A. Pendahuluan
Urine merupakan hasil metabolisme dari tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari 1200
ml darah yang melalui glomeruli permenit akan membentuk filtrat 120 ml per menit. Filtrat
tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya
terbentuk 1 ml urin per menit. Urin merupakan cairan yang dihasilkan oleh ginjal melalui
proses penyaringan darah. Oleh karena itu kelainan darah dapat menunjukkan kelainan di
dalam urin.
Dari warna pada perubahan urin kita bisa memantau suatu penyakit. Walaupun tidak selalu
dapat dijadikan pedoman namun alangkah baiknya kita mengetahui hal ini untuk
pencegahan secara dini dan untuk berjaga-jaga.
Bahan yang terkandung di dalam urin bisa diketahui melalui urinalisis. Urea yang
dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan bisa
dipergunakan juga untuk mempercepat pembentukan kompos
Secara umum bisa dikatakan bahwa pada pemeriksaan urin bukan hanya untuk mengetahui
kelainan ginjal dan salurannya tapi juga bertujuan untuk mengetahui kelainan-kelainan
diberbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan
lain-lain.
(sumber:http://medicalcheckupmurah.com/urine-lengkap. tgl 14/12/2014 )
B. Teori Dasar
1. Pengertian urin
Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan melalui proses urinasi. Urine juga dapat menjadi tanda apakah seseorang
mengalami dehidrasi. Orang yang sehat atau tidak dehidrasi urinnya akan berwarna jernih
seperti air. Tetapi orang yang dehidrasi urinnya akan berwarna kuning pekat atau coklat.
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan
dari dalam tubuh.
2. Komposisi urin
Komposisi air kemih, terdiri dari:
a. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
b. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea , amoniak dan
kreatinin.
c. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
d. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
e. Toksin.
f. Hormon.
Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah. Komposisi urin berubah sepanjang
proses reabsopsi ketika molekul yang penting bagi tubuh misal glukosa, diserap kembali
ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam
kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan
dibuang keluar tubuh.
Urine Analyzer adalah alat semi-otomatis untuk pengecekan yang dilakukan diluar tubuh
untuk mendapatkan hasil pengecekan urine dari membaca dan mengevaluasi urine test
strip dengan hasil yang lebih tepat dengan menggunakan fotometer reflektansi
(reflectance photometer).Urine Analyzer membaca strip tes urine pada kondisi standar,
menyimpan hasil ke memori dan menampilkan hasil melalui printer built-in dan atau
serial interface pada alat tersebut.
Strip tes urine ini digunakan untuk strip multiparameter penentuan berat jenis, pH,
leukosit, nitrit, protein, glukosa, keton, urobilinogen,bilirubin dan darah dalam urin.
4. Prinsip Kerja
Blok Diagram
- LED memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang ditetapkan ke permukaan test
pad pada sudut optimal. Lampu yang mengenai ‘test zone’ (zona uji) terpantul secara
proporsional dengan warna yang dihasilkan pada test pad dan ditangkap oleh
detektor. Sebuah phototransistor diposisikan tepat di atas zona uji. Phototransistor
mengirimkan sebuah sinyal listrik analog ke A / D converter, yang berubah ke bentuk
digital.
- Mikroprosesor kemudian mengkonversi pembacaan digital menjadi nilai reflektansi
relatif dengan mengacu pada standar kalibrasi. Akhirnya, sistem membandingkan nilai
reflektansi dengan batas jangkauan yang ditetapkan (reflektansi nilai-nilai yang
diprogram ke dalam analisa untuk setiap parameter) dan output hasil semi-kuantitatif.
Setiap pad tes membaca photometrically sekitar 55-65 detik. Dalam sampel urin yang
sangat basa, Urine Analyzer secara otomatis mengoreksi hasil tes berat jenis
Parameter dan panjang gelombang yang ditinjau oleh Urine Analyzer pada Strip Test
Panjang
Parameter
gelombang
Berat Jenis 620 nm
Ph 620 nm / 557 nm
Leukosit 557 nm
Nitrit 557 nm
Darah (eritrosit) 620 nm / 557 nm
Glukosa 557 nm
Keton 557 nm
Urobilinogen 557 nm
Bilirubin 557 nm
Protein 557 nm
Berat:
1.66 Kg (3.65 lb)
Input Voltage:
110 VAC ± 20%
45-65 Hz (US only)
220 VAC ± 20%
45-65 Hz (European)
9 VDC
(6 AA Batteries)
COMPUTER INTERFACE:
9-Pin RS-232 protocol with comma deliminated output. Null modem cable required
PRINTER PAPER:
(Ludlow C-696)
Width — 5.8 cm (2.28 in.)
Length — 2500 cm (82 ft.)
Shelf Life — 5 years
Storage — <25°C; <65% RH
Memasang/ Menginstal alat
Prosedur
a. Plug catu daya ke stop kontak listrik.
b. Hubungkan steker listrik ke bagian belakang instrumen
c. Tekan tombol daya untuk mengaktifkan instrumen, instrumen harus bip sekali.
d. Untuk pertama kali menjalankan instrumen, ikuti "Start-Up Wizard."
e. Kemudian ikuti step (perintah) pada alat.
a. Input data Operator ID, Nama Pasien dan Pasien ID sebelum memasukkan strip. Pilihan
pemeriksaan terdapat pada layar utama.
c. Ada dua pilihan di bawah Operator ID: Operator terakhir atau Enter New ID operator.
OPSI 1: OPERATOR TERAKHIR
Data petugas terakhir yang mengoperasikan alat.
OPSI 2: ENTER NEW OPERATOR ID
Untuk memasukkan informasi untuk operator baru, Klik Enter New Operator ID.
f. Ada dua pilihan di bawah Informasi Pasien: Recall Pasien atau Enter New
Pasien.
g. OPSI 1: RECALL PASIEN
Untuk mencari data pasien sebelumnya, Klik Recall Pasien.
Jika data pasien sebelumnya telah dimasukkan, daftar hingga 200 hasil pasien akan muncul
di layar. Gunakan tombol panah atas dan bawah untuk menggulir melalui daftar pasien.
Yang paling baru dilakukan tes, akan ditampilkan di bagian atas.
Perawatan/ Maintenance Harian
a. Tarik tempat sampel dari instrumen.
b. Lepaskan insert tempat sampel
c. Periksa kalibrasi strip dari debu, kotoran, goresan, atau kotoran lainnya. Jangan
menyentuh strip kalibrasi.
d. Bersihkan dengan menggunakan kapas dan air suling, gosok strip channel dan sekitar
tray insert.
e. Keringkan tempat sampel dengan kain pembersih atau tisu..
Troubleshooting alat
Gejala Kemungkinan penyebab Tindakan
Display Blank Tidak ada tegangan Periksa bahwa kabel listrik terpasang
dengan kuat pada instrumen
Rusak LCD Ganti instrumen
Baterai kontak berkarat Ganti Instrumen
Display buram Kemungkinan pengaturan Kemungkinan pengaturan kontras rendah
kontras rendah Mengacu pada operator manual
menyesuaikan kontras
Display rusak Ganti instrumen
Karakter hilang Elektronik terkunci Lepas kabel power dan pasang kembali
atau muncul kabel power kemudian nyalakan alat
karakter aneh Lepas kabel Ganti instrumen
Display rusak Ganti instrumen
Main PCB rusak Ganti instrumen