A. PENDAHULUAN
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala
yang diakibatkan karena penurunan daya tahan tubuh karena terinfeksi virus hiv.
Berdasarkan analisa situasi di kabupaten Madiun di mana kabupaten madiun saat
ini termasuk dalam 10 besar kasus HIV/AIDS, dimana jumlah yang ditemukan
mencapai 682 kasus, dan 20% nya adalah Ibu rumah tangga dan kebanyakan
kasus di temukan sudah masuk fase AIDS.
Hingga saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus HIV,
pengobatan HIV bertujuan untuk mengurangi resiko penularan HIV, menghambat
perburukan infeksi oportunistik dan meningkatkan kwalitas hidup pengidap HIV.
WHO merekomendasikan untuk memberikan pengetahuan dan persiapan guna
meningkatkan kepatuhan sebelum dimulai terapi ARV. Karena ARV harus di
minum seumur hidup. Pengobatan AIDS bertujuan untuk menurunkan sampai
tidak terdeteksi jumlah virus (viral load) HIV dalam darah.
Perawatan dan dukungan HIV/AIDS harus dilaksanakan dengan pilihan
pendekatan sesuai dengan kebutuhan, yaitu : perawatan berbasis fasilitas
pelayanan kesehatan dan perawatan rumah berbasis masyarakat yang salah satu
bentuk kegiatannya adalah kunjungan rumah.
Dalam melaksanakan kegiatan kunjungan rumah ini,tujuannya adalah
untuk pelacakan kasus HIV/AIDS yang hilang kontak atau DO obat dan follow up
kasus untuk kasus HIV/AIDS yang sudah terpantau. Dalam pelaksanaan kegiatan
inia tetap harus perpedoman pada tujuan, tata nilai, dan budaya yang sudah di
tetapkan yaitu SRD yang mempunyai makna Safety = Selamat yaitu dalam
menjalankan pelayanan selalu mengutamakan keselamatan pasien maupun
keselamatan pemberi pelayanan / petugas. Respect = yaitu sesuai dengan visi
misi puskesmas dan tujuan akreditasi kita dalam menjalankan tugas selalu
bersikap menghargai, menghormati, dan saling toleransi sehingga kita cepat, tepat
dan tanggap terhadap kebutuhan dan harapan konsumen yaitu pasien dan
masyarakat diwilayah puskesmas Saradan. Development = Membangun yaitu
dalam memberikan pelayanan senantiasa meningkatkan profesionalitas petugas
dan membangun diri baik dari sarana maupun prasarana pelayanan. Senyum,
sapa, salam sopan, santun ( 5 S ) adalah indicator perilaku dalam memberi
pelayanan di puskesmas saradan.
B. LATAR BELAKANG
Puskesmas Saradan mempunyai luas wilayah110,23 km2 yang terdiri dari
7 desa, dengan jumlah penduduk 30.352 jiwa. Jumlah penderita HIV/AIDS tahun
2019 adalah 9 kasus. Perawatan dan dukungan HIV/AIDS harus dilaksanakan
dengan pilihan pendekatan sesuai dengan kebutuhan, yaitu : perawatan berbasis
fasilitas pelayanan kesehatan dan perawatan rumah berbasis masyarakat yang
salah satu bentuk kegiatannya adalah kunjungan rumah.
perawatan rumah berbasis masyarakat yang salah satu bentuk
kegiatannya adalah kunjungan rumah yang didalamnya bertujuan untuk follow up
kasus dan pelacakan kasus HIV/AIDS yang hilang kontak atau DO obat,
merupakan bentuk perawatan yang di berikan kepada orang terinfeksi HIV tanpa
infeksi oportunistik, yang bertujuan untuk mencegah infeksi, mengurangi
komplikasi , mengurangi rasa sakit atau tidak nyaman, meningkatkan penerimaan
diri menghadapi situasi dan memahami diagnosis, prognosis pengobatan, serta
meningkatkan kemandirian untuk mencapai hidup yang berkwalitas.
F. SASARAN
Sasaran kegiatan kunjungan rumah untuk follow up adalah penderita HIV-
AIDS di wilayah kerja puskesmas Saradan 100% kunjungan rumah untuk
penemuan kasus baru, atas persetujuan dari ODHA. 50% untuk ODHA lama, atas
persetujuan ODHA.
Ada 9 kasus ODHA diwilayah kerja PKM Saradan hanya 2 ODHA yang
kooperatif di lakukan kunjungan rumah.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
NO KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Membuat Jadwal kunjungan rumah pasien v
HIV/AIDS
Kabupaten Madiun