Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISTRIBUSI
Di susun oleh :
kelompok 2
Arief rahmadi (Npm.18030029)
Basuni pratama (Npm.19030014)
Rivand zumara (Npm.19030023)
Roni pebriyanto.s (Npm.19030029)
PENDAHULUAN
Sistem Distribusi merupakan sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan
pelanggan karena berfungsi untuk menyalurkan atau membagi tenaga listrik dari
sumber daya listrik besar (Bulk Source) sampai ke pelanggan. Sistem ini
berhubungan dengan pelanggan karena catu daya pada pusat – pusat beban
jaringan distribusi tenaga listrik yaitu sistem distribusi primer dan sistem
distribusi sekunder.
tegangan (step down) dari tegangan menengah 20KV menjadi tegangan rendah
sekunder bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial.
Sistem ini dapat menggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa
isolasi. Sistem ini biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan
dalamnya, dan maka dari itu perlu diketehui beberapa komponen atau bagian
dibahas adalah
kv ?
Agar pembahasan ini sesuai dengan konsep awal,dan tidak meluas, penulis
transformator 20 kv.
distribusi.
20kv.
transformator distribusi
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari makalah ini bertujuan untuk memperjelas secara garis
besar apa yang akan penulis bahas pada setiap bab makalah ini, maka sistematika
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisikan teori-teori yang membahas tentang hal yang di bahas
penulis di dalam makalah dan sekaligus sebagai topik utama dalam pembahasan
makalah tersebut.
Pada bab ini berisikan tentang hasil dan pembahasan yang diperoleh dari
studi.
BAB IV Penutup
yang telah dibahas oleh penulis serta membuat sebuah saran untuk perbaikan
penulis kedepannya dan untuk perbaikan pada proyek ini untuk pengembangan
kedepannya
BAB II
LANDASAN TEORI
: (Suhadi, 2008).
sekunder bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem ini
dapat menggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi. Melihat
letaknya, sistem distribusi ini merupakan bagian yang langsung berhubungan dengan
konsumen, jadi sistem ini berfungsi menerima daya listrik dari sumber daya (trafo
pada Jaringan Tegangan Rendah dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
- Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) Jenis penghantar yang dipakai adalah
- Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) Jenis penghantar yang dipakai
adalah kabel berisolasi seperti kabel LVTC (Low Voltage Twisted Cable).ukuran
tidak termasuk sambungan pelayanan (bagian yang menghubungkan STR dengan alat
pembatas/pengukur).
(JTR) dimulai dari sisi sekunder trafo distribusi sampai dengan sambungan rumah
(SR) pada pelanggan yang berfungsi untuk mendistribusikan energi listrik dari gardu
atau lebih feeder dengan mudah menampung beban dari feeder yang terganggu itu.
sekunder tegangan rendah harus didesain sedemikian rupa hingga terdapat pembagian
Sebelum masuk ke rumah, tegangan listrik yang mengalir dari jalur distribusi
PLN yang besarnya sekitar 6.000 - 24.000 volt perlu diturunkan terlebih dahulu
perumahan sebesar 220 volt. Fungsi transformator step down adalah mengubah
tegangan tinggi dengan arus rendah menjadi tegangan rendah dengan arus tinggi.
Fungsi utama transformator step down adalah menurunkan tegangan listrik dan
PEMBAHASAN
Jaringan distribusi terdiri atas dua bagian, yang pertama adalah jaringan
tegangan menengah/primer (JTM), yang menyalurkan daya listrik dari gardu induk
atau empat kawat untuk tiga fasa. Jaringan yang kedua adalah jaringan tegangan
rendah (JTR), yang menyalurkan daya listrik dari gardu distribusi ke konsumen,
dari 20 kV menjadi 380/220 Volt, jaringan ini dikenal pula dengan jaringan distribusi
dengan sistem tiga fasa empat kawat (tiga kawat fasa dan satu kawat netral). Dapat
kita lihat gambar dibawah proses penyedian tenaga listrik bagi para konsumen.
Gardu Induk Transmisi
Interkoneksi 150 kV
Transmisi 70 kV
kV
Distribusi Primer 20
Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama yaitu, sistem
pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi. Dari ketiga sistem tersebut
sistem distribusi merupakan bagian yang letaknya paling dekat dengan konsumen,
fungsinya adalah menyalurkan energi listrik dari suatu Gardu Induk distribusi ke
konsumen.
3. Transformator Distribusi
tegangan menengah atau sebaliknya, pada frekuensi yang sama, sedangkan prinsip
kerjanya melalui kopling magnit atau induksi magnit, dan menghasilkan nilai
1. Sistem distribusi satu fasa dengan dua kawat, Tipe ini merupakan bentuk
daya berkapasitas kecil dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan dan
pedesaan.
2. Sistem distribusi satu fasa dengan tiga kawat, Pada tipe ini, prinsipnya sama
dengan sistem distribusi DC dengan tiga kawat, yang dalam hal ini terdapat
pedesaan.
3. Sistem distribusi tiga fasa empat kawat tegangan 120/240 Volt, Tipe ini untuk
beban 3 fasa.
5. Sistem distribusi tiga fasa dengan tiga kawat, Tipe ini banyak dikembangkan
secara ekstensif. Dalam hal ini rangkaian tiga fasa sisi sekunder trafo dapat
fasanya. Untuk rangkaian delta tegangannya bervariasi yaitu 240 Volt, dan
480 Volt. Tipe ini dipakai untuk melayani beban-beban industri atau
perdagangan.
6. Sistem distribusi tiga fasa dengan empat kawat, Pada tipe ini, sisi sekunder
(output) trafo distribusi terhubung star,dimana saluran netral diambil dari titik
bintangnya. Seperti halnya padasistem tiga fasa yang lain, di sini perlu
dari PLN menjadi tegangan rendah 380/220V untuk di distribusikan kepada beban
tenggelam dalam minyak. Oli berfungsi sebagai media isolasi dan pendingin
1) Inti Besi Inti besi tersebut berfungsi untuk membangkitkan fluksi yang timbul
karena arus listrik dalam belitan atau kumparan trafo, sedang bahan ini terbuat dari
lempengan-lempengan baja tipis, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi panas yang
2) Kumparan Primer dan Kumparan Sekunder Kawat email yang berisolasi terbentuk
kumparan serta terisolasi baik antar kumparan maupun antara kumparan dan inti besi.
Terdapat dua kumparan pada inti tersebut yaitu kumparan primair dan kumparan
sekunder, bila salah satu kumparan tersebut diberikan tegangan maka pada kumparan
akan membangkitkan fluksi pada inti serta menginduksi kumparan lainnya sehingga
3) Minyak Trafo Belitan primer dan sekunder pada inti besi pada trafo terendam
minyak trafo, hal ini dimaksudkan agar panas yang terjadi pada kedua kumparan dan
inti trafo oleh eder, sehingga bilamana salah satu feeder primer terganggu, sisa
jaringan sekunder akan minyak trafo dan selain itu minyak tersebut juga sebagai
4) Isolator Bushing Pada ujung kedua kumparan trafo baik primer ataupun sekunder
keluar menjadi terminal melalui isolator yang juga sebagai penyekat antar kumparan
5) Tangki dan Konservator Bagian-bagian trafo yang terendam minyak trafo berada
temperature.
6) Katub Pembuangan dan Pengisian Katup pembuangan pada trafo berfungsi untuk
menguras pada penggantian minyak trafo, hal ini terdapat pada trafo diatas 100kVA,
7) Oil Level Fungsi dari oil level tersebut adalah untuk mengetahui minyak pada
tangki trafo, oil level inipun hanya terdapat pada trafo diatas 100kVA.
pada oil trafo saat beroperasi, untuk trafo yang berkapasitas besar indikator limit
9) Pernapasan Trafo Karena naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka
suhu minyaknya akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak
tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara diatas permukaan minyak keluar
dari tangki, sebaliknya bila suhu turun, minyak akan menyusut maka udara luar akan
masuk kedalam tangki. Kedua proses tersebut diatas disebut pernapasan trafo,
akibatnya permukaan minyak akan bersinggungan dengan udara luar, udara luar
tersebut lembab. Oleh sebab itu pada ujung pernapasan diberikan alat dengan bahan
yang mampu menyerap kelembaban udara luar yang disebut kristal zat Hygrokopis
(Clilicagel).
10) Pendingin Trafo Perubahan temperature akibat perubahan beban maka seluruh
komponen trafo akan menjadi panas, guna mengurangi panas pada trafo dilakukan
pendingin pada trafo, guna mengurangi pada trafo dilakukan pendinginan pada trafo.
Sedangkan cara pendinginan trafo terdapat dua macam yaitu : alamiah/natural (Onan)
radiator yang bersirkulasi dengan udara luar dan untuk trafo yang besar minyak pada
trafo disirkulasikan dengan pompa. Sedangkan pada pendinginan paksa pada sirip-
11) Tap Canger Trafo (Perubahan Tap) Tap changer adalah alat perubah pembanding
tegangan sekunder yang diinginkan dari tegangan primer yang berubah-ubah. Tiap
changer hanya dapat dioperasikan pada keadaan trafo tidak bertegangan atau disebut
a. Relai arus lebih (over current relay), berfungsi untuk mengamankan transformator
terhadap gangguan hubung singkat antar fasa didalam maupun diluar daerah
dengan relai beban lebih, relai ini berfungsi pula sebagai pengaman cadangan pada
transformator, khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat
d. Relai arus lebih berarah, Directional Over Current Relay atau yang lebih dikenal
dengan Relai arus lebih yang mempunyai arah tertentu merupakan Relai Pengaman
yang bekerja karena adanya besaran arus dan tegangan yang dapat membedakan arah
arus gangguan. Relai ini mempunyai 2 buah parameter ukur yaitu tegangan dan arus
yang masuk ke dalam relai untuk membedakan arah arus ke depan atau arah arus ke
belakang, pada pentanahan titik netral trafo dengan menggunakan tahanan. Relai ini
dipasang pada penyulang 20 KV. Bekerjanya relai ini berdasarkan adanya sumber
arus dari ZCT (Zero Current Transformer) dan sumber tegangan dari PT (Potential
tetapi tidak menutup kemungkinan ada yang menggunakan koneksi langsung 3 Phasa.
Relai ini terpasang pada jaringan tegangan tinggi, tegangan menengah, juga pada
arah tersebut maka salah satu phasa dari arus harus dibandingakan dengan Tegangan
relai pada power faktor satu. Relai maximum torque angle adalah perbedaan sudut
antara arus dengan tegangan pada relai yang menghasilkan torsi maksimum.
f. Relai gangguan tanah, relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator jika
terjadi gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah pengaman transformator.
Relai arah hubung tanah memerlukan operating signal dan polarising signal.
Operating signal diperoleh dari arus residual melalui rangkaian trafo arus penghantar
(Iop = 3Io) sedangkan polarising signal diperoleh dari tegangan residual. Tegangan
residual dapat diperoleh dari rangkaian sekunder open delta trafo tegangan.
g. Relai tangki tanah, relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap
hubung singkat antara kumparan fasa dengan tangki transformator dan transformator
yang titik netralnya ditanahkan. Relai bekerja sebagai pengaman jika terjadi arus
mengalir dari tangki akibat gangguan fasa ke tangki atau dari instalasi Bantu seperti
Pengaman arus ini sebagai pengganti relai diferensial, sebab sistim relai pengaman
tangki biasanya dipasang pada trafo yang tidak dilengkapi trafo arus disisi primer dan
biasanya pada trafo dengan kapasitas kecil. Trafo dipasang diatas isolator sehingga
tersambung pada relai tangki tanah dengan ratio Trafo Arus(CT) antara 300 s/d 500
sistem instalasi tegangan tinggi, baik secara individu maupun secara bersama.
Announciator terjadi bersamaan dengan relai yang bekerja akibat jika terjadi
tulisan yang pada kondisi normal tidak ada penunjukan, bila terjadi ketidaknormalan
maka lampu didalam indikator tersebut menyala sesuai dengan kondisi sistem pada
announciator.
Announciator yang terlengkap pada saat sekarang adalah pada instalasi gardu induk
SF6, sebab pada system GIS banyak sekali kondisi yang perlu di pantau seperti
tekanan gas, kelembaban gas SF6 disetiap kompartemen, posisi kontak PMT, PMS
baik PMS line, PMS Rel maupun PMS tanah dll. Untuk itu pembahasan tentang
annunciator akan diambil dari sistem annunciatornya gardu induk SF6. seperti.
Koppel.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
dengan sistem tiga fasa empat kawat (tiga kawat fasa dan satu kawat
netral). Dapat kita lihat gambar dibawah proses penyedian tenaga listrik
bagi para konsumen. Pada sistem distribusi sekunder bentuk saluran yang
paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem ini dapat
Tinggi.
4.2 SARAN
2. Kumparan Trafo
Kumparan trafo adalah sebuah lilitan kawat berisolasi yang membentuk
kumparan. Kumparan tersebut terdiri atas kumparan primer dan sekunder
yang sudah diisolasi dengan baik, dan kumparan tersebut nantinya menjadi
alat transformasi tegangan dan arus.
3. Minyak Trafo
Minyak trafo berfungsi sebagai bahan isolasi dan media pendingin dari
transformator itu sendiri.
4. Bushing
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah bushing
yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus
berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki trafo.
5. Tangki Konservator
Berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan uap/udara yang di
sebabkan oleh pemanasan trafo karena arus beban. Oleh sabab itulah dipasang
silica gel, guna untuk menyerap kelembapan udara.