Anda di halaman 1dari 10

REVIEW BUKU : PENJAJA DAN RAJA

PERUBAHAN SOSIALDAN MODERNISASI EKONOMI


DI DUA KOTA INDONESIA, CLIFFORD GEERTZ

Istijabatul Aliyah
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstrak
Buku Penjaja dan Raja Perubahan Sosial dan Modernisasi Ekonomi di Dua Kota
Indonesia banyak mengungkap tentang terminologi pasar tradisional, ciri dan karakter pasar,
mekanisme ekonomi, pembagian kerja, hubungan antar pedagang, dan perkembangan
ekonomi pasar. Pembahasan difokuskan pada ranah ilmu antropologi, sehingga belum ada
pembahasan yang terkait dengan fisik atau spasial pola pasar tardisional. Keterkaitan atau
relevansi antara penelitian Karakteristik Modernisasi Pasar Tradisional dalam Pembangunan
Di Pusat Kota Surakarta dengan buku Penjaja dan Raja Perubahan Sosial dan Modernisasi
Ekonomi di Dua Kota Indonesia adalah pada substansi pemahaman tentang pasar tradisional

Kata Kunci : Penjaja Dan Raja, Perubahan Sosial, Modernisasi Ekonomi

PENDAHULUAN “quantum jump” yaitu perubahan yang


besar secra kuantitatif dalam pendapatan
Buku Penjaja dan Raja : Perubahan perkapita masyarakat. Namun ahli
Sosial dan Modernisasi Ekonomi di Dua antropolgi melihat sebaliknya, tidak
Kota Indonesia mengungkapkan hasil sedramatis para ahli ekonomi, yaitu
penyelidikan tentang kehidupan masyarakat perubahan masyarakat akan berjalan
pedagang dan masyarakat ningrat yang setahap demi setahap dalam jangka waktu
masing-masing tinggal di Mojokuto Jawa yang lama, dimulai dari perubahan nilai
Timur dan Tabanan di Bali. Hasil kehidupan, karakteristik fungsi lembaga
penyelidikan mengungkapkan bahwa masyarakat, merambah pada kehidupan
meskipun kedua kelompok masyarakat ini keluarga, sistem pendidikan, organisasi-
memiliki latarbelakang yang sangat organisasi ekonomi dan politik, dan pada
berbeda tetapi pola pertumbuhannya serupa akhirnya muncul perubahan sosial budaya
sebagai golongan “entrepreneurs” yang masyarakat dalam lingkup yang lebih besar.
muncul ditengah masyarakat Indonesia Menurut Geertz, bahwa Indonesia
yang sedang mengalami perubahan menuju saat ini menunjukkan adanya perubahan-
modernisasi. perubahan sosial-budaya mulai tahun 1920,
Dalam bagian selanjutnya, meskipun polanya masih sporadis dan
diuraikan beberapa perbedaan para ahli belum menentukan bentuk-bentuk yang
antropologi dan ahli ekonomi tentang mantap.
proses pertumbuhan ekonomi yang Buku Penjaja dan Raja Perubahan
sekarang menjadi fokus dalam usaha-usaha Sosial dan Modernisasi Ekonomi di Dua
besar. Kota Indonesia, dengan judul asli ‘Peddlers
Perbedaan yang mendasar bagi ahli and Princes: Social Change and Economic
ekonomi memandang pertumbuhan Modernization in Two Indonesian Towns’
ekonomi sangat dramatis bagaikan yang ditulis oleh Clifford Geertz, adalah
50
Cakra Wisata, Vol 16 Jilid 2 Tahun 2015

salah satu buku legendaris dalam ilmu 5. Islam Observed, Religious


Antropologi. Clifford Geertz seorang Guru Development in Morocco and
Besar dalam Ilmu Antropologi pada Indonesia (1968), University Of
Universitas Chicago Amerika Serikat. Chicago Press 1971 paperback: ISBN
Clifford James Geertz lahir di San 0-226-28511-1
Francisco, pada tanggal 23 Agustus 1926, 6. The Interpretation of Cultures (1973),
adalah seorang ahli antropologi asal Basic Books 2000 paperback: ISBN 0-
Amerika Serikat. Ia paling dikenal melalui 465-09719-7
penelitian-penelitiannya mengenai 7. Kinship in Bali (1975) coauthor:
Indonesia dan Maroko dalam bidang Hildred Geertz, University Of Chicago
seperti agama (khususnya Islam), Press 1978 paperback: ISBN 0-226-
perkembangan ekonomi, struktur politik 28516-2
tradisional, serta kehidupan desa dan 8. Negara: The Theatre State in
keluarga. Nineteenth Century Bali (1980),
Terkait kebudayaan Jawa, ia Princeton University Press 2001
memopulerkan istilah priyayi saat paperback: ISBN 0-691-00778-0
melakukan penelitian tentang 9. Local Knowledge: Further Essays in
masyarakat Jawa pada tahun 1960-an, dan Interpretive Anthropology (1983),
mengelompokkan masyarakat Jawa ke Basic Books 2000 paperback: ISBN 0-
dalam tiga golongan: 465-04162-0
priyayi, santri dan abangan. Sejak 10. "Anti-Anti-Relativism"
tahun 1970 hingga meninggal dunia pada (1984), American Anthropologist, vol.
tanggal 30 Oktober 2006, Geertz menjabat 86, no. 2, pp. 263–278.
sebagai profesor emeritus di Fakultas Ilmu 11. Works and Lives: The Anthropologist
Sosial di Institute for Advanced Study. Ia As Author (1988), Stanford University
juga pernah menjabat sebagai profesor tamu Press 1990 paperback: ISBN 0-8047-
di Departemen Sejarah Universitas 1747-8
Princeton dari 1975 hingga 2000. 12. After the Fact: Two Countries, Four
Buku Karya Clifford Geertz : Decades, One Anthropologist, Harvard
1. "Religion as a Cultural System". University Press 1995
In Anthropological Approaches to the paperback: ISBN 0-674-00872-3
Study of Religion. Ed. Michael Banton. 13. Available Light: Anthropological
pp. 1–46. ASA Monographs, 3. Reflections on Philosophical Topics,
London: Tavistock Publications. 1966 Princeton University Press 2000
2. The Religion of Java (1960), paperback: ISBN 0-691-08956-6
University Of Chicago Press 1976 14. "An inconstant profession: The
paperback: ISBN 0-226-28510-3 anthropological life in interesting
3. Peddlers and Princes: Social times" (2002), Annual Review of
Development and Economic Change in Anthropology, vol. 31, pp. 1–
Two Indonesian Towns (1963), 19 Viewable at hypergeertz.jku.at
University Of Chicago Press 1968
paperback: ISBN 0-226-28514-6 Publikasi yang pernah diterbitkan adalah :
4. Agricultural Involution: the process of 1. Clifford Geertz, (2006),Knowledge
ecological change in Indonesia (1964) and Civilization, Common
51
Istijabatul Aliyah : Review Buku Penjaja …

Knowledge , Volume 12, Issue 3, Fall dan karakter pasar, mekanisme ekonomi,
2006 pp. 525-526 | pembagian kerja, hubungan antar
2. Clifford Geertz, 2005, From the Land pedagang, dan perkembangan ekonomi
of Green Ghosts: A Burmese Odyssey, pasar. Pembahasan difokuskan pada ranah
Common Knowledge Volume 11, ilmu antropologi, sehingga belum ada
Issue 2, Spring 2005 pp. 349-350 | pembahasan yang terkait dengan fisik atau
3. Clifford Geertz, 2003, Kant, Herder, spasial pola pasar tardisional.
and the Birth of Keterkaitan atau relevansi antara
Anthropology, Common penelitian Karakteristik Modernisasi
Knowledge Volume 9, Issue 3, Fall Pasar Tradisional dalam Pembangunan
2003 p. 541 Di Pusat Kota Surakarta dengan buku
4. Clifford Geertz, 2002, Life in Common, Penjaja dan Raja Perubahan Sosial dan
Common Knowledge Volume 8, Issue Modernisasi Ekonomi di Dua Kota
3, Fall 2002 pp. 548-549 | Indonesia adalah pada substansi
5. Clifford Geertz, 2007, Prophets Facing pemahaman tentang pasar tradisional.
Backwards: Postmodern Critiques of Dalam buku ini pemahaman tentang
Science and Hindu Nationalism in pasar tradisional masih dalam lingkup
India, Common Knowledge Volume aspek antropologi (sosial dan budaya).
13, Issue 1, Winter 2007 pp. 143-144 | Dengan demikian pembahasan dalam
6. Geertz, Clifford (2009). Religion as tataran aspek keruangan ataupun fisik
world-view and ethic. In Daniel L. Pals belum diungkap secara detail. Teori-teori
(ed.), Introducing Religion: Readings diambil dari buku ini yang relevan dengan
From the Classic Theorists. Oxford penelitian dan dapat digunakan sebagai
University Press pijakan adalah:
7. Geertz, Clifford (2009). The impact of 1. Pasar berasal dari kata “bazar” (akar
the concept of culture on the concept of kata bahasa Arab) adalah suatu pranata
man. In John P. Lizza (ed.), Defining ekonomi dan sekaligus cara hidup,
the Beginning and End of Life: suatu gaya umum dari kegiatan
Readings on Personal Identity and ekonomi yang mencapai segala aspek
Bioethics. Johns Hopkins University dari masyarakat.
Press. 2. Ciri khas yang paling menonjol adalah
8. Clifford Geertz, 2002, Beyond the jenis barang yang diperjualbelikan
Cultural Turn, Common meliputi :
Knowledge 8.1 (2002) 204-205 a) bahan pangan,
9. Clifford Geertz, 1974, Social science b) sandang
policy in a new stateMinerva July c) barang besi kecil-kecil dan
1974, Volume 12, Issue 3, pp 365-381 sebagainya,
d) berupa barang yang tidak besar
PEMBAHASAN e) mudah diangkut dan disimpan,
f) persediaannya mudah ditambah
Buku Penjaja dan Raja Perubahan dan dikurangi dengan lambat
Sosial dan Modernisasi Ekonomi di Dua laun dan sedikit demi sedikit.
Kota Indonesia banyak mengungkap 3. Pasar Tradisional bercirikan :
tentang terminologi pasar tradisional, ciri
52
Cakra Wisata, Vol 16 Jilid 2 Tahun 2015

a) sebagai suatu sistem yang yang 5. Tujuan utama para pedagang ke pasar
terselip (interstitial) yang adalah berdagang untuk berdagang,
tradisional didalam masyarakat sehingga Pedagang dipandang berada
Jawa, diluar tata etika
b) adanya pembagian kerja yang 6. Pembagian kerja dalam lingkup pasar
sangat berembang yang secara tradisional bahwa ada bagian
langsung merupakan landasan pedagang yang mengurus
dari organisasi struktur sosial pengangkutan barang dari satu pasar
karena tidak adanya ke pasar lainnya, penjualan barang ke
gilda/firma/persekutuan dagang pedesaan, penimbangan barang atau
yang sudah mapan baik kalangan penjualan borongan. Bagian
pedagang maupun tukang/kuli, pedagang lain yang berjualan tekstil,
c) pemisahan yang sangat tajam keranjang, ternak atau jagung.
antara ikatan sosial yang ekonomi 7. Hubungan antara pedagang dengan
dan non ekonomi. pedagang dan pedagang dengan
4. Mekanisme ekonomi pasar untuk pelanggan bersifat sangat spesifik,
memelihara dan mengatur arus ikatan komersial sama sekali
barang ada 3 yang penting yaitu : dipisahkan dari ikatan sosial
a) Sistem Harga Luncur (sliding persahabatan, ketetanggaan, bahkan
price system) kekerabatan adalah satu hal,
b) Neraca yang komplek dari perdagangan adalah hal lain.
hubungan kredit yang Kegiatan ekonomi terlepas dari
diselenggarakan dengan hati-hati. hubungan pribadi, kegiatan ekonomi
Jaringan kredit ini mengikat terlepas dari hubungan pribadi, penuh
antara pedagang besar dan perhitungan dan rasionalistis. Uang
pedagang kecil. Jaringan ini adalah uang, pedagang adalah
merupakan faktor integratif yang pedagang
pertama ada dalam mekanisme 8. Pasar adalah satu struktur pranata
ekonomi pasar secara hirarki, dalam masyarakat jawa dimana
pedagang besar memberi kredit formalisme, kesadaran status, dan
kepada pedagang kecil. introversi yang merupakan ciri-ciri
Ju-Kang T’ien khas kebudayaan jawa.
mengungkapkan bahwa kreditur 9. Ekonomi pasar adalah tradisional
punya kekuasaan atas diri dalam arti bahwa berfungsinya diatur
peminjam, makin kecil hutangnya oleh adat kebiasaan yang dianggap
maka kreditur memiliki keramat karena terus menerus
kekuasaan lebih kuat terhadap dipergunakan selama berabad-abad.
peminjam, namun sebaliknya jika 10. Berdasarkan hasil kajian perubahan
semakin besar hutangnya maka sosial dan modernisasi ekonomi di
peminjam memiliki kekuasaan Mojokuto, maka dapat disimpulkan
yang kuat terhadap kreditur. bahwa :
(Clifford Geertz, 1969) a) Perkembangan ekonomi
c) Margin laba yang sangat berlandaskan pola perdagangan
ekstensif. tradisional. Perdagangan
53
Istijabatul Aliyah : Review Buku Penjaja …

tradisional merupakan hal sebagai Seperti yang diuraikan Anthony Giddens


sumber dan dinamika dalam dalam bukunya The consequenscws of
evolusi pranata ekonomi modern. Modernity bahwa resiko modernitas
b) Permasalahan yang sering berkonsekuensi berat dan harus kita hadapi
dihadapi adalah masalah diantaranya pertumbuhan kekuasaan
organisasi yang meliputi totaliter, konflik nuklir atau perang skala
kekurangan modal, kekurangan besar, kerusakan atau bencana ekologi, dan
tenaga kerja yang berketrampilan runtuhnya mekanisme pertumbuhan
dan berdisiplin, kekurangan ekonomi. (Anthony Giddens, 2004).
pengetahuan teknis dan Kehidupan modern sebagai sebuah
sebagainya. juggernaut (panser raksasa). Modernitas
c) Kelompok pengusaha adalah suatu dalam bentuk panser raksasa ini sangat
kumpulan orang yang bukan dinamis. Kehidupan modern adalah sebuah
karena kebetulan saja, bahkan dunia yang tak dapat dikendalikan
awalnya sebagai kelompok yang (runaway world) dengan langkah cakupan
terpisah karena sosial, agama, dan dan kedalaman perubahannya yang jauh
organisasi politik. Namun karena lebih besar dibandingkan sistem
adanya jaringan perdagangan sebelumnya.
tradisional yang saling kuat Konsekuensi sebuah modernitas tak
menjadi satu kelompok yang dapat dikendalikan dan tak dapat diramal
saling solider. sepenuhnya, serta pengetahuan baru
d) Perkembangan ekonomi membawa sistem menuju arah baru. Dunia
merupakan tanggapan terhadap modern sebagai dunia refleksi dan kedirian
revolusi gaya hidup kekotaan. menjadi sebuah pyoyek reflektif.
11. Weber mengungkapkan bahwa Gidden mengungkapkan teori
perubahan ekonomi mau tak mau tentang Modernitas dan identitas, lebih
pasti merupakan bagian dari memusatkan perhatian pada aspek mikro
perubahan-perubahan yang lebih luas modernitas, terutama pada diri (modernity
yang terjadi disegenap lingkungan and self identity).
masyarakat, dan bukan hanya satu
mata rantai yang terisolasi da berdiri 2. Teori Pasar Tradisional
sendiri dari rangkaian peristiwa- Kekuatan aktivitas ekonomi
peristiwa. (Clifford Geertz, 1969) masyarakat jawa berpusat di Pasar
tradisional. Pasar tradisional bukan sekedar
Beberapa hasil review literatur yang sebagai tempat jual beli semata, namun
terkait dengan tema penelitian lebih dari itu pasar terkait dengan konsepsi
Karakteristik Modernisasi Pasar hidup dan interaksi sosial budaya. Pasar
Tradisional dalam Pembangunan Di tidak semata mewadahi kegiatan ekonomi,
Pusat Kota Surakarta adalah sebagai akan tetapi pelaku juga dapat mencapai
berikut : tujuan-tujuan lain (Pamardi Utomo, 2002).
Sebuah pasar adalah suatu lahan
1. Teori Modernisasi atau area tertentu dengan atau tanpa
Perkembangan modernitas bangunan yang digunakan sebagai tempat
membawa resiko dalam berbagai hal. dimana aktivitas jual-beli berlangsung. Di
54
Cakra Wisata, Vol 16 Jilid 2 Tahun 2015

sana, para penjual barang komoditi dan para b. Ciri khas yang paling menonjol adalah
pembeli bertemu pada tempat-tempat yang jenis barang yang diperjualbelikan
telah ditentukan, pada waktu yang meliputi bahan pangan, sandang dan
ditetapkan dengan interval tertentu (Jano, barang besi kecil-kecil dan sebagainya,
2006). berupa barang yang tidak besar dan
Pada awalnya pasar muncul dari mudah diangkut dan disimpan, yang
peluang yang dilihat oleh masyarakat petani persediaannya mudah ditambah dan
untuk menawarkan surplus hasil panen dikurangi dengan lambat laun dan
mereka guna memenuhi kebutuhan yang sedikit demi sedikit.
dirasakan tumbuh dari pertemuan secara c. Pasar Tradisional bercirikan sebagai
periodik untuk menyalurkan surplus hasil suatu sistem yang yang terselip
pertanian. (Ronnie Natawidjaja, 2005). (interstitial) yang tradisional didalam
Di Jawa sendiri, sejalan dengan masyarakat Jawa, adanya pembagian
teorinya bahwa “pasar” memberi kerja yang sangat berembang yang
akomodasi pada “bazaar economy”, Geertz secara langsung merupakan landasan
mengasumsikan bahwa kata ‘pasar’ dari organisasi struktur sosial karena
merupakan dialek lokal dari ‘bazaaar’. tidak adanya gilda/firma/persekutuan
Pasar adalah suatu pranata ekonomi dan dagang yang sudah mapan baik
sekaligus cara hidup, suatu gaya umum dari kalangan pedagang maupun
kegiatan ekonomi yang mencapai segala tukang/kuli, pemisahan yang sangat
aspek dari suatu masyarakat, hingga tajam antara ikatan sosial yang
mencapai kehidupan sosial budaya secara ekonomi dan non ekonomi.
lengkap. Berbagai produk atau barang d. Tujuan utama para pedagang ke pasar
dagangan diperjualbelikan di pasar, pangan, adalah berdagang untuk berdagang,
sandang, dan barang lain yang sebagian sehingga Pedagang dipandang berada
besar memiliki karakter mudah dipindah- diluar tata etika
pindahkan. e. Pembagian kerja dalam lingkup pasar
Dengan demikian menurut Geertz tradisional bahwa ada bagian pedagang
pasar dapat dipandang sebagai : yang mengurus pengangkutan barang
a. arus barang dan jasa menurut pola dari satu pasar ke pasarlainnya,
tertentu, penjualan barang ke pedesaan,
b. rangkaian mekanisme ekonomi untuk penimbangan barang atau penjualan
memelihara dan mengatur arus barang borongan. Bagian pedagang lain yang
dan jasa tersebut, berjualan tekstil, keranjang, ternak
c. sistem sosial dan kebudayaan dimana atau jagung.
mekanisme tersebut tertanam. f. Hubungan antara pedagang dengan
Beberapa pengertian dan ciri khas pedagang dan pedagang dengan
pasar tradisional menurut Clifford Geertz : pelanggan bersifat sangat spesifik,
a. Pasar berasal dari kata “bazar” (akar ikatan komersial sama sekali
kata bahasa Arab) adalah suatu pranata dipisahkan dari ikatan sosial
ekonomi dan sekaligus cara hidup, persahabatan, ketetanggaan, bahkan
suatu gaya umum dari kegiatan kekerabatan adalah satu hal,
ekonomi yang mencapai segala aspek perdagangan adalah hal lain. Kegiatan
dari masyarakat. ekonomi terlepas dari hubungan
55
Istijabatul Aliyah : Review Buku Penjaja …

pribadi, kegiatan ekonomi terlepas dari menjembatani aktivitas perdagangan intra-


hubungan pribadi, penuh perhitungan desa atau antara desa-desa tetangga; (2)
dan rasionalistis. Uang adalah uang, regional yang menyalurkan komoditas ke
pedagang adalah pedagang berbagai tempat pada suatu wilayah tertentu
g. Pasar adalah satu struktur pranata dan antar distrik dalam wilayah tersebut;
dalam masyarakat jawa dimana dan (3) nasional yang muncul apabila
formalisme, kesadaran status, dan produk-produk regional sudah cukup untuk
introversi yang merupakan ciri-ciri memenuhi wilayahnya (Kahar Sunoko,
khas kebudayaan jawa. (Clifford 2006).
Geertz, 1963) Sedangkan penelitian Houben
(1994) dalam Rizon Pamardi-Utomo (2002)
Sedangkan menurut Jennifer lebih banyak menyoroti tentang pasar-pasar
Alexander, 1987, bahwa di kota-kota kecil tradisional Jawa yang terbatas pada sedikit
di seluruh Jawa, ribuan pedagang penggambaran sistem perdagangan
berkumpul dua kali seminggu, dan tradisional yang terjadi pada lebih seabad
berlangsung selama beberapa jam dalam yang lalu, sebagai bagian dari pembahasan
suasana jual-beli yang ramai. Fenomena ini aspek kesejarahan pasar yang dikaitkan
merupakan wujud adanya ekonomi dengan hubungan antara Keraton dan
pedesaan jawa. Ditinjau dari berbagai Kumpeni.
perspektif pasar dipandang sebagai: 1) Pasar menjadi titik fokus untuk
pertukaran bahan komoditas, 2) sistem aktivitas komersial. Pasar memegang peran
sosial pedagang, 3) adanya pemasok kredit, social dengan menyediakan kebutuhan
4) pelaku pasar lainnya. harian, barang-barang keperluan lain dan
Konsep pasar dibawa masuk ke pelayanan pada daerah setempat. Begitu
wilayah oleh pedagang asing, atau sebagai juga pasar memainkan peran ekonomi
institusi sudah eksis sebelumnya. Pasar dengan secara langsung mendukung
sebagai kata benda juga mempunyai aktivitas ekonomi masyarakat atau wilayah,
sinonim “peken”, kata kerjanya adalah dan menghasilkan keuntungan financial
“mapeken” yang maksudnya berkumpul, bagi yang terlibat dalam perdagangan
dalam hal ini pasar merupakan tempat maupun pendapatan bagi daerah setempat.
berkumpul untuk berjual-beli. Sebuah Namun di samping fungsi utamanya itu,
rekaman sejarah Jawa menyebutkan bahwa, pasar juga mengemban misi sebagai
pada tahun 1830, perdagangan melalui fasilitas perbelanjaan bagi wilayah
darat telah berkembang baik. Saat itu telah pelayanan, serta berperan sebagai wahana
ada jaringan pasar yang luas dan pasar- kegiatan sosial dan rekreasi (Reardon,
pasar wilayah permanen yang besar 2003).
berperan penting dalam lintas perdagangan Hal itu segaris dengan tiga pola
(Bagoes Wiryomartono, 2000). mengenai jual-beli, yakni pertukaran imbal-
Pasar merupakan subsistem dari beli, redistribusi, dan jual-beli pasar.
suatu sistem ekonomi yang lebih luas yang Pertukaran imbal beli adalah bila interaksi
membangkitkan perkembangan suatu yang terjadi antar individu atau kelompok
wilayah yang membentuk putaran sirkuit dari jenjang yang sepadan; kedua,
perdagangan. Ada tiga tingkatan pokok, redistribusi terjadi bila beberapa agen atau
yakni: (1) lokal/setempat yang agensi sentral menangani jual-beli;
56
Cakra Wisata, Vol 16 Jilid 2 Tahun 2015

sedangkan jual-beli pasar terjadi bila para meningkatkan sistem kerja, pola pikir dan
partisipan menemukan lingkungan mereka kualitas-kualitas jenis produksinya. Dengan
sendiri untuk melakukan interaksi dalam kata lain mmenimbulkan perubahan dalam
system keseluruhan (Munoz, 2006). bidang produksi, konsumsi, dan distribusi.
Pasar dibentuk oleh aktivitas lain dari pasar tradisional adalah
berjualan yang dikembangkan dalam ruang- mencerminkan kehidupan pedesaan. Hal itu
ruang terbuka yang berdekatan, lapangan ditandai dengan dominasi pedesaan sebagai
dan jalan, serta situasinya tidak jauh dari lingkungan terbentuknya pasar (Yujiro
permukiman (Werner, 1987). Pasar Hayami, 1987). Juga menurut Bromley
biasanya terdapat di tempat strategis, (1987) pasar tradisional di negara-negara
mudah dicapai oleh kedua pihak yang tidak Asia berlokasi di pedesaan dan area urban.
jauh dari desa, antar desa dan tempat yang Secara umum pasar tradisional
aman dari gangguan umum. digambarkan oleh Alexander dan Jannifer
Konsep lokasi pasar di Jawa pada (1987), yaitu memiliki jangkauan yang luas,
masa kerajaan ialah catur gatra tunggal melayani kota hingga desa. Selain itu juga
(Gunung Rajiman, 1991). Adanya empat memiliki kepentingan terhadap
komponen fisik dalam suatu simpul perkembangan terhadap perkembangan
filosofis pusat kerajaan yaitu: kraton, alun- regional. Pasar tradisional memiliki peran
alun, masjid dan pasar. Pasar dalam strategis dalam memelihara struktur pusat
posisinya sebagai elemen tata ruang masa pertumbuhan. Hal ini ditunjukkan dengan
lampau, memiliki fungsi politis sebagai kemampuan pasar tradisional
elemen kotrol terhadap mobilitas sosial membangkitkan kegiatan ekonomi di
(Selo Soemardjan, 1991). Kentalnya nuansa sekitar tempat pasar.
sosial dalam pasar tradisional menjadikan Pasar juga berperan penting sebagai
peran pasar sangat penting sebagai sumber wadah interaksi warga atau masyarakat
informasi kondisi sosial-masyarakat dengan sekitarnya. Menurut Frans Seda (1981),
segala konflik-konflik yang terjadi. pasar tradisional mempunyai nilai sosial
Pasar tradisional di Jawa yang tinggi dan lebih lanjut disebutkan
(Kusmawati, 1990) secara fisik banyak bahwa pasar tradisional juga berperan
ditandai adanya bangunan-bangunan los sebagai arena pembauran, sebagai pusat
dan tanah terbuka. Los berupa bangunan informasi, dan juga sebagai sarana
darurat, semi permanen, dan permanen. pembaharuan. Disamping itu juga sebagai
Lebih lanjut keberadaan pasar ditandai pintu gerbang penghubung masyarakat
dengan keterkaitan yang erat dengan dengan dunia luar, dan dengan adanya pasar
kegiatan-kegiatan produksi yang ada di mewarnai corak kehidupan masyarakat
dalam masyarakatnya. sekitarnya tentang kelas sosial, budaya,
Sebagian pasar-pasar tradisional ekonomi, dan mobilitas.
Jawa mencerminkan pola kehidupan agraris
masyarakatnya dengan selalu adanya KESIMPULAN
kegiatan pande wesi (besi) sebagai kehiatan
produksi alat-alat pertanian. Seiring dengan Buku Penjaja dan Raja Perubahan
hal itu menurut Frans Seda (1981) Sosial dan Modernisasi Ekonomi di Dua
kehadiran pasar sebagai sarana produksi Kota Indonesia mengungkap berbagai teori
dan pemasaran produksi sangat berperan tentang pasar tradisional dan sebagian
57
Istijabatul Aliyah : Review Buku Penjaja …

proses modernisasi pasar dalam ranah symbol of culture?Original


antropologi. Pembahasan belum Research Article, Habitat
menguraikan secara rinci tentang tata ruang International.
pasar tradisional khususnya yang berkaitan Hayami, Yujiro, 1978, Dilema Desa,
dengan aspek fisik atau keruangan. Yayasan Obor, Jakarta.
Disamping itu pula belum dikaji pula Jano, Pilar, 2006, Public and private roles
bagaimana implikasi akibat adanya in promoting small farmers access
modernisasi pada pasar tradisional. to traditional market, Buenos
Penelitian Karakteristik Modernisasi Aires: IAMA.
Pasar Tradisional dalam Pembangunan Jennifer Alexander, 1987, Trade, traders,
di Pusat Kota Surakarta akan and trading in rural Java, Oxford
mengungkap mengenai penyebab University Press,
terjadinya modernisasi pada pasar Ju Il Kim, Chang Moo Lee, Kun Hyuck
tradisional, proses terjadinya dan implikasi Ahn, 2004, Dongdaemun, a
yang terjadi akibat modernisasi pasar Traditional Market Place Wearing
tradisional tersebut. a Modern Suit: The Importance of
The Social Fabric in Physical
DAFTAR PUSTAKA Redevelopments,Habitat
International.
Alexander, Jennifer, 1987, Trade, Trades John. W Creswell, 2009, Research Design
and Trading in Rural Java, Qualitative, Quantitative and
Singapore, Oxford University Mixed Methods Approaches, Sage
Press. Publication, California
Bagoes Wiryomartono, 2000, Seni Kusmawati, F.U., 1996, Pola Hari Pasar di
Bangunan dan Seni Binakota di Kabupaten Gunungkidul, UGM,
Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Yogyakarta.
Pustaka Utama. Munoz, lucio, dkk, 2006, The traditional
Bromley, Rjm, 1978, Traditional and market and the sustainability
Modern Change in the Growt of market: Is the perfect market
Systems of Market Centres in sustainable? .
Highland Equador, Vancouver, Reardon, T., dkk, 2003, The Rise of
The Centre for Transportasion supermarket in Africa, Asia, and
Studies. Latin America, American Journal
Clifford Geertz, 1977,The Interpretation Of of Agricultural Economics 85(5),
Cultures, United Kingdom Basic dalam Mainville, D., The
Books supermarket market – Who
Clifford Geertz, 1963, Peddlers and participates and how do they fare?
Princes: Social Change and USA: Michigan State University
Economic Modernization in Two Ronnie Natawidjaja, 2005, Modern market
Indonesian Towns, Chicago, The growth and changing map of retail
University of Chicago Press. food sector in Indonesia, Bandung:
Fei Chen, 2011, Traditional Architectural Padjadjaran University, Hasil
forms in Market oriented Chinese Penelitian
cities: Place for localities or
58
Cakra Wisata, Vol 16 Jilid 2 Tahun 2015

Sigit Pramono, SE., MSc. dan Yusuf


Wibisono, SE. ME, 2009,
Menyelamatkan Pasar Tradisional
Kita, The Indonesian
Development of Institution and
Economics
Soemardjan, Selo, 1991, Perubahan Sosial
di Yogyakarta, Gadjah Mada
Press, Yogyakarta.
Syamsidar, 1991, Peranan Pasar Pada
Masyarakat Pedesaan di Daerah
Riau, Depdikbud, Jakarta.
Tejo Wahjono, 1991, Peranan Pasar Pada
Masyarakat Pedesaan di Daerah
Irian Jaya, Depdikbud, Jakarta.
Utomo, RP, 1997, Planing for Traditional
Javanese Markets in Yogyakarta
Region, University of Sydney.
Vagale,1972, Anatomy of Traditional
Markets in Nigeria : Focus on
Ibadan City, Ibadan, The
Polytecnic of Ibadan.
Werner Rutz, 1987, Cities and Town in
Indonesia, Gebruder Borntraeger,
Berlin.

59

Anda mungkin juga menyukai