Anda di halaman 1dari 76

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi Allah SWT, yang dengan kasih
sayang_Nya telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada kita semua begitu juga kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Hasil Aktualisasi ini tepat pada waktunya.
Adapun Laporan Hasil Aktualisasi ini penulis sajikan dengan judul “UPAYA
PENINGKATAN KESEHATAN BERBASIS MULTIMEDIA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PARIGI KABUPATEN MUNA” Laporan Hasil Aktualisasi ini tidak dapat
disusun oleh penulis tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara
yang telah mendukung kegiatan pendidikan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
2. Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si selaku penguji yang telah memberi
masukan
3. Ir. H. AMIR MAS’UM selaku Coach yang telah membimbing dalam penyusuan
Laporan Aktualisasi
4. ASTIM, SKM selaku mentor yang telah memberikan masukan dan bimbingan terkait
penyusunan laporan ini.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak ilmu terkait nilai dasar ASN
yang sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat kegiatan aktualisasi dan
habituasidi unti kerja.
6. Kepala Puskesmas Iwoimendaa dan Segenap Staf Puskesmas Iwoimendaa Kabupaten
Kolaka yang telah mendukung berbagai kegiatan dalam laporan hasil aktualisasi
7. Kedua orang tuaku, H. Rusli dan Hj. Fitriani. Terima kasih yang tak terhingga atas
dukungan materi, do’a dan air mata, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat
dan karunia_Nya kepadamu, serta selalu dalam lindungan-Nya. Barakallahulaka.
8. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan baik.
9. Sahabat-sahabatku di Latihan Dasar Prajabatan angkatan LXXXVII, LXXXXIII, dan
LXXXXIV Kabupaten Kolaka yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih
atas pengalaman yang sangat berkesan.

i
Demikian Laporan Aktualisasi ini disusun, semoga bermanfaat sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Aamiin.

Kendari, 29 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................................4
C. Manfaat......................................................................................................................4
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi........................................................................5
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU DAN PROFIL PESERTA...............6
A. Gambaran Umum Organisasi....................................................................................6
1. Kedudukan Organisasi...................................................................................................6
2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi Intansi......................................................................10
3. Program dan kegiatan utama Unit Kerja (OPD) Uraian Tugas dan Fungsi Unit
Kerja...............................................................................................................................11
4. Uraian Tugas Peserta....................................................................................................12
5. Data-data sumber daya yang dimiliki unit kerja dan data-data terkait isu yang
diangkat..........................................................................................................................13
B. Profil Peserta............................................................................................................14
C. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN......................................14
1. Konsep BerAkhlak.......................................................................................................14
2. Konsepsi Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI................................................24
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI...............................................................................32
A. Identifikasi Isu.........................................................................................................32
B. Analisis Isu..............................................................................................................34
C. Analisis Dampak Isu................................................................................................35
D. Gagasan Kreatif/Terpilih Dan Kegiatan Sebagai Pemecah Isu.............................35
E. Rancangan Aktualisasi.............................................................................................38
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)............61
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan..................................................................................61

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014
bahwa cita-cita bangsa dan tujuan negara terwujud apabila dibangun Aparatur Sipil
Negara (ASN) memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. ASN sebagai
bagian dari birokrasi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya,
wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya serta menerapkan prinsip merit dalam
pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam
mengelola prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada sehingga dapat
mempercepat peningkatan daya saing bangsa. Sejumlah keputusan-keputusan strategis
mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai
sektor pembangunan ditetapkan oleh PNS. Untuk memainkan peran tersebut,
diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara
efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok tersebut di atas perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Salah satu fungsi pegawai
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelayan publik. Fungsi-fungsi Aparatur
Sipil Negara (ASN) ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik. Fungsi tersebut meliputi banyak hal dalam
berbagai ruang lingkup kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang
pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap ruang lingkup pelayanan
tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar
dalam lingkup nasional.
Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti rumah sakit milik
pemerintah dan pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS). Salah satu cara
mewujudkan pelayanan yang prima adalah dengan melakukan kegiatan promotif seperti
penyuluhan kesehatan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan di

1
kemudian hari. Dan kegiatan itu merupakan salah satu tugas pokok seorang dokter
umum.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif. Dalam mendapatkan jiwa yang
sehat tentunya kita menghindari pola hidup yang tidak teratur. Agar mendapat jiwa
yang sehat kita harus memulai dari pola hidup yang sehat seperti makan makanan yang
bergizi, rajin olahraga, menghindari alkohol dan rokok. Salah satu penyebab
permasalahan kesehatan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah rokok. Rokok adalah
silinder dari kertas berukuran panjang yang berisikan daun tembakau kering yang telah
dicacah.2 Rokok ini merupakan salah satu penyumbang terbesar penyebab kematian
yang sulit dicegah dalam masyarakat dikarenakan jumlah konsumsi rokok di Indonesia
yang begitu tinggi.
Dalam rangka mewujudkan Permenkes Nomor 188/MENKES/PB/I/2011 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok pada Bab III Pasal 7 yang bunyinya:
1. Memberikan penyuluhan dan pengetahuan mengenai bahaya merokok bagi perokok
dan perokok pasif.
2. Menyediakan konseling berhenti merokok.
3. Memberikan informasi dan edukasi, dan pengembangan kemampuan masyarakat
untuk berperilaku hidup sehat.
4. Memberikan bimbingan teknis bagi penyediaan tempat khusus untuk merokok.
Berdasarkan Permenkes Nomor 188/MENKES/PB/I/2011 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok, Program Berhenti Merokok yang dilakukan
Kebiasan merokok memang sulit untuk dihentikan. Sudah seharusnya upaya
menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap
lapisan masyarakat karena jumlah konsumsi rokok di Indonesia begitu tinggi. Berikut
adalah jumlah konsumsi rokok di Indonesia per provinsi.

Tabel 1.1
Jumlah Konsumsi Rokok di Indonesia Tahun 2020
No Provinsi Persentase Perokok
1 Papua 16,2
2 Bali 18,0
3 NTT 19,7

2
4 Yogyakarta 21,2
5 Sulawesi Tenggara 21,8
6 Sulawesi Barat 22,0
7 Kalimantan Selatan 22,1
8 Maluku 22,1
9 Papua Barat 22,1
10 Kalimantan Tengah 22,5
11 Sulawesi Selatan 22,8
12 Jambi 22,9
13 Jawa Tengah 22,9
14 DKI Jakarta 23,2
15 Kalimantan Timur 23,3
16 Kalimantan Barat 23,6
17 Jawa Timur 23,9
18 Riau 24,2
19 Sumatera Utara 24,2
20 Sulawesi Utara 24,6
21 Sumatera Selatan 24,7
22 Aceh 25,0
23 Maluku Utara 25,8
24 Banten 26,0
25 Sulawesi Tengah 26,2
26 Sumatra Barat 26,2
27 Lampung 26,5
28 Bangka belitung 26,7
29 Gorontalo 26,8
30 NTB 26,8
31 Bengkulu 27,1
32 Jawa Barat 27,1
33 Kep Riau 27,2
Sumber: Pusat Data dan Informasi Kesehatan RI Tahun 2020

Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat tingginya jumlah konsumsi rokok di Indonesia.

3
Untuk tingkat Pulau Sulawesi jumlah konsumsi rokok tertinggi yaitu oleh Provinsi
Sulawesi Tenggara. Tingginya jumlah konsumsi rokok ini dikarenakan sudah menjadi
kecanduan akibat kandungan nikotin yang ada pada rokok. Nikotin yang terbawa dalam
aliran darah dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh seperti mempercepat denyut
jantung, menurunkan suhu kulit karena penyempitan pembuluh darah kulit. Nikotin
juga merupakan obat yang bersifat adiktif atau menyebabkan kecanduan yang
mengakibatkan orang sulit untuk menghindari perilaku merokok. Berdasarkan tabel 1.1,
dapat dilihat tingginya jumlah konsumsi rokok di Indonesia. Untuk tingkat Pulau
Sulawesi jumlah konsumsi rokok tertinggi yaitu oleh Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tingginya jumlah konsumsi rokok ini dikarenakan sudah menjadi kecanduan akibat
kandungan nikotin yang ada pada rokok. Nikotin yang terbawa dalam aliran darah dapat
mempengaruhi berbagai bagian tubuh seperti mempercepat denyut jantung,
menurunkan suhu kulit karena penyempitan pembuluh darah kulit.3 Nikotin juga
merupakan obat yang bersifat adiktif atau menyebabkan kecanduan yang
mengakibatkan orang sulit untuk menghindari perilaku merokok. Sehubungan dengan
itu penulis mengambil judul perencanaan aktualisasi ASN, yaitu “OPTIMALISASI
UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DENGAN
PEMBENTUKAN “GEMPAR”(GERAKAN PELAJAR ANTI ROKOK).”

B. Tujuan
1. Umum
Mengaktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara dalam pelaksanaan tugas
sebagai Pelaksana Dokter Umum di Puskesmas Parigi Kabupaten Muna
2. Khusus
a. Terlaksananya sosialisasi dan pembentukan tim GEMPAR di SMAN 1 Pariigi.
b. Mengadakan media edukasi leaflet,poster,dan banner mengenai rokok di SMAN 1
Parigi.
c. Meningkatnya minat siswa-siswi, guru serta prang tua murid terhadap GEMPAR.

C. Manfaat
1. Manfaat Untuk Penulis
Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN kepada diri sendiri
maupun dalam unit kerja sesuai dengan kegiatan serta menguasai bidang dan
tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional

4
sebagai pelayan masyarakat.

2. Manfaat Untuk Organisasi


Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskemas Parigi terutama
pelayanan GEMPAR.

3. Manfaat Untuk Masyarakat


Terlaksananya kegiatan ini maka diharapkan dapat mencegah peningkatan kasus
Merokok dengan meningkatkan pengetahuan siswa siswi, guru dan orangtua
melalui GEMPAR.

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi.


Dalam perkembangannya remaja sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan.
Lingkungan sosial dan budaya yang tidak positif merupakan faktor resiko bagi remaja
untuk terjebak dalam perilaku merokok, minum-minuman keras, penggunaan narkoba,
seks sebelum menikah, tawuran, kriminal, kebut-kebutan di jalan. Semua perilaku remaja
yang dianggap menyimpang ini sangat berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan.
Adapun ruang lingkup dari rancangan aktualisasi ini adalah ruang SMPN 3 Parigi
dan dilakukan kepada siswa siswi SMPN 3 Parigi. Kegiatan aktualisasi berlangsung
mulai tanggal 10 Juni 2022 sampai tanggal 12 Juii 2022.

5
BAB II.

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU DAN PROFIL PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Kedudukan Organisasi
Lokasi wilayah kerja Puskesmas Parigi berada pada Wilayah Kecamatan Parigi
yang terletak di Kelurahan Wasolangka, Kec. Parigi. Dimana kecamatan Parigi terdiri
dari 3 kelurahan dan 10 Desa serta membawahi 2 Puskesmas yaitu Puskesmas Parigi
dan Puskesmas Wakumoro. Jarak tempuh Puskesmas ± 61 km dari kota Raha. dengan
luas wilayah 134.78 km2. Lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat
maupun roda dua dengan jarak tempuh ± 60 menit dari ibukota Kabupaten Muna.
dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Kabawo
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas wakumoro
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Bone
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas marobo
Adapun wilayah kerja Puskesmas Parigi membawahi 1 Kelurahan dan 4 Desa yaitu :
a. Kelurahan Wasolangka
b. Desa Parigi
c. Desa Labulu-bulu
d. Desa Warambe
e. Desa Wapuale

a. Keadaan Sosial Ekonomi


Pada umumnya penduduk yang berdomisili di wilayah kerja puskesmas Parigi
bermata pencaharian sebagai petani, Nelayan, selebihnya pegawawai negeri,
TNI/Polri, tukang, buruh, dan pedagang.
Sumber pendapatan penduduk wilayah Puskesmas Parigi Kecamatan Parigi
beraneka ragam. Dari PNS sampai pekerjaan lain-lain pendapat yang diperoleh per
bulan berkisar ± 500.000 , ± 1000.000 ± 200.000,00 hingga ± 3.000.000,00, per
bulan bahkan ada yang lebih dari angka yang disebutkan tersebut.

6
b. Keadaan Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di wilayah puskesmas Parigi sebagai berikut:
Tabel 2.1. Jenis sarana pendidikan
NO Jenis Sarana Pendidikan JUMLAH
1 SMA/SMK/Sederajat 1
2 SMP/MTS/Sederajat 4

3 SD/MI/Sederajat 8

4 TK/PAUD 4
TOTAL 15
Sumber: Data Dasar Puskesmas Parigi
Tatanilai Puskesmas Parigi: “CEMPAKA”
1. Cepat
2. Empati
3. Mutu
4. Peduli
5. Aman
6. Kekeluargaan
7. Akrab

Upaya-upaya kesehatan untuk mencapai Visi dan Misi diatas telah dilakukan,
namun hasilnya belum optimal. Pengelolaan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan dilakukan melalui sistem manajemen kesehatan yang
didukung oleh sistem informasi kesehatan agar lebih berhasil guna dan berdaya
guna.
Puskesmas Parigi merupakan instansi yang bertanggung jawab atas
pembangunan kesehatan di Kecamatan Parigi. Kami telah banyak melakukan
upaya-upaya kesehatan untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Kecamatan
Parigi. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut
diperlukan indikator. Indikator yang dipakai adalah Indikator Kinerja dari Standar
Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.

c. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


7
1) Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Puskesmas Parigi
Sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas Parigi disediakan untuk
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi para pengunjung puskesmas baik
dengan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap.
Pada tahun 2020 jumlah masyarakat yang memanfaatkan pelayanan
Puskesmas Parigi berjumlah 3.334 kunjungan rawat jalan dan kunjungan Rawat
Inap sebanyak 90 jiwa.
Berikut ini gambaran jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas tahun
2020.
Gambar 2.1 Kunjungan Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap
di Puskesmas Parigi Tahun 2020

4000 3334
3000
2000 CAKUPAN PELAYANAN
PUSKESMAS
1000
90
0
RAWAT JALAN RAWAT INAP

Sumber : SP2TP Puskesmas Parigi 2020

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa kunjungan Rawat jalan dan
rawat Inap mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat. Berdasar Permenkes
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas Pasal 36 ayat (2) disebutkan bahwa
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial meliputi :
a) Pelayanan Promosi Kesehatan;
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
c) Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana;
d) Pelayanan Gizi;
e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

8
Sedangkan UKM Pengembangan meliputi :
a. Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Pelayanan Kesehatan Jiwa
c. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
d. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
e. Pelayanan Kesehatan Olah Raga
f. Pelayanan Kesehatan Indera
g. Pelayanan Kesehatan Lansia
h. Pelayanan Kesehatan Kerja
i. Pelayanan Kesehatan Lain sesuai kebutuhan Puskesmas.

2) Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan


Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa adalah banyaknya kunjungan pasien
yang mengalami gangguan jiwa, meliputi gangguan pada perasaan, proses pikir,
dan perilaku yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan
dalam menjalankan kegiatan sosial di lingkungannya.
Berdasarka data kunjungan rawat jalan tidak ada kunjungan gangguan jiwa
di pelayanan Puskesmas Parigi.

3) Puskesmas dengan Ketersediaan Obat dan Vaksin


Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas merupakan salah
satu indikator yang menunjukkan kesiapan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat di daerah dan wilayah kerja Puskesmas. Upaya kesehatan
perorangan tidak terlepas dari ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas.
Setidaknya tersedia 80% obat dan vaksin di Puskesmas untuk pelayanan
kesehatan. di puskesmas Parigi pada tahun 2020 memiliki obat dan vaksin
esensial mencukupi yakni 100%, artinya di puskesmas Parigi kebutuhan
ketersediaan obat dan vaksin sudah tercukupi.

d. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


1) Cakupan Posyandu Menurut Strata
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal masyarakat untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui wadah keterpaduan lintas sektor

9
dan masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas
kesehatan yaitu kesehatan ibu–anak, KB, perbaikan gizi, imunisasi dan Promosi
Kesehatan.
Di puskesmas Parigi pada tahun 2019 terdapat 13 posyandu sama dengan
tahun 2020. Posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata, dimulai dari strata yang
paling rendah yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri.

2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi Intansi


a. Visi
Dalam menjalankan fungsinya, maka Puskesmas Kresek telah menentapkan
Visi, yaitu :“Menjadikan Masyarakat Kecamatan Parigi Mampu Mandiri
dalam Hidup Sehat.”
b. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berkualitas.
2) Menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam program kesehatan
puskesmas parigi.
3) Optimalisasi PHBS ( Perilaku Hidup Sehat dan Bersih ).
4) Bermitra dengan Masyarakat untuk mencapai masyarakat yang sehat

c. Tujuan dan Sasaran Unit Kerja


1) Tujuan Umum
Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan
secara berhasil guna dan berdayaguna.
2) Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui derajat kesehatan dan pencapaian upaya pelayanan
kesehatan di wilayah Puskesmas Parigi tahun 2020.
b) Untuk mengetahui hasil kegiatan setiap program berdasarkan target yang
telah ditetapkan dan dilaksanakan.
c) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Parigi tahun 2020.
d) Sebagai bahan perbandingan hasil cakupan setiap program dari waktu ke
waktu yaitu mengetahui target dan pencapaian setiap program yang telah
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Parigi tahun 2020.

10
e) Untuk dapat memberikan gambaran dan informasi tentang kendala/ masalah
yang menjadi penghambat tercapainya tujuan dalam melaksanakan kegiatan
pada setiap program kesehatan yang ada di Puskesmas Parigi.
f) Untuk dapat memberikan gambaran kepada pemerintah pada umumnya dan
pada Dinas Kesehatan pada khususnya sebagai bahan penilaian hasil
kegiatan antar Puskesmas di wilayah kerjanya.
g) Untuk dapat memberikan gambaran dan informasi kepada pemerintah
khususnya bagi Dinas Kesehatan pada dalam hal perencanaan dan
penentuan kebijakan di bidang kesehatan, khususnya bagi Puskesmas Parigi
.

3. Program dan kegiatan utama Unit Kerja (OPD) Uraian Tugas dan Fungsi Unit
Kerja
Puskesmas Kresek mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kresek dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas
Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah Puskesmas Kresek; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah Puskesmas Kresek.

Fungsi UKM :
a. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat;
f. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan

11
cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
i. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

Fungsi UKP :
a. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat; menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama
inter dan antar profesi;
e. melaksanakan rekam medis;
f. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
g. melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
h. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
i. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.

4. Uraian Tugas Peserta


Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparutur Negara nomor
139/KEP/M.PAN/11/2003 Tentang Jabatan Fungsional dokter dan Angka Kreditnya.
Tugas pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat
dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Rincian kegiatan dokter sesuai dengan jenjang jabatan dokter ahli pertama adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
b. Melakukan pelayanan spesialitik rawat jalan tingkat pertama

12
c. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter Umum
d. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum
e. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
tingkat sederhana
f. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
g. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
h. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
i. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
j. Melakukan pemeliharaan kesehataan anak
k. Melakukan pelayanan keluarga berencana
l. Melakukan pelayanan imunisasi
m. Melakukan pelayanan gizi
n. Mengumpulkan data dalam rangka epidemiologi penyakit
o. Melakukan penyuluhan medik
p. Membuat catatan medik rawat jalan

5. Data-data sumber daya yang dimiliki unit kerja dan data-data terkait isu yang
diangkat

120
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100

80

60 57.14 57.14 57.14 57.14 57.14


42.45 40.42 42.85 42.85 42.85 42.85 42.85 42.85
40 CAPAIAN
TARGET
20

0
GI GI GI GI GI GI GI GI I GI GI GI GI
A RI ARI ARI ARI ARI ARI ARI ARI RIG
A RI ARI ARI ARI
1
P
1
P
3
P
4
P
1
P
3
P
4
P
6
P PA 9 P P P P
N N N N P N N N 1 6 N 12 14 17
A P P P TA SD SD SD D N SD SD
N N N
SM SM SM SM SA S SD SD
N
P
SM

13
B. Profil Peserta

NAMA LENGKAP dr. Sarwenda Annas


NIP
PENDIDIKAN S1-PROFESI DOKTER
JABATAN AHLI PERTAMA DOKTER UMUM
UNIT KERJA PUSKESMAS PARIGI
TUGAS
PENGALAMAN KERJA 1. Dokter Umum RSUD Sumberrejo, Kecamatan
Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi
Jawa Timur Oktober 2018 sampai Oktober 2019.
2. Dokter Umum PT. Pertamina Retail, Kecamatan
Menteng, Jakarta Pusat, Oktober 2019 sampai
November 2019.
3. Dokter Umum Fulltimer Rumah sakit Hermina
Kendari, Desember 2019 sampai April 2021.
4. Kepala Instalasi Ruang Bersalin dan Ruang
Operasi RS Hermina Kendari, Desember 2019
sampai Februari 2020
5. Manager Pelayanan Medis RS Hermina Kendari,
Februari 2020-April 2021
6. PLT. Direktur RS Hermina Kendari Desember
2020-Februari 2021

C. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN


1. Konsep BerAkhlak
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal
26 Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur
Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah
satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia
(World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai
Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa).

14
Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan Core Values dan
Employer Branding ASN tersebut, yang bertepatan dengan Hari Jadi Kementerian
PANRB ke-62. Core Values ASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK yang
merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut seharusnya dapat dipahami dan
dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam
pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari.

a. Berorientasi Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan
Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU Pelayanan Publik
adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Dalam
batasan pengertian tersebut, jelas bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah salah
satu dari penyelenggara pelayanan. Untuk mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, pegawai ASN diserahi
tugas untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas
pembangunan tertentu. Tugas pelayanan publik dilakukan dengan memberikan
pelayanan atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif.
Asas penyelenggaraan pelayanan public seperti yang tercantum dalam pasal 4
UU Pelayanan Publik, yaitu :
1) Kepentingan umum;
2) Kepastian hukum;
3) Kesamaan hak;
4) Keseimbangan hak dan kewajiban;
5) Keprofesionalan;
6) Partisipatif;
7) Persamaan perlakuan /tidak disktiminatif;
8) Keterbukaan

15
9) Akuntabilitas;
10) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
11) Ketepatan waktu; dan
12) Kecepatan, kemudahan, dan keterangkauan.

Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip-prinsip yang


digunakan untuk merespon berbagai kebutuhan dalam penyelnggaraan pelayanan
public di lingkungan birokrasi. Berbagai literatur administrasi public menyebut
bahwa prinsip pelayanan publik yang baik adalah :
1) Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2) Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan , seperti persyaratan, prosedur biaya dan sejenisnya.
3) Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya. Tidak hanya terkait denganbentuk dan jenis pelayanan public yang
mereka butuhkan,akan tetapi juga trekait dengan mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, proedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
4) Tidak diskriminatif
Pemerintah tidak boleh membedakan antara satu wargaa dengan warga
negarayang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara, seperti status
social, pandangan politik, agama, profesi, enis kelamin atau orientasi seksual,
difabel dan sejenisnya.
5) Mudah dan Murah
Mudah dalam arti berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk
akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh
warga negara.
6) Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut

16
dilakukan dengan prosedur sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya
yang murah.
7) Aksesibel
Harus dapat dijangkau oleh warga Negara yang membutuhkan dalam arti
fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan public, mudah dilihat, gampang
ditemukan, dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendpaatkan layanan tersebut.
8) Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan
fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga Negara melalui
pajak yang mereka mbayar. Oleh karena itu, semua bentuk
penyelenggaraanpelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat.
9) Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan olehpemerintah
memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi
warga Negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga Negara yang lain.

Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks
Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
2) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
3) Melakukan perbaikan tiada henti.

b. Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya.
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Responsibilitas adalah kewajibab untuk bertanggung jawab yang
berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam

17
konteks ASN akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga
pembina, dan lebih luasnya kepada public (Matsiliza dan zonke, 2017).
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
2) Kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,
dan pribadi;
3) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
4) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
5) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.

Aspek - Aspek Akuntabilitas terdiri atas:


1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi
kewenangan bertanggung jawab memberikan arahan yang memadai, bimbingan,
dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)


Dalam konteks ini, setiap individu/kelompok/ institusi dituntut untuk
bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu
bertindak dan berupaya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai hasil
yang maksimal.

3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting)


Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan
laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang
telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti
nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan.

4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without

18
consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab,
dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat
berupa penghargaan atau sanksi.

5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)


Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan
akuntabilitas yang bersifat proaktif (proactive accountability), akuntabilitas
dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya
yang tepat, dan evaluasi kinerja.

Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks
Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien.
3) Menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.

c. Kompeten
Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 Permenpan RB Nomor 38
Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai
profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya
dalam kinerja. Adapun prinsip pengembangan kompetensi ASN, yaitu:
1) Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun individu
melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan pegawai.
2) Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.

19
3) Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan.

4) Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan


jabatan dan pengembangan karir.

Menurut PP no 11 tahun 2017 pengembangan kompetensi dapat dilakukan


melalui dua cara, yaitu pendidikan dan pelatihan. Pada proses pendidikan dapat
dilakukan dengan pemberian tugas belajar yang bertujuan memenuhi standar
kompetensi jabatan dan pengembangan karir. Sedangkan pelatihan dilakukan
dengan dua metode, yaitu klasikal berupa pembelajaran tatap muka di dalam kelas
seperti pelatihan, seminar, kursus dan penataran. Metode kedua yaitu dengan non
klasikal melalui e-learning bimbingan di tempat kerja, pelatihan jarak jauh,
magang, dan pertukaran antara PNS sengan pegawai swasta paling lama 1 tahun
dengan koordinasi LAN dan BKN. Kompeten memiliki tiga aspek penting, yaitu:
1) Meningkatkan kompetensi diri: Merubah mindset, menembangkan mandiri
secara heutagogik atau "net-centric", memanfaatkan sumber keahlian
pakar/konsultan, dan melakukan jejaring formal/informal.
2) Membantu orang lain belajar: Aktif dalam pasar pengetahuan, memanfaatkan
dokumen kerja, aktif mengakses dan mentransfer pengetahuan, dan sosialisasi
informal.
3) Melaksanakan tugas terbaik: pengetahuan menjadi karya, makna hidup dan
bekerja baik, serta tipikal individu semangat berkarya.

d. Harmonis
Dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat ASN dituntut dapat
mengatasi permasalahan keberagaman, bahkan menjadi unsur perekat bangsa
dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itulah sebabnya
mengapa peran dan upaya selalu mewujudkan situasi dan kondisi yang harmonis
dalam lingkungan bekerja ASN dan kehidupan bermasyarakat sangat diperlukan.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Penegakkan etika ASN terjabarkan dalam
undang-undang non 5 tahun 2014. Upaya mewujudkan keharmonisan dapat
dilakukan dengan memahami tugas seorang ASN, yatu melaksanakan kebijakan

20
publik, memeberikan pelayanan publik yang berkualitas dan professional, dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam
konteks Harmonis, perilaku tersebut adalah:
1) Menghargai setiap orang apapupun latar belakangnya;
2) Suka mendorong orang lain;
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

e. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat loyal
atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan
negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada kepemerintahan
yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau komponen dari
pemerintahan itu sendiri.
Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks
Loyal, perilaku tersebut adalah:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.

f. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat
alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-
tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis,
kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Adaptif sebagai nilai ASN dan
budaya ASN, terdiri atas:
1) Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat mahir
(personal mastery);

21
2) Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama
atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang akan dicapai
bersama (shared vision);
3) Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang
organisasi ingin wujudkan (mental model);
4) Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk
mewujudkan visinya (team learning);
5) Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kacamata kuda, atau bermental
silo (systems thinking).

Penerapan budaya adaptif harus meampu mengantisipasi dan beradaptasi


dengan perubahan lingkungan, mendorong jiwa kewirausahaan, memanfaatkan
peluang-peluang yang berubah-ubah, terkait dengan kinerja instansi, serta
memperlihatkan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara instansi mitra,
masyarakat, dan sebagainya. Adapun ciri-ciri individu adaptif, diantaranya:
eksperimen orang yang beradaptasi, melihat peluang di mana orang lain melihat
kegagalan, memiliki sumberdaya, selau berpikir ke depan, tidak mudah mengeluh,
tidak menyalahkan, tidak mencari popularitas, memiliki rasa ingin tahu,
memperhatikan sistem, membuka pikiran,dan memahami apa yang sedang
diperjuangkan.
Terdapat 3 komponen dalam pengembangan kapasitas pemerintah adaptif,
yaitu pengembangan SDM adaptif, penguatan organisasi adaptif, dan pembaharuan
institusional adaptif. Adapun pedoman prilaku, yaitu:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas;
3) Bertindak proaktif.

g. Kolaboratif
Secara umum kolaborasi adalah hubungan antar organisasi yang saling
berpartisipasi dan saling menyetujui untuk bersama mencapai tujuan, berbagi
informasi, berbagi sumberdaya, berbagi manfaat, dan bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusan bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi
saat ini. Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh ASN. Sekat-

22
sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat
dihilangkan. ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat
mewujudkan harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil diterapkan di
beberapa negara lainnya diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia. Semua ASN
Kementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja dengan satu
tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Menurut Ansel dan Gash (2007:544), terdapat 6 kriteria penting untuk
kolaborasi, yaitu, forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga,
peserta dalam forum termasuk aktor nonstate, peserta terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan dan bukan hanya '‘dikonsultasikan’ oleh agensi public,
forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif, forum ini bertujuan untuk
membuat keputusan dengan konsensus (bahkan jika konsensus tidak tercapai dalam
praktik), dan fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen. Ada 3
tahapan dalam melakukan assessment terhadap tata kelola kolaborasi, yaitu:
1) Mengidentifikasi permasalahan dan peluang;
2) Merencanakan aksi kolaborasi; dan
3) Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
Model Collaborative Governance Ansan dan Gash (2012), Menurutnya
starting condition mempengaruhi proses kolaborasi yang terjadi, dimana proses
tersebut terdiri dari membangun kepercayaan, face to face dialogue, commitment
to process, pemahaman bersama, serta pengambangan outcome antara. Desain
kelembagaan yang salah satunya proses transparansi serta faktor kepemimpinan
juga mempengaruhi proses kolaborasi yang diharapkan menghasilkan outcome
yang diharapkan. Panduan perilaku kolaboratif organisasi yang memiliki
collaborative culture indikatornya sebagai berikut:
1) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi;
2) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan
upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka;
3) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan
mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika
terjadi kesalahan);
4) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi (universitas)
Setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
5) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;

23
6) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong;
7) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan
yang diberikan.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga


pemerintah, yaitu kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan,
strategi manajemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien efektif
antara entitas public.Sedangkan faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
kolaborasi antar lembaga pemerintah menurut Custumato (2021), yaitu
ketidakjelasan batasan masalah karena perbedaan pemahaman dalam kesepakatan
kolaborasi, dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas. Adapun panduan perilakunya,
yaitu:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
2) Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah;
3) Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

2. Konsepsi Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI


a. Manajemen ASN
Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam
mengelola aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS maupun
PPK. Manajemen ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa saja kedudukan,
peran, hak, kewajiban dan kode etik ASN (Lembaga Administrasi Negara, 2017).
1) Kedudukan ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN
terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (P3K). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik.
2) Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
a) Pelaksana Kebijakan Publik

24
Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
18 luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

b) Pelayan Publik
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

c) Perekat dan Pemersatu Bangsa


ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD 1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa menjunjung tinggi
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.

3) Hak dan kewajiban ASN


Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu
yang patut atau layak diterima. Agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang
diatur di Undang-undang No 5 tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut :
a) Gaji, tunjangan dan fasilitas ;
b) Cuti ;
c) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua ;
d) Perlindungan ;
e) Pengembangan kompetensi

Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No. 5


tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak
serta kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya. Berdasarkan pasal 92

25
pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
a) Jaminan kesehatan ;
b) Jaminan kecelakaan kerja ;
c) Jaminan kematian ;
d) Bantuan hukum
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya
diberikan. Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
wajib:
a) Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 1945, Negara KesatuanRepublik
Indonesia, dan pemerintah yang sah ;
b) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ;
c) Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang
berwewenang ;
d) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan ;
e) Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran,kesadaran dan
penuh tanggung jawab ;
f) Menunjukan Integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik diluar maupun didalam kedinasan ;
g) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan perundang- undang dan Bersedia ditempatkan
diseluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4) Kode etik dan kode perilaku ASN


Dalam UU No.5 tahun 2014 tentang ASN disebutan bahwa ASN sebagai
profesi berdasarkan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan
kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN:
a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;

26
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundangundangan dan etika pemerintahan;
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g) Menggunakan kekayaan dan BMN secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien;
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan 20
tugasnya;
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau orang lain;
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai

5) Pelayan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang
atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Lembaga
Administrasi Negara, 2017). Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik,
yaitu:
a) Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b) Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan;
c) Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
a) Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,

27
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
b) Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal terkait pelayanan publik yang diselenggarakan.
Masyarakat juga harus diberin akses untuk mempertanyakan dan
menyampaikan pengaduan apabila merasa tidak puas terhadap pelayanan
publik pemerintah.
c) Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan
warganegara. Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan 21
masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen Pelayanan Publik;
d) Tidak diskriminatif
Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat atas dasar
perbedaan identitas warga Negara;
e) Mudah dan Murah
Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk
akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang diperlukan dapat
di jangkau oleh seluruh warga Negara;
f) Efektif dan Efisien
Efektif adalah mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai (untuk
melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai tujuan strategis Negara
dalam jangkapanjang). Efisien adalah cara mewujudkan tujuan dilakukan
dengan prosedur sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah;
g) Aksesibel
Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik,
mudah ditemukan, dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non – fisik
yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi;
h) Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung
jawabkan secara terbuka kepada masyarakat melalui media publik baik
secara cetak maupun elektronik.
i) Berkeadilan

28
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
pelindung kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok kuat.

b. Smart ASN
Membekali peserta dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada perspekti
fliterasi digital smart ASN. Literasi digital adalah lingkungan yang kaya akan
informasi. Transformasi digital disektor pendidikan Indonesia muncul berbagai
perbincangan, regulasi pendukung dan upaya konkret menerapkan transormasi
digital dilingkungan perguruan tinggi dan semua tingkat sekolah di Indonesia.
Terjadinya pandemi COVID-19 justru memberikan dampak yang sangat luar biasa
dalam aspek ini .
Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh internet.
Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat Indonesia tidak
terlepas dengan perubahan tekhnologi komunikasi. ASN dituntut tidak Gaptek
(GagapTeknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan memanfaatkan
aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet
yang digunakan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan
kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan
dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun nilai-nilai dasar dalam smart ASN,
yaitu:
1) Integritas
Integritas Pegawai ASN yang dimaksud adalah “konsistensi
Pegawai ASN dalam berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau
etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan
langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya
budaya etika tinggi dan bertanggung jawab.

2) Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap

29
penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah. Seorang PNS dituntut
untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme) dan
mengedepankan kepentinga nnasional. Nasionalisme merupakan salah satu
perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok,
individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar,yaitu
kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya.

3) Profesionalisme
Pegawai Negeri Sipil adalah terpenuhinya kecocokan antara kemampuan
aparatur dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur
yang profesional. Artinya, keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah
dan tujuan yang dicapai oleh sebuah organisasi.

4) Berwawasan global
Merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan
anak didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna
memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat saling
menggantungkan antar bangsa yang sangat tinggi.

5) Mengusai IT dan bahasa asing


ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Tekhnologi) dan informasi yakni dapat
mengoprasikan dan memanfaatkan aplikasi – aplikasi produk IT (informasi
teknologi) termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan
dalam meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan
pengabdian kepada masyarakat. Seorang ASN selain menguasai Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai bahasa
Asing seperti bahasa Inggris, Mandarin dan lain sebagainya.

6) Berjiwa hospitality ( Keramahan )


Hospitality/keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya ,manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas
pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan pelayanan

30
prima kepada masyarakat.

7) ASN memiliki kemampuan Networking


Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun
personal.

8) ASN memiliki jiwa Enterpeneurship


ASN dituntut memiliki kemampuan Enterpeneurship, yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreativitas,
inovatif, pantang menyerah, dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
peluang serta bertanggung jawab. Enterpeneurship juga dapat diartikan berpikir
tentang masa depan orang banyak. Kehidupan orang banyak ,kesejahteraan
masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan
dengan dimilikinya kemampuan Enterpeneurship ini maka seorang ASN akan
mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.

31
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya,
tugas pokok Dokter, adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat
dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Dalam masa kerja selama 14 bulan yang telah dijalani sebagai Dokter Umum
CPNS, Kepala UPT Puskesmas Parigi memberikan tugas-tugas, antara lain : 1)
Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan pasien di Poli Umum, IGD, dan Kesehatan
anak; 2) Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas secara
kolaborasi sesuai dengan kondisi pasien; 3) Melaksanakan tindakan pelayanan di IGD;
5) menerima konsul dari IGD, PONED, dan Poli lainnya 6) Melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh Kepala Puskesmas; dengan tetap menjalankan tugas pokok Dokter
sebagai ASN.
Dari hasil identifikasi selama masa kerja yang telah dijalani tersebut berdasarkan
pengamatan langsung selama menjadi CPNS di Puskesmas Parigi dan konsultasi
dengan mentor dan beberapa rekan terdapat isu-isu yang layak diangkat dan dijadikan
rancangan aktualisasi. Beberapa isu di temukan oleh penulis yaitu :
Tabel 3.1 . Identifikasi Isu

No Pelaksanaan tugas dan Kondisi Saat Kondisi yang Kaitan dengan


fungsi yang belum ini diharapkan agenda III
optimal
1 Melakukan penyuluhan Rendahnya Meningkatnya Manajemen ASN:
medik pengetahuan Pengetahuan (kode etik ASN):
tentang prilaku Bahaya Rokok Melaksanakan
dan Kurangnya pada Pelajar tugas dengan jujur,
penerapan serta penerapan bertanggung
kawasan bebas kawasan Bebas jawab, dan
asap rokok pada Asap Rokok berintegritas
Pelajar SMPN 1 SMPN 1 Parigi tinggi.
Parigi di Smart ASN :

32
Mengoptimalkan
penggunaan
teknologi secara
multimedia dalam
melakukan edukasi
kepada Pelajar
2 Melakukan penyuluhan
Kurangnya pengetahuan
Meningkatnya Manajemen ASN:
medik masyarakat Pengetahuan (kode etik ASN):
Memberikan
tentang stunting stunting pada
informasi secara
di Puskesmas masyarakat benar kepada
Parigi. sehingga angka pasien tentang
Stunting Stunting
melaksanakan
diwilayar kerja di edukasi kepada
Puskesmas Parigi pasien
Smart ASN:
Mengoptimalkan
penggunaan
teknologi dalam
melukan edukasi
kepada pasien di
Puskesmas Parigi

3 Melakukan penyuluhan Kurangnya Penerapan cuci Manajemen ASN:


medik kesadaran tangan 5 (kode etik ASN):
memberikan
pentingnya langkah pada
informasi secara
mencuci tangan pasien di benar kepada
5 langkah pada Puskesmas pasien tentang 5
pasien di Parigi setelah langkah cuci
tangan dengan
Puskesmas dilakukan melaksanakan
Parigi edukasi edukasi kepada
pasien.

Smart ASN:
Mengoptimalkan
penggunaan
teknologi dalam
melukan edukasi
kepada pasien di
Puskesmas Parigi

33
B. Analisis Isu
Tabel 3. Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak)
Kriteria
Total
No. Isu Rangking
A P K L Nilai

Kurang Optimalnya pengetahuan tentang


Perilaku Merokok dan Penerapan kawasan 5 5 4 5 19 1
1.
bebas asap rokok pada Pelajar SMAN 1
Parigi.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang


2. 4 4 4 4 16 2
stunting di Puskesmas Parigi

Kurangnya pengetahuan etika batuk pada pasien


3. di UPT Puskesmas Parigi 4 4 4 3 15 3

Rendahnya kepatuhan petugas tenaga medis


4 4 3 2 14 4
dalam penggunaan APD

Keterangan Skor : 1- 5
5 : Sangat besar
4 : Besar
3 : Sedang
2 : Kecil
1 : Sangat kecil

Berdasarkan tabel penetapan isu di atas, isu prioritas yang didapatkan adalah
“Kurang Optimalnya pengetahuan Pelajar tentang Bahaya Rokok dan Penerapan
Kawasan Bebas Asap Rokok SMPN 3 Parigi “

34
C. Analisis Dampak Isu
1. Jika Isu Diselesaikan
Adapun dampak dari isu ini jika dapat diselesaikan, yaitu:
a. Mencipkan Generasi Bangsa Yang sehat
b. Terciptanya Kawasan Bebas Asap Rokok Di wilayah SMPN 3 Parigi
c. Menurunnya Kasus ISPA Diwilayah kerja Puskesmas Parigi
2. Jika Isu Tidak Diselesaikan
a. Terjadinya peningkatan perilaku merokok Pada Remaja di SMPN 3 Parigi
b. Menurunkan kwalitas SDM

D. Gagasan Kreatif/Terpilih Dan Kegiatan Sebagai Pemecah Isu


Gagasan pemecahan masalah dalam isu yang diangkat yaitu “OPTIMALISASI
UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DENGAN
PEMBENTUKAN “GEMPAR”(GERAKAN PELAJAR ANTI ROKOK)

35
Deskripsi /Penjelasan Kegiatan
1). Nama : dr. Sarwenda Annas
2). Jabatan : Ahli pertama – Dokter
3). Unit Kerja : Puskesmas Parigi
4). Identifikasi Isu :

 Rendahnya Pemahaman pelajar terkait perilaku


merokok pada remaja di SMPN 3 Parigi.
 Rendahnya Pengetahuan masyarakat tentang
stunting di Puskesmas Parigi
 Rendahnya Pengetahuan etika batuk pada pasien
di UPT Puskesmas Parigi
 Rendahnya Kepatuhan petugas tenaga medis
dalam penggunaan APD

5). Isu yang diangkat : Belum optimalnya Pemahaman Pelajar terkait


Pencegahan perilaku merokok pada remaja Di SMPN 3
Parigi
6).Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Upaya Pencegahan perilaku Merokok
Pada Remaja Dengan Pembentukan “GEMPAR”
(Gerakan Pelajar Anti rokok) Di SMPN 3 Parigi.
7). Kegiatan Pemecahan Isu terdiri dari :
a) Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dengan mentor dan meminta dukungan
terkait kegiatan aktualisasi Kegiatan GEMPAR
b) Kegiatan 2 : Membuat materi edukasi tentang Pencegahan Perilaku Rokok
dan Kawasan Bebas Rokok kepada Pelajar
c) Kegiatan 3 : Meminta Dukungan Kepala Sekolah
d) Kegiatan 4 : Sosialisasi dan membentuk tim Gerakan Pelajar Anti Rokok
(GEMPAR)
e) Kegiatan 5 : : Pembuatan Vidio Pandek Pendek, Dupping Perilaku Rokok
dan Kawasan Bebas Asap Rokok
f) Kegiatan 6 : SMPN 3 Parigi Expo yang berisi: Pemutaran Vidio Pendek dan
Pemutaran Dupping Perilaku Rokok dan Kawasan Bebas Asap Rokok serta

36
Penyerahan piagam Kader Remaja Anti Rokok yang tergabung dalam
GEMPAR
g) Kegiatan 7 : Melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan.

37
E. Rancangan Aktualisasi
KONTRIBUSI PENGUATAN
KETERKAITAN
TAHAPAN TERHADAP VISI, NILAI
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA
KEGIATAN MISI DAN TUSI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1. Melakukan konsultasi Manajemen ASN Dengan Jika saya melapor
dan meminta arahan Konsultasi dengan terlaksananya dan berkonsultasi
dengan pimpinan atasan/pimpinan konsultasi dan kepada pimpinan
terkait rancangan menunjukan bentuk mendapatkan tentang rencana
aktualisasi yang akan kerjasama antara penulis persetujuan dari kegiatan maka
sebagai staf dengan
diadakan. pimpinan terkait saya telah
pimpinan di unit kerja
yang merupakan wujud
kegiatan yang akan menerapkan nilai
manajemen ASN. dilakukan, maka senyum, sapa,
Smart ASN : saya telah salam, sopan dan
Melaksanakan konsultasi berkontribusi dalam santun. Senyum,
dengan beretika, ramah, membantu sapa, salam,
berani dan mampu mewujudkan misi sopan santun,
membangun Networking( puskesmas Parigi Inovatif, dan adil
hubungan dengan orang dalam pelayanan.
lain) adalah wujud Smart
Menyiapkan  Tersedianya bahan ASN
bahan konsultasi konsultasi Nilai-nilai dasar
berupa rancangan Akuntabel :Saya Akan
rancangan aktualisasi menyiapkan bahan
aktualisasi  Dokumentasi konsultasi,penulis
berupa foto konsisten terhadap
bahan yang disiapkan

38
secara cermat sesuai
hasil seminar rancangan
yang telah
dilaksanakan.
Kompeten :Saya Akan
berupaya menyiapkan
bahan konsultasi
dengan kualitas terbaik
Berorientasi pelayanan :
Saya akan melakukan
perbaikan tiada henti
dengan menyiapkan
rancangan aktualisasi
dengan cekatan.
Adaptif :
Saya akan bertindak
proaktif, dan inovatif
dalam menyiapkan
dokumen

Menghubungi  Tersedianya jadwal Harmonis :Saya Akan


mentor dan konsultasi menyesuaikan jadwal
membuat janji  Dokumentasi konsultasi terkait waktu
untuk melakukan luang yang dimiliki
konsultasi mentor adalah cara
pelaksanaan menghargai orang lain
aktualisasi. dan membangun

39
lingkungan kerja yang
kondusif.

Adaptif : Saya fleksibel


menyesuaikan jadwal
konsultasi
menyesuaikan dengan
waktu mentor.

Kolaboratif : Saya
Akan Memberikan
kesempatan kepada
mentor untuk
menentukan jadwal
konsultasi.
Melakukan  Didapatkan hasil Berorientasi
konsultasi konsultasi berupa pelayanan : Saya akan
dengan bahasa persetujuan bersikap ramah, sopan
yang ramah, mengenai isu dan dan berpakaian rapih.
sopan dan gagasan kreatif
menggunakan  Lembar Akuntabel: Saya akan
pakaian yang persetujuan mendiskusikan bahan
rapih aktualisasi konsultasi, penulis
 Dokumentasi konsisten terhadap
bahan yang disiapkan
secara cermat sesuai
hasil seminar rancangan
yang telah

40
dilaksanakan.

Kompeten: Saya Akan


mendiskusikan bahan
konsultasi, penulis
melaksanakan dengan
baik untuk
mendapatkan kualitas
terbaik.

Harmonis : Saya akan


Menghargai mentor saat
berkonsultasi serta
membangun lingkungan
kerja yang kondusif

Loyal : Saya akan


menyampaikan
pendapat dengan sikap
hormat kepada mentor.

Adaptif : Saya tidak


kaku dalam menerima
masukan berupa kritik
dan saran dari
mentor/atasan.

Kolaboratif: Saya
Akan terbuka dalam

41
bekerjasama saat
melakukan konsultasi.
Mencatat hasil  Adanya notulensi Akuntabel : Saya Akan
konsultasi hasil konsultasi mencatat hasil notulensi
 Dokumentasi dengan cermat, disiplin,
dan bertanggung jawab

Kompeten: Saya Akan


melaksanakan
pencatatan hasil
notulensi dengan
kualitas terbaik.

ANALISA DAMPAK Prediksi Terkadang pimpinan tidak berada di tempat


Hambatan
Rencana Membuat janji sebelumnya lewat telpon atau WA
Antisipasi
Dampak kurangnya dukungan dari pimpinan sehingga kegiatan akan sulit terlaksanakan.

2. Membuat materi Menyiapkan alat  Tersedianya alat Berorientasi Dengan saya akan telah
edukasi tentang dan bahan untuk dan bahan untuk pelayanan : Saya Akan terlaksananya menerapkan nilai
Pencegahan Perilaku membuat materi membuat materi berusaha memahami konsultasi dan senyum, sapa,
Rokok dan Kawasan edukasi tentang edukasi tentang kebutuhan Pelajar mendapatkan salam, sopan dan
Bebas Rokok Pencegahan Pencegahan dalam mempersiapkan persetujuan dari santun. Senyum,
Perilaku Rokok Perilaku Rokok alat dan bahan pimpinan terkait sapa, salam,
dan Kawasan dan Kawasan pembuatan materi kegiatan yang akan sopan santun,
Bebas Rokok Bebas Rokok edukasi. dilakukan, maka Inovatif, dan adil

42
 Dokumentasi saya telah dalam pelayanan.
berkontribusi dalam
membantu
Akuntabel : Saya mewujudkan misi
menggunakan barang puskesmas Parigi
milik negara secara
bertanggung jawab
dalam mempersiapkan
alat dan bahan edukasi.

Kompeten: Saya Akan


Mempersiapkan alat
dan bahan secara
optimal untuk
mengasilkan materi
edukasi dengan kualitas
terbaik.

Adaptif: Saya Akan


bertindak proaktif dan
kreatif dalam
menyiapkan bahan
pembuatan materi
edukasi.
Membuat desain  Tersedianya desain Berorientasi
Multimedia Vidio,Dupping, pelayanan : Saya akan
materi edukasi leaflet, Poster, berusaha memahami
tentang Banner, materi kebutuhan kader

43
Pencegahan edukasi tentang. pelayanan dan
Perilaku Rokok  Dokumentasi melakukan perbaikan
dan Kawasan tiada henti dalam
Bebas Rokok membuat desain
multimedia guna
menghasilkan hasil
yang mudah dimengerti
oleh pelajar .

Akuntabel : Saya Akan


membuat desain
multimedia tentang
materi edukasi Perilaku
merokok dan Kawasan
Bebas Rokok secara
cermat, disiplin, efektif
dan efisien.

Adaptif : Saya akan


berinovasi dan
mengembangkan
kreativias untuk
menghasilkan desain
Multimedia yang
menarik.

Kompeten: Saya akan


meningkatkan

44
kompetensi dalam
menggunakan teknologi
untuk membuat desain
Multimedia tentang
materi penyuluhan.

ANALISA DAMPAK Prediksi Antusias Pelajar Kurang Ramai


Hambatan
Rencana Meminta guru dan orang tua ikut serta dalam acara ini
Antisipasi
Dampak kurangnya antusias pelajar mengakibatkan tidak maksimalnya hasil yang akan dicapai.

3. Meminta dukungan Menyiapkan  Tersedianya Nilai-nilai dasar Dengan Jika saya melapor
bahan konsultasi bahan Akuntabel :Saya Akan terlaksananya dan berkonsultasi
pihak sekolah
berupa konsultasi menyiapkan bahan konsultasi dan kepada pimpinan
rancangan rancangan konsultasi,penulis mendapatkan tentang rencana
aktualisasi aktualisasi konsisten terhadap persetujuan dari kegiatan maka
 Dokumentasi bahan yang disiapkan pimpinan terkait saya telah
berupa foto secara cermat sesuai kegiatan yang akan menerapkan nilai
hasil seminar rancangan dilakukan, maka senyum, sapa,
yang telah saya telah salam, sopan dan
dilaksanakan. berkontribusi dalam santun. Senyum,
Kompeten :Saya Akan membantu sapa, salam,
berupaya menyiapkan mewujudkan misi sopan santun,
bahan konsultasi puskesmas Parigi Inovatif, dan adil
dengan kualitas terbaik dalam pelayanan.
Berorientasi pelayanan :

45
Saya akan melakukan
perbaikan tiada henti
dengan menyiapkan
rancangan aktualisasi
dengan cekatan.
Adaptif :
Saya akan bertindak
proaktif, dan inovatif
dalam menyiapkan
dokumen

Menghubungi  Tersedianya jadwal Harmonis :Saya Akan


Kepala Sekolah konsultasi menyesuaikan jadwal
dan membuat  Dokumentasi konsultasi terkait waktu
janji untuk luang yang dimiliki
melakukan mentor adalah cara
konsultasi menghargai orang lain
pelaksanaan dan membangun
aktualisasi. lingkungan kerja yang
kondusif.

Adaptif : Saya fleksibel


menyesuaikan jadwal
konsultasi
menyesuaikan dengan
waktu mentor.

46
Kolaboratif : Saya
Akan Memberikan
kesempatan kepada
mentor untuk
menentukan jadwal
konsultasi.
Melakukan  Didapatkan hasil Berorientasi
konsultasi konsultasi berupa pelayanan : Saya akan
dengan bahasa persetujuan bersikap ramah, sopan
yang ramah, mengenai isu dan dan berpakaian rapih.
sopan dan gagasan kreatif
menggunakan  Lembar Akuntabel: Saya akan
pakaian yang persetujuan mendiskusikan bahan
rapih aktualisasi konsultasi, penulis
 Dokumentasi konsisten terhadap
bahan yang disiapkan
secara cermat sesuai
hasil seminar rancangan
yang telah
dilaksanakan.

Kompeten: Saya Akan


mendiskusikan bahan
konsultasi, penulis
melaksanakan dengan
baik untuk
mendapatkan kualitas
terbaik.

47
Harmonis : Saya akan
Menghargai mentor saat
berkonsultasi serta
membangun lingkungan
kerja yang kondusif

Loyal : Saya akan


menyampaikan
pendapat dengan sikap
hormat kepada mentor.

Adaptif : Saya tidak


kaku dalam menerima
masukan berupa kritik
dan saran dari
mentor/atasan.

Kolaboratif: Saya
Akan terbuka dalam
bekerjasama saat
melakukan konsultasi.
Membuat  Adanya Jadwal Harmonis: Saya akan
kontrak waktu pelaksanaan menetapkan jadwal
dengan sekolah kegiatan edukasi edukasi penulis
 Dokumentasi menghargai kesempatan
kader pelayanan

Adaptif : Saya akan

48
fleksibel saat
menyesuaikan jadwal
edukasi disesuaikan
dengan waktu kader
pelayanan.

Mencatat hasil  Adanya notulensi Akuntabel : Saya Akan


konsultasi hasil konsultasi mencatat hasil notulensi
 Dokumentasi dengan cermat, disiplin,
dan bertanggung jawab

Kompeten: Saya Akan


melaksanakan
pencatatan hasil
notulensi dengan
kualitas terbaik.

ANALISA DAMPAK Prediksi Terkadang pimpinan tidak berada di tempat


Hambatan

Rencana Membuat janji sebelumnya lewat telpon atau WA


Antisipasi

Dampak kurangnya dukungan dari pimpinan sehingga kegiatan akan sulit terlaksanakan.

4. Sosialisasi dan Melakukan Pre


Terla Terlaksananya PreTest Berorientasi Pelayanan
Tes Kepada

49
membentuk tim Peserta Saya akan memberikan
GEMPAR pre-test dengan bahasa dan
Gerakan Pelajar Anti yang sopan dan santun
Rokok (GEMPAR)   Akuntabel
Saya akan memberikan
pre-test dengan jujur
dan penuh rasa tanggung
jawab
Kompeten
Saya akan mempertaha
nkan mutu soal-soal yang
dalam pre-test
Harmonis
Saya akan menghargai
peserta didik yang
mengalami masalah
dalam kegiatan pre-test
Kolaboratif
Saya dan peserta didik
Akan bersama –
sama saling
menyukseskan kegiatan
pre-test
Adaptif
Saya akan mampu
menyesuaikan diri
terhadap situasi kelas
saat kegiatan pre-test
Mendaftar Daftar hadir kegiatan Akuntabel :
peserta yang sosialisasi Saya akan membuat

50
hadir dalam daftar hadir kegiatan
kegiatan dengan tanggung
sosialisasi jawab
Kolaboratif :
Saya akan
berkonsultasi
kepada kepada
kepala
puskesmas dalam
membuat daftar
hadir.
Adaptif: Saya
Akan bertindak
proaktif dan
kreatif dalam
menyiapkan
bahan pembuatan
materi edukasi.

Melakukan Materi Berorientasi


pemaparan sosialisasi pelayanan : Saya Akan
materi dengan tersampaikan berusaha memahami
metode ceramah kepada kebutuhan Pelajar
interaktif peserta dan dalam mempersiapkan
“Ceria” menjadi sumber alat dan bahan
pengetahuan baru pembuatan materi
edukasi.

51
Akuntabel : Saya
menggunakan barang
milik negara secara
bertanggung jawab
dalam mempersiapkan
alat dan bahan edukasi.

Kompeten: Saya Akan


Mempersiapkan alat
dan bahan secara
optimal untuk
mengasilkan materi
edukasi dengan kualitas
terbaik.

Adaptif: Saya Akan


bertindak proaktif dan
kreatif dalam
menyiapkan bahan
pembuatan materi
edukasi.
Melakukan Post Terlaksananya Berorientasi Pelayanan
Tes Kepada kegiatan post-test Saya akan memberikan
Peserta post-test dengan bahasa dan
GEMPAR yang sopan dan santun
  Akuntabel

Saya akan memeriksa hasil


post-test dengan jujur

52
dan penuh rasa tanggung
jawab
Kompeten
Saya akan mempertaha
nkan mutu soal-soal yang
dalam post-test
Harmonis
Saya akan menghargai
peserta didik yang
mengalami masalah
dalam kegiatan post-test
Kolaboratif
Saya dan peserta didik
Akan bersama –
sama saling
menyukseskan kegiatan
post-test
Adaptif
Saya akan mampu
menyesuaikan diri
terhadap situasi kelas
saat kegiatan post-test
Pelatihan dan Terbentuknya Tim Berorientasi Kontribusi kegiatan
GEMPAR pelayanan : Saya Akan menyampaikan
pembentukan
berusaha memahami rancangan
Kader Remaja kebutuhan Pelajar aktualisasi terhadap
dalam mempersiapkan visi misi organisasi
Anti Rokok,
alat dan bahan yaitu terkait dengan
yang terintrogasi pembuatan materi menigkatkan

53
dalam pelatihan edukasi. kesehtan
UKS dan Akuntabel : Saya
pelatihan menggunakan barang
milik negara secara
konseling bertanggung jawab
berhenti dalam mempersiapkan
alat dan bahan edukasi.
merokok di
SMPN 3 Parigi. Kompeten: Saya Akan
Mempersiapkan alat
dan bahan secara
optimal untuk
mengasilkan materi
edukasi dengan kualitas
terbaik.

Adaptif: Saya Akan


bertindak proaktif dan
kreatif dalam
menyiapkan bahan
pembuatan materi
edukasi.
ANALISA DAMPAK Prediksi Kesibukan Dari Staf Puskesmas untuk membantu
Hambatan
Rencana Mengatur jadwal dan mencari waktu lowong staf puskesmas lainnya
Antisipasi

54
Dampak Pelatihan Kurang Maxsimal

6. Pembuatan Vidio Menugaskan  Selesainya SMART ASN


kepada Kader Multimedia materi Mengoptimalkan
Pendek, Dupping
GEMPAR edukasi tentang penggunaan teknologi
suara tentang Bahaya Menyiapkan alat Pencegahan dalam melukan edukasi
dan bahan untuk Perilaku Rokok kepada Pelajar
Rokok
membuat materi dan Kawasan
Vidio Bahaya Bebas Rokok Kompeten: Dalam
Perilaku Rokok dokumentasi membuat grup media
dan Kawasan  Dokumentasi sosial penulis
Bebas Asap melaksanakan dengan
Rokok kualitas terbaik.

Akuntabel : Dalam
membuat grup media
sosial penulis bersikap
jujur dan berintegritas
tinggi.

Adaptif: Dalam
membuat grup media
sosial penulis terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas.

Harmonis: Dalam

55
membuat grup media
sosial penulis mencoba
membangun lingkungan
kerja yang kondusif

Kompeten: Dalam
membuat laporan
penulis melaksanakan
dengan kualitas terbaik.

Akuntabel : Dalam
membuat laporan
penulis bersikap
jujurdan berintegritas
tinggi.

Adaptif: Dalam
membuat laporan hasil
kegiatan penulis terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas.
Mencari Tersedianya Berorientasi Pelayanan
referensi Vidio gambaran vidio Saya akan mencari
yang cocok yang akan referensi alat peraga
untuk digunakan agar mampu menarik
penanganan isu perhatian peserta didik
Akuntabel

56
Saya akan mencari
referensi alat peraga
dengan sangat cermat
sebagai tanggung
jawab dalam
melaksanakan pembelajaran
Kompeten
Berorientasi Pelayanan
Saya akan melaksa
nakan proses pembela
jaran dengan perilaku ya
ng sopan dan santun

Akuntabel
Saya akan melaksa
nakan proses pembelajaran dengan
penuh tanggung jawab.
Kompeten
Saya akan melak
sanakan proses pembela
jaran dengan kemampuan saya secara
bersunguh-sungguh
Harmonis
Saya dan peserta didik
akan bersama melaksanakan proses
pembelajaran dengan
kondisi yang kondusif
Kolaboratif
Saya dan peserta didik
akan bersama-sama

57
menyukseskan kegiatan
pembelajaran

Adaptif
Saya akan berusaha menyesuaikan diri
terhadap peserta didik saat proses
pembelajaran
  Loyal
Saya akan berkom
itmen dan mendedikasi
kan diri dalam
memaksimalkan pembelajaran
Saya akan mencari
referensi alat peraga
yang sangat sesuai
dan berkualitas
terbaik untuk
pembelajaran
Harmonis
Saya akan mencari refere
nsi alat peraga tanpa
membedakan latar
belakang peserta didik.
Adaptif
Saya akan mencari refer
ensi alat peraga dengan
menyesuaikan
perkembangan jaman.

58
Kolaboratif
Saya akan meminta
saran dari rekan kerja
terkait pencarian
referensi alat peraga
yang cocok untuk peserta didik
  Melaksanakan
kegiatan Terlaksannya
pembelajaran pembelajaran kreatif
menggunakan dan inovatif
Multimedia
ANALISA DAMPAK Prediksi Akan ada kendala pada saat pembuatan film.
Hambatan
Rencana Membuat Scrip setiap rencana adegan yang akan dimasukan dalam vidio
Antisipasi
Dampak

7. SMPN 1 Parigi Expo Sambutan Dari Terlaksannya Berorientasi Pelayanan


sambutan para Saya Akan memenuhi Masukan dari
Jajaran Para para pemimpin masyarakat dan
pemimpin
Pemimpin melakukan perbaikan dengan
melakukan pembukaan Parigi EXPO
Akuntabel
Saya akan melaksanakan pembukaan
dengan cermat dan bertanggung jawab.
Kompeten
Saya akan membantu orang lain belajar
dengan membuka parigi EXPO
Harmonis

59
Saya akan melakukan pembukaan
parigi expo dengan menghargai setiap
orang apapun latarbelakangnya.
Loyal
Saya Akan mengjaga nama baik
instansi dengan membuka parigi Expo
Adaktif
Saya akan terus bverinovasi dan
mengembangkan kreatifias dengan
membuka parigi expo.
Kolaboratif
Saya akan memberi kesempatan
kesempatan berbagai pihak untuk ikut
serta dalam kegiatan
Saya akan mencari referensi alat
peraga agar mampu menarik
peserta didik
Akuntabel
Saya akan mencari referensi alat peraga
dengan sangat cermat
tanggung jawab dalam melaksanakan
pembelajaran
Kompeten
Saya akan mencari referensi alat peraga
yang sangat sesuai dan
terbaik untuk pembelajaran
Harmonis

60
Saya akan mencari referensi alat peraga
tanpa membedakan latar belakang
peserta didik.
Harmonis
Saya akan mencari referensi alat peraga
dengan menyesuaikan perkembangan
jaman.
Kolaboratif
Saya akan meminta saran
kerja terkait pencarian pemai eferensi
alat peraga yang cocok untuk peserta
didik
Melakukan Terlaksannya Berorientasi Pelayanan
Secara Resmi Pembukaan SMPN 1 Saya Akan memenuhi
Pembukaan Parigi EXPO kebutuhan masyarakat
Acara SMPN 1 dan melakukan perbaikan
dengan melakukan
Parigi EXPO
pembukaan Parigi EXPO
Akuntabel
Saya akan melaksanakan
pembukaan dengan
cermat dan bertanggung
jawab.
Kompeten
Saya akan membantu
orang lain belajar dengan
membuka parigi EXPO
Harmonis
Saya akan melakukan
pembukaan parigi expo

61
dengan menghargai setiap
orang apapun
latarbelakangnya.
Loyal
Saya Akan mengjaga
nama baik instansi dengan
membuka parigi Expo
Adaktif
Saya akan terus
bverinovasi dan
mengembangkan
kreatifias dengan
membuka parigi expo.
Kolaboratif
Saya akan memberi
kesempatan kesempatan
berbagai pihak untuk ikut
serta dalam kegiatan
Pemasangan dan Terpasangnya PIN  Berorientasi
penobatan PIN TIM GEMPAR Pelayanan
TIM GEMPAR Saya Akan Berusaha
Bersikap
Solutif,Ramah,
Cekatan, dan Dapat
diandalkan
Akuntabel
Saya Akan melaksanakan
tugas dengan jujur,
bertanggung jawab,

62
cermat, disiplin dan
berintritas tinggi dalam
memberi PIM GEMPAR
Pada Pelajar yang layak
mendapatkannya.
Kompeten
Saya akan membantu
orang lain untuk semangat
belajar dengan memberi
PIN GEMPAR
Harmonis
Saya akan memberikan
PIN GEMPAR dengan
menghargai setiap orang
apapun latarbelakangnya.
Loyal
Saya Akan mengjaga
nama baik instansi dengan
memilih pelajar yang
berkwalitas untuk
Memberi PIN GEMPAR
Adaktif
Saya akan terus
bverinovasi dan
mengembangkan
kreatifias dengan
membuka parigi expo.
Kolaboratif
Saya akan memberi
kesempatan kesempatan

63
berbagai pihak untuk ikut
serta dalam kegiatan
ANALISA DAMPAK Prediksi Media berupa TV dan pengeras suara tidak dapat digunakan
Hambatan
Rencana Meminta pihak sekolah untuk memeriksa alat tersebut sebelum hari Utama Tiba
Antisipasi
Dampak Vidio dan Dupping Suara tidak dapat digunakan

F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)


Kegiatan

Mata Konsultasi Konsultasi Pembuatan Jumlah


Dengan Dengan Meminta Sosialisasi Vidio Pandek EXPO Aktualisasi p
Pelatihan Dukungan
Mentor Dan Mentor Dan Dan Pendek, SMPN 1 Melakuk MP
Meminta Meminta Kepala Membentuk Dupping PARIGI n
No Sekolah
Dukungan Dukungan TIM Perilaku monitori
Terkait Terkait Gerakan Rokok dan ng dan
Aktualisasi Aktualisasi Pelajar Anti Kawasan evaluasi
Rokok

64
Kegiatan Kegiatan Bebas Asap
Gempar Gempar Rokok

1 Berorientasi
3 3 4 4 4 4 3 25
Pelayanan
2 Akuntabel 4 3 4 4 4 4 3 22
3 Kompeten 3 3 4 4 4 4 3 26
4 Harmonis 4 3 4 4 4 4 3 26
5 Loyal 3 3 4 4 3 3 3 23
6 Adaptif 4 2 2 4 4 4 3 23
7 Kolaboratif 4 3 4 4 4 4 3 26
Jumlah
Aktualisasi 25 20 26 28 27 20 21 318

Per Kegiatan
Tabel 3.10 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Coore Value ASN (BerAKHLAK)

65
1.1 Estimasi Biaya
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi membutuhkan anggaran yang akan
dipergunakan guna mempersiapkan alat dan bahan dengan perkiraan sebagai berikut :
Tabel 3.11 Estimsi Biaya Kegiatan
No. Kegiatan Estimasi Biaya yang Keterangan
Tersedia

1. Kegiatan ke 1 Rp 50.000,00
 Kertas HVS
 Pulpen
2. Kegiatan ke 2 Rp 200.000,00
 Media Edukasi
3. Kegiatan ke 3 Rp 100.000,00
 Pulsa
4. Kegiatan ke 4 Rp 350.000,00

5. Kegiatan ke 5 Rp 500.000,00
 Media Edukasi
6. Kegiatan ke 6 Rp 100.000,00
 Kertas HVS
 Tinta Printer
7. Kegiatan ke 6
 Kertas HVS
 Tinta Printer
Total Anggaran Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)

Biaya kegiatan ini bersumber dari peserta dan pihak lain yang ikut berkontribusi demi
terselenggarannya kegiatan. Segala perubahan penggunaan anggaran akan
dikomunikasikan kepada Coach dan/atau Mentor.

66
1.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 3.12 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
JUNI JULI
No Kegiatan Tahap Kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2
1. Melapor dan Menyiapkan bahan dan      
meminta catatan untuk konsultasi                                                          
dukungan dengan Mengatur jadwal waktu      
pimpinan pertemuan                                                            
Melaksanakan konsultasi      
dengan pimpinan                                                            
Meminta persetujuan dari
atasan                                                                  
2. Membuat materi Menyiapkan bahan dan      
edukasi tentang referensi                                                            
Pencegahan Menentukan jadwal dan      
Perilaku Rokok lokasi sosialisasi
dan Kawasan                                                            
Bebas Rokok Melakukan koordinasi dan
sosialisasi bersama Dokter,
petugas gizi,
3. Menyiapkan Membuat desain Rekam      
bahan monitoring medik untuk memantau
berupa rekam perkembangan status gizi
medik dan media pada balita dengan gizi
edukasi berupa kurang di Puskesmas
leflet dan Walengkabola                                                            
blogspot Mengumpulkan dan/atau      
membuat desain leaflet dan
video serta foto untuk Blogspot
sebagai media edukasi

                                                           
67
Konsultasi dengan Pimpinan terkait
bahan media edukasi
Menyebarluaskan Link      
Blogspot sebagai media
edukasi yang dapat diakses
oleh orang tua dan
masyarakat luas                                                            
4. Membuat Pojok Melakukan kunjungan      
Si Girang untuk rumah / Home Care terhadap
mengadakan pasien gizi kurang pada balita
pelayanan di Puskesmas Walengkabola                                                            
Konsultasi gizi di Melakukan pemeriksaan      
Puskesmas kesehatan pasien gizi kurang
Walengkabola pada balita di Puskesmas
Walengkabola                                                            
Memberikan Makanan      
Tambahan pada anak dengan
gizi kurang di Puskesmas
Walengkabola                                                            
5 Membuat Pojok Menyiapkan tempat (Banner,      
Si Girang untuk media edukasi)                                                            
mengadakan Melakukan sosialisasi      
pelayanan internal dan eksternal untuk
Konsultasi gizi di mempromosikan Program
Puskesmas Pojok Si Girang                                                            
Walengkabola Melayani pasien      
                                                           
6 Pelaporan dan Melakukan evaluasi dengan                                                                  
Evaluasi kegiatan kuesioner yang diberikan
kepada orang tua pasien dan
pengunjung di Pojok Si
Girang di Puskesmas
Walengkabola
68
Menyusun Laporan hasil
evaluasi                                                                  
Melaporkan pada pimpinan                                                                  

69
Tabel 3.3 Rekapitulasi Core Value ASN BerAKHLAK

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No. Kegiatan Tahapan MEI-JUN Ket
Kegiatan 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 30 31 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18
1 Meminta Mempersiapakn
dukungan bahan konsultasi
pimpinan Membuat waktu
bertemu
Melakukan
pertemuan
Meminta dukungan
kerjasama
2 Membuat Mengumpulkan
materi edukasi referensi
tentang Menyusun desain
Pencegahan Melakukan
Perilaku Konsultasi dengan
Rokok dan mentor mengenai
Kawasan desain media
Bebas Rokok edukasi dan
evaluasi
Mencetak media
edukasi dan media
evaluasi
3 Melakukan Membuat
Edukasi kontrak waktu
dengan sekolah
Menyiapkan
bahan lembaran
pretest dan post
test
Melakukan
Evaluasi
pengukuran
antropometri
pre-test edukasi
4 Sosialisasi dan Menyiapkan alat
dan bahan
membentuk Membuat daftar

70
tim Gerakan hadir dalam
kegiatan
Pelajar Anti Melakukan
Rokok pemaparan
materi dengan
(GEMPAR) metode ceramah
interaktif “Ceria”
Pelatihan dan Menyiapkan alat
5. dan bahan untuk
pembentukan
pembentukan
Kader Kader Remaja
Anti Rokok
GEMPAR.
Melakukan Pre
Tes Kepada
Peserta
GEMPAR
Melakukan Sesi
Wawancara
terhadap Peserta
Gempar
6. Pembuatan Menyiapkan alat
dan bahan untuk
Vidio membuat materi
Perilaku Rokok
Pandek dan Kawasan
Bebas Asap
Pendek, Rokok
Dupping
Perilaku
Rokok dan
Kawasan
Bebas Asap
Rokok

71
Mencari
referensi Vidio
yang cocok
untuk
penanganan isu

  Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
menggunakan
Multimedia
Melakukan
Secara Resmi
SMPN 1 Pembukaan
7.
Parigi Acara SMPN 1
Parigi EXPO
Expo Pemasangan dan
penobatan PIN
TIM GEMPAR
Pemutaran Vidio
Pendek dan
Pemutaran
Dupping
Perilaku Rokok
dan Kawasan
Bebas

72
73

Anda mungkin juga menyukai