Anda di halaman 1dari 11

RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1, No.

2 Oktober 2015, 298-308


Available Online at http://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/jret

FITUR LINGUISTIK DAN NON-LINGUISTIK PENGGUNAAN BAHA-


SA SMS PADA SISWA SMPN 4 MATARAM DAN IMPLIKASINYA TER-
HADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

Endang Sriningsih
Universitas Mataram
ningsihendang68@gmail.com

Abstrak
Isu sentral yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1) bagaimanakah fitur linguistik dan non-linguistik
yang digunakan siswa dalam berbahasa SMS dan 2) bagaimanakah implikasi fitur linguistik dan non-
linguistik penggunaan bahasa SMS pada siswa kelas VIII 10 SMPN 4 Mataram tahun pelajaran
2014/ 2015 terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah? Data yang dipergunakan untuk men-
jawab tiga persoalan tersebut diperoleh dari para siswa berupa fitur linguistik dan non-linguistik
penggunaan bahasa SMS. Teknik pengumpulan data dengan cara: memotret (Capture atau Screen-
shot) dari HP mereka, observasi, mencatat kejadian di lapangan, kuesioner, dan wawancara. Se-
luruh data yang ada diidentifikasi, dikodifikasi, diklasifikasi, dan dianalisis. Data dianalisis berdasar-
kan bentuk, fungsi, makna, kontak sosial, dan implikasinya terhadap pembelajaran di sekolah. Hasil
analisis menunjukkan bahwa fitur bahasa SMS para siswa berupa pesan verbal, yang terdiri dari
fonem, morfem, leksikon, frasa, dan kalimat dan pesan non-verbal berupa emoticon (tanda rasa).

Kata kunci: fitur, linguistik, dan SMS

Abstract
Phenomena that arise in the use of SMS language students formulated in three issues. 1) How the
linguistic and non-linguistic features used by students in SMS language ? and 2) How are the impli-
cations of linguistic features and non-linguistic use SMS language in class VIII 10 SMPN 4 Mataram
school year 2014/2015 against the Indonesian language learning in school? The data used to ad-
dress three issues were obtained from students in the form of linguistic features and non-linguistic
use SMS language. Data collection techniques by means of: photographing (Capture or Screenshot)
from their HP, observation, noting the incident in the field, questionnaires, and interviews. All data
that is identified, codified, classified, and analyzed. Data were analyzed based on form, function,
meaning, social contacts, and their implications for learning in school. Results of analysis shows that
features SMS language students in the form of verbal messages, which consist of phoneme, mor-
pheme, lexicon, phrases, and sentences and non-verbal messages such as emoticons (sign of). This
study recommends further research in order to dig deeper, related to the phenomenon of the use of
SMS language by the students. This study examines are not yet research about the use of SMS lan-
guage by students against older adults.

Keywords: features, linguistic, and SMS

1. PENDAHULUAN langan pelajar tidak asing lagi digunakan


Manusia memiliki kebutuhan ber- untuk berkomunikasi sehari-hari. Dalam
interaksi dan berkomunikasi. Untuk pemanfaatannya, muncul bahasa dengan
melancarkan kebutuhan tersebut, diper- fitur linguistik yang sangat khas (bahasa
lukan teknologi informasi dan komunikasi. daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa
Di sisi bahasa, teknologi informasi dan Inggris).
komunikasi yang sangat berkaitan dengan Ditemukan data dari hasil observasi
para pelajar, salah satunya adalah telepon antara lain: rahajeng semeng kk ‘selamat
genggam (Hand Phone/ HP). HP di ka- pagi kakak’, sya engsap kenken ‘saya lupa

Copyright © 2016, RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, P-ISSN: 2406-9019, E-ISSN: 2443-0668
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1, No. 2 Oktober 2015, 299

bagaimana’, tunggu dlu sya msh off fitur adalah analisis semantis tentang kom-
‘tunggu dulu saya sedang tidak aktif’, lya ponen arti yang terkandung dalam suatu
sbb sy dh ngantok ni ‘iya sebab saya sudah kata. Komponen tersebut terangkai untuk
ngantuk ini’, para siswa juga sering membentuk arti kata dengan cara yang ber-
menggunakan bahasa gaul (prokem), pasa- beda-beda. Dengan demikian, fitur adalah
ran, singkat, padat, dan jelas. Sebagai con- bagian dari karakteristik semantis kata. Se-
toh penggunaan kata: lebay ‘berlebihan’, tiap kata dalam bahasa terdiri atas kum-
bagsel ‘bagusseleh/ bagus cantik’, knp lg? pulan fitur arti yang unik.
‘kenapa lagi?’. Terdapat pula gaya tulisan
yang melipatgandakan huruf vokal maupun Konsep Linguistik
konsonan seperti: msihh, iyya, ayooooo, Istilah lingustics dalam bahasa
stresss, soryyy, okee, dan pleasee. Tulisan Inggris berkaitan dengan kata language itu,
dengan menggantikan huruf lain dengan seperti dalam bahasa Prancis istilah linguis-
maksud sama, misalnya: cius? ‘serius?’, Cy tique berkaitan dengan langage. Dalam
‘saya’, dan blz ‘balas’. Ungkapan emosi bahasa Indonesia “linguistik” adalah nama
sering dituliskan dengan lambang-lambang bidang ilmu, dan kata sifatnya adalah
semiotik, berupa emoticon ‘tanda rasa’ an- “linguistis” atau “linguistik” (Verhaar,
tara lain: ;), (senyum), :D (tertawa), -_- 1996: 3).
(sedih), :* (cium), ({}) (peluk), (‘-‘)
(senang), ‘-‘ (senang), <^-^>S (bahagia). Konsep Bahasa
Fenomena ini menarik untuk dic- Bahasa adalah sistem tanda yang
ermati dalam arti mengumpulkan, memilih, mengekspresikan gagasan, dan karenanya
memilah, mempelajari, dan mengetahui dapat dibandingkan dengan sistem tulisan,
alasan mengapa fitur linguistik dan non- alfabet bagi para tuna-rungu dan tuna wic-
linguistik yang ada, digandrungi oleh para ara, ritus simbolik, formulasi kesopanan,
siswa. Oleh karena itu, penelitian ini ber- sinyal militer, dan lain-lain, tetapi bahasa
tujuan untuk meneliti fitur linguistik dan merupakan sistem yang paling penting dari
non-linguistik penggunaan bahasa SMS sistem-sistem lainnya Saussure (Danesi,
pada siswa SMPN 4 Mataram dan im- 2012: 11).
plikasinya terhadap pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah. Konsep Implikasi
Implikasi adalah keterlibatan atau
2. KONSEP DAN KERANGKA TEORI keadaan terlibat (KBBI, 2002: 427).
KONSEP
Konsep Fitur Konsep SMS
Brinton (2010), menjelaskan bahwa Short Message Service disingkat

Copyright © 2016, RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, P-ISSN: 2406-9019, E-ISSN: 2443-0668
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1, No. 2 Oktober 2015, 300

SMS, merupakan sebuah layanan yang gantung pada tuntutan dan situasi yang se-
banyak diaplikasikan pada sistem komu- dang mereka hadapi (Thomas, 2007: 222).
nikasi tanpa kabel, memungkinkan dil- Aneka proses linguistik pembentukan
akukannya pengiriman pesan dalam bentuk ekspresi bahasa gaul terdiri dari: Proses
alphanumeric antar terminal pelanggan perubahan bunyi vokal, misalnya
antara terminal pelanggan dengan sistem manakutahu > meneketehe ‘saya tidak ta-
eksternal seperti email, paging, voice mail, hu’ lebay ‘lebih’ dan asoy ‘asyik’; Proses
dan lain-lain. Isu SMS pertama kali muncul perubahan konsonan seperti celamat <
di belahan Eropa pada sekitar tahun 1991 selamat, chayang < sayang, dan gicu <
bersama sebuah teknologi komunikasi gitu; Proses penambahan bunyi, seperti
wireless yang saat ini cukup banyak bokap < bap(ak) : (bab + ok > bokap),
penggunannya, yaitu Global System for gokil < gil(a) : (gil + ok > gokil); Proses
Mobile Communication (GSM) (Rozidi, penghilangan bunyi, misalnya o’on ‘bloon,
2004: 1). bodoh, tolol’, bro ‘brather, saudara’ dan
yola ‘ayolah’; Proses perpindahan bunyi,
KERANGKA TEORI misalnya pepsi ‘pipis’(kencing), yipe
Kadir (Uno, 2010: 107), peranan ‘piye’ (bagaimana), yoi ‘iyo’ (ya); Proses
teknologi informasi dalam bidang pendidi- pengembalikan bunyi, seperti elub-elub
kan, akan melahirkan fitur-fitur baru dalam ‘bule-bule’ dan ogeb ‘bego’ (bodoh); Pros-
dunia pendidikan. Sistem pengajaran ber- es perulangan nini ‘dingin’ dan yayang
basis multimedia (teknologi yang melibat- ‘sayang’; dan Perubahan ejaan, misalnya
kan teks, gambar, suara, dan video) guru bohay < bohai ‘bodi aduhai’, skul
dapat menyajikan materi pelajaran dengan: ‘sekolah’, dan sakaw < sakau ‘sakit karena
lebih menarik, tidak monoton, dan memu- putau’ (Wijana, 2010: 25-47).
dahkan dalam penyampaian. Pesan dalam surat elektronik acapkali
Penggunaan ujaran yang melibatkan menggunakan singkatan seperti BTW (By
kesesuaian peran pembicara-pendengar da- the way) atau OTDH (On the other hand).
lam suatu percakapan bukan hanya gam- Selain itu, emoticon juga sering dipakai.
baran bagaimana menyampaikan makna Yang dimaksud dengan emoticon adalah
dan gagasan, melainkan juga bukti in- simbol-simbol yang mengungkapkan emo-
teraksi sosial (Azies, 1996: 14). Semakin si. Beberapa contoh dapat dilihat di bawah
tinggi kelas sosial seseorang, semakin dek- ini: J senyum, L mengerutkan dahi, ;-
at varian linguistik mereka dengan varian ( mengedipkan mata, :-o terkejut, 8-o ter-
bergengsi atau norma. Penutur bisa mengu- guncang, :-s bingung, :-\ ragu-ragu (Uno,
bah gaya bicara mereka untuk mendekati 2010: 177).
atau menjauhi varian yang bergengsi, ter- Berdasarkan pendapat para ahli

Copyright © 2016, RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, P-ISSN: 2406-9019, E-ISSN: 2443-0668
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1, No. 2 Oktober 2015, 301

teknologi komunikasi dan bahasa tersebut penelitian yang terdiri atas (1) deskripsi
di atas, dapat dikatakan bahwa teknologi data fitur linguistik dan non-linguistik ba-
informasi dan komunikasi merupakan sara- hasa SMS yang digunakan siswa kelas VIII
na berupa peralatan elektronika, yang 10 SMPN 4 Mataram tahun pelajaran 2014/
berkaitan dengan berita/kabar dengan 2015; (2) analisis fitur linguistik dan non-
menggunakan bahasa yang selalu mengiku- linguistik bahasa SMS yang digunakan
ti perkembangan zaman sebagai pengantar siswa kelas VIII 10 SMPN 4 Mataram ta-
komunikasi yang sangat penting di dunia hun pelajaran 2014/ 2015; dan (3) analisis
pendidikan dan kemasyarakatan, demi implikasi fitur linguistik dan non-linguistik
kebutuhan dan kenyamanan hidup. penggunaan bahasa SMS pada siswa kelas
VIII 10 SMPN 4 Mataram tahun pelajaran
3. PEMBAHASAN 2014/ 2015 terhadap pembelajaran bahasa
Dalam bab ini disajikan hasil Indonesia di sekolah.

3.1 Deskripsi Data Fitur Linguistik dan Non-linguistik dalam Bahasa SMS
Fitur Non-
No. Fitur Linguistik
linguistik
1 Fonem: /h/ liat, /i/ krim, /h/ tau, /s/ dan /k/ ajak, /u/ about, /y/ ia
2 Morfem
2.1 Morfem Bebas: K pn, bru, tdi , di, brp, n, Gk, tw, sy, blum
2.2 Morfem Dasar: blangin, geretak, ngangenin, mengamati
2.3 Morfem Dasar Terikat: berhenti, temuin, omongin,
2.4 Morfem Unik: Ngebolak balik
2.5 Klitik: Klitik -mu: klompokmu. Klitik –nya: bukunya
3 Leksikon: Di, sruh, blajar, k m, ini, bikin, sya, kaget, ajk, tia, hri
4 Frase: A mpe kadar air, Ndk ada puls jga sya, Sabtu kayaknya
5 Kalimat
5.1 Kalimat Aktif: Say mw nyuci spatu dlu bye
5.2 Kalimat Pasif: Hehehee. Bku sy dibwak dyu arik tu
5.3 Kalimat Tunggal: Sya diktein dh ya
5.4 Kalimat Berita: Bsok di suruh bawa hp sma omang
5.5 Kalimat Perintah: Emi, bsok ajrin sy pr mtk itu ya pliss
5.6 Kalimat Tanya: kpn kta k taman lg nyek?
5.7 Kalimat Langsung: Bagi siswa-siswi smpn 4 mtr, khususnya kelas VIII, 10 besok
bwak HP + SULING! Don’t forget!
5.8 Kalimat Tidak Langsung: W eee,bwat sluruh klas 8.10 bsok hari rabu kita
ulangan matematika ya, tentang relasi dan fungsi itu katanya pak ainul!!
5.9 Kalimat Majemuk
5.9.1 Kalimat Majemuk Setara: Ips kykx yg mengamati tmbuhan, trus b.ix yg
transitif dn intransitif!
5.9.2 Kalimat Majemuk Bertingkat: Jebol atep mamik sya gra” sya....sumpah
malunya sya.
6 Pola Bahasa SMS (tanpa salam pembuka/ penutup).
Pak mntk tlng sruh pak ile jmpt di dyu arix.

dilanjutkan

Copyright © 2016, RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, P-ISSN: 2406-9019, E-ISSN: 2443-0668
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1, No. 2 Oktober 2015, 302

7. Jenis SMS
7.1 Pesan Verbal (seperti pada kalimat-kalitamat tersebut di atas)
7.2 Pesan Non-verbal.
Para siswa cenderung menggabungkan antara pesan verba dan nonverba
1. Gk tw jgk mang :D :D
2. Knpa ndk jdi * nlfn dek -_- udh brp kali di janji* *, -_-
3. Say mw nyuci sptu dlu bye :*:) :* ;)
4. Mw bobok cntik dlu ya mang :* ({}) nite bro ;) :*({}),;)
5. Dah....naruto ap aj yg km punya..?(‘-‘) (‘-‘)
6. Dah km mu warna ap.biru atau putih soalnya sy mau bwk 7 kain polos <^-^>S
dr,muhammad ikhsan suni < ^-^>S :”
7. Sodara mamak sy sm kk misan sy mninggal:” J
8. Hahahaa apaa yatik syg? J
8. Fungsi SMS
8.1 Fungsi Informatif: Cy kena air hujan tdi mngkk x cy sedikit demam dan pus-
ing
8.2 Fungsi Direktif: Inget bwak hp blngin yang lain jg
8.3 Fungsi Ekspresif: Iihh pokoknya sya gk suka sma sifatnya nov nov
yang skrang
8.4 Fungsi Komisif: Jangan ngambul besok sy beliin cilok :* ;)
8.5 Fungsi Fatis: Say mw nyuci sptu dlu bye :* ;)
8.6 Fungsi Poetik: bagsel (bagusseleh), Olga (olah raga)
9. Makna SMS
9.1 Makna Leksikal: M ang, A da, Orang, Sholat, D, Skolah, A d
9.2 Makna Gramatikal: pnggguna, dimarah, jawabannya,
9.3 Makna Kontekstual: Ngangenin, gombal, Bisa
9.4 Makna Idiomatikal: M eninggal

Fitur Linguistik Bahasa Sms yang suatu kalimat.


Digunakan Siswa Kelas Viii 10 Smpn 4
Mataram Tahun Pelajaran 2014/ 2015 Kpn, Bru, tdi, di, brp, n, Gk,
Grafem tw, sy, blum, ctet.
Fonem adalah satuan bunyi terkecil
‘kapan, baru, tadi, di, berapa, dan, tidak,
yang mampu menunjukkan kontras makna
tahu, saya, belum, catat.’
yang memungkinkan pembicara sebuah
‘kapan, baru, tadi, di, berapa, dan, tidak,
bahasa membedakan dan mengidentifikasi
tahu, saya, belum, mencatat.’
kata-kata.
Morfem Dasar adalah morfem
Udah sya krim 2 .
morfem yang dapat diperluas melalui pros-
‘Sudah saya kirim 2.’
es morfologi dengan cara pengimbuhan
‘Saya sudah mengirim 2.’
afiks.
ngngenin
Morfem
‘ngangenin’
Morfem adalah satuan gramatikal
‘membuat kangen’
terkecil yang dapat membedakan makna
Di samping itu, terdapat pula jenis
dan atau mempunyai makna serta tidak
Morfem Dasar Terikat, yakni morfem dasar
dapat dibagi atas bagian bermakna yang
yang harus digabung dengan afiks atau
lebih kecil. Adapun jenis-jenis morfem an-
morfem lain untuk dapat digunakan dalam
tara lain Morfem Bebas, yaitu morfem
percakapan.
yang secara potensial dapat berdiri sendiri
berhenti
tanpa terkait dengan morfem lain dalam
‘berhenti’

Copyright © 2016, RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, P-ISSN: 2406-9019, E-ISSN: 2443-0668
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1, No. 2 Oktober 2015, 303

‘tidak meneruskan lagi’ Frasa


Jenis morfem lain adalah Morfem Frasa adalah gabungan dua kata atau
Unik, yakni morfem terikat yang hanya lebih yang bersifat non-predikatif atau tid-
mampu berkombinasi dengan satuan terten- ak memiliki predikat dalam strukturnya.
tu. Frasa merupakan satuan linguistik yang
ngebolak balek lebih besar dari kata dan lebih kecil dari
‘ngebolak balik’ klausa dan kalimat.
‘membolak balik’ Ndk ada pulsa jga sya
Terdapat pula Klitik, yaitu morfem ‘Tidak ada pulsa juga saya’
yang selalu muncul dalam keadaan terikat ‘Tidak ada pulsa juga saya’
dengan bentuk lain, tetapi keterikatannya
dapat dipisah atau diganti dengan morfem Kalimat
yang lain. Klitik ditulis dirangkai dengan Kalimat adalah satuan bahasa yang
kata yang mendahului atau mengikutinya. terdiri atas subjek, predikat, dan objek.
Bentuk klitik antara lain: {ku-}, {kau-}, {– Dalam BI, dikenal Kalimat Aktif,
nya}, dan {-mu}. yakni kalimat yang subjeknya melakukan
Contoh klitik {–mu} perbuatan dan mempunyai predikat berupa
klompokmu kata kerja berawalan {me-} atau {ber}.
‘kelompokmu’ Say mw nyuci spatu dlu bye
‘kelompok kamu/ kelompok anda’ ‘Saya mau nyuci sepatu dulu da’
Contoh klitik {–nya} ‘Saya mau mencuci sepatu dulu da’.
bukunya Adapun Kalimat Pasif adalah kalimat
‘bukunya’ yang subjeknya dikenai pekerjaan sebagai
‘buku dia (pronomina pesona/ pronomina tujuan dari perbuatan dan memiliki predi-
benda yang menyatakan milik)’ kat berupa kata kerja berawalan {di-}.
Hehehee. Bku sy dibwak dyu arik tu
Leksikon ‘Hehehee, buku saya dibawa Dayu Arik
Leksikon adalah perbendaharaan kata itu’
atau koleksi leksem pada suatu bahasa ‘Hehehe, buku saya dibawa Dayu Ari itu’
yang memuat informasi tentang makna dan Jenis yang lain adalah Kalimat Tung-
pemakaian kata dalam bahasa. gal, yakni kalimat yang hanya terdiri dari
di inti kalimat atau satu klausa.
‘di’ Sya dktein dh ya
‘di artinya prefiks pembentuk verba dikenai ‘Saya diktekan sudah ya’
suatu tindakan’ ‘Saya sebutkan satu-persatu ya’
Selanjutnya, Kalimat Berita, yakni

Copyright © 2016, RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, P-ISSN: 2406-9019, E-ISSN: 2443-0668
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1, No. 2 Oktober 2015, 304

kalimat yang isinya memberitahukan susnya kelas VIII. 10 besok bwak HP


sesuatu. ‘Bagi siswa-siswi SMPN 4 mataram, khu-
Bsok di suruh bawa hp sma omang susnya kelas VIII 10 besok bawa HP
‘Besok disuruh bawa HP sama Komang’ ‘Bagi siswa-siswi SMPN 4 mataram, khu-
‘Besok disuruh bawa Hand Phone oleh susnya kelas VIII 10 besok bawa HP
Komang’ + SULING! Don’t forget!
Di samping itu, dalam BI dikenal Ka- dan suling! Don’t forget!’
limat Perintah,yaitu kalimat yang bermakna dan suling. Don’t forget (jangan lupa)!’
perintah atau larangan kepada orang lain Sebaliknya, Kalimat Tidak Langsung,
untuk melakukan sesuatu. Dalam bahasa adalah kalimat yang menirukan kembali
tulis, lazimnya diakhiri dengan tanda seru ucapan atau perkataan orang lain.
(!). Weee, bwat sluruh klas 8. 10 bsok
Emi, bsok ajrin sy pr mtk itu hari rabu kita ulangan matematika
ya pliss ‘Weee, buat seluruh kelas VIII 10
‘Emi, besok ajarin saya PR matematika besok hari Rabu kita ulangan matematika
itu ya mohon!’ ‘Weee, “Kepada seluruh kelas VIII 10
‘Emi, besok ajarkan saya PR matematika besok hari Rabu ulangan matematika,
itu ya, tolong!’ ya, tentang relasi dan fungsi itu katanya
Pola kalimat yang lain adalah Ka- pak ainul!!
limat Tanya, yakni kalimat yang bermakna ya, tentang relasi dan fungsi itu katanya
pertanyaan yang isinya menanyakan sesua- pak Ainul’
tu atau seseorang sehingga diperoleh jawa- ya, tentang relasi dan fungsi” kata pak Ai-
ban tentang suatu masalah. Dalam bahasa nul’
tulis lazimnya diakhiri dengan tanda tanya Selain kalimat tersebut di atas, dalam
(?). BI juga terdapat Kalimat Majemuk, yakni
kpn kta k taman lg nyek? kalimat yang mempunyai dua pola kalimat
‘Kapan kita ke taman lagi Nyek?’ atau lebih yang dipadukan menjadi satu.
‘Kapan kita pergi ke taman lagi, Nyek?’ Ada berbagai Kalimat Majemuk, dian-
Adapun kemudian jenis penggunaan taranya Kalimat Majemuk Setara adalah
kalimat dalam BI dikenal Kalimat Lang- kalimat yang terdiri dari beberapa klausa
sung, yaitu kalimat yang secara cermat yang koordinatif.
menirukan ucapan orang atau member- Ips kykx yg mengamati tmbuhan,
itakan bagaimana ucapan dari orang lain trus b ix yg
(orang ketiga). Kalimat langsung lazimnya ‘IPS kayaknya yang mengamati tumbuhan,
ditandai dengan tanda petik ( “.........” ). terus bahasa Indonesianya yang
Bagi siswa-siswi smpn 4 mtr, khu- ‘IPS sepertinya yang mengamati tumbuhan,

Copyright © 2016, RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, P-ISSN: 2406-9019, E-ISSN: 2443-0668
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1, No. 2 Oktober 2015, 305

terus bahasa Indonesianya yang Jenis Sms Para Siswa Berupa Pesan
Verbal dan Non-Verbal
transitif dn intransitif! Pesan Verbal adalah pesan yang
transitif dan intransitif!’ penyampaiannya menggunakan kata-kata,
transitif dan intransitif!’ dan dapat dipahami oleh penerima. Bagi
dan Kalimat Majemuk Bertingkat, yakni
pakar semiotika, teks yang menghantarkan
kalimat yang terdiri dari beberapa klausa pesan verbal secara semiotik tidak berbeda
yang kedudukannya tidak setara/ sederajat dengan teks nonverbal. Dalam semiotika,
atau subordinatif. verbalitas hanya dianggap sebagai salah
Jebol atep mamik sya gra” satu modalitas semiotik yang digunakan
sya....sumpah malunya sya. manusia untuk membuat pesan (Danesi,
‘Jebol atap bapak saya gara-gara 2012: 107-108). Pesan verba bisa berupa
saya....sumpah malunya sya.’ kalimat aktif, kalimat pasif, kalimat tung-
‘Lobang atap bapak saya gara-gara saya, gal, kalimat berita, kalimat perintah, ka-
sungguh saya malu.’ limat tanya, kalimat langsung, kalimat tid-
ak langsung, dan kalimat majemuk (seperti
Fitur Non-linguistik dalam Bahasa SMS
yang sudah dijelaskan di atas). Sebaliknya
Bentuk-bentuk nonlinguistik dalam
Pesan Non-verbal adalah jenis pesan yang
bahasa SMS para siswa SMPN 4 berupa
penyampaiannya tidak menggunakan kata-
emoticon (tanda rasa) antara lain: ;)
kata secara langsung, dapat dipahami
(senyum), :D (tertawa), -_- (sedih), :*
isinya berdasarkan gerak-gerik, tingkah
(cium), ({}) (peluk), (‘-‘) atau ‘-‘ (senang),
laku, mimik wajah, atau ekspresi muka.
dan <^-^>S (bahagia).
Bahasa SMS yang digunakan para siswa

Pengelompokan Fitur Linguistik dan cenderung menggabungkan antara pesan


Non-Linguistik Dalam Bahasa Sms Ber- verbal dan nonverbal yang berupa emoti-
dasarkaan Pola Bahasa, Jenis, Fungsi,
dan Makna con (tanda rasa) antara lain: ;) (senyum),
Pola bahasa SMS para siswa pada :D (tertawa), -_- (sedih), :* (cium), ({})
umumnya tidak menggunakan salam pem- (peluk), (‘-‘) atau ‘-‘ (senang), dan <^-^>S
buka maupun penutup (assalamualaikum, (bahagia). Hal ini untuk menegaskan ten-
aslm.wr.wb, aslm, selamat pagi, slmt sore, tang pesan yang disampaikan.
atau wassalam). Fungsi bahasa SMS antara lain se-
Pak mntk tlng sruh pak ile jmpt di bagai Fungsi Informatif, yaitu fungsi baha-
dyu arix.. sa yang digunakan untuk memberitahukan
‘Pak minta tolong suruh pak Ile jemput di sesuatu.
Ida Ayu Arinya.’ Cy kena air hujan tdi mngkkx cy
‘Pak minta tolong, suruh pak Ile jemput di sedikit demam dan pusing
rumah Dayu Ari.’ ‘Saya kena air hujan tadi makanya saya

Copyright © 2016, RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, P-ISSN: 2406-9019, E-ISSN: 2443-0668
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1, No. 2 Oktober 2015, 306

sedikit demam dan pusing.’ ‘Saya mau nyuci sepatu dulu bye (tanda
‘Saya terkena air hujan tadi, maka dari itu rasa: cium dan senyum)’
saya agak demam dan pusing.’ ‘Saya mau mencuci sepatu dulu da (tanda
Selain itu sebagai Fungsi Direktif, rasa: cium dan senyum)’
yakni fungsi bahasa yang digunakan untuk Selain fungsi-fungsi bahasa tersebut di
menyuruh, mengajak atau menyarankan atas, terdapat pula Fungsi Poetik, yakni
lawan bicara melakukan sesuatu. fungsi bahasa yang berkaitan dengan peran
Inget bwak hp blngin yang lain jg bahasa untuk mengungkapkan keindahan
‘Ingat bawa HP bilangin yang lain juga’ atau membentuk tuturan yang indah; satuan
‘Ingat bawa HP beri tahu yang lain juga!’ ekspresi ringkas, yang menimbulkan
Fungsi bahasa SMS yang lain se- keindahan tertentu bila diucapkan, dan tid-
bagai Fungsi Ekspresif, yaitu fungsi bahasa ak tergantikan oleh satuan lingual lainnya
yang digunakan untuk mengekspresikan (Wijana, 2010: 112-118). Bentuk bagsel
atau mengungkapkan berbagai perasaan. (bagusseleh) artinya ‘bagus cantik; bagus
Iihh pokoknya sya gk suka sma si- sekali atau sangat bagus’. Bentuk Olga da-
fatnya nov nov yang skrang lam hal ini bukan berarti nama ‘artis papan
‘Ih pokoknya saya tidak suka sama si- atas yang telah meninggal (almarhum Olga
fatnya Novi yang sekarang’ Syahputra)’, melainkan satuan ekspresi
‘Ih, pokoknya saya tidak suka dengan si- ringkas dari ‘olah raga (seragam untuk olah
fat Novi yang sekarang’ raga)’.
Di samping itu terdapat Fungsi
Komisif, yakni fungsi bahasa yang Makna SMS
digunakan untuk membuat perjanjian atau Makna adalah maksud yang terkan-
sumpah bahwa seseorang (penutur) akan, dung dalam suatu kata atau kalimat. Di da-
tidak, atau tidak akan melakukan sesuatu. lam BI terdapat Makna Leksikal, yaitu
Jangan ngambul besok sy beliin makna yang secara langsung dimiliki oleh
cilok setiap bentuk dasar. Bentuk Ada, maknan-
‘Jangan ngambul besok saya be- ya ‘hadir; telah sedia’. Dalam bahasa SMS
likan cilok’ sering dijumpai bentuk ada menjadi ad.
‘Jangan ngambek/ marah besok saya be- selain itu terdapat pula Makna Gramatikal,
likan cilok’ yakni makna yang terjadi sebagai hasil
Sedangkan Fungsi Fatis adalah proses secara gramtikal. Bentuk jawa-
fungsi bahasa yang digunakan untuk bannya, maknanya ‘jawaban dari’. Berasal
mengawali komunikasi atau mengakhiri dari morfem dasar jawab, mendapat
komunikasi dengan lawan tutur. digabung dengan sufiks {-nya}. Jenis mak-
Say mw nyuci sptu dlu bye :* ;) na yang lain Makna Kontekstual, adalah

Copyright © 2016, RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, P-ISSN: 2406-9019, E-ISSN: 2443-0668
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1, No. 2 Oktober 2015, 307

makna penggunaan sebuah kata (gabungan kalimat.


kata) dalam keseluruhan kalimat (ujaran) Fitur linguistik dan non-linguistik
pada konteks situasi tertentu. Bentuk gom- penggunaan bahasa SMS para siswa dan
bal maknanya ‘bohong; omong kosong; pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
rayuan’, bukan berarti ‘kain yang sudah tentang penulisan teks berita sama-sama
tua (sobek-sobek)’. Bentuk gombal menggunakan bahasa yang singkat, padat,
digunakan untuk mengugkapkan rasa tidak dan jelas, namun para siswa mampu mem-
percaya, karana penutur atau lawan tutur bedakan pemakaian bahasa Indonesia yang
menyampaikan suatu hal yang tidak nyata. baku untuk kepentingan formal dan bahasa
Selanjutnya dikenal pula Makna Idiomat- gaul atau bahasa sosialita untuk kepent-
ikal, yaitu makna yang dalam unsur-unsur ingan kemanusiaan. Fitur linguistik dan
pembentukannya tidak terkait dengan mak- non-linguistik penggunaan bahasa SMS
na leksikal maupun makna gramatikal. pada siswa tidak berpengaruh langsung
Bentuk Meninggal maknanya ‘wafat’ atau kepada respon siswa. Secara natural mere-
‘mati’, bukan ‘melakukan kegiatan ting- ka paham dengan seting, topik, pertanyaan,
gal’. dan setiap wacana dalam bahasa formal
maupun informal.
Implikasi Fitur Linguistik dan Non-
Linguistik Penggunaan Bahasa Sms Pa-
4. SIMPULAN
da Siswa Kelas Viii 10 Smpn 4 Mataram
Tahun Pelajaran 2014/ 2015 Terhadap Berdasarkan hasil penelitian dan
Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah pembahasan di atas, dapat disimpulkan se-
Berdasarkan hasil pelaksanaan pem- bagai berikut. (1) Fitur linguistik bahasa
belajaran yang dilakukan pada tanggal 20 SMS yang digunakan siswa antara lain
April 2015 dan 11 Mei 2015 terkait dengan berupa: fonem, morfem, leksikon, frasa,
mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan: dan kalimat. Pola bahasa SMS tidak
Standar Kompetensi (SK): Mengungkap- menggunakan salam pembuka maupun pe-
kan informasi dalam bentuk rangkuman nutup, Jenis SMS berupa pesan verbal dan
teks berita; Kompetensi Dasar (KD): non-verbal, fungsi SMS sebagai fungsi:
Menulis teks berita secara singkat, padat, informatif, direktif, ekspresif, komisif, fa-
dan jelas; Tujuan Pembelajaran: Siswa tis, poetik, makna SMS sebagai makna:
mampu menulis teks berita secara singkat, leksikal, gramatikal, kontekstual, dan idio-
padat, dan jelas; dan Materi Pembelajaran: matikal. Fitur non-linguistik bahasa SMS
Penulisan teks berita, ternyata para siswa yang digunakan siswa berupa emoticon
menggunakan bahasa baku pada saat (tanda rasa), antara lain berupa: : ;)
mengerjakan tugas sekolah baik dari segi (senyum), :D (tertawa), -_- (sedih), :*
fonem, morfem, leksikon, frasa, maupun (cium), ({}) (peluk), (‘-‘) atau ‘-‘ (senang),

Copyright © 2016, RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, P-ISSN: 2406-9019, E-ISSN: 2443-0668
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1, No. 2 Oktober 2015, 308

dan <^-^>S (bahagia). Hal ini untuk mene-


gaskan tentang pesan yang disampaikan;
(2) Implikasi fitur linguistik dan non-
linguistik penggunaan bahasa SMS para
siswa terhadap pembelajaran bahasa Indo-
nesia di sekolah. Bahasa SMS dan pem-
belajaran tentang penulisan teks berita
keduanya menggunakan bahasa yang sing-
kat, padat, dan jelas, namun para siswa
mampu membedakan pemakaian bahasa
Indonesia yang baku untuk kepentingan
formal dan bahasa gaul atau bahasa sosial-
ita untuk kepentingan kemanusiaan. Fitur
linguistik dan non-linguistik penggunaan
bahasa SMS pada siswa tidak berpengaruh
langsung kepada respon siswa. Secara nat-
ural mereka paham dengan seting, topik,
pertanyaan, dan setiap wacana dalam baha-
sa formal maupun informal.

DAFTAR PUSTAKA
Azies, Furqanul dan A. Chaedar Alwasilah.
1996. Pengajaran Bahasa Komunikatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ban-
dung.
Danesi, Marcel. 2012. Pesan, Tanda, dan Mak-
na. Yogyakarta: Jalasutra.
Rosidi, Romzi Imron. 2004. Membuat Sendiri
SMS Gateway Berbasis Protokol SMPP.
Yogyakarta: Andi.
Thomas, Linda dan Shan wareing. 2007. Baha-
sa, Masyarakat & Kekuasaan. Yogyakar-
ta: Pustaka Pelajar.
Uno, B, Hamzah dan Nina Lamatenggo. 2010.
Teknologi Komunikasi & Informasi Pem-
belajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Verhaar. 1996. Asas-asas Linguistik Umum.
Yogyakarta: Gadjah Mada university
Press.
Wijana, I Dewa Putu 2010. Bahasa Gaul Rema-
ja Indonesia. Malang: Aditya Media
Publising.
http://saynotogaptek.blogspot.com/2012/03/apa
-itu-fitur-dalam-istilah teknologi.html

Copyright © 2016, RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, P-ISSN: 2406-9019, E-ISSN: 2443-0668

Anda mungkin juga menyukai