PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas kesehatan tingkat pertama
(FKTP) yang mempunyai tanggung jawab atas kondisi kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan
bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sehingga dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, akan mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bersangkutan.
UPT Puskesmas Rawat Inap Kemiling sebagai unit pelaksana teknis dari Dinas
Kesehatan Kota Bandar Lampung sebagaimana telah disebutkan mempunyai tanggung
jawab masalah kesehatan kesehatan di wilayah kerjanya, yaitu di Kecamatan Kemiling.
Letak UPT Puskesmas Rawat Inap Kemiling di jalan Imam Bonjol Nomor 592 Kecamatan
Kemiling Bandar Lampung, mempunyai luas wilayah ±..... Km2 meliputi 4 kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Sumber Rejo
2. Kelurahan Sumber Rejo Sejahtera
3. Kelurahan Kemiling Permai
4. Kelurahan Kemiling Raya
Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Kemiling (data Profil UPT Puskesmas Rawat
Inap Kemiling tahun 20..) adalah jiwa, dengan proporsi jumlah jiwa yang ditanggung
dengan pembiayaan BPJS (kapitasi) ± 31.000 jiwa.
Kondisi geografis daerah sekitar Puskesmas adalah dataran rendah dengan beberapa daerah
perbukitan, daerah perkotaan yang padat pemukiman, terdapat beberapa pusat perbelanjaan,
sekolah, faskes lanjutan (rumah sakit), beberapa kantor dan lain-lain.
Jumlah kunjungan sakit (pasien) maupun kunjungan sehat di UPT Puskesmas Rawat Inap
Kemiling rata-rata .... orang perbulan (data Profil UPT Puskesmas Rawat Inap Kemiling
tahun 20..), sebagian besar adalah pengguna BPJS ± 70 %, program P2KM ± 25 % dan
pasien umum.
Jumlah peserta program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) di UPT Puskesmas Rawat
Inap Kemiling (data program Prolanis UPT Puskesmas Rawat Inap Kemiling tahun 20...)
adalah ±..... orang.
Berdasarkan fungsinya (Permenkes Nomor 43 Tahun 2019) maka UPT Puskesmas Rawat
Inap Kemiling juga menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama, dimana kedua upaya tersebut bersinergi
dalam manajemen Puskesmas. Hal ini juga diselaraskan dengan visi Puskesmas yaitu
“Mewujudkan masyarakat kemiling sehat dan mandiri” sehingga pelaksanaan seluruh
kegiatannya harus mencerminkan visi tersebut.
Salah satu hal penting yang dilakukan dalam UKP adalah bagian pendaftaran, yang
merupakan pintu gerbang utama dari dimulainya seluruh aktivitas dan kegiatan dalam
gedung di Puskesmas. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang kesehatan, telah terjadi pergeseran orientasi layanan kesehatan dari layanan kuratif
menjadi promotif dan preventif, sehingga berimbas pada meluasnya sistem layanan
kesehatan mulai dari pelaksanaan proses pendaftaran pasien, pemberian informasi, aktivasi
sistem upaya keselamatan pasien maupun petugas, dan upaya terkait lainnya untuk
meningkatkan mutu layanan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam melaksanakan prosedur pelayanan pendaftaran di UPT
Puskesmas Rawat Inap Kemiling.
b. Terlaksananya sistem manajemen yang baik dalam layanan pendaftaran.
c. Meminimalisir resiko yang mungkin timbul.
d. Terpenuhinya standar keselamatan pasien.
e. Meningkatkan kompetensi, kualifikasi dan profesionalisme sumber daya manusia di
unit pendaftaran.
D. Batasan Operasional
1. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perorangan.
4. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat
mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan
dalam satu sistem.
5. Sistem informasi Puskesmas, adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas
dalam mencapai sasaran kegiatan.
6. Pendaftaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk mencatat data sosial/identitas untuk
mendapatkan kejelasan layanan lanjutan yang dibutuhkan.
7. Loket pendaftaran adalah sarana penyedia layanan tempat pendataan dan pencatatan.
Uraian tugas
1. Koordinator loket pendaftaran.
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan pelayanan pendaftaran (manajerial).
b. Menyusun rencana kegiatan pelayanan pendaftaran berdasarkan data program
Puskesmas.
c. Melaksanakan kegiatan pemantauan (monitoring) atau supervisi pelaksanaan
layanan pendaftaran.
d. Melakukan koordinasi dan komunikasi yang aktif dan efektif dengan unit terkait
lainnya.
e. Melakukan evaluasi dan analisis kegiatan pelayanan pendaftaran secara
keseluruhan.
f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data hasil evaluasi analisis
secara periodik.
g. Melaksanakan kegiatan monitoring insiden keselamatan pasien (IKP).
h. Melaksanakan penanganan insiden keselamatan pasien (IKP) dalam unitnya.
i. Menyusun laporan insiden keselamatan pasien (IKP) 1 kali/tahun atau insidental.
2. Pelaksana layanan pendaftaran.
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan pendaftaran pasien dan atau pengunjung
Puskesmas.
b. Melaksanakan identifikasi pasien.
c. Melakukan verifikasi data pasien atau pengunjung.
d. Membuat kartu pendaftaran baru.
e. Membuat buku rekam medis bagi pasien baru.
f. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan pendaftaran.
g. Memasukkan (input/entry) data pasien/pengunjung dalam sistem informasi
Puskesmas.
h. Memastikan tidak terjadinya insiden keselamatan pasien di unitnya.
i. Melakukan penanganan insiden keselamatan pasien di unitnya.
j. Menyusun laporan insiden keselamatan pasien harian.
B. Distribusi Ketenagaan
Pada hari kerja dan jam kerja pembagian ketenagaan di loket pendaftaran adalah :
Jadwal Pelayanan
No Hari Jam Pelayanan Keterangan
1. Senin sampai dengan Kamis 07.30 WIB – 14.00 WIB
2. Jum’at 07.30 WIB – 11.30 WIB
3. Sabtu 07.30 WIB – 13.00 WIB
Setelah ruang pendaftaran tutup maka pasien langsung menuju ke ruang gawat darurat.
Pasien dilayani di Ruang Gawat Darurat. Ruang gawat darurat buka 24 jam.
A. Denah Ruangan
Denah ruangan tercantum dalam lembar lampiran.
B. Standar Fasilitas
Prasarana :
1. Satu ruang loket pendaftaran terletak di area depan (sesuai denah ruangan).
2. Backdrop di belakang meja pendaftaran (dengan logo dan tulisan nama Puskesmas).
Sarana/ peralatan
No. Jenis Sarana Jumlah Keterangan
1. Meja pendaftaran ukuran 80 cm x 300 cm 1 unit
2. Kursi petugas 7 unit
3. Kursi tunggu bagi pasien/pengunjung 5 set
4. Komputer (PC) + CPU 4 unit
5. Printer 3 unit
6. Barcode 1 unit
7. Microphone dan speaker aktif 3 set
Perlengkapan
No Jenis Jumlah Keterangan
1. Monitor TV 1 unit
2. Kipas angin 2 unit
3. Alat tulis kantor (ATK) sesuai
kebutuhan
4. Media informasi (banner) 9 set
5. Kartu pendaftaran sesuai
kebutuhan
6. Lemari/rak penyimpanan arsip/dokumen 5 buah
7. Tempat sampah 1 buah
Perbaikan Peralatan
Alat yang diduga mengalami gangguan, tidak boleh digunakan, harus diberi label yang jelas
dan disimpan dengan baik sampai selesai diperbaiki dan memenuhi kriteria yang ditentukan
(pengujian dan kalibrasi) untuk digunakan kembali.
A. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan di loket pendaftaran adalah :
1. Pelayanan pendaftaran pasien.
2. Pelaporan data bulanan jumlah kunjungan pasien.
3. Perencanaan kegiatan terhadap pelayanan di loket pendaftaran.
B. Langkah Kegiatan
1. Pendaftaran
Pendaftaran adalah proses untuk mendaftarkan, mencatat identitas individu/pasien yang
akan menerima layanan kesehatan. Pendaftaran pasien merupakan layanan yang pertama
kali diterima oleh individu/pasien saat tiba di Puskesmas.
a. Kriteria pasien.
1) Menurut layanan kesehatan yang dituju dan diterima :
a. Pasien rawat jalan.
b. Pasien rawat inap.
2) Menurut status kegawatannya, dibedakan menjadi :
a. Pasien Gawat Darurat
Pasien Gawat Darurat berhak mendapatkan prioritas pelayanan
pendaftaran.
b. Pasien Non Gawat Darurat.
PETUGAS
MEMPERSILAKAN
PASIEN PASIEN MENUNGGU
MENUNGGU DI RUANG TUNGGU
PANGGILAN UNIT UNIT
PELAYANAN YANG PELAYANAN YANG
DIBUTUHKAN DITUJU
SCREENING AMBIL
PASIEN CTPS COVID & NOMOR
DATANG (Cuci tangan pakai sabun) PENGUKURAN ANTREAN
DENGAN SUHU TUBUH
MEMAKAI
MASKER
PETUGAS PETUGAS
MEMPERSILAKAN PROSES PENDAFTARAN
PASIEN MENUNGGU PENDAFTARAN MEMANGGIL
DI RUANG TUNGGU PASIEN SESUAI
UNIT NOMOR ANTREAN
PELAYANAN YANG
DITUJU
PASIEN
MENUNGGU
PANGGILAN UNIT
PELAYANAN YANG
DIBUTUHKAN
e. Persyaratan Pendaftaran
Persyaratan pendaftaran adalah persyaratan teknis dan administrasi yang diperlukan
untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya. Persyaratan
pelayanan di bagian pendaftaran, dengan posisi yang mudah dilihat oleh pasien.
f. Jenis Pelayanan
Jenis Pelayanan adalah jenis pelayanan berupa upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Jenis pelayanan berupa upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama yang
diselenggarakan di Puskesmas Kemiling sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2) Ada ketetapan Kepala Puskesmas tentang jenis pelayanan yang disediakan oleh
Puskesmas.
3) Tersedia informasi tentang jenis pelayanan sehingga pasien mengetahui dan
memahami jenis pelayanan Puskesmas serta dapat memanfaatkanya.
Adapun jenis pelayanan berupa upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama yang
diselenggarakan di Puskesmas Kemiling antara lain :
1) Pelayanan Tindakan dan Gawat Darurat
2) Pelayanan Rawat Jalan
- Pelayanan Pemeriksaan Umum
- Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
- Pelayanan Kesehatan Anak
- Pelayanan Kesehatan Ibu dan KB
- Pelayanan Imunisasi
3) Pelayanan Penunjang
- Pelayanan Laboratorium
- Pelayanan KIE (Komunikasi, informasi, edukasi)
BAB V
LOGISTIK
A. Manajemen Logistik
Manajemen logistik pelayanan pendaftaran adalah suatu pengetahuan serta proses
mengenai perencanaan, penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta
penghapusan material atau alat - alat pelayanan pendaftaran. Tujuan dari manajemen logistik
2. Penganggaran
Menghitung kebutuhan diatas dengan hasil perencanaan sesuai dengan kebutuhan.
C. Pengadaan
Pengadaan yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk mengadakan bahan logistik yang
telah direncanakan, baik melalui prosedur :
1. Permintaan
2. Pembelian
3. Sumbangan / dropping dari pihak lain yang tidak mengikat
D. Penyimpanan
Fungsi penyimpanan ini sebenarnya termasuk juga fungsi penerimaan barang/peralatan, yang
juga mempunyai peran strategi. Secara garis besar yang harus di cek kebenarannya adalah :
1. Kesesuaian dengan jenis, jumlah dan spesifikasi bahan serta waktu penyerahan barang
terhadap surat pesanan (SP), surat perintah kerja (SPK) atau purchase order.
2. Kondisi fisik bahan, apakah tidak ada perubahan warna, kemasan, bau, noda, dan
sebagainya yang mengindikasikan tingkat kualitas bahan.
3. Kesesuaian waktu penerimaan bahan terhadap batas waktu SP.
4. Barang yang diterima tersebut kemudian dibuatkan berita acara penerimaan (BAP)
barang. Berdasarkan sifat dan kepentingan bahan/barang logistik yang ada, beberapa jenis
barang logistik, yang biasanya tidak langsung disimpan digudang, akan tetapi
diterimakan langsung kepada pengguna. Yang penting adalah bahwa mekanisme ini harus
diatur sedemikian rupa sehingga tercipta internal check (saling uji secara otomatis) yang
memadai, yang ditetapkan oleh yang berwenang (pimpinan).
Ada beberapa teori tentang pengendalian logistik, namun penerapannya harus hati-hati.
Misalnya untuk menerapkan teori persediaan ada beberapa syarat, antara lain :
1. Kebutuhan barang dapat diperkirakan dan dihitung dengan pasti.
2. Kesinambungan pemasok dapat dijamin.
3. Sistem informasi logistik yang terintegrasi dalam sistem informasi manajemen
memadai.
4. Pengawasan internal (internal auditor) berjalan dengan baik dan konsekuen
5. Membudayakan pelaksanaan kerja yang tertib dan sehat
6. Reward dan punishment system yang konsekuen dan konsisten.
7. Tersedia gudang dan pengelolaan yang memadai
8. Anggaran yang cukup.
Untuk menghitung ini, yang perlu diperhatikan adalah berapa lama (durasi) waktu
penyediaan sejak pesanan diterima rekanan/supplier sampai barang diterima oleh Puskesmas
(lead time) dan berapa kebutuhan barang selama periode tersebut.
Dalam penyimpanan ada istilah FEFO ( first expired first out). Mana yang mempunyai masa
kadaluarsa pendek harus dikeluarkan terlebih dahulu, tidak tergantung kapan diterimanya
digudang.
E. Pendistribusian
Efisiensi pelaksanaan fungsi pendistribusian ini juga secara tidak langsung akan
mempengaruhi kecermatan dan kecepatan penyediaan oleh karena itu harus ditetapkan
prosedur yang baku pendistribusian bahan logistik, meliputi :
1. Siapa yang berwenang dan bertanggung jawab mengenai kebenaran dan kewajaran
permintaan bahan, baik mengenai jumlah, spesifikasi maupun penyerahannya. Hal ini
sangat penting agar tidak terjadi pemborosan atau pengeluaran yang tidak perlu.
2. Siapa yang berwenang dan bertanggung jawab menyetujui permintaan dan pengeluaran
barang dari gudang.
F. Penghapusan
Untuk instansi pemerintah, hasil penjualan dan pelelangan harus disetor ke kas Negara.
Setelah penghapusan dilaksanakan, maka dibuat berita acara penghapusan yang tembusannya
dikirim keinstansi yang berkompeten.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Umum
Keselamatan merupakan prioritas utama dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Lima hal yang terkait keselamatan dalam pelayanan Puskesmas diantaranya adalah
keselamatan pasien (patient safety), keselamatan petugas kesehatan atau keselamatan kerja,
keselamatan bangunan dan peralatan, keselamatan lingkungan (green productivity) dan
keselamatan organisasi atau administrasi.
Berbagai resiko yang dapat dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di
Puskesmas antara lain resiko organisasi/administrasi (corporate risk), resiko pelayanan
medis (clinical risk), resiko lingkungan (non-clinical/physical risk) dan resiko keuangan
(financial risk). Mengingat banyaknya resiko yang dapat mengancam keselamatan baik
pasien maupun tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas, maka
pelaksanaan program manajemen resiko serta acuan untuk melaksanakan program tersebut
perlu dilakukan dan diupayakan.
B. Pengertian
1. Keselamatan Pasien/Patient Safety.
Suatu sistem dalam pelayanan kesehatan yang membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
a. Asesmen resiko.
b. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien.
c. Pelaporan dan analisis insiden.
d. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya.
e. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilaksanakan.
C. Sasaran
Seluruh pasien dan pengunjung atau pengguna jasa layanan kesehatan dalam lingkup
wilayah UPT Puskesmas Rawat Inap Kemiling.
D. Ruang Lingkup
Seluruh unit layanan klinis dan medis dalam lingkup UPT Puskesmas Rawat Inap Kemiling
(termasuk loket pendaftaran).
Beberapa kegiatan yang dilakukan di unit pendaftaran di UPT Puskesmas Rawat Inap
Kemiling dapat menimbulkan bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di dalam loket
pendaftaran maupun lingkungan sekitarnya. Untuk meminimalisir/mencegah bahaya yang
terjadi, maka setiap petugas unit pendaftarandalam melaksanakan tugas dan kegiatannya
harus mengindahkan, memperhatikankondisi lingkungan sekitarnya dan memtuhi standar
keselamatan kerja yang telah dibuat dan ditetapkan.
A. Pengukuran
Unit layanan pendaftaran sebagai bagian dari upayakesehatan perorangan (UKP) di
Puskesmas berfokus dan berorientasi pada peningkatan mutu kinerja dan keselamatan
pasien. Untuk mengukur mutu kinerja maka tentu saja diperlukan perangkat indikator
penilaian kinerja yang telah ditetapkan sejak awal tahun. Pemenuhan kelengkapan sarana
prasarana baik alat kesehatan maupun peralatan lainnya diupayakan semaksimal mungkin
untuk mendekati standar yang ditetapkan. Penerapan manajemen resiko sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya, juga termasuk pengukuran sasaran keselamatan pasien,
dilaksanakan sebagai kelengkapan penyelenggaraan upaya layanan pendaftaran di
Puskesmas.
1. Indikator Kinerja
Mengacu pada indikator layanan klinis Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung tahun
2018 di bagian loket pendaftaran, yaitu :
a. Penerapan senyum, salam, sapa dalam melayani pasien/pengunjung.
b. Waktu tunggu pendaftaran (respond time) < 15 menit.
c. Waktu pencarian dan penyediaan dokumen Rekam Medis pasien < 5 menit.
d. Kelengkapan pengisian data pasien.
B. Pengendalian
Pengendalian dilakukan dengan fungsi controlling yaitu : monitoring, evaluasi dan analisis
segera. Koordinator layanan pendaftaran atau petugas tertentu lain yang ditunjuk dan
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas melaksanakan :
1. Menyusun perencanaan untuk kegiatan monitoring.
2. Menyusun dan menentukan indikator monitoring dan acuan yang akan digunakan.
3. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan.
4. Melaksanakan kegiatan.
5. Mengevaluasi hasil kegiatan.
6. Membuat analisis data dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan.
Pedoman Pendaftaran Puskesmas Rawat Inap Kemiling Page 19 of 22
Selain pelaksanaan monitoring oleh koordinator maka kegiatan tersebut juga dapat
dilaksanakan bersama dengan jadwal monitoring evaluasi (monev) mutu oleh tim monev
mutu Puskesmas.
Bila dilaksanakan oleh tim monev mutu maka selain menggunakan hasil monev tersebut
dapat juga dipergunakan data dari :
1. Kepuasan pelanggan
2. Audit internal
C. Analisis Data
Data hasil monev mutu oleh tim monev mutu Puskesmas maupun hasil audit internal segera
disusun, dianalisis dan disampaikan dalam rapat tinjauan mutu manajemen Puskesmas
secara periodik.
D. Peningkatan Berkelanjutan
Data hasil analisis monev mutu akan segera ditindak lanjuti, berupa rekomendasi hal yang
masih belum lengkap/benar, dan rencana tindak lanjut.
Koordinator layanan pendaftaran menyusun rencana tindak lanjut pelaksanaan rekomendasi
hasil analisis monev, juga menyusun jadwal perencanaan, pelaksana dan jadwal monitoring
selanjutnya.
Kegiatan ini lebih tepat digambarkan dengan siklus PDCA.
Dalam era keterbukaan dan informasi digital saat ini akan membuat dan memaksa berbagai
bidang layanan jasa maupun barang untuk lebih cepat, tepat, akurat dan lebih mudah. Termasuk
UPT Puskesmas Rawat Inap Kemiling, terutama khususnya unit layanan pendaftaran sebagai
gerbang utama dan pertama seluruh layanan kesehatan, untuk segera melakukan pembenahan
total di banyak hal. Diawali dengan perencanaan yang baik, lalu pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi dan analisis data hasil kegiatan, semuanya tak terlepas dari peran serta, komunikasi
komitmen, dan konsistensi seluruh petugas atau karyawan sebagai insan institusi kesehatan,
dengan tujuan akhir peningkatan mutu kinerja dan keselamatan pasien.
Pedoman pendaftaran UPT Puskesmas Rawat Inap Kemiling yang ada saat ini diharapkan
mampu menjadi acuan baku yang jelas bagi pelaksanaan kegiatan pendaftaran. Namun sebagai
wewanti, bahwa pedoman ini tidak selalu dan semata-mata menjadi pokok kegiatan yang selalu
benar. Tentunya masih perlu dikaji, ditinjau ulang dan direvisi bilamana sudah tidak sinkron
dengan kondisi jaman, sesuai dengan rencana strategis Puskesmas untuk masa yang akan datang.