Anda di halaman 1dari 2

KEJAHATAN CYBERSPACE(DUNIA MAYA)

PENIPUAN ONLINE

Isu yang sedang tranding dan banyak memakan korban adalah penipuan online. Penawaran
yang dilakukan secara daring atau penipuan online terkadang malah menjebak masyarakat. Dengan
iming-iming menggiurkan menerima layanan online akan menjadi penyesalan di kemudian hari.

Diketahui Pandemi hampir dua tahun belakangan ini memaksa masyarakat untuk terhubung ke
internet untuk membantu kegiatan sehari-hari. Pastinya pelayanan online menjadi hal yang biasa
dilakukan.

Sayangnya, aktivitas di dunia maya tidak melulu aman, pengguna harus berhati-hati terhadap
penawaran-penawaran yang bisa berujung penipuan. Adapun cara yang dilakukan piniuan online
antarlain :

1. Hadiah menarik dan intimidasi

Penipu online sering memanfaatkan perasaan calon korbannya supaya mau mengikuti keinginan
mereka, seperti rasa penasaran, serakah atau takut.

Dalam berbagai kasus penipuan online, calon korban serind diiming-imingi hadiah yang luar biasa,
seperti tunjangan dari pemerintah atau saldo mata uang kripto.

Jika tidak menawarkan hadiah yang menggiurkan, penjahat akan mengintimidasi korban seperti
mengancam menyebarkan video korban yang sedang menonton film porno ke seluruh kontak ataupun
lainnya yang berujung mengintimidasi korban.

Ketika mendapatkan email seperti itu dan merasa ingin melakukan apa yang diminta pengirim, itu
sebenarnya tanda peringatan bahwa pesan tersebut adalah penipuan.

2. Minyingkat waktu

Penjahat mengeksploitasi perasaan korban dengan sengaja memberikan tenggat waktu yang singkat
agar korban, yang sudah terbawa emosi, terburu-buru mengikuti instruksi tersebut.

Salah satu contoh, korban hanya memiliki waktu beberapa menit untuk mengklaim hadiah seingga
korban sulit untuk berfikir realistis sehingga penipuan oleh pelaku berhasil dilakukan.

3. Mencari basis data


Penipu sering mengadakan survei atau meminta korban mengisi formulir dengan dalih urusan
administrasi untuk mendapatkan hadiah. Korban juga diminta untuk membaca ulasan palsu, yang
diklaim sebagai pemenang sebelumnya dari program tersebut.

Beberapa penipuan terindikasi melibatkan bot untuk menyamar sebagai pengacara atau konsultan demi
meyakinkan korban.

4. Meminta biaya diawal

Trik favorit para penjahat adalah meminta biaya di awal dengan alasan pendaftaran atau verifikasi. Jika
tidak membayar, penipu bersikeras korban tidak bisa mendapatkan hadiah.

Ada kalanya biaya yang diminta tidak besar, namun, tetap berbahaya apalagi jika sampai meminta data
penting seperti nomor kartu perbankan. Pada akhirnya, hadiah yang dijanjikan tidak pernah ada, namun,
korban bisa kehilangan uang lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai