SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
M. Anis
NIM: 105191111116
vii
KATA PENGANTAR
الر ِحين
الر ْح َو ِن ه بِس ِْن ه
َّللاِ ه
َ علَى ا َ ِل ِه َو
صحْ ِب ِه َ اء َو ْال ُو ْر
َ س ِليْنَ َو ِ علَى أ َ ْش َر
ِ َف اْأل َ ْن ِبي َ سالَ ُم ب ْالعَالَ ِويْنَ َوال ه
صالَة ُ َوال ه ِ ّ هلل َرِ ِ ُْال َح ْود
ُ أ َ ْج َو ِعيْنَ أ َ هها بَ ْعد
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah swt, yang telah
Islam dalam Meningkatkan Perilaku Islami Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bangkala
Kabupaten Jeneponto. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad saw yang telah menuntun jalan kebahagian hidup dunia dan akhirat.
Adapun tujuan penulis skripsi ini adalah untuk memenui syarat memperoleh
gelar sarjana Sastra Satu (S.1) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Agama Islam
Penulis menyadari bahwa dalam menyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati dan kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima
kasih kepada:
dan detik menuju cita-cita, atas semua pengorbanan semoga Allah swt
viii
membalasnya dengan nilai ibadah, dan senantiasa memberikan Taufik
4. Ibu Dr. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si. Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam
5. Bapak dan Ibu Wakil Dekan Fakultas Agama Islam beserta jajarannya
9. Kakak Nuratika, S.E.I dan Adik Abdul Najib yang selalu memberikan
10. Keluarga besar SMP Negeri 1 Bangkala, yang telah memberikan izin kepada
angkatan 2016 dan teman-temanku PAI kelas D angkatan 2016 yang selalu
ix
13. Kepada Aulia Astuti Yusuf yang telah membantu dan memberikan semangat
tiap harinya.
14. Semua pihak yang terlibat yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita
semua agar kita selalu berada pada jalan yang benar. Semoga skripsi ini bermanfaat
M.ANIS
Nim. 105191111116
x
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. v
xi
4. Macam-macam Perilaku Islami........................................................ 22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Table 4.3 Keadaan Peserta Didik SMP NEGERI 1 BANGKALA Berdasarkan Jenis
Kelamin .....................................................................................................40
Tabel 4.4 Keadaan Sarana di SMP Negeri 1 Bangkala Tahun Pelajaran 2019/202040
Tabel 4.5 Keadaan Prasarana SMP Negeri 1 Bangkala Tahun Pelajaran2019/2020 .42
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
apapun. Allah memberi kita potensi yang sangatlah besar dan mengaruniai potensi
berupa kemampuan untuk berfikir pada otak manusia dan kemampuan fisik.
Selain itu Allah juga memberikan ilham ketakwaan dan kefajiran (kerusakan)
dalam jiwa manusia. Ilham inilah yang membuka kesempatan bagi manusia untuk
berkembang seluas mungkin sebagai sosok pemakmur bumi. Maka dari itu
dengan adanya suatu pendidikan manusia di bumi ini dapat dengan leluasa
manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka
seseorang itu harus menjadi orang yang terdidik baik didalam keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang sistematis dan
terarah dan juga serta dilandasi dengan iman dan ketaqwaan. Maka perlu sekali
pendidikan Islam yang sistematis, efektif, dan efisien. Itu adalah cara yang tepat
1
2
penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama
َٱَّلل َح َّق تُقَاتِ ِهۦ َو ََل ت َ ُموت ُ َّن ِإ ََّل َوأَنتُم ُّم ْس ِل ُمون
َ َّ وا ۟ ََُٰٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذِينَ َءا َمن
۟ ُوا ٱتَّق
Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar
takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam.2
jangan sekali kali meninggal dalam keadaan memeluk agama lain selain agama
Islam. Dan di dalam pendidikan itu sendiri terdapat unsur guru. Guru merupakan
sosok yang sangat dihormati karena memiliki andil yang sangat besar terhadap
secara optimal.3
1
Muhammad Alim. Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan
Kepribadian Muslim. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2011) h. 6
2
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung, CV Penerbit Di
Ponegoro,2013) h.63
3
Rusdiyana & Yeti. Pendidikan Profesi Keguruan, (Bandung: CV Pustaka Setia 2015) h.
43
3
Guru agama adalah seseorang yang mengajar dan mendidik agama Islam
anak didiknya ke arah kedewasaan jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan
tujuan pendidikan agama yang hendak di capai yaitu membimbing anak agar
menjadi seorang muslim yang sejati, beriman teguh, beramal sholeh dan
yang diajarkan oleh guru tersebut. Oleh karena itu guru harus bisa
sudah ada. Peranan guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa sangat besar
yang sulit ditanamkan kepada siswa adalah perilaku islami. Karakter islami
merupakan salah satu dari berbagai karakter yang ada pada diri manusia.
sebagai tindakan yang didasari oleh dasar kepercayaan terhadap nilai nilai
kebenaran yang diyakininya. Kesadaran ini muncul dari produk pemikiran secara
adanya sistem absensi dalam jamaah shalat dzuhur, perintah untuk membaca kitab
suci setiap akan memulai pelajaran, dan sebagainya, yang biasa diciptakan untuk
didapatkan didalam kelas tidak bisa diaplikasikan diluar kelas atau diluar
lingkungan sekolah. Siswa hanya mampu memahami teori hanya sebatas teks
Bangkala terdapat beberapa siswa ketika didalam kelas berperilaku baik, tetapi
Kabupaten Jeneponto”.
4
Muhammad Alim op.cit h. 5
5
Chusnul Chotimah & Muhammad Fathurrohman. Komplemen Manajemen Pendidikan
Islam Konsep Intregratif Pelengkap Manajemen Pendidikan Isam.(Yogyakarta: Teras 2014) h.332
5
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Jeneponto?
Jeneponto?
Islam dalam meningkatkan perilaku islami siswa kelas VII SMP Negeri 1
C. Tujuan Penelitian
bertujuan untuk:
Kabupaten Jeneponto.
Jeneponto
Agama Islam dalam meningkatkan perilaku Islami siswa kelas VII SMP
D. Manfaat Penelitian
6
sebelumnya, maka penelitian ini diharapkan berguna baik secara teoriti smaupun
1. Secara Teoritis
Sebagai pembanding bagi peneliti yang lain terkait dengan peran guru
2. Manfaat Praktis
a. Bagi para guru Agama Islam akan lebih memperhatikan anak didiknya dalam
c. Bagi peneliti, dapat memperluas ilmu pengetahuan serta lebih mendalami lagi
TINJAUAN TEORITIS
Pendidikan atau lazimnya disebut sebagai guru adalah sosok orang dewasa
mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah swt dan mampu
bimbingan, pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik atau guru adalah
Secara terminologi, arti guru menurut beberpa ahli adalah sebagai berikut:
a. Menurut Syaiful Bahri, yang dimaksud guru disini adalah Figure seorang
pemimpin atau sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak
didik yang bertujuan untuk membangun kepribadian anak didik menjadi
orang berguna bagi agama, bangsa dan Negara. Jadi guru disini mempunyai
tanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam rangka
membina jiwa dan watak anak didik.8
b. Menurut Madyo Ekosusilo, guru adalah seorang yang bertanggung jawab
untuk memberikan bimbingan secara sadar terhadap perkembangan
kepribadian dan kemampuan peserta didik baik dari aspek jasmani dan rohani
sebagai individu dan juga sebagai makhluk sosial. 9
6
Ramayulis, Metodologi pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), h. 49
7
Ibid, h. 50
8
Syaiful Bahri Djamaah, Guru dan Anak Didi dalam Interaksi Educatif, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), h. 36
9
Ramayuli, lot.cit.
7
8
c. Menurut Abdul Mujib, menjelaskan guru dalam Islam adalah bapak rohani
(spiritual Father) bagi peserta didik yang memberikan sanntapan jiwa dengan
ilmu, pembinaan akhlak mulia dan menghindari perilaku buruk.10
penganut ajaran agama lain dengan hubungannya dengan kerukunan antara umat
pendidikan Agama Islam adalah seorang figure atau aktor utama di dalam
kegiatan pendidikan yang mempunyai tugas dan wewenang dan tanggung jawab
peserta didik dalam hal keimanan, ibadah, syariat dan akhlak agar mereka
Pekerjaan jabatan guru pendidikan agama islam adalah luas, yaitu untuk
pesertadidik sesuai dengan ajaran Islam. maka fungsi guru Pendidikan Guru
1) Mengajarkan.
Sudah lazim kita ketahui bahwa funsi seorang guru adalah mengajarkan.
10
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008),
h. 88
11
Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kmpetensi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 130
9
berurutan, langkah demi langkah. Ketika seorang guru masuk ke dalam kelas,
berhadapan dengan murid-murid, maka yang harus ditekankan di dalam hati guru
adalah dia akan mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Seorang guru harus
2) Membimbing/Mengarahkan
membimbing, yaitu memberikan arahan kepada orang yang dibimbing itu agar
tetap on the track, supaya tidak salah langkah atau tersesat jalan. Guru dengan
aktivitasnya dengan hati (qalbun). Karena dia mengetahui, yang menjadi sasaran
inilah yang memiliki kemampuan bertujuan hanya kepada Allah. Qalbunlah satu-
satunya potensi bathin manusia yang dapat memahami tujuan hidup manusia yaitu
hanya kepada Allah. Nah, guru berfungsi membimbing dan mengarahkan murid
para murid.
3) Membina
Fungsi guru yang sangat vital adalah membina. Ini adalah puncak dari
sungguh-sungguh untuk menjadikan sesuatu lebih baik dan terus lebih baik dari
sini kita bisa memahami, bahwa fungsi membina ini memerlukan kontinuitas
samping itu, fungsi membina guru juga melibatkan para pemangku kebijakan,
Memang fungsi membina tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada para guru,
karrena pada fungsi ini terdapat unsure pemeliharaan dan penataan. Tapi harus
diakui, para gurulah yang menjadi ujung tombak seluruh proses pembinaan ini.
Oleh karena itu seluruh elemen pendidikan harus terlibat, bahu membahu dan
saling mendukung. Dalam fungsi pembinaan inilah peran strategis guru semakin
memberikan pedoman hidup bagi peserta didik untuk mencapai kehidupan yang
bahagia di dunia dan di akhirat. Maka dapat disimpulkan bahwa fungsi guru
pendidikan agama Islam adalah sebagai agen pembelajaran bagi siswa demi
meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT serta dapat mencapai
12
Hamka Abdul Aziz, (Karakter Guru Profesional; Melahirkan Murid Unggul
Menjawab Tantangan Masa Depan), (Jakarta: Al-Mawardi Prima,2012), h. 33
11
sebagai berikut:
bersumber dariku walau satu ayat”. (Hadits Nabi). Dalam hal ini seorang
diketahui orang lain. Menyampaikan ilmu itu adalah kewajiban orang yang
berpengatahuan.
terdapat nilai-nilai, baik nilai yang baik maupun buruk. Tugas pendidiklah
kepada mereka. Pada tataran ini si pendidik mengisi hati peserta didik,
hidupnya.13
Tugas guru pendidikan agama Islam adalah sangat luas, yaitu untuk
membina seluruh kemampuan-kemampuan dan sikap yang baik dari murid sesuai
13
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat, (Cet. II; Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016). h. 106
12
dengan ajaran Islam. Guru PAI memiliki kedudukan yang terhormat tidak hanya
dihormati, karena masyarakat percaya bahwa guru PAI adalah yang mendidik
Pendidikan Agama Islam haruslah orang yang memiliki pribadi yang saleh. Hal
ini merupakan konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya
Secara umum peran guru adalah sebagai pengajar dan pendidik, sedangkan
mengajar.
tingkah laku.14
14
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: PT Grafindo
Persada 2013). h 45
13
sehingga semakin dekat dengan Allah swt. Dan memenuhi tugasnya sebagai
khalifahdibumi ini. Semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah proses
pembelajaran.15
(mencintai). Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang pendidik
yaitu:
a) Meremehkan/merendahkan siswa
Meskipun siswa berasal dari keluarga miskin atau dari kampung, namun
sama sekali tidak boleh diremehkan. Semua siswa harus diperlakukan dengan
respek. Pendidik tidak boleh membuat salah seorang siswa sebagai bahkan
olok-olokan. Demikian pula ketika ada siswa yang cacat, pendidik tidak
Siswa tidak boleh ada yang merasa dianak tirikan, sehingga semuannya
merasa disayang oleh gurunya. Pendidik harus memberi perhatian yang wajar
15
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: CV Misaka Galia
2003). h. 93-95
14
siswa kepada sebagian siswa. Pendidikan dapat bersikap tegas atau bahkan
Dengan demikian, semua siswa merasa senang atau familiar untuk sama-
sama menerima pelajaran dari pendidikannya tanpa ada paksaan, tekanan dan
sejenisnya. Pada intinya, setiap siswa dapat merasa percaya diri bahwa di sekolah
ini dia akan sukses belajar lantaran di dorong dan diarahkan oleh pendidiknya dan
Agama Islam, proses pembelajaran yang berlangsung dikelas ataupun diluar kelas
tuturkata, sikap, cara berpakaian, penampilan, alat peraga, cara mengajar, dan
bahkan gaya pendidik dalam mengajar pun akan sulit dihilangkan dalam ingatan
setiap siswa.
parasiswa yang diajarkannya. Dalam hubungan ini pendidik berperan aktif sebagai
16
Ibid, h.100
15
Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat tentang peran guru PAI tidak
supaya beramal shaleh dan mendidik masyarakat untuk saling menasehati dalam
itu, peran guru pendidikan agama Islam yang utama adalah membentuk akhlak
yang mulia dalam diri setiap peserta didik, sehingga bisa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
berikut:
itu, tugas tersebut harus dilakukan secara bertanggung jawab. Itu hanya
dapat dilakukan oleh orang yang telah dewasa, karena anak-anak tidak
menular. Dari segi rohani, orang gila berbahaya bla ia mendidik. Orang
16
bertanggung jawab.
Ini penting sekali bagi penduduk, termasuk guru. Orang tua di rumah
17
Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka Cipta 2009. h. 122-123
17
mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan pengembangan
sekolah”.18
yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT, ikhlas, berakhlak yang baik,
B. Perilaku Islami
menjadi sangat penting, terutama dalam memberikan isi dan makna kepada nilai,
moral dan norma masyarakat. Apalagi pada masyarakat Indonesia yang sedang
nilai-nilai ibadah yang bersifat ritual menjadi aktifitas dan perilaku moral
18
Ngalim Purwato, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2006, hlm. 126
19
http:kamusbahasaindonesia.org/pembudayaan#ixzz2t9wGXWLt, 12 Oktober 2019
18
penguatan positif. Respon posistif ini dapat berupa pujian kepada orang lain
perilaku.
20
Aan & Cepi, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), h. 172
21
Said Howa, Perilaku Islam, (Jakarta: Studio Press, 1994), h. 7.
19
a. Tauhid/Aqidah
Kata aqoid jamak dari aqidah berarti “kepercayaan” maksudnya ialah hal-
saw.22 Aspek pengajaran tauhid dalam dunia pendidikan Islam pada dasarnya
unsure hakiki yang melekat pada diri menuasia sejak penciptaannya. Ketika
22
Chatib Toha, dkk., Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004), h. 90
23
Zulkarnaein, Transformasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), h. 27
20
b. Ibadah
Menurut Chatib Toha, dkk., ibadah secara bahasa berarti “taat, tunduk,
turut, mengikut dan do’a.”24 Bisa juga diartikan menyembah Allah swt. Ibadah
dan sunnah. Aspek ibadah ini disamping bermanfaat bagi kehidupan duniawi,
tetapi yang paling utama adalah sebagai bukti dari kepatuhan manusia
bahwa aspek ibadah dapat dikatakan sebagai alat untuk digunakan oleh
Allah.
c. Akhlak
Sebab akhlak memberi norma-norma baik dan buruk yang menentukan kualitas
pribadi manusia. Menurut Chatib Toha, dkk., kata “’akhlak’ berasal dari bahasa
Arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai,
Menurut Al-Ghazali yang dikutip Chatib Toha, dkk., “Akhlak ialah suatu
sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah perbuatan yang
timbul dan tumbuh dari dalam jiwa, kemudian berbuah ke segenap anggota yang
segala larangan terhadap sesuatu yang buruk yang membawa manusia ke dalam
kesesatan.
terhadap akal dan nurani, yang menjadi motif dan tujuan terakhir dari tingkah
laku, yaitu:
pola hidup dalam menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk.
Akal dan naluri diakui sebagai anugerah Allah yang mempunyai kemampuan
yang terbatas, sehingga memerlukan bimbingan wahyu. Akal dan nurani ini
pengarahan wahyu.
Dalam pandangan Islam, yang menjadi pendorong paling dalam dan kuat
untuk melakukan sesuatu amal perbuatan yang baik adalah iman yang terpatri
dalam hati Iman itulah yang membuat seseorang muslim ikhlas, mau bekerja
keras bahkan rela berkorban. Iman sebagai motivasi dan kekuatan penggerak
22
paling ampuh dalam pribadinya. Jika “motor iman” itu bergerak, maka
Sesuai dengan pola hidup yang digariskan oleh Islam bahwa seluruh kegiatan
pengetahuan harus dijadikan sebagai jembatan dalam iman dan taqwa kepada
Allah swt.27
mencakup sumber nilai yang berasal dari Al qur’an dan hadis sebagai pedoman
hidup. Selain itu, yang menjadi pendorong paling dalam untuk melakukan sesuatu
amal perbuatan adalah iman dan harus menjadikan ridha Allah sebagai tujuan
akhir
Jika dilihat dari perpaduan antara iman, ibadah, pengetahuan dan akhlak,
maka perilaku Islami seorang muslim dapat dikategorikan menjadi tiga komponen
antara lain:
Sifat hubungan antara manusia dengan Allah SWT dalam ajaran Islam
bersifat timbal-balik, yaitu bahwa manusia melakukan hubungan dengan Tuhan
dan Tuhan juga melakukan hubungan dengan manusia. Tujuan hubungan manusia
dengan Allah adalah dalam rangka pengabdian atau ibadah. Dengan kata lain,
27
Ibid. h. 109
23
tugas manusia di dunia ini adalah beribadah. Sebagaimana firman Allah swt
dalam Al-Quran surat Adz-Dzariat ayat 56:
Terjemahnya:
“Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
Jadi, perilaku manusia terhadap Allah SWT bisa dikatakan bahwa manusia
harus taat pada-Nya. Manusia adalah sebagai Abdullah, yang artinya adalah
sebagai hamba Allah. Sebagai hamba Allah maka manusia harus menuruti
membangkang maka kita akan terkena konsekuensi yang sangat berat. Kita adalah
budak Allah, karenanya setiap perilaku kita harus direstui oleh- Nya, harus
dihadapan Allah, namun dengan inilah kita menjadi mulia, kita menjadi
mempunyai harga diri, kita menjadi mempunyai jiwa, kita menjadi mempunyai
hati, kita menjadi mempunyai harapan cerah yang akan diberikan Allah, karena
Pada hakikatnya, tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri tanpa berhubungan
dengan orang lain. Manusia memiliki naluri untuk hidup berkelompok dan
berinteraksi dengan orang lain.28 Karena pada dasarnya, setiap manusia memiliki
28
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi sosial: psikologi kelompok dan psikologi terapan
(Jakarta: PT. Balai Pusta, 1999), h. 4
24
kemampuan dasar yang berbeda-beda dan memiliki ciri khas tersendiri yang dapat
selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina
sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada
manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-
tengah manusia. Selain saling mengenal, manusia juga sangat dianjurkan agar
dapat menjalin hubungan yang baik antar sesamanya. Sesuai firman Allah SWT
Terjemahnya
ayat di atas beralih kepada uraian tentang prinsip dasar hubungan antar manusia.
25
sisi Allah, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan yang lain. Tidak ada juga
perbedaan pada nilai kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan karena semua
berbuat terhadap alam. Yang dimaksud alam di sini adalah segala sesuatu yang
bernyawa. Alam harus diperlakukan dengan baik dengan selalu menjaga, merawat
dan melestarikannya karena secara etika hal ini merupakan hak dan kewajiban
hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya. Pada intinya, etika Islam
muka bumi. Perintah ini mempunyai arti yang cukup luas mulai dari menjaga
untuk memperbaiki kembali sumber daya alam yang telah rusak oleh ulah pihak
29
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), h. 157
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang peran guru pendidikan agama Islam dalam
meningkatkan perilaku Islami siswa kelas Vll SMP Negeri 1 Bangkala kabupaten
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kodisi objek alamiah,
tersebut.
Islam. Dengan fokus permasalahan tersebut, kajian yang dibahas mencakup peran
guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan perilaku Islami siswa kelas Vll
30
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), h. 8
26
27
pembelajaran agama Islam dan bertugas menanamkan nilai-nilai agama islam dan
sehari-hari secara nyata. Karena pendidikan agama Islam sangatlah penting untuk
2. Perilaku Islami
diturunkan dari ajaran Islam dan bersumber dari Al-Quran dan as-sunnah.
D. Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis sumber data, yakni data primer
dan data sekunder. Dibawah ini penulis akan menjelaskan maksud kedua jenis
data tersebut.
1. Data Primer
Data primer adalah informasi yang diperoleh langsung dari pelaku yang
melihat dan terlibat langsung dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Data
primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara
individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian
atau kegiatan, dan hasil pengujian. Data primer disebut juga sebagai data asli atau
28
data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti
Menjadi data primer dalam penelitian ini adalah perwakilan siswa dari
melengkapi data penelitian. Dan guru mata pelajaran pendidikan Agama islam di
sekolah tersebut.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak lansung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen.3233
pendidikan, profil sekolah, struktur kepengurusan sekolah, visi dan misi dan lain
sebagainya.
E. Instrumen Penelitian
data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi,
31
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada
Universiti aparess, 2011), h. 117
32
Sugiyono, op. cit, h. 23
34
Ibid,.h. 61
29
dalam menyusun skripsi ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
1. Observasi
agama Islam dalam meningkatkan perilaku islami siswa kelas Vll SMP Negri 1
Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung
dapat berupa lembar pengamatan, penduan pengamatan dan lainnya. 35 Data yang
diperoleh dari observasi adalah tentang situasi umum objek penelitian atau untuk
mencari data yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini
proses pembelajaran pendidikan agama Islam, serta fasilitas atau sarana dan data
35
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT. Raja
Gafindo Persada, 2009), h. 15
30
2. Wawancara
kualitatif, yaitu:
pembicaraan.
3. Dokumentasi
tertulis berupa buku-buku, majalah, jurnal penting yang terdapat di kantor atau
meningkatkan perilaku Islami siswa kelas Vll SMP Negeri 1 bangkala Kabupaten
hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, foto, surat kabar dan sebagainya.
36
Sugiyono, op. cit, h. 72
31
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa
adalah menyajikan data yang diperoleh. Dalam penyajian data dilakukan ke dalam
Kesimpulan dalam penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah yang sudah
37
Lexy J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset, 2007), h. 248
32
bersifat kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang nantinya setelah
merupakan temuan baru dari peneliti. Temuan baru tersebut dapat berupa
deskripsi, atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih tampak samar
38
Sugiyono, Op.Cit, h. 80
BAB IV
1. Letak Geografis
Gambar 4.1
33
34
sekolah ini mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1964. Sekolah ini
80/S.K/BIII/64.
Sejak sekolah ini berdiri sampai sekarang sudah ada enam nama yang
Tabel 4.1
3 H. RembaHanung 1997-2000
4 H. NatsirUarunai 2000-2011
a. Visi
b. Misi
c. Tujuan Sekolah
4. Membiasakan tepat dating, tepat masuk, tepat istirahat dan tepat pulang untuk
sehat.
a. Keadaan Pendidik
Adapun daftar guru SMP Negeri 1 Bangkala Tahun Ajaran 2019/2020 sebagai
berikut:
Tabel 4.2
(TIK)
(Sumber Data: Dokumentasi Tata Usaha SMP Negeri 1 Bangkala Tahun Ajaran
2019/2020)
diklarifikasikan berdasarkan status guru PNS dan guru honorer. Adapun guru
PNS sebanyak 33 0rang termasuk kepala sekolah dan guru honorer 32 orang.
Peserta didik adalah salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
sekolah, sebab tanpa mereka sekolah tidak mungkin berkembang demikian juga
keberhasilan pendidik sangat didukung oleh keadaan dan potensi peserta didik.
40
Tabel 4.3
Keadaan Peserta Didik SMP NEGERI 1 BANGKALA
Berdasarkan Jenis Kelamin
NO KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH
Laki-laki Perempuan
1 VII 83 102 185
2 VIII 65 103 168
3 IX 78 80 158
Jumlah Keseluruhan 226 285 511
Dari data tentang keadaan siswa maka dapat diketahui bahwa terdapat 18
kelas dengan jumlah siswa tercatat sebanyak 511 siswa dengan rincian laki-laki
a. keadaan prasarana
Tabel 4.4
Keadaan Sarana di SMP Negeri 1 Bangkala Tahun Pelajaran
2019/2020
No. Jenis Bangunan Jumlah Ket.
1 Ruangan Guru 1
2 Ruangan Kelas 18
41
3 Ruangan Pegawai/Staff 1
4 RuanganLaboratoriumIpa 1
5 RuanganLaboratoriumKomputer 1
6 Ruangan Perpustakaan 1
7 RuanganOsis 1
8 Toilet 4
9 Musholla 1
10 Ruang Keterampilan 1
11 Ruang Multimedia 1
Dari tabel tentang data prasarana SMP Negeri 1 Bangkala dapat diketahui
jumlah ruang kelas sebanyak 18 ruang dengan rincian 6 kelas untuk kelas VII, 6
kelas untuk kelas VIII, dan 6 kelas untuk kelas IX. Prasarana yang mendukung
memudahkan akses siswa dalam beribadah. Siswa juga disediakan ruang Osis.
b. Keadaan sarana
belajar mengajar, sarana juga tidak kalah pentingnya karena keduanya sama-sama
Sarana yang dimiliki SMP Negeri 1 Bangkala, dapat dilihat pada tabel
berikut:
42
Table 4.5
2019/2020
4 Kursi 73 Baik
8 Lemari 30 Baik
Dari data tentang tentang keadaan sarana maka dapat diketahui bahwa
Gambar 4.2
Wakasek
Drs. Sohopi
Irfan S.Sos
Jeneponto bertolak belakang dengan kenyataan yang ada, karena peserta didik
masih banyak yang kurang sesuai dengan aturan agama seperti yang dikatakan
Kalau saya lihat ada beberapa siswa terlambat yang tidak mengucapkan
salam ketika memasuki ruang kelas, padahal didalam kelas sudah ada guru
yang sedang mengajar.40
Selain daripada itu, bebeapa dari siswa kelas VII smp negeri 1 bangkala
kabupaten jeneponto tidak tertib dalam hal berpakaian, seperti yang dikatakan ibu
saya lihat dari cara berpakaian siswa. Ada beberapa siswa yang tidak
menaati peraturan dalam hal berpakaian, seperti kaki baju yang diluar, tidak
memakai dasi, bahkan ada beberapa siswa yang sengaja mencoret-coret
topinya.41
Tetapi hal berbeda yang disampaikan oleh ibu Patmawati selaku kepala
sekolah :
39
Hasil wawancara dengan Yusni Permatasari, 7 Agustus 2020
40
Hasil wawancara dengan Sarsinah, 7 Agustus 2020
41
Hasil wawancara dengan Dahliya Lahaya Mahadi, 8 Agustus 2020
42
Hasil wawancara dengan Patmawati, 8 Agustus 2020
45
bahwa perilaku islami siswa SMP negeri 1 bangkala kabupaten Jeneponto terlihat
kurang dari segi berpakaian dan sopan santun selain itu, beberapa siswa yang juga
tertib dalam hal ibadah, seperti rajin mengikuti sholat berjamaah dan tadarrus.
spiritual peserta didik SMP Negeri 1 Bangkala Kab. Jeneponto merupakan suatu
bagian utama dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dari seorang guru.
cukup efektif.
Guru adalah orang yang membimbing, mengarahkan, dan membina anak didik
menjadi manusia yang matang atau dewasa dalam sikap dan kepribadiannya,
afektif, potensi kognitif, maupun potensi psikomotorik. Maka dari itu, guru harus
memberikan motivasi kepada siswanya. motivasi yang diberikan tiada lain karena
untuk mengubah tingkah laku peserta didik menjadi lebih baik dan untuk melihat
sejauh mana potensis tersebut dapat di kembangkan. Seperti yang dikatakan oleh
dan menyelesaikan masalah peserta didik. Seperti yang disampaikan oleh ibu
Yusni Pratiwi :
Ketika ada siswa yang bermasalah seorang pendidik jangan memarahi siswa
tersebut akan tetapi memberikan contoh dan solusi bagaimana bersikap yang
sabar dan ikhlas. Hal yang paling tepat yang dilakukan pendidik ketika
terjadi masalah yaitu mengetahui terlebih dahulu motifnya dan kemudian
mengambil suatu keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara
bersamasama.44
Hal yang sering dilakukan guru ketika siswa mendapat masalah yaitu
panggilan keruang BK untuk mendapatkan bimbingan. Salah satu masalah
yang terjadi di sekolah seperti perkelahian antara siswa karena adanya
saling mengejek. Penyelesaian masalah yaitu dengan mendamaikan dua
belah pihak dan melakukan perjanjian untuk tidak mengulangi kesalahan
tersebut.45
peserta didik memang perlu agar masalah tersebut tidak panjang lebar, dan untuk
berjamaah adalah sunnah yang sangat penting dikerjakan karena mempunyai nilai
tinggi derajatnya dibanding sholat sendiri. Maka dari itu selaku guru yang ada di
43
Hasil wawancara dengan Dahliya Lahayah Mahadi, 8 Agustus 2020
44
Hasil wawancara dengan Yusni Pratiwi, 7 Agustus 2020
45
Hasil wawancara dengan Sarsinah, 7 Agustus 2020
47
potensi kecerdasan spirtual yang ada di dalam setiap individu siswa. Sebagaimana
maka siswa tidak perlu diingatkan. Karena sudah menjadi kebiasaan setiap hari.
Seperti yang disampaikan oleh Panji selaku siswa kelas VII di SMP Negeri 1
Bangkala :
Pada saat waktu shalat dhuhur, maka kami tidak perlu diingatkan lagi,
karena sudah menjadi kebiasaan setiap hari. Jadi, jika sudah berbunyi tanda
jam terakhir selesai maka bersegeralah kami kemushollah.47
Hal senada juga disampaikan oleh Dewa selaku siswa di SMP Negeri 1
Pada saat bel sudah berbunyi kami lansung ke mushallah untuk shalat
berjamaah tanpa disuruh lagi karena sudah menjadi kebiasaan.48
46
Hasil wawancara dengan Patmawati, 8 Agustus 2020
47
Hasil wawancara dengan Panji, 7 Agustus 2020
48
Hasil wawancara dengan Dewa, 7 Agustus 2020
48
Seorang guru tidak hanya sebagai perencana, tetapi juga sebagai pelaksana,
berkaitan dengan pembahasan tentang cara guru memotivasi siswa
menanamkan sopan santun yaitu melalui guru itu sendiri. Sebagai seorang
guru tentunya harus menjadi contoh teladan bagi siswanya di sekolah. Peran
guru di sekolah harus menjadi teladan, artinya guru harus menjadi model
perilaku yang harus dicontoh oleh para peserta didik. Apabila seorang guru
menunjukkan perilaku yang tidak sopan maka siswa pun akan berperilaku
seperti itu karena siswa biasanya meniru apa yang dilakukan oleh guru.50
Demi terciptanya akhlah yang baik terhadap siswa peran guru disini harus
membiasakan dan melatih siswa untuk menolong. Bentuk pembiasaan guru
di sekolah ialah membantu menyelesaikan setiap permasalahan siswa, dan
membiasakan gotong royong membersihkan ruang kelas dan lingkungan
sekolah.51
Hal senada juga disampaikan oleh ibu kepala sekolah ibu Patmawati :
49
Hasil wawancara dengan sarsinah, 7 Agustus 2020
50
Hasil wawancara dengan Dahliya Lahaya Mahadi, 8 Agustus 2020
51
Hasil wawancara dengan Yusni Peratiwi, 7 Agustus 2020
52
Hasil wawancara dengan Patmawati, 8 Agustus 2020
49
dalam kelas dan di musholla guna melihar proses pembelajaran Pendidikan agama
Islam dan diluar kelas. setelah mengamati ternyata hal tersebut sesuai dengan data
kebersamaan/persaudaraan, peserta didik dapat bertutur kata yang sopan baik pada
teman maupun kepada gurunya, peserta didik dapat menjalankan ibadah sholat
zhuhur berjamaah dengan tertib dan benar, itu semua tidak lepas dari peran guru
sebagai pendidik dalam mengembangkan keerdasan spiritual yang ada setiap diri
individu siswa.
bahwa dalam upaya peningkatan perilaku islami siswa maka sangat dibuthkan
peran guru PAI. Maka guru harus meningkatkan kesadaran kesadaran akan tugas
dan tanggung jawab guru sebagai pendidik, seperti memberikan motivasi dan
53
Observasi 7 Agustus 2020
50
Bangkala
sopan santun dimulai sejak pagi lewat program morning greating. Para guru
menyambut siswa yang baru datang tepat di depan gerbang. Program ini selain
sopan santun, juga untuk membangun mood siswa agar antusias mengikuti
kepada siswa tentang sikap sopan santun di dalam proses pembelajaran, namun
yang lebih penting dan efektif adalah memberikan keteladanan. Salah satu bentuk
54
Hasil wawancara dengan Dahliya Lahaya Mahadi, 8 Agustus 2020
55
Hasil wawancara dengan Yusni Peratiwi, 7 Agustus 2020
51
Kegiatan ini dilakukan rutin pada hari jum’at sebelum dimulai pelajaran. Secara
Seperti yang disampaikan oleh ibu Patmawati sebagai kepala sekolah, ibu
Sarsinah sebagai guru PAI selaku penanggung jawab kegiatan keagamaan di SMP
perilaku Islami pada siswa. Karena tidak semua siswa tinggal dilingkungan yang
mendukung dirinya untuk mejadi baik. Kemudian latar belakang keluarga juga
Selain latar belakang siswa yang menjadi faktor penghambat yaitu pengaruh
game online. Dan kejadian seperti ini sedang marak-maraknya kita rasakan pada
saat sekarang ini terutama bagi para remaja yang masih membutuhkan
anak. Teman yang baik akan memberi pengaruh yang baik bagi seorang anak, dan
begitu pula sebaliknya. Hal ini terjadi karena teman adalah orang yang selalu
Yusni :
Sering terjadi dikalangan siswa, ada salah satu siswa mengejek salah satu
kawannya, otomatis kawan yang diejek membalas apa yang dilakukan
temannya tersebut. Ini mengakibatkan siswa saling membully satu sama
lain.60
58
Hasil wawancara dengan Dahliya Lahaya Mahadi, 8 Agustus 2020
59
Hasil wawancara dengan sarsinah, 7 Agustus 2020
60
Hasil wawancara dengan Yusni Peratiwi, 7 Agustus 2020
61
Hasil wawancara dengan Patmawati, 8 Agustus 2020
53
penghambatnya adalah adanya pengaruh dari latar belakang siswa dan pengaruh
game online.
perankan oleh guru pai dengan baik, kesabaran dan kegigihan guru dalam
menanamkan perilaku Islami pada siswa, karena unsur tersebut menjadi sarana
guru dalam memperkokoh keimanan dan sekaligus menjadi media guru untuk
peran guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan perilaku Islami siswa di
yang dilakukan peneliti dengan guru PAI ada beberapa Upaya yang dilakukan
Guru pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan perilaku Islami pada siswa
tidak terpuji, selalu berusaha memberikan contoh yang baik agar siswa dapat
memberikan umpan balik yang baik pada kehidupan sehari-hari, dan memberikan
contoh nyata pada saat kegiatan belajar seperti selalu mengingatkan siswa berbuat
54
baik dan sebagainya, maka secara tidak langsung siswa akan meneladani apa yang
perilaku Islami berdasarkan dari hasil pengamatan saya selama ini, setiap siswa
bertemu dengan guru mereka mengucapkan salam dan sudah baik dalam hal
perankan oleh guru PAI dengan baik, kesabaran dan kegigihan guru dalam
dalam menanamkan perilaku islami pada siswa, karena kedua unsur tersebut
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebelumnya dalam skripsi ini, maka penulis mengemukakan isi dari keseluruhan
Jeneponto terlihat kurang dari segi berpakaian dan sopan santun selain itu,
beberapa siswa yang juga tertib dalam hal ibadah, seperti rajin mengikuti
islami siswa maka sangat dibutuhkan peran guru PAI. Maka guru harus
55
56
adalah adanya pengaruh dari latar belakang siswa dan pengaruh game
online.
B. Saran
1. Kepada Sekolah
pendidikan agama Islam lebih ditingkatkan dan lebih mengupayakan agar sarana
dan prasarana keagamaan lebih dilengkapi. Agar lebih menunjang proses belajar
menyadari bahwa tidak semua siswa memiliki kesadaran untuk belajar PAI.
Untuk itu guru harus senantiasa memotivasi siswa agar memiliki kesadaran untuk
belajar PAI. Selain itu pembinaan perilaku Islami kepada siswa harus senantiasa
dilakukan agar budaya perilaku Islami siswa bisa menjadi kebiasaan sehari-hari.
57
terpuji.
4. Kepada Siswa
penelitian lanjutan sehingga dapat membantu para guru PAI untuk meningkatkan
Aan & Cepi. 2008. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi
Aksara.
Aziz, Abdul Hamka. 2012. Karakter Guru Profesional; Melahirkan Murid Unggul
Menjawab Tantangan Masa Depan, Jakarta: Al-Mawardi Prima.
Daulay, Putra Haidar. 2016. Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat. Cet,II;
Jakarta: Prenadamedia Group.
Djamaah, Bahri, Syaiful. 2010. Guru dan Anak Didi dalam Interaksi Educatif.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Majid, Abdul & Dian Andayani, 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kmpetensi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mujib, Abdul. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
58
59
Rusdiyana & Yeti. 2015. Pendidikan Profesi Keguruan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Sarwono Sarlito Wirawan. 1999. Psikologi sosial: psikologi kelompok dan psikologi
terapan. Jakarta: PT. Balai Pusta,
Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT.
Raja Gafindo Persada.
http:kamusbahasaindonesia.org/pembudayaan.
LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Kepala Sekolah
1. Sudah berapa lama ibu menjadi kepala sekolah?
3. Apa saja upaya yang dilakukan wujud sekolah dalam meningkatkan perilaku
islami?
perilaku islami?
Siswa
1. Bagaimana pendekatan adik tentang guru PAI di SMP negeri 1 bangkala?
3. Menurut adik, apakah guru PAI sudah memberikan teladan yang baik untuk
adik-adik?
Guru PAI
1. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi guru di sekolah ini ?
siswa?
siswa ?
Narasumber : Panji
Narasumber : Dewa
Mushollah sekolah