Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS ISU MANAJEMEN ASN DAN SMART ASN DI UNIT KERJA

Angkatan : : XI
Nama : : Rike Dwi Damayanti
NDH : : 26
NIP : : 199407162022032004
Instansi : Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan

A. Identifikasi Isu

1. Masih Adanya Ketidaksinkronan antara Perencanaan dan Penganggaran di Pusat


Sistem dan Strategi Kesehatan pada Tahun 2022

 Perencanaan merupakan salah satu tahapan penting dalam menyusun rencana


program dan anggaran secara terpadu. Dengan Perencanaan yang baik dapat terwujud
kinerja satuan kerja yang efisien dan meminimalkan terjadinya penyimpangan
administrasi dan duplikasi pekerjaan. Disamping perencanaan, yang tidak kalah penting
adalah penganggaran. Penganggaran adalah suatu rencana yang disusun secara
sistematis untuk mengalokasikan sumber daya dan dijabarkan dalam bentuk angka dan
dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan satuan kerja untuk jangka
waktu tertentu di masa yang akan datang Perancanaan dan penganggaran adalah dua
hal yang harus saling mendukung dan sinkron. Perencanaan dapat terlaksana dengan
baik, apabila didukung oleh kemampuan keuangan yang memadai, dan alokasi
pendanaan yang adil dan merata, serta terukur dengan jelas.  Ini menandakan bahwa
dalam penganggaran, paradigama penilaian kinerja menjadi satu dimensi utama untuk
menilai efisiensi dan efektifitas pengelolaan anggaran publik, termasuk proses
perencanaan anggaran pada tingkat unit kerja yang diberi kewenangan untuk
melakukan alokasi penganggaran. Pedoman Perencanaan dan Penganggaran yang
digunakan saat ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
48 Tahun 2017 tentang Pedoman Perencanaan Dan Penganggaran Bidang Kesehatan

Data dan Fakta

Dalam isu ini data/fakta yang ditemukan, antara lain:


 Proses Koordinasi antar Perencana dan Penyusun anggaran untuk proses perencanaan
dan pelaksanaan anggaran relatif masih lemah sehingga kegiatan yang dibangun jarang
yang sinergis. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Perencana dan
Penyusun anggaran satuan kerja pada tanggal 12 Juli 2022, kurangnya komunikasi
menjadi masalah atas sinkronisasi perencanaan dan penganggaran, percepatan
penggantian informasi yang diterima oleh Perencana sering kali tidak diteruskan ke
Penyusun anggaran sehingga menyebabkan rencana program tidak berjalan baik.
 Pada hasil penelitian revisi anggaran satker Tahun 2022 yang dilakukan Biro
Perencanaan dan Penganggaran ditemukan akun untuk Honor pengelola DIPA dan
SAK/BMN, pos akun ini tidak bisa dialokasikan di Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan
karena sudah di anggarkan di Biro Keuangan dan BMN. Informasi ini tidak diketahui
penyusun anggaran.
 Perencanaan awal pada saat target kegiatan harus sesuai, tetapi pada saat
pelaksanaan kegiatan di lapangan tidak mencapai target yang diharapkan yang
berimbas pada realisasi anggaran.
 Pada kegiatan Sosialisasi Vaksinasi, pada perencanaan target masyarakat yang
divaksin adalah 1000 orang, namun yang datang untuk vaksinasi hanya 200 orang. Ini
akan berdampak pada realisasi anggaran di konsumsi.
Dampak

Dampak yang terjadi apabila isu tidak teselesaikan, antara lain:

 Ketidaksesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan anggaran.


 Realisasi anggaran menjadi lambat

Kondisi yang diinginkan

Sinkronisasi antara perencanaan dan penganggaran, perlu ditingkatkan dengan


dibuatkan panduan dalam perencanaan dan penganggaran di Satuan Kerja. Panduan ini
dapat dijadikan pedoman dalam perencanaan dan penganggaran. Instruksi kerja yang berisi
tahapan dan urutan dalam perencanaan dan penganggaran akan menuntun Perencana dan
Penyusun anggaran dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Keterkaitan dengan Agenda 3

Keterkaitan isu dengan agenda 3, antara lain:

 Manajemen ASN
Kurangnya komunikasi antara pihak perencana dan pihak anggaran sehingga
menagkibatkan ketidaksesuaian perencanaan dan pelaksana anggaran menunjukan belum
diterapkannya Kode Etik ASN terkait memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
 SMART ASN
Ketidaksinkronan perencanaan dan penganggaran dapat diminimalkan seandainya para
pihak dapat menggunakan media dan platform digital dengan baik seperti penyampain
informasi yang didapatkan dapat diteruskan dengan media WhatsApp, menunjukan
kurangnya penerapan digital culture merupakan kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi
kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Penyimpana data informasi baru juga dapat
disimpan di media penyimpanan online seperti google drive sehingga pihak-pihak yang
membutuhkan dapat mengaksesnya dimana saja dan kapan saja, menunjukan kurangnya
penerapan digital skill merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami,
dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Masih Adanya Kesalahan dalam Pengisian dan Penyusunan RAB Pada Satuan Kerja
Sehingga Perlu Dilakukan Perbaikan Saat Melakukan Penyusunan Anggaran pada
Tahun 2022

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga atau yang biasa disebut
RKA-KL yang tertuang dalam PMK Nomor: 104/PMK.02/2010 merupakan dokumen
perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu K/L dan sebagai
penjabaran dari Renja K/L yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran
yang diperlukan untuk melaksanakannya. Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan (PSSK)
sebagai Satuan Kerja (Satker) di Kementerian Kesehatan diwajibkan melakukan
penyusunan Anggaran berupa RKA-KL. Adapun dalam penyusunannya PSSK harus
mengetahui dasar dari Alokasi Anggaran Satker, kegiatan yang akan dilaksanakan beserta
output kegiatan yang dihasilkan. Dalam penyusunan RKA-KL, PSSK telah menggunakan
Aplikasi SAKTI yaitu Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi yaitu aplikasi yang
digunakan untuk mendukung pelaksanaan sistem perbendaharaan dan penganggaran
negara pada instansi pemerintah meliputi antara lain modul penganggaran, modul
komitmen, modul pembayaran, modul bendahara, modul persediaan, modul aset tetap,
modul piutang, serta modul akuntansi dan pelaporan. Aplikasi SAKTI ini dalam
pengoperasiannya dapat dilakukan secara online sehingga memudahkan bagi operator/user
untuk dapat melakukan olah data Anggaran RKA-KL PSSK kapanpun dan dimanapun.
Permasalahan yang sering timbul dalam proses penyusunannya adalah sering terjadi
kesalahan dalam mengisi RAB satuan kerja di format yang telah disediakan.

Data dan Fakta

Dalam isu ini data/fakta yang ditemukan, antara lain:


 Dalam proses penyusunan RKA KL masih sering terjadi kesalahan dalam mengisi RAB
di format yang telah disediakan
 Tidak terakumulasinya rincian biaya yang dikeluarkan dengan masing-masing akun
belanja yang disediakan, dikarenakan pengisian RAB masih banyak kesalahan dan
masih manual belum menggunakan formula Excel.
 Adanya selisih kurang jumlah sub komponen kegiatan Konsolidasi sebesar
Rp28.500.000 dikarenaka perhitungan yang tidak dimasukan kedalam formula Excel.
Dampak
Dampak yang terjadi apabila isu tidak teselesaikan, antara lain:
 Pihak yang menyusun anggaran memiliki resiko kesalahan dalam proses pengisian RKA
KL.
 Proses penyusunan anggaran di Satuan Kerja memakan waktu yang lebih lama
daripada seharusnya.

Kondisi yang diharapkan

Berkurangnya Kesalahan dalam Pengisian dan Penyusunan RAB Pada Satuan Kerja.
Agar dapat meminimalisir resiko kesalahan serta memudahkan pegawai dalam menyusun
RAB, penyusunan rekapitulasi perhitungan akun belanja dapat menggunakan formula di
aplikasi Excel sehingga memudahkan penyusun anggaran dan operator SAKTI dalam
melakukan proses penyusunan anggaran, rekapitulasi akun belanja unit secara tepat dan
cepat, validasi nilai akun pagu anggaran unit dengan pagu anggaran yang diberikan dan
analisa data dengan mudah.

Keterkaitan dengan Agenda 3

Keterkaitan isu dengan agenda 3, antara lain:

 Manajemen ASN
Masih sering terjadi kesalahan dalam mengisi RAB satuan kerja oleh Perencana dan
Penyusun program anggara di format yang telah disediakan menunjukan bahwa dirinya
tidak cermat dalam bekerja dan menjadikan proses penyusunan anggara tidak efisien
karena akan memakan tenaga dan waktu yang lebih dari seharusnya. Kesalahan dalam
mengisi RAB satuan kerja menunjukkan belum diterapkannya kode etik ASN terkait
melaksanakan tugasnya dengan cermat dan efisien. Selain itu ditemukan juga
pelanggaran terhadap poin menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien.

 SMART ASN
Kurangnya pemanfaat teknologi pengolahan data dalam melakukan rekapitulasi
perhitungan akun belanja, menunjukan kurangnya penerapan digital skill yang merupakan
kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras
dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

3. Masih Rendahnya Realisasi Anggaran Satuan Kerja Tahun 2022

Realisasi Anggaran adalah kegiatan pelaksanaan anggaran yang meliputi kegiatan analisis
serta evaluasi pelaksanaan anggaran (budget). Tujuan realisasi anggaran adalah untuk
memberikan feedback serta follow up agar di periode-periode berikutnya lebih baik lagi.
IKPA adalah indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku BUN untuk
mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga.
Pelaksanaan IKPA diatur dalam Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2021 tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian
Negara/Lembaga.

Data dan Fakta

 Nilai Kinerja Anggaran (NKA) Kementerian Kesehatan per 24 Juni tahun 2022 sebesar
14,72 (sangat kurang) hal ini menunjukan bahwa capaian kinerja satuan kerja di
Kementerian Kesehatan sangat kurang dimana kinerja anggaran dianggap baik jika
diatas nilai 90.
 Kondisi saat ini satker dalam proses peralihan SOTK (Struktur Organisasi dan Tata
Kerja) baru dari PADK (Pusat Analisis Determinan Kesehatan) ke Pusat Sistem dan
Strategi Kesehatan. Hal ini dijelaskan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)
Nomor 5 tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

Dampak

 Penyerapan anggaran pada satuan kerja masih rendah.


 Menurunnya nilai IKPA (Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran) Satuan Kerja.
 Anggaran yang diberikan ke Satuan Kerja sebagian akan diblokir oleh KPPN.

Kondisi yang diharapkan

Tercapainya target relalisasi anggaran. Karena satuan kerja masih dalam proses
peralihan SOTK diharapkan setelah SOTK disahkan, Perencanaan dan Penganggaran
membuat program dan kegiatan yang sesuai dengan SOTK yang baru, keberlangsungan
kegiatan dan penyerapan anggarannya harus terus diperhatikan dan dimonitoring agar
kinerja anggaran satuan kerja baik sehingga meningkatkan nilai IKPA satuan kerja.

Keterkaitan dengan Agenda 3

 Manajemen ASN
Penyerapan anggaran yang kurang baik sehingga menurunnya nilai IKPA menunjukkan
belum diterapkannya kode etik ASN terkait melaksanakan tugasnya dengan cermat dan
efisien.

 SMART ASN
IKPA yang digunakan sebagai alat monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
anggaran yang disediakan oleh Ditjen Perbendaharaan yang terintegrasi pada Online
Monitoring (OM ) SPAN yang dijadikan ukuran dan mencerminkan kinerja satuan kerja atas
kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan anggaran, kepatuhan terhadap regulasi,
efektifitas pelaksanaan kegiatan serta efisiensi pelaksanaan anggaran menunjukan digital
skill merupakan bentuk kemampuan pegawai mengetahui, memahami, dan menggun
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam mendukung kegitan
kerjanya.

B. Penetapan Core Isu


Setelah memahami isu kritikal tersebut, dilakukan penapisan isu dengan menggunakan
metode USG. Dalam penilaian dengan metode USG, setiap isu akan diurutkan
berdasarkan besarnya masalah. Masalah yang paling besar akan mendapatkan nilai 5, dan
masalah-masalah selanjutnya akan mendapatkan nilai yang lebih kecil. Total nilai dari tiap
kategori (Urgency, Seriousness, dan Growth) akan dikalikan untuk mendapatkan nilai akhir
yang menjadi dasar pemilihan isu prioritas.

Tabel 1. Seleksi isu menggunakan metode USG.

No Isu U S G Total Prioritas


1 Masih Adanya Ketidaksinkronan antara 5 5 4 14 1
Perencana dan Penganggaran di Satuan Kerja
pada tahun 2022

2 Masih Adanya Kesalahan dalam Pengisian dan 4 4 5 13 2


Penyusunan RAB Pada Satuan Kerja Sehingga
Perlu Dilakukan Perbaikan Saat Melakukan
Penyusunan Anggaran pada Tahun 2022
3 Masih Rendahnya Realisasi Anggaran Satuan 3 3 3 9 3
Kerja tahun 2022
Dalam penilaian dari segi urgency, isu pertama mendapatkan 5 poin, isu kedua
mendapat 3 poin, dan isu ketiga mendapat 4 poin. Isu pertama mendapat 5 poin
dikarenakan sering didapatkannya ketidaksinkronan antara perencanaan dan pengangaran
dan menbutuhkan penyelesaian yang segera, dengan sinkronnya perencanaan dan
penganggaran akan mendukung proses berjalannya program dan kegiatan dengan baik,
revisi anggaran pun dapat diminimalkan. Sedangkan isu kedua mendapat 4 poin karena
RAB merupakan perkiraan perhitungan atas banyaknya biaya yang diperlukan untuk
bahan, alat dan upah serta biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan
suatu pekerjaanp. Kemudian isu ketiga mendapat 3 poin dikarenakan semakin lamanya
peralihan SOTK baru maka perencanaan tidak dapat dilakukan sesuai dengan kegitan dan
program yang diinginkan sehingga pelaksanaan anggaran pun kurang baik.
Dari segi seriousness, isu pertama mendapatkan 5 poin, isu kedua mendapat 4 poin,
dan isu ketiga mendapat 3 poin. Isu pertama mendapat poin tertinggi yaitu 5 dikarenakan
perancanaan dan penganggaran adalah dua hal yang harus saling mendukung dan
sinkron, agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik dan penyerapan anggaran
menjadi baik. Sedangkan isu kedua mendapatkan 4 karena terjadinya kesalahan dalam
penyusunan Rincian Anggaran Biaya (RAB) menyebabkan waktu yang diperlukan untuk
penyusunan anggaran menjadi lebih lama. Dan isu ketiga mendapat 3 poin karena selama
dalam proses peralihan SOTK baru maka realisasi anggaran pun kurang baik dikarenakan
anggaran masih ditahan oleh KPP.
Dari segi growth, isu pertama mendapatkan 4 poin, isu kedua mendapat 5 poin, dan isu
ketiga mendapat 3 poin. Isu pertama mendapat poin tertinggi yaitu 4, karena jika
ketidaksinkrona antara perencanaan dan penganggaran terus terjadi maka pelaksanaan
kegiatan satuan kerja di masa mendatang tidak berjalan dengan baik dan akan berimbas
pada nkinerja satuan kerja. Sedangkan isu kedua mendapat 5 poin, Kesalahan dalam
Menyusun RAB dapat berdampak dalam pelaksanaan kegiatan sehingga mengakibatkan
membengkaknya biaya dan nilai RAB tidak sesuai dengan pelaksanaan. Dan isu ketiga
mendapat 3 poin saja, karena realisasi anggaran dapat dimaksimalkan apabila peralihan
SOTK sudah selesai .
Berdasarkan teknik tapisan menggunakan metode USG tersebut, maka didapatkan isu
yang menjadi prioritas adalah “Masih Adanya Ketidaksinkronan antara Perencanaan
dan Penganggaran di Satuan Kerja pada tahun 2022”.
C. Penyebab Isu
Penentuan penyebab core isu dilakukan berdasarkan kausalitas atau hubungan sebab-
akibat melalui diagram fishbone. Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah
satu metode untuk menganalisa penyebab dari sebuah masalah atau kondisi. Sering juga
diagram ini disebut dengan diagram sebab-akibat atau cause effect diagram. Fishbone
Diagram atau Cause and Effect Diagram ini dipergunakan untuk:

1. Mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan.


2. Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk pemecahaan suatu masalah.
3. Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut.
Berikut adalah diagram fishbone dari isu Masih Adanya Ketidaksinkronan Antara
Perencanaan dan Penganggaran di Satuan Kerja pada tahun 2022.

Environment Material

Koordinasi yang buruk Informasi yang


antaran Perencana dan Masih Adanya
tidak update
Penyusun anggaran Ketidaksinkronan
antara Perencana
dan
Penganggaran di
Kurangnya Satuan Kerja pada
hubungan tahun 2022
komunikasi
antara Man
Belum ada alur kerja yang
perencana dan
mudah dipahami dalam
penyusun
proses perencanaan dan
penganggaran Method anggaran

Gambar 1. Analisi isu dengan menggunakan teknik Fishbone

Setelah dilakukan brainstorming menemukan penyebab isu dengan diagram fishbone


tersebut maka ditetapkan penyebab isu-isu yang mengakibatkan masih adanya
ketidaksinkronan antara Perencana dan Penganggaran di Satuan Kerja pada tahun 2022.

D. Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan analiss isu “Masih Adanya ketidaksinkronan antara Perencana dan


Penganggaran di Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan pada Tahun 2022” maka
didapatkan penyebab-penyebab terjadinya isu tersebut kemudian dipilih satu penyebab
utama yaitu “Belum ada alur kerja yang mudah dipahami dalam proses perencanaan
dan penganggaran di Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan” karena tanpa alur kerja
yang jelas perencana dan penyusun anggaran tidak menghasilkan output yang sejalan
sementara perencanaan dan penganggaran adalah dua hal yang harus mendukung dan
sinkron agar seluruh program dan kegiatan satuan kerja berjalan dengan baik. Maka dari
itu Penulis melakukan brainstorming untuk menentukan gagasan kreatif. Gagasan Kreatif
yang dipilih penulis yaitu “Video Panduan Kerja terkait Perencanaan dan
Penganggaran di Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan”.

Isu Penyebab Gagasan Kegiatan Sumber


Kreatif

Masih adanya Belum ada Pembuatan 1. Melakukan persiapan Inovasi


ketidaksinkronan alur kerja pembuatan video
antara yang mudah Video panduan perencanaan
Perencanaan dipahami Panduan dan pengangggaran
dan dalam proses terkait 2. Menyusun video panduan Inovasi
Penganggaran perencanaan Perencanaan perencanaan dan
di Satuan Kerja dan pengangggaran
dan
pada tahun penganggaran 3. Sosialisasi video panduan Inovasi
2022
Penganggara
perencanaan dan
n di Pusat penganggaran
Sistem dan 4. Melakukan evaluasi Inovasi
Strategi penggunaan video
Kesehatan panduan perencanaan
dan penganggaran

Tabel 2. Seleksi isu menggunakan metode USG.


E. Matriks Rancangan Aktualisasi

Nama Rike Dwi Damayanti

Jabatan Ahli Pertama – Analis Anggaran

Unit Kerja Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan

Identifikasi Isu 1. Masih Adanya Ketidaksinkronan antara Perencanaan dan Penganggaran di Satuan Kerja
pada Tahun 2022
2. Masih Adanya Kesalahan dalam Pengisian dan Penyusunan RAB Pada Satuan Kerja
Sehingga Perlu Dilakukan Perbaikan Saat Melakukan Penyusunan Anggaran pada Tahun
2022
3. Masih Rendahnya Realisasi Anggaran Satuan Kerja Tahun 2022
Isu yang diangkat Masih Adanya Ketidaksinkronan antara Perencanaan dan Penganggaran di Satuan Kerja
pada Tahun 2022

Gagasan Pemecahan Isu Pembuatan Video Panduan terkait Perencanaan dan Penganggaran di Pusat Sistem dan
Strategi Kesehatan

Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu 1. Melakukan persiapan pembuatan video panduan perencanaan dan pengangggaran
2. Menyusun video panduan perencanaan dan pengangggaran
3. Sosialisasi video panduan perencanaan dan penganggaran
4. Melakukan evaluasi penggunaan video panduan perencanaan dan penganggaran
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi dengan Mata Pelatihan Agenda 2
Kegiatan
1. Melakukan 1. Melakukan konsultasi Catatan hasil Saya melakukan diskusi dengan mentor terkait rencana
persiapan dan meminta arahan konsultasi pembuatan video panduan perencanaan dan
pembuatan kepada atasan dan penganggaran yang akan saya lakukan (hal2) yg akan
video panduan pihak terkait mengenai disampaikan…..
perencanaan rencana pembuatan sebagai bentuk (Kolaboratif) terbuka dalam bekerja
dan video panduan sama untuk menghasilkan nilai tambah, Saya bertindak
pengangggaran perencanaan dan proaktif menyampaikan masukan (Adaptif), dengan tetap
penganggaran menghormati dengan menjukkan sikap yang sopan agar
tetap menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan
kondusif agar atasan menerima masukan rencana kegiatan
(Harmonis) membangun lingkungan kerja yang
kondusif. Saya mencatat hasil konsultasi saya membuat
catatan diskusi dengan cermat (Akuntabel) melaksanakan
tugas dengan cermat dan melakukannya dengan lengkap
dan terstruktur menunjukkan kualitas terbaik (Kompeten)
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik, catatan
yang saya buat sebagai bentuk perbaikan tiada henti
rencana kegiatan yang dibuat (Berorientasi Pelayanan)
melakukan perbaikan tiada henti. Tambah loyal
2. Mempelajari referensi Catatan dan hasil Dalam mempelajari metode yang digunakan, saya bersikap
terkait sinkoronisasi telaah referensi proaktif dengan mempelajari referensi baru melalui media
panduan perencanaan sinkronisasi internet (Adaptif) bertindak proaktif, saya juga berdiskusi
dan penganggaran perencanaan dan dengan atasan dan rekan kerja terkait masukan mereka
penganggaran (Kolaboratif) memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi, saya berdiskusi menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan juga benar (Loyal)
memegang teguh ideologi Pancasila dan UUD 1945,
dengan tetap menghormati agar tetap menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif (Harmonis)
membangun lingkungan kerja yang kondusif, saya catat
dengan cermat (Akuntabel) melaksanakan tugas cermat
dan melakukannya dengan kualitas terbaik (Kompeten)
catatan yang saya buat sebagai bentuk perbaikan tiada
henti (Berorientasi Pelayanan).
3. Membuat draf konten Draf konten video Dalam pembuatan draf ini saya melakukannya dengan
video panduan panduan perencanaan cermat, jujur dan penuh tanggung jawab (Akuntabel)
perencanaan dan dan penganggaran serta melakukannya dengan kualitas terbaik saya
penganggaran (Kompeten), pembuatan draf merupakan wujud dari
perbaikan tiada henti (Berorientasi Pelayanan), draf
konten dan alur kerja dibuat untuk membantu dan
mempermudah perencan dan penyusun anggaran
menyinkronkan perencanaan dan penganggaran
(Harmonis) suka menolong orang lain, draf disusun
dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar (Loyal) memegang teguh ideologi Pancasila dan
UUD 1945, Saya menggali kreatifitas dalam melakukan hal
baru pada penyusunan draf ini (Adaptif) mengembangkan
kreatifitas sambil tetap menerima masukan dari para pihak
yang akan menjadi pengguna (Kolaboratif) memberi
kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi.

4. Melakukan diskusi Draft hasil konsultasi Saya melakukan diskusi dengan atasan dan pihak terkait
dan meminta masukan dengan Mentor perencanaan dan panganggaran terkait draf yang telah
atasan serta perencana dibuat (Kolaboratif), saya berdiskusi menggunakan
dan penyusun anggaran Bahasa Indonesia yang baik dan juga benar (Loyal) dan
tentang draf konten bertindak proaktif dalam diskusi (Adaptif) dengan tetap
video panduan menghormati agar tetap menciptakan lingkungan kerja
perencanaan dan yang nyaman dan kondusif (Harmonis) saya membuat
penganggaran. catatan diskusi dengan cermat (Akuntabel) dan dengan
kualitas terbaik saya (Kompeten) catatan digunakan
sebagai masukan demi perbaikan tiada henti
(Berorientasi Pelayanan)
  5. Melakukan perbaikan Draf konten video Saya melakukan revisi atau perbaikan tiada henti pada
draf konten video panduan perencanaan draf (Berorientasi Pelayanan), revisi tersebut dilakukan
panduan perencanaan dan penganggaran dengan cermat (Akuntabel) dan dengan kualitas terbaik
dan penganggaran. setelah perbaikan saya (Kompeten), draf disusun menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar (Loyal) dan saya terus
melakukan inovasi dalam mengembangkan draf tersebut
(Adaptif) dengan meminta pendapat perencana dan
penyusun anggaran (Kolaboratif), saya sangat
menghargai pendapat yang diberikan (Harmonis)

2 Menyusun video 1. Membuat draft Draft scenario video Saya membuat scenario video sesuai dengan draft konten
panduan scenario video panduan perencanaan yang sudah disetujui oleh Mentor (Kolaboratif) Terbuka
perencanaan dan penganggaran dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah,
dan Membuat scenario video sesuai kebutuhan perencana dan
pengangggaran penyusun anggaran (Harmonis) suka menolong orang
lain, membuat scenario video panduan perencanaan dan
penganggaran sebagai bentuk invoasi layanan
(Berorientasi Pelayanan) memenuhi kebutuhan
masyarakat.

2. mendiskusikan draft Draft scenario video


scenario video dengan yang sudah disetujui
atasan Mentor
3. melakukan rekaman Dokumen video
video panduan panduan perencanaan
perencanaan dan dan penganggaran
penganggaran
4. Melakukan editing Dokumen video
video panduan panduan setelah
perencanaan dan editing
penganggaran

5. Melakukan uji coba Laporan hasil uji coba


penyampaian video
6. Revisi video panduan vBdeo panduan yang
setelah masukan uji telah dilakukan revisi
coba

7. Laporan hasil uji coba


Membuat laporan hasil
uji coba penyampaian
video pada atasan

3 Sosialisasi video 1. Membuat bahan Bahan tayang materi


panduan tayang sosialisasi video sosialisasi
perencanaan panduan perencanaan
dan dan penganggaran
penganggaran

2. Melakukan upload
video panduan
perencanaan dan
penganggaran di
Youtube
3. Membuat dan Undangan sosialisasi
meminta persetujuan
undangan sosialisasi
video panduan
perencanaan dan
penganggaran di satuan
kerja

4. Mengirimkan Screen capture


undangan pelaksanaan Undangan yang
sosialisasi penerapan sudah disebarkan di
video panduan WA Group
perencanaan dan
penganggaran di satuan
kerja

5. Mendampingi atasan Screenshoot kegiatan


dalam kegiatan sosialisasi
sosialisasi penggunaan
video panduan
perencanaan dan
penganggaran
6. Membuat laporan Laporan Sosialisasi
sosialisasi

4. Melakukan 1. Membuat Instrumen Lembar Google Form


evaluasi evaluasi melalui google
penggunaan form dan daftar tilik
video panduan keseuaian panduan dan
perencanaan hasil untuk Perencana
dan dan Penyusun Anggaran
penganggaran satker Pusat Sistem dan
Strategi Kesehatan.

2. Menyebarkan google Kuisioner yang telah


form dan melakukan diisi
observasi survei online
terkait penerapan video
panduan perencanaan
dan penganggaran
3. Mengolah data hasil Dokumen hasil
survei dan observasi evaluasi
terkait penerapan video
panduan perencanaan
dan penganggaran

4. Melaporkan pada Laporan evaluasi


atasan tentang hasil
evaluasi penerapan
video panduan
perencanaan dan
penganggaran

Anda mungkin juga menyukai