Anda di halaman 1dari 6

/.

^ -r> /n-
<r> I> <a:> t> <>

l
,\] I
I I
>)

I I
I (
(<

I A

I I
,
t KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
I
I PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS I
a,

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK I


DAN KELUARGA BERENCANA 1.

t
I I
((
PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
I HTV / AIDS I
I

I PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGULANGAN PENYAKIT


I MENULAR
(i
I I
V I
TAHUN ANGGARAN 2OI9
I.)
I
.<
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK )t'

DAN KELUARGA BERENCANA I


I
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
I
20t9 I
rr{, I> I> <J> <. t> <
--::=a:
KE GKA ACUAN KE A ('GK)
E CGA PE GG IVI I S
DINAS KESEH N, PE GENDATIA PENDUDUK DAN KELUARGA
BERENCANA KABUPATEN KEPULAUAN ANA S
HUN ANGGARAN 2019

SKPD . DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA
BERENCANA IGBUPATEN KEPU I.AUAN ANAMBAS
BIDANG
; PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
PROGRAM . PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGUI-ANGAN PENYAKIT
MENULAR
SASARAN PROGRAM
3 PEI.AKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENANGGUI.ANGAN HIV / AIDS
KEGIATAN
; PEI-AKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENANGGUI.ANGAN HIV / AIDS
SUB KEGIATAN

HONORARIUM NON PNS.


BEI-ANJA TRANSFORTASI DAN AKOMUDASI

BELANJA PEUALANAN DINAS DALAM DAERAH

BEI.AN]A PER]AI.ANAN DINAS LUAR DAERAH


DETIL KEGIATAN

1. HONORARIUM NON PNS.


- HONORARIUM TENAGA PENDUKUNG PROGRAM HIV
2, BELANJA TRANSFORTASI DAN AKOMUDASI

BEI.ANJA TRANSFORTASI DAN AKOMUDASI SEKRETARIAT


Hrv/ArDS.
3. BELANJA PER]AIXNAN DINAS DAI-AM DAERAH
- KLINIK VCT HIV / AIDS MOBILE ( PEMERIKSA DAN KONSELING
HIV / AIDS BERGERAK )

4, BEI.AN]A PER]ALANAN DINAS LUAR DAERAH


- KONSULTASI KEGIATAN HIV i AIDS
I. LATAR BETAKANG
Bahwa dalam rangka mengatasi penyebaran penyakit HIV / AIDS
perlu dilakukan langka langka strategis guna menjaga kelangsungan
penanggulangan dan pencegahan sefta menghindari dampak yang lebih besar

terhadap kesehatan masyarakat, pelayanan dan pengobatan pada penderita


HIV I AIDS adalah seumur maka sangat perlu dukungan yang stabil dalam
mengoptimalkan pelayanan dan pengobatannya.
Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang terus berkembang
dan menjadi masalah global yang melanda dunia. Menurut data WHO (World
Health Organization) tahun 20t2, penemuan kasus HIV (Human
Immunodeficienry Virus) di dunia pada tahun 2012 mencapai 2,3 juta kasus,
dimana sebanyak 1,6 juta penderita meninggal karena AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) dan 210.000 penderita berusia di bawah 15
tahun (WHO, 2012). Berdasarkan data Ditjen P2PL (Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan), statistik kasus HIV/AIDS yang dilaporkan dari tahun
20LL-20L2 mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2011 kasus baru HIV
sebesar 2L.031 kasus, kemudian meningkat menjadi 2L.5LL kasus pada tahun
20L2. Begitu juga dengan AIDS dari tahun 2011 sebanyak 37.201 kasus,
meningkat menjadi 42.887 kasus pada tahun 20L2. Proporsi faktor risiko
penderita HIViAIDS melalui hubungan heteroseksual merupakan cara penularan
dengan persentase tertinggi sebesar 77,75o/o, diikuti oleh penasun atau
injecting drug user (IDU) sebesar 9,L6o/o dan dari ibu ke anak sebesar 3,760/o
(Kemenkes RI, 2012).Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 15
Tahun 2007 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dan IMS di
Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2007 Nomor 15);
Sejak ditemukannya peftama kali di bali pada tahun 1987, jumlah kasus
HIV / AIDS di Indonesia cendrung terus meningkat. HIV bukan saja pada

kalangan penjaja seks, pengguna narkoba, jarum suntik dan gay, tetapi juga
pada bayi, remaja, perempuan dan laki - laki yang taat pada agama, petugas
kesehata, dan orang-orang pada umumnya.
HIV/AIDS merupakan penyakit infeksi yang sangat berbahaya karena
tidak saja membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia namun juga pada
4 negara secara keseluruhan. Strategi dan Rencana Aksi Nasional

Penanggulangan HIV dan AIDS (SRAN) 2010-20L4 yang dikukuhkan dalam


Permenkokesra Nonpr g rahun 2oLo, menyebutkan
makin memperkuat upaya
penanggulangan AIDS di Indonesia yang tebih
terarah dan terkoordinasi.
Berbagai kebijakan untuk mendukung SRAN juga
terus dikembangkan, misalnya
pada kelompok remaja, program LSL (Lelaki
berhubungan Seks dengan Lelaki),
dan juga bidang pendidikan dan pelatihan (KpAN, 2010).
Di Kabupaten Kepurauan Anambas sendiri penyakit Hrv
/
AIDS juga
merupakan masalah kesehatan yang tentunya perlu
mendapat perhatian. Dari
hasil capaian secara kumuratif program HIV AIDS
/ sampai zoLT jumrah temuan
kasus Hlv I AIDS klien yang dikonseling dan testing
sebanyak 146 kasus dan
jumlah klien yang negatif 113 kasus, positif
33 kasus, jumlah yang dilayani di
klinik vcT klien ARV 10 kasus dan NoN ARV 12 kasus,
sedangkan jumlah yang
meninggal ( ARV & NON ARV ) 16 kasus.
Angka tersebut jelas menunjukkan bahwa penyakit Hlv
I AIDS di
Kabupaten Kepurauan Anambas perru ditanggurangi
dan diberantas dengan
strategi yang tepat dan benar atau sesuai dengan program pemerintah
yaitu
ToP (Temukan yang positif obati yang positif sampai peftahankan yang
diobati). Dalam upaya peningkatan program tersebut pemerintah
Kabupaten
Kepulauan Anambas yang daram har ini adarah Dinas
Kesehatan memandang
perlu menganggarkan kegiatan pelayanan pencegahan
dan penaggulangan HIV
/ AIDS sebagai langkah strategi daram upaya mengatasi permasarahan
tersebut.

II KEGIATAN YANG DITAKSANAKAN


pencegahan dan penanggulangan HIV
/ AIDS

III. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud

Adapun maksud dari kegiatan pencegahan dan penanggulangan


HIV /
AIDS adalah menemukan, mengobati penderita HIV AIDS
/ dengan
menerapkan strategi program sehingga tujuan yang diharapkan
dapat
tercapai sesuai strategi.
b. Tujuan
- Tujuan umum
Tujuan Umum dari kegiatan pencegahan dan penanggulangan
HIV / AIDS
adalah terselenggaranya pencegahan dan penanggurangan
HIV / AIDS
- Tujuan Khusus

Tujuan Khusus dari kegiatan pencegahan dan penanggurangan


HIV / AIDS adarah
mengobati angka kesakitan Hlv IAIDS dan menurunkan
angka kematian akibat
Hrv / AIDS.

ry INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN


Adapun indikator keluaran kegiatan ini semua
masyarakat yang ada di
Kabupaten kepurauan Anambas mendapatkan pengobatan
sesuai standar
operasionar prusedur dan keruaran ( output yang
) di inginkan dari kegiatan ini
adalah TOP ( Temukan Obati pertahankan
).

v CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Adapun cara pelaksanaan kegiatan yaitu :

1. monev kegiatan
2. klinik vct hiv / aids mobire ( pemeriksa dan konsering hiv / aids bergerak )

W. TEMPAT PETAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas
dan Rumah sakit yang
ada di Kabupaten kepulauan Anambas

WI. PELAKSANAAN DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


a. pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan oleh Kasie Pencegahan dan pengendalian penyakit


Menular, Dokter, Pengelola program HIV AIDS dan
/ Staff pengendalian
penyakit Menular

b. penanggung Jawab

Kepala Bidang pencegahan dan pengendarian penyakit ( p2p


)
UII. JADWAL KEGIATAN
Waktu pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV /
AIDS akan dilaksanakan 12 ( dua belas bulan ), jadwal terlampir.
IX. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYAP
a. Adapun biaya kegiatan ini di bebankan kepada APBD Kabupaten Kepulauan
Anambas yang tercantum di dalam DPA Dinas Kesehatan, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana Kabupaten Kepulauan Anambas tahun
2019.

b, Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk Kegiatan pencegahan dan


penangulangan HIV / AIDS Rp, 50. 000.000,- ( lima puluh juta rupiah )

Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk menjadi pedoman pelaksanaan


kegiatan tahun 20t9.

Tarempa, 02 JANUARI 2019.


KEPALA DINAS KESEHATAN PP.KB

HERIANTO. S.IP
Pembina Utama Muda/IV.c
NrP. 19630120 199103 t OO2

8ULAil

No K€iahn JAtI FEB IAR APR uEt JUII JUL AGS SEP OKI N0v DES

v I v w I N lv

llillllllt
IV U M fV IV fl

Behnja Alat Tulb


I
lGr[or

1 BebnF Jasa Kantor


llillllilillllll
3

4
Bobnja Gakdan
funggandaan

Belanja RrFlanan
Dnas Dhm Gerah
llllllilll
5
BehnF ErFhrEn
Dnas Luar De{ah
lllll

Anda mungkin juga menyukai