PSIKOLOGI KOMUNIKASI
DI SUSUN OLEH:
NIM : 19002050
A. LATAR BELAKANG
Psikologi komunikasi merupakan salah satu cabang dari dua ilmu pengetahuan penting, yaitu
ilmu psikologi dan ilmu komunikasi. Psikologi merupakan ilmu yang telah berkembang lama,
sedangkan komunikasi merupakan cabang ilmu yang relatif baru berkembang. Salah satu
cabang ilmu psikologi yang membahas bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia
lainnya disebut dengan psikologi sosial. Psikologi sosial diambil alih menjadi salah satu cabang
ilmu komunikasi dengan nama psikologi komunikasi.
Mempelajari psikologi komunikasi sangat membantu kita dalam berinteraksi dan berkomunikasi
dengan orang lain. Topik – topik yang menjadi perhatian cabang ilmu ini sangat bermanfaat
dalam kehidupan kita sehari – hari, seperti : bagaimana manusia berpikir dan bagaimana pikiran
kita bekerja, bagaimana membujuk orang, apa yang membuat kita seperti saat ini.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Komunikasi sangat esensial buat pertumbuhan kepribadian manusia. Ahli-ahli ilmu sosial telah
berkali-kali mengungkapkan bahwa kurangnya komunikasi ekan menghambat perkembangan
kepribadian (Davis, 1940; Wasserman, 1924). Antropolog terkenal, Ashley Montagu (1967:
450), dengan tegas menulis: “The most important agency through which the child learns to be
human is communication, verbal also nonverbal.”kedua, komunikasi amat erat kaitannya
dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Tidak mengherankan, bahwa komunikasi
selalu menarik perhatian peneliti psikologi.
Dalam psikologi, komunikasi mempunyai makna yang luas, meliputi segala penyampaian energi,
gelombang suara, tanda diantara tempat sistem atau organisme. Kata komunikasi sendiri
digunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh atau secara khusus sebagai pesan
pasien dalam psikoterapi.
Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak,
pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling pengaruh diantara
berbagai sistem dalam diri organisme dan diantara organisme.
Fisher menyebut 4 ciri pendekatan psikologi komunikasi: penerimaan stimuli secara indrawi,
proses yang mengantarai stimuli dan respon, prediksi respon, dan peneguhan respon. Psikologi
melihat komunikasi dimulai dengan dikenainya masukan kepada organ-organ penginderaan kita
yang berupa data. Stimuli berbentuk orang, pesan, suara, warna.
Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri
komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif
dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim
sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal
yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang
lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi
dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh
Ekomunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka
seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini
diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri
pribadi diantaranya adalah; berdoa, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan
kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara
kreatif.Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang
terjadi dalam hidup kita.
Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas
spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses
menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple
selves).
Namun, pada tahun 1992, sebuah bab dalam Komunikasi Yearbook # 15, berpendapat bahwa
“komunikasi intrapersonal” adalah sebuah konsep yang cacat. Bab ini pertama diperinci
berbagai definisi. Komunikasi intrapersonal, tampak, muncul dari serangkaian kejanggalan logis
dan linguistik. Pengertian tentang ‘communicaton intrapersonal’ itu sendiri adalah ambigu:
banyak definisi tampak melingkar karena mereka meminjam, menerapkan dan dengan
demikian mendistorsi fitur konseptual (misalnya, pengirim, penerima, pesan, dialog) ditarik dari
komunikasi antar-orang normal, tidak diketahui entitas atau orang -bagian yang diduga
melakukan ‘intrapersonal’ tukar, dalam banyak kasus, sebuah bahasa yang sangat pribadi yang
mengemukakan, setelah analisis, ternyata benar-benar dapat diakses dan akhirnya tidak dapat
dipertahankan. Secara umum, komunikasi intrapersonal timbul dari kecenderungan untuk
menafsirkan proses mental batin yang mendahului dan menyertai perilaku komunikatif kita
seolah-olah mereka juga jenis lain proses komunikasi. Titik keseluruhan adalah bahwa
rekonstruki proses mental batin kita dalam bahasa dan idiom percakapan sehari-hari
masyarakat sangat dipertanyakan, lemah di terbaik.
TEORI-TEORI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu
dalma hubungan dengan situasi sosial. Latar belakang timbulnya psikologi sosial berasal dari
beberapa pendapat, misalnya Gabriel Tarde mengatakan pokok-pokok teori psikologi sosial
berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari pada interaksi social antar manusia.
Gustave Le Bon berpendapat bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu
dan jiwa massa yang masing-masing berlainan sifatnya. Sigmund Freud berbeda dengan Le Bon,
ia berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa
individu, hanya saja tidak disadari oleh manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan
terpendam. Pada tahun 1950 dan 1960 psikologi sosial tumbuh secara aktif dan program gelar
dalam psikologi dimulai di sebagian besar universitas. Dasar mempelajari psikologi social
bedasarkan potensi-potensi manusia dimana potensi ini mengalami proses perkembangan
setelah individu itu hidup dalam lingkungan. Potensi-potensi itu antara lain :
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal oleh Devito dalam Liliweri (1991, 112) didefinisikan sebagai
pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang
dengan efek dan umpan balik secara langsung. Selanjutnya bahwa komunikasi interpersonal,
individu selain menunjukkan perhatian juga menunjukkan seberapa jauh perhatian itu
diberikan. Semakin besar interaksi interpersonal yang ada menunjukkan semakin besar
perhatian seseorang pada orang lain yang diajak komunikasi, sebaliknya semakin sedikit
komunikasi interpersonal yang terjadi semakin kecil orang memperhatikannya.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terkandung dalam tatap muka dan saling
mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan, keterbukaan, kepekaan yang
merupakan cara paling efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan
efek umpan balik secara langsung.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal
Menurut Lunandi (1994, 85) ada enam faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal.
Faktor-faktor tersebut adalah :
Citra diri menentukan ekspresi dan persepsi orang. Manusia belajar menciptakan citra diri
melalui hubungannya dengan orang lain, terutama manusia lain yang penting bagi dirinya.
Citra pihak lain juga menentukan cara dan kemampuan orang berkomunikasi. Di pihak lain,
yaitu orang yang diajak berkomunikasi mempunyai gambaran khas bagi dirinya. Kadang dengan
orang yang satu komunikatif lancar, tenang, jelas dengan orang lainnya tahu-tahu jadi gugup
dan bingung.Ternyata pada saat berkomunikasi dirasakan campur tangan citra diri dan citra
pihak lain.
1. KOMUNIKASI KELOMPOK
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu
kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin,
1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai
interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui,
seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya
dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi
komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan
memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
Telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para ilmuwan sosiologi, namun dalam
kesempatan ini kita sampaikan hanya dua klasifikasi kelompok.
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994) mengatakan bahwa
kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab,
personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder
adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak
menyentuh hati kita.
3. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi,
sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya
John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua: deskriptif dan
peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses
pembentukannya secara alamiah. Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang
harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright
mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium,
diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.
1. Fungsi pertama dalam kelompok adalah hubungan sosial, dalam arti bagaimana suatu
kelompok mampu memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya
seperti bagaimana suatu kelompok secara rutin memberikan kesempatan kepada anggotanya
untuk melakukan sktivitas yang informal, santai dan menghibur.
2. Pendidikan adalah fungsi kedua dari kelompok, dalam arti bagaimana sebuah kelompok
secara formal maupun informal bekerja unutk mencapai dan mempertukarkan pengetahun.
Yang dimaksud dengan jaringan disini adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan
dari satu orang ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok
kecil sesuai dengan sumberdaya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang
menggabungkan beberapa struktur jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian
merupakan sistem komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan
pesan dari satu orang ke orang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bisa dipandang sebagai
struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi
organisasi.
4. Komunikasi Massa
Media massa merupakan sebuah medium di mana dapat digunakan untuk pengawasan
terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan
dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan
untuk aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti,
pemberitaan bahaya narkoba bagi kehidupan manusia yang dilakukan melalui media massa dan
ditujukan kepada masyarakat, maka fungsinya untuk kegiatan preventif agar masyarakat tidak
terjerumus dalam pengaruh narkoba. Sedangkan fungsi persuasif sebagai upaya memberi
reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa yang dilakukannya. Medai
massa dapat memberi reward kepada masyarakat yang bermanfaat dan fungsional bagi
anggota masyarakat lainnya, namun sebagainya akan memberikan punishment apabila
aktivitasnya tidak bermanfaat bahkan merugikan fungsi-fungsi sosial lainnya di masyarakat
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa komunikasi erat
kaitannya dengan psikologi, karena ketika seseorang komunikator berminat untuk
menyampaikan pesan kepada komunikan, maka dalam diri komunikator akan terjadi suatu
proses. Dan psikologi menganalisa seluruh bagian yang terlibat dalam komunikasi.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penyusun akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penyusunan juga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Wali urahman. (2021). Psikologi Komunikasi. Bima nusa tenggara barat: (NTB).