Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Ahmad Berisi
NIM : 2015.85.14.0124
1
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia, apabila ditinjau dari sisi sejarah, telah mengenal dan melakukan
kegiatan jual beli sejak mengenal peradaban sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan.
Keberadaan pasar merupakan tempat jual beli sedangkan tradisional dimaknai sikap
dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang kepada norma dan adat
kebiasaan yang ada secara turun temurun. Berdasarkan arti di atas, maka pasar
tradisional adalah tempat orang berjual beli yang berlangsung di suatu tempat
berdasarkan kebiasaan.
Pasar selama ini sudah menyatu dan memiliki tempat paling penting dalam
bertemunya antara penjual dan pembeli tetapi juga sebagai wadah untuk berinteraksi
sosial. Para ahli ekonomi mendiskripsikan sebuh pasar sebagai kumpulan penjual dan
pembeli yang melakukan transaksi atas suatu produk tertentu atau kelompok produk
tertentu.
pasar modern dewasa ini tidak dapat dibendung seiring dengan perubahan pemikiran
1
Sinaga, Dadjim dan Herlina J..Studi Kelayakan Investasi pada Proyek dan Bisnis Dalam
Perspektif Iklim Investasi Perekonomian Global.( Mitra Wacana Media 2013) hlm. 57
2
Secara umum masyarakat mengenal 2 jenis pasar, yaitu pasar tradisional dan
pasar modern. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli
serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya
ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan
dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan
menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-
sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain.
Ritel modern pertama kali hadir di Indonesia saat Toserba Sarinah didirikan
pada tahun 1962. Pada era 1970 s/d 1980-an, format bisnis ini terus berkembang. Awal
dekade 1990-an merupakan tonggak sejarah masuknya ritel asing di Indonesia. Ini
ditandai dengan beroperasinya ritel terbesar Jepang āSogo' di Indonesia. Ritel modern
kenyamanan yang lebih dalam berbelanja. Industri ritel, terus tumbuh pesat, bukan
hanya di Indonesia, melainkan juga di Asia. Era ritel modern menjelang Asean
Economic Community (AEC) 2023 diprediksi akan tumbuh lebih cepat. Hal itu
Pengertian ritel itu sendiri adalah penjualan barang secara eceran pada berbagai
2
Kasmir dan Jakfar, Studi kelayakan Bisnis. Edisi Pertama, (Medan: USU Press. 2014) hlm.
198
3
tipe gerai seperti kios, pasar, department store, butik dan lain-lain (termasuk juga
langsung oleh pembeli yang bersangkutan. Bisnis ritel di Indonesia dapat dibedakan
menjadi 2 kelompok besar, yakni Ritel Tradisional dan Ritel Modern. Ritel tradisonal
merupakan usaha ritel yang menekankan pada pengelolaan usaha dengan pendekatan
konvensional dan tradisional. Ritel modern merupakan usaha ritel yang menekankan
Saat ini, jenis-jenis ritel modern di Indonesia sangat banyak meliputi Pasar
Modern, Pasar Swalayan, Department Store, Boutique, Factory Outlet, Specialty Store,
Trade Centre, Minimarket dan Mall/Supermall/Plaza. Sementara itu format format ritel
Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang barang lainnya. Pasar
seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan
perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Pasar modern adalah
perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik
modern antara lain mall, supermarket, departement store, shopping centre, waralaba,
toko mini swalayan, pasar serba ada, toko serba ada dan sebagainya.
Barang yang dijual disini memiliki variasi jenis yang beragam. Selain
Barang yang dijual mempunyai kualitas yang relative lebih terjamin karena melalui
4
penyeleksian terlebih dahulu secara ketat sehingga barang yang rijek/tidak memenuhi
mempunyai persediaan barang di gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern
memiliki label harga yang pasti (tercantum harga sebelum dan setelah dikenakan
pajak). Pasar modern juga memberikan pelayanan yang baik salah satunya
dan perekonomian masyarakat kurang begitu tinggi. Hal ini menyebabkan masyarakat
lebih suka berbelanja ke pasar tradisional. Akan tetapi seiring dengan perkembangan
dan lebih modern telah memasuki banyak perkotaan di Indonesia. Banyak investor
Di tengah persaingan global di segala bidang, banyak pihak yang tidak mampu
bersaing dan terpuruk dari segi ekonomi dan kesejahteraaan. Peran pemerintah yang
tidak dapat memasuki semua golongan dapat memperburuk keadaan ini. Penghasilan
seseorang tidak lagi dapat mencukupi kebutuhan setiap orang dari segi ekonomi,
keadaan ekonomi yang kompleks ini menjadikan kita berlomba lomba dengan
menghindari kemiskinan yang dapat menimpa siapa saja dan kapan saja.
3
Sinaga, Dadjim dan Herlina J..Studi Kelayakan Investasi pada Proyek dan Bisnis Dalam
Perspektif Iklim Investasi Perekonomian Global.( Mitra Wacana Media 2013) hlm. 107
5
Ketidakpastian ekonomi yang membuat berbagai perusahaan tidak dapat bersaing dan
Kesejahteraan hidup yang semakin berat ini di rasakan oleh semua kalangan
baik sektor formal maupun informal. Oleh karena itu kita sebagai individu haruslah
mempu berfikir kreatif dan inovatif untuk membaca peluang, sehingga kita dapat
meningkatkan kesejahteraan hidup. Kompetisi kita lakukan secara sadar maupun tidak,
hal tersebut terlihat dari pembentukan paradigma baru bahwa kita harus terus bergerak
dan tidak tinggal diam dengan berfikir kritis serta inovatif. Banyak perusahaan yang
pada awalnya terlihat baik namun tidak memberikan hasil yang menguntukan sebaik
hidup kesejahteraannya. Wirausaha memiliki manfaat dari segi ekonomi dan bisnis
berperan sangat besar dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat baik secara langsung
maupun tidak. Maanfaat secara umum bagi negara, wirasusaha dapat mengatasi
banyak manfaat baik untuk personal, seperti kepuasan pribadi dan tujuan personal.
4
Maulana Syafiāie, Bisnis Ritel Dalam Tinjauan Syariah (Jakarta, Buku Belaka, 2012), hlm.
34
6
nasional.
Agar dapat mencapai tingkat keuntungan dan manfaat yang optimal, seorang
wirausaha sebaiknya mengkaji bidang usaha yang akan di buat melalui sebuah studi
kelayakan bisnis. Hal tersebut di gunakan untuk meminimalkan resiko serta sebagai
dokumen investor. Studi tersebut juga di gunakan untuk membuat sebuah perencanaan
yang matang serta berorientasi pada laba dan kemampuan usaha bertahan di kompetisi
global.
ekonomi juga semakin meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya usaha
baru yang tumbuh di tengah masyarakat. Pasar modern asing telah berdiri Indonesia,
bukan saja di pusat perkotaan, tetapi juga di pedesaan sehingga mematikan pedagang
kecil dan pasar tradisional. Pasar Modern adalah pasar dengan sistem pelayanan
mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket,
Perkulakan. . Semakin banyaknya pusat perdagangan lain seperti pasar ritel modern,
baik dalam bentuk minimarket, hypermart maupun mall yang pada gilirannya dapat
Saat ini keberadaan pasar modern tidak hanya ada di kota-kota besar tetapi
sekarang sudah banyak pasar-pasar modern dalam berbagai bentuk terutama dalam
bentuk minimarket dan supermarket yang kini sudah banyak berdiri di daerah daerah.
Di antaranya adalah mart yang dimiliki oleh Pesantren Darullughah Waddaāwah yang
5
Kasmir dan Jakfar, Studi kelayakan Bisnis. Edisi Pertama, (Medan: USU Press. 2014) hlm. 89
7
dikenal dengan Dalwa Mart. Dalwa Mart terletak di Jl. Raya Raci No. 51 Bangil
Pasuruan.
Dalwa Mart telah memberikan dampak yang positif terhadap daerah tersebut
karena dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak dan retribusi daerah dan
juga akan menyerap tenga kerja. Sehingga dengan begitu maka pengangguran di daerah
setempat akan berkurang serta memudahkan konsumen khususnya para santri untuk
berbelanja. Kehadiran Dalwa Mart membuat belanja menjadi suatu wisata santri yang
memberi pengalaman tersendiri. Bisnis ritel ini kini juga dikemas dalam tata ruang
yang apik, terang, lapang, sejuk dan tidak lagi disuguhi dengan suasana yang kotor,
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
8
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka yang menjadi tujuan penelitian
adalah :
1. Untuk mengetahui konsep kelayakan bisnis pada Dalwa Mart Bangil Pasuruan
Pasuruan
D. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
kepada :
a. Terhadap ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan bagi civitas akademi Institut
b. Sebagai acuan atau salah satu sumber referensi bagi semua pihak yang ingin
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman peneliti mengenai studi kelayakan bisnis ritel Dalwa Mart. Penelitian ini
9
selanjutnya.
b. Bagi pelaku usaha. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi para pelaku
E. Definisi Istilah
1. Implementasi
Studi Kelayakan (Feasibility Study) Bisnis adalah kajian yang dilihat dari
berbagai segi aspek baik aspek legalitas, aspek teknis, pemasaran, sosial ekonomi
3. Bisnis Ritel
Bisnis ritel adalah kegiatan usaha yang melibatkan transaksi penjualan barang atau jasa
kepada konsumen dalam jumlah satuan maupun eceran untuk dikonsumsi pribadi dan
4. Dalwa Mart
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
beberapa penelitian terdahulu yang sudah pernah dibuat mengenai analisa studi
kelayakan bisnis. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan penulis
a. Dewantara (2019), Jurnal Iqtishaduna vol IX. Penelitian yang di lakukan oleh Avian
Dwiputra bertujuan untuk mengetahui studi kelayakan bisnis Basmalah Mart, dengan
dengan menggunakan beberapa aspek yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis
produksi dan teknologi, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek hukum,
dan aspek keuangan. kriteria justifikasi dalam aspek keuangan yaitu dengan
menghitung net prresent value, internal rate of return, discounted payback period, dan
penulis dengan penelitian Dewantara adalah dalam studi kelayakan bisnis. Sedangkan
perbedaanya bahwa Dewantara meneliti bisnis Basmalah Mart pada nilai keuntungan
dan kerugian bisnisnya, sedangkan penulis meneliti implementasi kelayakan bisnis ritel
b. Agus Budiman (2020), menulis skripsi berjudul Pola Pembiayaan Usaha Kecil
11
kelayakan sebuah Indomaret yang bertempat di Tangerang. Tujuan penulisan tersebut
menggunakan aspek aspek yang utama yaitu aspek produksi, aspek pasar dan
pemasaran serta aspek keuangan. Dalam aspek keuangan penulis membuat struktur
biaya dan asumsi asumsi, sehingga menghasilkan suatu estimasi laba/rugi dan arus kas,
peneliti adalah dalam studi kelayakan bisnis. Sedangkan perbedaanya bahwa Agus
Budiman meneliti bisnis Indomaret dari kelayakan bisnis pada aspek pemasarannya
sedangkan penulis meneliti implementasi kelayakan bisnis ritel pada Dalwa Mart.
B. Kajian Teoritik
1. Implementasi
a. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah
bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem,
implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk
12
mencapai tujuan kegiatan.6
untuk mendistribusikan keluaran kebijakan (to deliver policy output) yang dilakukan
oleh para implementor kepada kelompok sasaran (target group) sebagai upaya untuk
mewujudkan kebijakan.7
Implementasi juga bisa berarti pelaksanaan yang berasal dari kata bahasa Inggris
adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan
efektif.9 Bahwa dapat disimpulkan implementasi ialah suatu kegiatan yang terencana,
bukan hanya suatu aktifitas dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan
variabel besar, yakni isi kebijakan (content of policy) dan lingkungan implementasi
6
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum Grasindo, Jakarta, 2016. Hal. 70.
7
Purwanto dan Sulistyastuti, Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan,
Bumi Aksara Jakarta, 2015) Hal. 21
8
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara,
2013, Hal. 56.
9
Guntur Setiawan, Impelemtasi dalam Birokrasi Pembangunan, Balai Pustaka, Jakarta, 2014,
Hal. 39.
13
(context of implementation). Variabel isi kebijakan ini mencangkup:10
2) jenis manfaat yang diterima oleh target group, sebagai contoh, masyarakat di
wilayah slumareas lebih suka menerima program air bersih atau perlistrikan
3) Sejauh mana perubahan yang diinginkan dari sebuah kebijakan. sudah tepat.
Variabel
a. Seberapa besar kekuasaan, kepentingan, dan strategi yang dimiliki oleh para
Van Meter dan van Horn menjelaskan bahwa tugas implementasi adalah
berkepentingan.11 Van Meter dan Van Hom (dalam buku Winamo), menggolongkan
terjadi dan sejauh mana konsensus menyangkut tujuan antara pemerentah serta dalam
10
Merile S. Grindle (Dalam Buku Budi Winarno). Teori dan Proses Kebijakan Publik, Media
Pressindo, Yogyakarta, 2012, Hal. 21.
11
Merile S. Grindle (Dalam Buku Budi Winarno). Teori dan Proses Kebijakan Publik,ā¦
hlm.179
14
paling penting setidaknya dalam dua (2) hal:12
kepada perbaikan terhadap ketidak sempurnaan sosial yang nyata sekarang ini
dari pada mempromosikan tujuan sosial dari masa depan. Hal ini sangat
berbeda dengan perubahan yang didasarkan pada keputusan rasional yang lebih
sangat besar.
yang ada.
12
Merile S. Grindle (Dalam Buku Budi Winarno). Teori dan Proses Kebijakan Publik,ā¦.hlm.
179
15
2. Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan yang sering juga disebut dengan feasibility study merupakan
memanfaatkan atau menolak dari suatu gagasan atau peluang yang diperoleh. Studi
kelayakan Bisnis merupakan penelitian terhadap perencanaan usaha bisnis yang tidak
hanya menganalisis layak atau tidaknya usaha tersebut dibangun, tetapi juga saat
untuk waktu yang ditentukan. Misalnya, rencana peluncuran produk aspek-aspek yang
mendasari studi kelayakan bisnis adalah aspek pasar, aspek teknis dan teknologi, aspek
Sumber Daya Manusia, aspek Manajemen, aspek keuangan, aspek persaingan serta
berjudul āStudi Kelayakan Investasi Pada Proyek dan Bisnis dalam Perspektif Iklim
merupakan suatu analisis untuk mengetahui arus biaya yang dikeluarkan dan
berhubungan dengan pelaksanaan rencana investasi modal dalam suatu usaha, serta
membandingkan arus benefit dan biaya tersebut selama umur ekonomis investasi usaha
Sehingga dapat diketahui layak atau tidak layak usaha tersebut. pendapat lain yang juga
sejalan dengan pendapat diatas mengatakan bahwa Studi kelayakan adalah suatu
13
Umar, Husein. Studi Kelayakan Bisnis. (PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2011)
16
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang
akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.14
seberapa besar potensi usaha tersebut dapat berjalan menghasilkan keuntungan. baik
dalam situasi mendukung maupun situasi yang tidak mendukung dalam jangka panjang
atau jangka pendek.15 Adapun tujuan utama dilakukannya studi kelayakan investasi
bisnis bagi pemerintah, pihak swasta atau pemilik modal dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Bagi pemerintah
pemilikan sumber daya. Dengan adanya keterbatasan pemilikan Sumber daya yang
dimaksud, maka penggunaan yang berbeda-beda atas sumber daya yang terbatas
haruslah tepat sasaran dan memprioritaskan untuk kepentingan publik. Maka fungsi
studi kelayakan bisnis ini bagi pemerintah adalah untuk mengetahui apakah
pengalokasian penggunaan Sumber daya yang terbatas sudah tepat dalam rangka usaha
14
Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. (Edisi Pertama, Medan: USU Press 2013) hlm.
56
15
Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnisā¦.. hlm. 67
17
pemerintah mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Sedangkan Tujuan utama
diadakannya analisis studi kelayakan bisnis ini adalah untuk mengetahui apakah
lainnya.
Fungsi dari studi kelayakan bisnis ini bagi pihak swasta atau pemilik modal
adalah sebagai dasar pertimbangan manajemen, apakah investasi modal dalam bisnis
itu layak atau tidak layak untuk dijalankan. Hal ini dilihat dari kemampuan proyek
ekonomis, serta keamanan investasi modal. Sedangkan Tujuan studi kelayakan ini bagi
Pihak swasta atau pemilik modal adalah untuk mengetahui besarnya keuntungan yang
diperoleh selama periode waktu tertentu selama umur ekonomis, untuk mengetahui
tingkat keuntungan apakah lebih besar atau kecil dibandingkan dengan bunga modal
yang berlaku dipasar modal, untuk mengetahui berapa lama pengembalian modal
dengan pertimbangan Net cash flow yang dihasilkan dari proyek beberapa tahun sejak
awal produksi komersil, serta pelengkap proposal untuk mendapatkan izin usaha dari
Dari hasil studi kelayakan tersebut, dapat diketahui apakah pilihan investasi
16
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. Studi Kelayakan Bisnis. (Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor. 2019) hlm. 52
18
usaha itu dapat menghasilkan keuntungan atau malah merugikan dari skala ekonomis.
Pada umumnya kerugian atau kegagalan investasi dalam suatu usaha disebabkan oleh
kurang akuratnya penelitian mengenai data atau informasi yang merupakan aspek
penting untuk diperhatikan dalam studi kelayakan itu sendiri, sehubungan dengan
keberhasilan suatu investasi usaha adapun aspek-aspek yang perlu untuk diperhatikan
untuk keberhasilan atau mengurangi resiko kerugian usaha belum ada keseragaman
mengenai aspek apa yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis yang
relevan. Namun menurut aspek yang perlu dikaji dalam studi kelayakan bisnis adalah
: 17
melingkupi Luas pasar, perkembangan pasar, penetapan pangsa pasar, dan langkah-
langkah tertentu disamping kebijaksanaan yang diperlukan, siklus hidup produk atau
kendala yang akan dihadapi dalam pasar. Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah
barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada
berbagai tingkat harga. Sedangkan penawaran diartikan sebagai kuantitas barang yang
17
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. Studi Kelayakan Bisnisā¦..hlm. 89
19
c. Tujuan perusahaan
perusahaan. Jika perusahaan mampu menjual lebih banyak produk yang sama, dengan
harga yang sama dan kualitas yang sama, atau dapat mengembangkan produk baru
yang lebih berhasil, perusahaan tersebut dapat dikatakan telah berhasil menggunakan
a. Product adalah barang atau jasa yang dapat diperjual belikan. Dalam pemasaran,
produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kesebuah pasar dan dianggap bisa
memenuhi kebutuhan
b. Price adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain
untuk memperoleh manfaat dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok
d. Promotion adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan barang atau jasa
terhadap khalayak ramai dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli dan
mengkonsumsinya
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada aspek teknis dan teknologi adalah
yang menyangkut lokasi usaha, sumber bahan baku, jenis teknologi yang digunakan,
serta jenis dan jumlah investasi yang dibutuhkan disamping membuat rencana produksi
18
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. Studi Kelayakan Bisnis. (Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor. 2019) hlm. 41
20
selama umur ekonomis proyek. Dalam aspek ini, sangat dibutuhkan ketelitian dalam
3. Aspek SDM
Aspek SDM merupakan aspek yang paling krusial diperhatikan. Karena untuk
atau tidak tergantung dari ketersediaan SDM. Ketersediaan SDM meliputi kondisi
Aspek SDM dibagi menjadi 2 bagian yaitu, Peran SDM dalam pembangunan dan
pengembangan usaha bisnis serta peran mereka dalam operasional rutin usaha bisnis.
4. Aspek Manajemen
Tujuan dari aspek Manajemen dalam kegiatan studi kelayakan bisnis adalah
dilaksanakan, dan dikendalikan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau
sebaliknya. Studi aspek Manajemen yang dilaksanakan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu,
5. Aspek Finansial
19
Umar Husein. Studi Kelayakan Bisnis (PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2013) hlm. 54
20
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. Studi Kelayakan Bisnisā¦.hlm. 78
21
Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan
aliran kas. Dari sisi keuangan, usaha bisnis dikatakan layak apabila dapat memberikan
Lingkungan sosial yang berada diluar perusahaan seperti Aspek Persaingan dan
Lingkungan Eksternal lainnya atau yang dapat disingkat dengan Aspek eksternal saja,
merupakan kondisi- kondisi diluar perusahaan yang bersifat dinamis dan tidak dapat
dikendalikan oleh perusahaan. Akan tetapi, aspek eksternal ini memiliki pengaruh yang
mengenai aspek ini. Juga dalam rangka menganalisis aspek-aspek lainnya. Aspek yang
dimaksud dapat berupa Yuridis Formal, sistem birokrasi, iklim politik, situasi
Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapa tahapan
Produk atau Jasa yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk dijual dan
menguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk atau
21
Umar Husein. Studi Kelayakan Bisnis (PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2013) hlm. 13
22
jasa dari usaha harus dilakukan. Penelitian jenis produk dapat dilakukan dengan kriteria
kriteria bahwa suatu produk atau jasa dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
masih belum terpenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk atau jasa tersebut
belum ada.
2) Tahap Penelitian
mendalam dengan memakai metode ilmiah. Proses itu dimulai dengan mengumpulkan
dan menginterpretasi hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai.
Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang
akan didirikan. Kedua, mengevaluasi proyek yang sedang beroperasi. Dan yang Ketiga,
antara sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria, dimana standar atau kriteria
ini bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Untuk evaluasi proyek, yang dibandingkan
adalah seluruh ongkos yang ditimbulkan oleh usulan proyek serta manfaat atau benefit
Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek bisnis yang dianggap layak dan
22
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. Studi Kelayakan Bisnisā¦hlm. 99
23
semua proyek tersebut, maka perlu dilakukan pemilihan proyek yang dianggap paling
penting untuk direalisasikan. Sudah tentu, proyek yang diprioritaskan ini mempunyai
skor tertinggi jika dibandingkan dengan usulan proyek yang lain berdasarkan kriteria-
Setelah suatu usulan proyek dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat suatu
rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari menentukan
jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber
pelaksanaan proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulai dari
pemimpin sampai pada tingkat yang paling bawah, harus bekerja sama dengan sebaik-
a. Pengertian Bisnis
Binis ialah sejumlah total usaha yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi,
dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa ke konsumen. Istilah bisnis
23
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. Studi Kelayakan Bisnisā¦.hlm 106
24
pada umumnya ditekankan pada 3 hal yaitu: usahausaha perorangan kecil-kecilan
dalam bidang barang dan jasa, usaha perusahaan besar seperti pabrik, transport,
perusahaan surat kabar, hotel dan sebagainya, dan usaha dalam bidang struktur
produce and sell for a profit, the goods and services that satisfy society or within an
industry. Maksudnya bisnis ialah suatu kegiatan usaha inividu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntugan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara umum kegiatan ini ada di dalam masyarakat,
dan ada dalam industry. Orang yang berusaha menggunakan uang dan waktunya degan
Bisnis syariah adalah bisnis yang berdasarkan pada Al-Qur'an dan hadis di
mana terdapat kesesuian kegiatan bisnis dengan syariah islam sebagai ibadah kepada
Allah Ta'ala untuk menapdat ridha-nya. Dari pengertian tersebut, bisnis berbasis
syariah merupakan bisnis yang berlandaskan syariah islam, di mana semua kegiatan
bisnis yang dilakukan harus sesuai dengan aturan agama islam (halal dan haram).
24
Buchari Alma, Pengantar Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2018), h. 21
25
Dalam bisnis islam, semua hasil usaha yang telah dilakukan selalu mengingat dan
menyerahkan kepada Allah Ta'ala.25 Selain itu bisnis syariah juga meiliki arti yaitu
serangkaian aktivitas jual beli dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah
kepemilikan hartanya baik barang atau jasa, tetapi dibatasi cara memperoleh dan
a. Memiliki pemahaman terhadap binis yang halal dan haram. Seseorang pelaku bisnis
syariah dituntut mengetahui benar faktafakta (tahqiqul manath) terhadap praktik binis
yang sahih dan yang salah. Di samping juga harus paham dasar-dasar nash yang
b. Selalu berpijak pada nilai-nilai ruhiyah. Nilai ruhiyah adalah kesadaran setiap
manusia akan eksistensinya sebagai ciptaan (makhluk) Allah yang harus selalu kontak
dengan-Nya dalam wujud ketaan di setiap tarikan napas hidupnya. Ada tiga aspek
paling tidak nilai ruhiyah ini haru terwujud, yaitu pada aspek: (1) Konsep, (2) Sistem
c. Praktik binis sesuai syariah yan benar. Dalam hal ini harus terdapat kesesuaian antara
aturan yaria islam dan praktik binis yang dilakukan, antara apa yang telah dipahami
25
Hamdi Agustin, Studi Kelayakan Binis Syariah (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2018),
h. 07
26
Asmuni dan siti Mujiatun, Bisnis Syariah (Medan: Perdana Publishing, 2015), h. 11.
26
dan yang diterapkan sehingga pertimbangannya tidak semata-mata untung dan rugi
secara material tetapi sangat mempertimbangkan praktik binis yang sesuai dengan
d. Berorientasi pada ibadah kepada Allah Ta'ala. Orientasi ini didapatkan dengan
menjadikan binis yang dikerjakannya itu sebagai lading ibadah dan menjadi pahala di
hadapan Allah Ta'ala. Hal ini itu terwujud jika binis atau apa pun yang kita lakukan
Tabel 2.1
transcendental) materialism)
keberlangsungan
keberkahan
27
Muhamad, Binis Syariah: Transaksi dan Pola Peningkatannya (Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2018), h. 29
27
Tinggi, bisnis adalah Etos Kerja Tinggi, bisnis adalah
diri
muslim punishment
Visi dan misi organisasi Manajemen Strategi Visi dan misi organisasi
28
penciptaan manusia di pada kepentingan material
dunia belaka
Jaminan halal bagi setiap Manajemen Operasional Tidak ada jaminan halal
koridor mamfaat
Jaminan halal bagi setiap Manajemen Keuangan Tidak ada jaminan halal
dan Allah
29
Gambaran tabel di atas menunjukkan, bahwa bisnis islami selalu dikendalikan
oleh syariah. Syariah sebagai etika dalam kerangka ekonomi dan bisnis Islam harus
selalu menonjol. Dengan demikian, bisnis yang dikendalikan oleh syariah, ia bertujuan
mencapai empat hal utama, yaitu (1) target hasil: profit-materi dan benefit-nonmateri,
(2) pertumbuhan, artinya terus meningkat, (3) keberlangsungan, dalam kurun waktu
Bisnis islami dikendalikan oleh aturan syariah, seperti berupa halal dan haram,
dilandaskan pada sekularisme yang bersendikan pada nilai-nilai material. Bisnis non-
islami tidak memerhatikan aturan halal dan haram dalam setiap perencanaan,
pelaksanaan dan segala usaha yang dilakukan dalam meraih tujuantujuan bisnis.28
d. Binis Ritel
Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier , yang berarti memotong atau
memecah sesuatu. Usaha ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua
kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada
28
Ibid, h.81
29
Sudjana dan Nana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2012), h. 19
30
Ritel merupakan suatu bisnis menjual barang dan jasa pelayanan yang telah diberi nilai
tambah untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, atau pengguna akhir lainya.30
Bisnis ritel atau penjual eceran mencakup segala kegiatan yang dilakukan untuk
menjual barang atau jasa langsung pada konsumen akhir untuk digunakan sendiri,
Bisnis retail merupakan jenis bisnis dimana produk yang ditawarkan adalah
dipakai hingga oleh konsumen akhir atau kebanyakan barang yang dijual adalah
bersifat consumer goods.Untuk jenis produk tertentu memiliki tingkat kadaluarsa yang
lebih singkat dari beberapa produku. Barang yang diperjualbelikan pada bisnis ini
seperti bahan sembako, produk kecantikan, dan sayur mayor dan sebagainya.
Pembisnis yang bergerak di bidang ini membuka tempat usahanya mulai dari
yang kecil hinga yang besar atau mulai dari toko kelontong, minimarket hingga
supermarket. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bisnis ritel adalah suatu bisnis
menjual barang produk dan jasa pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen untuk
Bisnis ritek syariah dalah suatu bisnis untuk memenuhi kebutuhan konsumen
perseorangan maupun rumah tangga, dimana cara menggunakan harta dan cara
memperoleh harta yang mereka dapatkan sesuai dengan syariat Islam yaitu al-Qurāan
30
Sopiah dan Syihabudhin, Manajemen Bisnis Ritel, (Yogyakarta:ANDI PUBLISHER,2018),
h.101
31
Philip Kotler, Marketing, (Herujati Purwoko), Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2010), 305.
31
dan al-Sunnah. Konsumen akhir berkedudukan sebaia any user (pengguna akhir)
Dalam Islam, terdapat larangan dalam menjual barang yang belum dimiliki
sepenuhnya. Hal tersebut diatas menjelaskan mengenai konsep ritel. Dalam Islam
terdapat larangan menjual barang yang belum sepenuhnya dimiliki sebelum akad.
tempatnya, baik di tokoh, di gudang, maupun di show roomnya. Kemudian jika terdapat
dengan sistem pembayaran yang akan digunakan baik secara cash maupun tempo.32
Dalam pandangan agama islam setiap insan dan berhak mengumpulkan harta
ekonomi itu harus sesuai dan tetap dalam batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah
Ta'ala dalam syariat islam. Kondisi ini tentu tidak terlepas pula dari tingkat keimanan
penting dalam menjalani perekonomian secara islam. Terdapat beberapa hal prinsip
Ekonomi Islam mengajarkan bahwa berbagai jenis sumber daya yang ada
32
Irham Fahmi, Kewirausahaan : Teori, Kasus dan Solusi (Bandung : Alfabeta, 2016) h. 431
32
dipandang sebagai pemberian atau amanah Allah Ta'ala kepada insan. Dengan
demikian, setiap insan harus memanfaatkannya secara optimal dan efisien dalam
memproduksi, guna memenuhi kesejahteraan untuk diri sendiri maupun orang lain
secara bersama. Namun, yang terpenting adalah bahwa setiap kegiatan tersebut akan
kepentingan orang banyak. Prinsip ini didasari Sunnah Rasulullah yang menyatakan
bahwa, "Masyarakat punya hak yang sama atas air, padang rumput dan api". Sunnah
dengan produksi air, bahan tambang, bahkan bahan makanan harus dikelola oleh
negara.
Demikian juga berbagai macam bahan bakar untuk keperluan dalam negeri dan
industri tidak boleh dikuasai oleh individu. Islam mengakui kepemilikan pribadi dalam
batas-batas tertentu, termasuk kepemilikan aset dan faktor produksi. Hal ini
islam menolak setiap pendapatan yang diperoleh secara batil, apalagi usaha tersebut
kebersamaan dan kerja sama. Seseorang muslim, baik ia sebagai pembeli, penjual,
harus berpegang pada tuntunan Allah Ta'ala sebagaimana diterangkan dalam Al-
Qur'an;
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
33
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka
nasional.34
Ajaran islam mencela dan melarang perdangangan yang tidak jujur atau
penipuan, perlakuan yang tidak adil dan semua bentuk deskriminasi dan penindasan.
Dengan demikian, setiap individu pelaku ekonomi dituntut atau harus mampu
130. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat
ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
131. dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang
kafir.35
33
Q.S. An-Nisaa 04:29.
34
Hamdi Agustin, Studi Kelayakan Binis Syariah (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2018),
h. 02-03
35
Q.S. Ali Imran 03:130-131.
34
teknis riba berarti pengambilan tambahan uang dari harta pokok atau modal. Ada
beberapa pendapat yang menjelaskan riba. Dengan demikian, setiap pinjaman yang
Namun secara umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba
adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam-
meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip muamalah dalam Islam.
Sesuatu yang diharamkan adalah sesuatu yang dilarang oleh Allah Ta'ala sebagaimana
Untuk memastikan bahwa praktik dan aktivitas keuangan atau bisnis kita tidak
mempelajari ketentuan dan ilmu Sistem Ekonomi Islam dalam melakukan aktivitas
bisnis. Di sisi tak kalah pentingnya adalah diharapkan setiap lembaga syariah
membentuk Dewan Syariah. Dewan inih ahli hukum Islam yang bertindak sebagai
Di samping itu, syariah Islam juga telah mengharamkan penimbunan emas dan
perak (harta kekayaan) meskipun zakatnya tetap dikeluarkan. Dalam hal ini Allah Swt.
berfirman: Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
diwajibkan membayar zakat. Zakat merupakan salah satu alat atau cara dalam
35
harta tersebut), yang ditujukan untuk
Di antaranya orang fakir dan miskin dan orang-orang lain yang membutuhkan.
Dengan zakat tersebut dapat membantu orang yang tidak mampu secara materi dalam
Zakat merupakan kewajiban membayar sebagian dari harta yang telah mencapai
Zakat tersebut merupakan salah satu instrumen keadilan dan kesetaraan dalam
Islam. Maksud keadilan dan kesetaraan adalah setiap orang harus memiliki peluang
yang sama. Namun bukan berarti bahwa mereka harus sama.. atau sama-sama kaya.
Negara Islam wajib menjamin to kebutuhan minimal warga negaranya, dalam bentuk
sand papan, perawatan kesehatan dan pendidikan. Sebagaimana dijelaskan pula oleh
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
masyarakat dan agar kaum muslimin menerima perbedaan dalam kehidupan sosial dan
36
materil.36
Prinsip adalah dasar atau kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir dan
bertindak.37 Bisnis secara umum adalah sebagai suatu aktivitas yang dilakukan
hidupnya.?38 Prinsip bisnis syariah adalah suatu kebenaran yang menjadi dasar berpikir
dan bertindak dalam mengelola bisnis dengan berpadukan pada nilai-nilai syariah
Islam dan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Agar keuntungan yang ingin diraih dapat
menambah kebaikan baik bagi pelaku bisnis itu sendiri ataupun lingkungan sekitarnya,
maka praktik bisnis mesti mengacu prinsip-prinsip dasar yang mencerminkan nilai-
nilai luhur yang universal. Setidaknya terdapat prinsip dasar sebagai berikut:39
Pertama, prinsip tauhid. Sebagaimana yang telah dijelaskan, bahwa tauhid atau
akidah merupakan fondasi fundamental ajaran Islam. Pada intinya bahwa prinsip ini
menegaskan bahwa Allah adalah pemilik sejati seluruh yang ada di alam semesta ini.
Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia dan manusia diciptikan hanya untuk
beribadah kepada-Nya.
penyerahan diri dan menyakini bahwa semua yang diperjual belikan dalam bisnis
36
Ibid, h.05-06
37
Erni Tisnawati Sule, dkk., Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: PT Refika Aditama,
2016), hlm 32
38
Asmuni dan Siti Mujiatun, Bisnis Syariah, (Medan: Perdana Publishing, 2005), hlm 11
39
Hendri Hermawan Adinugraha, āNorma dan Nilai Dalam Ilmu Ekonomi Islamā, Jurnal
Media Ekonomi & Teknologi Informasi, Vol. 21 No. 1, 2013, hlm 53-56.
37
hanyalah milik Allah semata, melaksanakan bisnis berbasis ibadah. Kedua, prinsip
keadilan. Allah adalah Sang pencipta seluruh yang ada di muka bumi ini, dan 'adl
dan memiliki potensi yang sama untuk berbuat baik, karena yang menjadi pembeda
manusia agar dapat berlaku adil dalam segala hal, terutama dalam kontek bisnis.
berarti kebebasan dalam melakukan segala hal, selama tidak ada dalil yang
melarangnya. Prinsip ini melahirkan sikap inovasi dan kreatifitas. Keempat, Prinsip
Prinsip Ta'awun (Tolong Menolong) Prinsip bisnis ini disandarkan pada nilai-nilai
dilaksanakan untuk saling membesarkan antara yang miskin dan yang kaya, antara
kerjasama sebagai prinsip dasarnya. Dalam Islam, orang yang bekerjasama layaknya
seperti bangunan kokoh yang tersusun rapi, dimana antara pihak satu dengan pihak
yang lain saling melengkapi dan saling menguatkan sehingga menghasilkan kekuatan
38
Ketujuh, prinsip Nubuwwah (Kenabian). Prinsip ini menegaskan bahwa Nabi
Muhammad merupakan model yang ideal dalam segala perilaku, termasuk juga
perilaku bisnis yang seyogyanya dapat diteladani serta diimplementasikan oleh setiap
manusia, khususnya para pelaku bisnis. Sehingga tidak heran jika ia memiliki 4 (empat)
sifat yang sering dijadikan landasan dalam aktivitas manusia sehari-hari termasuk juga
dalam aktivitas bisnis karena selain bidang leadership ia juga sangat perpengalaman
Empat sifat tersebut adalah: (1) Shiddiq (benar, jujur, valid). Sifat shiddiq ini
akan muncul konsep efektivitas dan efisiensi. Efektivitas dimaksudkan untuk mencapai
tujuan yang tepat (on time) dan benar (all right), sedangkan efisiensi adalah melakukan
aktivitas dengan benar dan hemat, maksudnya menggunakan teknik dan metode yang
kredibilitas). Sifat ini dapat membentuk pribadi yang kredibel dan memiliki sikap
penuh tanggung jawab. Sifat amanah memiliki posisi yang fundamental dalam aktivitas
bisnis, karena tanpa kredibilitas dan tanggung jawab dalam berperilaku, maka
profesionalitas, intelektualitas).
Implikasi sifat ini dalam aktivitas bisnis adalah bahwa segala aktivitas harus
dilakukan dengan ilmu atau kecerdasan, dan optimalisasi semua potensi akal (al-'aqlu)
yang ada untuk mencapai tujuan (goal). Memiliki kredibilitas dan responsibility yang
Tetapi apabila dilengkapi dengan akal cerdas dan sikap profesionalitas yang
mumpuni maka hal ini akan lebih mudah dalam menjalankannya (konsep āwork hard
39
and smart); (4) Tabligh (komunikatif, transparansi, marketeble). Sifat tabligh dalam
penjualan, pemasaran, periklanan, pembentukan opini masa, dan lain sebagainya yang
pemimpin (khalifah) di dunia ini dengan dianugerahi seperangkat potensi mental dan
spiritual oleh Allah SWT, serta disediakan kelengkapan sumber daya alam atau materi
hidupnya.
antar pelaku bisnis, agar dapat meminimalisir kekacauan, persengketaan, dan keributan
dalam aktivitas mereka. Kelima, prinsip ma'ad (hasil). Prinsip ini mengajarkan bahwa
pada dasarnya manusia diciptakan di dunia ini untuk berjuang dan bekerja.
merupakan tempat bagi manusia untuk mencari bekal dengan bekerja, beraktivitas, dan
beramal baik. Pada prinsipnya perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan, dan
demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu, ma'ad bermakna balasan, imbalan, ganjaran.
Menurut Imam Al-Gazhali implikasi konsep ma'ad dalam kehidupan bisnis misalnya,
Laba tersebut bisa didapatkan di dunia dan bisa juga kelak akan diterima di
akhirat. Karena itu konsep profit/laba mendapatkan legitimasi dalam Islam. Pendapat
lain mengutarakan bahwa prinsip dasar yang harus diadopsi oleh pelaku bisnis dalam
perspektif Islam adalah bahwa praktik bisnis tersebut harus mencerminkan karakter
40
yang mengandung nilai-nilai rohaniah bahwa segala sesuatu hanyalah ciptaan Allah;
memiliki pemahaman bisnis yang halal dan haram; dan berorientasi pada hasil dunia
dan akhirat.40
hadiah atau komisi dalam lobi bisnis; tidak makan riba; tidak wanprestasi; tidak suap;
tidak menipu; tidak zalim dan input, proses serta output harus bebas dari barang dan
jasa yang haram. Secara prinsip, aspek kesyariahan dalam manajemen meliputi tiga
bidang, yaitu:
1) Haram zat (barang) yang diperdagangkan, misalnya barang yang mengandung unsur
2) Haram untuk dilakukan (selain dzatnya), misalnya terdapat unsur āmaghribā yaitu
3) Tidak sahnya akad (perjanjian) karena tidak terpenuhinya unsurunsur dalam jual
Prinsip-prinsip etika bisnis Islam berasal dari Al-Qur'an dan Hadis telah
Qardhawi berpendapat bisnis dan akhlak (etika) saling berkaitan karena akhlak adalah
40
Mardani, Hukum Bisnis Syariah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), hlm. 23-24.
41
sangat penting dalam kehidupan Islami. Tanpa adanya akhlak dalam bisnis, umat Islam
akan semena-mena dalam menjalankan bisnis tanpa memandang apakah itu halal atau
haram.
Etika bisnis menurut Qardhawi yang sesuai dengan bisnis syariah dapat
Bidang Etika
produksi
4. Mewujudkan swadaya
5. Merealisasikan swasembada
Konsumsi
2. Tidak berfoya-foya
3. Sederhana
amanah, jujur
42
toleransi, persaudaraan dan
sedekah
Prinsip etika bisnis menurut Qardhawi adalah salah satu prinsip yang dapat
menjadi rujukan bagi pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya. Selain Qardhawi,
prinsip etika bisnis masih banyak lagi yang dijelaskan oleh para ahli ekonomi Islam.
Secara umum prinsip etika bisnis Islam dapat dilihat dari kesatuan ASIFAT yaitu:
Akidah (ketaatan kepada Allah Ta'ala), Shiddiq (benar), Fathanah (cerdas), Amanah
Selain itu, tidak melakukan praktik yang bertentangan dengan syariah. Etika
bisnis Islam bertujuan agar setiap kegiatan bisnis yang dijalankan sesuai dengan
syariah Islam untuk keselamatan kehidupan dunia dan akhirat. Prinsip etika bisnis
1) Akidah
Dalam kegiatan bisnis akidah adalah alat bagi umat Islam untuk menjaga
perilakunya dalam berbisnis. Dengan adanya penyerahan dini lumda Allah Ta'ala maka
pelaku bisnis akan selalu menjaga perbuatannya dari hal-hal yang dilarang oleh
syariah. Akidah ini muncul tiga asas pokok yang dipegang oleh pelaku bisnis syariah,
yaitu:
a. Allah Ta'ala adalah pemilik dunia dan seluruh isinya dan hanya Allah Ta'ala yang
mengatur semuanya menurut apa yang dia kehendaki-Nya. Dalam hal harta, manusia
43
adalah pemengang amanah titipan dari Allah Ta'ala atas mengelola harta yang
b. Allah adalah pencipta seluruh mahluk hidup dan semua makhluk hanya tunduk dan
patuh kepada-Nya
c. Iman kepada hari kiamat. Keimanan pada datangnya hari kiamatakan membuat
perilaku bisnis orang muslim berjalan sesuai dengan syariat karena semua perilaku
2) Shiddiq
Wirausahawan Muslim haruslah memiliki sifat shiddiq atau benar yang dapat
dipercaya dan bertanggung jawab. Dengan sifat shiddiq usahawan Muslim akan
bertanggung jawab atas segala yang dia lakukan dalam hal muamalahnya. Bertanggung
jawab dengan selalu menjaga hakhak manusia dan hak-hak Allah dengan tidak
melupakan kewajiban sebagai manusia sosial dan makhluk ciptaan Allah Swt.
status khalifah manusia di muka bumi menyatu dengan tanggung jawab. Seorang
khalifah yang baik selalu melakukan perbuatan baik kepada sesamanya. Berbuat baik
dilakukan dengan membantu orang miskin dengan merelakan sebagian harta yang dia
cintai. Membantu orang miskin dengan memberikan sebagian harta adalah tanggung
jawab khalifah yang baik. Kedua, tanggung jawab seorang khalifah dilakukan dengan
41
Ibid, h.09
44
Jika konsep ini dilakukan dalam bisnis, maka wirausaha Muslim akan berbisnis
dengan cara yang halal, di mana cara pengelolaan dilakukan dengan cara-cara yang
benar, adil dan mempunyai manfaat sosial berupa manfaat optimal bagi semua
komponen masyarakat yang menikmati dan terlibat dalam kegiatan bisnis yang
dilakukan.
Penerapan perilaku ini tidak akan membawa kerugian pada pihak lain karena
pelaku usaha dengan menjunjung tinggi akhlak yang sesuai syariah islam akan
lain.42
3) Fathanah
penguasaan terhadap bidang tertentu. Padahal makna fathanah merujuk pada dimensi
mental yang sangat mendasar dan menyeluruh, sehingga dapat diartikan bahwa
terutama spiritual.
Seseorang yang memiliki sikap fathanah tidak saja menguasai bidangnya, tetapi
profesional yang didasarkan sikap akhlak seperti akhlak Rasulullah. Seorang yang
fathanah tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kebijaksanaan atau kearifan dalam
Selain itu, sifat fathanah mampu menempatkan dirinya sebagai fokus perhatian
42
Ibid, h.10
45
lalu menjadikan dirinya sebagai figur teladan karena keahlian dan kepribadiannya yang
terdiri dari pertama, fathanah dalam hal manajemen usaha bisnis yang berkaitan dengan
aktivitas pencatatan atau pembukuan secara rapi agar tetap bisa menjaga amanah dan
sifat shiddiqnya.
Kedua, Fathanah dalam hal menangkap selera pembeli yang berkaitan dengan
barang maupun harta. Dalam hal fathanah ini Rasulullah mencontohkan tidak
mengambil untung yang terlalu tinggi dibanding dengan pedagang lainnya. Sehingga
kiat membangun citra yang meliputi: penampilan, pelayanan, persuasi, dan pemuasan.
Dengan demikian, sikap fathanah ini sangat penting bagi pebisnis, karena sikap
4) Amanah / Jujur
Jujur adalah kesamaan antara berita yang disampaikan dengan fakta atau
fenomena yang ada. Di samping itu, juga kejujuran dalam berperilaku dalam usaha
bisnis sesuai dengan yang diperaktikkan Rasulullah. Kejujuran tersebut dapat terlihat
pada Rasulullah yang merupakan seorang guru entrepreneur sukses dan professional.
pelanggannya. Dalam bisnis syariah jujur adalah nilai terpenting dalam transaksi
sebuah bisnis. Pelaku bisnis yang jujur akan menjaga timbangannya, mengatakan baik
46
Dari hubungan jual beli yang didasari oleh kepercayaan di antara penjual dan
pembeli atau antara penyedia dan pengguna jasa. Kepercayaan inilah salahsatu
menjadikan bisnis yang dilakukan sesuai dengan syariah Islam yang merupakan hal
5) Tabligh (Menyampaikan)
Salah satu peranan dari sikap tabligh yang merupakan salah satu sifat akhlaqul
karimah dari Rasulullah yaitu menyampaikan kebenaran melalui suri teladan dan
kecerdasan spiritual bagi setiap usaha bisnis di dalam melakukan seluruh aktivitasnya,
sehingga dapat mengendalikan dan menjauhi segala perbuatan yang melanggar syarish
Islam.
Praktik mal bisnis adalah praktik-praktik bisnis yang tidak terpuji karena
43
Ibid, h.11
47
merugikan pihak lain dan melanggar hukum yang ada. Perilaku yang ada dalam praktik
bisnis mal sangat bertentangan sangat bertentangan dengan nilamillal yang ada dalam
Barang atau jasa yang dijual haruslah halal dan bermanfaat untuk masyarakat.
Barang yang boleh diperjualbelikan adalah suci dari najis, berguna dan halal. Selain itu
bisnis dalam bidang jasa diperbolehkan jika dalam jasa yang diberikan tidak merugikan
orang lain dan sifatnya membantu dalam hal kebaikan. Misalnya usaha bengkel motor
b. Gharar
Jual beli gharar adalah jual beli barang yang masih samar-samar. Gharar adalah
salah satu jual beli yang mengandung unsur penipuan karena dalam akadnya transaksi
yang dilakukan belum jelas. Benda yang dijualbelikan belum jelas wujudnya, misalnya
masa panen.
Gabn adalah harga yang ditetapkan jauh dari rata-rata yang ada baik lebih
rendah atau lebih tinggi. Sedangkan Tadlis adalah penipuan dengan menutupi
kecacatan sebuah barang yang akan dijual saat transaksi terjadi. Penipuan yang
dilakukan seorang penjual dapat merugikan orang lain. Transaksi ini bertentangan
48
dengan syariah Islam karena ini merupakan bentuk ketidakjujuran dalam berbisnis
d. Riba
Riba jual beli yaitu riba fadlal yaitu kelebihan yang diperoleh dalam transaksi
tukar-menukar barang. Riba berkaitan juga dengan penetapan harga barang, jika
penjual menetapkan harga yang sangat tinggi maka tentunya pembeli tidak akan rela
untuk membayar harga barang tersebut. Jadi dalam penentuan harga harus ada
kesepakatan antar penjual dan pembeli yang dilakukan secara baik dan atas dasar suka
sama suka. Penentuan harga seorang penjual harus tetap menghormati pembeli dengan
memberikan sikap toleran dan harga yang wajar. Selain itu juga, riba terjadi pada
meminjam uang di mana menetapkan adanya tambahan dari pinjaman yang diberikan.
e. Ihtikar
Ihtikar atau menimbun barang untuk harapan mendapatkan harga yang tinggi
dengan berharap suatu saat dapat di jual dengan harta lebih tinggi diperbolekan.
Menjual barang dengan harga lebih tinggi saat barang tersebut mengalami kelangkaan
sama saja dengan menzalimi orang lain dengan menahan barang yang dibutuhkan
orang tersebut.
49
Perdagangan tidak terlepas dari melakukan timbangan atau takaran sebaai alat
timbangan ini termasuk dalam penipuan karena mengurangi hak orang lain.
Kecurangan yang dilakukan dengan mengurangi timbangan adalah hal yang tidak jujur
44
Ibid, h. 12-14
50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta serta sifat-
sifat dari suatu fenomena yang diselidiki, yang penekanannya tidak pada pengujian
menjadi tema dalam penelitian dan data-data hasil survey tersebut lalu akan dikenai
rumusan masalah.
B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian ini, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
karena hanya manusia sebagai alat yang dapat berhubungan dengan responden
atau objek lainnya, dan hanya manusialah yang mampu mememahami kaitan
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,2010), Hlm:8
51
kenyataan-kenyataan di lapangan. Oleh karena itu pada waktu pengumpulan data
di lapangan, peneliti berperan serta pada objek penelitian dan mengikuti secara
C. Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Data data
kualitatif berupa profil usaha serta data-data untuk keperluan analisis aspek
pemasaran. Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data dapat
diperoleh.47 Sumber data dalam penelitian digolongkan menjadi data primer dan
1. Data primer
Data primer adalah Data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian
dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambil data langsung pada
subyek sebagai sumber informasi yang dicari. Data yang dikumpulkan langsung dari
kelayakan bisnis ritel di Dalwa Mart. Data tersebut berupa wawancara dengan
pemilik maupun dengan pengelola usaha serta pihak-pihak yang terkait dalam
penelitian ini.
47
Ibid, hlm. 9
52
2. Data sekunder
Data sekunder adalah Data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung
diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Dalam penelitian ini data
sekunder yang digunakan berasal dari sumber, yaitu buku yang berkait dengan
masalah yang diteliti dan sumber lain yang berkaitan dengan judul skripsi yang
dimaksud.48
1. Observasi
Observasi adalah sebuah kegiatan yang terencana dan terfokus untuk melihat
dan mencatat serangkaian perilaku ataupun jalannya sebuah sistem yang memiliki
peneliti, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang diteliti
2. Wawancara
untuk bertukar informasi dan ide, sehingga interview dapat mengetahui hal-hal yang
terkait dengan penelitian secara lebih akurat dan mendalam.49 Wawancara adalah
48
Rony Kountur, Metode Penelitian, (Jakarta, Bumi Aksara,2005). Hlm:42
49
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta,PT Bumi Aksara,2004).
Hlm:56
53
teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan baik lisan
maupun tulisan kepada pihak- pihak yang terkait di Dalwa Mart guna memperoleh
serakan data yang terkumpul, supaya data yang tercecer mudah dipahami dan enak
dinikmati sebagai temuan yang dirasakan orang lain. Dalam melakukan analisis data
diperoleh melalui sumber dan data sekunder. Penelitian ini disebut dengan
penelitian deskriptif kualitatif yang tidak hanya menggambarkan akan tetapi juga
54