Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN

PROMOSI KESEHATAN
PUSKESMAS PAKJO

TAHUN 2016
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, menurut data
SDKI Tahun 2002 – 2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup demikian pula angka
kematian bayi juga masih tinggi yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup. Penduduk Indonesia
pun menurut data SDKI Tahun 2002 – 2003 masih mempunyai umur harapan hidup rata
– rata adalag 66 Tahun baik laki – laki maupun perempuan. Berdasarkan data diatas
menunjukkan bahwa masalah – masalah kesehatan yang ada di masyarakat terutama
yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak ternyata masih cukup tinggi.
Sehubungan dengan hal tersebut maka pelayanan kesehatan di masyarakat perlu
ditingkatkan baik yang bersifat kuratif maupun promotif dan preventif serta rehabilitatif.
Hal ini sejalan dengan misi Departemen Kesehatan yaitu membuat rakyat sehat dan
strategi utamanya antara lain 1) menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk
hidup sehat dan 2) meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan,
kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pelayanan kesehatan
bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat. Di samping itu,
keberadaan puskesmas di suatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya – upaya
pembaharuan ( inovasi ) baik di bidang kesehatan masyarakat maupun upaya
pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kondisi sosial
budaya masyarakat setempat, oleh karena itu keberadaan puskesmas dapat diumpamakan
sebagai ”agen perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat lebih berdaya dan timbul
gerakan – gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat.
Hal tersebut sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
128/Menkes/SK/II/2014 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat yang
menjelaskan bahwa Puskesmas mempunyai tiga fungsi 1) Sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, 2) Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat,
3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Namun dalam pelaksanaannya Puskesmas masih menghadapi masalah antara lain:
1) Kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas kurang berorientasi pada masalah dan
kebutuhan masyarakat setempat tetapi lebih berorientasi pada pelayanan kuratif bagi
pasien yang dating ke Puskesmas, 2) Keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan
penyenglenggara pelayanan kesehatan tingakt pertama belum di kembangkan secara
optimal. Sampai saat ini Puskesmas kurang berhasil menumbuhkan inisiatif masyarakat
dalam pemecahan masalah dan rasa memiliki Puskesmas serta belum mampu mendorong
kontribusi sumber daya dari masyarakat dalam penyenglenggaraan upaya kesehatan.

Disadari bahwa untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan salah satu azas
penyenglenggaraan Puskesmas yaitu prmberdayaan masyarakat artinya Puskesmas wajib
menggerakan dan memperdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam
penyenglenggaraan kesehatan terutama dalam berperilaku hidup bersih dan sehat oleh
karena itu, upaya promosi kesehatan membantu masyarakat agar mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Berkenan dengan pentingnya peran promosi kesehatan dalam pelayanan
kesehatan, telah ditetapkan kebijakan nasional promosi kesehatan sesuai dengan
keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/X/2014. Kebijakan dimaksud
juga di dukung dengan surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/Menkes/SK/VII/2005 Tentang pedoman pelaksanaan promosi kesehatan di daerah.

Untuk melaksanakan upaya kesehatan wajib tersebut di Puskesmas di perlukan


tenaga fungsional penyuluh kesehatan masyarakat ( PKM ) untuk mengelolah promosi
kesehatan di Puskesmas secara professional dan mampu untuk mengelola serta
menyelenggarakan pelayanan yang bersifat promotif dan preventif.

. Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam


memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun di luar puskesmas
agar berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan,
mencegah dan menanggulanginya. Dengan promosi kesehatan juga menjadikan
lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman, bersih dan sehat dalam mendukung perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS). Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung
jawab bersama antara petugas, pengunjung maupun masyarakat. Petugas puskesmas
diharapkan menjadi teladan perilaku sehat dimasyarakat dan melahirkan gerakan
pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas yaitu para pasien dan
keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif menjadi penggerak atau kader
kesehatan dimasyarakat.

B. Tujuan Pedoman
a. Tersedianya pedoman bagi petugas pelaksana promosi kesehatan di Puskesmas Pakjo.
b. Sebagai acuan bagi petugas pelaksana promosi kesehatan untuk menyelenggarakan
kegiatan promosi kesehatan di wilayah kerja puskesmas.

C. Sasaran Pedoman

Pedoman Promosi Kesehatan ini ditujukan untuk Pemegang Program dan Petugas
Pelaksana upaya Promosi Kesehatan diwilayah kerja Puskesmas.

Sasaran langsung program adalah Tenaga Promosi kesehatan memeberikan


penyuluhan secara langsung kepada masyarakat atau pasien di wilayah Puskesmas Pakjo.

D. Ruang Lingkup Pedoman


a. Kegiatan Promosi Kesehatan Di Dalam Gedung Puskesmas
b. Kegiatan Promosi Kesehatan Di Luar Gedung Puskesmas
E. Batasan Oprasional Promosi Kesehatan

Pedoman pelayanan promosi kesehatan puskesmas adalah kumpulan ketentuan


dasar yang memberi arah dalam pelayanan edukasi pada masyarakat, merupakan bagian
yang tidak terpisah dari sistem pelayanan kesehatan puskesmas yang berorientasi kepada
keterlibatan masyarakat dalam penhgambilan keputusan terkait masalah kesehatan yang
dialami .

Dalam Hal ini Petugas Promosi kesehatan harus memehami hal berikut di bawah :

1. Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, menatal, spiritual maupun social
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis.
2. Tenaga kesehatan adalah Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan / atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
3. Alat Kesehatan adalah Instrumen, setparatus, mesin dan/atau implant yang tidak
menggandung obat yng digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, , merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh
4. Obat adalah bahan atau panduan bahan , termasuk produk biologi yang
digunakanbuntuk mempengaruhi atau menyelidiki system fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis , pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia
5. Upaya Kesehatan adala suatu kegiatam dan/atau serangkaian yang dilakukan secara
terpadu, terinegritas dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, dan pemulihan kesehatan
6. Pelayanan Kesehatan Promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi
kesehatan
7. Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan/penyakit
8. Pelayanan kesehatan Kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditunjukkan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas
penderita dapat terjaga seoptimal mungkin
9. Pelayanan kesehatan rehabilitative adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
untuk mengembalikan bekas penderita kedalam masyarakat sehingga dapat berfungsi
kembali sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya
10. Pendidikan kesehatan pada masyarakat adalah memberikan informasi kesehatan
kepada masyarakat sesuai informasi yang dibutuhkan masyarakat
F. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-Undang No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
3. Keputusan Mentri Kesehatan No 004/KEMENKES/III/2012 Tentang Petunjuk Teknis
Promosi Kesehatan
4. KEPMENKES Nomor 1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional
Promosi Kesehatan
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaaan Promosi Kesehatan di Daerah
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan promosi kesehatan


Puskesmas Pakjo adalah Tenaga ( Sumber Daya Manusia atau SDM ), sarana/peralatan
termasuk media komunikasi ,dan dana atau anggaran, Pengelolaan promosi kesehatan
dilakukan oleh ko’ordinator yang mempunyai kapasitas di bidang promosi kesehatan.

Sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang


Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah. Di puskesmas Puskesmas Pakjo
memiliki petugas Khusus tenaga promosi kesehatan sebagai berikut :

Kualifikasi Jumlah Kompetensi Umum


 S1 Kesehatan 2 orang  Koordinator seluruh Kegiatan Promosi
Masyarakat Kesehatan
 D3 Kesehatan + 1 orang  Membantu tenaga kesehatan lain
minat & bakat di merancang pemberdayaan
bidang promosi  Melakukan Bina Suasana dan Advokasi
kesehatan

B. Distribusi Ketenagaan

Frekuensi Jumlah Ketenagaan Puskesmas Pakjo pada tahun 2016 menurut


pendidikan, tenaga promosi kesehatan di puskesmas pakjo adalah sebagai berikut :

No Jabatan Kualifikasi Jumlah Penempatan


1 Ko’ordinator Promkes 1 Ruang Promkes
2 Anggota 1 Ruang Promkes
3 Anggota 1 Ruang Promkes

C. Jadwal Kegiatan :

Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung :

- Promosi kesehatan di dalam gedung pelaksanaan penyuluhan dilakukan pada hari senin

Dan kamis setiap bulan.

- Pembinaan Kader dilaksanakan pada tanggal 18 setiap bulan

Kegiatan Promosi Kesehatan di luar gedung :


- 17 Posyandu Setiap Tanggal 6 – 26 setiap bulan
- PTM 2 kali dalam 1 bulan
- Usila 2 kali dalam 1 bulan

NO KEGIATAN TAHUN 2016


BULAN PELAKSANAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 17 Posyandu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Penyakit Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Menular (PTM)
4 Posyandu Lansia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
(USILA)
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

8
2 3 4

1
5 6 7

Ket :
1. Meja Alat Peraga 5. Meja Petugas kesling
2. Wastafel 6. Meja Petugas Gizi
3. Lemari kaca 7. Meja Petugas Promkes
4. Meja Komputer 8. Pintu

B. Standar Fasilitas

Fasilitas yang tersedia di Puskesmas pakjo adalah sebagai berikut :

1. Ruang Promosi Kesehatan


2. Sarana / Peralatan promosi kesehatan misalnya
- Flipchart
- Leaflet
- Kamera Foto
- Papan Informasi
- Proyektor
- Laptop / computer
- Poster
- dan Beberapa Alat Peraga
- Printer
- Telepon
- Furniture
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan

1. Kegiatan Promosi kesehatan Di Dalam Gedung Puskesmas


- Di Ruang Tunggu
- Di Ruang Promkes
2. Kegiatan Promosi Kesehatan Di Luar Gedung Puskesmas

- Posyandu

B. Metode

Metode yang digunakan dalam promosi kesehatan di Puskesmas adalah metode


ceramah dan Tanya jawab.

C. Langkah Kegiatan

1. Perencanaan
Petugas Merncanakan kegiatan di wilayah kerja Puskesmas Pakjo dengan cara :
a. Menentukan prioritas masalah

Yaitu dari beberapa masalah yang ada selesaikan terlebih dahulu masalah yang
lebih mudah , mengapa terjadi , bagaimana cara mengatasinya, apa bentuk kegiatannya,
berapa dan yang di butuhkan , bagaimana jadwal kegiatannya, siapa yang akan
mengerjakannya, dan berapa lama waktu kegiatannya

b. Menentukan tujuan

Setelah menentukan prioritas masalah, selanjutnya petugas menentukan tujuan.


Tujuan merupakan keinginan yang akan dicapai sebagai jawaban untuk mengatasi
masalah yang ditemukan di Puskesmas Pakjo, Khususnya terkait dengan PHBS.

c. Menentukan Kegiatan
Setelah menentukan tujuan, selanjutnya ditentukan kegiatan yang akan dilakukan.
d. Menyusun jadwal kegiatan

Setelah ditentukan kegiatan ,maka di buat jadwal kegiatan selama jangka waktu
tertentu . Jadwal kegiatan dibahas pada pertemuan dengan berbagai pihak yang terlibat
dalam kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas Pakjo

2. Penggerakan dan Pelaksanaan

Mekanisme penggerakan dan pelaksanaan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

a. Menggerakkan keluarga pasien seperti suami,istri,anak atau saudaranya yg


lain. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penyuluhan perorangan,
penyuluhan kelompok, dan membuat gerakan peduli kesehatan agar kelompok
sasaran mempunyai pengetahuan yang benar tentang kegiatan yang
dilaksanakan
b. Peningkatan pengetahuan pasien dan keluarganya melalui berbagai kegiatan
pembinaan
c. Memberdayakan dukungan tokoh masyarakat (seperti kepala desa) dan
kelompok potensial dalam bentuk komitmen, sumber dana dan tenaga

3. Pemantauan

Pemantauan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana


pencapaian dan pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas Pakjo.Pemantauan dapat
dilakukan pada pelaksanaan program aksi baik di Puskesmas maupun di lapangan dan
juga pembinaan serta membantu memecahkan masalah-masalah yang ada.

Mekanisme Pemantauan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :

1. Pelaporan yang bersih dan realisasi pelaksanaan dan pencapaian program


promosi kesehatan di puskesmas pakjo dari pelaksana program ke kepala
puskesmas pakjo
2. Kunjungaan / penilaian lapangan dilakukan ke beberapa lokasi terpilih

4. Evaluasi

Evaluasi dilakukan disetiap tahapan manajerial mulai dari perencanaan, pelaksanaan,


dan hasil.
BAB V

LOGISTIK

A. Definisi

Logistik adalah segala sesuatu atau benda yang berwujud dan dapat diperlakukan
secara fisik (tangible) , baik yang digunakan untuk kegiatan pokok maupun kegiatan
penunjang

Logistik yang digunakan untuk kegiatan Promosi Kesehatan di Puskesmas Pakjo


adalah persediaan peralatan dan pembekalan yanng dibutuhkan untuk melaksanakan
promosi kesehatan pada pasien atau masyarakat seperti peralatan yang di butuhkan saat
penyuluhan , peralatan yang berfungsi sebagai sarana penyampaian informasi dalam
menyampaikan suatu pesan kepada masyarakat

B. Kelempok Peralatan Yang Dibutuhkan


1. Laptop
2. LCD / Proyektor
3. Alat Kesehatan
4. Materi berupa Poster, Leafleat, dan lain lain
5. Formulir Dokumentasi
6. Alat Peraga
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Dalam Perencanaan sampai dengan pelaksanaan upaya promosi kesehatan perlu di


perhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko
terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

Promosi kesehatan yang diberikan kepada pasien atau masyarakat berfokus pada
keselamatan pasien. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi assasment resiko, identifikasi, pengelolaan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan, dan analisis insiden,kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjut serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan apabila melaksanakan suatu
tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya di ambil

Upaya Untuk menjamin keselamatan pasien di fasilitas kesehatan sangatlah kompleks


dan banyak hambatan. Konsep keselamatan pasien harus dijalankan secara menyeluruh dan
terpadu. Upaya meningkatkan keselamatan pasien adalah dengan melakukan promosi kesehatan
pada pasien atau masyarakat agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat terkait pada
maslah yang di alami

Adapun strategi yang digunakan untuk meningkatkan keselamatan pasien melalui


tindakan pendidikan kesehatan antara lain dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang :

- Proses terjadinya penyakit


- Penggunaan obat yang aman dan interaksi obat
- Keamanan menggunakan peralatan medis
- Pencegahan infeksi
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan upaya promosi kesehatan di Puskesmas


Pakjo perlu di perhatikan keselamatam karyawan puskesmas atau pelaksanaan lintas sektor
terkait dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi
pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan di lakukan tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan

Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) di puskesmas merupakan salah satu perlindungan
bagi tenaga kesehatan yang bertujuan untuk mencegah serta mengurangi terjadinya kecelakaan
dan penularan penyakit akibat tindakan kerja
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Program rencana kerja Promosi Kesehatan dilakukan sesuai dengan jadwal Rencana
Usulan Kerja ( RUK ) Puskesmas Pakjo . Perencanaan akan menghasilkan prioritas, rumusan
tujuan, rumusan, intervensi dan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan

5. Perencanaan
Petugas Merncanakan kegiatan di wilayah kerja Puskesmas Pakjo dengan cara :
e. Menentukan prioritas masalah

Yaitu dari beberapa masalah yang ada selesaikan terlebih dahulu masalah yang
lebih mudah , mengapa terjadi , bagaimana cara mengatasinya, apa bentuk kegiatannya,
berapa dan yang di butuhkan , bagaimana jadwal kegiatannya, siapa yang akan
mengerjakannya, dan berapa lama waktu kegiatannya

f. Menentukan tujuan

Setelah menentukan prioritas masalah, selanjutnya petugas menentukan tujuan.


Tujuan merupakan keinginan yang akan dicapai sebagai jawaban untuk mengatasi
masalah yang ditemukan di Puskesmas Pakjo, Khususnya terkait dengan PHBS.

g. Menentukan Kegiatan
Setelah menentukan tujuan, selanjutnya ditentukan kegiatan yang akan dilakukan.
h. Menyusun jadwal kegiatan

Setelah ditentukan kegiatan ,maka di buat jadwal kegiatan selama jangka waktu
tertentu . Jadwal kegiatan dibahas pada pertemuan dengan berbagai pihak yang terlibat
dalam kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas Pakjo

6. Penggerakan dan Pelaksanaan

Mekanisme penggerakan dan pelaksanaan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

d. Menggerakkan keluarga pasien seperti suami,istri,anak atau saudaranya yg


lain. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penyuluhan perorangan,
penyuluhan kelompok, dan membuat gerakan peduli kesehatan agar kelompok
sasaran mempunyai pengetahuan yang benar tentang kegiatan yang
dilaksanakan
e. Peningkatan pengetahuan pasien dan keluarganya melalui berbagai kegiatan
pembinaan
f. Memberdayakan dukungan tokoh masyarakat (seperti kepala desa) dan
kelompok potensial dalam bentuk komitmen, sumber dana dan tenaga

7. Pemantauan

Pemantauan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana


pencapaian dan pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas Pakjo.Pemantauan dapat
dilakukan pada pelaksanaan program aksi baik di Puskesmas maupun di lapangan dan
juga pembinaan serta membantu memecahkan masalah-masalah yang ada.

Mekanisme Pemantauan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :

3. Pelaporan yang bersih dan realisasi pelaksanaan dan pencapaian program


promosi kesehatan di puskesmas pakjo dari pelaksana program ke kepala
puskesmas pakjo
4. Kunjungaan / penilaian lapangan dilakukan ke beberapa lokasi terpilih

8. Evaluasi

Evaluasi dilakukan disetiap tahapan manajerial mulai dari perencanaan, pelaksanaan,


dan hasil.
BAB IX

PENUTUP

Dengan adanya buku pedoman ini diharapkan kegiatan Promosi kesehatan di Puskesmas
Pakjo dapat berjalan dengan baik dan kinerjanya dapat ditingkatkan sehingga dapat
meningkatkan keterlibatan pasien dalam pengambil keputusan terkait masalah kesehatan yang di
alami dan dapat terus meningkatkan PHBS dan dapat melaksanakan upaya-upaya pemberdayaan,
baik pemberdayaan terhadap pasien maupun individu/keluarga/masyarakat yang sehat serta
upaya- upaya bina suasana dan advokasi.

Bagi para staf Promosi kesehatan puskesmas pakjo diharapkan buku pedoman ini dapat
membantu memberi gambaran kegiatan, hal-hal apa saja yang dilaksanakan dan upaya-upaya
peningkatan kinerja sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

Buku ini masih akan terus dievaluasi, sehingga kami harapkan saran dan masukan yang
berharga bagi penyempurnaan buku pedoman ini dimasa mendatang selalu dinantikan.
BAB X

REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-Undang No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
3. Keputusan Mentri Kesehatan No 004/KEMENKES/III/2012 Tentang Petunjuk Teknis
Promosi Kesehatan
4. KEPMENKES Nomor 1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional
Promosi Kesehatan
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaaan Promosi Kesehatan di Daerah

Anda mungkin juga menyukai