Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MEMAHAMI PENGELOLAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF


MELALUI RAPBS
Tugas ini untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Keuangan Pendidikan

Dosen Pengampu:
Rezki Nurma Fitria, M.Pd.

Kelompok 6:
1. Rofi Ghofiqi Rahman (20201700120040)
2. Muhtar Djamaluddin K. (20201700120033)
3. Ridho Rahman (20201700120037) 4. Indri Rahma
Putri (20201700120020)
5. Sindi Wardatunnisa (20201700120043)
6. Siti Munazizah (20201700120046)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS


TARBIYAH INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL
CHALIM MOJOKERTO
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
A. Pengertian Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS)
4 .............................................................................................................................
B. Fungsi dan Isi Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah
(RAPBS).............................................................................................................5
C. Komponen Utama Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah
(RAPBS).............................................................................................................5
1. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan RAPBS...........................5
2. Sumber Dana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (APBS)-
(Pemasukan dan Pengeluaran).......................................................................6
D. Langkah-langkah Dalam Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan
Belanja Sekolah (RAPBS)................................................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Kritik...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dan pembiayaan adalah dua komponen yang saling
terkait satu sama lain sama pentingnya, pendidikan tidak bisa berjalan
sendiri tanpa biaya, dan pembiayaan dibutuhkan sebagai penunjang untuk
memaksimalkan segala aspek dan sumber daya pada proses pembelajaran
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Demikian manajemen
keuangan pendidikan yang baik menjadi salah satu kunci penunjang
keberhasilan tujuan pendidikan tersebut. Setiap kegiatan yang dilakukan
sekolah pastinya memerlukan biaya, baik itu disadari maupun tidak
disadari, terutama sekali jika lembaga pendidikan itu sekolah, telah
memenuhi seluruh standar pendidikan yang ditetapkan, misalkan
kurikulum pembelajaran yang aplikatif dan pelayanan yang prima, maka
dapat dipastikan bahwa sekolah tersebut beroperasi dengan pengelolaan
keuangan yang eektif dan efisien serta mengedepankan prinsip transparansi
dan akuntabilitas publik. Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu
sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi
pengelolaan pendidikan.
Manajemen komponen keuangan harus dilaksanakan dengan baik
dan teliti mulai tahap penyusunan anggaran, penggunaan sampai
pengawasan pertanggung jawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku
agar semua dana sekolah dapat dimanfaatkan dengan benar secara efektif
dan efisien serta tidak ada kebocoran-kebocoran dan bebas dari penyakit
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan pada prinsip keadilan, eisien transparansi dan akuntabilitas
publik. Hal ini dimaksudkan bahwa pengelolaan dana pendidikan harus
bijak berdasarkan skala prioritas. Digunakan secara efisien, terbuka, dan
dapat mempertanggung jawabkan kepada pihak yang berkepentingan.

1
Hal tersebut termasuk didalamnya pada saat penyusunan,
pelaksanaan, dan evaluasi anggaran, serta pelaporannya sesuai dengan
keputusan menteri pendidikan nasional republik Indonesia nomor
162/13/2003 tentang pedoman penugasan guru sebagai kepala sekolah
salah satunya adalah sebagai administrator. Kepala adaministrator dengan
sub kompetensi pengelolaan keuangan, maka dalam mekanisme
pengelolaan keuangn tersebut ada tahap dimana kepala sekolah diwajibkan
meyiapkan/ menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah
(RAPBS). Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah menjadi
masalah terpelik yang biasa terjadi di sekolah karena RAPBS merupakan
sebuah rencanan tahunan yang setiap tahun wajib disusun oleh setiap
sekolah dan hampir disetiap penyusunan terdapat dinamika. Sehingga
kebutuhan kerjasama antara banyak pihak untuk dapat menyusunnya
secara logis dan sistematis, meskipun kewenangan utamanya tetap berada
di kepala sekolah.
Maka dari itu ketika perihal keuangan atau pembiayaan dalam
sebuah lembaga pendidikan yakni sekolah tidak diperhatikan dengan baik
maka bisa dipastikan sekolah tersebut tidak akan berjalan secara efektif
dan efisien dan harus tetap diperhatikan secara cermat didalam penyusunan
anggaran tersebut agar tidak ada penyelewengan dan pelaksanaan sebuah
pendidikan berjalan dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan
pendidikan.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah?
2. Apa fungsi dan isi Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah?
3. Apa saja komponen utama Rencana Anggaran Pendapatan Belanja
Sekolah?
4. Bagaimana prosedur atau langkah-langkah dalam menyusun Rencana
Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian dari Rencana Anggaran Pendapatan
Belanja Sekolah.
2. Untuk menjelaskan fungsi dan isi Rencana Anggaran Pendapatan
Belanja Sekolah.
3. Untuk menjelaskan apa saja komponen utama Rencana Anggaran
Pendapatan Belanja Sekolah.
4. Untuk memaparkan bagaimana prosedur atau langkah-langkah dalam
menyusun Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah.

3
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS)
Rencana anggaran pendapatan belanja sekolah (RAPBS) adalah
rencanan perolehan pembiayaan pendidikan dari berbagai sumber
pendapatan serta susunan program kerja tahunan yang terdiri dari sejumah
kegiatan rutin serta beberapa kegiatan lainnya disertai rincian rencaan
pembiayaannya dalam satu tahun angaran. Selain itu, RAPBS juga
menggambarkan alokasi dan distribusi sumber-sumber keuangan kepada
setiap bagian aktifitas sekolah. RAPBS menjadi sangat popular sejak
diberlakukannya kebijakan desentralisasi pendidikan melalui penerapan
manajemen berbasis sekolah (MBS). Salah satu kewenangan yang
didesentralisasikan adalah pengelolaan secara otonom berkenan dengan
manajemen pengelolaan keuangan sekolah. Pengertian lain juga
mengatakan RAPBS merupakan rencana perolehan pembiayaan
pendidikan dari berbagai sumber pendapatan serta susunan program kerja
tahunan yang terdiri dari sejumlah kegiatan rutin serta beberapa kegiatan
lainnya disertai rincian rencana pembiayaannya dalam satu tahun
anggaran12. Dengan demikian, selain mencakup rincian biaya yang
dibutuhkan, sumber pendapatan dan program kerja yang hendak
dilaksanakan juga harus dideskripsikan secara jelas.
Menurut Harsono, RAPBS adalah serangkaian rencana kegiatan
sekolah yang meliputi aspek-aspek perencanaan, pengkoordinasian,
pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan belajar dan megajar pada waktu
tertentu pada waktu yang akan datang3. Berdasarkan hal tersebut, dapat
dipahami bahwa RAPBS berisi semua komponen manajemen anggaran,
dari perencanaan hingga pertanggungjawabannya. Oleh karena itu, pada
tahap penyusunan, RAPBS disusun dengan penuh pertimbangan yang
matang.

1 Jamal M. Asmani, “Tips Aplikasi Manajemen Sekolah”. (Jogjakarta: Diva Press, 2012). Hal.
2
3 Harsono, “Pengelolaan Biaya Pendidikan”. (Jogjakarta: Pustaka Book Publisher,
2007). Hal. 58

4
B. Fungsi dan Isi Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah
(RAPBS)
Rencana anggaran pendapatan belanja sekolah (RAPBS) berfungsi
sebagai pedoman, karena berisi program kerja sekolah yang utuh dan
memuat prakiraan pendapatan dan pengeluaran sekolah dalam rangka
pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah, dalam periode
waktu satu tahun pelajaran. Selain itu RAPBS juga berfungsi sebagai pilar
manajemen sekolah, karena semua kegiatan sekolah yang teknis dan non
teknis (pendanaan) direncanakan. Maka dari itu segala konsekuensinya
yang dilakukan sekolah harus dimasukkan di RAPBS.
Sedangkan isi dari RAPBS antara lain:
• Program pendidikan yang dibuat sekolah dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah. Butir program
kerja tersebut merupakan aspek yang harus dibiayai dalam
rangka pelaksanaan program pendidikan sekolah.
• Jumlah atau besarnya biaya yang harus ditanggung sekolah,
sekaligus berarti jumlah dana yang harus disiapkan sekolah
untuk dapat melaksanakan program pendidikan yang telah
disusun.
• Berbagai sumber dana yang mendukung pembelanjaan
sekolah dalam rangka pelaksanaan program pendidikan
sekolah.
C. Komponen Utama Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah
(RAPBS)
1. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan RAPBS
Didalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja sekolah
(RAPBS) dilaksanakan dengan melibatkan beberapa unsur,
diantaranya:
a. Kepala sekolah dibantu para wakilnya yang ditetapkan oleh
kebijakan sekolah.
b. Orangtua murid dalam wadah Komite Sekolah.
c. Dinas Pendidikan Kota/ Kabupaten, dan
d. Pemerintah kota/ kabupaten setempat.

5
Semua komponen ini adalah pihak-pihak yang terkait langsung
dengan operasional sekolah sesuai kedudukan dan kapasitasnya4. Hal
ini sejalan dengan pendapat Tampubolon, yang menyatakan bahwa
pada prinsipnya, penyusunan RAPBS harus melibatkan kepala sekolah,
guru, komite sekolah, staf tata usaha, dan komunitas sekolah5.
2. Sumber Dana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (APBS)
(Pemasukan dan Pengeluaran)
Menurut Supriadi, bahwa Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah (RAPBS) mencerminkan kekuatan dalam membiayai
penyelenggaraan pendidikannya dan sekaligus menggambarkan
ratarata status sosial ekonomi keluarga para siswa. RAPBS terdiri dari
atas rencana pendapatan dan rencana pengeluaran atau belanja sekolah.
Dalam rencana pendapatan, terdapat komponen sumber dana yang
berasal dari pemerintah, siswa, dan sumbangan masyarakat lainnya,
baik dalam bentuk uang maupun barang. Sementara itu untuk
pengeluaran terdapat komponen gaji guru (pegawai) yang biasanya
paling dominan dan non gaji (pemeliharaan, pengadaan sarana
prasarana penunjang seperti alat peraga, penyelengaraan proses belajar
mengajar mengajar, dan kegiatan ekstrakurikuler).
Berdasarkan peraturan mendiknas nomor 19 tahun 2007, sekolah
dewasa ini diharuskan untuk menyusun pedoman pengelolaan dana
(investasi dan operasional) yang mengacu pada standar pembiayaan.
Pedoman ini mengatur: Sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah
yang dikelolah.
Penyusunan dan pencairan anggaran serta penggalangan dan
diluar dana investasi dan operasional. Kewenangan dan tanggung
jawab kepala sekolah dalam membelanjakan anggaran pendidikan
sesuai dengan peruntukannya pembukuan semua penerimaan dan
pengeluaran serta penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada

4 A. Rusdiana, “Manajemen Pembiayaan Pendidikan: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi”.


(Bandung: TRESNA BHAKTI Press, 2019). Hal. 107
5 Manahan Tampubolon, “Perencanaan dan Keuangan Pendidikan”. (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2015). Hal. 234

6
komite sekolah serta institusi diatasnya. Pedoman tersebut diputuskan
oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah dan harus
disetujui oleh institusi diatasnya. Pedoman ini juga harus disosialisikan
kepada seluruh warga sekolah untuk menjamin tercapainya
pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel. Sumber dana
sekolah dapat diklarifikasikan ke dalam tiga kategori utama:
pemerintah (pusat dan daerah), orang tua peserta didik, dan
kelompokkelompok masyarakat.
a. Pemerintah Pusat
Pemerintah pusat membantu keuangan sekolah
melalui beberapa cara, antara lain mencakup yang berikut:
1) Hibah (grant) dan dana biaya operasional kepada
sekolah.
2) Membayar gaji guru.
3) Membantu sekolah untuk mengadakan proyek
penggalangan dana dengan menyediakan bantuan teknis
termasuk bahan dan perlengkapan, serta
4) Ikut mendanai pembangunan dan rehabilitasi bangunan
sekolah. Pemerintah juga melakukan kontribusi tidak
langsung kepada sekolah. Misalnya, melalui pelatihan
kepala sekolah dan gurum menyiapkan silabus dan
bahan, serta melakukan pengawasan.
b. Pemerintah Daerah
Di negara kita, urusan pendidikan dasar dan
menengah dilimpahkan kepada pemerintah daerah.
Pemerintah daerah bertanggung jawab untuk membangun
sekolah, membayar gaji guru, menyediakan sarana fisik,
fasilitas ruang kelas, dan peralatan kantor sekolah dengan
dengan dana yang berasal APBD dan APBN. Daerah yang
memliki pendapatan asli daerah yang tinggi, akan memiliki
peluang lebih besar untuk membantu pemenuhan kebutuhan
dana penyelenggaraan sekolah.

7
c. Orang Tua Peserta Didik
Kontribusi orang tua kemungkinan merupakan
keharusan karena pemerintah belum mampu mendanai
seluruh kebutuhan dasar dana sekolah. Hal ini umumnya
terjadi di negara-negara berkembang seperti negara kita.
Namun, di negara maju yang pemerintahnya dapat
membangun fasilitas pendidikan yang baik, menyediakan
guru yang cakap, dan menyediakan dana untuk berbagai
program sekolah; orang tua peserta didik masih berkehendak
untuk menyumbang dana atau berbagai peralatan yang
diperlukan sekolah. Mereka ingin agar anak-anak mereka
memasuki dunia nyata dengan bekal pendidikan terbaik yang
dapat mereka miliki keunggulan ketika memasuki dunia
kerja. Cara orang tua berkontibusi kemungkinan mencakup
berikut:
1) Membayar biaya pendidikan yang ditentukan secara
resmi.
2) Memberikan kontribusi kepada komite sekolah.
3) Membayar sumbangan untuk pembangunan fasilitas
tertentu, seperti perumahan bagi guru.
4) Orang tua kemungkinan menyumbangkan tenaga dan
keterampilan tertentu dalam berbagai kegiatan seperti
pekerjaan bangunan atau membantu dalam pelatihan
olah raga, atau bahkan mungkin dapat menggantikan
guru yang tidak hadir.
5) Membayar guru atas tambahan pelajaran diluar jam
sekolah.
6) Membayar pembelian buku pelajaran, alat tulis,
sepatu, dan seragam sekolah, meja dan kursi,
perpustakaan, dan dana kegiatan olah raga.
7) Mendanai kesejahteraan anak-anak mereka, seperti
uang transpor, uang makan, dan sebagainya.

8
Kita perlu berasumsi bahwa semua orang tua dapat
memberikan kontribusi yang sama, apakah itu sifatnya
finansial atau dalam bentuk-bentuk kontribusi lainnya.
Tingkat penghasilan orang tua di daerah perkotaan dan
daerah pedesaan tampaknya cukup berbeda, seperti
halnya juga ukuran keluarga. Diperlukan pendekaan
yang sensitif oleh kepala sekolah. Kepala sekolah harus
mampu mengetahui perbedaan keadaan orang tua peserta
didik dan kemudian memberi kelonggaran bagi peserta
didik yang orang tuanya kurang beruntung secara
ekonomi.
D. Langkah-langkah Dalam Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan
Belanja Sekolah (RAPBS)
Dalam penyusunan anggaran, tentu saja setiap organisasi akan
menempuh prosedur atau langkah-langkah dari tahap persiapan hingga
pengesahan. Prosedur antar organisasi tentu tidak akan sama persis, atau
bahkan berbeda secara signifikan. Di lembaga pendidikan seperti sekolah,
penyusunan anggaran juga melalui prosedur yang tidak sebentar, karena
urusan penganggaran menggunakan dana yang beberapa diantarana dari
iuran orang tua siswa dan memerlukan persiapan dan tanggung jawab yang
besar.
Proses penyusunan anggaran memerlukan data yang akurat dan
lengkap sehingga semua perencanaan kebutuhan untuk masa mendatang
dapat diantisipasi dalam rencana anggaran6. Maka dari itu sebelum
melakukan penyusunan RAPBS perlu memperhatikan asas-asas dalam
penyusunan anggaran, antara lain:
1. Asas Kecermatan
Anggaran harus diperkirakan secara cermat, baik dalam
hal penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
sehingga dapat eektif dan terhindar dari kekeliruan dalam
perhitungan.
6 Mulyono, “Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan”. (Jogjakarta: Ar-ruzz
Media, 2010). Hal. 163

9
2. Asas Terinci
Penyusunan anggaran dirinci secara baik sehingga dapat
dilihat rencana kerja yang jelas serta dapat membantu unsur
pengawasan.
3. Asas Keseluruhan
Anggaran yang disusun mencakup semua aktifitas
keuangan dari suatu organisasi secara menyeluruh dari awal
tahun sampai akhir tahun anggaran.
4. Asas Keterbukaan
Semua pihak yang telah ditentukan oleh peraturan atau
pihak yang terkait dengan sumber pembiayaan sekolah dapat
memonitor aktifitas yang tertuang dalam penyusunan anggaran
maupun dalam pelaksanaannya.
5. Asas Periodik
Pelaksanaan anggaran mempunyai batas waktu yang jelas.
6. Asas Pembebanan
Dasar pembukuan terhadap pengeluaran dan penerimaan
anggara perlu diperhatikan. Kapan suatu anggaran pengeluaran
dibebankan kepada anggaran ataupun suatu penerimaan
menguntungkan anggaran perlu dihitung secara baik.
Selanjutnya dalam prosedur penyusunan RAPBS dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Inventarisasi kegiatan untuk tahun yang akan datang, baik
kegiatan rutin maupun kegiatan pengembangan/ pembangunan
berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun
sebelumnya, analisis kebutuhan tahun berikutnya, dan masukan
dari seluruh warga sekolah maupun Komite Sekolah.
2. Inventarisasi sumber pembiayaan baik dari rutin maupun
pengembangan.
3. Penyusunan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) yang lengkap
berdasarkan langkah poin (1) dan (2), Kepala Sekolah membuat
tabel RKS yang terdiri dari kolom-kolom nomor urut, uraian

10
kegiatan, sasaran, kolom-kolom perincian dana dari berbagai
sumber, dan kolom jumlah. Tabel tersebut disesuaikan kolom
yang ada.
4. Penyusunan RAPBS Kepala Sekolah membuat tabel RAPBS
yang terdiri dari kolom-kolom, yaitu kolom rencana penerimaan
dan jumlahnya, kolom rencana pengeluaran dan jumlahnya.
Tabel tersebut diisi kemudian ditandatangani oleh Kepala
Sekolah/ Madrasah dan Ketua Komite Sekolah dan diketahui
oleh Kepala Dinas Pendidikan/ Kepala Kementerian Agama
setempat.

Sebagai contoh RAPBS yang telah disusun perhatikan tabel berikut:

Rencana Anggaran Pendapatan dan


Belanja Sekolah Sekolah Dasar

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SMP NEGERI 1 PACET

RENCANA JUMLAH RENCANA JUMLAH


No PENDAPATAN No PENGELUARAN
(RP) (Rp)
1 Saldo Tahun Lalu .......... 1 Gaji guru dan pegawai ...........
2 Gaji guru dan pegawai .......... 2 Belanja Pemeliharaan ..........
3 .......... 3 Belanja Daya ..........
4 BOS .......... 4 Belanja Barang ..........
Bantuan Pengembangan
5 .......... 5 ..........
Pemerintah Insidental Program Unggulan
Dana Pengembangan KBM/ Peningkatan
6 .......... 6 ..........
Pendidikan Mutu
Dana Swadaya
7 .......... 7 Kesiswaan ..........
Masyarakat
8 Sumber Lain: .......... 8 Administrasi ..........
9 Sarana Prasarana ..........

11
10 ..........
Insentif Guru dan
11 ..........
Pegawai
Biaya Operasiona
12 ..........
Komite Sekolah

13. Perpustakaan ..........

Jumlah Keseluruhan .......... Jumlah Keseluruhan ..........

Komite Sekolah Kepala Sekolah

............................. .............................

BAB III PENUTUP


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
RAPBS merupakan rencana perolehan pembiayaan pendidikan dari
berbagai sumber pendapatan serta susunan program kerja tahunan yang
terdiri dari sejumlah kegiatan rutin serta beberapa kegiatan lainnya disertai
rincian rencana pembiayaannya dalam satu tahun anggaran. RAPBS juga
menggambarkan alokasi dan distribusi sumber-sumber keuangan kepada

12
setiap bagian aktifitas sekolah dan penyusunan RAPBS tidak bisa dibuat
secara sembarangan, apalagi hanya mengandalkan pengetahuan dan
keterampilan seadanya. Sistematika penyusunan dan konten RAPBS harus
disusun secara logis dan valid.
Dengan demikian, selain mencakup rincian biaya yang dibutuhkan,
sumber pendapatan dan program kerja yang hendak dilaksanakan,
penyusunan RAPBS juga harus dideskripsikan secara jelas.

B. Kritik
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tentunya
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal M. 2012. “Tips Aplikasi Manajemen Sekolah”. (Jogjakarta: Diva


Press).
Harsono. 2007. “Pengelolaan Biaya Pendidikan”. (Jogjakarta: Pustaka Book
Publisher).
Mulyono. 2010. “Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan”.
(Jogjakarta: Ar-ruzz Media).
Rusdiana, A. 2019. “Manajemen Pembiayaan Pendidikan: Filosofi, Konsep, dan
Aplikasi”. (Bandung: TRESNA BHAKTI Press).
Tampubolon, Manahan. 2015. “Perencanaan dan Keuangan Pendidikan”.
(Jakarta: Mitra Wacana Media).

13

Anda mungkin juga menyukai