TAHUN 2021
Daftar Isi.........................................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................1
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
RSKIA SADEWA sebagai rumah sakit yang sedang berkembang
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat
agar tetap dipercaya dan dijadikan tujuan utama masyarakat dalam
memanfaatkan layanan kesehatan di RSKIA SADEWA.
Pelayanan kamar operasi di Rumah Sakit adalah salah satu faktor
penting dalam proses tindakan penyelematan jiwa pasien (Life Saving),
sehingga pelayanan ini menjadi salah satu kunci utama dalam proses
pelayanan medik di Rumah Sakit.
Dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
khususnya dalam bidang bedah dibutuhkan sebuah menejemen yang memadai
tersendiri termasuk didalamnya mengelola dan pemeliharaan aset yang
dimiliki oleh RSKIA SADEWA, penambahan alat, dan pengembangan
sumber daya manusia, sehingga mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada masyarakat dan mutu pelayanan yang diberikan semakin
hari semakin meningkat. Menurut data rumah sakit,kasus bedah di RSKIA
SADEWA mengalami peningkatan, yaitu kasus bedah dari tahun 2014 kasus
bedah sejumlah 150-160, tahun 2015 kasus bedah sejumlah 150-170, di bulan
januari 2016 kasus bedah sejumlah 160-180, di tahun 2017 kasus bedah
sejumlah 170-200, tahun 2018 kasus bedah sejumlah 180-200, tahun 2019
kasus bedah sejumlah 190-215 dan tahun 2020 kasus bedah sejumlah 160-235
pasien. Tren kenaikan kasus bedah ini harus kita pertahankan, dengan
peningkatan pelayanan dan mutu dari instalasi bedah. Untuk mencapai hal
tersebut maka bidang keperawatan bedah (kamar operasi) yang merupakan
salah satu dari bagian di rumah sakit secara periodik membuat, melaksanakan
dan mengevaluasi serta melaporkan program – programnya berdasarkan hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan dengan harapan rumah sakit tetap eksis dan
maju, mampu bersaing dengan rumah sakit yang lainya. Untuk itu progam
kerja instalasi kamar operasi dibuat agar dalam melaksanakan kegiatannya
terarah sesuai perencanaan sehingga dapat dipakai sebagai acuan atau
indikator keberhasilan dalam pelaksanaannya dari tahun ke tahun. Agar dapat
mengetahui keberhasilan program khususnya program pengembangan perlu
dilakukan evaluasi secara bertahap agar dapat membuat program kerja
selanjutnya menjadi lebih baik.
1
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
A. Tujuan Umum
Program kerja unit kamar operasi ini dibuat agar dapat digunakan sebagai
acuan bagi pelayanan keperawatan bedah yang profesional dan bermutu
dengan peningkatan kualitas tenaga keperawatan, dan alat serta pemeliharaan
sarana dan prasarana yang sudah ada
B. Tujuan Khusus
1. Terselenggaranya kegiatan unit kamar operasi
2. Terselenggaranya SDM di unit kamar operasi yang profesional dan
amanah.
3. Terselenggaranya sarana, prasarana dan peralatan yang memadai.
4. Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan nyaman, baik untuk pasien
dan tenaga medis.
5. Terciptanya budaya keselamatan pasien di unit kamar operasi
6. Terciptanya kesejahteraan karyawan.
2
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. KEGIATAN POKOK
1. Meningkatkan sumber daya manusia
RSKIA SADEWA mempunyai 5 kru perawat bedah,dan 1 bidan dengan
perincian 2 tenaga terdidik (bersertifikat instrumen dengan batas waktu
sertifikat yang sudah habis) dan 1 tenaga terdidik (bersertifikat instrumen
yang masih aktif), 2 tenaga penata anestesi dengan pendidikan vokasi
penata anestesi dan 3 tenaga terlatih,yang kesemuanya itu adalah sebagai
asisten bedah, instrument,dan perawat sirkuler (onloop). Selama ini RSKIA
SADEWA memakai perawat bedah dari luar rumah sakit, yang mana hal
tersebut membuat pelayanan bedah jadi kurang cepat dan kurang efisien.
Selain itu dengan semakin bertambahnya kasus bedah, dan dokter bedah
yang ada di RSKIA SADEWA, maka untuk meningkatkan efisiensi kerja
perlu merencanakan program peningkatan dan pengembangan sumber daya
manusia khususnya tenaga keperawatan bedah. Berikut adalah kegiatan
untuk meningkatkan SDM :
a. Pelatihan perawat bedah
- Guna menghemat anggaran rumah sakit
- Mempercepat proses pelaksanaan operasi
- Terpenuhinya tenaga, sesuai dengan standar
- Terpenuhinya legalitas sumber daya manusia
b. Pelatihan perawat instrument/asisten bedah
- Mempercepat proses pelaksanaan operasi
- Terpenuhinya tenaga, sesuai dengan standar
- Terpenuhinya legalitas sumber daya manusia (baik yang perlu
memperpanjang masa sertifikat dan yang belum mempunyai
sertifikat)
2. Pengadaan alat dan sarana prasarana di kamar operasi yang sesuai dengan
standar
Dengan semakin bertambahnya kasus bedah di RSKIA SADEWA dan
semakin bertambah dokter bedah yang ada, di ikuti dengan permintaan
peralatan dari masing masing dokter, serta agar terpenuhinya pelayanan
bedah yang sesuai dengan standar rumah sakit tipe C, serta agar dokter
3
bedah yang ada nyaman waktu bekerja maka perlu diadakan penambahan
alat alat operasi.
3. Pemeliharaan, perbaikan dan pembenahan semua sarana dan peralatan yang
dipakai untuk pelayanan instalasi bedah dapat berjalan dengan baik dan
optimal sesuai standar
Bedah ok / bersih bersih dan sterilisasi ok rutin 1 minggu sekali
Pembenahan peralatan (insidentil)
Kalibrasi alat-alat secara berkala
Pembenahan gedung / ruangan yang sudah tidak layak seperti
atap, tembok, kran, tempat cuci tangan, pintu, serta tata letak ruang
kamar operasi yang sesuai dengan standar kamar operasi.
4
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
5
BAB VI
SASARAN
6
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
A. RENCANA KEGIATAN
1. Pengadaan Non Medis box lemari kamar ganti wanita 2 buah
2. Pengadaan baju kru operasi sejumlah 48 pasang, berikut nama, jumlah dan
ukuran karyawan :
a. Taris ( 3 pasang, uk L)
b. Andri (3 pasang, uk XL)
c. Adit (3 pasang, uk XL)
d. Yogie (3 pasang, uk L)
e. Sopian (3 pasang, uk L)
f. Nana ( 3 pasang, uk L)
g. Aris ( 2 pasang, uk L)
h. Maryo ( 2 pasang, uk XL)
i. Dadiyo (2 pasang, uk XL)
j. Slamet (2 pasang, uk L)
k. Haris (2 pasang, uk XL)
l. Ragil (2 pasang, uk XL)
m. Heru (2 pasang, uk XL)
n. Agus (2 pasang, uk XL)
o. Yadi (2 pasang, uk L)
p. Yona (2 pasang, uk L)
3. Pengadaan baju untuk dokter (dengan nama) antara lain untuk :
a. Dokter Brian (3 pasang, Baju uk L, celana panjangnya ditambah 5 cm)
b. Dokter Arsi ( 3 Pasang, Baju uk L, celana panjangnya ditambah 5 cm)
c. Dokter Danny (3 pasang, uk XL)
d. Dokter Any Azhari (3 pasang, uk L)
e. Dokter Agung (3pasang,Baju uk L celana panjangnya ditambah 5 cm)
f. Dokter Trisula (3 pasang, uk XL)
g. Dokter Arif Ikhwandi (3 pasang, uk L)
h. Dokter Ayu (1 pasang, uk M)
i. Dokter Ariesta ( 1 pasang, uk XL)
j. Dokter Arief ( 1 pasang, uk XL)
k. Dokter Aldi ( 1 pasang, uk XL)
l. Dokter Sudadi ( 1 pasang, uk XL)
7
m. Dokter Iqbal ( 1 pasang, uk XL)
n. Dokter Jayanti ( 1 pasang, uk L)
o. Dokter Okta ( 1 pasang, uk XL)
p. Dokter Widad (1 pasang, uk L)
q. Dokter Hasto (3 pasang, uk L)
r. Dokter Yasmini ( 1 pasang, uk XL)
s. Dokter Upik ( 1 pasang, uk L)
t. Dokter Phyo ( 1 pasang, uk XL)
4. Pengadaan duk set SC 4 set ( 2 set tiap 6 bulan)
5. Pengadaan alat instrumen bedah untuk menunjang pelayanan dikarenakan
alat instrumen yang ada sekarang sudah mengalami keausan dan tidak
baik lagi untuk dipergunakan.
Dengan rincian peralatan bedah sirkumsisi ( 2 set ), SC ( 2 set) dan
Laparatomi Obsgyn ( 2 set)
Set bedah SC terdiri dari :
a. Ovarium klem jumlah 8 buah
b. Klem arteri/ pean jumlah 8 buah
c. Koher jumlah 2 buah
d. Pinset anatomi 2 buah
e. Pinset cirurgis 2 buah
f. Needle holder 2 buah
g. Tampon tang 1 buah
h. Cunam 1 buah
i. Scalpel blade no. 4 1 buah
j. Duk klem 4 buah
6. Perbaikan/ Pemeliharaan Alat
a. Pemeliharaan alat ac dijadwalkan 2 minggu sekali karena dengan
kondisi AC ok yang sering tidak stabil perlu adanya pemeliharaan
untuk menjaga kenyamanan serta kestabilan suhu (mengurangi resiko
infeksi) dalam pelayanan.
b. Kalibrasi alat anestesi dan alat2 lainnya seperti monitor, syring pump,
suction , unit cauter.
7. Pengembangan SDM/ Workshop/ Pelatihan
a. Pelatihan perawat bedah dan instrumen.
b. Kredensaial penata anestesi yang baru.
8
8. Penyelenggaraan Rapat
Penyelenggaraan rapat unit OK dilaksanakan tiap 1 bulan sekali.
9. Pelaksanaan General Service Ruangan
Dengan adanya pandemi covid general service rutin dilakuakan tiap 1
minggu sekali, dan bisa sewaktu-waktu dilakukan bilamana diperlukan.
C. RENCANA ANGGARAN
(terlampir)
9
BAB V
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM
A. PENCATATAN
1. Rekap data jumlah pasien bulan Januari 167 pasien.
2. Rekap data jumlah pasien bulan Februari 174 pasien.
3. Rekap data jumlah pasien bulan Maret 190 pasien.
4. Rekap data jumlah pasien bulan April 235 pasien.
5. Rekap data jumlah pasien bulan Mei 255 pasien.
6. Rekap data jumlah pasien bulan Juni 224 pasien.
7. Rekap data jumlah pasien bulan Juli 185 pasien.
8. Rekap data jumlah pasien bulan Agustus 173 pasien.
9. Rekap data jumlah pasien bulan September 163 pasien.
10. Rekap data jumlah pasien bulan Oktober 193 pasien.
11. Rekap data jumlah pasien bulan November 160 pasien.
B. PELAPORAN
Laporan rekap data jumlah pasien operasi kepada manajer medis periode tahun
2020 dari bulan januari sampai bulan november adalah 1864 pasien.
C. EVALUASI PROGRAM
Evaluasi pelaksanaan program tahun 2020 meliputi pelaporan yang dibuat
setiap bulannya yang terdiri atas pelaksanaan program kerja pencatatan jumlah
pasien dan evaluasi pengadaan alat serta prasarana di kamar operasi yang sesuai
dengan standar demi menunjang pelayanan. Program pelatihan bedah dan
instrumen di tahun 2020 belum terlaksana, semoga dari pihak manajer medis
untuk segra menindak lanjuti agar SDM dalam bekerja terlegalisasi dan sesuai
dengan standar pelayanan .
10
BAB VI
PENUTUP
Demikian program kerja unit kamar operasi ini kami buat sebagai panduan
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di kamar operasi RSKIA SADEWA.
Penyusun
11