Disusun Oleh :
JEMBER
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SMA Nuris Jember Tahun Pelajaran 2017-2018.
Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya
pencapaian Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). Hal ini sangat bermanfaat bagi sekolah,
karena sekolah dapat melihat kelebihan dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun
langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak lanjutnya.
Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk
menghaturkan terima kasih kepada :
1. Pengawas Paket yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan Laporan
Analisis Konteks ini.
2. Ketua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan Analisis
Konteks ini.
3. Tim pengembang kurikulum SMA Nuris Jember yang telah berusaha menyusun
analisis konteks
4. Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Nuris Jember, serta pihak lain yang
telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini.
5. Semua pihak yang tidak kami sebut satu persatu, yang telah memberi bantuan dalam
penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini.
Akhir kata kami memohon kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang diberikan
merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin. Kami yakin
sepenuhnya, Analisis Konteks ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu
saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks
ini.
ii
PENGESAHAN
Ditetapkan di : Jember
Pada Tanggal : 15 Juni 2017
Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga untuk
dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait dengan kriteria
minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel
kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perecanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/ kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar
pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan
yang berlaku selama satu tahu.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
1
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar
lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar penilaian pendidikan adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik.Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya dengan keuangan yang
hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua siswa, sementara siswa SMA Nuris Jember tidak
banyak dan kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit
untuk mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar
dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada
peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif
dan menyebabkan SMA Nuris Jember menjadi sekolah pilihan masyarakat di Gunungkidul dan
sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan,
maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan dapat tercapai.
B. Dasar Kebijakan
2
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
sekolah/madrasah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian
pendidikan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA);
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah ;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
dan Kompetensi Konselor;
14. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
15. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelanggaraan
Pendidikan;
16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
17. Permendikbud 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya;
18. Permendikbud No 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
19. Permendikbud No 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
20. Permendikbud No 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
21. Permendikbud No 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan;
22. Permendikbud No 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
3
23. Permendikbud No 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum;
24. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang muatan lokal Bahasa Jawa;
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014
tentang Implementasi Kurikukulum 2013;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014
tentang Peran Guru Teknologi Informasi Dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer
Dan Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi Kurikulum 2013;
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
30. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
31. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
32. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
33. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
34. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah;
35. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada
K13 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
36. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidkan Dan Menengah 2017;
37. PP No. 19 tahun 2017 tentang Guru;
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
Standar nasional Pendidikan
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional pendidikan
4
3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada SMA Nuris
Jember.
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) SMA Nuris Jember untuk menyusun dokumen 1 Kurikulum SMA
Nuris Jember.
5
BAB II
6
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
Lanjut
Pembinaan logika
7
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
Lanjut
berpikir (proses teori) Psikotes
8
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
Lanjut
g. Seimbang
antara
kepentingan
nasional dan
kepentingan
daerah
KTSP Dalam Dilakukan reviuw
dikembangkan pengembangan KTSP dokumen KTSP
oleh sekolah dan belum sehingga memenuhi
komite sekolah memperhatikan setiap prinsip
berpedoman pada prinsip-prinsip pengembangan
standar isi dan pengembangan kurikulum khususnya
standar kurikulum terutama prinsip perkembangan,
kompetensi prinsip kebutuhan, dan
lulusan serta perkembangan, kepentingan peserta
panduan kebutuhan, dan didik dan
penyusunan kepentingan peserta lingkungannya
KTSP yang didik dan
disusun oleh lingkungannya.
BSNP
9
1
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
Lanjut
memahami dan
menghayati,
1
1
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
Lanjut
teknologi dan keterpaduan
berbasis pada pengembangan
f. Kurikulum
alam sekitar pribadi peserta didik
dilaksanakan dengan
f. Kurikulum yang berdimensi
mendayagunakan
dilaksanakan kemandirian,penguat
kondisi yang sesuai
dengan an akhlak, dan jiwa
dengan kultur
mendayaguna sosial,
budaya di
kan kondisi lingkungan sekolah
yang sesuai d. Perlu ditingkatkan
dengan kultur hubungan antara
budaya di peserta didik danm
lingkungan pendidik yang saling
sekolah menerima dan
g. Kurikulum yang
g. Kurikulum menghargai, akrab,
mencakup seluruh
yang terbuka, dan hangat,
komponen
mencakup dengan prinsip tut
kompetensi mata
seluruh wuri handayani, ing
pelajaran
komponen madia mangun
kompetensi karsa, ing ngarsa
mata pelajaran sung tulada (di
belakang
memberikan daya
dan kekuatan, di
tengah membangun
semangat dan
prakarsa, di depan
memberikan contoh
dan teladan).
e. Pendekatan perlu
ditingkatkan dalam
hal pendekatan
terhadap peserta
didik adalah
pendekatan yang
multistrategi dan
multimedia, sumber
belajar dan teknologi
yang memadai, dan
memanfaatkan
lingkungan sekitar
sebagai sumber
belajar.
1
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
Lanjut
2. Struktur1. Kurikulum a. Terdiri atas 16 a. Terdiri atas 16 Sesuai dengan struktur
Kurikulu kelas X mata pelajaran mata pelajaran kurikulum dari
m yang terdiri yang terdiri atas pemerintah
dari mata 10 mapel wajib, 3
pelajaran mata pelajaran
wajib, peminatan, 1
peminatan, muatan lokal
muatan lokal, bahasa jawa, 2
lintas minat mata pelajaran
dan lintas minat dan
pengembangan pengembangan diri
diri
b. Alokasi waktu b. Alokasi waktu
satu jam satu jam pelajaran
pelajaran adalah 45 menit
adalah 45
menit
c. Minggu efektif c. Minggu efektif
dalam satu dalam satu tahun
tahun pelajaran pelajaran (dua
(dua semester) semester) adalah
adalah 37 – 39 37 minggu
minggu
b. Alokasi waktu
satu jam b. Alokasi waktu
pelajaran satu jam pelajaran
adalah 45 adalah 45 menit
menit
1
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
Lanjut
c. Minggu efektif
dalam satu c. Minggu efektif
tahun pelajaran dalam satu tahun
(dua semester) pelajaran (dua
adalah 34 – 38 semester) adalah 37
minggu minggu
1
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
Lanjut
libur keagamaan,
Hari libur
umum/nasional,
Hari libur khusus,
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah
1
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
Lanjut
satuan-satuan
pendidikan
d. Kalender
pendidikan
disusun oleh
sekolah
berdasarkan
alokasi waktu
pada SI dengan
memperhatikan
ketentuan
pemerintah/pe
merintah
daerah
1
ekonomi dalam lingkup global Kewraganega
raan dan
Kepribadian
Iptek
6 Membangun dan menerapkan informasi Iptek Semua mapel
dan pengetahuan secara logis, kritis, Iptek
kreatif, dan inovatif
1
17 Menjaga kesehatan dan keamanan Penjasorkes Penjasorkes
diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan
I PERENCANAAN
1
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
A. Persyaratan
Pelaksanaan
Rombongan Jumlah maksimal peserta Sesuai
Belajar didik setiap rombongan
belajar adalah 32 peserta
didik.
Beban kerja beban kerja guru sekurang- 90 % beban kerja Mendorong guru
minimal kurang nya 24 (dua puluh guru mencapai 24 untuk
guru empat) jam tatap muka jam tatap muka mememenuhi 24
dalam 1 (satu) minggu dengan memenuhi jam dari sekolah
di sekolah lain lain
Buku teks rasio buku teks pelajaran Rasio buku tek Mengajukan
pelajaran untuk peserta didik adalah 1 pelajaran untuk kebutuhan buku
: 1 per mata pelajaran; peserta didik belum pegangan siswa
mencapai dalam RAPBS
2
2
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
perbandingan 1 : 3
2
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
2
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
5. Tindak lanjut
a. Penguatan dan Satuan Pendidikan Perlu reward dan
penghargaan belum memberikan punisment bagi
diberikan kepada guru penghargaan guru yang telah
yang telah memenuhi kepada guru yang memenuhi standar
standar. telah memenuhi dan yang belum
b. Teguran yang bersifat standar dan belum memenuhi standar
mendidik diberikan melakukan
kepada guru yang pembinaan optimal
belum memenuhi bagi guru yang
standar. belum memenuhi
c. Guru diberi standar
kesempatan untuk
mengikuti
pelatihan/penataran
Iebih lanjut.
2
Kesesuaian
Alokasi
dengan
Analisis Penyesuaian/ Program
No Kriteria setiap Komponen Kriteria
Pemenuhan
Tida 1 2
Ya
k
1 Kualifikasi minimal V
2 Usia Maksimal V
3 Pengalaman mengajar V
minimal
4 Pangkat minimal V
6 Kepemilikan sertifikat V
pendidik
7 Kepemilikan sertifikat V
kepala sekolah
8 Kompetensi kepribadian V
9 Kompetensi manajerial V
10 Kompetensi kewirausahaan V
11 Kompetensi supervisi V
12 Kompetensi sosial V
1 Jumlah minimal V
2 Kriteria pengangkatan V
wakasek
3 Kemampuan dan
keterampilan yang
dimiliki:
Wakasek Bidang Kurikulum
a. kemampuan memimpin V
2
Kesesuaian
Alokasi
dengan
Analisis Penyesuaian/ Program
No Kriteria setiap Komponen Kriteria
Pemenuhan
Tida 1 2
Ya
k
b. kepemilikan keterampilan V
teknis
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan V
teknis
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan V
teknis
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan V
teknis
a. Kemampuan memimpin V
b. Kepemilikan ketrampilan V
teknis
c. Kemitraan dan Kerjasama V
2
5. Analisis Standar Penilaian
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT
2
perjasorkes
3
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT
pendidik menentukan
dengan kelulusan,
memperhatika melaporkan
n hasil ujian hasil ujian)
sekolah g. Penil muatan
f. Kegiatan lokal
Ujian Sekolah mengikuti
(menyusun penil
kisi-kisi, kelompok
mengembang mata
kan pelajaran
instrumen, yang relevan.
melaksanakan
h. Kegiatan
ujian,
pengembanga
mengolah dan
n diri
menentukan
dibuktikan
kelulusan,
dengan nilai
melaporkan
pada LHBS
hasil ujian)
i. 60 % guru
g. Penil muatan memberikan
lokal hasil UH
mengikuti kepada siswa
penil sebelum UH
kelompok berikutnya,
mata yang belum
pelajaran tuntas
yang mengikuti
relevan. pembel
h. Kegiatan remidi
pengembanga
n diri
dibuktikan
dengan surat
keterangan
pembina dan
KS
i. Hasil UH
harus
dikembaliaka
n kepada
siswa
3
3
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT
sebelum UH
berikutnya,
yang belum
tuntas
mengikuti
pembel
remidi
3
3
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT
pembel
f. Melaporkan
hasil belajar f. Melaporkan f. - f. -
siswa setiap hasil belajar
akhir siswa setiap
semester akhir
semester
5 Penilaian oleh a. Menentukan a. Menentukan a. – a. –
Satuan KKM melalui KKM melalui
Pendidikan rapat dewan rapat dewan
pendidik pendidik
b. Mengkoordin b. Mengkoordin b. – b. –
asikan pelaks asikan pelaks
PH,PTS, PH,PTS,
PAS, PAT PAS, PAT
c. Menentukan c. Menentukan
c. – c. –
kriteria kriteria
kenaikan kenaikan
kelas melalui kelas melalui
rapat dewan rapat dewan
pendidik pendidik
d. Sekolah
d. Sekolah d. Sekolah akan
belum
masih menuju SSN
menentukan
d. Menentukan katagori
program
program standar
pembel SKS
pembel SKS dengan
melalui pembelajara
rapat dewan n sistem
pendidikan paket
e. Menentuka
e. Menentuka e. Menentuka penil
penil 4
penil 4 4 kelompok mata
kelompok
kelompok pelajaran harus
e. Menentuka mata
mata melalui rapat
penil 4 pelajaran
pelajaran oleh dewan pendidik
kelompok belum
pendidik melalui
mata
pelajaran rapat
melalui dewan
rapat dewan pendidik
pendidik
3
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT
f. Menyelengga f. – f. –
rakan US dan
f. Menyelengga menentukan
rakan US kelulusan
dan sesuai POS
menentukan g. Melaporkan
kelulusan hasil penil g. –
g. –
sesuai POS mata
g. Melaporkan pelajaran
hasil penil kepada orang
mata tua/wali
pelajaran dalam bentuk
kepada orang LHBS
tua/wali
dalam bentul h. Belum h. Sekolah
LHBS melaporkan melaporkan hasil
h. Melaporkan hasil pencapaian
h. Melaporkan
hasil pencapaian belajar akhir
pencapaian
kenaikkan belajar tiap semester dua
hasil belajar
dan kelulusan semester kepada Disdik
kepada
kepada kepada kab
Disdik kab
Disdik kab Disdik kab
i. - i. -
i. Menerbitkan
i. Menerbitkan j. - j. -
SKHUN
SKHUN
j. Menerbitkan
Ijazah bagi j. Menerbitkan
siswa yang Ijazah bagi
lulus siswa yang
lulus
6 Penilaian oleh a. Penil hasil a. Penil hasil - -
Pemerintah belajar oleh belajar oleh
pemerintah pemerintah
dalam bentuk dalam bentuk
UN UN
b. Hasil UN b. Hasil UN
menentukan menentukan
kelulusan kelulusan
3
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
Tenaga
Kependidik
an
3
KOMPO KESENJANG TINDAK
NO KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
NEN AN LANJUT
4
BAB III
PENUTUP
Dari penjabaran analisis konteks perstandar, bisa disimpulkan bahwa secara global SMA
Nuris sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Namun masih ada beberapa komponen yang
masih kurang dan perlu perbaikan. Demikian pula dalam beberapa hal masih banyak peluang-
peluang yang belum dimanfaatkan dan kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki.
Semoga hasil analisis ini dapat berguna untuk pengembangan SMA Nuris Jember menuju
sekolah yang lebih baik.