Anda di halaman 1dari 45

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR PADA RSU CERIA KANDANGAN

HULU SUNGAI SELATAN

PROPOSAL SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Melakukan Penelitian dalam rangka


Penyusunan Skripsi Program Studi (S1) Teknik Sipil Fakultas Teknik
UNISKA

Oleh
MUHAMMAD KHULAIFI ALFIAN
NPM 17640067

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
April, 2021
TINJAUAN KAPASITAS PARKIR PADA RSU CERIA KANDANGAN

HULU SUNGAI SELATAN

I. Latar Belakang

Kebutuhan fasilitas parkir merupakan suatu fenomena yang sering terjadi


di kota-kota besar. Dengan meningkatnya jumlah penduduk suatu kota akan
menyebabkan meningkatnya kebutuhan untuk melakukan berbagai macam
kegiatan, dalam melakukan kegiatan bepergian pada umunya penduduk di kota
kota besar menggunakan kendaraan pribadi sehingga secara tidak langsung
diperlukan jumlah parkir yang memadai. Parkir merupakan salah satu unsur
sarana yang tidak dapat dipisahkan dari setiap kegiatan yang dilakukan di sebuah
fasilitas umum.

Salah satu fasilitas umum dibidang kesehatan yang menarik banyak


pengunjung adalah rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu badan yang
bergerak dalam bidang kesehatan sangat berperan penting bagi terciptanya mutu
hidup dan lingkungan hidup bagi masyarakat, sehingga tercipta derajat kesehatan
yang tinggi baik bagi kesehatan badaniah, rohaniah, maupun sosial. Meningkatnya
jumlah pasien yang memiliki kendaraan mobil atau sepeda motor seharusnya
diimbangi oleh peningkatan ketersediaan parkir yang baik, namun keterbatasan
ruang tidak memungkinkan untuk perluasan tempat parkir sehingga banyak
pengunjung Rumah Sakit yang parkir di badan jalan (on street parking)

Luas lantai bangunan untuk pelataran parkir yang tersedia pada Rumah
Sakit Umum Ceria Kandangan sudah mencukupi dan kapasitas ruang parkirnya
juga sudah mencukupi namun kenyataan yang ada saat ini, keadaan dari areal
parkir yang tersedia tidak digunakan sebagaimana mestinya. Pegawai/staf dan
pengunjung banyak yang memarkir kendaraannya secara bebas, baik di dalam
maupun di luar pekarangan gedung sehingga pelataran parkirnya kurang efisien
dan mobil yang menggunakan badan jalan sebagai tempat parkir akan
memperkecil kapasitas jalan karena sebagian besar lebar jalan digunakan sebagai
tempat parkir. Melihat alasan seperti itu, maka diperlukan suatu studi tentang
tinjauan kapasitas parkir pada Rumah Sakit Umum Ceria Kandangan Hulu Sungai
Selatan.

II. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

perumusan masalah yang diajukan adalah:

1 Berapa kebutuhan ruang parkir yang harus disediakan pada halaman Rumah
Sakit Umum Ceria Kandangan?
2 Seberapa besar daya tampung kendaraan yang dapat parkir di Rumah Sakit
Umum Ceria Kandangan?
3 Bagaimana bentuk pola sudut parkir yang tepat digunakan pada halaman
gedung Rumah Sakit Ceria Kandangan tersebut?

III. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mendapatkan kebutuhan ruang parkir yang tersedia pada Rumah Sakit
Umum Ceria Kandangan.
2. Menentukan kebutuhan daya tampung kendaraan yang harus disediakan.
3. Menentukan bentuk pola sudut parkir yang tepat digunakan pada pekarangan
Rumah Sakit Umum Ceria Kandangan.
IV. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kebutuhan ruang parkir yang harus disediakan.

2. Dapat mengetahui seberapa besar daya tampung dari ruang parkir yang
tersedia.

3. Dapat mengetahui bentuk pola sudut parkir yang tepat digunakan pada
pekarangan Rumah Sakit Umum Ceria Kandangan.
V. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Pembuatan suatu penulisan di awali dengan melakukan tinjauan


kepustakaan terlebih dahulu guna untuk mengumpulkan dan mencari bahan-bahan
yang berupa landasan teori, metode-metode yang akan digunakan dalam
pengolahan data maupun dalam melakukan analisis, serta hasil-hasil penelitian
yang akan dilakukan sebelumnya dimana memiliki kaitan dan mendukung
penelitian itu sendiri.

5.1 Pengertian Parkir


1. Kendaraan yang bergerak suatu saat akan berhenti dan pada saat berhenti
dibutuhkan tempat untuk memarkir kendaraan tersebut. Dari hubungan ini
memperjelas bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dalam
sistem transportasi. Oleh karena itu banyak ahli Transportasi yang meneliti dan
membuat defenisi tentang parkir yaitu: Parkir adalah keadaan tidak
bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara (Direktur
Jenderal Perhubungan Darat, 1996).
2. Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu
yang lama atau sebentar tergantung pada kendaraan dan kebutuhannya.
3. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat
sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya.

5.2 Fasilitas Parkir

Permintaan parkir didistribusikan pada tata guna lahan suatu area.


Penetapan pilihan tempat parkir kendaraan yang dibuat dan cara parkir
dikelompokkan sebagai berikut:
5.2.1 Menurut Penenempatannya

Menurut penenempatannya parkir tebagi sebagai berikut:

Parkir di Badan Jalan (On street Parking)

Tempat yang biasanya paling jelas dan biasanya paling cocok bagi
pengemudi untuk memarkir kendaraannya ialah di tepi jalan. Tetapi parkir seperti
ini mempunyai banyak kerugian. Pertama arus lalu lintas sepanjang jalan menjadi
terhambat yang akhirnya akan menimbulkan kemacetan dan kelambatan pada
seluruh kendaraan. Pada kondisi parkir yang berhimpit akan lebih terlihat
penurunan kelancaran lalu lintasnya. Parkir di jalan juga mengakibatkan
peningkatan jumlah kecelakaan akibat gerakan membuka pintu mobil, tingkah
pengendara sepeda motor yang tak menentu dan pejalan kaki yang muncul
diantara kendaraan parkir. Meskipun terdapat berbagai kerugian, namun parkir
badan jalan masih sangat diperlukan karena banyak tempat (pertokoan, sekolah,
tempat ibadah, dll) tidak mempunyai tempat parkir yang memadai.

Parkir di luar Badan Jalan (Off Street Parking)\

Di kebanyakan kawasan pusat kota, parkir di pinggir jalan sangat dibatasi


sehingga diperlukan penyediaan fasilitas di luar daerah jalan. Ada beberapa
klasifikasi parkir di luar daerah jalan yaitu:

a) pelataran parkir di permukaan tanah,


b) garasi bertingkat
c) garasi bawah tanah
d) gabungan
e) garasi mekanis dan
f) drive in.
(F.D. Hobbs, 1995).
Pedoman perancangan untuk parkir off street di dasarkan pada ukuran
kendaraan rencana, luas lahan parkir, kapasitas parkir, serta tata letak kendaraan
untuk memudahkan kendaraan masuk dan keluar parkir.
5.2.2 Menurut Statusnya

Menurut statusnya parkir dapat dikelompokkan menjadi:


1. Parkir umum
Parkir umum adalah perparkiran yang menggunakan tanah tanah, jalan jalan,
lapangan yang dimiliki atau dikuasai dan penyelenggaranya dikelola oleh
pemerintah daerah.
2. Parkir khusus
Adalah perparkiran yang menggunakan tanah tanah yang dikuasai dan
pengelolaanya oleh pihak ketiga.
3. Parkir darurat
Parkir darurat perparkiran di tempat umum, baik yamg menggunakan lahan,
jalan jalan, lapangan milik, dan penguasaanya oleh pemerintah daerah atau swasta
karena kegiatan insidentil.
4. Taman parkir
Taman parkiradalah suatu area atau bangunan perparkiran yang dilengkapi
sarana perparkiran yang pengelolaanya diselenggarakan oleh pemerintah.

5. Gedung parkir

Gedung parkir adalah bangunan yang dimanfaatkan untuk tempat parkir


kendaraan yang penyelenggaraanya oleh pemerintah daerah atau pihak ketiga
uyang mendapat ijin dari pemerintah daerah.

5.2.3 Menurut Jenis Kendaraannya

Menurut jenis kendaraan parkir, terdapat beberapa golongan parkir yaitu:

1. Parkir untuk kendaraan roda dua tidak bermesin (sepeda)

2. Parkir untuk kendaraan beroda dua bermesin (sepeda motor)

3. Parkir untuk kendaraan beroda tiga, beroda empat atau lebih. (bemo dan
mobil)

Pemisahan tempat parkir menurut jenisnya mempunyai tujuan agar


pelayanan lebih mudah dan agar tidak terjadi keruwetan.
5.2.4 Menurut Jenis Tujuan Parkir

Menurut jenis tujuan parkir dapat digolongkan menjadi:

1. Parkir penumpang yaitu parkir untuk menaikturunkan penumpang.

2. Parkir barang yaitu parkir untuk bongkar muat barang.

Keduanya sengaja dipisahkan agar satu sama lain kegiatan tidak saling
mengganggu.

5.2.5 Menurut Jenis Pemilikan dan Pengoperasiannya

1. Parkir milik dan pengoperasiannya adalah milik swasta.


2. Parkir milik pemerintah daerah dan pengelolaanya adalah pihak swasta.
3. Parpir milik dan pengoperasiannya adalah pihak pemerintah.

5.3 Karakteristik Parkir

Karakteristik parkir adalah sebagai parameter yang mempengaruhi

pemanfaatan lahan parkir. Berdasarkan karakteristik parkir akan dapat diketahui

kondisi perparkiran yang terjadi pada suatu lokasi studi. Beberapa parameter

karakteristik parkir yang harus diketahui adalah:

5.3.1 Durasi Parkir

Adalah informasi yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui lama suatu


kendaraan parkir. Informasi ini diketahui dengan cara mengamati waktu kendaraan
tersebut masuk dan waktu kendaraan tersebut keluar.

Durasi = Ex time – En time.............................................................................(1)

Dimana :
Ex time = saat kendaraan keluar.
En time = saat kendaraan masuk.

Salah satu factor yang mempengaruhi kapasitas penggunaan lahan parkir


selain luas ruang parkir adalah lamanya kendaraan parkir (durasi). Tujuan
terhadap dilakukannya analisi durasi parkir adalah untuk mengetahui lamanya
rata-rata kendaraan parkir pada lahan parkir tersebut.
5.3.2 Akumulasi

Akumulasi adalah jumlah kendaraan parkir dalam periode waktu tertentu.

Satuan akumulasi adalah kendaraan.

Akumulasi = E i – Ex + X….................................................................................(2)
Keterangan :

E i = Entry (kendaraan masuk lokasi).

Ex =Exit (kendaraan keluar lokasi).

X = kendaraan yang sudah parkir.

sebelum pengamatan dilakukan Akumulasi parkir secara umum dapat


didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang dapat diparkir pada suatu
selang waktu tertentu. Besar kecilnya lahan parkir akan sangat menentukan
besarnya volume yang dapat ditampung. Hal ini berarti tingkat kapasitas sangat
mempengaruhi dimensi lahan parkir tersebut.

5.3.3 Volume Parkir

Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang masuk ke tempat parkir

selang waktu tertentu, biasanya volume parkir dihitung per hari.

VP = Ei + X...........................................................................................................(3)
Dimana:
VP = Volume Parkir
X = kendaraan yang sudah parkir sebelum mulai survei

5.3.4 Pergantian Parkir (Parking Turn Over / PTO)

Pergantian parkir adalah tingkat pemakaian ruang parkir yang diperoleh


dengan membagi volume parkir dengan jumlah ruang yang tersedia untuk periode
tertentu, satuannya adalah kend/petak parkir.
VP
T= ……………………………….…………………………………….(4)
JRP

Dimana:

T = Besarnya putaran parkir

VP = Volume parkir

JRP = Jumlah ruang parkir yang tersedia

Semakin tingkat pergantian maka akan semakin menguntungkan. Karena tingkat


pergantian sangat tergantung dari durasi kendaraan parkir. Semakin kecil rerata
durasi parkir kendaraan yang diparkir pada lahan parkir maka akan semakin tinggi
nilai tingkat pergantiannya.

5.3.5 Kapasitas Parkir

Adalah banyaknya kendaraan yang dapat dilayani oleh suatu lahan parkir
selama waktu pelayanan. Untuk itu kapasitas parkir harus diperhitungkan
sedemikian rupa sehingga tidak hanya didasarkan pada volume maksimum pada
kondisi sibuk, namun juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan
keseluruhan perilaku kendaraan baik durasi waktu maupun akumulasi parkir
selama selang waktu tertentu. hal ini sangat penting karena penentuan kapasitas
yang tidakoptimal pada akhirnya akan mengakibatkan perencanaan daerah parkir
yang tidak optimal pula.

5.3.6 Indeks Parkir

Yaitu persentase dari akumulasi jumlah kendaraan pada selang waktu tertentu
dibagi dengan ruang parkir tersedia dikalikan 100.

AKUMULASI PARKIR
IP ¿
KAPASITAS PARKIR
.......................................................................................(5)
5.4 Metode Analisis Kebutuhan Parkir

Untuk menganalisis kebutuhan parkir, sebelumnya harus diketahui pengertian


Satuan Ruang Parkir (SRP). Satuan Ruang Parkir adalah ukuran luas efektif untuk
meletakkan kendaraan (mobil penumpang, truk, atau sepeda motor), termasuk
ruang bebas dan lebar buka pintu. Untuk hal hal tertentu bila tanpa penjelasan
SRP adalah SRP untuk mobil penumpang yaitu 2.30 cm x 5.00 cm. Adapun
metode untuk penentuan kebutuhan jumlah petak parkir (Tamin, 2008) dapat
diketahui berdasarkan:

5.4.1 Metode Berdasarkan Pada Kepemilikan kendaraan

Metode ini mengasumsikan adanya hubungan antara luas lahan parkir


dengan jumlah kendaraan yang tercatat di pusat kota. Semakin meningkat jumlah
penduduk, maka kebutuhan lahan parkir akan semakin meningkat karena
kepemilikan kendaraan meningkat.

5.4.2 Metode Berdasarkan Luas Lantai Bangunan (Banyak Unit)

Metode ini mengasumsikan bahwa kebutuhan lahan parkir sangat terkait


dengan jumlah kegiatan yang dinyatakan dalam besaran luas lantai bangunan
tempat kegiatan tempat kegitan tersebut dilakukan

Ukuran kebutuhan ruang parkir berdasarkan peruntukannya dapat dilihat pada


Tabel 2.1.
Tabel 2.1: Ukuran kebutuhan ruang parkir (Pedoman Teknis
Penyelenggaran Fasilitas Parkir, 1996).
Peruntukan SRP Kebutuhan Ruang
Parkir
Pusat perdangangan
 Perkotaan SRP/100 m2 Luas Lantai 3.5 – 7.5
Efektif
3.5 – 7.5
 Pasar Swalayan SRP/100 m2 Luas Lantai
Efektif 3.5 – 7.5
SRP/100 m Luas Lantai
2
 Pasar
Efektif

Pusat Perkantoran
 Pelayanan bukan
SRP/100 m2 Luas Lantai 1.5 – 3.5
umun
 Pelayanan umum SRP/100 m2 Luas Lantai 1.5 – 3.5

Sekolah SRP / Mahasiswa 0.7 – 1.0

Hotel / Tempat Penginapan SRP / Kamar 0.2 – 1.0

Rumah Sakit SRP / Tempat Tidur 0.2 – 1.3

Bioskop SRP / Tempat Duduk 0.1 – 0.4

Sementara ukuran kebutuhan ruang parkir pada Rumah Sakit berdasarkan


jumlah tempat tidur dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2: Kebutuhan ruang parkir rumah sakit berdasarkan jumlah tempat
tidur (Pedoman Teknis Penyelenggaran Fasilitas Parkir, 1996).

Jumlah tempat 50 75 100 150 200 300 400 500 1000


tidur (buah)
Kebutuhan 97 100 104 111 118 132 146 160 230
(SRP)
5.6 Metode Berdasarkan Selisih Terbesar Antara Kedatangan dan
Keberangkatan Kendaraan (Akumulasi Maksimum)

Kebutuhan lahan parkir didapatkan dengan menghitung akumulasi terbesar


pada selang waktu pengamatan. Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan parkir
pada suatu tempat pada selang waktu tertentu dimana jumlah kendaraan parkir
tidak akan pernah sama pada suatu tempat lainnya dari waktu ke waktu. Untuk
mendapatkan besarnya kapasitas parkir dan total luas lahan parkir yang
dibutuhkan perlu dihitung besarnya akumulasi parkir.

Besarnya akumulasi parkir pada selang waaktu tertentu didapat dengan


mengakumulasikan jumlah kendaraan yang telah berada pada lahan parkir pada
selang waktu sebelumnya ditambah dengan jumlah kendaraan masuk dikurangi
dengan jumlah kendaraan keluar pada selang waktu tersebut.

Volume parkir pada selang waktu tertentu didapat dengan mengakumulasikan


jumlah kendaraan pada selang waktu sebelumnya ditambah dengan jumlah
kendaraan masuk pada selang waktu tersebut.


VI. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Bagan Alur Penelitian

Lokasi penelitian Tnjauan Kapasitas Parkir pada RSU Ceria Kandangan


berada di jalan Jend. Sudirman, Hamalau, Kecamatan Sungai Raya,
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.0 Lokasi Penelitian

3.2. Bagan Alur Penelitian

Tahapan penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi 4 (empat) tahap

yaitu: Tahap identifikasi, penentuan lokasi, tahap pengambilan data, serta tahap

analisa dan pembahasan.


MULAI

TUJUAN PENELITIAN

STUDI PUSTAKA

PENGUMPULAN DATA & ANALISIS

Data Sekunder
Jumlah Tenaga Medis
Data Primer Jumlah Dokter
- Pengamatan Lapangan Data Penunjang Lainya
- Geometrik atau Luasan

PENGOLAHAN DATA

DATA
CUKUP? TIDAK

YA

2
2

Analisis Karekteristik Analisis Analisis


Parikir Durasi Parkir Volume Parkir

Hasil Analisis Hasil Analisis Durasi Hasil Analisis


Karekteristik Parkir Parkir Volume Parkir

Pembahasan
Pembahasan Analisis Pembahasan Analisis
AnalisisVolume
Kareteristik Parkir Durasi Parkir
Parkir

Kesimpulan Analisi Kesimpulan Analisis Kesimpulan Analisi


Kareteristik Parkir Durasi Parkir Volume Parkir

SARAN

SELESAI

Gambar 3.1: Alur Penelitian


3.3. Identifikasi Masalah

Belum adanya perencanaan yang sedemikian rupa mengenai pengelolaan

parkir secara kuantitaif dan kualitatif di rumah sakit umum Ceria Kandangan

sehingga belum memenuhi persyaratan yang ada. Agar arah penelitian menjadi lebih

jelas maka perlu diambil teori yang sesuai dengan lingkup permasalahan dengan cara

mengumpulkan jurnal jurnal atau studi yang mengangkat topik yang sama. Agar

analisis hasil penelitian lebih terarah perlu dirumuskan hipotesa terlebih dahulu.

Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan

sementara karena jawabannya menggunakan teori. Ciri utama hipotesa adalah:

Dirumuskan secara sederhana

1. Menggunakan variabel variabel yang tegas


2. Dapat diuji kembali oleh peneliti lain.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang kebutuhan


parkir pada Rumah Sakit, maka Hipotesa dalam penelitian ini adalah Kebutuhan
parkir di Rumah Sakit Ceria Umum Kandangan berkaitan erat dengan fasilitas Rumah
Sakit yaitu jumlah tempat tidur, jumlah dokter, jumlah pegawai, jumlah paramedis
dan jumlah pengunjung.

3.4. Tahap Persiapan

Sebelum diadakan penelitian maka dilakukan pra survey yaitu dengan


meminta daftar Rumah Sakit Umum Ceria Kandngan. Selanjutnya dilakukan pra
survey langsung untuk mengetahui keadaan di lapangan dan memudahkan dalam
menyusun strategi serta penempatan surveyor dalam mengumpulkan data primer yang
dibutuhkan. Dari pengamatan pra survey ini ditentukan hari yang terpadat dalam satu
minggu dimana kendaraan memerlukan tempat parkir maksimum juga untuk
menentukan waktu survey yang mewakili. Setelah ditentukan hari dan waktunya
maka seluruh peralatan yang diperlukan dipersiapkan.

3.4.1. Penentuan Lokasi Studi

Setelah didapat daftar Rumah Sakit Umum, Kriteria selanjutnya ditentukan agar
didapat lokasi studi yang mempunyai karakteristik yang sama. Dengan berbagai
pertimbangan maka diambil lokasi studi yang mempunyai Kriteria yang sama yaitu
terletak di pusat kota dan mempunyai tempat parkir tersendiri. Rumah sakit yang
menjadi lokasi studi adalah: Rumah Sakit Umum Ceria Kandangan

Pada tahap yang telah ditentukan, survey untuk pengumpulan data primer
dilakukan dalam kurun waktu yang berdekatan pada seluruh Rumah Sakit yang
ditinjau, pada saat yang bersamaan dilakukan pengumpulan data sekunder melalui
wawancara dengan pihak pengelola Rumah Sakit dan pengelola parkir untuk
mendapatkan informasi tentang fasilitas Rumah Sakit dan perparkiran.

3.5. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian karena
data yang diperoleh untuk kepentingan penelitian didapatkan dari pengumpulan data.
Pelaksanaan pengumpulan data dikerjakan berdasarkan populasi dan sampel yang
telah ditetapkan sebelumnya, demikian juga tentang cara dan alat pengukurannya.
Data dapat dikumpulkan dari sumber langsung yang disebut data primer atau data
sekunder yang didapat dari sumber kedua misalnya dari telaah dokumen, laporan
penelitian, papan monografi dan lain lain.
3.5.1. Data yang Dibutuhkan

Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data fasilitas Rumah Sakit

dan fasilitas parkir serta data jumlah kendaraan parkir yang dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Data primer

Pengumpulan data primer untuk penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data
lapangan yang diperlukan untuk analisis selanjutnya. Adapun data primer yang
dimaksud adalah:

a. Jenis kendaraan
b. Akumulasi parkir
c. Waktu kendaraan masuk dan keluar parkir (durasi).

2. Data sekunder

Data sekunder bersumber dari instansi yang terkait. Data yang diperoleh
adalah:

a. Jumlah dokter
b. Jumlah perawat
c. Jumlah pegawai
d. Jumlah pramedis
e. Kapasitas parkir
3.1.2. Peralatan yang Diperlukan

Peralatan yang digunakan dalam pengumpulan data survey adalah:

3. Stopwatch atau jam tangan digunakan untuk menentukan waktu pengamatan.

4. Counter digunakan untuk menghitung jumlah kendaraan diparkir dan jumlah


pengunjung yang datang ke Rumah Sakit.

5. Alat tulis

3.2. Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengamatan data dilakukan dengan pengamatan


lapangan. Pertama-tama adalah menghubungi dan mencari informasi dari pihak
pengelola Rumah Sakit dan selanjutnya memperoleh ijin untuk melakukan penelitian.
Kemudian dilakukan wawancara seputar perparkiran terhadap petugas parkir yang
berada di lapangan, untuk memperoleh informasi tentang fasilitas perparkiran dan
kondisi parkir di saat jam sibuk.

Untuk mendapatkan data primer, maka surveyor ditempatkan pada:


1. Pintu masuk dan pintu keluar parkir.

3.2.1. Waktu Penelitian

Hari penelitian ditentukan berdasarkan perkiraan dimana pada hari tersebut

merupakan hari terpadat dalam seminggu pada rumah sakit yang di survey.

Pengamatan dilakukan selama 10 jam sehari (mulai jam 07.00 -17.00) selama 5

(lima) hari. Dalam pelaksanaanya pengumpulan data dilakukan dalam kurun waktu

yang berdekatan untuk seluruh lokasi Rumah Sakit yang diamati sehingga data
jumlah kendaraan yang parkir diperoleh cukup baik digunakan sebagai sampel

analisis regresi. Data mengenai kendaraan parkir dibagi dalam interval waktu setiap

15 menit untuk menetapkan akumulasi parkir terbesar sehingga dari jumlah


kendaraan parkir dalam interval waktu tiap jam akan didapat jumlah kendaraan dalam
interval waktu tertentu. Jumlah akumulasi parkir di dapat dari selisih antara
kendaraan masuk dan kendaraan keluar dari tempat parkir selang interval waktu
tertentu. Adapun metode pelaksanaan pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Menghitung jumlah kendaraan yang telah berada di lokasi


parkir Rumah Sakit sewaktu akan dilaksanaka survey.
2. Mengisi formulir survey yang telah disediakan.
3. Mencatat jenis dan jumlah kendaraan yang masuk/ keluar
lahan parkir dan mencatat waktu kendaraan masuk/ keluar.

Setelah semua data yang diperlukan telah diperoleh, dilakukan rekapitulasi data
untuk mengetahui apakah masih ada data yang diperlukan untuk keperluan analisa.

3.3. Data yang Diperoleh

Dari data yang telah didapat berdasarkan masing masing selama 5 hari di
lapangan pada lokasi rumah sakit umum ceria yaitu dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1: Data yang diperoleh dari rumah sakit.
No Parameter Jumlah
1 Dokter 24
2 Paramedis 44
3 Pegawai 207
4 Jumlah Pengunjung 648

3.4. Pengolahan Data

Data primer dan data sekunder yang telah terkumpul melalui pengumpulan

data belum mempunyai arti bagi tujuan penelitian karena peneliti belum dapat

menarik kesimpulan apa apa dari data mentah tersebut. Oleh karena itu dilakukan

beberapa usaha untu mengoahnya antara lain sebagai berikut:

1. Editing yaitu penegecekan terhadap kelengkapan, konsistensi


dan jumlah dari pengisian formulir.
2. Coding yaitu memberi kode kode terhadap data data yang ada
misalnya memberi tanggal, hari dan lokasi parkir pada form
survey.
3. Classification yaitu pengelompokan data dalam beberapa
kategori berdasarkan criteria yang diperlukan.
4. Tabulasi yaitu memindahkan data ke dalam tabel tabel yang
dipersiapkan untuk mempermudah peneliti untuk membacanya.
5. Analisa data, data primer dihitung untuk kemudian dianalisa sebagai berikut:

Akumulasi parkir dihitung dengan menjumlahkan mobil yang sedang parkir


dengan mobil yang masuk kemudian dikurangi dengan jumlah yang keluar.
Distribusinya disusun pada interval 15 menit mulai waktu operasional masing masing
lokasi sampai berakhirnya waktu operasional masing masing lokasi. Kemudian dibuat
tabel akumulasi per lokasi pengamatan. Dari tabel akumulasi akan dibuat diagram
akumulasi parkir di lokasi per hari didapatkan pola akumulasi parkir, jumlah
akumulasi maksimum dan minimum, saat terjadinya akumulasi maksimum. Hal yang
sama dilakukan untuk menganalisa parkir kendaraan sepeda motor.

Durasi parkir, langkah pertama dalam menganalisa durasi parkir adalah dengan
dilakukannya sortir data. Durasi parkir diperoleh dengan menghitung selisih jam
masuk dan jam keluar tersebut. Jumlah kendaraan selanjutnya dikelompokan
berdasarkan durasi parkirnya.Penyajian. data pengelompokan kendaraan berdasarkan
durasi parkirnya ditampilkan dalam bentuk diagram.

Analisis regresi, analisis regresi di olah dengan menggunakan spss versi


16. Dengan menganalisa data secara regresi linear berganda. Setelah dilakukan
analisis data dilakukan beberapa test untuk membuktikan apakah analisis regresi
yang dilakukan telah sesuai atau tidak.
VII. JADWAL PENELITIAN

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

N Mar
o Kegiatan et April Mei Juni Juli
1 Pengumumuman Judul
Proposal Skripsi dan X X
SK Pembimbing Skripsi
2 Pengumumuman Judul
Proposal Skripsi dan X X
SK Pembimbing Skripsi
3 Sidang/Seminar
X X
Proposal Skripsi
4 Perbaikan/Revisi
X X
Proposal Skripsi
5 Analisis Perhitungan
atau Kerja Lab untuk
Bab 4 (Hasil dan
Pembahasan) dan Bab 5 X X X X X
(Kesimpulan dan Saran)
dibimbing oleh
Pembimbing 1 dan 2
6 Seminar Hasil/Sidang
X X
Hasil
7 Sidang Skripsi X X
8 Perbaikan/Revisi untuk
X X
Buku Skripsi
9 Penyerahan Buku
                          X X
Skripsi (Selesai)  
VIII. DAFTAR PUSTAKA

A SW. 1996. Manajemen Strategi. Binarupa Aksara; Jakarta.

Atmojo D. 2001. Kajian Kebutuhan Ruang Parkir di Citraland Semarang. Tesis,


Universitas Diponegoro. Semarang; Indonesia.

Hirtanto, Teguh dkk. 2006. Analisis Kebutuhan Parkir pada Rumah Sakit Umum
Kelas B di Kota semarang. Jurnal Pilar vol 15 no 1.

Republik Indonesia. Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 340/Menkes/Per/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit;
2010.

S. M. M. Horas. 2009. Analisa Kebutuhan Fasilitas Ruang Parkir Studi Kasus


Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Jurnal Sains dan Teknologi 8.

Saribudi, Andri. 2008. Analisa Kebutuhan Lahan Parkir Pada RSU Pirngadi Medan.
Skripsi Program Sarjana Universitas Sumatera Utara.

Tamin, O.Z. 2008. Perencanaan Pemodelan dan Rekayasa Transportasi. Bandung.


ITB.

Tumangger, Firdayni, 2013. Analisis Kebutuhan Parkir pada Rumah Sakit Umum
Kelas B di Kota Medan. Skripsi Program Sarjana Universitas Sumatera Utara.
NO PENELITIAN DAN JUDUL HASIL PENELITIAN TAHUN
PENELITIAN TERBIT
1 Mahmugi, Akhmadali, Eti KESIMPULAN 2014
Sulandar(Judul: EVALUASI Setelah melakukan analisis
KEBUTUHAN LAHAN hasil survei yang dilakukan di
PARKIR PADA AREA parkiran Kampus Fisip
PARKIRAN KAMPUS FISIP UAJY, diperoleh beberapa
UNIVERSITAS ATMA JAYA kesimpulan berikut ini: (1)
YOGYAKARTA) Karakteristik parkir mobil
disajikan pada Tabel 11. (2)
Karakteristik Parkir Motor
disajikan pada Tabel 12.
Hasil analisis data kuisioner
menunjukkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
(1) Berdasarkan hasil analisis
data kuisioner di atas, dapat
disimpulkan bahwa tingkat
keamanan parkiran di
Kampus Fisip UAJY masih
baik. (2) Berdasarkan hasil
analisis, dapat disimpulkan
bahwa masalah prilaku
mahasiswa untuk mengikuti
sistem parkir yang diterapkan
di parkiran Kampus Fisip
UAJY masih dikategorikan
cukup baik. (3) Berdasarkan
hasil analisis data,
disimpulkan fasilitas dan
tempat parkir kurang
memadai. Hal ini disebabkan
luasan parkiran tidak
mencukupi untuk
menampung jumlah
kendaraan yang masuk ke
area Kampus Fisip. Dengan
demikian, dapat disimpulkan
bahwa parkiran Kampus Fisip
UAJY memiliki tingkat
keamanan yang cukup baik
dan perilaku mahasiswa yang
masih cukup baik. Akan
tetapi fasilitas dan luasan
parkiran yang kurang
memadai menjadi kendala
utama yang saat ini dialami.
Hal tersebut didukung oleh
hasil analisis kebutuhan lahan
parkir.
2 Amirul (judul :ANALISIS KESIMPULAN 2020
PENATAAN DAN Pelabuhan Sri Tanjung Gelam
KEBUTUHAN RUANG Kabupaten Karimun memiliki
PARKIR PELABUHAN SRI luas area parkir kendaraan
TANJUNG GELAM roda 2 yaitu 500 M2 dengan
KABUPATEN KARIMUN jumlah petak 250 petak,
TAHUN 2018) sedangkan untuk roda 4 yaitu
250 M2 dengan petak 20
petak.Volume kendaraan roda
2 tertinggi yaitu pada hari
Minggu 1.062 kendaraan,
roda 4 hari Minggu yaitu 129
kendaraan.Akumulasi
kendaraan roda 2 terjadi pada
hari Rabu yaitu 440
kendaraan dan roda 4 pada
hari Rabu 20 unit
mobil.Durasi rata-rata parkir
roda 2 yaitu 16,6 menit atau 9
jam untuk roda 4 16,4 menit
yaitu sekitar ±9 jam juga.
Kapasitas parkir roda 2 yaitu
15,06 kendaraan/jam atau 16
unit motor/jam parkir, dan
roda 4 yaitu 1,22
kendaraan/jam atau 2 unit
mobil/jam
parkir.Ketersediaan parkir
roda 2 yaitu sekitar 120
kendaraan, roda 4 yaitu 10
kendaraan.Indeks Parkir roda
2 tertinggi hari Rabu yaitu
176% dan roda 4 yaitu 100%.
Tingkat pergantian parkir
roda 2 yaitu 4,84
kendaraan/petak/jam dan roda
4 yaitu 587
kendaraan/petak/jam.Analisis
kebutuhan parkir pada hari
Minggu roda 2 Satuan Ruang
Parkir yang dibutuhkan 503
dan Satuan Ruang Parkir
tersedia 250 kekurangan 253
Satuan Ruang Parkir , dan
roda 4 pada hari Minggu
Satuan Ruang Parkir yang
dibutuhkan 62 Satuan Ruang
Parkir dan yang tersedia 20
petak, kekurangan 42 Satuan
Ruang Parkir untuk roda 4
(mobil).Berdasarkan hasil
analisis maka didapatkan pola
parkir yang baik untuk
penambahan lahan parkir
Pelabuhan Sri Tanjung Gelam
adalah sebagai
berikut:Dengan mengacu
pada standar pemakaian dan
kebutuhan, serta kondisi
tapak pada ruang parkir
Pelabuhan Sri Tanjung
Gelam, maka yang cocok
untuk kegiatan parkir adalah
dengan parkir menyudut 900
danpola parkir sejajar dan
untuk yang di pinggir atau
dekat pagar menggunakan
pola sudut 300 , 450 , 600
pola parkir serong.Solusi
ruang parkir yang baik
diterapkan saat ini Pelabuhan
Sri Tanjung Gelam yaitu
dengan merapikan kendaraan
yang akan parkir serta
memperjelas jalur kendaraan
yang akan dilalui untuk
masuk dan keluar saat
memarkir kendaraan. Perlu
perbaikan sistem perparkiran
berupa suatu badan khusus
(manajemen) untuk
mengelola sistem parkir yang
ada.
3 Nur Wahidaa, Renni Anggrainib KESIMPULAN 2018
, Muhammad Isyac (judul : Kebutuhan ruang parkir di
PERENCANAAN kawasan ruang terbuka hijau
KEBUTUHAN RUANG dan kawasan perkantoran
PARKIR DI KAWASAN (Taman Sari) sebesar 543
TAMAN SARI KOTA BANDA SRP (348 SRP roda 4 dan
ACEH) 195 SRP roda 2) dengan hasil
desain fasilitas gedung parkir
sebesar 880 SRP (360 SRP
roda 4 dan 520 SRP roda 2).
Surplus sebesar 337 SRP (12
SRP roda 4 dan 325 SRP roda
2)
4 A.A. Jaya Wikrama (judul: Simpulan 2010
ANALISIS KARAKTERISTIK Berdasarkan hasil penelitian
DAN KEBUTUHAN PARKIR yang meliputi pengumpulan
DI PASAR KRENENG) data serta analisis data maka
dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
Karakteristik Parkir 1.
Volume parkir tertinggi
selama 9 jam pengamatan
adalah volume parkir sepeda
motor yang terjadi didalam
Pasar Kreneng sebesar 2768
kendaraan, dengan jumlah
kendaraan rata-rata perjam
adalah 307 kendaraan. 2.
Akumulasi parkir tertinggi
adalah sepeda motor yang
terjadi didalam Pasar
Kreneng, sebesar 473
kendaraan antara jam 05.00-
06.00 Wita. 3. Rata-rata
lamanya parkir tertinggi
adalah rata-rata lamanya
parkir kendaraan ringan yang
terjadi di jalan Kamboja
sebesar 2,340 jam/kendaraan.
4. Kapasitas parkir tertinggi
adalah kapasitas parkir untuk
sepeda motor didalam Pasar
Kreneng sebesar 171 SRP
perjam, dimana jumlah petak
yang tersedia sebanyak 309
dengan rata-rata lama parkir
sebesar 1,811 jam/kendaraan.
5. Indeks parkir tertinggi
adalah indeks parkir sepeda
motor sebesar 3,86 yang
terjadi di jalan Rijasa. 6.
Tingkat pergantian parkir
tertinggi terjadi didalam Pasar
Kreneng untuk sepeda motor
sebesar 0,995 kend/SRP
perjam Kebutuhan Ruang
Parkir a. Kebutuhan Ruang
Parkir di dalam Pasar
Kreneng • Jumlah petak
parkir sepeda motor yang
dibutuhkan untuk kondisi saat
ini sebanyak 618 petak,
sedangkan jumlah petak
parkir yang tersedia sebanyak
309 petak. • Jumlah petak
parkir kendaraan ringan yang
dibutuhkan untuk kondisi saat
ini sebanyak 67 petak,
sedangkan jumlah petak
parkir yang tersedia sebanyak
66 petak. b. Kebutuhan
Ruang Parkir di jalan
Kamboja .170 • Jumlah petak
parkir kendaraan ringan yang
dibutuhkan untuk kondisi saat
ini sebanyak 41 petak,
sedangkan jumlah petak
parkir yang tersedia sebanyak
20 petak. c. Kebutuhan
Ruang Parkir di jalan Rampai
• Jumlah petak parkir sepeda
motor yang dibutuhkan untuk
kondisi saat ini sebanyak 82
petak, sedangkan jumlah
petak parkir yang tersedia
sebanyak 59 petak. • Jumlah
petak parkir kendaraan ringan
yang dibutuhkan untuk
kondisi saat ini sebanyak 42,
sedangkan jumlah petak
parkir yang tersedia sebanyak
35 petak. d. Kebutuhan
Ruang Parkir di jalan Rijasa •
Jumlah petak parkir sepeda
motor yang dibutuhkan untuk
kondisi saat ini sebanyak 182
petak, sedangkan jumlah
petak parkir yang tersedia
sebanyak 59 petak. • Jumlah
petak parkir kendaraan ringan
yang dibutuhkan untuk
kondisi saat ini sebanyak 34
petak, dan jumlah petak
parkir yang tersedia sebanyak
35 petak
5 Zaldy Purwa, Hera Widyastuti, KESIMPULAN 2019
dan Cahya Buana(judul :
Analisis Kebutuhan Ruang Setelah melakukan analisis
Parkir (Off Street Parking) di perhitungan dan perencanaan,
Kawasan Pasar Pucang dibuat kesimpulan yang
Surabaya) sesuai dengan tujuan dalam
studi ini. Berikut adalah
uraian kesimpulan studi ini:
1. Dari hasil analisis kapasitas
jalan di kawasan Pasar
Pucang didapatkan derajat
kejenuhan sebesar 0,99 ≥ 0,75
2. Dari hasil pengolahan data
primer yang diperoleh dari
pengamatan langsung di
lapangan, didapatkan volume
total kendaraan yang parkir
selama ±8 jam pengamatan
sebesar 412 motor dan 301
mobil. Dari hasil analisis
didapatkan karakteristik calon
pengguna gedung parkir di
kawasan Pasar Pucang
Surabaya adalah sebagai
berikut :Karakteristik
pengguna sepeda motor a.
Durasi parkir : 36,65 % ( 15
menit ) b. Akumulasi parkir :
88 motor c. Pergantian
parkir : 3,05 kendaraan /petak
d. Indeks parkir : 58 %
Karakteristik pengguna mobil
a. Durasi parkir : 51,51% ( 15
menit ) b. Akumulasi parkir :
45 mobil c. Pergantian
parkir : 8,85 kendaraan /
petak d. Indeks parkir : 121 %
3. Setelah melakukan
perhitungan dan didapatkan
jumlah demand direncanakan
desain gedung parkir sesuai
dengan peraturan dan literatur
yang ada.
6 Harpito, ST., MT(Judul : Kesimpulan 2018
Analisis Kapasitas dan SRP untuk mobil penumpang
Karakteristik Fasilitas Parkir yang tersedia di Fakultas
Fakultas Sains dan Teknologi Sains dan Teknologi telah
UIN Sultan Syarif Kasim Riau) memenuhi kebutuhan. SRP
yang tersedia adalah 736m2
dengan kapasitas 64 mobil
penumpang sedangkan
kebutuhan adalah sebesar
471,5m2 dengan kapasitas 41
mobil penumpang. Kelebihan
SRP adalah 264,5m2 dengan
kapasitas 23 mobil
penumpang atau 56,10%.
SRP untuk kendaraan sepeda
motor yang tersedia di
Fakultas Sains dan Teknologi
belum memnuhi kbutuhan
bahkan jauh kekurangan dari
yang dibutuhkan. SRP yang
tersedia adalah 300m2
dengan kapasitas 200 sepeda
motor sedangkan kebutuhan
adalah sebesar 3.616,5m2
dengan kapasitas 2.412
sepeda motor. Kekurangan
SRP adalah sebesar
3.316,5m2 dengan kapasitas
2.212 sepeda motor atau
92,70%. Penambahan SRP
sepeda motor dengan
memanfaatkan sepenuhnya
area yang ada dikawasan
Fakultas Sains dan Teknologi
belum mampu menutupi
kekurangan SRP sepeda
motor sesuai dengan yang
dibutuhkan. Jumlah SRP
setelah ditambahkan adalah
sebesar 1.260m2 dengan
kapasitas 840 sepeda motor
atau 34,84%. Artinya SRP
untuk sepeda motor masih
kekurangan sebesar 65,16%.
Pihak-pihak yang berwenang
perlu melakukan koordinasi
untuk mengambil kebijakan
penambahan area parkir
dalam rangka memenuhi
kebutuhan SRP sepeda motor.
7 Latif (judul : ANALISA Kesimpulan Dari hasil 2014
KEBUTUHAN FASILITAS analisis dapat disimpulkan
PARKIR DAN ANTRIAN sebagai berikut; 1. Kebutuhan
KENDARAAN UMUM AKDP penumpang menunggu
DALAM TERMINAL ALANG- kedatangan kendaraan di
ALANG LEBAR terminal adalah waktu tunggu
PALEMBANG) lebih pendek dan antrian
tidak lama. Ini berarti jumlah
kendaraan terlalu banyak
sehingga tidak perlu
pernambahan armada
angkutan umum AKDP dari
semua jurusan yang rata Load
Factornya rata – rata 46%
ternyata lebih kecil dari 70%.
2. Nilai rata- rata frekuensi
pada saat jam puncak (peak
hour) adala sebesar 9
kendaraan/jam, ini lebih kecil
dari nilai frekuensi
berdasarkan standar
Dephubdat, 1996 yaitu 12
kendaraan/jam, berarti
pelayanan kendaraan belum
optimal. 3. Jumlah lajur
Trayek yang dibutuhkan ada
4 buah, jumlah kendaraan
dalam Antrian ada 2
kendaraan/Jam, artinya secara
total terdapat 8 buah
kendaraan ( 4 lajur antrian
dengan 2 kendaraan per Jam).
Sedangkan luas parkiran
untuk antrian 117,7 m2 <
1.575 m2 , berarti
pemanfaatan lahan parkir
/antrian untuk kendaraan
AKDP belum optimal
penggunaannya.
8 Bambang Suhardi , Pringgo KESIMPULAN 2017
Widyo Laksono, dan Akbar Desain pola parkir dengan
Aditya Nugraha (Judul : sudut 900 merupakan desain
DESAIN POLA PARKIR pola parkir yang optimal.
SEPEDA MOTOR DENGAN Jumlah sepeda motor yang
PENDEKATAN ERGONOMI mampu ditampung sebanyak
PARTISIPATORI) 1046 sepeda motor. Metode
ergonomi partisipatori
mampu menyelesaikan
permasalahan di tempat
parkir FT.UNS. Perancangan
pola parkir ke depannya harus
mempertimbangkan aspek
aksesibilitas kepada kaum
difabel.

9 Ricky Muhammad Yany , Ida Kesimpulan 2016


Farida , dan Eko Walujodjati Sesuai dengan hasil analisis
(judul : PENGARUH PARKIR dan pembahasan pada
PADA BADAN JALAN akhirnya dapat ditarik
TERHADAP KINERJA RUAS kesimpulan dari hasil
JALAN) (STUDI KASUS: penelitian pengaruh parkir
RUAS JALAN CILEDUG pada badan jalan di ruas Jalan
KOTA GARUT) Ciledug sebagai berikut: 1.
Dari hasil analisis pada bab
sebelumnya dapat dilihat
bahwa pengaruh parkir pada
badan jalan merupakan
masalah lalu lintas yang harus
diselesaikan karena
menyebabkan berkurangnya
lajur lalu lintas efektif sebesar
4,2 meter, sehingga
menimbulkan penurunan
kapasitas jalan dari 1.387
smp/jam menjadi 1.281
smp/jam (7,6%) pada hari
kerja dan 1.221 smp/jam
(12%) pada hari libur. 2.
Karakteristik lalu lintas yang
ditinjau dari V/C Ratio dan
kecepatan tempuh rata-rata
lalu lintas akibat adanya
parkir pada badan jalan
berdampak cukup besar. Pada
saat volume parkir tinggi,
angka V/C Ratio tinggi dan
waktu tempuh rata-rata
rendah sehingga
menimbulkan kemacetan. 3.
Banyaknya jumlah pedagang
kaki lima disekitar ruas Jalan
Ciledug yang juga
mempunyai andil dalam
menyebabkan kemacetan dan
mengurangi kapasitas ruas
jalan di Jalan Ciledug. 4.
Tingkat pelayanan jalan pada
hari Senin berada pada nilai
C, D dan E pada jam puncak
pagi, siang dan sore.
Sedangkan kinerja pada hari
Kamis sedikit lebih baik
dimana tingkat pelayanan
jalan pada jam-jam puncak
pagi, siang dan sore berada
pada tingkat C, C dan D.
Pada hari Sabtu tingkat
pelayanan jalan sampai
ketitik terburuknya, dimana
pada jam puncak pagi, siang
dan sore tingkat pelayanan
jalan berada pada tingkat E, E
dan E, hal ini diakibatkan
Kota Garut yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan
domestik untuk berakhir
pekan. 5. Buruknya tingkat
pelayanan jalan pada sore
hari lebih dikarenakan mulai
adanya aktifitas di pasar
malam Ceplak disekitar
daerah Jalan Ciledug. 6.
Perkiraan jumlah pemasukan
daerah dari sektor parkir di
Jalan Ciledug rata-rata sekitar
Rp 1.299.700/hari sepanjang
200 m titik pengamatan,
untuk saat ini masih dapat
dipahami mengapa Pemda
Kab. Garut tetap
memperbolehkan
digunakannya sebagian dari
ruas Jalan Ciledug sebagai
lahan parkir.
10 Suheriah Mulia Devi, Irna KESIMPULAN 2016
Hendriyani, Nova Hariyanti 1. Durasi harian kendaraan
(Judul : ANALISIS rata-rata mencapai 33,33%,
KEBUTUHAN LAHAN akumulasi parkir jam puncak
PARKIR PADA KANTOR tertinggi roda dua 154 pada
BADAN PERTANAHAN hari senin jam 10.00 - 10.15
NASIONAL KOTA untuk mobil jam puncak
BALIKPAPAN) tertinggi hari selasa 17
kendaraan di jam 13.00 -
13.15, untuk kapasitas parkir
roda dua 57 kendaraan roda
empat 18 kendaraan. Volume
kendaraan puncak tertinggi
pada hari Senin, untuk mobil
sebanyak 38 dan motor 601
kendaraan, nilai indeks parkir
maksimum pada hari Senin
sebesar 2,70 untuk motor
(pukul 10.00 – 10.15) dan
untuk mobil sebesar 0,89 hari
Selasa (pukul 14.30 - 15.00),
analisa kebutuhan ruang
parkir diperoleh kebutuhan
area parkir motor adalah
sebanyak 154 SRP.
Sedangkan untuk mobil 31
SRP. 2. Indeks parkir motor
di peroleh waktu jam puncak
pada pukul 63 Jurnal
TRANSUKMA Volume 02
Nomor 01 Desember 2016
ISSN cetak 2502-1028 10.00
– 10.15 dengan diperoleh
indeks pakir Kantor BPN
lama untuk roda dua 2,70 dan
roda empat 0,94. Sedangkan
indeks parker kantor BPN
baru untuk roda dua 3,35 dan
roda empat 0,71
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai