Anda di halaman 1dari 43

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu,
kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem  manajemen,
sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta
penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan
sertifikat akreditasi. Titik Berat Pelayanan Kesehatan  Primer adalah Promotif &
Preventif yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat
dalam  mengatasi  berbagai faktor risiko kesehatan.
Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan  Jaminan 
Kesehatan  Nasional, dimana  akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk.
Sehingga Akreditasi Puskesmas sebuah keniscayaan di era JKN.
Target Puskesmas Negara Batin dalam rangka akreditasi Puskesmas adalah lebih
memprioritaskan pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat agar selaras dengan tujuan
paradigma sehat yaitu Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif.
Berdasarkan laporan pencapaian kinerja sampai dengan bulan agustus 2017 di
puskesmas Negara Batin terjadi peningkatan pelayanan UKP atau pelayanan kuratif
300% dari target seharusnya yaitu 30% dari jumlah penduduk. Sementara pelayanan
UKM tidak mencapai target yang seharusnya oleh karena itu perlu dilakukan kaji
banding untuk perbaikan kinerja dan mutu Upaya Kesehatan Masyarakat Unit
Pelaksana Teknis Puskesmas Negara Batin.
Puskesmas Kota Agung Kabupaten Tanggamus adalah puskesmas yang telah
terakreditasi Madya yang artinya mutu pelayanan puskesmas kota agung telah
mendapat pengakuan dari pemerintah maka Unit Pelaksana Teknis Puskesmas
Negara Batin merencanakan kaji banding ke puskesmas tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Perbaikan kinerja dalam rangka peningkatan mutu pengelolaan dan pelayanan
Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Negara Batin.

2. Tujuan Khusus
a. Melihat dan mengobservasi pengelolaan dan pelaksanaan Upaya Kesehatan
Masyarakat Puskesmas Kota Agung.
2

b. Mencatat poin penting yang dapat digunakan untuk perbaikan kinerja


BAB II
GAMBARAN UMUM

Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Negara Batin terletak di pusat pemerintahan


Kecamatan Kotaagung Barat, yang terbentuk pada tahun 2005. Sebelumnya Puskesmas
Negara Batin masuk wilayah kerja Kecamatan Kotaagung, namun dengan adanya
pemekaran wilayah maka terbentuk Kecamatan Kotaagung Barat.

Kecamatan Kotaagung Barat memiliki luas wilayah 12.202 Km2 dengan jarak tempuh
Puskesmas dengan desa terjauh + 10 Km dengan waktu tempuh + 45 menit dengan
menggunakan roda 2 (motor) maupun roda 4 (mobil), hanya ada beberapa pedukuhan
hanya bisa dilalui kendaraan roda 2 atau berjalan kaki.

Secara Administratif wilayah Kerja Puskesmas Negara Batin berbatasan dengan:


a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Pulau Panggung
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Kotaagung Pusat
c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Laut Teluk Semaka
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Wonosobo

Di wilayah Puskesmas Negara Batin terdapat 1 (satu) Institusi Lembaga


Pemasyarakatan (LP) yang berada di Desa Way Gelang, yang merupakan LP Kelas II
B di Propinsi Lampung.

1. Wilayah Kerja
Puskesmas Negara Batin memiliki wilayah kerja sebanyak 16 Desa/Pekon, yang
meliputi 14 Desa/Pekon dengan kriteria biasa, 2 Desa/ Pekon dengan kriteria sulit
terjangkau dan 62 Pendukuhan yang tersebar di Kecamatan Kotaagung Barat.
Wilayah kerja Puskesmas dapat dilihat pada peta dibawah ini :
3

Gambar I
Peta Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Negara Batin

2. Pemerintahan
Kecamatan Kotaagung Barat merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten
Tanggamus yang merupakan hasil pemekaran Kecamatan Kotaagung yang
terbentuk pada tahun 2005, maka Puskesmas Negara Batin yang sebelumnya
Puskesmas pembantu menjadi Puskesmas induk yang berada di Kecamatan
Kotaagung Barat.

3. Geografis
Secara georafis wilayah kerja UPT Puskesmas Negara Batin sebagian besar terdiri
dari daerah pantai, rawa-rawa, dataran rendah serta sebagian dataran tinggi, selain
itu terdapat 4 (empat) sungai besar yang langsung bermuara ke Laut Teluk Semaka
yaitu Sungai Way Maja, Way Gelang, Way Awi dan Way Belu. Lebih dari 30%
wilayah merupakan wilayah kosong yang tidak terawat sehingga menjadi semak
4

belukar, sedangkan sisanya digunakan sebagai tempat tinggal dan lahan pertanian
(sawah dan kebun), diwilayah UPT Puskesmas Negara Batin terdapat 2 Pekon
(Desa) yang sering menjadi daerah rawan banjir yaitu Desa Tanjung Agung dan
Desa Way Gelang (Khusus Dusun Rowo Rejo).
Penduduk di Kecamatan Kotaagung Barat terus mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Jumlah penduduk Kecamatan Kotaagung Barat pada Tahun 2015, 2016
dan 2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1
Jumlah Penduduk Kecamatan Kotaagung Barat Tahun 2015 S/D 2017

Tahun
No Uraian
2015 2016 2017
I. Jumlah Penduduk 22.915 23.334 25.047
II. Sasaran Program
536 546 547
1. Jumlah Bayi
2. Jumlah Ibu Hamil 590 601 602
3. Jumlah Bumil Resti 118 120 120
4. Jumlah Ibu Bersalin 563 573 573
5. Jumlah Buteki 1.072 1.092 1.092
6. Jumlah Batita 1.031 1.050 1.050
7. Jumlah Balita 2.695 2.744 2.744
8. Jumlah Anak Balita 2.159 2.198 2.198
9. Jumlah Apras 1.237 1.260 1.260
10.Jumlah Usia Lanjut 1.577 1.605 1.605
11.Jumlah PUS 3.208 3.267 3.267
12.Jumlah Wanita Usia Subur 6.022 6.132 6.132

Pada tahun 2017 penduduk Kecamatan Kotaagung Barat tercatat 25.047 Jiwa,
pemukiman terpadat berada di Pekon Banjar Masin ( 2.256 jiwa ) sedangkan jumlah
penduduk terendah ada di Pekon Maja ( 824 jiwa ). Tingkat Kepadatan penduduk tidak
merata, karena masih banyaknya masyarakat yang tinggalnya mengelompok, tingkat
kepadatan penduduk/km2 Kecamatan Kotaagung Barat adalah 127 jiwa/Km2 dengan
rata-rata jiwa/rumah tangga 3,46 ( Sumber BPS Tanggamus Tahun 2015).
1. Jumlah penduduk berdasarkan Agama dan kepercayaan, yaitu 99% beragama
Islam dan sisanya beragama Kristen Protestan, Katolik dan Hindu.
2. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dari jumlah penduduk yang ada
diwilayah Kecamatan Kotaagung Barat pada umumnya (90%) bermata
pencaharian bertani dan sisanya (3%) PNS serta wiraswasta ( pedagang )
sebanyak 4% dan 3%bermata pencaharian sebagai buruh
5

Grafik 1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Di Kecamatan Kotaagung Barat Tahun 2017

3. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan


Berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar penduduk sebagai berikut :
- Pendidikan sekolah dasar
: 56%
- SLTP : 28%
- SLTA : 10%
- Perguruan tinggi : 6%
Berdasarkan data demografi diatas dapat dianalisa mata pencaharian dan tingkat
pendidikan yang masih rendah sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang kesehatan

Grafik 2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Di Kecamatan Kotaagung Barat Tahun 2017
6

B. ANALISIS DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan merupakan pencerminan kesehatan perorangan, kelompok


maupun masyarakat yang digambarkan dengan umur harapan hidup, angka kematian,
angka kesakitan dan status gizi masyarakat. Derajat kesehatan yang optimal akan
dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur angka kematian yang mempengaruhi
yaitu angka kesakitan dan status gizi.

1. Umur Harapan Hidup


Meningkatnya status kesehatan masyarakat selalu ditunjukan oleh umur harapan
hidup, angka kesakitan dan kematian, juga ditunjukan dengan meningkatnya status
gizi dan umur harapan hidup yang tinggi dan berkualitas status kesehatannya.Umur
harapan hidup penduduk Kecamatan Kotaagung Barat, secara khusus tidak dapat
ditampilkan, namun sebagai acuan umur harapan hidup penduduk Kabupaten
Tanggamus, pada tahun 2015 adalah 69 tahun (Sumber Profil Kesehatan Kabupaten
Tanggamus Tahun 2015).
2. Angka Kematian ( Mortalitas )
Kasus Kematian tercatat pada tahun 2017 diwilayah Puskesmas Negara Batin
sejumlah 91 jiwa, Gambaran kematian kasar diwilayah Puskesmas Negara Batin
dari tahun 2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 2
Kasus Kematian Tercatat di UPT. Puskesmas Negara Batin

Jumlah Kematian
No Nama Penyakit Tahun Tahun Tahun
2015 2016 2017
1 Hipertensi 23 22 25
2 Stroke 4 9 16
3 PPOK 8 8 1
4 Hepatitis 3 8 4
5 Cidera Kepala 4 5 9
6 Diabetes Melitus 5 4 6
7 Lahir Mati 2 4 1
8 Asma Bronchiale 0 3 3
9 Infark Miocard 0 3 0
10 Cardiomyopati 0 3 0
11 Decompensatio Cordis 0 2 0
12 Angina Pectoris 0 2 0
13 Demam Thypoid 0 1 1
14 Cirosis Hepatis 0 1 0
15 Diare 0 1 0
16 Anemia 0 1 1
17 Ca Cervik 0 1 0
7

18 Combustio 0 1 0
19 Skhizofrenia 0 1 0
20 Gagal Ginjal Kronik 1 1 4
21 Tukan Lambung 0 1 1
22 Penyakit Jantung 2 0 6
23 Hipertiroid 2 0 0
24 Pneumonia 1 0 0
25 Keracunan Makanan 1 0 0
26 IUFD 3 0 0
27 BBLR 3 0 1
28 Aspiksia 2 0 0
29 Stroma 0 0 1
30 Ca.Colon 0 0 1
31 TB.Paru 0 0 3
32 Infeksi Usus 0 0 3
33 Hipoglikemi 0 0 2
34 Bronku Pneumonia 0 0 1
Jumlah 64 86 91

2.1. Kasus Kematian Ibu (AKI)


Angka kematian ibu berguna untuk menggambarkan tingkat
kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu pada kondisi
hamil, melahirkan dan nifas. Pada tahun 2015, 2016 dan 2017 Kecamatan
Kotaagung Barat tidak ditemukan kematian ibu, hal ini ada korelasi
peningkatan mutu pelayanan program KIA ,dan tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak.

2.2. Kasus Kematian Bayi


Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir ini kasus kematian bayi diwilayah
Puskesmas Negara Batin dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Grafik 3
Kasus Kematian Bayi Di Wilayah UPT. Puskesmas Negara Batin
Tahun 2015-2017
8

Dari grafik diatas terlihat bahwa kematian bayi di puskesmas Negara Batin
kurun waktu 3 tahun terakhir mangalami penurunan Kasus.pada tahun 2017
terdapat 1 kasus kematian bayi di pekon kandang Besi yang disebakan oleh
Hipotermi Pada kasus BBLR pada usia 1 bulan.

2.3. Kasus Kematian Balita (AKABA)


Kasus kematian balita ( usia 1-5 tahun ) pada Tahun 2015 terdapat 2
kasus yang disebabkan oleh Pneumonia dan penyakit jantung dan Tahun 2016
ditemukan 1 Kasus yang disebabkan oleh Diare di Tahun 2017 tidak ada
kasus kematian balita.
Grafik 4
Kasus Kematian Balita Di Wilayah UPT. Puskesmas Negara Batin
Tahun 2015-2017

3. Angka Kesakitan ( Morbiditas )


Salah satu indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan adalah
dengan melihat angka kesakitan yang meliputi 10 besar penyakit yang sering
muncul serta penyakit-penyakit potensial lainnya.

Selama tiga tahun berturut-turut (2015-2017) dari 10 besar penyakit tertinggi di


Puskesmas Negara Batin adalah penyakit lain pada saluran pernapasan bagian
atas,tahun 2015 sebesar 30,22% dan pada tahun 2016 sebesar 21% dan pada tahun
2017 sepuluh besar penyakit pertama masih diduduki oleh penyakit lain pada
saluran pernapasan bagian atas sebesar 30,9 %. Gambaran sepuluh besar penyakit
diwilayah Puskesmas Negara Batin pada tahun 2017, dapat dilihat pada grafik
dibawah ini:
9

Grafik 5
Kasus Sepuluh Besar Penyakit
Di Wilayah UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
10

BAB III
PENCAPAIAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

A. Program Esensial
1. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Pelayanan Antenatal Care

Pelayanan Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan


yang memiliki kompetensi/professional terhadap ibu masa kehamilan sesuai
dengan standar pelayanan yang meliputi 10 T (Timbang berat badan, ukur
Tinggi badan, ukur Tekanan darah, Tilik HB, pemberian imunisasi TT, ukur
Tinggi fundus dan pemberian Tablet Fe minimal 90 tablet semasa
kehamilan,Test Laboratorium rutin dan khusus,Tata laksana kasus,Temu
Wicara( Konseling termasuk P4k dan pasca salin). Sedangkan pelayanan
Antenatal Care triwulan III ( K4 ) yang diberikanpada ibu hamil pada
kehamilan triwulan III. Untuk melihat hasil cakupan pelayanan K1, K4 dan
ibu hamil Resti diwilayah UPT Puskesmas Negara Batin tahun 2017 dapat
dilihat pada grafik berikut :
Grafik 6
Cakupan K1 UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Dari grafik diatas dapat dilihat cakupan K1 Ibu hamil di UPT Puskesmas
Negara Batin sesuai dengan target yang diharapkan yaitu100 %.
11

Grafik 7
Cakupan K4 UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Dari grafik diats dapat dilihat cakupan K4 Ibu hamil di UPT Puskesmas Negara
Batin belum mencapai target ( 99,0 % )

Grafik 8
Cakupan ibu hamil Resti UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan ibu hamil resti di UPT Puskesmas
Negara Batin belum mencapai target ( 83,5 % )

C. Persalinan Tenaga Kesehatan


Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pertolongan persalinan yaitu
Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi/profesional kebidanan seperti :
12

Dokter spesialis Kebidanan, Dokter, Bidan, dan Perawat Bidan. Persalinan yang
ditangani oleh Tenaga Kesehatan diwilayah Puskesmas Negara Batin pada tahun
2015496 kasus, tahun 2016 sebanyak 527 kasus dan tahun 2017 sebanyak 573
kasus. Persalinan di tahun 2017 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Grafik 9
Jumlah Persalinan Tenaga Kesehatan UPT. Puskesmas Negara Batin
Tahun 2017

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semua pekon sudaah mencapai target
persalinan oleh tenaga kesehatan kecuali pekon Banjar Masin ( 96,4 % ) dan way
gelang ( 97,2 % )
Grafik 10
Jumlah Cakupan Fe dan Vit A Bufas UPT. Puskesmas Negara Batin
Tahun 2017
13

2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Cakupan Program Upaya Perbaikan Gizi Tahun 2017 dapat dilihat pada grafik di
bawah ini
Grafik 11
Cakupan D/S
UPT. Puskesmas Negara BatinTahun 2017

Grafik 12
Cakupan N/D UPT. Puskesmas Negara BatinTahun 2017
14

Dari grafik diatas dapat dilihat pencapaian D/S sekitar 95,9% (target 100% ) masih
kurang dari target, hal ini disebabkan kurangnya partisipasi masyarakat dalam
memanfaatkan Posyandu karena ibu tidak membawa balita lagi ke posyandu,bila
imunisasi dasarnya sudah lengkap untuk pencapaian N/D sudah dicapai 98,2%
(target 100%).
Gizi buruk merupakan fenomena yang cukup kompleks permasalahannya, penyebab
timbulnya gizi buruk diantaranya karena pengaruh kasus adanya penyebab krisis
sehingga banyak keluarga yang ATP ( ability To Pay ) atau kemampuan daya beli
masyarakat terhadap pangan menurun sehingga stok pangan dirumah tangga
menipis, pada tahun 2016 di wilayah Puskesmas Negara Batin tidak ditemukan
kasus gizi buruk pada bayi, tetapi ditemukan kasus balita BGM sejumlah 12 kasus
dan 100% tertangani sedangkan di tahun 2017 terdapat kasus BGM sebanuyak 10
kasus dan 100 % tertangani. Data kasus BGM wilayah puskesmas Negara Batin
Tahun 2017 dapat terlihat di grafik berikut ini.
Grafik 13
Jumlah Kasus BGM UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
15

Anemia Gizi Besi merupakan salah satu indikator status gizi. Sasaran pemberian
tablet besi/Fe adalah wanita usia subur (WUS) yang berusia 15-49 tahun termasuk
ibu hamil dan nifas, calon pengantin, remaja putri (dalam dan luar sekolah), pekerja
wanita dan WUS tidak hamil. Di tahun 2017 pemberian Fe pada Bumil diwilayah
Puskesmas Negara Batin hasil cakupan masih belum maksimal disebabkan oleh
kurangnya kesadaran masyarakat/ibu hamil dalam memanfaatkan fasilitas
kesehatan/posyandu dan kurangnya pengawasan terhadap ibu hamil dalam
meminum Fe penambah darah. pencapaian cakupan Fe 3 tahun 2017 dapat dilihat
pada grafik dibawah ini:

Grafik 14
Pemberian Fe pada Ibu Hamil (Fe 3 Bumil)
UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
16

Kegiatan pemberian Vitamin A pada Balita dan Ibu Nifas merupakan sebagian
dari kegiatan program gizi yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
mata dan mencegah buta senja, pada tahun 2017 pemberian Vit A pada Balita
sebanyak 2103 (100 %). Cakupan pemberian Vitamin A Pada ibu bersalin
berdasarkan jumlah sasaran sejumlah 100%, sedangkan dari jumlah persalinan
yang ada sejumlah 573 orang diberikan Vitamin A sehingga cakupan vitamin
A 99,8 % ini disebabkan tidak ditemukan persalinan yang ditolong oleh dukun
dan semua persalinan ditolong oleh Nakes.

Cakupan ibu hamil KEK di UPT Puskesmas Negara Batin tahun 2015
sebanyak 31 kasus,tahun 2016 sebanyak 29 kasus dan tahun 2017 sebanyak 22
kasus. Ini menunjukan terjadi penurunan kasus ibu hamil KEK di wilayah
UPT Puskesmas Negara Batin dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Penyebaran kasus bumil KEK di wilayah UPT. Puskesmas Negara Batin tahun
2017 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 15
Bumil KEK di wilayah UPT Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
17

3. Upaya Promosi Kesehatan


Cakupan Upaya Promosi Kesehatan dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 16
Cakupan PHBS Rumah Tangga
di wilayah UPT Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Grafik 17
Cakupan PHBS Institusi Pendidikan
di wilayah UPT Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
18

Pada Tahun 2017 di institusi Kesehatan dan Tempat-tempat Umum belum


dilakukan pemeriksaan PHBS.

Grafik 18
Cakupan Posyandu Madya
di wilayah UPT Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa seluruh posyandu di wilayah Kerja UPT
Puskesmas Negara Batin adalah Madya.

Grafik 19
Cakupan Peran serta Masyarakat ( Kader )
19

di wilayah UPT Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa seluruh posyandu di wilayah Kerja UPT
Puskesmas Negara Batin adalah Madya.

4. Upaya Pengendalian Penyakit


Cakupan Upaya Pengendalian Penyakit diwilayah Kerja UPT Puskesmas Negara
Batin dapat dilihat di grafik dibawah ini :

a) Penyakit Menular
Grafik 20
Penyebaran Penyakit Diare
Wilayah UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
20

Dari grafik diatas terlihat bahwa penyakit diare terbanyak di pekon negara
batin sebanyak 58 kasus dan terendah di pekon pejajaran sebanyak 28
kasus .Peningkatan kasus Diare di tahun 2017 ini disebabkan oleh masih
rendahnya perilaku Hidup Bersih dan sehat di wilayah kerja UPT Puskesmas
Negara Batin. Gambaran penyakit diare berdasarkan penelompokan umur
diwilayah UPT Puskesmas Negara Batin tahun 2017 dapat dilihat dari grafik
dibawah ini.
Grafik 21
Penyakit Diare berdasarkan pengelompokan umur
UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Grafik 22
Kasus DBD Di Wilayah UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Berdasarkan data diatas, terlihat terjadinya penurunan kasus DBD dari Tahun 2015,
2016 dan 2017 yang tersebar sehinga Lebih ditingkatkan lagi dalam menjaga
kesehatan lingkungan dengan melakukan penyuluhan tentang pentingnya
kebersihan lingkungan, kegiatan jumat bersih rutin, dan Pemberantasan Sarang
Nyamuk Tingkat Desa.
21

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang potensial. Pada tahun 2015
terdapat 139 Klinis Malaria, ditahun 2016 terdapat 139 klinis Malaria dengan
pemeriksaan laboratorium negatif sedangkan ditahun 2017 terdapat 74 klinis
Malaria, dari uraian diatas keadaan ini perlu kewaspadaan dini untuk
menanggulanginya, penyebabnya bisa terjadi karena perubahan cuaca, perubahan
lingkungan seperti tambak-tambak yang terlantar dan lain-lain, serta adanya
resistensi terhadap obat malaria yang semakinmeluas. Kegiatan yang dilakukan
diantaranya penyemprotan, kelambunisasi dan penyuluhan, serta penyehatan
lingkungan.

Kasus rabies ( Penyakit Anjing Gila ) disebabkan oleh Gigitan Hewan Penyebab
rabies ( GHPR ) antara lain, Anjing, Kucing dan Kera. Di tahun 2015 terdapat 4
kasus GHTR yang ditangani Puskesmas Negara Batin, di Tahun 2015 ditemukan 6
kasus dan ditahun 2017 ditemukan 7 kasus rabies yang 1 kasus terjadi di Pekon
Teba Bunuk akibat gigitan Kucing, dan akibat gigitan Anjing terjadi 6 kasus, yaitu
di Pekon Kalimiring, Payung, Belu, kandang Besi, Pulau Benawang,
Pajajaran.Seluruh penderita merupakan penduduk dalam wilayah Puskesmas Negara
Batin, dan semuanya memperoleh penanganan dan pemberian vaksin dilakukan di
Puskesmas Negara Batin.

Penyakit Tubercolosis merupakan penyakit menular langsung dan masih merupakan


masalah kesehatan di masyarakat, pada tahun 2015 di Puskesmas Negara Batin
terdapat 28 orang penderita TB yang diobati,tahun 2016 terdapat 30 Penderita dan
di Tahun 2017 ditemukan 39 penderita. Untuk lebih jelasnya Cakupan Program TB
tahun 2017 dapat dilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 23
Cakupan Program TB Paru Wilayah UPT. Puskesmas Negara Batin
Tahun 2017
22

Tetanus Neonatorum merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah


dengan Imunisasi ( PD3I ) penyakit ini menyerang Neonatus (Bayi 0-28 hari).
Pada tahun 2015, 2016 dan 2017 tidak ditemukan kematian bayi yang
disebabkan oleh Tetanus Neonatorum.

Polio merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi
(PD3I) yang meliputi : TBC, Dipteri, Pertusi, Campak, Tetanus, Polio dan
hepatitis B. Penyakit-penyakit tersebut merupakan salah satu penyebab
kematian anak-anak di Negara berkembang, namun selama kurun waktu 3
tahun ( 2015 – 2017 ) di Kecamatan Kotaagung Barat tidak pernah ditemukan
kasus polio.Berdasarkan uraian angka kesakitan ( Morbiditas ) penyakit
menular di Puskesmas Negara Batindi peroleh data sebagai berikut :

Tabel 3
Angka Kesakitan (Mordibitas) Penyakit Menular
Di Wilayah UPT. Puskesmas Negara Batin

Jumlah Kasus
No Jenis Penyakit Tahun Tahun Tahun
2015 2016 2017
1 Penyakit Diare 489 569 763
2 Penyakit DBD 3 13 4
3 Penyakit Malaria 139 139 74
4 Penyakit Rabies/GHTR 5 4 6
5 Penyakit P2 TB Paru 28 30 39
6 Penyakit Tetanus Neonatorum 0 0 0
7 Penyakit Polio 0 0 0
23

b) Penyakit Tidak Menular

Grafik 24
Cakupan Hipertensi yang tertangani
Wilayah UPT. Puskesmas Negara Batin
Tahun 2017

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semua penderita Hipertensi diwilayah kerja
UPT Puskesmas Negara Batin dapat tertangani.

Grafik 25
Cakupan Diabetes Militus yang tertangani
Wilayah UPT. Puskesmas Negara Batin
Tahun 2017

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa penderita Diabetes militus semuanya
tertangani.
24

c) Surveilans.

Sasaran imunisasi di Puskesmas Negara Batin meliputi Ibu Hamil dan Bayi.
Cakupan Imunisasi Bayi pada tahun 2014-2016 adalah sebagai berikut :

Tabel 4
Cakupan Imunisasi di UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2014-2016
Tahun
No Uraian 2015 2016 2017
ABS % ABS % ABS %
1 HB 0 484 94,1 526 96,3 546 100
2 BCG 494 90,5 538 98,5 546 100
3 DPT+HB1+Hib 1 499 97,0 510 99,2 546 100
4 DPT+HB 2+Hib 2 500 97,2 510 99,2 546 100
5 DPT+HB 3+Hib 3 539 104 513 99,8 546 100
6 Polio 1 494 96,1 538 98,5 546 100
7 Polio 2 499 97,0 510 99,2 546 100
8 Polio 3 500 97,2 510 99,2 546 100
9 Polio 4 539 104 513 99,8 546 100
10 Campak 525 102 512 99,6 546 100

Bila dilihat tabel diatas, hasil cakupan program imunisasi bayi pada tahun 2017
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, seperti imunisasi HB 0, DPT+ HB
1+Hib 1,DPT+HB 3+Hib 3 , polio 1 dan polio 2 yang mengalami peningkatan
Untuk lebih jelasnya hasil cakupan program imunisasi padatahun 2017 dapat dilihat
pada grafik berikut :

Grafik 26
Cakupan Imunisasi Hb 0 UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
25

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semua bayi mendapat imunisasi Hb 0.

Grafik 27
Cakupan Imunisasi BCG UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semua bayi mendapatkan imunisasi BCG

Grafik 28
Cakupan Imunisasi DPT Hib 1 UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
26

Grafik 29
Cakupan Imunisasi DPT Hib 2 UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Grafik 30
Cakupan Imunisasi DPT Hib 3 UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
27

Grafik 31
Cakupan Imunisasi Polio 1 UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Grafik 32
Cakupan Imunisasi Polio 2 UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
28

Grafik 33
Cakupan Imunisasi Polio 3 UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Grafik 34
Cakupan Imunisasi Polio 4 UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
29

Grafik 35
Cakupan Imunisasi Campak UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Pemberian imunisasi pada ibu hamil meliputi TT1 dan TT2,untuk melihat lebih
jelas hasil cakupan tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 36
Cakupan TT1 dan TT2 UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
30

5. Upaya Kesehatan Lingkungan

Grafik 37
Cakupan Rumah Sehat UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Dari Tabel diatas dapat dilihat dari jumlah rumah yang diperiksa kesehatan
lingkungannya belum semua dinyatakan sehat.

Grafik 38
Cakupan Sarana Air Bersih UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Dari Tabel diatas dapat dilihat dari jumlah Sarana Air Bersih ( SAB ) yang diperiksa
belum semua dinyatakan sehat.
31

Grafik 39
Cakupan JAGA UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Dari Tabel diatas dapat dilihat dari jumlah Jamban Keluarga ( JAGA ) yang
diperiksa belum semua dinyatakan sehat.

Grafik 40
Cakupan SPAL UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Dari Tabel diatas dapat dilihat dari jumlah Saluran Pembuangan Air Limbah
(SPAL) yang diperiksa belum semua dinyatakan sehat.
32

B. PROGRAM KESEHATAN PENGEMBANGAN

1. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Grafik 41
Cakupan Pembinaan Kelompok
Usia Lanjut UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Dari Tabel diatas dapat dilihat dari jumlah Sarana Air Bersih ( SAB ) yang
diperiksa belum semua dinyatakan sehat.

Grafik 42
Cakupan Pemantauan Kesehatan Usia Lanjut
UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
33

2. Usaha Kesehatan Sekolah

Grafik 43
Cakupan Sekolah UKS
UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017

Grafik 44
Cakupan Penjaringan UKS
UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
34

3. Perkesmas

Grafik 45
Cakupan Kunjungan Keluarga Rawan Kesehatan
UPT. Puskesmas Negara Batin Tahun 2017
35

BAB IV

IDENTIFIKASI MASALAH, PRIORITAS MASALAH , AKAR MASALAH


DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH DAN RENCANA KAJI BANDING

A. Identifikasi Masalah
Dari cakupan program diatas dapat diidentifikasi permaslahan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

NO UPAYA TARGET PENCAPAIAN MASALAH


1 Upaya 65 26,5 Rendahnya pelaksanaan PHBS
Promosi di rumah tangga
Kesehatan
2 Upaya 65 40,7 Rendahnya Rumah Sehat
Kesehatan
Lingkungan
3 Upaya 36 39 Tingginya angka kesakitan TB
Pencegahan Paru sebanyak
dan
pengendalian
Penyakit

B. Prioritas Masalah
Dari identifikasi masalah dapat di prioritaskan maslah dengan metode USG dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

Masalah U S G TOTAL
(Urgency) (Seriousness) (Growth)
Rendahnya pelaksanaan 4 3 3 10
PHBS di rumah tangga
Rendahnya Rumah Sehat 4 4 3 11
Tingginya angka 5 4 5 13
kesakitan TB Paru
sebanyak 39 Kasus

Dari tabel diatas dapat di prioritaskan maslah sebagai berikut :


1. Tingginya angka kesakitan TB Paru sebanyak 39 Kasus
2. Rendahnya Rumah Sehat ( 40,7% )
3. Rendahnya pelaksanaan PHBS di rumah tangga
36

C. kar Masalah
1. Tingginya angka kesakitan TB Paru sebanyak 39 Kasus
Gambar 1. Tulang ikan kemungkinan penyebab Tingginya angka kesakitan TB
UPT Puskesmas Negara Batin
Tahun 2017

Lingkungan Dana Metode

Ekonomi Rendah Kurangnya Kerja sama Linsek

Kondisi Rumah
Kurang Sehat Pencatatan dan pelaporan
belum maksimal Tingginya
angka
kesakitan TB
39 Kasus

Posyandu tidak dimanfaatkan Pengetahuan ( - )


Dengan Baik

Kesadaran (-) akan kesehatan

Sarana Manusia

2. Rendahnya Rumah Sehat ( 40,7% )


Gambar 2. Tulang ikan kemungkinan
penyebab Rendahnya Rumah Sehat
UPT Puskesmas Negara Batin
Tahun 2017

Lingkungan Dana Metode

Ekonomi Rendah Kurangnya Kerja sama Linsek

Kondisi Rumah
Kurang Sehat Pencatatan dan pelaporan
belum maksimal Rendahnya
Rumah Sehat

Posyandu tidak dimanfaatkan Pengetahuan ( - )


Dengan Baik

Kurangnya Kesadaran

Sarana Manusia
37

3. Rendahnya pelaksanaan PHBS di rumah tangga


Gambar 3. Tulang ikan kemungkinan Rendahnya Pelaksanaan PHBS
UPT Puskesmas Negara Batin
Tahun 2017

Lingkungan Dana Metode

Ekonomi Rendah Kurangnya Kerja sama Linsek

Kondisi Likungan
Kurang Sehat Pencatatan dan pelaporan
belum maksimal Rendahnya
Pelaksanaann
PHBS
dirumah
Masyarakat sebagian besar merokok tangga

Pengetahuan ( - )
Media Penyuluhan (-)

Kurangnya Kesadaran

Sarana Manusia

d. Pemecahan Masalah

Dari analisa metode ishikawa tersebut dapat terlihat beberapa penyebab permaslahan yang
terjadi di UPT Puskesmas Negara Batin. Pemecahan maslah dari penyebab tersebut dapat
dilihat dari tabel di bawah ini :

NO Prioritas Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan Ket


Masalah Pemecahan Masalah
Masalah Terpilih
1. Tingginya angka - Kondisi Rumah - Meningkatkan - Meningkatkan
kesakitan TB yang kurang koordinasi koordinasi
Sehat dengan aparat dengan aparat
Paru sebanyak 39 pekon, kader dan pekon, kader dan
Kasus - Ekonomi Rendah
masyarakat masyarakat
- Kurangnya
tentang tentang
Kerjasama Lintas penyehatan penyehatan
Sektor lingkungan lingkungan
- Pencatatan dan perumahan perumahan
pelaporan belum - Meningkatkan - Meningkatkan
maksimal partisipasi partisipasi
- Posyandu tidak masyarakat untuk masyarakat untuk
dimanfaaatkan memanfaatkan memanfaatkan
dengan baik pelayanan pelayanan
- Kurangnya kesehatan kesehatan
Pengetahuan - Penyuluhan di - Penyuluhan di
masyarakat masyarakat
keluarga
tentang TB tentang TB
- Kurangnya - Pembentukan - Pembentukan
Kesadaran akan Saung TB Desa Saung TB Desa
kesehatan - Pembinaan - Pembinaan
38

Optimalisasi Optimalisasi
Kader saung TB Kader saung TB
Desa Desa
- Kerjasama lintas - Kerjasama lintas
program terkait program terkait
dan lintas dan lintas
sektoral sektoral

2 Rendahnya - Kondisi Rumah - Meningkatkan - Meningkatkan


Rumah Sehat yang kurang partisipasi partisipasi
Sehat masyarakat untuk masyarakat untuk
( 40,7 % ) Menjaga Menjaga
- Ekonomi Rendah
kesehatan kesehatan
- Kurangnya
lingkunga lingkunga
Kerjasama Lintas - Sosialisasi - Sosialisasi
Sektor pengadaan dan pengadaan dan
- Pencatatan dan pentingnya pentingnya
pelaporan belum Rumah Sehat di Rumah Sehat di
maksimal masyarakat masyarakat
- Posyandu tidak - Meningkatkan - Meningkatkan
dimanfaaatkan sosialisasi sosialisasi
dengan baik program program
- Kurangnya kesehatan kesehatan
Pengetahuan lingkungan di lingkungan di
masyarakat masyarakat
keluarga
- Meningkatkan - Meningkatkan
- Kurangnya koordinasi lintas koordinasi lintas
Kesadaran program dan program dan
Masyarakat. lintas sektoral lintas sektoral
- Pelaksanaan - Pelaksanaan
pemicuan STBM pemicuan STBM
- Koordinasi - Koordinasi
dengan Dinas dengan Dinas
Kesehatan untuk Kesehatan untuk
pengadaan tenaga pengadaan tenaga
kesehatan kesehatan
lingkungan di lingkungan di
Puskesmas Puskesmas

3 Rendahnya - Kondisi Rumah -Meningkatkan


pelaksanaan yang kurang partisipasi
Sehat masyarakat
PHBS di rumah tentang
Tangga - Ekonomi Rendah
pentingnya
- Kurangnya
Perilaku Hidup
Kerjasama Lintas Bersih dan Sehat
Sektor -Penyuluhan
- Pencatatan dan Kesehatan
pelaporan belum tentang Perilaku
maksimal Hidup Bersih dan
- Posyandu tidak Sehat dan bahaya
dimanfaaatkan rokok.
dengan baik -Meningkatkan
- Masyarakat kerjasama lintas
sebagian besar program dan
lintas sektoral
merokok
-Konsultasi
- Kurangnya pengelola
Pengetahuan program ke
keluarga Kabupaten
- Kurangnya -Pemerataan
Kesadaran pendistribusian
Masyarakat. alat peraga/alat
penyuluhan
39

i. Rencana Kaji Banding

1. Kegiatan Pokok Dan Uraian Kegiatan Kaji Banding

NO KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PETUGAS


PELAKSANA
1. Persiapan 1. Membuat kerangka acuan Penanggung
2. Pertemuan persiapan kaji Jawab kaji banding
banding
3. Membuat Instrumen Kaji
Banding
4. Surat Menyurat

2. Pelaksanaan 1. Pemberangkatan Panitia kajibanding


2. Kaji banding ke Puskesmas
3. Pelaksanaan kaji banding

3 Laporan hasil kegiatan 1. Membuat laporan hasil Panitia kajibanding


kegiatan
2. Membuat dokumen hasil
kegiatan

2. Cara Melaksanakan Kegiatan Kaji Banding


a. Laporan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Negara Batin
tentang rencana pelaksanaan kegiatan,yang dilaksanakan oleh Tim kaji
banding Dengan melaporkan rencana kegiatan kaji banding dan membuat
rencana tim pelaksana kegiatan.
b. Pelaksanaan kaji banding tahun 2018 dilakukan dalam bentuk penyajian,
survey, pelaksanaan kegiatan langsung ke setiap elemen, Laporan hasil
kegiatan, dengan cara membuat laporan hasil kegiatan.
c. Membuat Dokumentasi hasil kegiatan yang Dilakukan oleh tim pelaksana
kajibanding tahun 2018.

3. Sasaran
Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Kota Agung
40

4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

NO RincianKegiatan WaktuPelaksanaan
1 Persiapan 21 Mei 2018
2 Pelaksanaan 28 Mei 2018
3 LaporanHasilKegiatan 31 Mei 2018

5. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan & Pelaporan

Evaluasi
No Uraian Kegiatan pelaksanaan Pelaporan
kegiatan
1 Persiapan 2 Hari sebelum Kuesioner Kaji Banding
- Pembuatan Kuesioner persiapan Surat Usulan pemberitahuan
Kaji Banding
- Membuat Usulan Surat
Ke Dinas Kesehatan
Untuk Kaji Banding
2 Pelaksanaan 2 Hari sebelum Dalam bentuk pemberitahuan
pelaksanaan secara lisan kepada Kepala UPT
Puskesmas Kotaagung
3 Laporan Hasil Kegiatan 2 Hari sesudah Laporan Hasil Kegiatan
pelaksanaan

6. Pencatatan Pelaporan & Evaluasi Kegiatan

NO Nama Kegiatan Pencatatan Pelapor Evaluasi Kegiatan


1 Persiapan 1. Membuat Di serahkan kepada Evaluasi
Kerangka Ka UPT sehari dilaksanakan
acuan sesudah pembuatan sehari setelah
2. Membuat SK kerangka acuan dan kegiatan dalam
Panitia SK Panitia bentuk tindak
2 Pelaksanaan Diserahkan Kepada lanjut kegiatan
Ka UPT 3 hari yang di evaluasi
41

Setelah
melaksanakan
Kegiatan
3 Laporan Dokumen Laporan hasil
Hasil Kegiatan Hasil kegiatan kegiatan
diserahkan Kepada
Ka UPT 1minggu
Setelah
melaksanakan
Kegiatan

BAB V
PENUTUP
42

A. Kesimpulan
Telah dianalisa dan dirumuskan Identifikasi masalah, prioritas masalah dan alternatif
pemecahan masalahnya terhadap derajat kesehatan yang ada di wilayah kerja Unit
Pelaksana Teknis Puskesmas Negara Batin yang meliputi 6 permasalahan kesehatan
yang diprioritaskan untuk kegiatan Kaji Banding di Puskesma Unit Pelaksanaan Teknis
Puskesmas Negara Batin ke UPT Puskesmas Kota Agung yang meliputi :
1. Tingginya angka Kesakitan TB Paru sebanyak 39 Kasus
2. Rendahnya Rumah Sehat 40,7 %.
3. Rendahnya pelaksanaan PHBS di rumah tangga ( 26,5 % )

B. Saran

Pelaksanaan Kegiatan Kaji Banding ke UPT Puskesmas Kota Agung dapat mendukung
Peningkatan Kinerja di UPT Puskesmas Negara terutama Program P2 (Tingginya
angka kesakitan TB Paru), Program Kesehatan Lingkungan (Rendahnya Rumah
Sehat), Program Promkes (Rendahnya Pelaksanaan PHBS di Rumah Tangga)

Negara Batin, 23 April 2018

Kepala Unit Pelaksana Teknis


Puskesmas Negara Batin

AILAWATI,S.ST.,M.Kes
NIP. 19770905 200701 2 010
43

Anda mungkin juga menyukai