Anda di halaman 1dari 28

Model konseptual diperlukan untuk memandu

praktik dan penelitian keperawatan keluarga.

berpikir secara timbal balik dan sistematis dalam keperawatan


keluarga membutuhkan peralihan paradigma dari pendekatan
individu sebagai klien menjadi keluarga sebagai klien.
umber konsep dan teori keperawatan keluarga berfungsi untuk
membedakan , menjelaskan atau memperkirakan fenomena yang
ada dalam keperawatan.

Pengertian teori dari beberapa ahli :


Teori adalah deskripsi atau penjelasan tentang fenomena dan
hubungan antara fenomenafenomea tersebut (steven, 1979)
Konsep adalah suatu yang dihasilkan dengan abtraksi atau
pemisahan karakteristik ide-ide, menempatkan pada kelas atau
pola.

Model konseptual adalah salah satu yang mencerminkan realita


dengan menempatkan kata kata yang merupakan konsep ke
dalam model dengan cara yang sama.
Model konseptual adalah suatu kerangka kerja konseptual,
sistem atau skema yang menerangkan tentang serangkain ide
global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi atau
kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.

Antara model dan teori ada suatu kesamaan dalam pengertian,


namun sebenarnya berbeda dalam beberapa hal diantaranya pada
tingkat abstraknya.

Model konseptual memakai system dengan abstrak yang tinggi


dari model konsep global dan dalil-dalil.

Model konseptual tidak dapat diuji secara langsung karena


konsepnya tidak terdefinisi secara operasional, namun
hubunganya dapat diobsevasi.

Teori berfokus pada satu atau lebih konsep dan pernyatan yang
konkret dan spesifik.
Teori dapat didefinsikan secara operasioal dan dinyatakan secara
jelas, serta diformulasi suatu hypotesa sehingga dapat diuji
melalui riset.
B. Gambaran Model Konseptual Keperawatan
Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan
dengan ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan,memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan atau
pelayanan keperawatan yang dilakukan.

Model merupakan sebuah gambaran deskriptif dari sebuah


praktek yang bermutu yang mewakili sesuatu yang nyata.

Sedangkan model keperawatan adalah aplikasi dari struktur itu


sendiri yang memungkinkan seorang perawat untuk menerapkan
cara mereka bekerja.

Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk


dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka
terhadap apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang
harus perawat kerjakan.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk
memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan
perawat di dalamnya.

Model konseptual tersusun atas ide-ide (konsep-konsep) abstrak


dan umum, dan proposisi yang menspesifikasi hubungan antara
keduanya.
Model konseptual sangat penting sebagai landasan
perkembangan disiplin keperawatan.

Hampir semua model keperawatan yang diaplikasikan dalam


praktik keperawatan professional menggambarkan empat jenis
konsep yang sama, yaitu :

Orang yang menerima asuhan keperawatan


Lingkungan (masyarakat)
Kesehatan (sehat/sakit, kesehatan dan penyakit)
Keperawatan dan peran perawat (tujuan/sasaran, peran dan
fungsi)
C. Model Konseptual Keperawatan Keuarga
Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang
menerapkan kerangka kerja konseptual terhadap pemahaman
keperawatan dan bimbingan praktik keperawatan.

Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi


dalam suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan
seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif
dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia.
Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong
orang tersebut, mempertahankan keseimbangan melalui
pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi
stressor ini.

Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan


area fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep
yaitu:
1. manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik.
2. lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal
masalah tetapi juga merupakan sumber pendukung bagi
individu.
3. Kesehatan menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang
hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal.
4. keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya
sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya
keseimbangan kehidupan seseorang (klien) Konseptualisasi
keperawatan umumnya memandang manusia sebagai
mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga,
masyarakat, dan kelompok lain termasuk lingkungan
fisiknya.

Tetapi cara pandang dan fokus penekanan pada skema


konseptual dapat berbeda satu sama lain, seperti
penenkanan pada sistem adaptif manusia, subsistem
perilaku atau aspek komplementer.

Teori keperawatan dan model konseptual adalah sebagai


berikut:
1. Orientasi system: system periaku dari Johnson.
2. Orientasi perkembangan.:
3. Konseptual perawatan diri dari Orem
4. Orientasi interaksi dan system:
5. model adaptasi dari Roy,
6. model system terbuka dari King
7. Orientasi system dan perkembangan: model proses
kehidupan dari Roger.
D. Model Sistem Perawatan Kesehatan dari Betty Neuman.
Pada publikasi Neuman tahun 1970-an tentang model
sistemnya, ia tidak membahas keluarga. Dalam komplikasi
akhir dari bab tentang model ini Neuman, disunting oleh
Neuman (1982) model tersebut diperluas yang
berhubungan dengan keluarga sehingga penerima asuhan
kepeerawatan termasuk keluarga.

Dua bab dari naskah yang terakhir ini menerapkan model


dari Neuman untuk system keluarga (Reed, 1982) dan
terapi keluarga (Goldblum-Graff dan Greff, 1982). Dalam
bab ini keluarga diuraikan sebagai target yang tepat baik
untuk pegkajian dan intervensi perimer, sekunder dan
tersier.

Proses keperawatan digunakan sebagai penghubung antara


teori keluarga dan praktik Keperawatan (Faw Cett, 1984).

Belakangan ini Mischke-Berkey dkk (1989) dengan tekun


mengadaptasi model dari Neuman untuk digunakan dalam
pengkajian dan intervensi keluarga.

Model dari Neuman karena konsep keluarga telah


diidentifikasi dan diterapkan, tampak agak bermanfaat
untuk membimbing praktik keperawatan keluarga.
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah
konsep “Healt care system” yaitu model konsep yang
menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan
kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat
garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resistan dengan sasaran pelayana adalah komunitas.

Betty Newman mendefinisikan manusia secara utuh


merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan
system terbuka.

Faktor yang perlu di perhatikan adalah:


fisiologi individu,
psikologi individu,
sosial cultural,
perkembangan individu

1.Asumsi Teori Model Betty, dalam memberikan respon


terhadap tekanan yaitu :

a. Manusia Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari


keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

b.Lingkungan Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal


atau pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.

c.Sehat Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan


kebutuhan sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor.

2. Pernyataan Teori Sistem Model Neuman menggambarkan


partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan tingkatan yang
menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien
akibat tekanan atau stress.

Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan


sekitarnya selalu membuat keputusan yang menyangkut hal atau
sesuatu yang akan berakibat kepadanya.

4 faktor yang merupakan konsep mental klien yaitu: individu


atau pasien itu sendiri, lingkungan sekitarnya, kesehatan,
pelayanan.

3. Bentuk Logika Teori Model Neuman Bentuk Neuman


menggunakan logika deduktif dan induktif dalam
mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan
terlebih dahulu.
4. Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas
memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara
memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada
empat intervensi yaitu :

a. Intervensi yang bersifat promosi Dilakukan apabila gangguan


yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang
berupa:
pendidikan kesehatan dan mendemonstrasikan keterampilan
keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau
komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.

b.Intervensi yang bersifat prevensi, dilakukan apabila garis


pertahanan normal terganggu :

1)Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh


kembang balita, keluarga dll.
2)Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu
misalnya : konseling pra nikah

c.Intervensi yang bersifat kuratif, dilakukan apabila garis


pertahanan terganggu.

d.Intervensi yang bersifat rehabilitative, dilakukan seperti pada


upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu.

Komunitas sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama


: komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan :
pengkajian,
diagnosis keperawatan,
perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi.
E. Model Perawatan Diri dari Orem.

Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self
care yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem.
model ini pada awalnya berfokus pada individu, kemudian edisi kedua
tahun 1980 dikembangkan pada multi person's unit(keluarga, kelompok
dan komunitas).

1.Pengertian Keperawatan Mandiri (self care)

Self care merupakan suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan


dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai
dengan keadaan, baik sehat maupun sakit (Orem's, 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.

2.Teori Sistem Keperawatan Orem Teori ini mengacu kepada bagaimana


individu memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya sendiri,
maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing.
Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :

a. Self Care (Perawatan Diri) Teori self care berisi upaya tuntutan
pelayanan diri yang sesuai dengan kebutuhan.

Perawatan diri sendiri merupakan suatu langkah awal yang dilakukan


oleh seorang perawat yang berlangsung secara berkelanjutan sesuai
dengan keadaan dan keberadaannya, keadaan kesehatan dan
kesempurnaan.

Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang


dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya.
Terjadi hubungan antar pemberi self care dengan penerima self care
dalam hubungan terapi.
Penekanan teori self care secara umum :

1)Pemeliharaan intake udara

2)Pemeliharaan intake air

3)Pemeliharaan intake makanan

4)Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan


eksresi

5)Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

6)Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial

7) Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan


manusia

b.Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam


kelompok sosial sesuai dengan potensinya.
Self Care Deficit (Defisit Perawatan Diri) Defisit perawat diri terjadi
bila tindakan perawatan diri tidak adekuat dalam memenuhi kebutuhan
perawatan diri yang disadari.

Teori defisit perawatan diri Orem menjelaskan bukan hanya saat


keperawatan dibutuhkan saja, melainkan cara membantu orang lain
dengan menerapkan lima metode bantuan, yakni melakukan untuk,
memandu,mengajarkan, mendukung dan menyediakan lingkungan yang
dapat meningkatkan kemampuan individu untuk memenuhi tuntutan
akan perawatan diri saat ini atau di masa yang akan datang.

c.Nursing system (Sistem Keperawatan) Teori yang membahas


bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh perawat,
pasien atau keduanya.

Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan


"Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas
"Self Care". Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing
System :

1) The Wholly compensatory system Merupakan bantuan secara


keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu
mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap
rangsangan.

2) The Partly compensantory system Merupakan bantuan


sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan
gerak karena sakit atau kecelakaan.

3) The supportive - Educative system Merupakan dukungan


pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk
dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.

4) Metode bantuan Perawat membantu klien dengan


menggunakan system dan melalui metode bantuan yang
meliputi :acting atau melakukan sesuatu untuk klien,
mengajarkan klien, mengarahkan klien, mensupport klien.

3. Keyakinan dan Nilai - Nilai Kenyakianan Orem's tentang


empat konsep utama keperawatan adalah :

a. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus


menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat,
pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.

b. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi


tuntutan self care yang berperan untuk mempertahankan dan
meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.

c. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi


kebutuhankeperluan self care dan perawat termasuk didalamnya
tetapi tidak spesifik.
d. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau
kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan
kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang
mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan.

4. Tiga Kategori Self Care Model Orem's menyebutkan ada beberapa


kebutuhan self care yang disebutkan sebagai keperluan self care (self
care requisite), yaitu :

a. Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada
pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan
proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia.

1) Pemeliharaan kecukupan intake udara

2) Pemeliharaan kecukupan intake cairan

3) Pemeliharaan kecukupan makanan

4) Pemeliharaan keseimabangan antara aktifitas dan istirahat


5) Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan
kesejahteraan manusia

6) Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi

7) Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam


kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan
seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.

b. Developmental self care requisite : terjadi berhubungan dengan


tingkat perkembangan individu dan lingkungan dimana tempat mereka
tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat
siklus kehidupan.
c. Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang
tidak sehat dan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi nyata
karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam
perilaku self care.

5. Tujuan Keperawatan Keluarga Menurut Orem’s


Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam
praktek keperawatan keluarga adalah :

a. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri


secara terapeutik.

b. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri

c. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya


yang mengalami gangguan secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model Orem's


yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga adalah sebagai
berikut:

a. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga;

b. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya

c. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga


mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi

d. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar


yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara
benar.
Teori Orem tentang perawatan diri, kurangnya perawatan dari, system
perawatan berorientasi pada individu.

individu (klien) dianggap sebagai penerimaan asuhan kepaerawatan


yang utama. Keluarga dipandang sebagai factor syarat dasar bagi
anggota keluarga (klien) atau sebagai kontek utama di mana individu
berfungsi.
Perawat juga membantu memberi perawatan yang tidak mandiri
(anggota keluarga dewasa yang merawat individu yang tidak mandiri)
dan dalam melaksanakan tugas ini mereka diaggap sebagai individu dari
pada keluarga atau subsistem keluarga (Orem, 1983). Orem tidak
mengungkapkan bagaimana konsep teori keluarga dapat di gabungkan
ke dalam model praktik perawatan tersebut.

Tadyah 1985, akan tetapi, melaksanakan tugas untuk menguraikan


bagaimana struktur, fungsi dan perkembangan keluarga dapat
diartikulasika dengan model dari Orem.
artikulasi yang diuraikan Tadyah tersebut bersifat pelengkap meskipun
filosofi perawatan diri cukup relevan dengan keperawatan keluarga,
konsep saat ini dari Orem tidak memberikan konsep mendasar untuk
bekerja dengan keluarga sebagai klien.

Chin,1985. mengatakan bahwa satu alasan mengapa terdapat kekurangan


dari kemampuan penerapan model dari orem pada keluarga sebagai
sebuah unit adalah bahwa syarat-syarat perawatan diri bagi keluarga
berbeda dengan untuk individu.
Hal ini tentunya merupakan suatu kemajuan dalam upaya untuk
menggunakan syarat-syarat perawatan diri yang berorientasi pada
individu dari Orem untuk mengkaji keluarga.

Upaya-upaya selanjutnya seperti ini sangat diperlukan, seingga teori


Orem akan lebih bermanfaat untuk beerja dengan keluarga sebagai klien.

F. Model Lingkungan dari F. Nightingale Inti konsep Florence


Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara
keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis daan
lingkungan sosial.

1. Lingkungan fisik (physical enviroment) Merupakan lingkungan


dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara.
Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang
bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia
berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.

Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih,


tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat
sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang
lain maupun dirinya sendiri.
Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan
memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas.

Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari


kebisingan dan bau limbah.

Posiis pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya


mendapat ventilasi.

2. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)

F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif


dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap
emosi pasien.

Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan


fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan
aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu
pasien dalam mempertahankan emosinya.

Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks


lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan
secara terburu-buru atau terputus-putus.

Komunikasi tentang pasien yang dilakukan, dan keluarganya


sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila
dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran
pasien.

Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati


yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.

Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia


berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para
pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

3. Lingkungan sosial (social environment) Observasi dari


lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan data
data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat
penting untuk pencegahan penyakit.

Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan


observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik
lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada
umumnya.

Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial


dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu
lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi
lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga
keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan
secara khusus. Hubungan teori Florence Nightingale dengan
beberapa konsep
1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep
keperawatan : Individu / manusia Memiliki kemampuan besar
untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.

Keperawatan Bertujuan membawa / mengantar individu pada


kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya
dasar untuk mempengaruhi lingkungan.

Sehat / sakit Fokus pada perbaikan untuk sehat. Masyarakaat /


lingkungan Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi,
suhuu, bau, suara dan cahaya.

2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses


keperawatan

a. Pengkajian / pengumpulan data

Data pengkajian Florence N lebih menitik beratkan pada kondisi


lingkungan (lingkungan fisik, psikhis dan sosial).

Analisa data: data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik,


sosial dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien yang
berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.

Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan


misalnya : Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan,
ventilasi, pembuangan sampah, pencemaran lingkungan,
komunikasi sosial,

b.Diagnosa keperawatan Berbagai masalah klien yang


berhubungan dengan lingkungan antara lain: : Faktor lingkungan
yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan, Penyesuaian
terhadap lingkungan, Pengaruh stressor lingkungan terhadap
efektivitas asuhan.

c.Implementasi Upaya dasar merubah/ mempengaruhi lingkungan


yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik
yang mempengaruhi kehidupan, perrtumbuhan dan perkembangan
individu.

d.Evaluasi Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap


kesehatan individu. Gambaran model konseptual keperawatan
Florence Nightingale:

1. Definisi keperawatan adalah profesi yang bertujuan menemukan


dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan
pelayanan kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan
adalah ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk
merawat orang yang sakit.

2.Tujuan tindakan keperawatan meliputi memelihara, mencegah


infeksi, dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan
kesehatan serta mengendalikan lingkungan
3.Alasan tindakan keperawatan yaitu menempatkan manusia pada
kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka.

4.Konsep individu merupakan kesatuan fisik, intelektual,


emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi.

5.Konsep sehat adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat


menggunakan kekuatannya secara penuh.

6.Konsep lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi


kesehatan dan sakitnya seseorang.

Deskripsi Konsep Sentral

1. Manusia

Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial


dan spiritual. Walaupun memang lebih terfokus pada aspek fisik
tetapi tetap saja ide yang dikemukakan Nightingale tentang
seseorang yang sedang sakit mempunyai semangat hidup yang
lebih besar daripada mereka yang sehat, sebenarnya terkait dengan
dimensi psikologik dari manusia

2. Lingkungan Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada


lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses
penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen
lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu
yang meliputi: udara bersih, air yang bersih, pemeliharaan yang
efisien, kebersihan, serta penerangan/pencahayaan

Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada


lingkungan sosial dan psikologis yang dieksplor secara lebih
terperinci dalam tulisannya.

Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas melalui


pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan,
maka yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah,
kondisi dan cara hidup seseorang daripada mengkaji
fisik/tubuhnya.

3. Kesehatan Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa


sehat dan menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan
yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi
dari faktor lingkungan, fisik, dan psikologis. Terutama faktor
lingkungan meliputi :kebersihan, minuman, nutrisi, kelembaban,
jalan udara, saluran air , yang mempengaruhi kesehatan.
Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan
dan perbaikan kondisi lingkungan.
Penyakit merupakan proses perbaikan, tubuh berusaha untuk
memperbaiki masalah.
Oleh karena itu Nightingale sangat menekankan bahwa kesehatan
tidak hanya berorientasi dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga
komunitas.
4. Keperawatan Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu
kesehatan dan menguraikan keperawatan sebagai mengarahkan
terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik sehingga
alam akan menyembuhkan pasien.
Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan
pendidikan tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan
untuk membantu wanita menciptakan atau membuat lingkungan
sehat bagi keluarganya dan komunitas .

Anda mungkin juga menyukai