonjol.
b. Tahapan gerak memiliki makna sebagai pola gerak yang dikembangkan
sebaik mungkin agar peserta didik atau atlet lebih terampil.
c. Tahapan otomatisasi artinya memperhalus gerakan agar performa
peserta didik atau atlet menjadi lebih padu dalam melakukan
gerakannya.
3. Perkembangan Gerak (Motor Development)
Perkembangan gerak pada seluruh jenjang usia akan mengalami
peningkatan apabila dilakukan melalui proses pembelajaran seperti dalam
pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Proses perkembangan
ini akan terus berlangsung seiring dengan bertambahnya umur.
Perkembangan keterampilan gerak merupakan inti dari program
pendidikan jasmani. Perkembangan keterampilan gerak bagi anak-anak
pendidikan dasar diartikan sebagai perkembangan dan penghalusan aneka
keterampilan gerak dasar dan keterampilan gerak yang berhubungan dengan
olahraga. Keterampilan gerak tersebut selanjutnya dikembangkan dan
diperhalus hingga taraf tertentu yang memungkinkan anak mampu untuk
melaksanakannya dengan tenaga yang efisien dan sesuai dengan keadaan
lingkungan dan tujuan yang dimaksud. Ketika anak telah memiliki
keterampilan gerak dasar yang matang selanjutnya dapat menerapkan ke
dalam berbagai permainan, olahraga, dan aktivitas jasmani yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan jasmani yang baik harus mampu meningkatkan
pengetahuan anak tentang konsep dan prinsip gerak. Pengetahuan tersebut
akan membuat anak mampu memahami bagaimana suatu keterampilan
dipelajari hingga tingkatannya yang lebih tinggi. Dengan demikian, seluruh
gerakannya bisa lebih bermakna. Sebagai contoh, anak harus mengerti
mengapa kaki harus dibuka dan bahu direndahkan ketika anak sedang
berusaha menjaga keseimbangannya. Mereka juga diharapkan mengerti

84
mengapa harus dilakukan pemanasan sebelum berolahraga, serta apa
akibatnya terhadap derajat kebugaran jasmani bila seseorang berlatih tidak
teratur.
Bentuk-bentuk pendidikan jasmani yang mengutamakan kegiatan
motorik di antaranya adalah bermain kecepatan, kelincahan, kelenturan,
keseimbangan, dan sebagainya. Kemampuan motorik adalah kapasitas dari
seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan dan peragaan suatu
keterampilan yang relatif melekat setelah masa kanak-kanak. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada link video ini
https://www.youtube.com/watch?v=C5CAKihr1Rw

2. Kinesiologi dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Kinesiologi berasal dari kata kinesis dan logos. Kinesis adalah gerak, logos
adalah ilmu. Kinesiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan
manusia yang efesien, efektif dan aman didekati dari analisis rangka, otot dan
hukum mekanika. Gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman merupakan
gerak yang baik (teknik yang baik). Karena setiap pola gerakan menggunakan
energi (tenaga) yang efesien dalam mencapai hasil atau sasaran yang dituju
(efektif) serta terhindar dari cedera dalam melakukan gerakan (aman). Untuk
menganalisis gerak yang efesien, efektif dan aman berkaitan dengan analisis
tulang dan sendi (anatomi), sistim otot saraf (fisiologi) dari gerakan manusia,
dan asas- asas hukum mekanika yang dihubungkan dengan gerakan manusia
(mekanika). Pendekatan ketiga bidang ilmu (anatomi, fisiologi dan mekanika)
dapat memberi jawaban yang tepat bagaimana gerak yang efesien, efektif dan
aman (teknik yang baik), mangapa teknik ini terjadi, dan seberapa tingkat
kejadiaannya. Seperti halnya ilmu-ilmu lain, yang tak pernah berdiri sendiri.
Kinesiologi ini untuk mempelajarinya dibutuhkan bantuan ilmu-ilmu lain.
Dengan perkataan lain, kinesiologi adalah gabungan antara ilmu anatomi,
fisiologi dan mekanika.

85
Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu
melakukan gerakan. Gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman
merupakan gerak yang baik( teknik yang baik). Karena setiap pola gerakan
menggunakan energi (tenaga) yang fesien dalam mencapai hasil atau sasaran
yang dituju (efektif) serta terhindar dari cedera dalam melakukan gerakan
(aman). Misalnya seorang pemain bola basket dalam memasukkan bola ke ring
basket dengan pola-pola gerak (teknik) yang menggunakan energi seminim
mungkin (efesien) dengan hasil bola masuk ke ring basket (efektif), serta
selama melakukan pola-pola gerak tidak terjadi cedera (aman). Untuk
menganalisis gerak yang efesien, efektif dan aman berkaitan dengan analisis
tulang dan sendi (anatomi), sistim otot saraf (fisiologi) dari gerakan manusia,
dan asas- asas hukum mekanika yang dihubungkan dengan gerakan manusia
(mekanika).
1. Flexi, Extensi. Flexi adalah memperkecil sudut yang dibentuk oleh sendi
pada sumbu transversal atau bidang sagital. Extensi adalah memperbesar
sudut yang dibentuk (lawan dari gerakan Flexi).
2. Abduksi, Adduksi. Abduksi gerakan segmen tubuh dalam bidang lateral
yang menjauhi garis tengah tubuh. Adduksi adalah gerakan segmen tubuh
ke arah garis tengah tubuh.
3. Rotasi. Rotasi adalah gerakan segmen tubuh yang yang melingkari sumbu
longitudinalnya sendiri. Elevasi adalah apabila bahu terangkat ke atas.
Depresi adalah apabila bahu terdesak ke bawah.
4. Pronasi, Supinasi. Pronasi dan Supinasi adalah gerakan pada sendi radius-
ulna dimana pronasi adalah gerakan dengan akhir telapak tangan
menghadap ke bawah. Sedangkan supinasi adalah gerakan dengan akhir
telapak tangan menghadap ke atas.
5. Eversi, Inversi. Eversi adalah mengangkat batas luar/ lateral kaki. Inversi
adalah mengangkat kaki ke sebelah medial.
6. Circumduksi. Circumduksi adalah kombinasi dari flexi, abduksi, adduksi,
dan rotasi. Contoh dari gerak tersebut juga sudah di jelaskan di kegiatan
belajar 2, dan berikut contoh gerakan lainnya.

86
Gambar 3.1. Jenis Gerak Pada Sendi Manusia (Gerard J. Tortora dkk. 2019)

Penekanan pembelajaran model ini adalah pada pengembangan


keterampilan memecahkan masalah, khususnya dengan menggunakan kombinasi
antara pembelajaran konsep dan prakteknya di lapangan. Tujuan utamanya adalah
menumbuhkan dan mengembangkan pemahaman kognitif tentang bagaimana dan
mengapa suatu keterampilan gerak berlangsung demikian. Model ini didasari dua
pendekatan yang khas dalam studi kinesiologi, yaitu pendekatan pertama, isi atau
materi diatur dalam sebuah unit-unit kegiatan, dan konsep-konsep disiplin utama
diintegrasikan dengan pengajaran keterampilan; pendekatan kedua, unit-unit
kegiatan diatur di sekitar konsep-konsep khusus yang menjadi prioritas di atas
pengajaran keterampilan.
Guru pendidikan jasmani perlu mengakui bahwa aspek psikologis dari
situasi kelas sama dan bahkan lebih penting daripada tujuan-tujuan substantif
pendidikan jasmani. Di samping itu, untuk mampu menjaga motivasi anak tetap
tinggi, guru perlu memiliki cara-cara yang kreatif dalam pengajaran. Guru

87
pendidikan jasmani harus menanamkan pada dirinya sendiri tujuan dan keinginan
untuk membantu siswa dalam mengembangkan citra diri positif, mengembangkan
hubungan interpersonal yang efektif, memahami dan menghargai kelebihan dan
keterbatasan fisiknya, mengoreksi kondisi fisik khusus yang masih mungkin
diperbaiki, mengembangkan suatu kesadaran keselamatan, dan menjadikan anak-
anaknya bugar secara fisik sesuai dengan kapasitasnya.

(4) Konsep Dasar Biomekanika


Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk
dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis
suatu gerakan. Disiplin ilmu biomekanika tidak berdiri dengan sendirinya,
melainkan ditunjang oleh disiplin ilmu yang lainnya, seperti anatomi, fisiologi, dan
fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip dari ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar
suatu disiplin ilmu yang disebut biomekanika. Selain itu, pada dasarnya penekanan
utama dalam biomekanika adalah seluruh konsep mekanik, tetapi tubuh manusia
adalah sistem yang jauh lebih kompleks daripada kebanyakan objek yang ditemui
dalam konsep mekanika. Oleh karena itu, biomekanika menyangkut tubuh manusia
dan hampir semua tubuh mahluk hidup.
Mengapa perlu mempelajari biomekanika olahraga? Bagi seorang guru
pendidikan jasmani, pelatih atau beberapa spesialis aktivitas fisik lainnya
biomekanika olahraga sangat dibutuhkan. Mulai dari mengidentifikasi bakat,
melatih teknik, mengevaluasi teknik, memberikan latihan terapi (latihan
pembetulan teknik gerak), hingga dalam menentukan peralatan yang akan
digunakan oleh atletnya. Selain itu memiliki pengetahuan yang baik tentang
biomekanika akan memungkinkan Anda untuk mengevaluasi teknik yang
digunakan dalam keterampilan olahraga yang tidak dikenal serta untuk lebih
mengevaluasi teknik-teknik baru dalam olahraga yang Anda kenal. Pemahaman
tentang biomekanika juga dapat memandu para terapis dalam proses rehabilitasi
dan menunjukkan kepada pelatih untuk tidak melakukan latihan-latihan apa yang
mungkin berbahaya bagi individu tertentu.

88
Dalam ilmu keolahragaan, biomekanika sudah sangat dikenal sebagai suatu
disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari gerakan dari aktivitas olahraga yang
dilakukan. Dengan demikian, dalam ilmu keolahragaan ilmu yang mempelajari
tentang mekanisme gerak tubuh manusia disebut biomekanika olahraga. Menurut
Depdiknas (2000: 22) biomekanika olahraga adalah hal yang berurusan dengan
pengaruh daya hukum alam terhadap tubuh manusia selama aktivitas fisik
berlangsung. Objek formal dari ilmu biomekanika olahraga adalah mempelajari
atau menganalisis gerak manusia melalui aktivitas fisik dalam rangka pembentukan
dan pendidikan dengan tujuan menghasilkan suatu perkembangan gerak yang
diaplikasikan pada teori kepelatihan dalam professional keolahragaan yang terdiri
dari Olahraga Kesehatan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Kepelatihan
Olahraga Kompetitif, Olahraga Rekreasi, Manajemen Olahraga dan Olahraga
Rehabilitasi (Taksonomi Ilmu Keolahragaan dalam Depdiknas, 2000:21).
Biomekanika (Biomechanics) tidak saja digunakan untuk perbaikan teknik
cabang olahraga, tetapi juga banyak digunakan oleh para ahli di luar bidang ilmu
olahraga, misalnya bidang kedokteran, dan desain alat-alat kebutuhan manusia.
Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk
dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis
suatu gerakan. Ruang lingkup Biomekanika meliputi developmental biomechanics,
biomechanics of exercise, rehabilitation mechanics, equipment design dan sport
biomechanics (biomekanika olahraga).
1. Developmental biomechanics, yaitu biomekanika yang secara khusus
mempelajari perubahan pola-pola gerak selama hidup dan orang-orang cacat.
Misalnya: analisis yang dilakukan terhadap orang-orang yang menderita celebral
palsy.
2. Biomechanics of exercise, yaitu biomekanika yang mempelajari usaha-usaha
untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari latihan dan mengurangi
kemungkinan terjadinya cedera.
3. Rehabilitation mechanics, yaitu biomekanika yang mempelajari pola gerak
orang-orang yang mengalami cedera.

89
4. Equipment design, yaitu biomekanika yang mempelajari desain peralatan yang
digunakan dalam olahraga. Misalnya: desain raket tenis, bulutangkis, sepatu
atletik, bola, pakaian, sepeda balap, peralatan golf, dan lain-lain.
5. Sports Biomechanics (Biomekanika Olahraga), yaitu ilmu biomekanika yang
digunakan untuk meningkatkan efisiensi gerak atlet ketika menampilkan cabang
olahraga. Misalnya dengan cara, Analisis Teknik, Identifikasi Cidera Olahraga,
dan Evaluasi Program Latihan.

Fungsi mempelajari biomekanika olahraga pada dasarnya hanya ada dua


saja yaitu meningkatkan performa dan mengurangi resiko cedera (Bartlett, 2007)
dan (Knudson, 2007). Menariknya, kedua hal tersebut saling incompatible. Tujuan
satu dan lainnya saling bertentangan. Bagaimana mencapai penampilan maksimal
tapi resiko cedera minimal atau bagaimana terhindar dari cedera tetapi bisa juara.
Kecenderungan pada satu kutub akan mengorbankan kutub yang lain. Ini menjadi
sangat menantang bagi para analis gerakan biomekanika olahraga. Salah satu video
yang menggambarkan kesalahan teknik dalam melakukan gerakan push up dapat
dilihat pada link video ini https://www.youtube.com/watch?v=6SkKPgKX_gY.

Gambar 3.2.. Teknik Lompat Tinggi Analisis Biomekanika (sumber: garudasports.co.id )

90
Gambar 3.3. Desain Raket Long Body, menghasilkan pukulan lebih keras
(sumber : merchantoftennis.com)

Meningkatkan performa artinya bagaimana meningkatkan efektivitas gerak.


Gerak yang efektif melibatkan faktor anatomi, kapasitas fisiologi, keterampilan
neuromuscular dan kemampuan psikologis/kognitif. Perlu diperhatikan, analisis
biomekanika paling berpengaruh pada jenis olahraga yang didominasi kemampuan
teknik, dibandingkan olahraga yang mengandalkan keunggulan struktur fisik atau
kapasitas fisiologi. Lari adalah contoh yang bagus dalam hal ini. Faktor kemampuan
fisiologis, anatomi dan psikologis dalam lari lebih dominan jika dibandingkan
keterampilan teknik gerak sehingga perbaikan teknik atau peningkatan efektivitas
gerak hanya menyumbangkan sedikit perbaikan performa (Knudson, 2007).
Dalam menguraikan macam-macam gerakan, harus difokuskan pada sikap
badan tertentu. Posisi tubuh saat berdiri dengan telapak tangan menghadap ke
dalam merupakan posisi tubuh yang mendasar. Sedangkan apabila berdiri dengan
telapak tangan yang menghadap ke depan merupakan posisi tubuh secara anatomi
yang memungkinkan adanya gerakan otot yang bisa dilakukan, seperti: flexi,
extensi abduksi, adduksi, rotasi, elevasi, depresi, pronasi, supinasi, inversi, eversi
dan circumduksi. Gambaran gerakan tersebut dapat dilihat pada link video
https://www.youtube.com/watch?v=v5JwT9pnkPs

91
Pergerakan dasar manusia diantaranya adalah berjalan, berlari, melompat,
dan melempar. Melompat dibagi menjadi dua yakni melompat vertikal dengan
awalan berdiri tegak dan melompat jauh dengan awalan berlari. Melempar dibagi
menjadi tiga yakni lemparan bawah lengan, lemparan samping lengan, dan
lemparan atas lengan.
1. Berjalan
Berjalan adalah aktivitas tubuh yang berkelanjutan diawali dengan satu
langkah kemudian akan diikuti oleh langkah yang lain. Orang yang berjalan
berjalan dipengaruhi oleh : Permukaan dasar pijakan kaki, Bidang lintasan, dan
Usia. Orang yang berjalan pada bidang lintasan horizontal cenderung memiliki fase
yang hamper sama setiap gerakannya. Sedangkan orang yang berjalan pada bidang
lintasan vertical (naik atau turun), cenderung memiliki fase gerakan yang berbeda.
Orang yang berjalan digerakkan oleh otot panggul, otot paha dan otot tungkai,
dengan mayoritas gerakan otot flexi, extensi, inversi, dan eversi.

2. Berlari
Berlari adalah aktivitas tubuh yang gerakannya hampir sama dengan gerakan
berjalan namun gerakan berlari didukung oleh gerak ayunan lengan yang cepat
sehingga gerakan berlari lebih cepat dibandingkan dengan gerakan berjalan. Orang
yang berlari digerakkan oleh otot bahu, otot lengan bawah, otot panggul, otot paha
dan otot tungkai, dengan mayoritas gerakan otot flexi, extensi, inversi, dan eversi.
Kesalahan dalam gerakan mendaratkan kaki dapat menimbulkan cedera seperti
yang dapat dilihat pada link video
https://www.youtube.com/watch?v=TTTkQNceToY

3. Melompat
Melompat adalah aktivitas tubuh yang memanfaatkan dorongan otot tungkai
untuk melompat secara vertikal maupun melompat jauh. Melompat vertikal diawali
dengan tubuh berdiri tegak kemudian jongkok sebagai awalan untuk mendorong
tubuh ke atas kemudian diakhiri dengan fase pendaratan. Melompat vertikal
digerakkan oleh otot paha dan otot tungkai dengan mayoritas gerakan otot flexi dan
extensi. Melompat jauh diawali dengan berlari secepat-cepatnya kemudian

92
dilanjutkan dengan tolakan satu kaki yang dilanjutkan dengan tahap bergerak di
udara, dan dilanjutkan dengan fase pendaratan. Melompat jauh di gerakan oleh otot
paha, otot tungkai, otot lengan dengan gerakan otot flexi, extensi, inversi, dan
eversi. https://www.youtube.com/watch?v=VKeXaILZRrc

4. Pelemparan
Melempar adalah aktivitas tubuh yang memanfaatkan kekuatan ayunan otot
lengan dan dibantu dengan gerakan tubuh lainnya, sehingga menghasilkan
lemparan yang jauh. Melempar dibagi menjadi tiga yakni lemparan bawah lengan,
lemparan samping lengan, dan lemparan atas lengan.
Melempar bawah lengan dengan satu lengan didominasi oleh gerakan otot flexi
pada bahu. Melempar samping lengan dengan dua lengan didominasi oleh gerakan
otot rotasi pada panggul dan gerak flexi horizontal pada lengan. Melempar atas
lengan dengan satu lengan diawali dengan berlari kemudian dilanjutkan dengan
gerakan flexi lateral kebelakang dan diakhiri dengan pelepasan objek pada lengan
dengan gerakan rotasi pada bahu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada link ini
https://www.youtube.com/watch?v=c-PETqmiTa4.
Cabang olahraga senam merupakan contoh yang baik bagaimana biomekanika
olahraga diterapkan. Pada gerakan-gerakan senam, berlaku hukum mekanika yang
kompleks. Efek dari gaya yang terus-menerus merupakan penyebab overuse injury
yang sering dialami para atlet. Teknik gerak, loncat atau mendarat yang tepat,
dengan analisis biomekanika olahraga, membantu mengurangi resiko cedera
(McGinnis 2013).
Berfokus pada pendidikan jasmani, ilmu biomekanika olahraga terbatas pada
ruang lingkup untuk (1) menganalisa teknik gerak yang aman, efektif dan efisien,
(2) membedakan antara teknik gerak yang benar dan yang salah, (3) mengevaluasi:
mengidentifikasi kesalahan kemudian membetulkan, dan (4) menemukan cara baru
yang lebih baik.
Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan biomekanika olahraga, yaitu
Statika dan Dinamika. Statika merupakan bidang ilmu yang mengkaji keadaan
tubuh dalam keadaan statis (diam atau istirahat). Dinamika merupakan bidang ilmu

93
yang mengkaji tubuh dalam keadaan dinamis atau bergerak dengan akibat yang
ditimbulkan dari gerakan tersebut. dalam istilah dinamika terdapat istilah kinetika
dan kinematika. Kinetika merupakan faktor internal yang berhubungan dengan
waktu dan ruang dalam Dinamika. Sedangkan Kinematika merupakan faktor
eksternal yang berhubungan dengan tenaga yang menciptakan dan mengubahnya
dalam dinamika.
Baik kinematik maupun kinetik terdiri dari dua jenis gerakan yaitu gerakan
linear, yaitu gerakan lurus ataupun melengkung sepanjang jalur dimana seluruh
titik pada tubuh manusia bergerak pada jarak dan waktu yang sama dan gerakan
angular yaitu gerakan disekitar titik yang sama sehingga daerah yang berbeda pada
segmen tubuh yang sama tidak bergerak pada jarak dan waktu yang sama. Gerakan
ini bekerja pada jalur imaginer yang disebut sumbu rotasi. Sedangkan bidang yang
membagi katerogi gerakan tubuh terdiri dari tiga bidang yaitu sagittal plane yang
membelah tubuh menjadi bagian kanan dan kiri, frontal plane yang membelah
tubuh menjadi bagian depan dan belakang serta transverse plan yang membelah
tubuh menjadi bagian atas dan bawah.

1) Kinematika Linier dan Angular


Kinematika adalah cabang dinamika yang berkaitan dengan deskripsi gerak.
Apa itu gerak? Dapatkah anda mendefinisikannya? Kita mungkin mendefinisikan
bahwa gerak adalah aksi atau proses dari suatu perubahan posisi. Gerak adalah
suatu perubahan posisi. Gerak berhubungan dengan suatu perubahan posisi dari satu
tempat ke tempat lain atau dari satu titik ke titik yang lain. Dua hal ini adalah
dibutuhkan pada gerak yang terjadi pada ruang dan waktu - ruang untuk bergerak
di dalamnya dan waktu dibutuhkan selama gerak. Untuk melakukan studi gerak
lebih mudah, kita mengklasifikasikan gerak linear, angular atau general (dari
keduanya).
Kinematika, yaitu yang membahas tentang gerak benda itu sendiri berkaitan
dengan masalah ruang dan waktu, tanpa melihat apa penyebab bergeraknya benda
tersebut. Aspek-aspek yang terdapat di dalamnya adalah; Jarak, Kecepatan, Waktu,

94
dan Percepatan. Misalnya dalam lomba 400m di trek 400m jarak 400 meter, namun
perpindahan mereka akan menjadi nol meter (start dan finish pada titik yang sama).
Kecepatan menggambarkan tingkat di mana tubuh bergerak dari satu lokasi ke
lokasi lain. Rata-rata kecepatan dari tubuh diperoleh dengan membagi jarak dengan
waktu yang dibutuhkan dan kecepatan rata-rata diperoleh dengan membagi
perpindahan dengan waktu yang dibutuhkan misalnya seorang perenang dalam
lomba 50m di kolam panjang 25m yang menyelesaikan balapan di 71 detik - jarak
50m dan pemindahan 0m (perenang adalah kembali ke tempat mereka mulai)
sehingga kecepatan adalah 50/71 = 0.70m / s dan kecepatan adalah 0 / 71 = 0 m/s.
Dalam Kinematika, sejatinya gerak hanya ada dua macam, yaitu Gerak
Lurus (linier) dan Gerak Melingkar (anguler). Namun seorang atlet dapat bergerak
dengan tiga cara yang berbeda. Geraknya bisa linier (yaitu dalam garis lurus), bisa
anguler (dalam bentuk rotasi), atau bisa juga gabungan/kombinasi, yang disebut
juga sebagai gerak umum (general motion). Dalam olahraga, kombinasi kedua
gerak ini yang paling sering terjadi, dan gerak anguler yang paling dominan
dilakukan oleh atlet. Hal ini terjadi karena gerak atlet berasal dari ayunan, aksi
putaran anggota tubuh ketika berputar melalui sendinya. Bahkan seluruh gerak yang
dilakukan oleh setiap bagian tubuh atlet (segmen), adalah gerak anguler atau
melingkar. Untuk lebih jelasnya dapat diamati pada video ini
https://youtu.be/j5OxihWo_C4
Gerak rotasi, spin, salto, dan twist, merupakan nama lain untuk gerak anguler.
Seluruh istilah tersebut menunjukkan bahwa sebuah benda atau seorang atlet
sedang berputar beberapa derajat. Dalam olahraga seperti senam, loncat indah, atlet
sering melakukan setengah putaran (180 derajat), putaran penuh (revolution) 360
derajat. Dapat dilihat pada video ini
https://www.youtube.com/watch?v=_X2yUDAASjU

2) Kinetik Linier dan Angular


Kinetik berhubungan dengan suatu gesekan atau gaya. Kegiatan olahraga
melibatkan aplikasi gaya-gaya pada subjek maupun objek dalam suatu kegiatan
olahraga. Pemahaman konsep-konsep massa, inersia, berat, torque, dan impulse

95
memberikan fondasi yang bermanfaat untuk memahami efek dari gaya-gaya
tersebut.
Kinetika berkaitan dengan apa yang menyebabkan tubuh untuk bergerak.
Kinetik berhubungan dengan suatu gesekan atau gaya. Kegiatan olahraga
melibatkan aplikasi gaya-gaya pada subjek dan objek suatu kegiatan olahraga.
Pemahaman konsep kinetika dilandasi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Massa adalah kuantitas atau jumlah materi yang mengisi suatu benda.
b. Inersia adalah tahanan yang menghambat aksi (gerakan). Inersia merupakan
kecenderungan dari suatu benda untuk mempertahankan keadaan geraknya,
pada saat diam atau bergerak dengan kecepatan konstan.
c. Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang beraksi pada sebuah benda.
d. Berat adalah jumlah gaya gravitasi yang digunakan pada sebuah benda. Karena
massa sebuah benda meningkat, maka beratnya meningkat secara proporsional.
Karena berat merupakan sebuah gaya, maka berat ditandai dengan besaran,
arah, dan titik aplikasi . Titik dimana gaya berat bekerja pada sebuah benda
disebut titik berat benda.
e. Bila sebuah gaya diberikan pada suatu benda seperti pensil diatas meja, maka
akan menghasilkan gerak translasi dan kombinasi. Jika gaya yang diberikan
arahnya paralel dengan bagian atas meja dan melalui titik berat pensil, maka
pensil akan dipindahkan searah dengan gaya yang diberikan. Jika gaya yang
diberikan paralel dengan atas meja tetapi diarahkan tidak melalui titik berat
pensil, maka pensil akan bergerak secara translasi dan rotasi. Efek rotasi yang
diciptakan oleh sebuah gaya eksentrik disebut torque atau momen gaya.
f. Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya yang bekerja pada unit area
tertentu.
g. Bila sebuah gaya diberikan pada suatu benda, maka gerak yang dihasilkan
benda tidak hanya ditentukan oleh besarnya gaya yang diberikan, tetapi juga
ditentukan oleh lamanya gaya diberikan. Hasil kali antara gaya dan waktu
dinamakan impuls.

96
Ada 5 gaya yang bekerja pada
saat yang bersamaan :

Bola datang (top-spin)


Gaya Gravitasi
Gaya Gesek
Gaya Elastis (senar)
Gaya Pantul (bola datang)
Gaya Dorong

Gambar 3.4. Gaya-Gaya yang Terjadi Pada Saat Memukul Bola Tenis (123dok.com)

Klasifikasi kekuatan eksternal atau internal tergantung pada definisi dari


sistem. Dalam biomekanik, tubuh dipandang sebagai sistem sehingga setiap
kekuatan yang diberikan oleh salah satu bagian dari sistem pada bagian lain dari
sistem yang dikenal sebagai kekuatan internal semua kekuatan lain bersifat
eksternal.

D. Analisis Gerak Pada Olahraga

Analisis biomekanik teknik olahraga dapat diklasifikasikan sebagai berikut


(Hay dan Red, 1982), adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitaif. Kedua jenis
analisis tersebut sama-sama bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana
karakteristik dari penampilan olahraga yang di observasi dan dianalisis.
Sebelum memasuki detail analisa gerak secara kualitatif didalam
biomekanika dalam memperbaiki teknik, pertama kita harus mempelajari lebih
dahulu tentang perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif analisis biomekanik.
Bahasan kualitatif dan kuantitatif menggambarkan bagaimana karateristik dari
penampilan diamati dan dianalisa oleh pelatih, guru atau dokter. Jika penampilan
atau setiap aspek ditinjau secara kuantitatif atau diukur (diperlihatkan dengan
bilangan atau angka). Jika penampilan atau setiap aspek dievaluasi dengan hanya
menggunakan penglihatan dari pengamat dan tidak menggunakan angka disebut
dengan analisa kualitatif dan tetap harus menggunakan teori-teori dan dalil-dalil.
Analisis kualitatif merupakan kegiatan analisa yang berhubungan dengan
gerak yang sebenarnya, dilakukan kegiatan pengumpulan data berupa foto, video,

97
dll, namun tidak ada kaitannya dengan angka statistik dalam kegiatan analisa
tersebut.
Dalam hal ini, jenis analisa biomekanik kualitatif yang digunakan untuk
mengidentifikasi kelompok-kelompok otot aktif selama setiap fase suatu gerakan
disebut analisa anatomi kualitatif. Analisa anatomi kualitatif suatu ketrampilan bisa
berbentuk sederhana atau kompleks, tergantung pada aktivitas yang di analisa.
Salah satu yang berbentuk kompleks adalah nomor lari sprint khususnya teknik
start. Dengan menilai perbandingan (cepat, lambat, tinggi, rendah, pendek, panjang,
besar, kecil dan selanjutnya boleh jadi digunakan untuk menggambarkan
karakteristik ini. Perasaan dari penglihatan, atau pengamatan dengan penglihatan ,
adalah dasar analisa secara kualitatif.
Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendeskripsikan teknik gerakan
atau penampilan dalam olahraga sehingga salah atau benarnya gerakan bisa
diketahui. Biasanya disajikan dalam model hirearki. Untuk melakukan analisis ini,
tidak selalu diperlukan video berkecepatan tinggi, namun dengan handycam saja
sudah bisa dilakukan baik dengan cara memutar hasil rekaman secara gerak lambat
atau pada waktu yang sebenarnya (kecepatan pemutaran normal).
Pendekatan kuantitatif termasuk menggambarkan suatu gerak tubuh yang
bagiannya dalam istilah numerik. Pengamat dengan menggunakan pendekatan
kuantifikasi menjelaskan atau membuat uraian situasi yang sebenarnya. Namun
tidak ekonomis bagi seorang pelatih menganalisis setiap gerak secara kuantitatif,
oleh karena alat-alat elektronik untuk menganalisis serba mahal.
Evaluasi kualitatif suatu keterampilan didasarkan pada ketepatan
menggunakan suatu dalil, atau hukum dan pengaruhnya pada sebuah gerak. Dalam
situasi melatih analisis gerak umumnya didasarkan atas pengamatan. Menggunakan
peragaan dengan gambar hidup dan video merupakan alat yang dianjukan untuk
membantu memperbaiki proses melatih. Pelatih menggunakan film atau video
untuk merekam gerakan anak asuhannya, agar kekeliruan gerak yang terjadi dapat
dilihat oleh atlit pada saat masih segar sehingga mudah diingat mengenai apa yang
harus diperbaiki.

98
Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendeskripsikan teknik gerakan
atau penampilan dalam olahraga sehingga salah atau benarnya gerakan bisa
diketahui. Biasanya disajikan dalam model hirearki. Untuk melakukan analisis ini,
tidak selalu diperlukan video berkecepatan tinggi, namun dengan handycam saja
suda bisa dilakukan baik dengan cara memutar hasil rekaman secara gerak lambat
atau pada waktu yang sebenarnya (kecepatan pemutaran normal).
Analisis kuantitatif merupakan analisis gerak yang mendeskripsikan
kinematikan gerakan dan menghasilkan ukuran-ukuran berupa angka-angka. Dalam
metode analisis ini diperlukan peralatan perekam yang berkecepatan tinggi agar
analisis yang dilakukan dapat lebih detail. Sekarang, penggunaan analisis dengan
komputer sudah menjadi tren, karena banyak sekali software-software yang bisa
digunakan untuk analisis gerak. Analisis kuantitatif dapat juga digunakan untuk
menentukan faktor-faktor kunci, dan membantu dalam mendefinisikan parameter-
parameter optimal dalam suatu gerakan teknik olahraga (Hay, 1997).

4. Contoh dan Non Contoh/Ilustrasi :

Contoh 1:
Ketika belajar suatu gerakan baru dalam senam artistik, misalnya belajar
“hand stand” pada senam alat palang sejajar, maka siswa atau atlet yang
bersangkutan akan menempuh suatu proses yang mencerminkan tahap-tahap
belajar seperti diteorikan oleh Thorndike tersebut diatas. Pada tahap permulaan,
siswa atau atlet yang bersangkutan akan mengalami banyak kegagalan. Berulang
kali dia akan jatuh sehingga perlu memperoleh bantuan. Pada suatu ketika dia
mungkin berhasil berdiri di atas kedua tangannya meskipun hanya sesaat.
Keberhasilan semacam itu, kadangkala bersifat kebetulan karena siswa atau atlet
yang bersangkutan belum merasakan apa faktor yang menyebabkan dia berhasil.
Dia mungkin paham, faktor kekuatan lengan atau pergelangan kedua tangannya
sangat baik. Tapi dia belum mampu mengkoordinasi gerakannya dengan baik.
Setelah mencoba gerakan itu beberapa kali, lambat laun dia merasakan gerakan
yang betul dan salah, hingga kemudian dia hanya melakukan gerakan yang tepat.
Secara simultan dia makin dapat merasakan bagaimana posisi kepalanya untuk

99
membantu pengaturan titik pusat berat badannya, bagaimana mempertahankan
keseimbangan dengan cara mengontrol kedua posisi ujung kaki dan pegangan
tangan. Akhirnya, dia akan hafal benar bagaimana mengatur keseimbangan seluruh
bagian tubuhnya sehingga lurus berdiri di atas kedua palang.

5. Tugas Terstruktur/ Latihan


1) Apa pentingnya mempelajari perkembangan gerak dalam kaitannya
dengan aktivitas fisik?
2) Apa manfaat mempelajari kinesiologi dan biomekanika dalam kaitannya
dengan pembelajaran pendidikan jasmani?
3) Bagaimana cara Anda menganalisis suatu gerakan yang dilakukan siswa?
Jelaskan dengan contoh!
4) Mengapa atlet sepakbola harus meluruskan tungkainya pada saat kaki
kontak dengan bola? Analisis dengan menggunakan kajian biomekanika!
5) Mengapa tungkai dan lengan sprinter harus didorong dan diayunkan paralel
dengan arah lari? Analisis dengan menggunakan kajian biomekanika!

C. PENUTUP
1. Rangkuman
Belajar motorik adalah seperangkat proses yang berkaitan dengan latihan atau
pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam perilaku
terampil (Schmidt, 1982). Menurut Meinel, belajar gerak itu terdiri dari tahap
penguasaan, penghalusan, dan penstabilan gerak atau keterampilan teknik olahraga.
Dia menekankan, integrasi keterampilan di dalam perkembangan total dari
kepribadian seseorang. Karena itu, penguasaan keterampilan baru diperoleh melalui
penerimaan dan pemilikan pengetahuan, perkembangan koordinasi dan kondisi
fisik sebagaimana halnya kepercayaan, dan semangat juang.
Kinesiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan manusia yang
efesien, efektif dan aman didekati dari analisis rangka, otot dan hukum mekanika.
Dengan perkataan lain, kinesiologi adalah gabungan antara ilmu anatomi, fisiologi
dan mekanika.

100
Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk
dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis
suatu gerakan. Ruang lingkup Biomekanika meliputi developmental biomechanics,
biomechanics of exercise, rehabilitation mechanics, equipment design dan sport
biomechanics (biomekanika olahraga).
Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan biomekanika olahraga,
yaitu Statika dan Dinamika. Statika merupakan bidang ilmu yang mengkaji keadaan
tubuh dalam keadaan statis (diam atau istirahat). Dinamika merupakan bidang ilmu
yang mengkaji tubuh dalam keadaan dinamis atau bergerak dengan akibat yang
ditimbulkan dari gerakan tersebut. dalam istilah dinamika terdapat istilah kinetika
dan kinematika. Kinetika merupakan faktor internal yang berhubungan dengan
waktu dan ruang dalam Dinamika. Sedangkan Kinematika merupakan faktor
eksternal yang berhubungan dengan tenaga yang menciptakan dan mengubahnya
dalam dinamika.
Analisis biomekanik teknik olahraga dapat diklasifikasikan sebagai berikut
(Hay dan Red, 1982), adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitaif. Kedua jenis
analisis tersebut sama-sama bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana
karakteristik dari penampilan olahraga yang diobservasi dan dianalisis.

2. Tes Formatif

Jawablah pertnyaan berikut dengan meberikan tanda silang ( X ) pada salah


satu option A B C D dan E yang menurut saudara yang paling benar :

1) Apabila seseorang membengkokan tangannya (fleksi), maka mekanisme


kerja yang terjadi adalah ….

A. sinergis yakni otot biseps berkontraksi, trisep relaksasi


B. antagonis yakni otot trisep berkontraksi, biseps relaksasi
C. sinergis yakni otot trisep berkontraksi, biseps relaksasi
D. sinergis yakni otot biseps dan trisep berkontraksi
E. antagonis yakni otot biseps berkontraksi, triseps relaksasi

101
2) Ketika olah raga beladiri baru dimulai maka kedua atlet yang melakukan
pertandingan belum melakukan suatu gerakan apapun. Ketika wasit mulai
menentukan atlet mana yang boleh bergerak untuk menyerang atlet lain.
Atlet II akan diam karena belum mendapatkan penyerangan dari atlet I,
barulah atlet II akan bergerak ketika ia mendapatkan sebuah gaya dari atlet
I. Kondisi tersebut termasuk dalam Hukum Newton :
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. I dan III

3) Persendian yang terdapat pada siku adalah ...….


A. sendi peluru
B. sendi pelana
C. sendi putar
D. sendi engsel
E. sendi luncur
Perhatikan gambar rangka manusia dan persendiannya berikut ini!

Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan sangat bebas


ditunjukkan oleh ….

102
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

4) Contoh pasangan gaya aksi reaksi adalah , kecuali :


A. seorang anak memakai skateboard dan berdiri menghadap tembok. Jika
anak tersebut mendorong tembok (Faksi), maka tembok akan
mendorong tangan dengan besar gaya yang sama tetapi berlawanan
(Freaksi) sehingga anak tersebut terdorong ke belakang
B. Saat palu besi memukul ujung paku berarti palu mengerjakan gaya pada
ujung paku (Faksi) maka paku akan memberikan gaya pada palu
(Freaksi).
C. Ketika kaki atlit renang menolak dinding tembok kolam renang (Faksi)
maka tembok kolam renang kan mengerjakan gaya pada kaki perenang
(Freaksi) sehingga perenang terdorong ke depan.
D. Pada saat kamu naik sepeda, atau naik sepatu roda ketika menuju jalan
yang menurun, maka sepatu roda kamu akan bertambah kecepatannya.
Artinya gerak kamu yang memakai sepatu roda mengalami
penambahan kecepatan.

5) Berapakah sudut yang seharusnya pada saat melakukan passing bawah bola
voli?
A. 700
B. 900
C. 400
D. 450
E. 430

6) Apakah yang akan terjadi jika pitcher dalam permainan bola softball tidak
melakukan gerakan rotasi pada sendi peluru?

103
A. Bola akan berjalan konstan seperti biasa.
B. Bola akan bergerak tidak terarah.
C. Bola melambung ke atas
D. Bola akan menyusur ke tanah.
E. Semua salah

7) Di dalam gerakan tolak peluru, harus memadukan dua gerakan sekaligus


agar menghasilkan gerakan yang harmonis. Gerakan apakah yang
diperlukan?
A. Gerak menyamping dan berputar
B. Gerak lurus dan berputar
C. Gerak lurus dan meyamping
D. Gerak menyamping dan melompat
E. Gerak berputar dan melompat

8) Perenang mengalami gaya apung/gaya ke atas pada saat berenang. Hal ini
sesuai dengan hukum :
A. Newton I
B. Newton II
C. Newton III
D. Archimedes
E. Gravitasi

9) Dalam permainan bulu tangkis, kesalahan service forehand yang sering


terjadi adalah :
A. Pada saat memukul, tinggi kepala (daun) raket harus berada dibawah
pegangan raket
B. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang
C. Kaki kiri statis
D. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah
E. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul

104
10) Tahapan-tahapan dalam menganalisis biomekanika kualitatif adalah sebagai
berikut :
A. Analisis – Deskripsi – Evaluasi – Instruksi
B. Deskripsi – Analisis – Evaluasi – Observasi
C. Deskripsi – Observasi – Evaluasi – Instruksi
D. Deskripsi – Analisis – Observasi – Instruksi
E. Analisis – Deskripsi – Evaluasi - Observasi

KUNCI JAWABAN
1) E
2) A
3) A
4) D
5) D
6) E
7) B
8) D
9) E
10) C

105
DAFTAR PUSTAKA

Atmojo Biyakto Mulyono. 2007. TesdDan Pengukuran dalam Olah Raga, Surakarta
Bartlett, R.M. (2007). Introduction to Sports Biomechanic: Analysing Human
Movement Patterns.(2nded.) London: Routledge

Gerard J. Tortora, Bryan Derrickson, Brendan Burkett, ed all. Principles of


Anatomy and Physiology 2th Asia–Pacific Edition. Australia : John Wiley &
Sons, Ltd. 2019
Hartono, Soetanto. 2007. Anatomi Dasar dan Kinesiologi, Surabaya: Unesa
University Press.
Hay, J. (1993). The Biomechanics of Sports Techniques. New Jersey. Prentice-
Hall Inc.
Knudson, Duane V dan Marrison Craig S., (1997) Qualitative and Quantitative
Analysis of Human Movement. New York, NY: Springer.
Knudson, D. (2002). Fundamentals of biomechanics.(2nded.). New York, NY:
Springer.
McGinnis,Peter.(2013). Biomechanics of Sport and Exercise: Third Edition.Human
Kinetics.
Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soejoko. H (1992), Olahraga Pilihan Renang. Jakarta. Depdikbud. Proyek
Pengembangan Lembaga Tenaga Kependidikan.
Van De Graaff. (2001). Human Anatomy. 6th ed. McGraw-Hill Company
Widjaja, Surja. (1998). Kinesiologi The Anatomy of Motion. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI

106

Anda mungkin juga menyukai