Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAYANAN ANTENATAL/ ANC

TERPADU PUSKESMAS JELEKONG


TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Kinerja tenaga kesehatan yang baik akan berdampak pada kualitas pelayanan
pemeriksaan pada ibu hamil, termasuk kinerja bidan sebagai penyedia pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal. Dengan kualitas ANC yang baik maka ibu dan
keluarga siap menjadi orang tua dan juga dapat melalui proses persalinan dengan
aman. Apabila proses kehamilan, persalinan dan nifas dilalui dengan aman, maka AKI
akan menurun.
Pelayanan ANC terpadu merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan
terpadu, mencakup upaya promotif, preventif sekaligus kuratif dan rehabilitative yang
meliputi pelayanan KIA, gizi, pengendalian penyakit menular (imunisasi, HIV/AIDS,
HBSAG, SIFILIS), penanganan penyakit tidak menular serta beberapa program local
dan spesifik lainnya sesuai dengan kebutuhan program.
Dalam ANC terpadu, tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa
kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang
dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk
menjalani proses persalinan normal.
Berkenaan dengan hal tersebut maka pelayanan antenatal terpadu dianggap
perlu untuk dilaksanakan kepada seluruh ibu hamil disetiap jajaran fasilitas kesehatan
terutama FKTP.

II. LATAR BELAKANG


Berdasarkan data pada cakupan program tahun 2021 di Puskesmas Jelekong
selama 1 tahun terdapat 225 (77, 27%) ibu hamil dengan resiko tinggi dan 228
(69, 09%) ibu bersalin dengan komplikasi, cakupan K4: 1586 (95, 94%) dari
target 100% dan ada 2 Kematian ibu.
Berdasarkan data diatas maka diperlukan suatu kegiatan terpadu untuk
mendeteksi secara dini masalah dan penyakit yang dialami oleh ibu hamil, melalui
kegiatan “Pelayanan Antenatal (ANC) Terpadu”.

Dasar Pelaksanaan :
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan
Seksual.

Dalam pelayanan ANC TERPADU ini adalah salah satu usaha Puskesmas dalam
mewujudkan VISI dan MISI puskesmas, yaitu :
VISI
Terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan
Sejahtera. “BEDAS”
MISI
Menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata :
1. Meningkatnya pelayanan bidang kesehatan.
2. Meningkatnya derajat kesehatan penduduk.
3. Meningkatnya kualitas kinerja aparatur dan penyelenggaraan pelayanan publik.
III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada
semua ibu hamil, sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan
selamat dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas.
2. Tujuan Khusus
a. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas,
b. termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian
c. ASI.
d. Menghilangkan “Missed Opportunity” pada ibu hamil dalam mendapatkan
pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas.
e. Mendeteksi secara dini dan melakukan intervensi dini terhadap kelainan/
penyakit/ gangguan yang diderita ibu hamil.
f. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
system rujukan yang ada.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN


POKOK

1. Pelayanan Antenatal A. Dari masing-masing bidan desa dan bidan praktik


(ANC) terpadu mandiri setiap hari mengirimkan pasien ibu hamil
untuk diperiksa/ ANC di Puskesmas Jelekong
B. Bidan yang di puskesmas :
1. Melakukan persiapan alat dan bahan
2. Melakukan pemeriksaan :
a. Timbang berat badan & ukur tinggi badan
b. Ukur tekanan darah
c. Ukur lingkar lengan atas (LILA)
d. Ukur tinggi fundus uteri (TFU)
e. Hitung denyut jantung janin (DJJ)
f. Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila
g. diperlukan.
3. Mencatat hasil pemeriksaan dan menyimpulkan
4. hasil pemeriksaan.
5. Menyampaikan kepada ibu hasil pemeriksaan
6. Melakukan penyuluhan kesehatan
7. Memberikan tablet FE dan Calcium Lactat dan
8. menjelaskan cara meminumnya.
9. Melanjutkan penanganan kasus dan konseling dan
10. KIE efektif, meliputi : kesehatan ibu; PHBS; P4K;
tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta
kesiapan menghadapi komplikasi; gizi seimbang;
P2M; IMD dan ASI eksklusif; KB pasca bersalin;
Imunisasi, .
Petugas laboratorium :
1. Melakukan pemeriksaan laboratorium, rutin
(Gol.darah; Hb; Protein Urin; Reduksi) dan khusus
(pemeriksaan darah PPIA; tes sifilis; HIV; HBSAG)

Petugas Gigi/ Dokter gigi :


1. Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi ibu hamil.

Dokter Umum :
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan umum pada
ibu hamil
2. Memberikan terapi yang dibutuhkan sesuai
dengan kondisi ibu hamil

Petugas Gizi :
1. Melakukan pemeriksaan status gizi dan konseling
gizi ibu hamil.

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Cara pelaksanaan kegiatan yang digunakan adalah dengan cara, Bidan desa
dan Bidan praktek mandiri yang ada wilayah Puskesmas Jelekong mengirimkan
pasien ke Puskesmas induk untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu yang
berkualitas serta penanganan/ tata laksana kasus, dengan metode wawancara,
pemeriksaan kehamilan 10T, dan KIE menggunakan media buku KIA.

VI. SASARAN DAN PELAKSANA


Sasaran : semua ibu hamil di 3 Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Jelekong
ditargetkan menjadi sasaran pelayanan antenatal terpadu

Pelaksana : 1. Bidan :
2. petugas laboratorium :
3. Dokter Umum :
4. Dokter gigi :

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan : Januari sampai Desember 2022
Hari : setiap hari kerja

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, dan disusun
pelaporan tentang hasil-hasil yang dicapai pada kegiatan pelaksanaan upaya kesehatan
ibu hamil.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan pelayanan antenatal terpadu menggunakan formulir yang sudah ada yaitu :
a. Kartu ibu
b. Register kohort ibu
c. Buku KIA (dipegang ibu)
d. Pencatatan dari program yang sudah ada (catatan dari imunisasi. gizi,
KB, TB, dll)
2. Pelaporan pelayanan antenatal terpadu menggunakan formulir pelaporan yang sudah ada,
yaitu :
a. Laporan bulanan KIA
b. PWS KIA
c. Bukti pelaporan yang disepakati oleh masing-masing program.
3. Evaluasi dari kegiatan pelayanan antenatal terpadu yaitu meningkatnya cakupan kasus ibu
hamil resiko tinggi dan komplikasi yang tertangani serta berlakunya system rujukan.

X. BIAYA
Pasien ibu hamil yang membawa KTP/ Identitas Kab. Bandung tidak
dikenakan biaya kecuali biaya tindakan laboratorium dan bagi ibu hamil dari keluarga
pra sejahtera, semua pemeriksaan ANC terpadu gratis.
Demikian dalam Kerangka Acuan Pelayanan Antenatal (ANC) terpadu,
sebagai acuan melakukan kegiatan tersebut pada tahun 2022.

Kepala Puskesmas Jelekong

dr. Evi Rufaida

Anda mungkin juga menyukai