Anda di halaman 1dari 173
“Untuk meningkatkan bahkan melipatgandakan Omzet penjualan, jelas kita harus membangun Tim Penjualan. Buku ini memberikan kiat-kiat Keren dan aplikatif yang sudah dibuktikan oleh penulisnya dan tentunya bisa kita contek dan Omzet yang Melejit hanya tinggal masalah waktu. Mantap Kang Dewa!" Adriano Giovani “Subhanalloh.....Produktif pisan akang yang satu ini, energi berbagi ilmu dan pengalamannya harus dicontoh oleh penulis- penulis lain (termasuk Saya... hehehe). Terus berkarya kang, mari kita buat Indonesia LEBIH KAYA..." Rangga Umara Owner Pecel Lele Lela DAFTAR ISI Testimoni ...... Apresiasi Tokoh............... Daftar Isi Ucapan Terima Kasih Prakata Pendahuluan .. Bab 1 Era Avengers, bukan Superman Bab 2 Banjir Order dari Reseller Bab 3 Owner Sableng, Reseller Gendeng Bab4 Bisnis Recehan vs Bisnis Milyaran..... Bab Strategi Edan Omzet Milyaran ... Bab6 SuperTEAM Bab 7 Reseller Dahsyat, Omzet Melesat Bab 8 Trik agar Reseller Anda Loyal ... Bab9 Haus Ilmu, Gila Closing ...... Bab 10 Rencana 1 Milyar Pertama Anda....... Bab 11 Yang Terlupakan....... Profil Penulis...... 26 Ucapan Terima Kasih Allah SWT, berkat izin dan pertolongan-Nya Saya mampu menyelesaikan buku ini tepat waktu. Rasulullah SAW, yang menjadi suri tauladan dan panutan hingga akhir hayat nanti. Ibuku tercinta, Devi Aristi Handayani, yang selalu mendukung Saya untuk selalu menjadi anak yang terbaik dan mendoakan Saya untuk selalu mendapatkan yang terbaik. Istriku tercinta, Wiwin Supiyah, yang selalu mendampingi Saya, memberikan dorongan kepada Saya untuk terus berkarya, dan menyemangati Saya dalam mengarungi kehidupan ini. Anakku tersayang, Nabila Faza Shaliha, dirimu menjadi semangat yang besar dalam diri Ayah. Tim Billionaire Corp, mas Mirza, Rizal, Amalia, Kania, Fatya, Nadya, Yulia, Tita, yang selalu membersamai Saya dalam mewujudkan impian besar kita bersama. Tim Penjualan Saya yang #GENDENG! Dahsyat, Loyal, dan Gila Closing. Kalian semua benar-benar LUAR BIASA! Mentor sekaligus sahabat baik saya, kang Rendy Saputra, berkat bimbingan, pelajaran, dan pengalaman hidupnya, saya mampu menjadi lebih dewasa dan tegar dalam menghadapi ujian hidup, Guru kehidupan saya, kek Jamil Azzaini dan pak Heppy Trenggono yang telah mengajari saya banyak hal sebagai bekal mengarung/ kehidupan terutama mengenal hasrat saya di dunia training dan bisnis. Mentor bisnis Saya, mas Jaya Setiabudi, berkat bimbingan dan dukungan darinya, bisnis Saya menjadi lebih tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik. Sumber inspirasi dan wawasan Saya, Anthony Robbins, Keith 4d. Cunningham, Robert T. Kiyosaki, Donald Trump, Bradley J. Sugars, Brian Tracy, Zig Ziglar, Joe Girard, John C. Maxwell, Frank Bettger, T. Harv Eker, Robert G, Allen, Marco Robinson, Adam Khoo, James Gwee, Tung Desem Waringin, Mario Teguh, |ppho Santosa, Bong Chandra, Ali Akbar, Felix Siauw, dan Ust. Yusuf Mansur, berkat pemikiran dan buku-buku karyanya yang luar biasa, pikiran Saya menjadi tercerahkan. Anda, para pembaca buku ini, yang telah menginvestasikan uangnya untuk membeli buku ini. Semoga buku ini dapat memberikan dampak yang signifikan untuk mendongkrak omzet bisnis Anda hingga Milyaran Rupiah. aamiin... PRAKATA Awalnya Saya ragu apakah buku ini bisa selesai tepat waktu atau tidak. Bagaimana tidak, Saya hanya memiliki waktu 20 hari saja untuk menulis buku ini. Sempat terpikir untuk menunda dan menyelesaikannya hingga tahun depan, sampai pada akhirnya terbesit dalam ingatan tentang 2 hal, yaitu DOSA dan KEMATIAN. Apa maksudnya? Ya, ketika Saya mengingat dosa-dosa yang telah Saya perbuat, ingin sekali rasanya ‘menambal’ dosa-dosa tersebut dengan kebaikan-kebaikan yang Saya lakukan. Hampir setiap hari Saya berpikir, “Kebaikan apa lagi yang harus Saya lakukan agar bisa bermanfaat untuk banyak orang?” Terlintas dalam pikiran, “Bagaimana kalau Saya MENULIS BUKU lagi?”. Kebetulan sebelum buku ini diterbitkan, Saya sama sekali tidak menulis buku hampir 6 bulan. Bagi Saya, waktu tersebut cukup lama membuat Saya merasa menderita dan tidak produktif. Atas dasar itulah Saya memutuskan untuk kembali menulis buku. Dalam pikiran banyak sekali ide brilian yang bisa dijadikan bahan tulisan. Saking banyaknya, bingung deh mau mulai dari mana. hehehe... Akhirnya Saya putuskan untuk menulis buku ke-7 ini. Tema yang Saya angkat masih seputar dunia bisnis dan penjualan. Saya berikan judul; DONGKRAK OMZET MILYARAN DENGAN TIM PENJUALAN, Sebentar, mungkin Anda bertanya, “Terus apa hubungannya dengan KEMATIAN?” Jelas ada. Penulis pemula seperti Saya punya 1 kebiasaan buruk, yaitu MENUNDA, Kalau bisa ditulis besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, atau kapan-kapan, kenapa harus ditulis sekarang? *tepuk jidat* -_- Pembenaran tersebut semakin didukung dengan saran dan masukan dari salah seorang teman, "Wo, kamu jangan terlalu sering nulis buku, Nenti erang-orang pada bosen...” Kalau dipikir-pikir dari sudut pandang marketing, memang lya. Lama- lama orang bisa bosen juga dengan tulisan Saya yang begitu- begitu saja, Tapi pemikiran tersebut berubah total 180 derajat ketika Saya mengingat KEMATIAN. Gejolak bathin Saya ketika itu: * “Lha, wa, emang ada yang menjamin nanti kamu masih hidup?* * “Kamu yakin kalau kamu besok masih punya waktu untuk menulis?” * “Kalau kamu besok mati, bagaimana?” ‘Oh TIDAAAAAK....11 Saya benar-benar tidak berani membayang- kannya lagi. Cukup! benar-benar cukup. Tak ada lagi alasan bagi Saya untuk menunda menulis buku ini. Akhirnya, setelah perjuangan berdarah-darah, siang-malam bergadang, dan bersusah payah tak kenal lelah, buku ini pun akhirnya rampung tepat pada waktunya. Alhamdulilah, izin Allah... “Tak ada alasan untuk menunda suatu pekerjaan sampai besok. Karena KEMATIAN bisa datang kapan saja...” 31 Bantu Orang Lain Dahulu, Dibantu Allah Kemudian Dulu, setiap perbuatan yang Saya lakukan hampir selalu berorientasi pada UANG. Uang adalah segalanya, karena segalanya butuh uang. Sampai pada akhirnya Allah ingatkan Saya dalam bentuk kebangkrutan dalam jumlah yang cukup besar, 7,7 Milyar. Kejadian ini tidak akan pernah terlupakan sampai kapanpun, karéna banyak pelajaran dan hikmah hidup yang bisa Saya ambil dari kejadian tersebut. Dalam proses bangkit dari kebangkrutan, Saya dinasehati oleh salah satu guru Saya, beliau berkata: “Dewa, jika kamu ingin dibantu oleh Allah, bantulah orang Jain...”. Saat itu hati kecil Saya berontak, “Pak, bagaimana mungkin Saya bisa bantu orang fain, wong Saya ini lagi Bongkrut! Vong nggak punya, bisnis tutup, terus mau bontu pakai cara apa???*. Guru Saya lalu menjawab dengan santai: “lustru itu Dewa. Allah sedang mengujimu, Apakah kamu yakin dengan-Nya atau tidak. Kalou kamu benar-benar yokin, coba bantu orang lain sebanyak- banyaknya, dengan cara apapun yang Kamu bisa. Sampai Allah melihat kesungguhanmu bahwa kamu pun ingin dibantu aleh- Nya”. #leb! Mendengar jawaban dari guru Saya tersebut, air mata langsung menetes. Sedih sekali rasanya, kok bisa-bisanya Saya berpikir seperti tadi. Akhirnya semenjak kejadian itu, kini motte hidup Saya berubah... “Bantu orang lain dahulu, dibantu Allah kemudian...” 32 Menulis buku ke-7 adalah salah satu cara Saya untuk bisa membantu banyak orang, salah satunya adalah Anda. ya, Anda! Saya ingin membantu Anda agar bisnis Anda semakin tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan_ bisnis Anda tentu bisa diukur salah satunya dari KENAIKAN OMZET PENJUALAN yang signifikan. Inilah saat yang tepat agar omzet Anda segera melesat! §0, izinkan Saya agar bisa membantu Anda. Pertanyaannya, apakah Anda siap dibantu? Sedot Ilmunya Sekarang! Jika jawaban Anda adalah: SIAP! Saya ucapkan terima kasih. Karena Anda sudah menerima Saya sebagai partner belajar yang menyenangkan . Jika jawaban Anda adalah: TIDAK SIAP! Saran Saya, lebih baik berikan saja buku ini ke orang yang lebih membutuhkan. Jangan buang-buang uang dan waktu hanya untuk mengomentari setiap kisah, cerita, dan tulisan yang Saya paparkan dalam buku ini. Capek.. Tapi Saya yakin, Anda termasuk orang yang SIAP SAYA BANTU. Buktinya? Anda masih terus membaca buku ini sampai sekarang. Hehe... *_* iis Oke, baiklah... Dalam perjalanan Anda membaca buku ini, Anda akan menemukan cerita-cerita pribadi Saya yang bisa Anda ambil hikmahnya untuk diterapkan langsung dalam bisnis Anda. Alhasil, ilmu yang dibagikan disini adalah hasil PENGALAMAN pribadi Saya di lapangan, bukan hanya teori doang. Hasilnya: 33 WOWI! Jika Anda benar-benar mempraktikkannya, jangan salahkan Saya jika tiba-tiba salda rekening Anda ‘gemuk’ karena terus-terusan banyak orderan dan transferan, aamiiin... Dalam buku ini... * Saya akan bercerita Bagaimana Saya bisa Tembus Omzet 1 Milyar per bulan pasca Kebangkrutan. Kalau Saya saja yang bangkrut bisa, apalagi Anda yang tidak sedang bangkrut. Harusnya hasilnya lebih GILA! Betul? * Saya pun akan bercerita Bagaimana Saya mampu membuat para Reseller Saya dengan senang hati bekerja mati- matian menjualkan produk Saya pagi, siang, dan malam tanpa mereka sesali? Bahkan, tak sedikit dari mereka rela tidak tidur menunggu transferan jam 12 malam karena ada orderan dari pelanggan. Wah wah wah... * Anda pun akan tahu: Apa yang Saya lakukan dalam menyusun Strategi Penjualan yang paling Mudah dan Murah tapi Menghasilkan Penjualan paling tinggi setiap bulannya * Anda pun akan paham: Strategi Penjualan apa yang harus Anda miliki agar omzet bisnis Anda bisa tembus angka Milyaran * Tak hanya itu, Anda pun akan belajar: Cara membuat tim Penjualan Anda selalu Ambisius & Optimis mengejar goal yang Anda tetapkan kepada mereka * Tentunya Saya pun akan membocorkan: Rahasia agar orang-orang berebut, mengantri, dan rela bayar mahal hanya untuk menjadi Reseller Anda 34 Saya yakin Anda sudah tidak sabar untuk segera menyedot ilmu dari buku ini dan ingin langsung mempraktikkannya dalam bisnis Anda. Betul? eiiits, tunggu dulu... Anda pun perlu tahu bahwa selain cerita- cerita pribadi, Saya pun akan berbagi rahasia mengenai ‘sentuhan magic’ Saya ke puluhan klien dan ribuan alumni training Saya. Saya akan bercerita.... * Bagaimana seorang Reseller bisa mendapatkan Omzet 22 juta hanya dalam 17 havi saja * Bagaimana seorang Reseller bisa Mendapatkan Omzet 1 Milyar bahkan lebih untung dari Ownernya * Bagaimana seorang Customer tergiur dan tergoda menjadi reseller produk Saya dan akhirnya mendapatkan penghasilan 10 juta per bulan = Rahasia Bagaimana Keputusan seorang Reseller merekrut banyak orang yang berdampak pada kenaikan Omzet sebesar 400% * Rahasia kien-klien Saya Tembus Omzet 1 Milyar bahkan lebih hanya dalam waktu kurang dari 1 tahun \__ Penasaran dan tidak sabar untuk segera belajar? Baiklah kalau begitu, ambil posisi duduk yang nyaman, berdoa terlebih dahulu, dan selamat membacal! @DewaEkaPrayoga Founder & CEO Billionaire Coach PENDAHULUAN Selamat datang di buku ke-7 Saya! Senang sekali rasanya bisa kembali berbagi dengan Anda tentang pengetahuan dan pengalaman Saya selama bergelut di dunia bisnis dan penjualan. ‘Oke, begini... Saya yakin Anda memiliki ekspektasi yang tinggi saat memutuskan untuk membell buku ini. Sebagian dari Anda mungkin sedang mengalami... * Stok produk yang menumpuk di gudang. Bingung, bagaimana cara menghabiskannya? Omzet stagnan bahkan mengalami penurunan. Stress, sebenarnya apa yang menjadi penyebabnya? * Sepi pengunjung. Pusing, kok bisa kaya gini terus? * Pembell hanya hitungan jari. Ingin omzet tinggi, tapi kok malah begini? Karyawan ngelunjak. Kok susah diaturnya sih? * Reseller kutu loncat. Baru gabung satu bulan, kok sudah nggak aktif lagi dan malah jualan produk orang lain? Aaduuuh...../! Tenaaang... Sabaar.... “_* Tujuan Saya menulis buku ini salah satunya adalah untuk membantu Anda dalam mengatasi kegelisahan dan kegalauan tersebut, Ngomong-ngomong, kok coach Dewa bisa tahu? Jelas Saya tahu. Karena apa yang sedang Anda alami saat ini, Saya pun pernah mengalaminya. Trial dan Error sudah Saya lakukan, Anda tidak perlu melakukannya lagi. Cukup belajar dari pengalaman, kegagalan, dan KEGOBLOKAN Saya selama ini. “Orang pintar belajar dari pengalamannya sendiri. Orang cerdas belajar dari pengalaman orang lain...” Bukan Hanya Jago Jualan Jika di buku-buku sebelumnya Saya membahas bagaimana Anda bisa JAGO JUALAN (sendirian), maka dalam buku ini Anda akan lebih banyak belajar bagaimana bisa JAGO JUALAN BERBARENGAN, alias bersama TIM PENJUALAN. “Tugas Anda bukan hanya jago jualan, tapi juga jago membina orang-orang agar jago jualan...” Disadari atau tidak, ILMUNYA BERBEDA... ‘Orang yang jago jualan, belum tentu jago dalam membina tim penjualan. Begitupun sebaliknya, orang yang jago membina tim penjualan, belum tentu dia jago jualan. Tentu akan lebih keren jika Anda tidak hanya sekedar jago jualan, tapi juga jago dalam membina tim penjualan agar jago jualan. Hayo, bingung? hehe... Bagi Anda yang saat ini merasa belum terlalu jago jualan, alangkah baiknya jika Anda membaca terlebih dahulu buku ke-5. Saya yang berjudul 30 HARI JAGO IUALAN. Karena disana Anda akan belajar banyak tentang teknik-teknik jualan yang terbukti ampuh meluluhkan hati pelanggan sehingga bisa tembus omzet ratusan juta bahkan Milyaran per bulan. Omzet Milyaran. Serius? Saya yakin sebagian dari Anda ada yang sudah mengerutkan dahi ketika membaca judul buku ini... * “Halah, bullshit! nggak mungkin tembus Omzet Milyaran hanya dengan membangun tim penjualan doang.. “Hahaha... ya jelas gampang lah, Jual properti 1 biji doang sudah bisa tembus angka milyaran” * “Preeeettt...!! Ini paling untuk jenis-jenis bisnis tertentu saja * “Mustahil... Mana mungkin bisnis recehan kaya gini bisa tembus omzet milyaran. Ngimpil” Apakah Anda termasuk orang yang demikian? Semoga tidak ya... *_* Karena Saya meyakini ketika Anda memutuskan membeli buku ini, anggapan-anggapan aneh dan macam-macam seperti demikian sudah tidak ada. Anda sudah menyediakan “gelas kesong” untuk belajar. Bahkan kalau perlu bawa “ember kosong”, sehingga saat Anda sudah mengetahui ilmu yang ada dalam buku ini, dalam hati Anda berkata: “MENARIK...", “DAHSYAT!", “KEREEN....!!", “LUAR BIASA...", dan sejenisnya. Intinya, Anda benar-benar menghargai ilmu yang ada dalam buku kan hanya mengomentari, apalagi mencaci maki. Karena biasanya ‘orang yang tidak menghargai ilmu itu omzetnya recehan, stagnan, dan terus-terusan mengalami penurunan. Seriusant! Ini pengalaman... “Semakin menghargai ilmu, semakin berdampak ilmu tersebut untuk kehidupan dan bisnis Anda” 1 Milyar Per Bulan vs 1 Milyar Per Tahun Mungkin Anda bertanya, maksud kata “MILYARAN” dalam buku ini tepatnya berapa yar Saya yakin ada diantara Anda yang ‘nyeletuk’ bicara seperti itu. Betul? Baiklah.. Kita perlu buat kesepakatan terlebih dahulu, supaya hasil dari buku ini bisa maksimal. Mari kita sepakati bahwa angka Milyaran dalam buku ini adalah: 1 MILYAR PER BULAN, bukan 1 Milyar per tahun, Bagaimana, sepakat? “Wah, Omzetku sekarang masih 1 juta per bulan. Memangnya bisa?” Jawabannya ada pada quote dari Henry Ford berikut ini: “Jika Anda berpikir bisa, Anda benar. Jika Anda berpikir tidak bisa, Anda juga benar”. Nah, Anda mau pilih mana? yakin BISA atau yakin TIDAK BISA? Terserah... itu soal KEYAKINAN. —— “Lha, Saya kan sudah tembus 1 Milyar per bulan. Bagalmana?” Jawabannya: Justru bagus! Kalau Anda sudah tembus angka itu, jangan cepat puas... Pastikan omzet Anda stabil di angka 1 Milyar. Bahkan sebisa mungkin setiap bulannya mengalami kenaikan, jangan 39 terus-terusan stagnan atau hanya begitu-begitu doang! “Jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin, CELAKA. Jika hari ini sama dengan hari kemarin, RUGI. Jika hari ini lebih baik dari hari kemarin, BERUNTUNG” Khusus untuk Anda yang sudah tembus 1 Milyar per bulan, coba Anda pikirkan... * Bagaimana caranya bisa tembus 10 Milyar per bulan? * Bagaimana caranya tembus 1 Milyar dalam hitungan hari? * Bagaimana caranya agar saldo di rekening Anda angkanya milyaran terus? * Bagaimana caranya bisa mengantongi profit bulanan sebesar 1 Milyar per bulan? * Bagaimana caranya agar bisa sedekah 1 Milyar per bulan? * Bagaimana caranya agar bisa membangun project properti senilai 100 Milyar? * Bagaimana caranya....? (lanjutkan sendiri) Bagaimana, apakah sebelumnya Anda sudah memikirkan hal- hal tersebut diatas? Belum, kan? #UdahNgakuAja Intinya, masih banyak yang harus Anda pikirkan agar bisnis Anda terus tumbuh dan berkembang. Jangan cepat puas! Karena disaat Anda merasa puas, disaat itu pula Anda akan berhenti belajar. Kalau Anda sudah berhenti belajar, Anda akan berhenti menghasilkan, lama-lama bisnis Anda merasa nyaman, berjalan di tempat, kompetitor Anda bergerak lebih cepat, menggerus 40 market Anda, bisnis Anda mulai sepi, omzet turun, dan akhirnya bangkrut deh... Nggak mau, kan? “Berhenti belajar adalah awal dari kebangkrutan...” Tim Penjualan. Maksudnya? Apa yang terbesit dalam benak Anda ketika mendengar kata: TIM PENJUALAN? Pasti jawabannya berbeda-beda, kan? Tim penjualan yang Saya maksud disini adalah semua orang yang berhubungan dengan penjualan Anda, diantaranya: * Karyawan * Salesman * Dropshipper * Reseller = Agen * Distributor * Dealer * Broker * Affiliate «dan lain-lain Memang benar, tidak semua jenis bisnis penjualannya menggunakan tim penjualan. Ada diantara mereka yang menggunakan toko, tanpa reseller, tanpa agen, tanpa distributor, dan sejenisnya. Tapi sadarkah Anda, dalam bisnis apapun, tim penjualan itu PASTI sangat diperlukan agar bisa meledakkan omzet bisnis Anda? Nggak percaya? Baca saja terus sampai bagian akhir buku ini, Anda akan menemukan jawabannya disana. aL Cara Baca Benar, Hasil Maksimal Saya tahu setelah membaca buku Ini Anda akan memiliiki banyak ide brilian untuk segera dipraktikkan dalam rangka meningkatkan omzet bisnis Anda. Saran Saya: * Baca buku ini sampai selesai dalam 1 hari penuh. “Ouh capek, nggak kuat, ngantuk, dill...". Hmm,, Paksakan! Ikuti saja saran Saya, lakukan, Oke? * Jika Anda sudah membacanya sampai selesai, sekarang baca ulang buku inisecara perlahan. Baca secara berurutan dari bab 1 sampai dengan bab 11. * Siapkan spidol berwarna atau stabilo. Gunakan untuk menggarisbawahi atau melingkari bagian-bagian penting yang sekiranya menarik untuk Anda praktikkan * Bayangkan... Saya ada di depan Anda, sedang berbicara langsung dengan Anda. Pahami kata-kata Saya, jika di perjalanan ada materi yang tidak Anda pahami, coba baca ulang sampai benar-benar mengerti. Jika sudah dibaca ulang Anda masih belum juga mengerti, segera mention akun twitter Saya, @DewaEkaPrayoga, Anda boleh bertanya melalui akun tersebut. * Jika saat membaca tiba-tiba Anda mendapat ide brilian, maka hentikan sejenak membacanya. Ambil spidol, catat di kertas atau tulis di note handphone Anda. Ini PENTING! * Terakhir, jika Anda sendiri sudah merasakan manfaat dan mendapakan banyak “AHA!” dari buku ini, segera ceritakan kepada orang lain tentang isi buku ini. Bahkan, pinjamkan yi: as all 42 buku Ini ke tim Anda. Kalau tim Anda jumlahnya banyak, belikan saja mereka buku ini. Jadikan ini sebagai investasi leher ke atas Anda. Yakinlah, ini akan berdampak besar pada kenaikan omzet bisnis Anda kedepan, Bagaimana, apakah Anda sudah siap belajar dan menerima ide- ide brilian dari Saya? Mari kita mulai! Bismillahirrahmaanirrahiim... DONGKRAK _ OMZET MILYARAN DENGAN TIM PENJUALAN BAB | | ERA AVENGERS, ». BUKAN SUPERMAN | 46 “Tidak ada yang namanya Superman. Yang ada hanyalah SuperTEAM...” Ngomong-ngomong, ini buku bisnis atau komik superhero ya? Kok ada Avengers dan Superman segala... “_* hehe Ya, Saya sengajamemulai bahas.an bukuinidengan membawakan tema tentang kedua film superhero ini: Avengers dan Superman. Ada sesuatu menarik yang penting kita bahas. Apakah itu? Avengers: Memberikan Banyak Pelajaran Sudah pernah nonton film Avengers? Kalau belum, saran Saya tonton terlebih dahulu. Supaya ketika Saya menjelaskan bab ini, Anda paham dan nyambung. hehe... Entah kenapa dari dulu sampai sekarang, Saya senang sékali menonten film-film superhero, Mulai dari Superman, Batman, Spiderman, %-Men, Iron Man, Avengers, dan lain-lain. Alhasil, ketika nonton film- film itu imajinasi Saya cukup liar. Biasanya kalau imajinasi sudah liar, muncul deh ide-ide brilian. Seperti halnya ketika Saya menulis buku ini.. “_* Namun dari sekian banyak film superhero, ada salah satu film yang menurut Saya menarik dan layak untuk ditonton. Film itu adalah AVENGERS. Kenapa demikian? a7 Berbeda dengan film superhero lainnya, Avengers adalah kumpulan superhero yang masing-masing anggotanya punya kelebihan dan kekurangan. Di filmnya masing-masing, mereka semua berperan sebagai tokoh utama. Namun ketika mereka bergabung dalam Avengers, semuanya berubah dan menjadi satu. ‘Oke... Saya tidak ingin membahas alur atau isi cerita filmnya, Anda bisa tonton saja sendiri. Yang ingin Saya bahas disini adalah pelajaran yang bisa kita ambil dari film tersebut. Apa pelajaran penting yang bisa kita ambil dari film Avengers? “jika segala sesuatu dilakukan dengan sendirian, hasilnya berujung pada Kekalahan. Tapi jika segala sesuatu dilakukan secara bersamaan dengan penuh kekompakan, hasilnya berujung pada Kemenangan” Lihat saja, dalam film Avengers, setiap anggota merupakan para jagoan yang telah berhasil mengalahkan musuh-musuhnya di film sebelumnya yang mereka perankan. Namun saat mereka berhadapan dengan musuh baru dan terus-terusan bertarung secara individu, yang terjadi adalah kekalahan, bukan kemenangan. Mereka dihajar habis-habisan dan bahkan beberapa rekan mereka akhirnya mati. Namun, kondisi itu berbalik 180 derajat saat mereka bersatu mengalahkan musuhnya, menurunkan egonya saling masing-masing, 48 mengisi satu sama lain, dan berbagi peran. Disitulah awal dari kemenangan besar yang mereka dapatkan. Good Ending... Nah, pertanyaannya, jika dihubungkan dengan tim bisnis Anda saat ini, bagaimana situasinya? * Apakah Anda saat ini masih berjuang sendirian untuk mendapatkan kemenangan (keuntungan dan kebermanfaatan)? * Apakah Anda sebagai owner sudah memi tim yang solid untuk dapat mencapai tujuan besar yang Anda idam- idamkan? * Apakah Anda sudah mampu menyatukan tim Anda dan berjuang deri tujuan bersama? * Apakah tim Anda sudah berjuang mati-matian dengan ‘tujuan agar terciptanya visi dan misi yang mulia? * Apakah tim Anda sudah menurunkan egonya masing- masing demi kepentingan bersama? Jika Anda masih menjawab “BELUM”, artinya Anda harus banyak mengambil pelajaran dari film Avengers. Ingat, bisa jadi setiap individu dalam tim Anda adalah seorang bintang atau jagoan, namun sayang Anda tidak bisa melihat potensi itu dalam diri mereka sehingga mereka tidak begitu berperan terhadap kemajuan bisnis Anda. Atau bisa jadi Anda belum mampu menyatukan mereka untuk bekerja sebagai sebuah tim. Meréka berjalan begitu saja tanpa dipandu, Berlelah-lelah, tanpa arah. Capek dah... 49 ee 1@ PULA Pertanyaan berikutnya, kapan Anda akan mulai mengoptimalkan potensi terbesar dalam tim Anda? Apakah Anda ingin terus-terusan bekerja seorang diri dan menyelesaikan segala persoalan bisnis layaknya seorang Superman? Tidak begitu, kan? Jadi Avengers, Bukan Superman. Coba Anda perhatikan, mengapa superhero dalam film Avengers. babak belur saat mereka menghadapi musuhnya? Ya, betul., Karena mereka bertarung terus menerus menghadapi musuh yang selalu bertambah tanpa henti. Mereka berjuang sendirian, Capek... Tapi itu semua berubah ketika mereka mulal bersatu dan bérjuang dalam sebuah tim. Begitu pula dalam bisnis, dunia bisnis berubah begitu cepat. Berbagai inovasi terus bermunculan. Bisnis-bisnis baru tumbuh dengan pesat. Artinya, persaingan akan semakin ketat, bukan hanya dari dalam negeri, namun juga luar negeri. Kalau sudah begini, masih mau berpikir bisnisnya dikerjakan sendirian tanpa tim? Membuat strategi sendiri, menjalankannya sendiri, mengevaluasinya sendiri, dan akhirnya bangkrut sendiri. Tidaaaaaaaakkk...!! T_T “Bisnis itu layaknya Perang. Persiapkan dengan Matang, agar Kemenangan Datang...” ortey 50 7 Bagi Anda pengusaha pemula, memang diawal-awal Anda harus menjalankan bisnis Anda sendirian, Namun jika Anda bermimpi untuk membangun bisnis dengan omzet MILYARAN, Anda akan sangat membutuhkan tim idaman. Karena tidak mungkin Anda membangunnya sendirian. Gemporr... Seperti para jagoan dalam film Avengers yang ngotot lawan musuh nya sendiri-sendiri, ujung-ujungnya babak belur juga. Sama halnya dalam bisnis, bakal babak belur kalau semuanya Anda kerjakan sendirian. Berharap omzet milyaran, eh matah dapat recehan, Menyedihkan... T_T Pengusaha: Bukan Single Fighter! Soo Pernahkan Anda melihat pengusaha sukses yang beromzet milyaran hingga triliyunan bekerja dengan cara sendirian (single fighter}? Kalau semuanya dihandle sendiri, namanya bukan pengusaha, namun pedagang. Jabatannya merangkap double, sebagai Si owner dan karyawan. Saat owner sakit, bisnis ikut-ikutan sakit. Saat owner lesu, bisnis ikut-ikutan lesu. Saat owner tiada, bisnis pun ikut tiada (baca: Bangkrut). Apakah itu yang Anda inginkan? Tentu tidak, bukan? Kita semua berharap agar bisnis yang kita jalankan ‘3 dapat terus tumbuh dan berkembang walaupun tanpa keberadaan kita. Bisnis bisa makin maju, meskipun kita sedang lesu. Bisnis terus bermanfaat, meskipun kita sudah wafat. Bagi Anda yang masih menjalankan bisnisnya sendirian, coba Anda pikirkan... * Katanya membangun _bisnis agar dapat membuka lapangan pekerjaan.. Masa tim atau karyawan satu pun tidak punya? * Katanya menjalankan bisnis agar bisa memiliki banyak waktu dengan keluarga.... Ternyata makin banyak orderan, makin jarang waktu yang Anda luangkan bersama keluarga karena semuanya dikerjakan sendirian (sibuk) * Katanya bangun bisnis supaya bisa memilki waktu luang untuk ibadah... Nyatanya semakin hari malah semakin sibuk melayani konsumen sampai lupa untuk ibadah Haduuhhh...Kalau sudah begini, masih mau menjalankan bisnis sendirian? 52 Tim bisnis nggak ada, karyawan nggak punya. Terus, lerak kebermanfaatan bisnis yang Anda bangun saat ini ada dimana? #ileb! Tumbuh Bersama Meskipun sudah tahu betapa pentingnya tim dalam bisnis, ternyata tetap saja ada yang menjalankan bisnisnya seorang diri padahal sebenarnya dia sudah mampu. Apa Anda mengalami kondisi yang sama? Dibawah ini beberapa kekhawatiran yang sering Saya temui sehingga mereka tidak juga memiliki tim dalam bisnisnya. Jangan-jangan hal ini juga terjadi pada Anda. ~ Khawatir tidak mampu memberi gaiji ~ Takut ditipu oleh tim dan karyawan ¥ Tidak ingin keuntungan bisnis berkurang ¥ Merasa mampu sehingga semua pekerjaan cukup dikerjakan sendirian Semua kekhawatiran diatas merupakan hal yang sama yang pernah Saya rasakan ketika pertamakali membangun sebuah tim. Namun, ketakutan itu mulai hilang seiring dengan pertumbuhan bisnis Saya. Mungkin kisah Saya dalam membangun tim dapat menjawab kekhawatiran Anda. Bagi seorang pengusaha pemula, tentu wajar jika masih mengerjakan segala pekerjaan di bisnismya sendirian. Hal ity pun yang Saya lakukan ketika awal mula membangun bisnis, Panas-panasan naik motor untuk belanja, angkat-angkat barang ke tempat pengiriman, sampai harus hujan-hujanan untuk antar pesanan. Semua pekerjaan dari mulai marketing, packing- packing, produksi, hingga keuangan dikerjakan sendirian. Capek. Nah, apa yang terjadi saat semuanya Saya kerjakan sendiri? Ya, bisnis Saya tumbuh, namun pertumbuhannya ‘tidak signifikan. Semakin tumbuh, semakin capek. Hampir satu tahun Saya menjalani hal itu. Hingga Saya berpikir kembali, “Untuk apa Saya membangun bisnis ini?”. Saya teringat kalau tujuan utama Saya mernbangun. bisnis adalah agar Saya bisa membuka lapangan pekerjaan, berbagi rezeki, dan bermanfaat bagi banyak orang. Eh, sekarang malah semuanya dinikmati sendirian. Udah omvet kecil, karyawan tidak punya, reseller pun tak ada, mana manfaatnya? Helloooowww...... *tepuk jidat lagi* Setelah menghitung-hitung uang kas bisnis, akhirnya Saya memantapkan diri untuk mulai merekrut karyawan. Seiring berjalannya waktu, ternyata memiliki banyak karyawan begitu menyenangkan. Meski harus mengeluarkan biaya lebih, namun pekerjaan rutinitas bisa didelegasikan kepada mereka sehingga Saya bisa lebih fokus memikirkan pengembangan untuk kemajuan bisnis kedepan, “Tugas Owner itu memikirkan Bisnis, bukan Teknis” 54 Dalam waktu singkat omzet bisnis Saya mulai merangkak naik. Sejak saat itu Saya jadi semakin yakin bahwa semakin banyak berbagi maka semakin banyak rezeki, Akhirnys Saya pun mulai merekrut tim penjualan. Puluhan bahkan ratusan reseller Saya rekrut untuk menjadi bagian dalam pengembangan bisnis Saya, Billionaire Store. Hasilnya: WOW! Hanya dalam 2 bulan omzet bisnis Saya meningkat tajam hingga 10 kali lipat. Awalnya omzet hanya 20 jutaan, lalu naik menjadi 200 juta. Pekerjaan yang semakin banyak, membuat Saya kembali merekrut karyawan dan menambah reseller. Tebak, apa yang terjadi? Bulan berikutnya omzet bisnis Saya mencapai 500 juta. Tidak berhenti sampai disitu, seiring berjalannya waktu, akhirnya Saya pun bisa merasakan 1 Milyar pertama Saya berkat bantuan dan dukungan mereka, Alhamdulillah... BILLIOHAmE Bagaimana, apakah Anda sudah berpikir untuk membangun tim dalam bisnis? 55 Memang tidak mudah membentuk tim yang solid. Namun, tidak memilki tim akan membuat bisnis Anda malah pailit. “Bisnis makin Sulit jika tidak punya tim yang Solid" Bisnis Jalan, Owner Jalan-Jalan Hampir setiap pengusaha menginginkan kondisi seperti sub- judul di atas: “Bisnis Jalan, Owner Jalan-Jalan”. Pertanyaannya, apakah mungkin seperti itu jika Anda lakukan segalanya sendirian, tanpa butuh tim yang solid? Jawabannya: MUSTAHIL! Membangun bisnis beromzet milyaran diperlukan sumber daya manusia yang kompeten, apalagi jika kita menginginkan bisnis berjalan dengan Autopilot. Ciri sebuah bisnis dibilang Autopilot yaitu saat bisnis kita dapat berjalan, bahkan tumbuh dan berkembang, walaupun tanpa kehadiran kita disana. Maka dibutuhkan orang yang menggantikan peran kita agar bisnis kita tetap berjalan. Siapa mereka? Mereka adalah TEAM. “TEAM = Together Everyone Achieve Miracle” Salah satu bisnis Advertising Saya, sudah lama berjalan tanpa kehadiran Saya. Saya turun tangan hanya pada bulan pertama berdirinya saja. Meski telah Saya tinggal, hingga kini bisnis Advertising Saya tersebut terus menghasilkan keuntungan puluhan juta rupiah setiap bulannya. Mengapa bisa begitu? Karena Saya punya tim yang menjalankannya. Tanpa mereka tentu Saya harus terjun langsung mengurusinya. Begitu pula dalam bisnis Anda. Jika Anda tidak memiliki tim, maka jangan berharap Anda bisa jalan-jalan. Bisnis Anda akan terus bergantung pada kehadiran Anda. Adanya tim membuat bisnis Anda terus menghasilkan walaupun Anda tinggal jalan- jalan. Enak, kan? Tim Penjualan itu Penting! Setiap pengusaha tentu menginginkan meraih omzet yang besar dalam waktu yang singkat. Benar, kan? Kalau sudah berbicara tentang omzet, maka jawabannya adalah penjualan. Jago jualan bikin banyak pelanggan. Kalau nggak bisa jualan, omzet bakal stagnan, bahkan turun nggak karuan. Kacau, kan? “Nggak bisa jualan, Omzet bakal Stagnan” Nah, kalau pun Anda menginginkan omzet milyaran dalam waktu singkat, ternyata tidak eukup hanya jago jualan. Anda pun memerlukan tim penjualan yang solid. Mungkin bisa saja Anda meraih omzet milyaran tanpa tim penjualan, namun waktunya bakal lebih lama dan lebih berat. Tentu bukan itu yang Anda harapkan, bukan? Disitulah letak pentingnya tim penjualan. Bahkan, ada sebuah penelitian menarik yang dilakukan HR Chally Group tentang penjualan. la meneliti selama 14 tahun (1992-2006) dengan menginterview 210,000 tenaga penjual di 15 industri berbeda, dan lebih dari 80,000 pembell. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa faktor paling berpengaruh dalam penjualan adalah tim penjualan. Berikut ini rincian hasil penelitian tersebut: 1 Kompetensi Salesperson 39% 2 Solusi Total 22% 3. Kualitas Penawaran 21% 4 Harga 18% Tiga faktor pertama dari keempat faktor tersebut diatas ditentukan oleh TIM PENJUALAN. Wow... Berdasarkan data tersebut, sudah jelas bahwa adanya tim penjualan adalah cara efektif dalam meningkatkan omzet penjualan. So, masih mau menganggap bahwa tim penjualan itu tidak penting? “Milikilah Tim Penjualan, agar omzetmu makin menawan dan punya banyak pelanggan. Mantap, kan?" 58 Berbagi Peluang, Berbagi Rezeki Seringkali Saya ditanya oleh beberapa reseller dan pembeli buku Saya, “Coach, kenapa buku-buku coach Dewa nggak masuk toko buku di Indonesia?.Hmm... Jujur Saya bingung menjawabnya. Karena penjelasannya cukup rumit, ini terkait dengan bisnis model dan strategi pemasaran. Tapi kalaupun Saya mau jawab, salah satu alasan kenapa Saya menggunakan jalur reseller sebagai ujung tombak pemasaran Saya adalah karena Saya ingin berbagi rezeki dengan orang- orang yang sudah memutuskan untuk menjadi reseller Saya. Coba Anda bayangkan, apa jadinya mereka jika Saya memutuskan untuk memasarkan buku-buku Saya lewat toko buku? Tentu mereka akan kecewa, bukan? “Bersama Kita Bisa, Sendiri Kita Mati” Selain itu, perlu Anda tahu, keuntungan dari penerbitan itu cukup besar, Daripada keuntungannya Saya berikan ke toko-tako buku yang sudah panen uang, lebih baik Saya berikan peluangnya ke mereka saja. Kenapa? Selain diniatkan untuk berbagi, Saya niatkan juga untuk menclong mereka... Paham, kan? Misalnya... Berbagi komisi untuk modal bisnis yang ingin dibukanya * Melatih skill mereka agar mem menjual yang mumpuni * Memberikan ruang untuk berkenalan dengan banyak orang agar semakin banyak jaringan pertermanan yang mereka miliki iki pengetahuan dan skill * dan lain-lain Itulah alasan Saya kenapa Saya memtuuskan untuk memiliki tim penjualan berupa reseller. Hasilnya pun tak disangka-sangka, ‘omzet tembus angka milyaran berkat bantuan dan kerja keras mereka. Alhamdulillah... Makin Kuat, Makin Cepat Bisnistak selalu berjalan mulus, ada sajahambatanatau rintangan yang menghalang. Kompetitor baru terus bermunculan, keluhan pelanggan terus berdatangan, atau omzet penjualan yang cenderung stagnan, Apa yang terjadi kalau itu semua kitahadapi sendirian? Belum lagi masalah pribadi? STRESS banget, bro... | 60 2 Disinilah peran tim dibutuhkan. Tim ada untuk saling menguatkan, saling me- motivasi, dan saling meng- inspirasi. Budaya itulah yang Saya tumbuhkan diperusahaan Saya saat ini, Rapat mingguan tidak hanya sekedar membahas mengenai ide-ide baru, strategi, dan evaluasi kegiatan perusahaan . saja. Diawal rapat, setelah berdoa, kami melakukan sharing mengenai hal yang kami syukuri minggu Jalu, rencana minggu depan serta impian-impian dimasa depan. Disitulah timbul suasana kekeluargaan di perusahaan. Selalu muncul optimisme setiap selesai rapat. Dampaknya, pekerjaaan selesai melebihi harapan Saya. Tak hanya di tim internal perusahaan, hal itu pun Saya terapkan di tim eksternal perusahaan, yaitu para reseller Saya, Saya memberi ruang untuk sharing antar reseller, baik di grup blackberry, facebook,dan saat training bulanan. Hasilnya pun UAR BIASA! Reseller yang awalnya tidak bisa apa-apa mendadak lan depan omzetnya meningkat nggak karuan. Asik, kan? “Kekuatan ada dalam KEBERSAMAAN, kelemahan dekat dengan KESENDIRIAN...” \ sekedar saling menguatkan, bekerja bersama juga ™membuat percepatan. Seiring pertambahan karyawan eller, pekerjaan kantor selesai makin cepat, omzetpun at pesat. DAHSYAT! Saling Mengisi, Saling Melengkapi Tak ada manusia yang sempurna, maka Allah menciptakan kita untuk hidup bersama. Tim Bisnis yang tangguh haruslah terdiri dari orang-orang yang berkompeten di bidangnya. la mengerjakan sesual keahliannya, keinginannya, dan passionnya. Membetuk tim berarti mengumpulkan orang dengan karakter yang berbeda-beda. Setiap individu memliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kalau tidak mampu mengelola dengan baik, maka perbedaan bakal berujung percekcokan Sudah banyak kita lihat dalam dunia sepakbola, bahwa kumpulan pemain bintang berharga super mahal saat dikumpulkan tidak berarti tim tersebut otomatis mudah menjadi tim juara. Malahan, banyak yang menjadi tim biasa bahkan merana. SS: : Memang tidak mudah membentuk tim yang tangguh dalam bisnis, namun hal itu harus diusahakan demi keberlangsungan bisnis kedepan. Setiap individu dalamtim harus memahami bahwa rekan kerja ada untuk saling mengisi, saling melengkapi. Dalam tim harus ditumbuhkan iklim berkompetisi agar setiap individu mampu mengeluarkan kemampuan terbaik yang dimilikinya. Hal yang harus dihindari adalah persaingan saling menjatuhkan. Kuncinya adalah kesamaan visi, bahwa kemenangan terbesar adalah pencapaian tim, bukan pencapaian individu, Bukan Saya hebat, tapi KITAhebat. Bukan Saya berhasil, tapi KITA berhasil. Bukan SAYA luar biasa, tapi KITA Luar Biasal “Dalam sebuah tim, Berkompetisi itu harus, Bersaing itu jangan...” Banyak Relasi, BanyakRezeki Pada intinya, dalam bab ini Saya ingin menekankan kepada Anda tentang 2 hal: ¥ Anda membutuhkan tim bisnis jika ingin melakukan percepatan ~ Anda membutuhkan tim penjualan jika ingin dapat omzet milyaran Adanya tim bisnis dan tim penjualan akan membuat bisnis kita semakin tumbuh dan berkembang. Itulah yang Saya rasakan sekarang. Pekerjaan semakin ringan berkat kehadiran mereka. Jangkauan pembeli semakin luas berkat kehadiran mereka. Prinsip yang Saya pegang: “Dibalik satu orang, minimal ada 200 orang di belakangnya”. Artinya, jika Saya memillki 1000 reseller, maka minimal 200.000 orang yang akan tahu produk Saya. Andai 10%-nya membeli produk Saya, maka ada 20.000 pembeli yang akan menjadi pelanggan Saya. Dengan rata- rata penjualan produk Saya sebesar Rp 200.000, maka omzet yang Saya dapatkan bisa mencapai 2 Milyar, Bahkan, seringkali pada kenyataannya di lapangan, jumlah pembeli dan rata-rata penjualannya melebihi prediksi yang sudah Saya tetapkan. “Semakin banyak Relasi, semakin banyak Rezeki* = | LEMBAR ACTION! Siapo. soja. orang yang kemungkinan akan menjadi Tim Avengers Anda. (Tim Bisnis dan Tim Penwalan) ? Kopan Anda. akan mencari/menghubung mereka? BAB 2 _ BANJIR ORDER DARI RESELLER 66 e7 a agar target tersebut bisa tercapai. Setelah memutar otak dan belajar banyak hal, akhirnya Saya pun membuat strategi Ppenjualan yang lagi-lagi agak #GENDENG. “Walau Resellernya saja Banjir Order, apalagi Ownernya...” Dalam bab ini, Saya ingin menunjukkan kepada Anda betapa dahsyatnya dampak kehadiran tim penjualan pada kenaikan ‘omzet bisnis Anda. Materi yang akan segera Anda baca ini didasari atas pengalaman Saya di lapangan, bukan hanya omong doang. Ya, Saya memutuskan untuk memperbanyak reseller-reseller ; Saya. Tebak, apa yang terjadi dengan bisnis Saya setelah itu? Saya ingin berbagi kisah, cerita, dan pengalarnan spektakuler bagaimana Saya dan klien-klien Saya bisa kebanjiran order gara-gara merekrut tim penjualan, khususnya reseller. inilah ceritanya... Mimpi Menjadi Kenyataan Masih teringat dalam ingatan, bulan Januari 2014, Saya memiliki target ‘Omzet 1 Milyar dalam bisnis yang sedang Saya jalankan. Betapa HGENDENG-nya Saya, karena ketika Saya menargetkan hal tersebut, omzet Saya saat itu masih belasan juta rupiah per bulan, bahkan. 20 juta pun belum sampai. ‘Alhamdulillah... Izin Allah, 1 Milyar pertama Saya pasca kebangkrutan bisa tercapai dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan. Tak hanya itu, keputusan Saya untuk merekrut banyak feseller pun membuat produk Saya mampu menembus pasar |nternasional, seperti Taiwan, Korea, Jepang, Malaysia, dan Hongkong. Bahkan, salah satu reseller Saya di Hongkong mampu memiliki penghasilan puluhan juta rupiah per bulannya. Tapi Saya paham, dibutuhkan cara WGENDENG untuk mendapatkan hasil yang #GENDENG, Saya pun memutar otak bagaimana caranya Hal ini tidak mungkin akan terjadi jika seandainya Saya tidak _Menerapkan strategi penjualan dengan merekrut banyak feseller, Kenapa? Coba Anda bayangkan, jika seandainya Saya 68 hanya membuka toko di kota Saya saja, maka tak mungkin ada orderan tembus sampai ke mancanegara. Masuk akal? “Kalau punya banyak Reseller, bisnismu bakal Kebanjiran Order... Ternyata, kebahagiaan yang Saya rasakan tidak hanya dirasakan sendirian saja, tapi juga dirasakan oleh para reseller Saya. Nggak percaya? Coba simak kisah sukses mereka... Penghasilan 10 Juta Gara-Gara Reseller Salah satu reseller Saya, Afik, dulunya adalah salah satu pem beli buku Saya. Setelah ia membeli buku tersebut, ia pun tertarik untuk menjadi reseller buku-buku Saya. la merasa bahwa buku Saya sangat menarik dan bermanfaat bagi dirinya. Akhirnya ia pun memutuskan untuk bergabung menjadi Reseller Saya sejak November 2014, Pengalaman bangkrut di bisnis sebelumnya, memberikan energi tersendiri untuknya dalam berjualan. la berharap agar pengusaha pemula lainnya tidak mengikuti jejaknya hingga bisnisnya aimarhum, alias tutup. la pun bertekad untuk membantu para pengusaha agar tidak merasakan apa yang ia rasakan dengan menjual buku-buku tersebut. Semangatnya dalam membantu orang terlihat deri caranya dalam berjualan, a senang sekali memberikan edukasi bisnis pada calon pembelinya melalui sosial media. ta juga mau mendengarkan curhatan calon pemnbeli mengenai bisnisnya. Ternyata, caranya berjualan terbukti ampuh dalam meningkatkan omzet penjualannya. Hal itu dibuktikan dengan prestasinya selama ini yang mampu menjadi salah satu reseller terbaik Saya di Billionaire Store. Tak heran, setiap bulannya fa bisa meraup keuntungan dan mendapat penghasilan bersih 10 juta dari Reseller, Baginya, menjual _ bukan hanya sekedar transaksi uang dan _ barang, namun harus diiringi sernangat membantu orang lain. Melihat perjuangan Afik, Saya jadi semakin bersyukur. Karena keputusan Saya untuk merekrut banyak reseller dapat membuka jalan kebaikan, rezeki, dan penghasilan baru bagi orang lain. Alhamdulillah... Omzet 22 juta dalam 17 Hari Kini menjadi seorang reseller juga mampu menghasilkan L uluhan juta rupiah per bulan. Inilah yang dialami oleh seorang internet Marketer yang juga pemilik Billionaire-Store.com & IMEdukasi.com, Zulfadhli Ashari. la mampu Menghasilkan —Omzet 22 Juta hanya dalam 17 hari dengan modal reseller saja. “Asyik apa Asyik? *_* ‘Pemuda yang sangat gemar membaca dan melakukan riset ini mampu menghasilkan omzet puluhan juta rupiah hanya 70 dalam 17 hari saja. Salutnya, itu semua didapatkan dari bisnis Sampingannya, yaitu sebagai Reseller Billionaire Store. ‘Coba Anda bayangkan... Jika Anda mampu menduplikasi cara yang dia lakukan, lalu cara tersebut benar-benar berhasil Anda buktikan, tentu Anda yang akan bangga, bukan? Salah satu kelebihan yang dimiliki Zulfadhli adalah kemam- puannya dalam membaca peluang dan memanfaatkannya se- baik mungkin, Terbukti, ketika Saya membuat program bernama Billionaire Sales Academy, program Kompetisi penjualan antar reseller untuk mendapatkan penjualan produk terbanyak dan ‘omzet tertinggi, tanpa panjang lebar ia langsung mendaftarkan diri dalam program tersebut. Tebak siapa pemenangnya? Ya, Betul. Zulfadhli Ashari. la berhasil menjadi pemenang dan membuat pencapaian yang LUAR BIASA. Mau tahu rahasia dibalik kesuksesannya? Temukan pada bab selanjutnya. Hehehe... Omzet Naik 10x Lipat, Gara-Gara Nyontek Pemilik akun twitter @elbianconeri yang juga merupakan Owner ‘Omah Lele 78, Elias, saat ini masih aktif menjadi reseller Saya. Ketertarikannya menjadi reseller berawal dari manfaat yang ja dapatkan dari 2 buku Saya sebelumnya yaitu 30 HARI JAGO JUALAN dan DUAMIN PENGHASILAN 10 JUTA PER BULAN. ‘Omzet bisnisnya pribadi yang awalnya biasa-biasa saja tiba-tiba berubah menjadi LUAR BIASA, naik 10x lipat! Dahsyat!| Ja bercerita, walaupun sebelumnya ia belum punya pengalaman di bidang penjualan online, tapi ia memberanikan diri untuk Mmendaftar jadi reseller Saya karena beberapa alasan: mulai dari bimbingan melalui grup khusus, sistem dropship, modalnya kecil, ada marketing kit, dan tentunya komisi setiap produknya yang menggiurkan. Yang menarik darinya, bukanlah pengalaman yang ia dapatkan selama menjadi reseller Saya, melainkan pelajaran berharga yang ia dapatkan untuk diterapkan dalam bisnisnya sendiri yaitu menjual benih ikan air tawar. "Udah Nyontek Aja...” _ Ketika menjadi reseller di Billionaire Store, ia banyak belajar... + Bagaimana menjalankan bisnis dengan tim penjualan * Tahu bagaimana peranan seorang Owner dalam membangun sistem yang membuat resellernya menjadi loyal dan terus terpacu untuk menjual lebih banyak setiap produk yang ada * Tahu ternyata sapaan langsung seorang Owner tempat kita bekerja akan mempengaruhi semangat kita dalam menjual Dua minggu setelah menjadi reseller, akhirnya ia mulai berpikir kenapa sistem ini tidak ia terapkan di bisnisnya sendiri supaya meringankan beban dalam memperluas jaringan penjualannya. Dengan berbekal mengamati cara Saya dalam membangun kedekatan dan menerapkan sistem kepada semua reseller (nyontek), ia pun akhirnya mencoba mengamati beberapa customernya yang kira-kira bisa diajak menjadi reseller. Dari situlah awal peningkatan omzetnya mulai terasa memuaskan, Dari satu orang reseller, dalam satu bulan ia bisa menjual 30 ribu ekor benih ikan lele dari yang sebelumnya rata-rata 12- 18 ribu ekor perbulann, Alhasil, saat ini omzet bisnisnya naik 10x lipat menjadi 35 juta per bulan setelah mempraktikkan hasil contekan yang ia dapatkan selama menjadi reseller Saya. Dahsyat bukan? *_* #UdahNyontekAja Rekrut Reseller Baru, Omzet Naik 400% Apa yang ada dalam rasakan Anda apabila perusahaan Anda mengalami kenaikan omzet sebesar 400% dalam waktu singkat? Itulah yang dirasakan salah seorang reseller Saya, @ YayatlbnuHamid, yang saat ini sudah berhasil naik kelas dan memiliki perusahaan sendiri bernama www.jaskoko,com. 7 la bercerita bahwa sebenarnya ia sudah memulai jualan online sejak 2006. Namun usaha demi usaha tak membuahkan hasil "yang nyata. Sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk menjadi _ reseller Saya di Billionaire Store. - Saya tahu betul, selama menjadi reseller, ia termasuk kategori “reseller grade A, yaitu salah satu penyumbang omzet terbesar di bisnis Saya. Sampai suatu ketika Saya menyarankan agar dia kembali untuk membuka bisnisnya sendiri, jangan hanya jadi reseller Saya saja.Tanpa pikir panjang, ia pun kembali membuka bisnis di bidang baju muslim, tepatnya Jas Koko. _ Beberapa bulan berjalan, ja merasakan kejenuhan dalam Bisnisnya. Sampai akhirnya ia berpikir, “Kok omzet Saya segitu- u aja ya... Paling tinggi mentok diangka 40juta, itupun dibulan adhon. Haduuh...”. la pun mecoba mencari jawaban atas kebingungannya tersebut. jingga pada tanggal 1 Juni 2014, Saya mengundangnya untuk hadir di salah satu training Saya di Jakarta, Disana Says banyak rbagi dan sharing tentang ilmu penjualan dan bagaimana agar zet bisnis kita bisa naik berkali-kali lipat dalam waktu singkat. Setelah menghadiri training Saya tersebut, mas Yayat mengubah putusan dan strategi penjualannya nyata, selidik demi selidik, dulunya ia sangat pelit berbagi untungan dengan para agen dan reseller. Prinsipnya: “"Dapatkan dan nikmati keuntungan sebesar-besarnya”. Akhirnya dia memutuskan untuk merekrut sebanyak mungkin ‘agen dan reseller dalam bisnisnya pribadi, Tak hanya itu, ia pun aa rela berbagi keuntungan dengan mereka. Tebak hasilnya seperti apa? Ya, betul. Omzetnya naik hingga 400% dari bulan sebelumnya. Ajaib, bukan? “_* Omzet Naik 3900% dalam 3 Bulan Saya sangat bersyukur ketika melihat banyak reseller Saya naik kelas untuk menjadi pengusaha. Satu dari sekian banyak reseller ‘yang tak akan pernah Saya |upakan adalah pak As‘ad, owner dari Zadila Shop. Masih teringat dalam ingatan ketika dia mengeluhkan mengenai omzetnya yang masih 3 juta-an per bulan. Padahal kebutuhan hidup dan keluarganya saja mencapai 10 juta lebih per bulan. Neggak masuk akal, kan? Saat sesi coaching di kantor Billionaire Coach, dia hanya menetapkan target 15 juta per bulan. Setelah Saya hitung- hitung, profit yang dia dapatkan dengan omzet tersebut tidak akan mencukupi kebutuhan hidupnya. Akhirnya Saya menantang dia untuk menaikkan targetnya sampai 50 juta per bulan. Awalnya dia kaget dan merasa tidak percaya, “Apa mungkin, coach?”. Lalu Lac berkata, “Memang tidak mungkin pak, | kalau bapak melakukan ini sendirian”, Setelah itu Saya membeberkan strategi Sy v7 penjualannya yang Saya sarankan. £ Setelah mendengar strategi dari ee eee ae 7S Saya, akhirnya muncul keyakinan dalam dirinya. Terlebih lagi setelah Saya meminta ia untuk mengingat kembali keluarganya dan membayangkan skemario terburuk yang kemungkinan terjadi dalam hidupnya, keyakinan tersebut semakin membesar. Coba tebak, apa yang terjadi di bulan berikutnya? Alhamdulillah... dengan izin Allah, dia mampu mencapai ormzet lebih dari 50 juta dalam sebulan. Bahkan, dua bulan berikutnya, omzetnya naik 3900% yaitu sebesar 120 juta dalam sebulan, Luar biasa, bukan? K 9 saya me folas di reall vitionaie sebab ZaDila Shop tiap hari BANYAK alhamdulillah butan ini Mereka Sudah Membuktikan Mungkin Anda bertanya. “Lho, coach, strategi itu kan berhasil diterapkan di bisnisnya coach Dewa saja. Kalau di bisnis Saya, apa mungkin?", Pertama, coba Anda lihat kembali cerita Saya sebelumnya. Rata-rata dari mereka sudah berhasil menerapkan: strategi yang Saya ajarkan di bisnisnya masing-masing, bukan hanya ketika mereka menjadi reseller Saya. Kedua, strategi ini sudah Saya | | 76 ajakan kepada klien, reseller, dan alumni training Saya hingga pada akhirnya mereka memiliki omzet ratusan juta bahkan milyaran rupiah per bulan, Tidak percaya? Beri Saya waktu untuk meyakinkan Anda dengan cerita dari mereka... “Sukses 1x adalah kebetulan. Sukses 2x adalah keberuntungan. Sukses berkali-kali adalah kemampuan. ADA ILMUNYA...” Melanglang buana Hingga 5 Benua Tidak mudah bagi pengusaha skala UKM menembus pasar Eropa. Namun, hal ini tidak berlaku bagi salah satu klien Saya asal Surabaya, Pak Yuza, pengusaha Sepatu Hujan Cosh dan aksesoris bikers. Kini produknya telah menembus pasar mancanegara. Produknya telah melanglangbuana ke negara-negara di 5 benua seperti Malaysia, Singapura, Australia, Thailand, Brazil, Afrika, Amerika dan Belanda. TT Awal bertemu beliau, permasalahan yang dihadapi adalah _ banyaknya stok yang menumpuk di gudang. Kini, setelah beliau menerapkan teknik closing yang Saya ajarkan, serta strategi bagaimana mendapatkan dan membina distributor, agen dan reseller, omzetnya meningkat pesat. Dari yang awainya sekitar 70-an juta, Kini omzetnya sudah mencapai 1 milyar dalam § bulan. Dari omzet tersebut, peran dan kontribusi dari tim penjualan sangat besar. Bahkan lebih dari 90% berasal dari penjualan 43 distributor dan ratusan agen yang tersebar di seluruh Nusantara, Sekali lagi perlu Saya tekankan, pencapaian ini tidak akan terjadi jika pak Yuza tidak menggunakan tim penjualan dalam memasarkan produknya. Mustahil rasanya melanglangbuana hingga 5 benua jika tak ada tim penjualan yang terus -mensupportnya. “Tanpa Tim Penjualan, Omzet Milyaran hanya jadi Khayalan..." Omzet 1,3 Milyar dalam Hitungan Bulan Jika Anda saat ini omzetnya masih jutaan, bahkan bisa dibilang jauh dari angka milyaran, tolong jangan putus harapan. Anda perlu tahu kisah dari salah seorang klien Saya berikut ini. Erlyanie, owner Cream BPS erl, pertama kali mengenal Saya adalah ketika seminar 17 Teknik Closing di Bandung. Karena merasakan manfaat yang luar biasa dari seminar tersebut, akhirnya ia pun memutuskan untuk mengikuti One Day Training Saya yang bersifat lebih eksklusif. la hadir tak sendirian, tapi bersama tim penjualannya. Saat itu omzet yang ia miliki masih sekitar 200 juta per bulan. Setelah training, kami pun melakukan sesi private coaching. Saya tanya, “Mba, berapa target omzetnya tahun ini?” Tanpa_ pikir Panjang, ia menjawab: “5S Milyar kang...”, Hehe... Kalau Anda jadi Saya, mendengar Jawaban tersebut, kira-kira respon Anda seperti apa? Menguatkan dia atau menertawakan dia? Orang mungkin akan menertawakannya, bukan? Mengingat targetnya tersebut sangat jauh dari omzet yang dimilikinya sekarang. Tapi disini Saya ingin tekankan: Dl DUNIA INI TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN, SELAMA KITA YAKIN. private coaching tersebut? 50 yas. Soalnya sy Tembus Target 1,3 Mg jd ga ada Hukuman sap TEMBus MILYAR / | | Tebak, apa yang terjadi beberapa bulan kemudian setelah sesi | © Ola kang saya ga jd beli BUKU nya Selisih hanya kurang dari 6 bulan, kini mba Erlyanie sudah bisa tembus omzet 1,3 Milyar per bulan. Asyik, bukan? Nah, kira- 3 Milyar Pertama dari Bisnis. Bagalmana perasaan Anda ketika Anda mampu membuktikkan judul buku ini dan tembus omzet milyaran per bulan? Anda tentu bahagia bukan? Itulah yang dirasakan oleh salah satu klien ‘Saya... Eka, Owner dari Manjakani KANZA, telah membuktikan judul dari buku yang sedang Anda baca ini. Bagaimana tidak, bermodalkan tim penjualan yang dahsyat dan loyal, kini ia telah telah mengantongi omzet rata-rata per bulan hingga Rp 1 Milyar dari bisnis yang digelutnya yaitu Manjakani KANZA. Bahkan, Saya pernah memergoki saldo rekeningnya tembus angka 3 Milyar berkat bisnis yang sedang dijalankannya saat ini. Tapi tahukah Anda, dari omzet yang didapatkan tersebut, ia tidak mampu mencapainya jika ia hanya melakukannya sendirian? Ya, dari omzet yang didapatkan tersebut, ia tidak mempungkiri bahwa kontribusi dan kehadiran tim penjualan sangat besar bagi pertumbuhan bisnisnya. Tanpa bantuan tim penjualan, ia tidak mungkin tembus omzet milyaran seperti sekarang. Sampai buku ini ditulis, saat ini ia telah memiliki tim penjualan kurang lebih 16 distributor, 30 agen, dan 200 reseller. Bukan hanya di Indonesia, Resellernya juga ada di Malaysia, Singapura, Cina, hingga Qatar. Junggu dulu... Saya yakin Anda akan lebih terkaget lagi ketika mengetahui penghasilan salah satu resellernya di Singapura. Tebak, kira-kira berapa? Ya, penghasilan per bulannya tembus 1 milyar rupiah. Dari situlah ia mampu mengantongi keuntungan 80. hingga 1 milyar. Kok bisa? Karena ia menjual produknya di Singapura dengan harga yang lebih mahal. Gendeng, kan? “Kalau Resellernya saja Penghasilannya Milyaran, apalagi Ownernya...” Saatnya Jadi Pemain, Bukan Hanya Jadi Penonton Masih banyak kisah, cerita, dan pengalaman Saya, klien, reseller, alumni, dan pembaca buku-buku Saya yang telah merasakan dampak LUAR BIASA ketika mereka memutuskan untuk membangun tim penjualannya dengan sistem reseller, Strategi ini sudah terbukti AMPUH, jika Anda sudah tahu ilmunya dan MEMPRAKTIKKANNYA. Namun perlu Anda ketahui, bukan itu yang ingin Saya tunjukkan. Saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa dulunya mereka SAMA SEPERTI ANDA, tidak tahu apa-apa, dan bingung harus bagaimana. Sampai pada akhirnya mereka mampu membuktikan bahwa mereka bisa. So, jika mereka saja bisa, maka Anda pun pasti bisa! “Jangan iri dengan pencapaian orang. Cari tahu polanya, alasannya, dan caranya bagaimana mereka bisa seperti itu...” Kini saatnya Anda menjadi pemain atas kesuksesan yang Anda buat, bukan hanya jadi penonton atas kesuksesan orang lain. Buktikan! Keyokinan baru apa yang muncu dari diri Anda sebelah membaca. bab ini? Keyokinan positit apa. lagi yong ingin Anda. viaroken kepada. Saya. setelah mernbaca. bab ini? BAB 3 OWNER SABLENG, RESELLER GENDENG 84 * “peseller Hebat hanya untuk Owner yang Hebat” Kalau melihat judul di bab ini, pasti yang terlintas dalam benak Anda adalah film yang juduinya "Wire Sableng”. Betul? Kalau Anda benar-benar tabu film itu, Saya sudah bisa tebak berapa usia Anda sekarang. Hehehe.. Tapi tenang, Saya tidak ingin menyinggung Anda. Bukan itu yang ingin Saya bahas. Dalam bab ini, Saya ingin mengajak Anda untuk menjadi orang GILA! Gila bukan dalam arti yang sebenarnya. Gila dalam artian memiliki pemikiran yang besar dan tak normal dalam menumbuhkan perusahaannya. Mari kita bahas... Owner, Cermin dari Perusahaan Tidakkah Anda sadar, bahwa Owner adalah cermin dari sebuah perusahaan? “Sika Ownernya loyo, bisnisnya ikut loyo. Jika Ownernya sableng, bisnisnya ikut sableng...” Banyak yang mengeluh pada Saya tentang omzet bisnisnya yang terug menerus menurun. Mereka mengeluhkan timnya yang kurang greget dalam menjalankan bisnisnya. Baik itu karyawan internal, maupun tim penjualan eksternal seperti distributor, agen, atau reseller. Jujur, Saya pun pernah mengalami hal yang sama. itu terjadi ketika karyawan dan tim penjualan tidak berjalan sesuai yang Saya harapkan. Sayapun mulai_ menyalahkan as Orang-orang di sekitar Saya. Hasil- nya, bisnis makin menurun, bahkan cenderung ancur! Hingga suatu hari, Saya teringat pesan guru bisnis Saya, “Orang-orang hebat hanya akan hadir pada owner yang hebat. Jika saat ini kamu mengeluhkan timmu yang buruk, itu karena pemimpinnya buruk, Maka ubahlah dirimu jadi yang terbaik, agar engkau mendapatkan orang yag terbaik pula” ileb| ql lak are mulai mengubah diri Saya dan berusaha menjadi Pemimpin yang baik. Tidak perlu menunggu lama, akhirnya datang orang-orang terbaik di tim Saya yang hingga kini terus mendukung pertumbuhan bisnis Saya. | eer yang selalu Saya pegang hinga kini adalah, “Business is about the Owner”. Perbaiki isn i one baiki ownernya, maka bisnisnya akan ikut pen Fares itu, sebelum Saya menyelesaikan masalah teknis dibisnis, biasanya Saya mengecek diri sendiri terlebih dahulu: * Apakah orang tua Saya merestui bisnis Saya saat ini? * Apakah pasangan Saya mendukung bisnis Saya saat ini? « Apakah Saya sudah menjauhi dosa-dosa besar? * Apakah selama ini Saya bersikap sombong dan pelit? Jika semuanya beres, maka $a’ i 4 ya baru melanjutkan ke hal- lannya yang bersifat teknis. " a Hal ini bukan hanya tentang pertumbuhan bisnis saja, owner juga merupakan cerminan perusahaan. Begini urutannya... OWNER -> Perusahaan -? Trust -> Pembeli -> Omzet Kalau image owner bagus, maka brand perusahaaan ikut bagus, kepercayaan pembell meningkat, pembeli semakin banyak, dan omzet pun akan melesat naik nggak karuan. Sebaliknya, ketika image owner ancur, image perusahaan ikut ancur, maka kepercayaan pembeli ancur, pembeli menjauh, dan omzet pun luluh. T_T Tim Penjualan Meraih omzet milayaran tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi kalau semuanya hanya dijalani sendirian. Maka dari itu butuhTIM PENJUALAN. Tentu, untuk membangun tim penjualan hingga meraih omzet milyaran tidaklah gampang. Ada proses yang harus dijalani, Ada kompenen yang harus dimiliki. Bagi Saya, ada 3 komponen penting dalam membentuk tim penjualan: 1. Owner Sableng 2. Manajer Tangguh 3. Reseller Gendeng 87 OWNER Sableng Banyak diantara kita menginginkan bisnisnya tumbuh dengan pesat, namun berakhir dengan kegagalan. Ternyata, bukan karena faktor dari luar yang menyebabkan itu gagal, melainkan masalah tersebut berasal dari dalam. Lalu, bagaimana solusinya? Kalau Anda ingin omzetnya jadi milyaran per bulan, saatnya jadi ‘Owner Sableng! Eitttss.. Sableng disini bukan gila dalam arti sebenarnya, maksudnya omzetnya naik nggak karuan dalam waktu singkat hingga orang-orang bilang gila. Paham, kan? hehe... “Ownernya Malas, Timnya Lemas. Ownernya Semangat, Timnya Dahsyat...” itu yang Saya lakukan supaya omzet bisnis Saya meningkat pesat. Saat itu orang-orang sekitar menyebut Saya gila karena mimpi dan rencana omzet milyaran Saya. Bayangkan saja, omzet masih jutaan, tapi berani-beraninya punya target omzet milyaran dalam hitungan bulan. Sableng, kan? *_" Namun, yang terjadi selanjutnya adalah Saya mampu mendapatkan apa yang awalniya orang bilang gila dengan lebih cepat. Alhamdulillah... Izin Allah. Hal ini pula yang dilakukan klien-klien Saya supaya omzetnya dapat naik drastis. Saya selalu bilang, “Kalau mau omzetnya begitu-begitu saja, cukup tetapkan target dan action yang biasa saja. Tapi kalau mau omzet ratusan juta bahkan milyaran, jadilah owner sableng. Gimana, siap?", Terbukti orang-orang yang komitmen jadi Owner Sableng omzetnya saat ini naik nggak karuan. DONGKRAK Kalau Anda bagaimana, masih mau jadi owner biasa-biasa saja, atau ikut-ikutan Sableng? Tidak sulit untuk mengetahul Anda termasuk Owner Sableng yang omzetnya bakal ratusan juta bahkan milyaran, atau hanya Owner Biasa yang omzetnya bakal recehan. Ciri-cirinya sudah kelihatan, Nah, apa saja ciri-cirinya? Ini dia... Mimpi GILA Baru disebut owner sableng kalau sudah punya impian yang GILA. Ngetesnya gampang. Coba katakan impian Anda ke temen-temen sekitar, Kalau jawaban mereka, “Ooooo...” berarti masih biasa saja. Tapi kalau mereka bilang, “Gila, lu...", “Ngimpi...”, “Nggak mungkin,lah...”, “Mustahil!", dan sejenisnya, berarti mimpi Anda sudah benar-benar gila. Hehehe. 83 Action BRUTAL Tak cukup hanya punya mimpi gila, tapi juga Anda harus action brutal. Orang action brutal paling senang belajar dan praktik. Belajar dulu, habis itu langsung praktik. Tapi jangan sampai asal action. Kebanyakan action, eh lupa belajar. Bangkrut, deh... Atau, banyak belajar, tapi nggak action-action. Percuma, deh.. Sat ini ilmu bisnis sudah mudah didapat sehingga kita bisa belajar kapanpun dan dimana pun. Namun walaupun begitu, tetap saja banyak yang gagal. Mengapa? Ternyata banyak dari mereka tidak segera Action Brutal habis belajar. ¥ Habis ikut training bukannya praktik langsung, eh malah bilang, “Kalau cuma ngomong doang semua juga bisa. Kenyataan tidak semudah yang dia omongin” v Setelah baca buku cuma ngomong, “Oohhh, gini doang.. Dari dulu sudah tahu ilmu kayak gini” ¥ Habis dinasehati mentor bilangnya, “Ternyata ilmunya cuma segini. Tahu gitu nggak perlu dateng kesini” ¥ Setelah diberi masukan oleh konsultan dalam hati malah bilang, “Yahhh.. ternyata masukannya sederhana banget. Rugi Saya bayar dia mahal-mahal” Apakah itu yang Anda lakukan saat ini? Pantes omzetnya gitu- gitu saja... “_* hehe.. =f 50 Parahnya, kalau ownernya biasa-biasa saja, maka resellernya ikut biasa-biasa saja. Maka kalau ada yang ngeluh bilang resellernya nggak semangat, penjualannya sedikit, dan nggak PO jualan, biasanya ownernya juga gitu. #UdahNgakudja Bakal percuma ilmu membina tim yang akan Saya jelaskan nanti, kalau untuk mengatur diri sendiri saja belum mampu. Sebelum Anda perbaiki reseller Anda, perbaiki diri Anda terlebih dahulu. Kalau owernya nggak berani mimpi tinggi, mana mungkin resellernya berani. Kalau ownernya males action brutal, apalagi resellernya. “Menjadi Owner tak harus pakai dasi. Paling Penting: Miliki Visi serta Misi...” Seorang Owner harus memiliki visi yang besar terhadap perusahaannya. Visi inilah yang akan membuat tim Anda terus bersemangat untuk mengejar target demi memajukan perusahaan, Sudahkah Anda menjadi Owner Sableng sehingga membuat tim penjualan Anda bekerja maksimal? Coba jawab pertanyaan Saya... * Apakah Tim Anda bangga bekerja di perusahaan yang Anda pimpin sekarang? + Apakah Tim Anda juga bangga 1 bekerjasama dengan owner seperti Anda? * Apakah Tim Anda percaya diri saat menjual produk-produk dari perusahaan Anda? * Apakah Tim Anda siap menjadi pembela Anda jika ada kompetitor yang berusaha menjatuhkan Anda? » Apakah Tim Anda rela mengeluarkan uang lebih untuk bisa memajukan perusahaan Anda, tanpa Anda minta? Itu merupakan pertanyaan yang Saya ajukan pada diri Saya sendiri agar Aaya mampu menjadi owner sableng yang benar- benar tim saya impikan. Saya bersyukur, saat ini memiliki tim penjualan tangguh dan militan. Banyak dari mereka yang memberi lebih dari yang Saya minta. Ada yang mendesainkan marketing kit produk, membuatkan website, bahkan sampai membela jika ada orang yang ingin menjatuhkan Saya maupun bisnis saya. Salut untuk tim penjualan Saya... Angkat 2 jempoi! Tugas Anda sebagai Owner Sableng * Buattim penjualan Anda berlomba-lomba menjual produk Anda lebih banyak >> Berikan REWARD bagi Penjual TERBAIK * Buat tim penjualan Anda memberikan service terbaik ke setiap customer >> Sediakan Marketing Kit serta Script Jawaban Penolakan dan Keluhan Pelanggan * Buat tim penjualan Anda merasa rugi jika targetnya tidak tercapai >>Buat BONUS Pencapaian 92 * Buat tim penjualan Anda bangga dengan produk yang mereka jual >> Pastikan Produk Bermanfaat dan Berdampak, Tingkatkan Brand Bisnis Anda, serta Siapkan Testimoni Tokoh dan Customer yang Puas * Buat tim penjualan Anda ‘terpaksa’memenuhi targetnya >> Buat PUNISHMENT MANAJER Tangguh Jika Anda ingin benar-benar menjadi sebagai Owner, maka Anda harus memiliki seorang manajer untuk memastikan strategi dan rencana Anda berjalan dengan baik., “Owner Mengispirasi, Manajer Mengeksekusi” Dalam sebuah tim penjualan, Owner ditugaskan sebagai LEADER. la bertugas untuk memikirkan rencana strategi dan capaian 93 besarnya. Sedangkan Manajer berperan untuk memastikan goal owner tersebut tercapai. Sebagal Owner, Anda juga harus mengevaluasi kinerja Manajer Anda. Maka, Anda buat target bagi menajer Anda. Ada 5 hal yang harus Anda ukur dari Kinerja Manajer Penjualan Anda, 1. Jumlah Reseller per Bulan 2. Penjualan setiap Reseller 3. Tingkat Keluar-Masuk Reseller Apa saja tugas seorang Manejer Penjualan? * Menetapkan Target Perdaftaran Tim Penjualan per bulan * Menetapkan Target Omzet Bulanan Setiap Tim Penjualan * Menghubungi satu per satu tim penjualan secara rutin * Menanyakan kabar mereka * Menanyakan kendala apa yang dialami dalam menjual * Menerima keluhan, masukan serta saran tim penjualan * Memotivasi mereka untuk menjual lebih banyak * Menginformasikan produk baru atau program promosi baru yang dibuat oleh pusat * Memastikan distribusi produk dari pusat ke tim penjualan * Memastikan reseller sudah paham mengenai aturan, larangan, serta hak dan kewajiban sebagai tim penjualan di perusahaan Ss eae 94 RESELLER Gendeng Inilah ujung tombak bisnis Anda dalam menghasilkan uang. inilah orang-orang yang berhadapan langsung dengan customer. Mereka adalah Tim Penjualan Anda. Disini, Saya memberi istilah #ResellerGENDENG, Ini hanya Istilah Saya saja ya, biar nyambung, hehehe... *maksa* Tentu tak cukup hanya owner dan manejer saja yang bersemangat, resellernya pun harus bersemangat. Jangan sampai mereka loyo... * Saat diberi target penjualan, bukannya bersemangat, eh malah menjatuhkan: “Gede banget targetnya, mana mungkin orang baru sepeti Saya bisa mencapainya!”, “Ah, mustahil. Ownernya ngawur banget kalau ngasih target...“, dan lain-lain * Pas diberi nasehat malah berdebat: “Kok, sarannya biasa banget. Kalau itu sudah tahu dari dulu...”, “Halah, ngamong doang. Gak perlu diberitahu juga sudah paham. Ada saran lain?”, dan lain-lain « Ketika diberitahu aturan malah melawan: “Ah, eh sudahlah, aturannya (+ terlalu ribet. Saya jadi A males...”, “Profesional / nggak, sih! Aturan- nya nggak jelas banget. Pebisnis amatiran...” 95 Kalau reseller Anda banyak yang seperti ini, dijamin bakal bikin Anda gendeng beneran. Parahnya lagi, reseller loyo ini suka ngajak-ngajak orang lain. Dia tidak ingin loyo sendirian. Akibatnya loyo semua tim penjualan Anda, Tidaaaaaakkk...!! T_T Segera “basmi” reseller-reseller seperti ini dengan memo- tivasinya, Tapi kalau sudah dimotivasi berkali-kali tetap nggak mempan, bisa jadi mengeluarkan dan memutus hak resellernya adalah jalan terbaik. Ini dilakukan agar reseller lain tidak tertular virus negatifnya. Setuju? “Semangat itu Menular, Keluh Kesah pun Menular. Waspadalah! Waspadalah! !” Sebaliknya Reseller Gendeng harus Semangat saat diberi target, mengikuti setelah dinasehati, dan berjalan sesuai dengan aturan, Bagaimana Reseller Anda saat ini, apakah termasuk reseller yang bikin omzet Anda Gendeng (NAIK) atau malah bikin Anda Gendeng beneéran (GILA)? *_* Saat Semua Bersatu Anda bisa belajar dari alumni training Saya, Pak Udi. Owner Sableng yang satu ini adalah termasuk alumni training yang LUAR BIASA! Saat itu ia menjalani dua profesi, sebagai pebisnis dan karyawan, Meski ia berbisnis sambil bekerja, saat training ia berani menetapkan target tinggi untuk bisnisnya. Agar komitmen pada targetnya, ia pun membuat reward dan punishment. let 96 7 Hebatnya, ia juga mengajak resellernya untuk punya target LEMBAR ACTION! yang tinggi. Tak hanya itu, ia juga mengajak resellernya untuk ' P a memiliki reward dan punishment. la sadar, tidak mungkin ia Apo. peo, positif yang Anda. dapatkan dalam bab ini? capai targetnya sendirian. Apa yang terjadi di bulan berikutnya? Pak Udi MENYESAL! i satu jurus Jago Closing, omzet 780 i juta untuk satu bulan tercapal bulan g ini. Greats. Terima kasih ilmunya Coach Dewa. Ternyata satu jurus bisa ean ee ae mah bisa saya capai selama ini. seteiah membot ri? cemeaa fey Rena Coach pe: yore ofan free on a Dewa. & la menyesal, mengapa itu tidak dilakukannya dari dulu. Hal ini karena ternyata target omzetnya sudah tercapai di pertengahan bulan. Padahal, sebelumnya ia sulit sekali mengajak resellernya q untuk mengejar target. Kini omzetnya tembus mendekati angka 1 milyar, yaitu 700 juta per bulan. Edan, kan? BAB 4 BISNIS RECEHAN VS BISNIS MILYARAN 100 “Omzet Milyaran tidak bisa dicapai dengan Mental Recehan..." Mungkin saat ini terngiang-ngiang dalam benak Anda pertanyaan seperti ini, “Coach, Saya pengen banget tembus omzet milyaran. Masalahnya, apa mungkin?” «_- Hehehe... Sangat wajar jika Anda berpikir demikian, karena manusia cenderung mengukur sesuatu berdasarkan ukuran yang mereka yakini. Itu pula yang terjadi pada Saya, saat omzet ‘Saya masih jutaan, awalnya Saya ragu, “Apa iya bisa tembus omzet milyaran. Kayanya nggak mungkin deh...”. Sampai pada akhirnya Saya mematahkan keraguan tersebut dan mencoba berpikir positif, “Bagaimana ya caranya supaya omazet bisnis Saya tembus milyaran?” “berpikir keras™ Ah, Mustahil! Jika Anda bertanya kepada Saya, “Coach, mungkin nggak ya bisnis Saya tembus omzet milyaran?”. Jawabannya: NGGAK MUNGKIN! Nah, lho.. Ya, nggak mungkin terutama jika Anda saat ini belum punya bisnis sama sekali. Ya iya lah, bagaimana mau punya omzet milyaran, kalau bisnisnya saja nggak punya? *tepuk jidat* Terlebih lagi jika Anda tipe orang yang berharap mendapatkan segala sesuatu dengan cara yang instan. Misal, Anda berharap setelah membaca buku ini tiba-tiba Anda ingin langsung dapat duit milyaran. Ya nggak bisa secepat itu dong! Butuh proses, waktu, dan perjuangan yang keras, 101 lamun jika saat ini Anda sudah punya bisnis, kemungkinan sangat besar. Anda bisa mencapai omzet milyaran dalam fungan bulan. Tentu jika Anda ingin mencapainya dalam waktu ij sangat cepat, butuh perjuangan yang. cukup melelahkan. , Kan? ktor Omzet Milyaran h satu guru Saya pernah kepada kepada Saya, “Wa, ilmu an dan ilmu milyaran itu beda. Imu milyaran dan ilmu nan juga beda. Beda hasilnya, beda ilmunya...". gara perkataan tersebut, Saya makin penasaran, ngnya perbedaannya dimana? terus mencari-cari jawaban atas pertanyaan Saya tersebut. ya pun terus bertanya kepada diri Saya sendiri, “Bagalmana ya faranya supaya omzet bisnis Saya tembus milyaran?”. Akhirnya ya menemukan jawabannya. Yes! 102 Ternyata ada 2 faktor yang menentukan sebuah bisnis bisa tembus omzet milyaran atau tidak. 2 faktor tersebut adalah: v MODEL Model pakaian? Bukan.. Bukan itu maksudnya, Model disini artinya CONTOH SUKSES. Ya, kita harus mencari tahu, apakah ada bisnis lain yang serupa dengan kita yang pernah tembus omzet milyaran per bulan? Inilah yang dimaksud dengan model, Model adalah contoh sukses yang bisa Anda contek habis-habisan. Misalnya, ketika Saya buka bisnis clothing @KaosMilyarder, i ‘Saya bertanya kepada tim Saya, “Apakah kalian yakinbahwa | bisnis beginian bisa tembus omzet milyaran? Tolong beri Saya cantoh siapa pengusaha di Indonesia yang sudah berhasil menekuni bisnis serupa dan bisa tembus omzet milyaran”. Tim Saya menjawab, “Sebenarnya kalau hanya \ sekedar jual kaos dengan konsep tertentu, sulit banget mas, Tapi kalau nerima orderan partai, atau orderan kaos dari luar seperti perusahaan, komunitas, atau sejenisnya, sangat bisa mas”, i Mendengar jawaban dari tim Saya yang sudah malang \ melintang di dunia perkaosan, simpulan Saya adalah: | TIDAK ADA MODEL SUKSES untuk jenis bisnis serupa dengan model bisnis yang sama, kecuali kita melakukan hal-hal yang dikatakan tim Saya di atas. Maka wajar, salah satu bisnis Saya tersebut sampal saat ini omzetnya masih jutaan, belum sampai milyaran. “Cari tahu Modelnya, Contek Habis-Habisan” 103 Mulai sekarang, coba Anda cari tahu dan lakukan hal-hal berikut ini... * Siapa pengusaha sukses di Indonesia yang terbukti memiliki omzet milyaran per bulan? Siapa saja? * Siapa diantara mereka yang memiliki model bisnis yang serupa dengan Anda? * Kapan Anda ingin mendatanginya dan belajar darinya? | fie tos 105. ¥ KEYAKINAN Ini berhubungan dengan keyakinan Anda terhadap bisnis yang Anda jalankan. Coba Saya tanya... * Apakah dia benar-benar sukses? Bagaimana kesuksesannya? * Apakah Anda benar-benar yakin dengan bisnis yang sedang Anda jalankan saat ini? *® Apakah Anda yakin bisnis tersebut akan mendulang kesuksesan besar di kemudian hari? * Apakah Anda yakin bisnis tersebut bisa tembus omzet * Jika Anda tidak menemukan model yang sukses di milyaran per bulan? Indonesia, apakah ada pengusaha dari luar negeri yang beramzet milyaran dengan jenis bisnis serupa dengan Anda? Siapa? -Kalau jawaban Anda “tidak yakin”, maka bisa dipastikan bisnis Andaakan tetap beromzet recehan. Lho, nyumpahin, ~Coach?Nggak, bukan nyumpahin. Simpeinya begini.. Kalau Anda saja sebagai ownernya tidak yakin bisnisnya akan ‘terus tumbuh dan omzet milyaran, apalagi Saya. Kalau _membayangkannya saja tidak bisa, apalagi mencapainya. i -Masuk akal? Mulai sekarang, coba Anda jawab pertanyaan Saya berikut ini... _* Keyakinan negatif apa yang menghambat Anda _ sehingga membuat Anda berpikir bahwa Anda tidak Mmampu tembus omzet milyaran per bulan? * Bagaimana cara Anda agar bisa belajar darinya? 106 + Apa dampak terburuk yang akan terjadi pada bisnis Anda jika Anda masih mempertahankan keyakinan negatif tersebut? * Keyakinan positif apa yang ingin Anda tanamkan dalam diri Anda agar bisnis Anda bisa tembus omzet milyaran per bulan? 107 ida Modelnya, Tapi Nggak Yakin bisnis Anda berada dalam kondisi seperti ini, justru enak finget. Artinya, sudah ada bisnis lain yang sudah membuktikan fan berhasil meraih omzet milyaran. Tinggal Anda contek habis- Vi bisan. Caranya? _* Amati model bisnismya secara detil, mulai dari apa yang dijual, siapa marketnya, apa channel promosinya, bagaimana cara membangun customer relationshipnya, apa saja aktivitasnya, darimana saja sumber pendapatannya, apa saja komposisi tim yang dimiliki, siapa saja partnernya, apa saja pengeluaran tiap bulannya, dan lain-lain. Bandingkan dengan model bisnis Anda saat ini, mana yang, sama, mana yang beda. Contek secara detil dan berikan sentuhan modifikasi yang. unik, Tentu harus lebih baik 108 Intinya, #UdahNyontekAja. Ingat, ini bisa Anda lakukan jika Anda memiliki MODEL-nya. Tapi jika Anda sendiri tidak yakin mampu menyontek dan meniru kesuksesanmya, saran Saya: HUdahTutupAja. Lho, kenapa? Ya percumma. Anda berbisnis tujuannya untuk apa? Kecuali jika Anda sudah merasa puas dengan kondisi sekarang dan hanya mengejar target omzet recehan, silakan pertahankan. Yakin Banget, tapi Nggak Ada Modelnya "Coach, Saya 100% yakin bahwa bisnis Saya bisa tembus Milyaran. Tapi Saya bingung, soalnya nggak ada modeinya Gimana?” Tenang... Orang-orang sukses terdahulu pun awalnya demikian, sama seperti Anda. Modal mereka hanya satu: KEVAKINAN, Ya, mereka sangat yakin dengan impian yang telah mereka buat. Misalnya, siapa yang menyangka Aqua sekarang ada dimana- dimana, bahkan jadi model sukses untuk air mineral. Siapa yang mengira Pocari Sweet bisa sukses dan dikenal seperti sekarang, padahal dulunya ditolak oleh banyak orang. Siapa yang mengira Tao Kae Nai bisa menjadi contoh bisnis makanan ringan yang digemari oleh anak-anak muda 109 tama ceritanya tentang pengusaha. Mereka semua hanya jodalkan keyakinan. ya, KEYAKINAN! ‘iho, itu kan merk-merk dan pengusaha dari luar negeri, kalau Il indonesia ada nggak?” Jowabannya: BANYAK! fisalnya... * PecelLele Lela. Rangga Umara sangat pintar merebranding pecel lele sehingga memilki konsep yang berbeda dibandingkan pecel lele lainnya Ayam Bakar Masmono. Mas Mono begitu lihai membrandingkan produknya sehingga menjadi Ayam Bakar yang digandrungi banyak orang di Indonesia Maicih, Reza Nurhilman (Axl) begitu cerdas dalam memboomingkan produk kripiknya di Indonesia, sehingga banyak anak muda yang meniru konsep bisnisnya tersebut dan masih banyak lagi hkan, salah satu Bisnis penerbitan Saya saat ini, Delta jputra, dibangun hanya bermodalkan mimpi dan keyakinan, Pl agar buku-buku terbitannya bisa bermanfaat banyak Para pengusaha di Indonesia, semakin banyak orang 1 gemar membaca, dan rela menginvestasikan uangnya pertumbuhan bisnisnya. YAKIN bahwa walaupun buku- jKunya yang dijual dengan harga mahal, akan banyak peminat pembelinya. Tak heran, bermodalkan keyakinan tersebut, ‘arang Delta Saputra menjadi trendsetter buku-buku mahal Indonesia. Bayangkan saja, setiap bukunya rata-rata dijual 110 dengan harga 200-300 ribu. Padahal dengan ukuran dan jenis buku yang serupa, buku yang lain paling harganya hanya 60- 80rb. Gila, kan? Tapi buktinya laris juga... Alhamdulillah... Ingat: modal KEYAKINAN! yakin, PASTI LARIS... PASTI MILYARAN... Apa pelajaran yang Anda dapatkan dari kisah-kisah di atas? Ya, betul. Anda harus benar-benar yakin dengan bisnis yang i sedang Anda jalankan saat ini. Supaya keyakinan Anda berjalan mulus dengan kenyataan, Anda pun perlu mendapatkan HIDAYAH dari Yang Maha Kuasa, Dapatkan kunci gembok ! kesuksesan untuk omzet milyaran Anda, Caranya? Dekati Allah... iya, Allah, Titik! Ketekunan, Kunci dari Segalanya Saya meyakini, 59% manusia memiliki bakat terpendam dalam || dirinya masing-masing, sisanya adalah faktor ketekunan dan pembelajaran, Setiap pembelajaran pasti butuh ketekunan, | Ketika kita tekun mempelajarinya dan mengamalkannya, maka kita akan sukses. [tulah yang harus kita yakini. “Ketekunan adalah kunci dari segalanya” | Saya pernah meniru persis apa yang dilakukan oleh Tao Kae Noi d/ bisnis ke-8 Saya. Hasilnya? Alhamdulillah,, Sekarang almarhum, alias tutup. Bangkrut! Lho, kok gagal? *Garuk-Garuk Tembok* 111 } wat merenung dan mencari tahu akibat kegagalan Saya grsebut, ternyata Saya tidak cukup tekun dalam menjalankan is ini. Model sih ada, keyakinan juga ada, tapi tetap saja Kok bisa? nyata jawabannya: lisnya” ta kenapa, tidak ada energinya. Jualan loyo, produksi ble, imbasnya keuangan seret. Bangkrut deh... T_T “Saya TIDAK TEKUN Menjalankan ahkah Anda mengalami hal serupa seperti Saya? (incinya ada pada KETEKUNAN. Ciri-ciri orang yang tekun itu... Tidak pernah puas. Terus belajar dengan maksimal sampai titik darah penghabisan. Memiliki gairah atau passion. Kalau bicara, matanya “bercahaya’ dan memancarkan energi tersendiri. Punya alasan yang kuat, Setiap tindakannya didasari oleh alasan yang kuat, tidak hanya sekedar asal jalan. 112 * Suka duka dijalani, Walaupun konsekwensi terberat harus ia jalani, ia tetap lakukan. * Tanpa tapi, tanpa nanti. Nggak pernah menunda sampai besok, lusa, minggu depan, bulan tahun, tahun depan, atau kapan-kapan. * Ne reason: TIDAK ADA ALASAN. Pokoknya, dikerjakan. Titik! harus Pertanyaannya, apakah saat ini Anda sudah memiliki ciri-ciri seperti tersebut diatas? Jika belum, kapan Anda mau mulai memilikinya? Omzet Boleh Masih Recehan, Mental Harus Milyaran ‘Oke, katakanlah omzet bisnis Anda saat ini masih recehan atau jutaan. Walaupun demikian, bukan berarti Anda tidak bisa tembus omzet milyaran. Omzet boleh saja masih frecehan, tapi mental harus tetap milyaran. Setuju, kan? Pertanyaannya, apa saja_ciri-ciri mental milyaran itu? 2 é Berikut adalah beberapa hal yang harus , Anda biasakan... mo * Selalu yakin dan optimis akan mimpi yang sudah ditetapkan Gemar memberi 113. (sedekah} disaat lapang maupun sempit = Senang membantu orang lain, walaupun sedang kesulitan * Tidak pernah minta-minta, apalagi ngemis-ngemis: _* Selalu berteman dengan orang-orang yang positif * Bahagia melihat orang lain sukses dan belajar darinya * Berpikir, “Bagaimana caranya agar bisa...?", bukan“Kenapa Saya tidak bisa...?” * Selalu percaya akan keajaiban yang diberikan oleh Allah Apakah saat ini Anda sudah memiliki mental milyaran? Jika sudah, syukurlah... Artinya Anda akan menjadi Milyarder berikutnya. Aaamiin... Jika belum, segera berubah. Milikilah ‘mental milyaran seperti yang disebutkan di atas. mun, bagaimanapun kondisi Anda saat ini, jangan jadikan itu bagai alasan untuk tidak berjuang tembus omzet milyaran per lan, Ingat, yang terpenting bukan siapa Anda sekarang, tapi ijapa Anda nanti di masa yang akan datang. Bisikan Setan Percaya atau tidak, jika Anda sudah yakin dengan impian-impian Anda, maka Anda akan diuji dengan apa Yang Anda yakini. Apakah itu? ‘Ya, namanya: BISIKAN SETAN!

Anda mungkin juga menyukai