Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT

OLEH :

JUWIATI
P2MK210104016

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rumah Sakit
B. Tugas Dan Fungsi Rumah Sakit
C. Jenis-Jenis Rumah Sakit Di Indonesia
D. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Di Indonesia
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan
kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan
teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (Depkes RI, 2009).
Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan rujukan
pelayanan kesehatan dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi pasien (Depkes RI, 2004). Peran Rumah Sakit
merupakan hal yang urgen, maka dari itu mengenal Rumah Sakit tidak saja dilihat dari
banyaknya pasien, namun lebih kepada manfaat dan peran serta fungsinya.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Rumah Sakit?


2. Apa saja tugas dan fungsi Rumah Sakit?
3. Apa saja jenis-jenis Rumah Sakit di Indonesia?
4. Jelaskan struktur organisasi Rumah Sakit Umum di Indonesia?

C. Tujuan
E. Untuk mengetahui pengertian Rumah Sakit.
F. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Rumah Sakit.
G. Untuk mengetahui jenis-jenis Rumah Sakit di Indonesia.
H. Untuk mengetahui struktur organisasi Rumah Sakit Umum di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rumah Sakit


Rumah sakit adalah lembaga pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga
ahli kesehatan lainnya.
Menurut  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
340/MENKES/PER/III/2010 Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Sedangkan pengertian rumah sakit
menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, dinyatakan bahwa Rumah sakit
merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang
sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang
dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari
suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif)
kepada masyarakat.
Dari pengertian diatas, rumah sakit melakukan beberapa jenis pelayanan diantaranya
pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan, pelayanan
rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan kesehatan, sebagai tempat pendidikan dan atau
pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan
teknologi bidang kesehatan serta untuk menghindari risiko dan gangguan kesehatan
sebagaimana yang dimaksud, sehingga perlu adanya penyelenggaan kesehatan
lingkungan rumah sakit sesuai dengan persyaratan kesehatan.
Tujuan Rumah Sakit menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 tahun
2009 tentang rumah sakit adalah:
1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan
rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit.
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit.
4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia
rumah sakit, dan Rumah Sakit.

B. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang


bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan
pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.
1. Tugas Rumah Sakit
Adapun tugas rumah sakit dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 159/KMENKES/Per/II/1988, adalah melaksanakan pelayanan
Kesehatan dengan mengutamakan kegiatan penyembuhan dan pemulihan keadaan
cacat badan dan jiwa yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya peningkatan
(promotif) dan pencegahan (preventif) serta melaksanakan upayan rujukan.
Tugas rumah sakit sebagai institusi pelayanan Kesehatan adalah memberikan
pelayanan Kesehatan yang bermutu, dan bertanggung jawab terhadap masyarakat
terutama di wilayah cakupannya. Sedangkan Berdasarkan UU RI nomor 44 tahun
2009 pasal 3 tentang rumah sakit, rumah sakit mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Oleh karena itu, produk utama
rumah sakit adalah pelayanan medis. (Sari, Irine Diana, 2010).
2. Fungsi Rumah Sakit
Rumah sakit juga memiliki fungsi dalam pelaksanaannya, fungsi Rumah sakit
dilihat dari UU No. 44/2009, memiliki fungsi antara lain:
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan Kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan Kesehatan perorangan melalui pelayanan
Kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
d. Penyelenggraan penelitian dan pengembangan serta penampiasan teknologi
bidang Kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan Kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang Kesehatan.
Untuk menyelenggarakan fungsinya maka, rumah sakit menyelenggarakan kegiatan :
a. Pelayanan medis.
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan.
c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis.
d. Pelayanan Kesehatan kemasyarakatan dan rujukan.
e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan.
f. Administrasi umum dan keuangan.

C. Jenis-Jenis Rumah Sakit Di Indonesia

Di Indonesia dikenal tiga jenis RS sesuai dengan kepemilikan, jenis pelayanan dan
kelasnya. Berdasarkan kepemilikannya, dibedakan tiga macam RS yaitu RS Pemerintah
(RS Pusat, RS Propinsi, RS Kabupaten), RS BUMN/ABRI, dan RS Swasta yang
menggunakan dana investasi dari sumbar dalam negeri (PMDN) dan sumber luar negeri
(PMA). Jenis RS yang kedua adalah RS Umum, RS Jiwa, RS Khusus (mata, paru, kusta,
rehabilitasi, jantung, kanker, dsb). Jenis RS yang ketiga adalah RS kelas A, kelas B
(pendidikan dan nonpendidikan), RS kelas C dan RS kelas D (Kepmenkes No.51
Menkes/SK/II/1979). Pemerintah sudah meningkatkan status semua RS Kabupaten
menjadi kelas C.

Kelas RS juga dibedakan berdasarkan jenis pelayanan yang tersedia. Pada RS kelas
A tersedia pelayanan spesialistik yang luas termasuk spesialistik. RS kelas B mempunyai
pelayanan minimal sebelas spesialistik dan subspesialistik terdaftar. RS kelas C
mempunyai minimal empat spesialistik dasar (bedah, penyakit dalam, kebidanan, dan
anak). Di RS kelas D hanya terdapat pelayanan medis dasar.

Keputusan Menteri Kesehatan No.134 Menkes/SK/IV/78 Th.1978 tentang susunan


organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum di Indonesia antara lain :
1. Pasal 1 : Rumah Sakit Umum adalah organisasi di lingkungan Departemen
Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dirjen
Yan Medik.
2. Pasal 2 : Rumah Sakit Umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
kesehatan (caring) dan penyembuhan (curing) penderita serta pemulihan keadaan
cacat badan dan jiwa (rehabilitation).
3. Pasal 3 : Untuk menyelenggarakan tugas tersebut RS mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan usaha pelayanan medik
b. Melaksanakan usaha rehabilitasi medik
c. Usaha pencegahan komplikasi penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan
d. Melaksanakan usaha perawatan
e. Melaksanakan usaha pendidikan dan latihan medis dan paramedis
f. Melaksanakan sistem rujukan 7. Sebagai tempat penelitian
4. Pasal 4 :
a. RS Umum yang dimaksud dalam keputusan ini adalah RS kelas A, kelas B,
kelas C.
b. RS Umum kelas A adalah RSU yang melaksanakan pelayanan kesehatan yang
spesialistik dan subspesialistik yang luas
c. RS Umum kelas B adalah RSU yang melaksanakan pelayanan kesehatan
spesialistik yang luas.
d. RS Umum kelas C adalah RSU yang melaksanakan pelayanan kesehatan
spesialistik paling sedikit empat spesialis dasar yaitu: Penyakit Dalam,
Penyakit Bedah, Penyakit Kebidanan/Kandungan, dan Kesehatan Anak.

D. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Di Indonesia

Untuk Rumah Sakit Umum kelas A, susunan organisasinya diatur sesuai dengan SK
Menkes No. 543/VI/1994 adalah sebagai berikut.
1. Direktur
2. Wakil Direktur yang terdiri dari:
a. Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan
b. Wadir Penunjang Medik dan Instalasi
c. Wadir Umum dan Keuangan
d. Wadir komite Medik
Tiap-tiap Wadir diberikan tanggung jawab dan wewenang mengatur beberapa
bidang/bagian pelayanan dan keperawatan serta instalasi. Instalasi RS diberikan tugas
untuk menyiapkan fasilitas agar pelayanan medik dan keperawatan dapat terlaksana
dengan baik. Instalasi RS dipimpin oleh seorang kepala yang diberikan jabatan non
struktural. Beberapa jenis instalasi RS yang ada pada RS kelas A adalah instalasi rawat
jalan, rawat darurat, rawat inap, rawat intensif, bedah sentral, farmasi, patologi klinik,
patologi anatomi, gizi, laboratorium, perpustakaan, pemeliharaan sarana rumah sakit
(PSRS), pemulasaran jenazah, sterilisasi sentral, pengamanan dan ketertiban lingkungan,
dan binatu.
Komite Medik (KM) juga diberikan jabatan nonstruktural yang fungsinya
menghimpun anggota yang terdiri dari para kepala Staf Medik Fungsional (SMF). KM
diberikan dua tugas utama yaitu menyusun standar pelayanan mediks dan memberikan
pertimbangan kepada direktur dalam hal:
1. Pembinaan, pengawasan dan penelitian mutu palayanan medis, hak-hak klinis
khusus lepada SMF, program pelayanan medis, pendidikan dan pelatihan
(diklat), serta penelitian dan pengembangan (litbang).
2. Pembinaan tenaga medis dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan etika
profesi.
Semua kepala SMF diangkat oleh Dirjen Yan. Medik Depkes RI berdasarkan
usulan dari Direktur RS. Dengan mengkaji struktur organisasi dan tugas-tugas pokok RS,
dapat dibayangkan bahwa manajemen sebuah RS hampir mirip dengan manajemen hotel.
Yang berbeda, tujuan mereka yang berkunjung dan jenis pelayanannya. Masyarakat yang
berkunjung ke RS bertujuan untuk memperoleh pelayanan medis karena kejadian sakit
yang dideritanya, sedangkan mereka yang berkunjung ke hotel adalah untuk bersenag-
senang.
Pembentukan KM di RS sangat diperlukan untuk membantu tugas-tugas direktur
RS dalam menjaga mutu dan etika pelayanan RS. KM dibentuk berdasarkan SK Dirjen
Yan. Medik Depkes RI sesuai dengan usul Direktur RS. Masa kerja Wadir KM adalah
tiga tahun. Di bawah Wadir KM terdapat panitia infeksi nasokomial, panitia rekam medis,
farmasi da terapi, audit medik, dan etika.
SMF yang menggantikan UPF ( Unit Pelaksanaan Fungsional) terdiri dari dokter
umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter subspesialis. Mereka mempunyai tugas
pokok menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan, pencegahan penyakit,
peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan, pelatihan dan penelitian
pengembangan pelayanan medis. Untuk RS kelas A jumlah SMF yang dimiliki minimal
15 buah yakni (1) Bedah (2) Kesehatan Anak (3) Kebidanan dan Penyakit Kandungan (4)
Penyakit Dalam (5) Penyakit Saraf (6) Penyakit Kulit dan Kelamin (7) THT (8) Gigi dan
Mulut (9) Mata (10) Radiologi (11) Patologi Klinik (12) Patologi Anatomi (13)
Kedokteran Kehakiman (14) Rehabilitasi Medik (15) Anestesi. Masing-masing Wadir
juga dilengkapi sekretariat khusus dan bidang-bidang yang dibagi lagi menjadi subbagian
dan seksi ( sesuai dengan SK Menkes No. 134). Susunan RSU kelas B hampir sama
dengan kelas A. Bedanya hanya terletak pada jumlah dan jenis-jenis masing-masing
SMF. Untuk RSU kelasB tidak ada subspesialisasinya.
Susunan organisasi RS kelas C dan D lebih sederhana jika dibandingkan dengan
kelas A dab B. Di sini tidak ada wakil direktur, tetapi dilengkapi dengan staf khusus yang
mengurus administrasi. Kondisi ini berpengaruh pada jenis pelayanan medis dan jumlah
staf profesional (medis dan paramedis) yang dipekerjakan pada tiap-tiap RS ini. Secara
umum, jenis kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan juga akan ikut menentukan
peningkatan kelas sebuah RS di suatu wilayah, terutama yang berlokasi di ibu kota
provinsi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Rumah sakit adalah lembaga pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli
kesehatan lainnya.
2. Tugas rumah sakit sebagai institusi pelayanan Kesehatan adalah memberikan
pelayanan Kesehatan yang bermutu, dan bertanggung jawab terhadap masyarakat
terutama di wilayah cakupannya. Sedangkan fungsi rumah sakit adalah
menyelenggrakan pelayanan spesialistik atau medik sekunder dan pelayanan
subspesialistik atau medik tersier.
3. Berdasarkan kepemilikannya, dibedakan tiga macam RS yaitu RS Pemerintah (RS
Pusat, RS Propinsi, RS Kabupaten), RS BUMN/ABRI, dan RS Swasta yang
menggunakan dana investasi dari sumbar dalam negeri (PMDN) dan sumber luar
negeri (PMA).
4. Rumah Sakit Umum kelas A, susunan organisasinya diatur sesuai dengan SK Menkes
No. 543/VI/1994.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2010). Peraturan Menkes RI Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tentang


Klasifikasi Rumah Sakit.

https://rspkriopanting.bangkaselatankab.go.id/profile/detail/179-definisi-tugas-dan-fungsi

http://repository.ump.ac.id/9252/3/Satria%20AL%20Ghifari%20BAB%20II.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit

Muninjaya, Gde AA, Manajemen Kesehatan,ed.2. Jakarta : EGC, 2004

Notoatmojo, Soekidjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta, 1997

Anda mungkin juga menyukai