Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
MUHAMMAD KHULAIFI ALFIAN
NPM 17640067
I. Latar Belakang
Luas lantai bangunan untuk pelataran parkir yang tersedia pada Rumah
Sakit Umum Ceria Kandangan sudah mencukupi dan kapasitas ruang parkirnya
juga sudah mencukupi namun kenyataan yang ada saat ini, keadaan dari areal
parkir yang tersedia tidak digunakan sebagaimana mestinya. Pegawai/staf dan
pengunjung banyak yang memarkir kendaraannya secara bebas, baik di dalam
maupun di luar pekarangan gedung sehingga pelataran parkirnya kurang efisien
dan mobil yang menggunakan badan jalan sebagai tempat parkir akan
memperkecil kapasitas jalan karena sebagian besar lebar jalan digunakan sebagai
tempat parkir. Melihat alasan seperti itu, maka diperlukan suatu studi tentang
tinjauan kapasitas parkir pada Rumah Sakit Umum Ceria Kandangan Hulu Sungai
Selatan.
1 Berapa kebutuhan ruang parkir yang harus disediakan pada halaman Rumah
Sakit Umum Ceria Kandangan?
2 Seberapa besar daya tampung kendaraan yang dapat parkir di Rumah Sakit
Umum Ceria Kandangan?
3 Bagaimana bentuk pola sudut parkir yang tepat digunakan pada halaman
gedung Rumah Sakit Ceria Kandangan tersebut?
1. Untuk mendapatkan kebutuhan ruang parkir yang tersedia pada Rumah Sakit
Umum Ceria Kandangan.
2. Menentukan kebutuhan daya tampung kendaraan yang harus disediakan.
3. Menentukan bentuk pola sudut parkir yang tepat digunakan pada pekarangan
Rumah Sakit Umum Ceria Kandangan.
IV. Manfaat Penelitian
2. Dapat mengetahui seberapa besar daya tampung dari ruang parkir yang
tersedia.
3. Dapat mengetahui bentuk pola sudut parkir yang tepat digunakan pada
pekarangan Rumah Sakit Umum Ceria Kandangan.
V. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Tempat yang biasanya paling jelas dan biasanya paling cocok bagi
pengemudi untuk memarkir kendaraannya ialah di tepi jalan. Tetapi parkir seperti
ini mempunyai banyak kerugian. Pertama arus lalu lintas sepanjang jalan menjadi
terhambat yang akhirnya akan menimbulkan kemacetan dan kelambatan pada
seluruh kendaraan. Pada kondisi parkir yang berhimpit akan lebih terlihat
penurunan kelancaran lalu lintasnya. Parkir di jalan juga mengakibatkan
peningkatan jumlah kecelakaan akibat gerakan membuka pintu mobil, tingkah
pengendara sepeda motor yang tak menentu dan pejalan kaki yang muncul
diantara kendaraan parkir. Meskipun terdapat berbagai kerugian, namun parkir
badan jalan masih sangat diperlukan karena banyak tempat (pertokoan, sekolah,
tempat ibadah, dll) tidak mempunyai tempat parkir yang memadai.
5. Gedung parkir
3. Parkir untuk kendaraan beroda tiga, beroda empat atau lebih. (bemo dan
mobil)
Keduanya sengaja dipisahkan agar satu sama lain kegiatan tidak saling
mengganggu.
kondisi perparkiran yang terjadi pada suatu lokasi studi. Beberapa parameter
Dimana :
Ex time = saat kendaraan keluar.
En time = saat kendaraan masuk.
Akumulasi = E i – Ex + X….................................................................................(2)
Keterangan :
VP = Ei + X...........................................................................................................(3)
Dimana:
VP = Volume Parkir
X = kendaraan yang sudah parkir sebelum mulai survei
Dimana:
VP = Volume parkir
Adalah banyaknya kendaraan yang dapat dilayani oleh suatu lahan parkir
selama waktu pelayanan. Untuk itu kapasitas parkir harus diperhitungkan
sedemikian rupa sehingga tidak hanya didasarkan pada volume maksimum pada
kondisi sibuk, namun juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan
keseluruhan perilaku kendaraan baik durasi waktu maupun akumulasi parkir
selama selang waktu tertentu. hal ini sangat penting karena penentuan kapasitas
yang tidakoptimal pada akhirnya akan mengakibatkan perencanaan daerah parkir
yang tidak optimal pula.
Yaitu persentase dari akumulasi jumlah kendaraan pada selang waktu tertentu
dibagi dengan ruang parkir tersedia dikalikan 100.
AKUMULASI PARKIR
IP ¿
KAPASITAS PARKIR
.......................................................................................(5)
5.4 Metode Analisis Kebutuhan Parkir
Pusat Perkantoran
Pelayanan bukan
SRP/100 m2 Luas Lantai 1.5 – 3.5
umun
Pelayanan umum SRP/100 m2 Luas Lantai 1.5 – 3.5
Tabel 2.2: Kebutuhan ruang parkir rumah sakit berdasarkan jumlah tempat
tidur (Pedoman Teknis Penyelenggaran Fasilitas Parkir, 1996).
VI. METODOLOGI PENELITIAN
Tahapan penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi 4 (empat) tahap
yaitu: Tahap identifikasi, penentuan lokasi, tahap pengambilan data, serta tahap
TUJUAN PENELITIAN
STUDI PUSTAKA
Data Sekunder
Jumlah Tenaga Medis
Data Primer Jumlah Dokter
- Pengamatan Lapangan Data Penunjang Lainya
- Geometrik atau Luasan
PENGOLAHAN DATA
DATA
CUKUP? TIDAK
YA
2
2
Pembahasan
Pembahasan Analisis Pembahasan Analisis
AnalisisVolume
Kareteristik Parkir Durasi Parkir
Parkir
SARAN
SELESAI
parkir secara kuantitaif dan kualitatif di rumah sakit umum Ceria Kandangan
sehingga belum memenuhi persyaratan yang ada. Agar arah penelitian menjadi lebih
jelas maka perlu diambil teori yang sesuai dengan lingkup permasalahan dengan cara
mengumpulkan jurnal jurnal atau studi yang mengangkat topik yang sama. Agar
analisis hasil penelitian lebih terarah perlu dirumuskan hipotesa terlebih dahulu.
Setelah didapat daftar Rumah Sakit Umum, Kriteria selanjutnya ditentukan agar
didapat lokasi studi yang mempunyai karakteristik yang sama. Dengan berbagai
pertimbangan maka diambil lokasi studi yang mempunyai Kriteria yang sama yaitu
terletak di pusat kota dan mempunyai tempat parkir tersendiri. Rumah sakit yang
menjadi lokasi studi adalah: Rumah Sakit Umum Ceria Kandangan
Pada tahap yang telah ditentukan, survey untuk pengumpulan data primer
dilakukan dalam kurun waktu yang berdekatan pada seluruh Rumah Sakit yang
ditinjau, pada saat yang bersamaan dilakukan pengumpulan data sekunder melalui
wawancara dengan pihak pengelola Rumah Sakit dan pengelola parkir untuk
mendapatkan informasi tentang fasilitas Rumah Sakit dan perparkiran.
Pengumpulan data merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian karena
data yang diperoleh untuk kepentingan penelitian didapatkan dari pengumpulan data.
Pelaksanaan pengumpulan data dikerjakan berdasarkan populasi dan sampel yang
telah ditetapkan sebelumnya, demikian juga tentang cara dan alat pengukurannya.
Data dapat dikumpulkan dari sumber langsung yang disebut data primer atau data
sekunder yang didapat dari sumber kedua misalnya dari telaah dokumen, laporan
penelitian, papan monografi dan lain lain.
3.5.1. Data yang Dibutuhkan
Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data fasilitas Rumah Sakit
dan fasilitas parkir serta data jumlah kendaraan parkir yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Data primer
Pengumpulan data primer untuk penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data
lapangan yang diperlukan untuk analisis selanjutnya. Adapun data primer yang
dimaksud adalah:
a. Jenis kendaraan
b. Akumulasi parkir
c. Waktu kendaraan masuk dan keluar parkir (durasi).
2. Data sekunder
Data sekunder bersumber dari instansi yang terkait. Data yang diperoleh
adalah:
a. Jumlah dokter
b. Jumlah perawat
c. Jumlah pegawai
d. Jumlah pramedis
e. Kapasitas parkir
3.1.2. Peralatan yang Diperlukan
5. Alat tulis
merupakan hari terpadat dalam seminggu pada rumah sakit yang di survey.
Pengamatan dilakukan selama 10 jam sehari (mulai jam 07.00 -17.00) selama 5
(lima) hari. Dalam pelaksanaanya pengumpulan data dilakukan dalam kurun waktu
yang berdekatan untuk seluruh lokasi Rumah Sakit yang diamati sehingga data
jumlah kendaraan yang parkir diperoleh cukup baik digunakan sebagai sampel
analisis regresi. Data mengenai kendaraan parkir dibagi dalam interval waktu setiap
Setelah semua data yang diperlukan telah diperoleh, dilakukan rekapitulasi data
untuk mengetahui apakah masih ada data yang diperlukan untuk keperluan analisa.
Dari data yang telah didapat berdasarkan masing masing selama 5 hari di
lapangan pada lokasi rumah sakit umum ceria yaitu dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1: Data yang diperoleh dari rumah sakit.
No Parameter Jumlah
1 Dokter 24
2 Paramedis 44
3 Pegawai 207
4 Jumlah Pengunjung 648
Data primer dan data sekunder yang telah terkumpul melalui pengumpulan
data belum mempunyai arti bagi tujuan penelitian karena peneliti belum dapat
menarik kesimpulan apa apa dari data mentah tersebut. Oleh karena itu dilakukan
Durasi parkir, langkah pertama dalam menganalisa durasi parkir adalah dengan
dilakukannya sortir data. Durasi parkir diperoleh dengan menghitung selisih jam
masuk dan jam keluar tersebut. Jumlah kendaraan selanjutnya dikelompokan
berdasarkan durasi parkirnya.Penyajian. data pengelompokan kendaraan berdasarkan
durasi parkirnya ditampilkan dalam bentuk diagram.
N Mar
o Kegiatan et April Mei Juni Juli
1 Pengumumuman Judul
Proposal Skripsi dan X X
SK Pembimbing Skripsi
2 Pengumumuman Judul
Proposal Skripsi dan X X
SK Pembimbing Skripsi
3 Sidang/Seminar
X X
Proposal Skripsi
4 Perbaikan/Revisi
X X
Proposal Skripsi
5 Analisis Perhitungan
atau Kerja Lab untuk
Bab 4 (Hasil dan
Pembahasan) dan Bab 5 X X X X X
(Kesimpulan dan Saran)
dibimbing oleh
Pembimbing 1 dan 2
6 Seminar Hasil/Sidang
X X
Hasil
7 Sidang Skripsi X X
8 Perbaikan/Revisi untuk
X X
Buku Skripsi
9 Penyerahan Buku
X X
Skripsi (Selesai)
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Hirtanto, Teguh dkk. 2006. Analisis Kebutuhan Parkir pada Rumah Sakit Umum
Kelas B di Kota semarang. Jurnal Pilar vol 15 no 1.
Saribudi, Andri. 2008. Analisa Kebutuhan Lahan Parkir Pada RSU Pirngadi Medan.
Skripsi Program Sarjana Universitas Sumatera Utara.
Tumangger, Firdayni, 2013. Analisis Kebutuhan Parkir pada Rumah Sakit Umum
Kelas B di Kota Medan. Skripsi Program Sarjana Universitas Sumatera Utara.
NO PENELITIAN DAN JUDUL HASIL PENELITIAN TAHUN
PENELITIAN TERBIT
1 Mahmugi, Akhmadali, Eti KESIMPULAN 2014
Sulandar(Judul: EVALUASI Setelah melakukan analisis
KEBUTUHAN LAHAN hasil survei yang dilakukan di
PARKIR PADA AREA parkiran Kampus Fisip
PARKIRAN KAMPUS FISIP UAJY, diperoleh beberapa
UNIVERSITAS ATMA JAYA kesimpulan berikut ini: (1)
YOGYAKARTA) Karakteristik parkir mobil
disajikan pada Tabel 11. (2)
Karakteristik Parkir Motor
disajikan pada Tabel 12.
Hasil analisis data kuisioner
menunjukkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
(1) Berdasarkan hasil analisis
data kuisioner di atas, dapat
disimpulkan bahwa tingkat
keamanan parkiran di
Kampus Fisip UAJY masih
baik. (2) Berdasarkan hasil
analisis, dapat disimpulkan
bahwa masalah prilaku
mahasiswa untuk mengikuti
sistem parkir yang diterapkan
di parkiran Kampus Fisip
UAJY masih dikategorikan
cukup baik. (3) Berdasarkan
hasil analisis data,
disimpulkan fasilitas dan
tempat parkir kurang
memadai. Hal ini disebabkan
luasan parkiran tidak
mencukupi untuk
menampung jumlah
kendaraan yang masuk ke
area Kampus Fisip. Dengan
demikian, dapat disimpulkan
bahwa parkiran Kampus Fisip
UAJY memiliki tingkat
keamanan yang cukup baik
dan perilaku mahasiswa yang
masih cukup baik. Akan
tetapi fasilitas dan luasan
parkiran yang kurang
memadai menjadi kendala
utama yang saat ini dialami.
Hal tersebut didukung oleh
hasil analisis kebutuhan lahan
parkir.
2 Amirul (judul :ANALISIS KESIMPULAN 2020
PENATAAN DAN Pelabuhan Sri Tanjung Gelam
KEBUTUHAN RUANG Kabupaten Karimun memiliki
PARKIR PELABUHAN SRI luas area parkir kendaraan
TANJUNG GELAM roda 2 yaitu 500 M2 dengan
KABUPATEN KARIMUN jumlah petak 250 petak,
TAHUN 2018) sedangkan untuk roda 4 yaitu
250 M2 dengan petak 20
petak.Volume kendaraan roda
2 tertinggi yaitu pada hari
Minggu 1.062 kendaraan,
roda 4 hari Minggu yaitu 129
kendaraan.Akumulasi
kendaraan roda 2 terjadi pada
hari Rabu yaitu 440
kendaraan dan roda 4 pada
hari Rabu 20 unit
mobil.Durasi rata-rata parkir
roda 2 yaitu 16,6 menit atau 9
jam untuk roda 4 16,4 menit
yaitu sekitar ±9 jam juga.
Kapasitas parkir roda 2 yaitu
15,06 kendaraan/jam atau 16
unit motor/jam parkir, dan
roda 4 yaitu 1,22
kendaraan/jam atau 2 unit
mobil/jam
parkir.Ketersediaan parkir
roda 2 yaitu sekitar 120
kendaraan, roda 4 yaitu 10
kendaraan.Indeks Parkir roda
2 tertinggi hari Rabu yaitu
176% dan roda 4 yaitu 100%.
Tingkat pergantian parkir
roda 2 yaitu 4,84
kendaraan/petak/jam dan roda
4 yaitu 587
kendaraan/petak/jam.Analisis
kebutuhan parkir pada hari
Minggu roda 2 Satuan Ruang
Parkir yang dibutuhkan 503
dan Satuan Ruang Parkir
tersedia 250 kekurangan 253
Satuan Ruang Parkir , dan
roda 4 pada hari Minggu
Satuan Ruang Parkir yang
dibutuhkan 62 Satuan Ruang
Parkir dan yang tersedia 20
petak, kekurangan 42 Satuan
Ruang Parkir untuk roda 4
(mobil).Berdasarkan hasil
analisis maka didapatkan pola
parkir yang baik untuk
penambahan lahan parkir
Pelabuhan Sri Tanjung Gelam
adalah sebagai
berikut:Dengan mengacu
pada standar pemakaian dan
kebutuhan, serta kondisi
tapak pada ruang parkir
Pelabuhan Sri Tanjung
Gelam, maka yang cocok
untuk kegiatan parkir adalah
dengan parkir menyudut 900
danpola parkir sejajar dan
untuk yang di pinggir atau
dekat pagar menggunakan
pola sudut 300 , 450 , 600
pola parkir serong.Solusi
ruang parkir yang baik
diterapkan saat ini Pelabuhan
Sri Tanjung Gelam yaitu
dengan merapikan kendaraan
yang akan parkir serta
memperjelas jalur kendaraan
yang akan dilalui untuk
masuk dan keluar saat
memarkir kendaraan. Perlu
perbaikan sistem perparkiran
berupa suatu badan khusus
(manajemen) untuk
mengelola sistem parkir yang
ada.
3 Nur Wahidaa, Renni Anggrainib KESIMPULAN 2018
, Muhammad Isyac (judul : Kebutuhan ruang parkir di
PERENCANAAN kawasan ruang terbuka hijau
KEBUTUHAN RUANG dan kawasan perkantoran
PARKIR DI KAWASAN (Taman Sari) sebesar 543
TAMAN SARI KOTA BANDA SRP (348 SRP roda 4 dan
ACEH) 195 SRP roda 2) dengan hasil
desain fasilitas gedung parkir
sebesar 880 SRP (360 SRP
roda 4 dan 520 SRP roda 2).
Surplus sebesar 337 SRP (12
SRP roda 4 dan 325 SRP roda
2)
4 A.A. Jaya Wikrama (judul: Simpulan 2010
ANALISIS KARAKTERISTIK Berdasarkan hasil penelitian
DAN KEBUTUHAN PARKIR yang meliputi pengumpulan
DI PASAR KRENENG) data serta analisis data maka
dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
Karakteristik Parkir 1.
Volume parkir tertinggi
selama 9 jam pengamatan
adalah volume parkir sepeda
motor yang terjadi didalam
Pasar Kreneng sebesar 2768
kendaraan, dengan jumlah
kendaraan rata-rata perjam
adalah 307 kendaraan. 2.
Akumulasi parkir tertinggi
adalah sepeda motor yang
terjadi didalam Pasar
Kreneng, sebesar 473
kendaraan antara jam 05.00-
06.00 Wita. 3. Rata-rata
lamanya parkir tertinggi
adalah rata-rata lamanya
parkir kendaraan ringan yang
terjadi di jalan Kamboja
sebesar 2,340 jam/kendaraan.
4. Kapasitas parkir tertinggi
adalah kapasitas parkir untuk
sepeda motor didalam Pasar
Kreneng sebesar 171 SRP
perjam, dimana jumlah petak
yang tersedia sebanyak 309
dengan rata-rata lama parkir
sebesar 1,811 jam/kendaraan.
5. Indeks parkir tertinggi
adalah indeks parkir sepeda
motor sebesar 3,86 yang
terjadi di jalan Rijasa. 6.
Tingkat pergantian parkir
tertinggi terjadi didalam Pasar
Kreneng untuk sepeda motor
sebesar 0,995 kend/SRP
perjam Kebutuhan Ruang
Parkir a. Kebutuhan Ruang
Parkir di dalam Pasar
Kreneng • Jumlah petak
parkir sepeda motor yang
dibutuhkan untuk kondisi saat
ini sebanyak 618 petak,
sedangkan jumlah petak
parkir yang tersedia sebanyak
309 petak. • Jumlah petak
parkir kendaraan ringan yang
dibutuhkan untuk kondisi saat
ini sebanyak 67 petak,
sedangkan jumlah petak
parkir yang tersedia sebanyak
66 petak. b. Kebutuhan
Ruang Parkir di jalan
Kamboja .170 • Jumlah petak
parkir kendaraan ringan yang
dibutuhkan untuk kondisi saat
ini sebanyak 41 petak,
sedangkan jumlah petak
parkir yang tersedia sebanyak
20 petak. c. Kebutuhan
Ruang Parkir di jalan Rampai
• Jumlah petak parkir sepeda
motor yang dibutuhkan untuk
kondisi saat ini sebanyak 82
petak, sedangkan jumlah
petak parkir yang tersedia
sebanyak 59 petak. • Jumlah
petak parkir kendaraan ringan
yang dibutuhkan untuk
kondisi saat ini sebanyak 42,
sedangkan jumlah petak
parkir yang tersedia sebanyak
35 petak. d. Kebutuhan
Ruang Parkir di jalan Rijasa •
Jumlah petak parkir sepeda
motor yang dibutuhkan untuk
kondisi saat ini sebanyak 182
petak, sedangkan jumlah
petak parkir yang tersedia
sebanyak 59 petak. • Jumlah
petak parkir kendaraan ringan
yang dibutuhkan untuk
kondisi saat ini sebanyak 34
petak, dan jumlah petak
parkir yang tersedia sebanyak
35 petak
5 Zaldy Purwa, Hera Widyastuti, KESIMPULAN 2019
dan Cahya Buana(judul :
Analisis Kebutuhan Ruang Setelah melakukan analisis
Parkir (Off Street Parking) di perhitungan dan perencanaan,
Kawasan Pasar Pucang dibuat kesimpulan yang
Surabaya) sesuai dengan tujuan dalam
studi ini. Berikut adalah
uraian kesimpulan studi ini:
1. Dari hasil analisis kapasitas
jalan di kawasan Pasar
Pucang didapatkan derajat
kejenuhan sebesar 0,99 ≥ 0,75
2. Dari hasil pengolahan data
primer yang diperoleh dari
pengamatan langsung di
lapangan, didapatkan volume
total kendaraan yang parkir
selama ±8 jam pengamatan
sebesar 412 motor dan 301
mobil. Dari hasil analisis
didapatkan karakteristik calon
pengguna gedung parkir di
kawasan Pasar Pucang
Surabaya adalah sebagai
berikut :Karakteristik
pengguna sepeda motor a.
Durasi parkir : 36,65 % ( 15
menit ) b. Akumulasi parkir :
88 motor c. Pergantian
parkir : 3,05 kendaraan /petak
d. Indeks parkir : 58 %
Karakteristik pengguna mobil
a. Durasi parkir : 51,51% ( 15
menit ) b. Akumulasi parkir :
45 mobil c. Pergantian
parkir : 8,85 kendaraan /
petak d. Indeks parkir : 121 %
3. Setelah melakukan
perhitungan dan didapatkan
jumlah demand direncanakan
desain gedung parkir sesuai
dengan peraturan dan literatur
yang ada.
6 Harpito, ST., MT(Judul : Kesimpulan 2018
Analisis Kapasitas dan SRP untuk mobil penumpang
Karakteristik Fasilitas Parkir yang tersedia di Fakultas
Fakultas Sains dan Teknologi Sains dan Teknologi telah
UIN Sultan Syarif Kasim Riau) memenuhi kebutuhan. SRP
yang tersedia adalah 736m2
dengan kapasitas 64 mobil
penumpang sedangkan
kebutuhan adalah sebesar
471,5m2 dengan kapasitas 41
mobil penumpang. Kelebihan
SRP adalah 264,5m2 dengan
kapasitas 23 mobil
penumpang atau 56,10%.
SRP untuk kendaraan sepeda
motor yang tersedia di
Fakultas Sains dan Teknologi
belum memnuhi kbutuhan
bahkan jauh kekurangan dari
yang dibutuhkan. SRP yang
tersedia adalah 300m2
dengan kapasitas 200 sepeda
motor sedangkan kebutuhan
adalah sebesar 3.616,5m2
dengan kapasitas 2.412
sepeda motor. Kekurangan
SRP adalah sebesar
3.316,5m2 dengan kapasitas
2.212 sepeda motor atau
92,70%. Penambahan SRP
sepeda motor dengan
memanfaatkan sepenuhnya
area yang ada dikawasan
Fakultas Sains dan Teknologi
belum mampu menutupi
kekurangan SRP sepeda
motor sesuai dengan yang
dibutuhkan. Jumlah SRP
setelah ditambahkan adalah
sebesar 1.260m2 dengan
kapasitas 840 sepeda motor
atau 34,84%. Artinya SRP
untuk sepeda motor masih
kekurangan sebesar 65,16%.
Pihak-pihak yang berwenang
perlu melakukan koordinasi
untuk mengambil kebijakan
penambahan area parkir
dalam rangka memenuhi
kebutuhan SRP sepeda motor.
7 Latif (judul : ANALISA Kesimpulan Dari hasil 2014
KEBUTUHAN FASILITAS analisis dapat disimpulkan
PARKIR DAN ANTRIAN sebagai berikut; 1. Kebutuhan
KENDARAAN UMUM AKDP penumpang menunggu
DALAM TERMINAL ALANG- kedatangan kendaraan di
ALANG LEBAR terminal adalah waktu tunggu
PALEMBANG) lebih pendek dan antrian
tidak lama. Ini berarti jumlah
kendaraan terlalu banyak
sehingga tidak perlu
pernambahan armada
angkutan umum AKDP dari
semua jurusan yang rata Load
Factornya rata – rata 46%
ternyata lebih kecil dari 70%.
2. Nilai rata- rata frekuensi
pada saat jam puncak (peak
hour) adala sebesar 9
kendaraan/jam, ini lebih kecil
dari nilai frekuensi
berdasarkan standar
Dephubdat, 1996 yaitu 12
kendaraan/jam, berarti
pelayanan kendaraan belum
optimal. 3. Jumlah lajur
Trayek yang dibutuhkan ada
4 buah, jumlah kendaraan
dalam Antrian ada 2
kendaraan/Jam, artinya secara
total terdapat 8 buah
kendaraan ( 4 lajur antrian
dengan 2 kendaraan per Jam).
Sedangkan luas parkiran
untuk antrian 117,7 m2 <
1.575 m2 , berarti
pemanfaatan lahan parkir
/antrian untuk kendaraan
AKDP belum optimal
penggunaannya.
8 Bambang Suhardi , Pringgo KESIMPULAN 2017
Widyo Laksono, dan Akbar Desain pola parkir dengan
Aditya Nugraha (Judul : sudut 900 merupakan desain
DESAIN POLA PARKIR pola parkir yang optimal.
SEPEDA MOTOR DENGAN Jumlah sepeda motor yang
PENDEKATAN ERGONOMI mampu ditampung sebanyak
PARTISIPATORI) 1046 sepeda motor. Metode
ergonomi partisipatori
mampu menyelesaikan
permasalahan di tempat
parkir FT.UNS. Perancangan
pola parkir ke depannya harus
mempertimbangkan aspek
aksesibilitas kepada kaum
difabel.