Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Obat didefenisikan sebagai suatu substansi atau bahan yang digunakan untuk
mendiagnosa,menyembuhkan, mengatasi, membebaskan atau mencegah penyakit
itu.Jalur vena dipakai khususnya untuk tujuan agar obat yang diberikan dapat bereaksi
dengan cepat,misalnya pada situasi gawat darurat, obat dimasukkan ke vena sehingga
obat langsung masengan sistem sirkulasi yang menyebabakan obat dapat bereaksi
lebih cepat dibandingkan dengan cara enternal atau parental yang lain yang
membutuhkan waktu absoropsi. Pemberian obat intravena dilakukan dengan berbagai
cara. Pada pasien yang tidak dipasanag infus,obat diinjeksikan langsung pada vena.
Untuk memasukkan obat meleui vena, perawat atau bidan harus mempunyai
pengetahuan dan keterampilan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan.Jangan lakukan penusukan sebelum yakin mendapatkan vena yang
mudah ditusuk.Pengulangan tusukan dapat menyebabkan rasa sakit pada pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian injeksi intravena ?
b. Apa tujuan pemberian obat injeksi intravena ?
c. Apa kegunaan pemberian obat injeksi intravena ?
d. Sebutkan tempat lokasi injeksi intravena ?
e. Apa keuntungan dan kerugian pemberian injeksi intravena ?
f. Apa saja persiapan alat dan bahan untuk pemberian obat injeksi intravena ?
g. Jelaskan prosedur kerja pemberian injeksi intravena ?
1
C. TUJUAN
a. Mengetahui pengertian injeksi intravena.
b. Mengetahui tujuan pemberian obat injeksi intravena.
c. Mengetahui kegunaan pemberian obat injeksi intravena
d. Mengetahui tempat lokasi injeksi intravena.
e. Mengetahui keuntungan dan kerugian pemberian obat injeksi ntravena.
f. Mengetahui persiapan alat dan bahan untuk pemberian obat injeksi intravena.
g. Mengetahui prosedur kerja pemberian obat injeksi intravena.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Tujuan
o Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada dengan
injeksi parenteral.
o Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan.
o Untuk memasukan obat dalam jumlah yang lebih besar.
C. Kegunaan
o Digunakan pada pasien yang dalam keadaan darurat, agar obat yang
diberikan dapat menimbulkan efek langsung.
Contohnya pada pasien epilepsi atau kejang – kejang.
o Digunakan pada pasien yang tidak dapat diberikan obat melalui oral
Contoh pada pasien yang muntah terus menerus.
D. Tempat penyuntikan
o Pada lengan ( vena basalika dan vena sefalika ).
o Pada tungkai ( vena saphenous ).
o Pada leher ( vena jugularis ).
o Pada kepala ( vena frontalis atau temporalis ).
E. Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan :
o Tidak mengalami tahap absorpsi,maka kadar obat dalam
darah diperoleh secara cepat,tepat dan dapat disesuaikan
langsung dengan respon penderita.
o Dapat digunakan untuk pasien yang tidak sadar.
Kerugian :
o Efek toksik mudah terjadi karena keadaan obt yang tinggi
segera mencapai darah dan jaringan.
o Obat yang disuntikkan tidak dapat ditarik kembali.
o Dapat terjadi emboli
o Dapat terjadi infeksi karena jarum tidak steril
o Terjadi hematom
o Membutuhkan keahlian khusus.
F. Alat dan bahan yang diperlukan
o Buku catatan pemberian obat atau kartu obat.
3
o Sarung tangan.
o Obat yang sesuai.
o Spuit 2 ml – 5 ml.
o Bak spuit.
o Baki obat.
o Kapas alkohol.
o Plester.
o Perlak pengalas.
o Torniquet.
o Kasa steril.
G. Cara kerja
Tahap orientasi
Beri salam, perkenalkan diri kepada klien,pastikan identitas pasien.
Jelaskan tujuan, prosedur, dan pemberian obat.
Tahap kerja
Cuci tangan.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien.
Beri kesempatan klien untuk bertanya sebelum tindakan dilakukan.
Tanyakan keluhan utama klien dan kaji adanya alergi.
Jaga privasi klien.
Siapkan obat dengan prinsip 6 benar.
Identifikasi klien.
Atur klien pada posisi yang nyaman.
Pasang perlak pengalas.
Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja.
Pasang torniquet.
Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,peradangan,atau
rasa gatal.
Pakai sarung tangan.
Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol dengan
gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5
cm.tunggu sampai kering.
Siapkan spuit yang sudah berisi obat, buka penutup jarumnya dengan
hati-hati dan keluarkan udara dalam spuit.
Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan
dengan tangan dominan,membuat kulit menjadi lebih kencang dan
vena tidak bergeser untuk memudahkan penusukan.
Pegang jarum pada posisi 30 derajat sejajar vena yang akan ditusuk
perlahan dan pasti.
Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam vena
Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit
dan tangan dominan menarik plunger.
Observasi adanya darah pada spuit.
4
Jika ada darah, lepaskan torniquet dan masukan obat perlahan-lahan
Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukan,
sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol
pada area penusukan.
Tutup area penusukan dengan kasa steril yang diberi betadin.
Kembalikan posisi pasien.
Rapikan pasien dan atur dalam posisi yang nyaman.
Buang spuit pada tempat yang disediakan.
Bereskan alat.
Observasi keadaan pasien.
Buka sarung tangan.
Cuci tangan.
Dokumentasi ( catat hasi pemberian obat / tes obat ,waktu,tanggal dan
jenis obat ).
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Injeksi intravena adalah memasukan obat langsung ke dalam pembuluh darah
vena dengan menggunakan spuit. Pemberian obat melalui intravena sangat berguna
untuk orang tidak sadarkan diri,mengalami gangguan oral. Pemberian obat intravena
tidak boleh diberikan kepada penderita yang memiliki permukaan kulit yang ada luka
maupun pembengkakan karena akan menimbulkan luka baru.
Pemberian obat melalui inravena dapat dilakukan dengan cara langsung dan
tidak langsung. Cara langsung yaitu spuit langsung ditusukkan pada vena. Secara
tidak langsung yaitu dimana spuit ditusukkan pada infus melalui wadah inravena
(wadah/kantong infus) dan melalui selang intravena ( pada selang infus yang terbuat
dari karet).
Pada pemberian obat secara langsung obat dalam darah diperoleh secara
cepat,tepat dan dapat disesuaikan langsung dengan respon penderita. Namun obat
yang disuntikkan tidak dapat ditarik kembali.
B. SARAN