Anda di halaman 1dari 4

Jawaban:

Pengelolaan K3 di perusahaan tempat saya bekerja untuk sistem manajemen keselamatan


dan Kesehatannya menggunakan ISO 45001. Namun belum 100% sesuai dengan regulasi
yang ditetapkan atau penerapannya yang kurang

Alasan:
Alasannya, hal ini terjadi karena penyusunan sistem maupun pengelolaannya tidak
melibatkan penuh pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal perusahaan.
Sehingga penyusunan sistem K3 serta pengelolaannya menjadi satu hal yang terkesan tidak
lebih dari pemenuhan kewajiban perusahaan saja, atau lebih tepatnya sasaran
penerapannya kurang berjalan dengan baik

Aspek K3:
1. Keselamatan Kerja
- Program Keselamatan Kerja belum tersusun dengan baik karena cenderung
didasarkan pada kebijakan perusahaan saja tanpa mempertimbangkan dasar-dasar
lainnya seperti hasil manajemen resiko, evaluasi kinerja, ketersediaan sumber daya
dan lainnya.
- Belum terbentuknya tim tanggap darurat sehingga tidak mampu mengantisipasi
kemungkinan dampak resiko kecelakaan kerja
- Belum terdokumentasi dengan baik setiap kejadian berbahaya sehingga tidak ada
bahan evaluasi untuk antisipasi kemungkinan tejadinya kembali kejadian berbahaya
- Belum tersusun dengan baiknya Instruksi kerja sehingga pekejaan cenderung
dijalankan sesuai dengan kebiasaan rutin yang diterapkan ditempat kerja. Hal ini
terjadi karena tidak adanya tim yang dibentuk untuk menyusun instruksi kerja.
Dengan adanya hal-hal diatas, maka administrasi keselamatan kerja di perusahaan
tempat saya bekerja belum terpenuhi.

2. Kesehatan Kerja
Pelaksanaan general check-up untuk karyawan belum terlaksana rutin dan tidak
terjadwal hal ini berdampak pada tidak mampunya mendiagnosa apakah suatu penyakit
yang dialami pekerja ditimbulkan akibat aktivitas kerja.
3. Lingkungan Kerja
a. Belum adanya petugas menunjuk petugas industrial hygiene
b. Belum maksimalnya IBPR karena baru tersusun pada unit-unit kerja tertentu saja
terutama unit kerja yang paling rentan terhadap kecelakaan kerja dan tidak adanya
peninjauan kembali terhadap pelaksanaan IBPR.
c. Belum adanya rekayasa enginering berupa substitusi maupun eliminasi terhadap
sumber panas di area kerja pengolahan dan pemurnian.

4. Sistem Manajemen K3
Untuk sistem manajemen K3 baru terbentuk yang mengacu pada ISO 45001 yang
diimplementasikan pada januari 2021.
Jawaban:
Pengelolaan K3 di perusahaan tempat saya bekerja untuk sistem manajemen keselamatan dan
Kesehatannya menggunakan ISO 45001. Namun belum 100% sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan atau penerapannya yang kurang pada aspek terlibat.
Alasannya, hal ini terjadi karena penyusunan sistem maupun pengelolaannya tidak melibatkan
penuh pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal perusahaan. Sehingga penyusunan
sistem K3 serta pengelolaannya menjadi satu hal yang terkesan tidak lebih dari pemenuhan
kewajiban perusahaan saja, atau lebih tepatnya sasaran penerapannya kurang berjalan dengan
baik.

ASPEK K3:
1. KESELAMATAN KERJA

 Pada manajemen resiko sudah dilakukan komunikasi dan konsultasi namun tidak sampai
kepada pihak utama yang berkepentingan atau personel yang terlibat langsung pada area
kerjanya untuk keselamatan kerjanya.
 Program Keselamatan Kerja belum tersusun dengan baik karena cenderung didasarkan pada
kebijakan perusahaan saja tanpa mempertimbangkan dasar-dasar lainnya seperti hasil
manajemen resiko, evaluasi kinerja, ketersediaan sumber daya dan lainnya
 Untuk sertifikasi dan pelatihan personel sudah banyak dilakukan namun
penempatannya belum sesuai dengan job desk personel.
 Kampanye K3 sudah diterapkan di perusahaan kami dengan baik seperti kampanye
pada bulan K3
 Belum tersusun dengan baiknya Instruksi kerja sehingga pekejaan cenderung
dijalankan sesuai dengan kebiasaan rutin yang diterapkan ditempat kerja. Hal ini
terjadi karena tidak adanya tim yang dibentuk untuk menyusun instruksi kerja.
 Belum terbentuknya tim tanggap darurat sehingga belum mampu mengantisipasi
kemungkinan dampak resiko kecelakaan kerja untuk personil di lapangan
 Inspeksi sudah dilakukan pada area kerja tertentu yang dianggap resiko kecelakaan
kerja atau area berbahaya di smelter
 Belum terdokumentasi dengan baik setiap kejadian berbahaya sehingga tidak ada
bahan evaluasi untuk antisipasi kemungkinan tejadinya kembali kejadian berbahaya

2. KESEHATAN KERJA
Pada pelaksanaan general check-up untuk karyawan/personel sudah terlaksana namun belum
terlaksana secara rutin dan tidak terjadwal hal ini akan berdampak pada tidak mampunya
mendiagnosa apakah suatu penyakit yang dialami pekerja atau personel ditimbulkan akibat
aktivitas kerja yang bisa berdampak pada produktifitas pekerjaan.

3. LINGKUNGAN KERJA

 Belum adanya petugas menunjuk petugas industrial hygiene


 Belum maksimalnya IBPR karena baru tersusun pada unit-unit kerja tertentu saja
terutama unit kerja yang paling rentan terhadap kecelakaan kerja dan tidak adanya
peninjauan kembali terhadap pelaksanaan IBPR

4. SISTEM MANAJEMEN K3
Untuk sistem manajemen K3 baru terbentuk yang mengacu pada ISO 45001 yang
diimplementasikan pada januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai