Anda di halaman 1dari 34

1.

Tari Saman Meuseukat

Tari Saman merupakan salah satu tari tradisional asal Indonesia yang bahkan sudah cukup
dikenal di seluruh mancanegara. Tarian satu ini merupakan sebuah tarian suku Gayo yang biasa
ditampilkan ketika perayaan peristiwa-peristiwa penting di dalam adat.

Maka dari itu, syair yang terdapat di dalam salah satu tarian dari 34 tari tradisional asal Indonesia
ini menggunakan Bahasa Gayo.

Di dalam beberapa literatur menyebutkan bahwa Tari Saman dikembangkan oleh Syekh Saman
yang merupakan seorang ulama asal Gayo di Aceh Tenggara.

Pada 24 November 2011, Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya
Takbenda Warisan Manusia dalam sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Perlindungan
Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Bali.
2. Tari Kecak

Selanjutnya ada Tari Kecak dari Bali yang juga masuk ke dalam 34 tari tradisional asal
Indonesia. Jenis tarian satu ini menggambarkan tentang cerita Pewayangan, khususnya untuk
cerita Ramayana yang dipertunjukan dengan seni gerak dan tarian.

Tari Kecak biasanya dimainkan oleh sekelompok penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar
yang diiringi dengan irama menyerukan “cak” ketika mengangkat kedua lengan untuk
menggambarkan kisah Ramayana ketika barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.

Tarian satu ini sangat terkenal di Bali sekaligus menjadi daya tarik para wisatawan yang tengah
berkunjung ke Pulau Dewata tersebut.
3. Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih merupakan tari tradisional asal Indonesia yang berasal dari Provinsi Jambi,
Kepulauan Riau dan Riau. Tarian ini biasanya menjadi tarian selamat datang guna menyambut
para tamu-tamu besar yang hadir di sebuah acara.

Menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu, salah satu tarian
dari 34 tari tradisional asal Indonesia ini biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, 3
orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung, serta 2 orang pengawal.
4. Tari Jaipong

Tari Jaipong merupakan salah satu jenis tari asal Bandung, Jawa Barat dan sudah cukup populer,
khususnya di telinga masyarakat Indonesia. Diciptakan oleh Seniman berdarah Sunda, Gugum
Gumbira dan Haji Suanda, tarian ini merupakan gabungan dari beberapa kesenian seperti
Wayang Golek, Pencak Silat, dan Ketuk Tilu.

Maka dari itu, tak heran apabila gerakannya cenderung enerjik namun juga unik, dengan disertai
oleh iringan alat musik degung. Bahkan, tak jarang tarian ini sering mengundang gelak tawa para
penonton karena keunikannya yang dihasilkan.
5. Tari Reog Ponorogo

Tarian Reog Ponorogo merupakan tarian daerah yang berasal dari Jawa Timur bagian Barat-laut
dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog itu sebenarnya. Maka dari itu, di gerbang kota
Ponorogo kamu akan bisa melihat hiasan sosok warok dan gemblak yang merupakan dua sosok
yang ikut tampil pada saat tari Reog dipertunjukan.

Reog merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang masih sangat kental
dengan hal-hal yang berbau mistis serta ilmu kebatinan yang kuat. Terdapat lima versi cerita
yang berkembang, namun yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng
Kutu.

Diceritakan bahwa Ki Ageng Kutu merupakan seorang abdi kerajaan pada masa Bhre
Kertabhumi pada abad ke-15. Ia melakukan pemberontakan karena murka akan pemerintahan
raja yang korup dan terpengaruh kuat oleh istri raja Majapahit yang berasal dari Cina.

Kemudian ia pun meninggal kan sang raja dan mendirikan perguruan bela diri. Namun, ia pun
sadar bahwa pasukannya masih terlalu kecil apabila melawan pasukan kerajaan. Maka dari itu, ia
pun membuat pertunjukan seni Reog yang menjadi sindiran untuk raja Kertabhumi dan
kerajaannya.
6. Tari Poco-poco

Tidak seperti tarian tradisional yang sudah kita sebutkan sebelumnya, Tari Poco-poco justru lahir
di zaman yang sudah modern. Bahkan, orang awam pun bisa mengikuti gerakan dari tarian ini
dalam waktu yang cenderung singkat.

Pada awalnya, tarian ini hanya dikenal di lingkungan TNI dan Polri sebagai gerakan untuk
senam pagi saja. Namun, sepertinya tarian ini mulai mendapatkan hati di masyarakat ketika
stasiun televisi TVRI Jakarta mulai menyiarkan program dengan nama Dansa Yo Dansa.
7. Tari Topeng Betawi

Ternyata, Jakarta tidak hanya terkenal karena kesenian ondel-ondelnya saja lho. Kota yang
dipenuhi dengan gedung tinggi ini juga memiliki berbagai kesenian tradisional yang unik, salah
satunya seperti Tari Topeng Betawi.

Tari Topeng Betawi merupakan salah satu tarian adat masyarakat Betawi yang menggunakan
topeng sebagai ciri khasnya. Perpaduan antara seni tari, musik, dan nyanyian, para penari akan
diiringi dengan suara musik dan nyanyian yang lebih bersifat teatrikal dan komunikatif melalui
gerakan.
8. Tari Kipas Pakarena

Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu ekspresi kesenian masyarakat Gowa yang sering
dipentaskan untuk mempromosikan pariwisata Sulawesi Selatan. Dalam bahasa setempat,
“pakarena” berasal dari kata “karena” yang memiliki arti “main”. Maka dari itu, apabila diartikan
maka Tari Kipas Pakarena juga memiliki arti “tarian bermain kipas”.

Jenis tarian satu ini memiliki peraturan yang cukup unik, dimana penari tidak diperbolehkan
untuk membuka matanya terlalu lebar, sedangkan gerakan kakinya juga tidak boleh diangkat
terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama dua jam, sehingga para penarinya juga
diharuskan untuk memiliki kondisi fisik yang prima.
9. Tari Andun

Daftar 34 Tari tradisional asal Indonesia selanjutnya adalah Tari Andun yang berasal dari
Bengkulu. Di Bengkulu itu sendiri, Tari Andun biasanya dilakukan pada saat pesta perkawinan,
yang mana para Bujang dan gadis menari secara berpasangan pada malam hari sembari diiringi
oleh musik kolintang.

Pada zaman dahulu, jenis tarian satu ini digunakan sebagai sarana mencari jodoh setelah selesai
panen padi. Namun saat ini sebagai bentuk pelestarian dari salah satu tari tradisional asal
Indonesia, maka Tari Andun masih sering kali digunakan sebagai salah satu sarana hiburan bagi
masyarakat.

10. Tari Bendrong Lesung


Tari Bendrong Lesung merupakan salah dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang berasal dari
Provinsi Banten. Disebut sebagai Bendrong Lesung karena jenis tarian ini menggunakan sarana
berupa lesung dan alu yang merupakan sebuah alat dalam menumbuk padi atau beras.

Tarian ini biasanya dilakukan oleh sekelompok wanita dewasa sebagai ritual masyarakat Banten,
terutama ketika tibanya masa panen raya. Namun seiring berjalannya waktu, Tari Bendrong
Lesung juga mulai dilakukan oleh kaum remaja hingga anak-anak.

11. Tari Piring


Tari Piring atau tari piring dalam bahasa Minangkabau merupakan sebuah tarian dari 34 tari
tradisional asal Indonesia yang melibatkan atraksi piring di dalamnya. Nah, para penari ini
mengayunkan piring sembari mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur namun tetap stabil
dalam menggenggam piring di tangannya tanpa terlepas.

(Baca Juga: Warisan Budaya Asli Indonesia yang Diakui UNESCO)

Gerakan-gerakan yang digunakan di dalam tari piring sebagian besar diambil dari langkah-
langkah dalam silat Minangkabau atau silek. Secara tradisional, jenis tarian ini berasal dari
Solok, Sumatera Barat. Tetapi secara umum, tarian ini juga merupakan simbol dari masyarakat
Minangkabau.

12. Tari Pendet


Salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia ini mungkin menjadi salah satu jenis tarian yang
cukup populer, melihat bahwa tarian satu ini berasal dari Pulau Dewata yang memang masih
sangat kental akan pelestarian budayanya.

Tari Pendet pada awalnya merupakan sebuah tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura,
tempat beribadah umat Hindu di Bali. Namun lambat laun, para seniman Bali merubah jenis
tarian satu ini menjadi “ucapan selamat datang”.

13. Tari Serimpi


Tari Serimpi merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang berasal dari Jawa
Tengah (Surakarta) dan Yogyakarta. Tarian ini dapat dicirikan dengan empat penari melakukan
gerakan gemulai yang menggambarkan kesopanan, kehalusan budi, serta kelemah lembutan yang
ditunjukan dari gerakan yang pelan nan anggun sembari diiringi oleh suara musik gamelan.

Sejak dari zaman kuno, Tari Serimpi telah memiliki kedudukan yang cukup istimewa, khususnya
di keraton-keraton Jawa yang tidak dapat disandingkan dengan pertunjukan tari lainnya, karena
sifat tarian ini yang sakral. Dahulu kala, jenis tarian ini hanya boleh diperagakan oleh orang-
orang pilihan keraton.

14. Tari Saronde


Tari Saronde merupakan satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang ditampilkan pada saat
prosesi pernikahan adat masyarakat Gorontalo. Di Gorontalo itu sendiri, tarian ini diperagakan di
dalam serangkaian upacara perkawinan adat masyarakat setempat, di malam pertunangan.

Nah, biasanya tarian ini ditampilkan oleh para penari pria dan penari wanita yang melakukan
gerakan khas sembari menggunakan selendang sebagai atributnya. Jenis tarian ini merupakan
salah satu tari tradisional yang cukup terkenal di masyarakat Gorontalo itu sendiri.

15. Tari Selampit Delapan


34 Tari tradisional asal Indonesia selanjutnya adalah Tari Selampit Delapan yang berasal dari
Provinsi Jambi dan diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh M. Ceylon yang merupakan
seorang fotografer senior kelahiran Padang Sidempuan yang pada saat itu tengah bertugas di
Dinas Kebudayaan Provinsi Jambi pada tahun 1970-an.

Diberi nama “Selampit Delapan” karena tarian ini menggunakan 8 tali di dalam gerakan
tariannya. Namun saat ini, tali yang pada awalnya digunakan sebagai atribut mulai diganti
menjadi selendang agar tarian terlihat lebih menarik.

16. Tari Lilin


Selanjutnya ada Tari lilin yang juga masuk ke dalam 34 tari tradisional asal Indonesia. Pada
dasarnya, jenis tarian satu ini merupakan sebuah tarian yang diperagakan oleh sekelompok
penari yang membawa lilin menyala di atas sebuah piring di telapak tangan mereka.

Berasal dari Sumatera Barat, Tari Lilin pada awalnya hanya ditampilkan di dalam acara adat,
sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas pencapaian yang telah didapat oleh masyarakat
setempat. Namun seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini tidak hanya digunakan sebagai
ucapa rasa syukur, melainkan juga sekaligus sebagai kesenian dan hiburan.

17. Tari Pinggan


Tari Pinggan merupakan salah satu jenis tarian tunggal tradisional Dayak yang biasanya
diperagakan untuk menghibur masyarakat setempat pada saat berlangsungnya acara tradisional,
seperti Gawai Dayak ( pesat Panen Padi), Gawai Belaki Bini ( pesta pernikahan), dan masih
banyak lagi.

Tari Pinggan terbagi menjadi dua, yaitu Tari Pinggan Laki dan Tari Pinggan Indu yang masing-
masing lebih menekankan pada gerakan menarik yang sebagian besar diadopsi dari gerakan silat
tradisional.

18. Tari Giring-Giring


Tari Giring-Giring yang berasal dari Kalimantan Tengah juga tidak boleh ketinggalan untuk
masuk ke dalam salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia. Menggunakan tongkat sebagai
atributnya, tarian ini diperagakan sebagai bentuk ekspresi kebahagiaan dan rasa senang
masyarakat setempat.

Nama Giring-Giring itu sendiri diambil dari nama tongkat yang dimainkan oleh para penari dan
berasal dari Suku Dayak Ma’anyan yang pada saat itu mendiami daerah Kabupaten Barito Timur
dan Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah. Masyarakat setempat biasanya
menampilkan jenis tarian ini untuk menyambut tamu.

19. Tari Musyoh


Masuk ke dalam 34 tari tradisional asal Indonesia, Tari Musyoh merupakan kepercayaan
masyarakat Papua sebagai tarian ritual dalam upaya pengusiran arwah orang-orang yang
meninggal karena kecelakaan.

Masyarakat Papua percaya bahwa ketika ada seseorang yang meninggal karena kecelakaan,
maka arwah yang bersangkutan tidak akan tenang. Nah, dikarenakan hal itulah Tarian Musyoh
diperagakan sebagai jalan untuk menenangkan arwah tersebut.

20. Tari Piso Surit


Tari Piso Surit berasal dari suku Batak Karo, Sumatera Utara yang biasanya digunakan untuk
menyambut para tamu kehormatan di suatu acara adat setempat. Piso Surit itu sendiri memiliki
arti burung yang bernyanyi yang mana juga menggambarkan seorang gadis yang sedang
menantikan kedatangan dari sang kekasih.

Biasanya, jenis tarian ini ditampilkan oleh sekelompok wanita dan pria yang terdiri dari lima
pasang atau lebih. Kemudian penari menggunakan busana adat dan menari sembari diiringi oleh
musik tradisional.

21. Tari Merak


Tari Merak merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang cukup terkenal dna
merupakan jenis tarian khas yang berasal dari Provinsi Jawa Barat. Sesuai dengan namanya,
tarian ini merupakan bentuk ekspresi dari kehidupan seekor burung Merak.

(Baca Juga: Mantap, Pencak Silat Dijadikan Warisan Budaya Dunia Oleh UNESCO)

Gerakan-gerakannya pun diambil dari tingkah laku dari burung Merak itu sendiri. Tidak hanya
gerakannya yang unik, Tari Merak juga merupakan salah satu jenis tarian modern kontemporer
yang mana gerakannya itu sendiri diciptakan secara bebas dengan menggunakan kreasi baru.

22. Tari Kuda Lumping


Selain Tari Merak, Tari Kuda Lumping juga merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal
Indonesia yang cukup populer. Berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, tarian ini menampilkan
sekelompok prajurit yang tengah menunggang kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya
yang dianyam dan dipotong hingga menyerupai kuda.

Biasanya, jenis tarian ini hanya menampilkan adegan prajurit berkuda saja. Tetapi tidak jarang
pula terkadang salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia ini juga turut menyuguhkan
atraksi kesurupan, kekebalan, serta kekuatan magis seperti memakan beling ataupun kekebalan
tubuh terhadap pecutan.

23. Tari Papatai


34 tari tradisional selanjutnya adalah Tari Papatai yang merupakan tarian perang tradisional dari
masyarakat suku Dayak di Kalimantan Timur. Menggambarkan keberanian lelaki ketika
menghadapi perang, tarian ini didominasi oleh gerakan yang gesit, lincah, serta akrobatik yang
dipadukan dengan seni teatrikal dan seni tari.

Di dalam peragaannya, Tari Papatai dibawakan oleh dua penari pria yang dibalut dengan busana
adat Dayak yang disebut sebagai Sapei Sapaq dan biasanya dipentaskan dalam acara menyambut
tamu kehormatan atau pada kegiatan budaya lainnya.

24. Tari Jepen


Tari Jepen merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang berasal dari
Kalimantan Timur dan dikembangkan oleh suku Kutai dan suku Banjar, namun terdapat sedikit
pengaruh dari kebudayaan Melayu dan Islam di dalam peragaannya.

Dahulu kala, jenis tarian satu ini berfungsi sebagai hiburan dalam rangka penobatan raja-raja dari
Kesultanan Kutai Kartanegara di Tenggarong dan sebagai tari pergaulan untuk anak-anak muda
setempat. Namun sejak tahun 1970-an, tarian ini juga turut digunakan di dalam acara
penyambutan tamu-tamu daerah, upacara perkawinan, serta mengisi acara-acara besar lainnya.

25. Tari Melinting


Tari Melinting merupakan salah satu jenis tari tradisional asal Lampung yang menggambarkan
keperkasaan serta keagungan Keratuan Melinting. Pada awalnya, tarian ini diperagakan sebagai
pelengkap dari acara Gawi Adat, yaitu acara Keagungan Keratuan Melinting.

Karena merupakan tarian untuk keluarga ratu, penarinya pun terbatas dan hanya orang-orang
tertentu saja yang boleh melakukannya, seperti putra dan putri Keratuan Melinting. Namun,
seiring berkembangnya waktu tarian ini mulai berkembang menjadi tarian rakyat yang
ditampilkan pada acara-acara budaya sekaligus sebagai tarian dalam menyambut Tamu Agung.

26. Tari Cakalele


34 Tari tradisional asal Indonesia selanjutnya adalah Tari Cakalele yang berasal dari Maluku.
Berupa tarian perang tradisional yang digunakan dalam penyambutan tamu dan perayaan adat
setempat, biasanya tarian ini diperagakan secara berpasangan dan dilakukan oleh 30 pria dan
wanita sambil diiringi oleh alat musik drum, flute, dan bia (sejenis musik tiup).

Pada umumnya, di dalam Tari Cakalele para pria akan mengenakan parang dan salawaku atau
perisai sementara penari wanita akan menggunakan lenso atau sapu tangan. Celana dari kostum
pria yang berwarna merah melambangkan kepahlawanan, keberanian, serta patriotisme rakyat
Maluku.

27. Tari Suanggi


Tari Suanggi merupakan tarian tradisional dari Papua Barat yang mengisahkan tentang seorang
suami yang ditinggal mati oleh sang istri karena korban angi-angi atau jejadian. Masuk ke dalam
salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia, dapat dilihat bahwa jenis tarian satu ini cukup
kental dengan nuansa magis yang ada di daerah tersebut.

Di dalam kepercayaan masyarakat Papua, Suanggi itu sendiri digambarkan sebagai roh jahat
yang belum mendapatkan kenyamanan di alam baka. Nah, roh-roh ini biasanya akan merasuki
tubuh wanita. Tidak hanya itu saja, roh jahat ini bahkan juga bisa mencelakakan orang lain yang
tidak mereka senangi.

28. Tari Serampang Dua Belas


Diciptakan oleh seorang seniman bernama Sauti, Tari Serampang Dua Belas berasal dari daerah
Serdang Bedagai, Sumatera Utara, yang menggambarkan tahapan kehidupan sepasang kekasih.
Dinamakan sebagai serampang dua belas karena terdapat dua belas jenis tarian yang
menceritakan tahapan yang berbeda-beda.

Mulai dari awal perkenalan, jatuh cinta, hingga pada akhirnya menikah, tarian ini bertujuan
untuk memberikan pesan khusus pada wanita dan pria dalam mencari pasangan hidup. Biasanya,
jenis tarian ini dipertunjukan di dalam berbagai acara besar untuk berbagai keperluan, baik itu
sebagai hiburan semata, adat, maupun budaya.

29. Tari Janger


Tari Janger merupakan salah satu jenis tarian Bali yang cukup populer dan diciptakan pada
sekitar tahun 1930-an. Janger itu sendiri merupakan tari pergaulan untuk para muda-mudi Bali
yang dibawakan oleh 10 pasang penari, yaitu kelompok putri (janger) dan kelompok putra
(kecak) sembari menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan.

Gerakan dari tarian ini walaupun sederhana namun tetap menunjukan keceriaan dan bersemangat
dengan latar belakang musik yang berupa Gamelan Batel atau Tetamburan dan gender wayang.

30. Tari Selamat Datang


Tari Selamat Datang merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang
diperagakan sebagai tari penyambutan untuk para tamu. Tarian ini biasanya dilakukan oleh
penari pria dan wanita untuk menyambut para tamu kehormatan atau tamu penting yang tengah
berkunjung.

Di dalam pertunjukannya, para penari akan menggunakan kostum busana tradisional khas Papua
yang disertai dengan atribut seperti senjata dan alat musik tradisional Tifa. Yang membuat tarian
ini unik adalah ketika para penari wanita menjemput tamu yang kemudian dilanjutkan dengan
memasangkan penutup kepala dan kalung sebagai tanda penghormatan mereka.

31. Tari Tenun Songket


Selanjutnya ada Tari Tenun Songket yang juga merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal
Indonesia yang cukup popular. Tarian ini merupakan jenis tari tradisional dari Sumatera Selatan
yang menggambarkan kegiatan remaja putri dan ibu rumah tangga di Palembang dalam
memanfaatkan waktu luang dengan menenun kain songket.

Diperagakan oleh lima orang, para penari menggunakan baju khas Palembang yang didominasi
oleh warna emas dan tak ketinggalan pula dengan kain songket di bagian bawahnya. Di dalam
pertunjukannya penari akan diiringi oleh alat musik gendang dan musik perkusi yang dimainkan
secara bersamaan.

32. Tari Campak


Berasal dari daerah Bangka Belitung, Tari Campak menggambarkan keceriaan dari bujang dan
dayang yang biasanya dipertunjukan pada saat panen padi atau sepulang dari ume atau kebun.
Salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia juga terkadang diperagakan sebagai hiburan
dalam berbagai kegiatan, seperti penyambutan tamu atau pada pesta pernikahan.

Tarian ini berkembang pada masa kependudukan banga Portugis di Bangka Belitung yang dapat
dilihat dari beberapa gerakan serta busana pada penari wanita yang cukup kental dengan
sentuhan gaya Eropa.

33. Tari Maengket


Selanjutnya ada Tari Maengket yang merupakan tarian rakyat dari Minahasa. Salah satu dari 34
tari tradisional asal Indonesia ini dibawakan oleh penari wanita dan pria yang mengenakan
pakaian serba putih. Tidak harus campur wanita dan pria, tarian ini juga bisa dibawakan oleh
penari pria maupun penari wanita saja.

Dengan menggunakan gerakan dan irama yang sederhana, Tari Maengket dipertunjukan sebagai
rasa syukur terhadap dewi kesuburan. Maka dari itu, jenis tarian satu ini biasanya ditampilkan
pada saat panen. Tetapi selain itu, tarian ini juga bisa dipentaskan sebagai bentuk dari
penyambutan tamu agung.

34. Tari Bedana


Jenis tarian terakhir yang masuk ke dalam 34 tari tradisional asal Indonesia adalah Tari Bedana
yang merupakan tarian tradisional zapin melayu dari daerah Lampung. Biasanya dibawakan oleh
para pemuda-pemudi di Lampung sebagai ungkapan rasa bahagia di suatu acara tertentu, Tari
Bedana diiringi oleh alat musik tradisional khas Lampung seperti gitar gambus, ketipung, dan
kerenceng.

Nah, Tari Bedana ini merupakan salah satu tarian daerah yang dipercayai berkembang dari ajaran
agama Islam yang menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat Lampung yang ramah dan
terbuka.

Indonesia memang terkenal akan budayanya yang beraneka ragam, dan hal ini pula yang
menjadikannya sebagai daya tarik wisata yang menarik. Maka dari itu, tak jarang banyak
wisatawan asing yang rela datang ke Indonesia untuk bisa bereksplorasi dan mempelajari
langsung budaya-budaya dan keanekaragaman yang terdapat di negara kepulauan terbesar di
dunia ini.

Jika masyarakat asing saja tertarik, kamu pun sebagai masyarakat asli Indonesia tidak boleh
kalah. Yuk mulai rencanakan wisata Indonesiamu bersama dengan berbagai kartu kredit travel
yang bisa kamu ajukan dengan mudahnya di CekAja.com.

Anda mungkin juga menyukai