Anda di halaman 1dari 10

BAB 1 Keandalan dan Aplikasinya

1.1 Pendahuluan Di dalam masyarakat modern, para insiyur profesional dan manajer teknik bertanggung jawab terhadap perencanaan, desain, manufaktur dan pengoperasian dari produk yang sederhana sampai sistem yang komplek. Kerusakan dari produk daan sistem ini sering dapat memberi dampak yang bervariasi mulai dari sesuatu yang tidak menyenangkan dan mengganggu sampai dampak yang membahayakan terhadap masyarakat dan terhadap lingkungan sekitarnya. Para pemakai, konsumen, dan masyarakat umumya mengharapkan produk dan sistem yang handal. Pertanyaan yang muncul adalah seberapa handal atau seberapa aman suatu sistem akan beroperasi selama masa pengoperasiannya dimasa yang akan datang? Pertanyaan ini sebagian dapat dijawab dengan mengunakan evaluasi keandala secara kuantitatif. Konsekuensinya sebuah teknik untuk mendesain dan mengoperasikan dari suatu sistem yang sederhana dan komplek bersamaan dengan penambahan jumlah aturan-aturan resmi, termasuk aspek kesetimbangan produk dan agen-agen resmi. Mata kuliah ini terutama berkaitan dengan penggambaran teknik pengevaluasian keandalan yang sangat luas dan aplikasinya. Bagaimanapun, adalah suatu yang berguna untuk mendiskusikan beberapa isu dan filosofi yang berkaitan dengan keandalan untuk meletakkan teknik pengevalusian ini kedalam suatu perspektif dan mengidentifikasi latar belakang dari berbagai teknik pengevaluasian dan pengukuran yang telah dikembangkan dan juga untuk menunjukkan mengapa teknik ini dikembangkan. Pengembangan teknik pengevaluasian keandalan pada awalnya berhubungan dengan industri ruang angkasa dan aplikasi militer. Pengembangan teknik inii diikuti dengan cepat oleh aplikasi di reaktor nuklir, yang pada saat ini di bawah tekanan yang sangat kuat untuk memastikan reaktor nuklir yang aman dan handal: dibidang penyuplaian listrik, yang diharapkan dapat menyuplai kebutuhan energi tanpa kerusakan lokal atau kerusakan dalam skala yang besar: dan di pengolahanpengolahan yang memiliki proses yang kontinyu seperti pengolahan baja dan pengolahan bahan kimia, yang dapat mengalami penundaan dan kerugian yang besar jika terjadi kegagalan pada sistem maupun yang menyebabkan kematian dan polusi lingkungan. Semua area yang telah disebutkan telah mengalami beberapa masalah akhir-akhir ini. Masalah-masalah ini termasuk kecelakaan dibidang ruang angkasa (Pesawat ruang angkasa Chalenger, 1986: beberapa kecelakaan
A. Syuhri, Teknik Keandalan, Universitas Jember

pesawat terbang komersial), kecelakaan dibidang nuklir (Three Mile Island, 1979; Chernobyl, 1986), kecelakaan dibidang penyuplaian tenaga listrik (New York Blackout, 1977), kecelakaan diprose pengolahan (Flixborough, 1974; Seveso 1976; Bhopal, 1984), dan berbagai masalah lain dimana kecelakaan yang terjadi dapat mengakibatkan gangguan terhadap masyarakat dan lingkungann dan mungkin mengakibatkan kematian. Kejadiankejadian ini telah meningkatkan tekanan untuk melakukan penilaian keandalan, keselamatan dan semua kemungkinan resiko secara obyektif. Celakanya resiko yang dipahami oleh publik umum seringkali berdasarkan emosi, utamanya dampak yang diakibatkan dari sektor nuklir. Masyarakat umumnya mengalami kesulitan dalam membedakan antara bahaya (hazard), yang dikaitkan dengan gangguan tetapi tidak memperhitungkan kemungkinan terjadinya kejadian-kejadian yang membahayakan tetapi juga peluang terjadinya kejadian yang membahayakan tersebut. Teknik pengevaluasian keandalan dapat membantu dalam melakukan penilaian secara obyektif terhadap kemungkinan resiko dan membantu untuk menghitung bukan hanya bahaya yang akan terjadi tetapi juga kemungkinannya. Teknik pengevaluasian keandalan yang modern juga dipakai di dalam aplikasi yang lebih luas termasuk aplikasi domestik, otomobil dan berbagai produk lain yang secara individu memiliki dampak sosio-ekonomi yang kecil. Jika mengalami kegagalan. Kecenderungan terbaru baik di masyarakat Amerika utara dan Eropa adalah meningkatnya kebutuhan untuk melakukan penilaian resiko dan keandalan. Kecenderungan-kecenderungan ini berpusat kepada perubahan hukum-hukum yang berkaitan dengan jaminan produk dimana penyuplai, desainer dan pemroduksi akan dikenai tanggung jawab atas cedera dan kematian konsumen akibat produk yang cacat. Petunjuk-petunjuk juga akan diterbitkan oleh pemerintah dan badan-badan pengatur yang berkaitan dengan kelayakan, keselamatan dan resiko, dan yang berkaitan dengan kebutuhan yang penting untuk melakukan penilaian keandalan dan resiko kemungkinan secara obyektif. Dari diskusi ini jelas bahwa semua insiyur harus memiliki kepedulian terhadap konsep dasar yang berkaitan dengan aplikasi teknik-teknik pengevaluasian keandalan.

A. Syuhri, Teknik Keandalan, Universitas Jember

1.2 Definisi Secara umum teori keandalan dapat dikelompokkan menjadi empat keompok utama, yaitu : Keandalan komponen dan sistem (Component and system reliability) Keandalan struktur (Structural reliability) Keandalan manusia (Human reliability) Keandalan perangkat lunak (Software reliability) Sesuai dengan konteks mata kuliah ini, maka di dalam mata kuliah ini hanya akan membahas mengenai keandalan sistem dan komponen. Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya bila pembaca mengetahui beberapa definisi dasar yang berkaitan dengan keandalan sistem dan komponen. Adapun beberapa terminologi dan definisi yang akan ditampilkan pada seksi ini adalah, keandalan (reliability), ketersediaan (availability), dan kemampurawatan (maintainability). Keandalan Didefinisikan sebagai probabilitas dari suatu item untuk dapat melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan, pada kondisi pengoperasian dan lingkungan tertentu untuk periode waktu yang telah ditentukan. Terminologi item yang dipakai didalam definisi keandalan di atas dapat mewakili sembarang komponen, subsistem, atau sistem yang dapat dianggap sebagai satu kesatuan. Definisi di atas dapat disarikan menjadi empat komponen pokok yaitu : probabilitas kinerja (performance) yang memadai waktu kondisi pengoperasian Probabilitas, yang merupakan komponen pokok pertama, merupakan input numerik bagi pengkajian keandalan suatu sistem yang juga merupakan indeks kuantitatif untuk menilai kelayakan suatu sistem. Pada beberapa kajian yang melibatkan disiplin ilmu keandalan, probabilitas bukan merupakan satu-satunya indeks, ada beberapa indeks lain yang dapat dipakai untuk menilai keandalan suatu sistem yang sedang dikaji. Tiga komponen lain yaitu kinerja, waktu dan kondisi pengoperasian, semuanya merupakan parameter-parameter engineering dan teori probabilitas tidak banyak membantu untuk kajian engineering ini. Seringkali insinyur yang bertanggungjawab langsung terhadap satu sistem tertentu yang cukup akurat untuk memberikan informasi

A. Syuhri, Teknik Keandalan, Universitas Jember

yang cukup memuaskan berkaitan dengan kajian sistem yang sedang dilakukan. Waktu yang telah ditetapkan untuk pengoperasian sistem bisa saja kontinyu atau secara sporadis, sedangkan kondisi pengoperasian bisa kondisi pengoperasian yang uniform atau bervariabel, seperti pada fase pengoperasaian propulsi roket dan pada pengoperasian pesawat terbang komersial pada saat take-off, cruising dan landing. Kriteria tentang kinerja yang memadai dari sebuah sistem merupakan masalah yang melibatkan permasalahan manajerial. Kegagalan pengoperasian sistem dapat didefiniskan secara beragam mulai dari kegagalan katastropik atau gangguan terhadap fungsi sistem, seperti pada pompa yang menyuplai bahan bakar untuk motor penggerak kapal yang mungkin tidak mampu menyuplai kebutuhan minimum bahan bakar meskipun pada kenyataannya pompa bahan bakar tersebut masih bisa beroperasi. Ketersediaan Didefinisikan sebagai probabilitas untuk dapat menemukan suatu sistem (dengan berbagai kombinasi aspek-aspek keandalannya, kemampu-rawatan dan dukungan perawatan) untuk melakukan fungsi yang diperlukan pada suatu periode waktu tertentu. Ketersediaan dari sebuah sistem dapat diekspresikan kedalam sebuah persamaan matematis yang menyatakan relasi antara periode dimana sistem dapat beroperasi (TOP) dengan penjumlahan antara periode waktu ini dengan waktu dimana sistem dalam keadaan tidak dapat beroperasi (T DOWN). Persamaan di bawah ini menunjukkan hubungan antara TOP, T DOWN, dan ketersediaan, A, sedangkan gambar 1.1 menunjukkan ilustrasi dari ketersediaan.
A = TOP + TDOWN ( 1.1 )

TOP

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan suatu sistem. Gambar 1.2 menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan suatu sistem, beberapa diantaranya dapat diperbaiki pada saat fase desain dan beberapa yang lainnya dapat diperbaiki pada saat fase operasional. Dari gambar 1.2 terlihat bahwa pada dasarnya perawatan akan berfungsi untuk menjaga ketersediaan sistem melalui pengontrolan yang optimal pada perawatan korektif dan perawatan preventif serta didukung oleh administrasi dan penggunaan semua sumber daya secara efisien.

A. Syuhri, Teknik Keandalan, Universitas Jember

Gambar 1.1 Ilustrasi Ketersediaan

Gambar 1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Kemampurawatan Didefinisikan sebagai kemampuan suatu item dalam kondisi pemakian tertentu, untuk dirawat, atau dikembalikan ke keadaan semula dimana item itu dapat menjalankan fungsi yang diperlukan, jira perawatan dilakukan dalam kondisi tertentu dan dengan menggunakan prosedur dan sumber daya yang sudah ditentukan. Kemampurawatan adalah faktor yang penting dalam menentukan ketersediaan dari suatu item. RAM sering kali dipakai sebagai suatu singkatan yang mewakili reliabiliy, availability, dan maintainability.

A. Syuhri, Teknik Keandalan, Universitas Jember

1.3 Indeks Keandalan Indeks keandalan yang paling klasik adalah probabilitas seperti yang didefinisikan di seksi 1.2 Bagaimanapun, indeks yang lain juga dihitung dan dikembangkan secara teratur. Indeks keandalan yang paling cocok sangat tergantung dari sistem dan kebutuhan dari sistem tersebut. Contoh-contoh tipikal berikut ini merupakan contoh tipikal dari indeks keandalan selain indeks klasik probabilitas. Jumlah kegagalan yang diharapkan akan terjadi dalam periode waktu tertentu Waktu rata-rata diantara dua kegagalan Laju kegagalan dari suatu proses Durasi rata-rata downtime dari suatu sistem atau peralatan Nilai harapan keuntungan yang hilang karena kegagalan Nilai harapan yang hilang dari output suatu proses karena kegagalan Indeks-indeks ini dapat dievaluasi dengan menggunakan teori keandalan yang relevan setelah beberapa kriteria tertentu yang berhubungan dengan kondisi operasional dari suatu item dipenuhi. 1.4 Kajian Keandalan Secara umum ada dua metode yang secara luas dipakai untuk melakukan kajian keandalan terhadap suatu sistem rekayasa. Kedua metode analisa ini adalah analisa kualitatif yang berbasis pada pengalaman dari personel yang terlibat dalam analisa kualitatif dan analisa kuantitatif dimana perhitungan dan metode yang dipakai sangat memainkan peranan yang sangat penting. Meskipun analisa kualittaif dan kuantitatif jelas berbeda, tetapi ada batas yang samar antara kedua analisis tersebut. Sebagai contoh, sebuah intangible decision matrix dibuat berdasarkan perhitungan, oleh karena itu dapat diklasifikasikan ke dalam metode kuantitatif. Tetapi, figur-figur yang dipakai matriks di atas dibuat berdasarakan penilaian kualitatif dan oleh karena itu matrik ini dikategorikan ke dalam kelompok analisa kualitatif. Gambar 1.3 dan 1.4 masing masing menunjukkan organisasi untuk analisa keandalan dan prosedur kerja secara umum bidang rekayasa keandalan (reliability engineering). Selain berbagai metode analisa keandalan yang sudah ditampilkan pada gambar 1.2 dan 1.3, berikut ini beberapa metode analisa keandalan lain. Bentuk dari analisa keandalan secara kualitatif ini bisa berupa analisa mode dan dampak kegagalan (failure mode and effects analysis - FMEA) analisa pohon kegagalan (fault tree analysis - FTA).

A. Syuhri, Teknik Keandalan, Universitas Jember

Gambar 1.3 Organisasi Analisa Keandalan (Orbeck, 1992) Sedang bentuk dari analisa keandalan secara kuantitatif bisa dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu analisa keandalan secara analitis dan analisa keandalan dengan menggunakan simulasi. Teknik simulasi yang paling sering dipakai untuk mengevaluasi keandalan dari sistem adalah teknik simulasi montecarlo.

A. Syuhri, Teknik Keandalan, Universitas Jember

Gambar 1.4 Prosedur Kerja Secara Umum Untuk Bidang Rekayasa Keandalan (Stefenson, 1990) Metode evaluasi keandalan secara kuantitatif yang sering dipakai diantaranya perhitungan langsung (direct calculation) untuk sistemsistem yang sederhana pendekatan dengan probabilitas kondisional (conditional probability approach) metode cut set metode tie set pohon kejadian (event trees) pohon kegagalan (fault trees) rantai markov (markov chain) proses markov (markov process) 1.5 Aplikasi Keandalan Tujuan utama dari studi keandalan adalah untuk memberikan informasi sebagai basis untuk mengambil keputusan. Berkaitan dengan itu, teknologi keandalan mempunyai potensi untuk dipakai dalam ruang yang sangat luas. Adapun area yang memanfaatkan teknologi keandalan diantaranya adalah sebagai berikut.

A. Syuhri, Teknik Keandalan, Universitas Jember

Analisa resiko/keselamatan (Safety/Risk Analysis) Analisa keandalan adalah merupakan bagian yang sudah sangat mantap dari hampir sebagian besar untuk studi-studi resiko dan keselamatan. Bagian dari analisa resiko (risk analysis) umumnya dilakukan dengan menerapkan teknik keandalan seperti analisa modus dan dampak kegagalan (Failure Mode and Effects AnalysisFMEA) dan analisa pohon kegagalan (Fault tree analysis). Sedangkan metode lain yang juga digunakan untuk menganalisa resiko antara lain Criticality Analysis, Hazards and Operability (HAZOP) Studies dan Cause-Consequence Analysis. Gambar 1.5 menunjukkan diagaram analisa resiko secara umum.

Gambar 1.5 Prosedur Analisa Resiko (Ruxton 1997) Proteksi Lingkungan (Environmental Protection) Studi keandalan bisa juga dipakai untuk memperbaiki desain dan keteraturan poperasional dari sistem antipolusi seperti sistem pembersih gas/air. Kualitas (Quality) Manajemen dan jaminan kualitas mendapatkan perhatian yang lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya dorongan untuk mengaplikasikan rangkaian standar internationall ISO 9000. Konsep tentang kualitas (quality) dan keandalan (reliability) terkait sangat erat. Keandalan dalam beberapa hal dianggap sebagai karakteristik dari kualitas. Oleh karena itu sistem-sistem yang saling melengkapi dari suatu sistem yang besar yang akan dilengkapi dengan manajemen keandalan dan jaminan kualitas

A. Syuhri, Teknik Keandalan, Universitas Jember

merupakan bagian dari manajemen kualitas secara total (Total Quality Management-TQM) Optimasi operasi dan perawatan maintenance and operation) (Optimization of

Perawatan dilakukan untuk mencegah kegagalan sistem maupun untuk mengembalikan fungsi sistem jika kegagalan telah terjadi. Jadi tujuan utama dari perawatan adalah untuk menjaga dan memperbaiki keandalan dari sistem dan kelancaran produksi/operasi. Beberapa industri telah menyadari betapa pentingnya hubungan antara keandalan dan perawatan dan telah mengimplementasikan perawatan yang berbasiskan pada keandalan atau yang lebih dikenal dengan RCM (Reliability-Centered Maintenance). Metodologi RCM bertujuan untuk memperbaiki cost effectiveness dan mengontrol perawatan pada berbagai jenis industri, oleh karena itu RCM akan dapat memperbaiki ketersediaan dan keselamatan. Kajian keandalan juga merupakan elemen penting pada berbagai aplikasi berikut ini : Life Cycle Cost (LCC) analisis, Life Cycle Profit (LCP) analysis, pengalokasi dukungan logistik, pengalokasian suku cadang dan analisa untuk menentukan level operator. Desain rekayasa (Engineering design) Keandalan merupakan salah satu karakteristik kualitas dari suatu produk teknik. Oleh karena itu jaminan keandalan merupakan salah satu topik yang paling penting selama proses pendesaian suatu produk

A. Syuhri, Teknik Keandalan, Universitas Jember

10

Anda mungkin juga menyukai