Anda di halaman 1dari 67

Pola Tata Kelola

Puskesmas .......

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah di lingkungan pemerintah daerah diIndonesia yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa
yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan
status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Berbeda dengan SKPD
pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas
berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti pengecualian dari
ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
Dengan ditetapkannya Puskesmas menjadi BLUD   diharapkan dapat
meningkatkan tanggung jawab seluruh jajaran Puskesmas dalam menyajikan 
layanan kesehatan  yang menjadi hak  Peserta program Jaminan Kesehatan.
Sementara itu, menteri/ pimpinan lembaga induk bertanggung jawab atas
kebijakan layanan yang hendak dihasilkan.. Perubahan ini penting dalam
rangka proses pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber
daya yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi
sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi
pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada
masyarakat seperti UPT Puskesmas. Dengan demikian, UPT Puskesmas dapat
menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan
produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan

1
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

manajemen keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar


pelayanan pemerintah kepada masyarakat dengan sebutan Badan Layanan
Umum. Untuk dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD), ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi yaitu
persyaratan substantive, teknis dan administratif.
Sebagai tahap awal menuju PPK-BLUD, salah satu persyaratan
administratif yang harus dimiliki oleh UPT Puskesmas yaitu adanya Pola Tata
Kelola.

1.2 Tujuan
Pola Tata Kelola merupakan peraturan internal SKPD atau Unit Kerja
yang akan menerapkan PPK-BLUD dengan tujuan :
1. Memberikan gambaran posisi jabatan, pembagian tugas, tanggung jawab,
dan wewenang dalam organisasi;
2. Memberikan gambaran hubungan dan mekanisme kerja antar posisi
jabatan dan fungsi dalam organisasi;
3. Memberikan gambaran pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi
pelayanan dan fungsi pendukung pelayanan yang sesuai dengan prinsip
pengendalian intern dalam rangka efektivitas pencapaian organisasi;
4. Memberikan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya
manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif dan
kualitatif/kompeten untuk mendukung tujuan organisasi secara efisien,
efektif dan produktif.

1.3 Dasar Hukum


1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.

2
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan


Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggarakan Pemerintah Daerah.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
13. Permenkes No : 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas)
14. Peraturan Daerah
15. Peraturan Bupati

1.4 Sistimatika Penulisan


Sistimatika dalam penulisan dokumen Pola Tata Kelola UPT
Puskesmas ....... ini terdiri dari sepuluh (10) Bab yaitu :
Bab I Pendahuluan, yang memuat Latar Belakang, Tujuan, Dasar
Hukum dan Sistematika Penulisan.
Bab II Struktur Organisasi, yang memuat Gambaran Struktur
Organisasi UPT Puskesmas dan Mekanisme Kerja Antar Posisi

3
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

Jabatan dan Fungsi serta Tugas dalam Organisasi


Bab III Prosedur Kerja Pelayanan UPT Puskesmas ........
Bab IV Pengelompokan Fungsi Yang Logis, yang memuat
Pengelompokan antara Fungsi Pelayanan dan Fungsi
Pendukung Pelayanan di UPT PUSKESMAS ........
Bab V Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), yang memuat
Penerimaan dan Penempatan Pegawai, System Remunerasi,
Jenjang Karier, Pembinaan termasuk System Reward dan
Punishment dan Pemutusan Hubungan Kerja.
Bab VI Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja, yang memuat Upaya
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB),
Imunisasi, Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya
Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular, Upaya
Kesehatan Lingkungan, Upaya Promosi Kesehatan, Upaya
Pengobatan, Usaha Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan
Usia Lanjut, Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat, Upaya
Perkesmas, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya
Kesehatan Kerja, Registrasi Pasien dan Catatan Medik, Upaya
Pelayanan Logistik (Farmasi), Laboratorium Sederhana,
SP2TP, Upaya Rujukan dan Administrasi.
Bab VII Kebijakan, yang memuat Kebijakan layanan jasa tarif dan
sistem kebijakan pengelolaan lingkungan
Bab VIII Proses Tata Kelola, mengangkat dan memberhentikan pejabat
pengelol, program pengenalan, penyusunan RSB dn RSA,
pendelegasian wewenang, pengambilan keputusan, akuntansi,
pelaporan dan penilaian kinerja, pengendalian internal,
pengadaan barang dan jasa, informasi dan komunikasi,
pelaksana audit, pemantauan tata kelola, hubungan dengan
steakholder tanggung jawab sosial Puskesmas.

4
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

BAB IX Kode Etik

BAB X Penutup

5
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Way Kanan Nomor … Tahun …..
tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan masyarakat
(Puskesmas) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan tertanggal…………..,
bahwa UPT Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas teknis Dinas
di bidang pengelolaan Puskesmas sesuai dengan wilayah dan lingkup tugasnya.
Struktur organisasi dari UPT Puskesmas terdiri dari Kepala UPT, Kepala Subbagian
Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur organisasi merupakan
bagian yang sangat menentukan pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif
dan produktif. Guna memenuhi syarat tata kelola organisasi Puskesmas menuju Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Maka Struktur
organisasi menjadi Kepala UPT Puskesmas, Kepala Tata Usaha, dan empat
Koordinator sebagaimana tercantum pada bagan dibawah.

2.1 Struktur Organisasi Puskesmas ................... Kabupaten Way Kanan


Dalam pelaksanaan tugas administrasi dan ketatausahaan, Kepala UPT
Puskesmas dibantu oleh seorang Kepala Tata Usaha dengan tiga Sub Bagian
yakni Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan dan Aset,
dan Sub Bagian Perencanaan dan Monitoring. Masing-masing Sub Bagian
dapat dibantu oleh beberapa staf fungsional sebagai pengelola urusan atau
kegiatan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam pelaksanaan tugas manajemen dan tatalaksana program, Kepala
UPTD Puskesmas dibantu oleh empat orang Koordinator, yakni :
1. Koordinator UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat
dengan 6 Sub Koordinator (Subkor) yaitu :
a. Subkor Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
b. Subkor Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Subkor Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM

6
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

d. Subkor Pelayanan Gizi yang bersifat UKM


e. Subkor Pelayanan Pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Subkor Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
2. Koordinator UKM Pengembangan dengan 8 Subkor yaitu :
a. Subkor Pelayanan kesehatan jiwa
b. Subkor Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. Subkor Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. Subkor Pelayanan kesehatan olahraga
e. Subkor Pelayanan kesehatan indera
f. Subkor Pelayanan kesehatan lansia
g. Subkor Pelayanan kesehatan kerja
h. Subkor Pelayanan kesehatan lainnya
3. Koordinator UKP, kefarmasian dan laboratorium dengan 9 Subkor yaitu:
a. Subkor pelayanan pemeriksaan umum
b. Subkor pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Subkor pelayanan KIA-KB yanhg bersifat UKP
d. Subkor pelayanan gawat darurat
e. Subkor pelayanan gizi yang bersifat UKP
f. Subkor pelayanan persalinan
g. Subkor pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan
pelayanan rawat inap
h. Subkor pelayanan kefarmasian
i. Subkor pelayanan laboratorium
4. Koordinator jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasiitas pelayanan
kesehatan dengan 4 Subkor yaitu:
a. Subkor Puskesmas Pembantu
b. Subkor Puskesmas Keliling
c. Subkor Bidan Desa
d. Subkor Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

7
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

2.2 Uraian Tugas


1. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Memimpin, mengawasi dan mengendalikan kegiatan Puskesmas.
b. Menyusun rencana kerja bidang upaya pelayanan kesehatan dalam
rangka pelaksanaan tugas pokok Puskesmas.
c. Merumuskan kebijakan operasional dalam mewujudkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat,
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kebijakan operasional dari Dinas Kesehatan.
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama dan
pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
e. Mengadakan koordinasi/kerjasama lintas sektor dan lembaga terkait
lainnya, untuk kepentingan pelaksanaan tugas pembangunan
kesehatan di wilayah kerja.
f. Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan, bimbingan,
motivasi, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pegawai.
g. Melakukan evaluasi kinerja upaya pelayanan kesehatan puskesmas
berdasarkan rencana kerja.
h. Mempertanggungjawabkan tugas puskesmas secara administratif dan
oprasional kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten.
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Kepala Subag Tata Usaha mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana operasional urusan tata usaha yang telah
ditetapkan, menyangkut Sistem Informasi Puskesmas, Kepegawaian,
rumah tangga, dan keuangan.
b. Mengkoordinasikan tugas kepada bawahan agar melaksanakan tugas
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

8
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

c. Melakukan koordinasi lintas program untuk menyamakan persepsi dan


kesatuan tindakan dalam pelaksanaan tugas, baik tugas utama maupun
tugas penunjang.
d. Melaksanakan pencatatan dan evaluasi kegiatan Puskesmas yang
meliputi Sistem Informasi Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga dan
keuangan.
e. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian hasil kerja
bawahan berdasarkan rencana kerja.
f. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap
pelaksanaan kegiatan/ program berdasarkan rencana kerja.
g. Menyusun laporan ketatausahaan dan menyiapkan laporan tahunan
(data profil).
h. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
3. Koordinator Upaya Kesehatan Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat Mempunyai Tugas :
a. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan di bidang upaya
kesehatan esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat yang
meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu,
Anak dan KB, Perbaikan Gizi, Pencegahan dan pemberantasan
Penyakit Menular dan Tidak Menular, dan keperawatan kesehatan
masyarakat.
b. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan dibidang Upaya Kesehatan
Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
c. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
d. Menilai hasil kerja kegiatan Upaya Kesehatan Esensial dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

9
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

e. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan


informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala UPT Puskesmas.
f. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
3.4.1 Sub Koordinator Promosi Kesehatan Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan Promosi Kesehatan berdasarkan
kebijakan di bidang kesehatan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan secara lintas program yang berkaitan
dengan Promosi Kesehatan.
3. Mengkoordinasikan kepada sub kegiatan Promkes seperti
Penyuluhan, Pemberdayaan masyarakat, Pelatihan dan advokasi.
4. Edukasi dan konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA),
pola makan, perilaku makan dan aktifitas fisik bagi anak usia
sekolah, serta pola makan dan perilaku makan bumil.
5. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengkaajian terhadap Upaya
Kesehatan yang Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
6. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat untuk Peningkatan
Penggunaan Obat Rasional melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif
(CBIA)
7. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengendalian terhadap
perkembangan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap
tatanan.
8. Melaksanakan kemitraan, bimbingan, pengendalian dan
pengembangan terhadap Jaminan Kesehatan Masyarakat.
9. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.4.2 Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan Mempunyai Tugas :

10
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

1. Menyusun rencana kegiatan penyehatan lingkungan berdasarkan


kebijakan dibidang kesehatan.
2. Mengkoordinasikan sub-sub kegiatan yang berhubungan dengan
kesehatan lingkungan.
3. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan
penyehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan lingkungan,
rumah sehat, penyehatan tempat-tempat umum dan tempat
pengolahan makanan/minuman, serta pengamanan dan pengelolaan
limbah.
4. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian serta pengembangan
klinik sanitasi.
5. Mengadaklan evaluasi pelaksanaan kegiatan penyehatan
lingkungan.
6. Mengkoordinir dan mengevaluasi serta mengkaji terhadap indikator
yang berkaitan dengan kota sehat dan Indonesia Sehat.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Kesehatan
Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.4.3 Sub Koordinator KIA – KB Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
berdasarkan kebijakan di bidang kesehatan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan KIA-KB sesuai
dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan pengendalian dan pembinaan Kesehatan Keluarga
yang meliputi Kesehatan Ibu, Perinatal, Neonatal, Bayi, Balita, Anak
Pra Sekolah, Remaja dan Keluarga Berencana (KB).
4. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian kegiatan Kesehatan
Reproduksi.

11
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Kesehatan Keluarga termasuk


Kesehatan Reproduksi.
6. Menilai hasil kerja berdasarkan rencana dan pelaksanaan kegiatan.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
8. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
3.4.4 Sub Koordinator Gizi Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan di bidang gizi sesuai dengan kebijakan
di bidang kesehatan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan di bidang gizi sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku secara lintas program dan
lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan Gizi ibu hamil, nifas,
bayi, balita, pra sekolah, usia sekolah, remaja putri, lansia, penyakit
kronis dan lainnya yang berkaitan dengan sindrom metabolik.
4. Melaksanakan pengendalian dan pemantauan Gizi seperti gangguan
gizi buruk, kecamatan rawan gizi, Sistem Kewaspadaan Pangan dan
Gizi (SKPG), Pemantauan Status Gizi balita di Posyandu (PSG), dan
pemanfaatan garam beryodium melalui survei anak sekolah.
5. Melaksanakan kegiatan pemberian mikronutrien sesuai dengan
kebijakan yang berlaku seperti pemberian zat besi (Fe), Vitamin A,
dan Kapsul yodium.
6. Melaksanakan penanggulangan dengan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) yang bersifat Pemulihan dan Penyuluhan kepada
sasaran Ibu hamil KEK, Balita gizi kurang dan buruk dan penyakit
menular kronis (TBParu).
7. Melakukan asuhan keperawatan pada kasus gizi di kelompok atau
masyarakat.
8. Menilai dan mengevaluasi hasil kegiatan di bidang gizi.

12
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

9. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan


informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
3.4.5 Sub Koordinator P2PM Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan di bidang Pengendalian Penyakit
Menular dan Tidak Menular berdasarkan peraturan dan kebijakan
yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan di bidang P2PM sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan surveilans epidemioligi, penyelidikan
wabah/KLB, imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular dan tidak menular, serta pengendalian operasional
penanggulangan penyakit akibat bencana dan wabah.
4. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan yang berkaitan dengan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular.
5. Mengadakan penilaian terhadap hasil kerja kegiatan pengendalian
penyakit baik menular maupun tidak menular.
6. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.4.6 Sub Koordinator Keperawatan Kesehatan Masyarakat Mempunyai


Tugas:
1. Menyusun rencana kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas) sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan Perkesmas dengan lintas program dan
lintas sektoral.

13
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

3. Melaksanakan kegiatan program Perkesmas termasuk pelayanan


klinik Kesuma sesuai dengan kebijakan dan standar yang berlaku.
4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Perkesmas.
5. Mengadakan penilaian, bimbingan dan pengendalian kegiatan
Perkesmas.
6. Melaporkan hasil kegiatan Perkesmas sebagai bahan informasi/
pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan
Pengembangan.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

g. Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan Mempunyai Tugas:


1. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Pengembangan yang sudah ada meliputi Program Kesehatan Gigi
masyarakat, UKS, pengobatan traditional komplementer , serta Kesehatan
Khusus (Kesehatan jiwa, indera, lansia, olah raga, kesehatan kerja dan
lainnya) sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Pengembangan.
3. Menilai hasil kerja kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Pengembangan.
4. Melaporkan hasil kerja sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Kepala Puskesmas.
5. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.4.1 Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan di bidang Kesehatan Kesehatan Jiwa
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan baik secara lintas program
dan lintas sektoral sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang
berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan Pelayanan NAPZA seperti konseling
narkoba dan program wajib lapor pecandu narkotika.

14
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

4. Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan


jiwa.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
3.4.2 Sub Koordinator Tradisional Komplementer mempunyai tugas
1. Menyusun rencana kegiatan di bidang pengobatan tradisional
komplementer.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan baik secara lintas
program dan lintas sektoral sesuai dengan peraturan dan kebijakan
yang berlaku
3. Melaksanakan kegiatan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga
(TOGA).
4. Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan
khusus.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
3.4.3 Sub Koordinator Kesehatan Gigi Masyarakat Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan di bidang kesehatan gigi masyarakat
sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi
masyarakat baik dengan lintas program maupun lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi masyarakat seperti
pelayanan kesehatan gigi pada ibu hamil, Balita, PAUD, Lansia serta
masyarakat umum sesuai dengan standar.
4. Mengevaluasi dan menilai pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi
masyarakat.

15
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan


informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
3.4.4 Sub Koordinator Kesehatan Olahraga mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan kesehatan olahraga.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan baik secara lintas
program dan lintas sektoral sesuai dengan peraturan dan kebijakan
yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan pengendalian
serta menyelenggarakan upaya kesehatan olahraga.
4. Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan
olahraga.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
3.4.5 Sub Koordinator Indera mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan kesehatan indera.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan baik secara lintas
program dan lintas sektoral sesuai dengan peraturan dan kebijakan
yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan pengendalian
serta menyelenggarakan upaya kesehatan indera.
4. Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan
indera.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

16
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

3.4.6 Sub Koordinator Lansia mempunyai tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan kesehatan lansia.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan baik secara lintas
program dan lintas sektoral sesuai dengan peraturan dan kebijakan
yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan Posyandu Lansia.
4. Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan
lansia.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.4.7 Sub Koordinator kerja mempunyai tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan kesehatan kerja.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan baik secara lintas
program dan lintas sektoral sesuai dengan peraturan dan kebijakan
yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja
(UKK).
4. Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan
kerja.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
3.4.8 Sub Koordinator UKS Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Sekolah
(UKS) berdasarkan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

17
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

2. Mengkordinasikan pelaksanaan tugas secara lintas program dan


lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan di bidang UKS seperti Pelaksanaan Bulan
Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
SD-SMA.
4. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian dokter kecil, PHBS di
sekolah, Guru UKS, dan gizi anak sekolah.
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UKS.
6. Menilai hasil kegiatan di bidang UKS.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
8. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan..

h. Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang, Kefarmasian dan Laboratorium


Mempunyai Tugas :
1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan upaya kesehatan penunjang
sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan penunjang seperti ;
kegiatan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Kesmas (SP2TP),
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) termasuk registrasi dan catatan medik,
pelayanan farmasi dan perbekalan kesehatan, laboratorium.
3. Mengadakan evaluasi, pembinaan, bimbingan serta pengendalian kegiatan
UKP, Kefarmasian dan Laboratorium.
4. Menilai hasil kegiatan UKP, Kefarmasian dan Laboratorium.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada kepala UPT Puskesmas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

18
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

3.5.1 Sub Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan di bidang kesehatan gigi dan mulut
sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan mulut
baik dengan lintas program maupun lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut seperti pelayanan
kesehatan gigi anak sekolah, kesehatan gigi dan mulut ibu hamil, ibu
nifas serta masyarakat umum sesuai dengan standar.
4. Mengevaluasi dan menilai pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan
mulut.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Penunjang.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
3.5.2 Sub Koordinator Pelayanan UGD Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan UGD sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan UGD dengan lintas program
sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan UGD.
4. Mengadakan evaluasi, penilaian serta pengendalian terhadap
pelaksanaan pelayanan pelayanan UGD.
5. Melaporkan hasil kegiatan pelayanan UGD sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Penunjang.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
3.5.3 Sub Koordinator Pelayanan persalinan Mempunyai Tugas :

19
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan rawat sehari/one day care


persalinan (perawatan nifas, perawatan perinatal) sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat sehari (one day care)
dengan lintas program sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan rawat sehari (one day care) dan
pengendalian upaya rujukan.
4. Mengadakan evaluasi, penilaian serta pengendalian terhadap
pelaksanaan pelayanan rawat sehari (one day care) .
5. Melaporkan hasil kegiatan pelayanan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Penunjang.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
3.5.4 Sub Koordinator Farmasi Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan kefarmasian termasuk perbekalan
kesehatan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan farmasi termasuk
perbekalan kesehatan dengan lintas program.
3. Melaksanakan kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan
sesuai dengan standar.
4. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengendalian kegiatan
farmasi termasuk perbekalan kesehatan.
5. Mengadakan evaluasi dan penilaian hasil kegiatan farmasi termasuk
perbekalan kesehatan.
6. Melaporkan hasil kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan
sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator
Upaya Kesehatan Penunjang.
7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.5.5 Sub Koordinator Laboratorium, Mempunyai Tugas:

20
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan penunjang sesuai dengan


peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan laboratorium laboratorium,
dengan lintas program sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium, sesuai standar.
4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan laboratorium,
5. Mengadakan penilaian dan pengendalian hasil kerja pelaksanaan
kegiatan pelayanan laboratorium.
6. Melaporkan hasil kegiatan pelayanan kesehatan penunjang sebagai
bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Penunjang.
7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

i. Koordinator Jaringan Pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan


kesehatan Mempunyai Tugas :
1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan Jaringan Pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan jejaring seperti Puskesmas
Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling, Bidan Desa dan Jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan dan Menjalin kemitraan pelayanan dengan pihak
swasta dalam pelaksanaan tugas
3. Mengadakan monitoring, evaluasi, penilaian serta pengendalian kegiatan
Jaringan Pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
4. Melaporkan hasil kegiatan pelayanan Jaringan Pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala UPT Puskesmas.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.6.1 Sub Koordinator Puskesmas Pembantu Mempunyai Tugas :

21
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan


pengawasan pelayanan sarana pelayanan kesehatan swasta.
2. Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan di Pustu,
lintas program, lintas sektoral dan sarana pelayanan kesehatan
dasar swasta.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan di Pustu dan melakukan
pengawasan pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan swasta
(klinik dokter umum/gigi, BPS, apotik, lab swasta, optic, batra) .
4. Melakukan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan pelayanan
kesehatan dasar swasta yang ada di wilayah kerja.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Jejaring
Pelayanan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.6.2 Sub Koordinator Puskesmas Keliling Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan seperti screening
kesehatan/MCU, pelayanan kesehatan dan pengobatan di luar klinik
puskesmas termasuk kegiatan P3K dalam kegiatan khusus atau
tertentu.
2. Membangun dan menyusun kesepakatan kerjasama dengan fihak-
fihak swasta, organisasi, even organizer, dll yang memerlukan
pelayanan kesehatan atau pengobatan khusus.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan khusus yang terikat
hubungan kerjasama pelayanan kesehatan khusus dengan
puskesmas seperti screening kesehatan/MCU bagi calon pelajar
atau calon pegawai, pelayanan kesehatan dan pengobatan di sarana
/Klinik tertentu (perusahaan, perkantoran, Sekolah), pelayanan P3K
dalam kegiatan tertentu.

22
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

4. Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan secara lintas


program, lintas sektoral.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan khusus
6. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Jejaring
Pelayanan.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.6.3 Sub Koordinator Bidan Desa Mempunyai Tugas :


1. Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah
kerja Puskesmas.
2. Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan di daerah yang jauh
dan sulit.
3. Mendukung pelaksanaan kegiatan luar gedung seperti Posyandu,
Imunisasi, KIA, penyuluhan kesehatan, surveilans, pemberdayaan
masyarakat, dll.
4. Mendukung pelayanan rujukan.
5. Mendukung pelayanan promotif dan preventif.

3.6.4 Sub Koordinator Jejaring Pelayanan Kesehatan mempunyai Tugas :


1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan jejaring Pelayanan
Kesehatan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Menjalin kemitraan pelayanan dengan pihak swasta dalam
pelaksanaan tugas
3. Mengadakan monitoring, evaluasi, penilaian serta pengendalian
kegiatan pelayanan jejaring.
4. Melaporkan hasil kegiatan pelayanan jejaring sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
23
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.


6. Promosi kesehatan, penyehatan lingkungan, dll. Kegiatan dilakukan
berdasar pendekatan edukatif atau pemasyarakatan yang dilakukan
melalui musyawarah mufakat yang disesuaikan kondisi dan potensi
masyarakat setempat
2.3 Struktur BLUD Puskesmas .......
Dalam kaitan dengan penerapan PPK-BLUD, maka pejabat pengelola BLUD
terdiri dari Pemimpin BLUD, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis.
Pemimpin BLUD, bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui
Sekretaris Daerah. Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD
bertanggungjawab kepada Pemimpin BLUD.

Pemimpin BLUD dalam hal ini adalah Kepala UPT Puskesmas, dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya mempunyai fungsi sebagai
penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLUD. Tugas dan
kewajiban Kepala UPT Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD adalah sebagai
berikut :
1. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD.
2. Menyusun renstra bisnis BLUD.
3. Menyiapkan RBA.
4. Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis
kepada kepala daerah sesuai ketentuan.
5. Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang
telah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
6. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta
keuangan BLUD kepada kepala daerah.
Selaku Pejabat Teknis BLUD dalam hal ini adalah masing-masing
koordinator yaitu koordinator upaya kesehatan wajib, pengembangan,
penunjang dan jejaring pelayanan berfungsi sebagai penanggung jawab
teknis di bidang masing- masing. Tanggung jawab sebagaimana dimaksud
24
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

berkaitan dengan mutu, standarisasi, administrasi, peningkatan kualitas


sumber daya manusia, dan peningkatan sumber daya lainnya, dengan tugas
dan kewajiban :
1. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya.
2. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA.
3. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.

Apabila diperlukan, maka akan dibentuk Dewan Pengawas dan Satuan


Pengendalian Internal (SPI)

25
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

BAB III
PROSEDUR KERJA

Prosedur kerja setiap proses pengelolaan manajerial dan pelayanan telah


didokumentasikan dalam Standard Operating Procedure (SOP). SOP merupakan
acuan bagi seluruh insan Puskesmas Rawat Jalan ....... dalam melaksanakan
pekerjaan. Acuan pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian vital dalam pengelolaan
Puskesmas ....... dan diharapkan merupakan suatu standar baku dalam proses bisnis
Puskesmas sehingga pelayanan kepada seluruh pengguna dapat mencapai standar
yang diinginkan.

SOP Puskesmas ....... dalam rangka memberikan pelayanan kepada


masyarakat, baik pelayanan manajemen, pelayanan medis, maupun pelayanan non
medis telah ditetapkan oleh Kepala UPT Puskesmas.

SOP ini telah didokumentasikan, disosialisasikan, dan diimplementasikan di


setiap instalasi dan unit kerja lainnya. Dengan adanya SOP ini diharapkan
pelaksanaan atau proses kinerja dan layanan pada setiap unit kerja dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan manual mutu. Dengan prosedur kerja ini
pula dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari
setiap proses kinerja.

SOP yang telah ditetapkan, secara ringkas uraiannya adalah sbb:

A. Pelayanan Manajemen

1. Prosedur Pelayanan Umum dan Kepegawaian

Adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan


mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang
berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat

26
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

penyelenggaraan dan aktor yang berperan dalam kegiatan. Sebagai suatu


aturan, regulasi, dan kebijakan yang secara terus menerus menjamin perilaku
yang benar bagi seluruh pegawai instansi pemerintah maka SOP sangat tepat
diterapkan pada aktivitas administrasi perkantoran yang relatif bersifat rutin,
berulang serta menghendaki adanya keputusan yang terprogram guna
melayani pelanggannya.

2. Prosedur Pelayanan Keuangan

a. Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi Pendapatan BLUD Puskesmas.

b. Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi Belanja BLUD Puskesmas

1. Dana Bersumber dari Operasional ( APBD ).

2. Dana Bersumber JKN

3. Dana BOK

4. Dana Bersumber dari Retribusi.

3. Prosedur Perencanaan SDM, Peralatan,dan Sarana Kesehatan Lainnya

a. Perencanaan SDM Kesehatan

b. Perencanaan Peralatan Kesehatan

c. Perencanaan Sarana Kesehatan Lainnya

B. Pelayanan Medis

1. Pelayanan Rawat Jalan

a. Poliklinik

Prosedur rawat jalan pada poliklinik menguraikan langkah-langkah


pemberian pelayanan kepada pasien rawat jalan mulai dari pemilahan
kelompok pasien, pendaftaran dan pembayaran jasa layanan, dan
pemberian layanan kesehatan pada masing-masing poli, serta tindakan
lanjutan yang diperlukan oleh pasien.

27
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

C. Pelayanan Penunjang Medis

1. Laboratorium

Prosedur penunjang medis menguraikan pemberian layanan berupa layanan


laboratorium kepada pasien sesuai surat pengantar dari Poliklinik BP, KIA-
KB, UGD dan rawat inap.
2. Apotek

Prosedur layanan obat menguraikan pemberian pelayanan penyediaan obat-


obatan kepada pasien sesuai resep dari Poli Rawat Jalan/Rawat Inap.

D. Pelayanan Non Medis

1. Prosedur Pelayanan Gizi


Prosedur pelayanan gizi menguraikan pemberian layanan gizi berupa
penyuluhan PUGS, konseling atau klinik gizi untuk terapi diet untuk pasien
Poliklinik, dan dalam bentuk perencanan dan pengolahan makanan
biasa/khusus serta pemantauan asupan makanan bagi pasien rawat inap.

2. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana menguraikan tindakan
pemeliharaan atau perbaikan terhadap sarana dan prasarana
kedokteran/kesehatan sesuai jadual yang telah ditetapkan atau berdasarkan
laporan dari users, dan pembuatan laporan penyelesaian pekerjaan.
3. Prosedur Pelayanan Ambulance
Prosedur pelayanan ambulance menguraikan pemberian layanan ambulance
bagi pasien yang memerlukannya dalam rangka rujukan ke rumah sakit.

4. Prosedur Pelayanan Pusling


Prosedur pelayanan Pusling dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan dasar diluar gedung dan menunjang kegiatan promotif dan
preventif bagi masyarakat yang memerlukan informasi kesehatan.

5. Prosedur Rekam Medik


28
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

Prosedur rekam medik menguraikan proses penanganan data pasien mulai


dari pemeriksaan kelengkapan dokumen/data pasien, pengkodean,
pengindeksan, dan pengarsipan.

6. Prosedur Kesehatan Lingkungan


Prosedur kesehatan lingkungan menguraikan langkah-langkah pemeriksaan
air limbah, limbah padat berbahaya, serta air bersih secara berkala dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

29
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

BAB IV
PENGELOMPOKAN FUNGSI YANG LOGIS

Seperti yang tergambar dalam struktur organisasi PUSKESMAS ......., fungsi-


fungsi yang ada dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :

4.1 Fungsi Pelayanan (services).


Yang termasuk dalam fungsi pelayanan adalah upaya kesehatan wajib, upaya
kesehatan pengembangan, dan jejaring pelayanan.

4.1.1 Upaya Kesehatan Esensial dan Keperawatan


Upaya Kesehatan Esensial dan Keperawatan memiliki 6 (enam) upaya
pelayanan yaitu :
1. Promosi Kesehatan, dengan sub upaya meliputi :
a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
b. JPKM / JKBM
c. UKBM dan PSM.
d. Desa Siaga.
2. Kesehatan Lingkungan, dengan sub upaya meliputi :
a. Pengawasan kualitas air dan lingkungan pemukiman.
b. Pengawasan tempat umum dan pengolahan makanan/Minuman.
c. Klinik Sanitasi.
d. Monitoring dan evaluasi Kota sehat / Indonesia Sehat.
e. Pengelolaan Limbah Puskesmas
3. KIA dan KB, dengan sub upaya meliputi :
a. Kesehatan Ibu.
b. Kesehatan Anak
c. Keluarga Berencana.
d. Kesehatan Reproduksi.
4. Gizi Masyarakat, dengan sub upaya meliputi :
a. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGK).
b. Gizi Klinik.

30
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

5. Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular & tidak menular,


dengan sub upaya meliputi :
a. Imunisasi.
b. Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P2ML) : ISPA,
Diare, Kusta, TB, Kecacingan, IMS termasuk HIV-AIDS.
c. Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) : DBD,Flu
burung, Malaria, Rabies, Filariasis, Antrak, dan Pes.
d. Surveilens dan Epidemiologi
e. Pemberantasan Penyakit Tidak Menular.
6. Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4.1.1 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan, memiliki 8 (delapan) upaya
pelayanan yaitu
1. Upaya pelayanan kesehatan jiwa
2. Upaya pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3. Upaya pelayanan kesehatan tradicional komplementer
4. Upaya pelayanan kesehatan Olahraga
5. Upaya pelayanan kesehatan indera
6. Upaya pelayanan kesehatan lansia
7. Upaya pelayanan kesehatan kerja
8. Upaya pelayanan kesehatan lainnya
4.1.2 Jejaring Pelayanan
Upaya Kesehatan Pelayanan Jejaring Puskesmas yaitu :
1. Balai Pengobatan Desa Panyocokan
2. Balai Pengobatan Desa Panundaan.
3. Pelayanan Kesehatan Khusus/jaminan Pelayanan Kesehatan yang
memiliki MOU khusus dengan Puskesmas (Klinik Perusahaan, Klinik
Sekolah) termasuk pelayanan P3K dalam event tertentu.
4. Kemitraan
4.2 Fungsi Pendukung ( supporting ).
Sebagai fungsi pendukung (supporting) untuk menunjang fungsi pelayanan
dalam rangka efektifitas adalah sebagai berikut :

31
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

4.2.1 Upaya Kesehatan Penunjang


Upaya Kesehatan Penunjang, yang meliputi :
1. Upaya penunjang Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
(SP2TP).
2. Upaya Sistem Informasi Puskesmas.
3. Upaya Pelayanan Farmasi termasuk Perbekalan Kesehatan.
4. Upaya Pelayanan Laboratorium Sederhana.

4.2.2 Upaya Pelayanan Administrasi


Upaya Pelayanan Administrasi, yang meliputi :
1. Administrasi Keuangan termasuk aset.
2. Administrasi Umum dan Kepegawaian.
3. Administrasi di bidang Perencanaan dan Monitoring Evaluasi.

32
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

BAB V
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

5.1 Penerimaan dan Penempatan Pegawai


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan dan
penempatan pegawai pada BLUD yaitu :
1. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD dapat berasal dari PNS dan atau
non PNS yang profesional sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai BLUD
yang berasal dari PNS disesuaikan dengan ketentuan peraturan dan
perundangan yang berlaku.
3. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari non PNS dapat
dipekerjakan secara tetap atau berdasarkan kontrak, yang pengangkatan
dan pemberhentian dilakukan berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis
dan produktif dalam peningkatan pelayanan.
4. Pemimpin BLUD-Unit Kerja merupakan Pejabat Pengguna Anggaran /
Barang Daerah pada SKPD induknya.
5. Pemimpin BLUD-Unit Kerja yang berasal dari non PNS, Pejabat Keuangan
BLUD wajib berasal dari PNS yang merupakan Pejabat Kuasa Pengguna
Pengguna Anggaran / barang daerah pada SKPD induknya.

5.2 Sistem Remunerasi


Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji,
tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan atau
pensiun. Pejabat pengelola BLUD, Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan
Pengawas dan Pegawai BLUD dapat diberikan remunerasi sesuai dengan
tingkat tanggungjawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah/Bupati
Remunerasi bagi dewan pengawas dan sekretaris dewan pengawas
diberikan dalam bentuk honorarium. Remunerasi untuk BLUD-SKPD/Unit Kerja
ditetapkan oleh Kepala Daerah/Bupati berdasarkan usulan yang disampaikan
oleh pemimpin BLUD-SKPD / Unit Kerja melalui Sekretaris Daerah.

33
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

5.2.1 Pemimpin BLUD


Penetapan remunerasi pemimpin BLUD, mempertimbangkan faktor –
faktor yang berdasarkan :
1. Ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola BLUD, tingkat
pelayanan serta produktivitas.
2. Perimbangan persamaannya dengan industri pelayanan sejenis.
3. Kemampuan pendapatan BLUD bersangkutan.
4. Kinerja operasional BLUD yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah/Bupatidengan mempertimbangkan antara lain indikator
keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.

5.2.2 Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD


Remunerasi bagi Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD
ditetapkan paling banyak 90 % (sembilan puluh persen) dari remunerasi
pemimpin BLUD.

5.2.3 Pegawai BLUD


Pemberian remunerasi untuk para pegawai BLUD dapat dihitung
berdasarkan beberapa indikator penilaian yaitu :
1. Pengalaman dan masa kerja ( basic index ).
2. Keterampilan, ilmu pengetahuan dan prilaku ( competency index ).
3. Resiko kerja ( risk index ).
4. Tingkat kegawatdaruratan (position index ).
5. Hasil/ capaian kinerja ( performance index ).
6. Tingkat kegawatdaruratan ( emergency index )

5.2.4 Honorarium Dewan Pengawas


Honorarium bagi Dewan Pengawas pada instansi yang akan
menerapkan PPK-BLUD dapat ditetapkan sebagai berikut :
1. Ketua Dewan Pengawas : paling banyak sebesar 40 % (empat puluh
persen) dari gaji Pemimpin BLUD.

34
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

2. Anggota Dewan Pengawas : paling banyak 36 % (tiga puluh enam


persen) dari gaji Pemimpin BLUD.
3. Sekretaris Dewan Pengawas : paling banyak 15 % (lima belas
persen) dari gaji Pemimpin BLUD.

1.1. Jenjang Karir


Jenjang karir disesuaikandengan peraturan kepegawaian yang ada yaitu
sesuai jenjang karirjabatan struktural atau jabatan fungsional.

1.2. Pembinaan termasuk sistem reward dan punishment


Pembinaan dilakukan oleh Kepala UPT Puskesmas/pemimpin BLUD
dan pejabat yang berwenang (Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten), sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku
termasuk pemberian penghargaan ataupun sanksi (reward and punishment).

1.3. Pemutusan Hubungan Kerja


Pemutusan hubungan kerja bagi pejabat pengelola dan pegawai BLUD
yang berstatus PNS adalah mengikuti peraturan kepegawaian dan
perundangan yang berlaku. Bagi pejabat pengelola, dewan pengawas dan
skretaris dewan pengawas yang diberhentikan sementara dari jabatannya
memperoleh penghasilan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari
remunerasi/honorarium bulan terakhir yang berlaku sejak tanggal diberhentikan
sampai dengan ditetapkannya keputusan definitif tentang jabatan yang
bersangkutan.
Bagi pejabat pengelola berstatus PNS yang diberhentikan sementara
dari jabatannya memperoleh penghasilan sebesar 50 % (lima puluh persen)
dari remunerasi bulan terakhir di BLUD sejak tanggal diberhentikan atau
sebesar gaji PNS berdasarkan surat keputusan pangkat terakhir.

35
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

36
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

BAB VI
SISTEM AKUNTABILITAS BERBASIS KINERJA

Akuntabilitas merupakan salah satu dari empat prinsip dalam tata kelola
BLUD, disamping transparansi, responsibilitas, dan independensi. Akuntabilitas
merupakan kejelasan fungsi, struktur, dan system yang dipercayakan pada BLUD
agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan kinerja
menggambarkan pencapaian hasil kegiatan.
Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas berbasis kinerja, maka dibuatlah
Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD yang mencakup pernyataan visi, misi,
program strategis, pengukuran pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima
tahunan dan proyeksi keuangan lima tahunan BLUD. Rencana Strategis Bisnis
(RSB) BLUD dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Bisnis Anggaran
(RBA) dan evaluasi kerja.
Rencana strategis bisnis UPT Puskesmas ....... mengacu pada Renstra Dinas
Kesehatan Kab Way Kanan Tahun 2010 – 2015 yang menjabarkan visi, misi dan
program Kepala Daerah di bidang kesehatan yang tertuang dalam RPJMD Kab Way
Kanan dalam rencana pembangunan lima tahun yang bersifat indikatif. Jadi dengan
sendirinya Renstra Bisnis UPT PUSKESMAS ....... terkait dengan RPJMD
Kabupaten Way Kanan
Untuk mencapai hasil kegiatan (kinerja) sesuai standar pelayanan minimal
(SPM), ada sekitar 21 upaya/program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan
oleh UPT Puskesmas ....... ....... sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Way Kanan

6.1. Upaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
1. Kegiatan Pokok
a. Pendataan Bumil, bayi dan balita
b. ANC dan pemberian buku KIA
c. pencatatan kohort ibu ,bayi balita.
d. Deteksi bumil resti/komplikasi
e. Pertolongan Persalinan

37
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

f. Pemantauan pasca`persalinan dan MTBM, pelayanan kunjungan


neonatus di dalam dan diluar gedung, pelayanan rujukan neonatus,
audit kesakitan dan kematian neonatus.
g. Pembuatan PWS KIA

h. Peningkatan kompetensi petugas, MTBS, DDTK, kunjungan bayi di


dalam dan diluar gedung.
i. Pelayanan kunjungan anak balita dan prasekolah.
j. Pelayanan KB yang berkualitas.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K-4.
b. DO K1 – K4.
c. Cakupan DDRT ibu hamil.
d. Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk.
e. Cakupan kunjungan neonatus.
f. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
g. Cakupan kunjungan bayi.
h. Cakupan BBLR ditangani.
i. Cakupan deteksi dini anak balita dan pra sekolah.
j. Cakupan peserta KB baru.
k. Cakupan peserta KB aktif.

6.2. Imunisasi
1.Kegiatan Pokok.
a. Penyediaan dan penyimpanan vaksin yang baik dan benar
b. Pelayanan imunisasi yang berkualitas sesuai dengan SOP meliputi
Imunisasi Dasar Lengkap,BIAS Campak,DT TD, WUS.
c. Pendataan jumlah murid kelas I ,II DAN III SD.
d. Peningkatan kompetensi petugas kesehatan, penyelidikan epidemiologi.

e. Pencatatan dan Pembuatan PWS Imunisasi.

f. Penanganan kasus sesuai SOP apabila ada kasus KIPI

2.Indikator Kinerja
38
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

a. Cakupan imunisasi Hb-0 bayi lahir < 7 hari.


b. Cakupan imunisasi BCG.
c. Cakupan imunisasi Hb- DPT 3.
d. Cakupan imunisasi polio 4.
e. Cakupan imunisasi campak
f. DO Hb-DPT 3 – Campak.
g. Desa/ kelurahan UCI.
h. Status T5 ibu hamil.
i. Cakupan BIAS Campak kelas 1 SD.
j. Cakupan BIAS DT Kelas 1 dan Td kelas 2-3 SD.
k. Kejadian KIPI.

6.3. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.


1. Kegiatan Pokok
a. Penimbangan bayi dan balita di posyandu.
b. Verfikasi status Gizi, KIE dan intervensi dengan PMT pemulihan.
c. Distribusi vitamin A dosis tinggi untuk bayi 6-12 bln ,balita dan bufas .
d. Pelaksanaan Kadarzi.
e. Perencanaan dan distribusi tablet Fe kepada bumil dan bufas

f. Bekerjasama dengan KIA dalam penatalaksanaan bumil KEK

g. Monitoring GAKI

h. Pemberian PMT penyuluhan di posyandu dg D/S < 80%

1. Indikator Kinerja
a. Cakupan Balita terdaftar dan memiliki buku KIA
b. Cakupan D/S, N/D.N/S
c. Balita Gizi kurang tertangani.
d. Balita Gizi Buruk tertangani.
e. Balita mendapat Vit. A 2 kali pertahun.
f. Pelaksanaan PSG posyandu.
g. Pemantauan Kadarzi.
h. Ibu hamil yang diukur LILA.
i. Ibu hamil KEK tertangani.
39
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

j. Ibu Nifas dapat Vitamin A.


k. Ibu Hamil dapat tab Fe 90 tablet.
l. MP-ASI pada bayi BGM dari Maskin.

6.4. Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular


1. Kegiatan Pokok
a. Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, pemutusan mata rantai,
dan pengamatan pasca KLB.
b. Sosialisasi AFP, pencarian kasus, dan kunjungan ulang.
c. Penemuan kasus,diagnosa dan pengobatan Tb paru, dan kunjungan
rumah.
d. Penemuan dan pengobatan pneumonia.
e. Tata laksana terapi ODHA, dan peningkatan PHBS.
f. Diagnosis dan tatalaksana DBD, PE, dan PSN.
g. Diagnosis dan tatalaksana diare, dan PE.
h. Diagnosis dan tatalaksana malaria.
i. Diagnosis dan tatalaksana kusta, serta kontak serumah.
j. Diagnosis dan tatalaksana IMS.
k. Sosialisasi rabies dan tatalaksana gigitan HPR.

2. Indikator Kinerja
a. Desa/ kelurahan mengalami KLB ditangani < 24 jam.
b. Desa/kelurahan bebas rawan gizi.
c. AFP per 100.000 penduduk< 15 tahun.
d. Penemuan suspek TB Paru.
e. TBParu BTA +
f. Kesembuhan TB Paru BTA +
g. Pemeriksaan kontak serumah TB Paru BTA +.
h. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani.
i. Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS.
j. Penderita DBD yang ditangani.
k. Balita dengan diare yang ditangani.
l. Penderita malaria yang diobati.

40
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

m.Penderita kusta yang selesai berobat (RFT).


n. IMS yang diobati.
o. Kasus gigitan HPR ditangani.

6.5. Upaya Kesehatan Lingkungan


1. Kegiatan pokok
a. Pendataan, kemitraan, pengawasan, dan advokasi.
b. Inspeksi sanitasi.
c. Pelaksanaan STBM (Sanitasi Total berbasis masyarakat)
d. Pelayanan klinik sanitasi.
e. Pengelolaan limbah sesuai standar.
2. Indikator kinerja
a. Institusi yang dibina.
b. Rumah/bangunan bebas jentik Aedes.
c. TTU/TPM yang diawasi.
d. TTU/TPM yang memenuhi syarat.
e. Cakupan SAB.
f. Cakupan jamban keluarga.
g. Cakupan SPAL.
h. Cakupan klinik Sanitasi.
i. Terkelolanya limbah sesuai standar baik limbah medis dan non medis.

6.6. Upaya Promosi Kesehatan


1. Kegiatan Pokok
a. Pembinaan dan pengendalian UKBM.
b. Penyuluhan yang menyangkut materi ASI eksklusif, garam beryodium,
posyandu, NAFZA, pemberantasan penyakit menular dan tidak menular.
c. Pembinaan dan analisa Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
setiap tatanan.
d. Peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat.
e. Pembinaan jaminan kesehatan nasional/JKN

2. Indikator Kerja
a. Bayi yang dapat ASI eksklusif.

41
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

b. Desa dengan garam beryodium baik.


c. Strata Posyandu.
d. Penyuluhan NAFZA oleh petugas kesehatan.
e. Cakupan peserta jaminan kesehatan Nasional
f. Cakupan jaminan kesehatan Gakin.
g. Tingkat pencapaiann PHBS di setiap tatanan.

6.7. Upaya Pengobatan


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pelayanan pengobatan rawat jalan tingkat pertama
sesuai standar.
b. Input riwayat penyakit pasien ke dalam SIMPUS dan medical record
c. Melaksanakan pelayanan kedaruratan medik.
d. Melaksanakan upaya rujukan sesuai strandar.

2. Indikator kinerja
a. Cakupan rawat jalan umum (Utilisasi rawat jalan).
b. Cakupan Kunjungan rawat jalan gigi
c. Cakupan penanganan kegawatdaruratan sesuai standar.

6.8. Usaha Kesehatan Sekolah


1. Kegiatan Pokok
a. Penjaringan anak kelas 1 SD
b. Pemeriksaan berkala
c. Pembinaan dokter kecil.
d. Pembinaan sekolah sehat.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penjaringan siswa kelas 1 SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan
b. Pembentukan dokter kecil tingkat SD.
c. Cakupan pelayanan kesehatan remaja.
d. Cakupan sekolah sehat.

6.9. Upaya Kesehatan Usia Lanjut


42
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kelompok usia lanjut.
b. Pembinaan kelompok usia lanjut.
c. Melaksanakan upaya rujukan usia lanjut yang beresiko tinggi.

2. Indikator Kerja
a. Cakupan Pelayanan usia lanjut.
b. Cakupan kelompok-kelompok usia lanjut melalui posyandu.
c. Adanya pelayanan dengan sistem UPT Puskesmas Santun Lansia.

6.10. Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat


1. Kegiatan Pokok
a. Penemuan kasus dan pelayanan
b. pencatatan dan pelaporan.
2. Indikator Kinerja
a. Pendataan gangguan jiwa berat di masyarakat.
b. Pelayanan gangguan jiwa di UPT Puskesmas.

6.11. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)


1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan dan pelaksanaan Perkesmas penduduk yang rawan
kesehatan.
b. Pembinaan dan pelayanan bagi penduduk miskin.
c. Melaksanakan upaya rujukan.

2. Indikator Kinerja
a. Perkesmas Bumil resti,neonatal resti, balita resti, dan penderita TBParu.
b. Cakupan Perkesmas bagi masyarakat miskin.

6.12. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pengobatan rawat jalan gigi tingkat pertama sesuai
stándar.
b. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi masyarakat.
c. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi anak sekolah.

43
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penduduk dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
b. Cakupan ibu hamil dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
c. Cakupan desa binaan UKGMD.
d. Ratio penambalan dan pencabutan.

6.13. Upaya Pengobatan Rawat Inap


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pelayanan persalinan normal sesuai dengan standar.
b. Melaksanakan pelayanan persalinan dengan penyulit sesuai dengan
standar.
c. Melaksanakan upaya rujukan sesuai stándar.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penanganan persalinan normal dan persalinan dengan penyulit
sesuai standar.
b. Cakupan visite rate.
c. Cakupan pemberi pelayanan rawat inap oleh tenaga para medis.

6.14. Upaya Kesehatan Mata


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan screning/hunting untuk gangguan penglihatan karena
katarak.
b. Melaksanakan upaya rujukan penanganan katarak.
c. Melaksanakan kerja sama dengan dokter spesialis mata dan yayasan
kemanusian yang bergerak di bidang kesehatan mata.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan Skrining penderita katarak.
b. Cakupan Penemuan penderita mata katarak.
c. Cakupan Penderita katarak di operasi.
d. Cakupan Perawatan Pasca operasi

6.15. Upaya Kesehatan Kerja


1. Kegiatan Pokok
44
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

Pendataan, sosialisasi, perencanaan jadwal, pelaksanaan, dan monev.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan Pos UKK yang di bina.
b. Kasus penyakit akibat kerja
c. Cakupan penanganan kasus penyakit akibat kerja

6.16. Registrasi Pasien dan Catatan Medik


1. Kegiatan Pokok
a. Persiapan sarana, prasarana, dan pengaturan tenaga
b. Melaksanakan registrasi pasien dengan SIMPUS
c. Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan, pemilahan, dan
pemusnahan.
2. Indikator Kinerja
a. Lama waktu pendaftaran pasien.
b. Waktu pembuatan/penemuan catatan medik.
c. Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 24 jam
setelah selesai pelayanan.
d. Waktu tunggu pasien di rawat jalan.
e. Kenyamanan ruang tunggu.
f. Tata kelola rekam medik.

6.17. Upaya Pelayanan Logistik (Farmasi)


1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan obat, permintaan, dan penerimaan.
b. Stok opname obat, kartu stok, gudang penyimpanan obat, dan almari
obat.
c. Optimalisasi SIMPUS, pengadaan resep, pelayanan, dan sampling
survey.

2. Indikator Kinerja
a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan.
b. Ketersediaan obat esensial dan generik.
c. Tata kelola obat sesuai standar.

45
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

d. Tidak ada kesalahan pemberian obat.


e. Tata kelola dokumen resep.

6.18. Laboratorium Sederhana


1. Kegiatan Pokok
a. Persiapan sarana dan prasarana

b. Pelayanan pemeriksaan laboratorium sederhana

c. Peningkatan kompetensi petugas

d. Pencatatan dan pelaporan.

2. Indikator Kinerja
a. Durasi pemeriksaan specimenlaboratorium sederhana.
b. Hasil laboratorium terkonfirmasi kepada petugas medis.

6.19. SP2TP
1. Kegiatan Pokok
Pengadaan administrasi pencatatan pelaporan Puskesmas dan koordinasi
lintas program.

2. Indikator Kinerja
Pengumpulan dan pelaporan Tepat waktu.

6.20. Upaya Rujukan


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan rujukan sesuai perbup rujukan kab. Bandung Barat.

b. Pencatatan dan pelaporan

2. Indikator Kinerja
Rujukan sesuai standar.

6.21. Administrasi dan Kepegawaian


1. Kegiatan Pokok
a. Pembinaan pegawai dan waskat.
b. Pengadaan sarana dan prasarana surat menyurat.

46
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

c. Monitoring jenjang kepangkatan, daftar pengendalian, pembinaan, dan


sebagainya.

2. Indikator Kinerja
a. Tepat waktu absensi pegawai.
b. Pengendalian surat-surat dinas sesuai alur dan prosedur.
c. Ketepatan waktu usul naik pangkat, gaji berkala, DP3, dan lain-lain.

47
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

BAB VII
KEBIJAKAN

A. Kebijakan Layanan Jasa, Tarif, dan Sistem


1. Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Bupati menetapkan Standar Pelayanan Minimum Puskesmas untuk
memastikan bahwa seluruh pelanggan telah memperoleh layanan secara
profesional sesuai standar, yang mencakup kualitas fasilitas, kualitas layanan,
pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk
mendapatkan layanan.

Pejabat Pengelola BLUD harus menetapkan mekanisme pemberian


layanan jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemberian jasa pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh staf medis dan
tenaga kesehatan lainnya secara profesional sesuai dengan standar
profesi, kompetensi dan pelayanan medis dalam rangka mencapai kualitas
layanan yang dipersyaratkan melalui penerapan sistem manajemen mutu
untuk menjamin kepuasan pelanggan dan seluruh stakeholders.

2. Tarif Layanan
Bupati menetapkan tarif layanan atas usulan Pejabat Pengelola BLUD
dengan mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya
beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan dan kompetensi yang sehat.

Pejabat Pengelola BLUD menetapkan strategi dan kebijakan terhadap


pemberian layanan kesehatan serta melakukan pengawasan atas
pelaksanaannya. Oleh karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus melakukan
penghitungan biaya per unit setiap jenis layanan (cost finding) sebagai dasar
pengambilan kebijakan mengenai penetapan tarif layanan kesehatan,
misalnya kebijakan pemberian subsidi tarif layanan kesehatan kepada pasien
tidak mampu. Oleh karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus melakukan
reviu atas biaya per unit setiap jenis layanan secara berkala.

48
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

Pejabat Pengelola melakukan evaluasi kualitas pemberian jasa pelayanan


yang telah dilakukan pada akhir periode sebagai bahan masukan pada
periode berikutnya.

3. Sistem Penatausahaan dan Akuntansi Pengelolaan BLUD


Kepala UPT Puskesmas menetapkan pedoman mengenai sistem
penatausahaan dan akuntansi yang diterapkan untuk pengelolaan keuangan
dan penyusunan pertanggungjawaban BLUD sesuai standar akuntansi
keuangan yang berlaku dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta disusun berdasarkan pengendalian internal yang memadai. Selanjutnya
Kepala UPT Puskesmas menyelenggarakan sistem penatausahaan dan
akuntansi sesuai pedoman yang telah ditetapkan tersebut, baik secara
manual maupun komputerisasi.

Kepala UPT Puskesmas menetapkan organisasi dan pengelola yang


berwenang dalam penatausahaan dan akuntansi pengelolaan keuangan
BLUD.

Output sistem berupa laporan keuangan BLUD, khususnya pada akhir


semester dan akhir tahun dikonsolidasikan dengan laporan keuangan
pemerintah daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku.

1. Remunerasi

Bupati menetapkan Remunerasi atas usulan Pejabat BLUD melalui Kepala


Dinas Kesehatan Kota yang diberikan dalam bentuk honorarium. Adapun
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan Remunerasi
adalah :

a. Jumlah aset yang dikelola BLUD

b. Kemampuan Pendapatan BLUD

c. Indikator keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.

Remunerasi pejabat pengelola BLUD diberikan berdasarkan indikator


penilaian pengalaman dan masa kerja, jabatan yang disandang, resiko kerja
dan tingkat kegawatdaruratan. Remunerasi yang diberikan sesuai dengan

49
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

usulan pejabat Pengelola BLUD pada Pemimpin SKPD yang nantinya akan
ditetapkan oleh Walikota..

B. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah


Limbah Puskesmas meliputi semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
Puskesmas dalam bentuk padat, cair dan gas, merupakan bahan yang tidak
berguna, tidak digunakan atau terbuang. Limbah Puskesmas dapat dibedakan
menjadi limbah medis dan non medis.

Limbah cair terdiri dari semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
Puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia
beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Limbah klinis berupa limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan gigi,
farmasi atau yang sejenis, pengobatan, perawatan, yang menggunakan bahan-
bahan yang beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika
dilakukan dengan pengamanan tertentu.

 Limbah diolah dalam Unit Pengelolaan Limbah (UPL) tersendiri atau secara
kolektif apabila belum terjangkau sistem pengelolaan limbah perkotaan.

 Minimal setiap kamar atau ruangan atau setiap radius 10-20 meter disediakan
minimal 2 tempat sampah yaitu untuk jenis sampah organik, sampah organik
dan atau sampah medis di ruangan tertentu.

 Limbah padat (domestik) dibuang ke TPA yang ditetapkan pemerintah


daerah. Pengangkutan sampah dari ruangan-ruangan ke tempat
pembuangan sampah akhir dilaksanakan dengan menggunakan alat
pengangkut khusu melalui jalur yang telah ditetapkan.

 Untuk limbah klinis, mengadakan MoU dengan RS ......... terkait dengan


penggunaan insenerator.

 Pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi dilengkapi dengan
penahan bau (water seal). Lubang penghawaan ditoilet dan kamar mandi
harus berhubungan langsung dengan uda

50
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

BAB VIII
PROSES TATA KELOLA

A. Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Pengelola


(Permendagri Nomor 61 tahun 2007 pasal 34, 35, 36, 37)
1 Pejabat Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh Walikota/Bupati.
2 Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD dapat berasal dari pegawai negeri
sipil dan/atau tenaga profesional non pegawai negeri sipil sesuai dengan
kebutuhan BLUD.
3 Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan
pegawai BLUD yang berasal dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan
ketentuan perundangan-undangan di bidang kepegawaian.
4 Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan Pegawai BLUD
yang berasal dari tenaga profesional non pegawai negeri sipil dilaksanakan
berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
5 Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan pejabat pengelola BLUD
ditetapkan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang
sehat. Kompetensi merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh
pejabat pengelola BLUD berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap
perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik
bisnis yang sehat merupakan kesesuaian antara kebutuhan jabatan,
kualitas dan kualifikasi dengan kemampuan keuangan BLUD.
6 Pemilihan Pejabat Pengelola dilakukan dengan mekanisme uji kelayakan
dan kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan secara transparan,
profesional, mandiri, dan dapat dipertanggung-jawabkan.
7 Masa jabatan anggota Pejabat Pengelola ditetapkan selama 3 (tiga)
sampai 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa
jabatan berikutnya.
8 Pejabat Pengelola diberhentikan oleh Bupati setelah masa jabatannya
habis.

51
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

9 Pejabat Pengelola dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya


oleh Walikota, apabila terbukti:
9.1.1 Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
9.1.2 Tidak melaksanakan ketentuan Undang-undang.
9.1.3 Terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD, dan
9.1.4 Dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan
pidana kejahatan dan/atau yang berkaitan dengan tugasnya dalam
melaksanakan pengurusan atas BLUD.
10 Rencana pemberhentian dengan alasannya sebagaimana dimaksud
dalam point 9 diberitahukan secara tertulis oleh Bupati kepada anggota
Pejabat Pengelola yang bersangkutan.
11 Keputusan pemberhentian ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan membela diri secara tertulis dan disampaikan kepada Bupati
paling lambat dalam jangka waktu satu bulan terhitung sejak Pejabat
Pengelola yang bersangkutan diberitahu secara tertulis.
12 Selama rencana pemberhentian masih dalam proses maka Pejabat
Pengelola yang bersangkutan dapat menjalankan tugasnya namun tidak
boleh membuat keputusan/kebijakan strategis.
13 Jika dalam jangka waktu dua bulan terhitung sejak tanggal penyampaian
pembelaan diri Bupati tidak memberikan keputusan pemberhentian Pejabat
Pengelola tersebut, maka rencana pemberhentian tersebut menjadi batal.
14 Kedudukan sebagai Pejabat Pengelola berakhir dengan
dikeluarkannya keputusan pemberhentian oleh Walikota.

B. Program Pengenalan
1 Pejabat Pengelola yang baru wajib diberikan program pengenalan mengenai
BLUD Puskesmas.
2 Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan Pejabat
Pengelola yang baru berada pada Pimpinan BLUD (Kepala UPT Puskesmas).
3 Program pengenalan meliputi:
3.1 Pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik pada BLUD
Puskesmas.

52
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

3.1 Gambaran mengenai BLUD Puskesmas berkaitan dengan tujuan, sifat


dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasional, strategi, dan
masalah-masalah strategis lainnya.
4.1 Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit
internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal.
4.2 Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Pejabat Pengelola.

C. RSB dan RBA


1. Pejabat Pengelola wajib menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) lima
tahunan dan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan yang merupakan
penjabaran RSB yang telah disahkan dengan mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Way Kanan.
2. Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sebelum berakhirnya RSB, Pejabat
Pengelola wajib menyampaikan rancangan RSB periode berikutnya.
3. Pejabat Pengelola wajib menyampaikan RBA yang telah disetujui DPRD
kepada PPKD untuk dimintakan pengesahan menjadi DPA selambat-
lambatnya bulan Desember tahun anggaran yang bersangkutan.
4. Bupati melalui Sekretaris Daerah, PPKD, Tim Anggaran Eksekutif
memberikan masukan-masukan penyusunan RSB dan RBA, serta melakukan
pembahasan bersama dengan Pejabat Pengelola sebelum memberikan
persetujuannya.
1. Pejabat Pengelola bertanggung jawab atas pelaksanaan RSB dan RBA
serta melaksanakan evaluasi dan pengendaliannya.
2. Perubahan RBA yang melampaui ambang batas maksimal harus
disetujui oleh Walikota, dan dilakukan melalui mekanisme perubahan APBD.
3. Bupati melalui Sekretaris Daerah memantau pelaksanaan RBA dan
kesesuaiannya dengan RSB, serta memberikan masukan-masukan dalam
upaya pencapaiannya.

D. Pendelegasian Wewenang

53
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

1 Pendelegasian sebagian kewenangan Pejabat Pengelola kepada Pejabat


Teknis diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan pertimbangan
untuk menunjang kelancaran tugas dan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
2 Pejabat Teknis harus melaksanakan wewenang yang didelegasikan tersebut
dengan penuh tanggungjawab dan memberikan laporan pelaksanaannya
secara berkala kepada Pejabat Pengelola.
3 Pendelegasian wewenang dikaji secara periodik untuk disesuaikan dengan
tuntutan perkembangan Puskesmas.
4 Pendelegasian wewenang yang dilakukan tidak melepaskan tanggung jawab
pejabat pengelola.

E. Pengambilan Keputusan
1 Semua keputusan dalam rapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk
mufakat.
2 Setiap keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan
stakeholders rumah sakit, risiko yang melekat, dan kewenangan yang dimiliki
oleh setiap pengambil keputusan.
3 Hak mengemukakan pendapat dijunjung tinggi dalam upaya memberikan
masukan peningkatan kinerja Puskesmas.
4. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat pula diambil tanpa
diadakan rapat, asalkan keputusan itu disetujui secara tertulis.
5 Bupati dan Pejabat Pengelola harus konsisten dalam menjalankan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan.

F. Akuntansi dan Pelaporan


1 Pemimpin BLUD menyampaikan laporan keuangan BLUD Puskesmas
sebagai SKPD (Entitas Akuntansi) secara berkala setiap semester dan
tahunan kepada Bupati dengan tembusan PPKD.
1.1 Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja atau Laporan
Operasional Semester Pertama disertai dengan prognosis untuk enam

54
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

bulan berikutnya sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang menjadi


tanggungjawabnya.
1.2 Laporan disiapkan oleh Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas dan
disampaikan kepada Pimpinan BLUD selaku Pengguna Anggaran untuk
ditetapkan sebagai laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja
atau laporan operasional semester pertama serta prognosis untuk enam
bulan berikutnya paling lama lima belas hari kerja setelah semester
pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
1.1 Kepala UPT Puskesmas menyampaikan laporan realisasi anggaran
pendapatan dan belanja atau laporan operasional semester pertama
BLUD Puskesmas serta prognosis untuk enam bulan berikutnya kepada
Bupati melalui PPKD sebagai dasar penyusunan laporan realisasi APBD
semester pertama paling lambat duapuluh hari kerja setelah semester
pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
1.2 Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas menyiapkan laporan keuangan
Puskesmas tahun anggaran berkenaan dan disampaikan kepada Kepala
UPT Puskesmas untuk ditetapkan sebagai laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran SKPD.
1.3 Laporan keuangan BLUD Puskesmas tahunan terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran atau Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus
Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan BLUD
Puskesmas tersebut dilampiri dengan surat pernyataan Kepala UPT
Puskesmas bahwa pengelolaan keuangan BLUD yang menjadi
tanggungjawabnya telah diselenggarakan dengan sistem pengendalian
intern yang memadai dan standar akuntansi keuangan dan
pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Laporan
Keuangan BLUD setidak-tidaknya terdiri dari:
1.6.1 Laporan realisasi anggaran/laporan operasional yang berisi
informasi jumlah pendapatan dan biaya BLUD selama satu
periode.
1.6.2 Neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

55
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

1.6.3 Laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan


dengan aktivitas operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan
dan / atau pembiayaan yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas selama periode
tertentu; dan
1.6.4 Catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif
atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan keuangan
disertai laporan mengenai kinerja.
1.4 Laporan keuangan BLUD Puskesmas tahunan disampaikan kepada
Bupati melalui PPKD paling lambat satu bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
1.5 Laporan keuangan BLUD disampaikan secara berkala kepada Bupati
melalui PPKD, untuk dikonsolidasikan dengan laporan pemerintah
daerah secara berkala paling lambat dua bulan setelah periode
pelaporan berakhir. Laporan keuangan BLUD merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan pertanggungjawaban keuangan
pemerintah daerah.
2 Setiap transaksi keuangan BLUD harus diakuntansikan dan dokumen
pendukungnya dikelola secara tertib.
3 Akuntansi dan pelaporan keuangan BLUD disusun berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Dalam rangka konsolidasi dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
terlebih dulu harus dilakukan penyesuaian atau dikonversikan ke Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan mengacu pada Permendagri nomor 13
Tahun 2006.
4 Pejabat Pengelola wajib mengungkapkan informasi penting dalam Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan Puskesmas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan
obyektif.
5 Selain penyampaian laporan keuangan untuk tujuan internal maupun
eksternal, Kepala UPT Puskesmas menetapkan ketentuan dan mekanisme
penyampaian laporan non keuangan atau laporan kinerja sebagai

56
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

pertanggungjawaban setiap bidang dalam suatu sistem pengendalian internal


yang memadai.

G. Penilaian Kinerja
1. Bupati menilai kinerja Puskesmas dan Pejabat Pengelola melalui mekanisme
yang telah ditetapkan.
2. Kinerja Puskesmas yang dinilai sesuai dengan sasaran berikut indikator
kinerja keberhasilan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Bisnis
yang dilaporkan secara berkala.
3. Penilaian kinerja Puskesmas dilakukan secara berkala dan dapat menjadi
dasar pertimbangan Bupati untuk memutuskan peningkatan/penurunan atau
pencabutan status BLUD Puskesmas.
4. Kinerja Pejabat Pengelola dievaluasi secara berkala pada setiap akhir tahun
anggaran atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan oleh Bupati dengan
menggunakan kriteria penilaian yang umum berlaku dalam Puskesmas.
5. Kepala UPT Puskesmas menetapkan tolak ukur kinerja masing-masing
pengelola program untuk mendukung kinerja Puskesmas.
6. Penilaian kinerja terhadap bidang dilakukan setiap tahun dan dilakukan
secara transparan.

H. Pengendalian Internal
1 Pejabat Pengelola harus menetapkan Sistem Pengendalian Internal
yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Puskesmas, serta
membantu manajemen dalam hal:
1.1 Upaya-upaya mengamankan harta kekayaan (safe guarding of assets);
1.2 Menciptakan keakuratan data akuntansi;
1.3 Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
1.4 Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan praktek
bisnis yang sehat.

57
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

2 Sistem Pengendalian Internal antara lain mencakup hal-hal sebagai


berikut :
2.1 Lingkungan Pengendalian Internal yang disiplin dan terstruktur, yang
terdiri dari:
2.1.1 Initegritas, nilai etika dan kompetensi pegawai
2.1.2 Filosofi dan gaya manajemen;
2.1.3 Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan
kewenangan dan tanggung jawabnya;
2.1.4 Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia;
2.1.5 Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola
2.2 Pengkajian dan Pengelolaan Risiko, yaitu suatu proses untuk
mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha
relevan;
2.3 Aktivitas Pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam
suatu proses pengendalian terhadap kegiatan Puskesmas pada setiap
tingkat dan unit dalam struktur organisasi, antara lain mencakup
kebijakan dan prosedur yang membantu manajemen melaksanakan
kewajibannya dan menjamin bahwa tindakan penting dilakukan untuk
mengatasi risiko yang dihadapi dalam mencapai sasaran Puskesmas.
Kegiatan pengendalian termasuk serangkaian kegiatan seperti
kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi
kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap asset Puskesmas.
2.4 Sistem Informasi dan Komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan
keuangan mengenai kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas
ketentuan dan peraturan yang berlaku pada Puskesmas, yang
memungkinkan Pejabat Pengelola dan Manajemen untuk menjalankan
dan mengendalikan kegiatan usahanya. Laporan tidak hanya
berhubungan data internal, tetapi juga informasi tentang kejadian
eksternal, kegiatan dan kondisi penting untuk menginformasikan
pengambilan keputusan dan laporan eksternal.
2.5 Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian
internal, termasuk fungsi audit internal pada setiap tingkat dan unit

58
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

struktur organisasi Puskesmas, sehingga dapat dilaksanakan secara


optimal, dengan ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan
kepada Pejabat Pengelola.

I. Pengadaan Barang dan Jasa


1. Pengadaan barang dan jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,
transparan, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktik bisnis yang
sehat.
2. Kepala UPT Puskesmas menetapkan mekanisme pengadaan barang dan
jasa dengan memperhatikan pemerataan kesempatan berusaha, ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengendalian yang memadai.
3. Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan oleh pelaksana pengadaan yang
dapat berbentuk pejabat, tim/panitia atau unit yang dibentuk oleh Kepala UPT
Puskesmas yang ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan pengadaan
barang dan / atau jasa guna keperluan BLUD Puskesmas.
4. Pelaksana pengadaan terdiri dari personil yang memahami tatacara
pengadaan, substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain
yang diperlukan dan membuat laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala
kepada pejabat pengelola.

J. Informasi dan Komunikasi


1. Pemerintah Kota, Pejabat Pengelola, dan stakeholders lainnya berhak
memperoleh informasi yang lengkap dan akurat mengenai Puskesmas secara
proporsional.
2. Pejabat Pengelola bertanggungjawab untuk memastikan agar informasi
mengenai Puskesmas diberikan kepada Bupati dan stakeholders lainnya
secara tepat waktu dan lengkap.
3. Kepala UPT Puskesmas melakukan komunikasi secara efektif dengan
sesama Pejabat Pengelola, dan Bupati melalui media komunikasi yang tepat
dan efisien.

59
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

4. Kepala UPT Puskesmas menetapkan kebijakan mengenai komunikasi dan


pengelolaan informasi termasuk klasifikasi kerahasiaan informasi.

K. Pelaksanaan Audit
1 Pelaksanaan audit atas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan BLUD
Puskesmas dilakukan oleh BPK sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku atau dengan persetujuan Bupati dapat meminta
BPKP Perwakilan Provinsi Lampung untuk melakukan audit. Audit terhadap
laporan keuangan Puskesmas oleh Auditor Eksternal tersebut bertujuan untuk
memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan secara
independen dan profesional.
2 Puskesmas harus menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang
yang diperlukan oleh Auditor Eksternal.
3 Auditor Eksternal menyampaikan laporan hasil audit kepada Bupati dan
Kepala UPT Puskesmas secara tepat waktu.
4 Kepala UPT Puskesmas menindak lanjuti laporan hasil audit yang
dilaksanakan Auditor Eksternal dan melaporkan perkembangan tindak lanjut
tersebut kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan.
5 Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan memantau perkembangan tindak
lanjut atas laporan hasil audit Auditor Eksternal.
6 Inspektorat Kabupaten Way Kanan sesuai tupoksinya melakukan audit kinerja
atas penyelenggaraan dan pengelolaan BLUD Puskesmas secara berkala
sesuai PKPT yang disusun. Hasil audit atas kinerja dilaporkan kepada Bupati
dan Kepala UPT Puskesmas secara tepat waktu.
7 Tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit kinerja menjadi tanggung jawab
Kepala UPT Puskesmas dan melaporkan perkembangan tindak lanjut
tersebut kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota.

L. Pemantauan Ketaatan Tata Kelola


1. Pemantauan ketaatan atas pelaksanaan tata kelola penyelenggaraan BLUD
Puskesmas menjadi tugas dan wewenang Satuan Pengawas Internal. Dalam

60
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

hal Satuan Pengawas Internal belum dibentuk, tanggung jawab pemantauan


tersebut menjadi tanggung jawab Kepala UPT Puskesmas yang
didelegasikan ke masing-masing Pengelola Keuangan dan Teknis.
2. Kepala UPT Puskesmas menetapkan rapat Pengelola secara berkala
minimal 1 (kali) sebulan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas
pelaksanaan tata kelola BLUD Puskesmas. Rapat Pengelola tersebut , bila
dipandang perlu, dapat mengundang Kepala Dinas Kesehatan Kota atau
yang mewakili untuk mengadakan rapat bersama.
3. Risalah rapat harus dibuat setiap menyelenggarakan rapat dan
penyusunannya memperhatikan dinamika rapat termasuk adanya dissenting
comments (perbedaan pendapat) yang sampai dengan berakhirnya rapat
tidak diperoleh kata sepakat.
4. Risalah asli harus didokumentasikan dan disimpan oleh sub bagian tata
usaha Puskesmas (pihak yang diberi wewenang) dan harus selalu tersedia
bila diperlukan.

M. Hubungan dengan Stakeholders


1. Pengguna Jasa
1.1 Puskesmas menghormati hak-hak pasien selaku pengguna jasa
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.2 Puskesmas memenuhi komitmennya kepada pengguna jasa sesuai
standar layanan yang telah ditetapkan.
1.3 Penanganan keluhan pengguna jasa dilakukan secara profesional
melalui mekanisme yang baku dan transparan.

2. Mitra Usaha
2.1 Mitra usaha meliputi rekanan, UPTD BLUD Jamkesda, Askes,
Jamsostek, asuransi kesehatan lainnya, serta pihak ketiga lainnya.
2.2 Puskesmas menjalin kerjasama dengan mitra bisnis dilandasi dengan
itikad baik, saling menguntungkan, akuntabilitas, transparansi,
kewajaran dan tidak merugikan stakeholders serta dituangkan
dalam kesepakatan secara tertulis.

61
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

2.3 Kerjasama Puskesmas dengan mitra usaha dapat berupa transaksi


jual beli barang dan/atau jasa serta Kerja Sama Operasional (KSO)
dalam bentuk kerjasama pelayanan kesehatan, pendidikan dan
pelatihan, pembangunan gedung, pemanfaatan alat kedokteran dan
kerjasama lainnya yang sah.
2.4 Puskesmas dan mitra bisnis bermitra secara profesional dengan
mematuhi setiap kesepakatan yang telah dituangkan dalam kontrak
kerjasama.

3. Pegawai
3.1 Pegawai Puskesmas yang terdiri dari tenaga medis, tenaga
paramedis, dan tenaga lainnya adalah aset yang sangat berharga,
maka Puskesmas berkewajiban meningkatkan kompetensi dan
karakternya. Puskesmas dapat memberikan penghargaan yang
pantas kepada pegawai yang berprestasi. Dalam hal adanya terjadi
masalah yang menyangkut tuntutan pasien terhadap tenaga
medis/paramedis, Puskesmas berkewajiban memberikan bantuan
hukum yang diperlukan. Hubungan antara tenaga medis/paramedis dan
non medis dengan pihak Puskesmas diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Kepala UPT Puskesmas.
3.2 Setiap kebijakan Puskesmas yang terkait dengan pegawai disusun
secara transparan, mengakomodasi kepentingan pegawai dan
peraturan perundang-undangan yang terkait.
3.3 Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai atau perjanjian dengan
pegawai dibuat secara tertulis dengan memuat hak dan kewajiban
setiap pihak secara jelas.
3.4 Sistem penilaian kinerja pegawai ditetapkan dan dilaksanakan secara
adil dan transparan.
3.5 Puskesmas menciptakan kondisi kerja dengan selalu memperhatikan
tingkat kesehatan dan keselamatan kerja pegawai.
3.6 Dalam melaksanakan hubungan kerja dengan pegawai, Puskesmas
menghormati hak asasi serta hak dan kewajiban pegawai sesuai

62
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

peraturan perundang-undangan yang berlaku.


3.7 Puskesmas memberi kesempatan yang sama tanpa membedakan
senioritas, gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.

4. Pemerintah Selaku Regulator


4.1 Puskesmas harus mematuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan kegiatan Puskesmas baik yang
menyangkut layanan jasa, pegawai, pelanggan, masyarakat sekitar,
lingkungan, sesama pelaku usaha, perpajakan, perbankan dan lain-
lain.
4.2 Puskesmas selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis
dan konstruktif atas dasar kejujuran terhadap regulator serta
penyelenggara negara lainnya.
4.3 Puskesmas mendukung penerimaan negara dan daerah baik
langsung maupun tidak langsung sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
4.4 Puskesmas akan selalu meningkatkan kualitas layanan dalam upaya
memberikan kontribusi terhadap pembangunan pelayanan Kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas (Nama Puskesmas) Kabupaten Way Kanan.

5. Masyarakat Sekitar dan Lingkungan


5.1 Puskesmas memegang teguh asas kepedulian dan keadilan terhadap
masyarakat sekitar lingkungan operasional Puskesmas.
5.2 Puskesmas memastikan bahwa dalam kegiatan usaha untuk
pelayanan kesehatan, telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan dan
senantiasa mempertimbangkan aspek lingkungan lainnya yang terkait.
5.3 Puskesmas selalu berusaha mendorong munculnya kebutuhan
masyarakat atas kesehatan lingkungan serta pengelolaan sampah
medis secara khusus dalam upaya untuk menjaga kelestarian
lingkungan hidup.

63
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

N. Tanggung Jawab Sosial Puskesmas


1. Puskesmas harus melaksanakan fungsi sosial tanpa mempengaruhi mutu
pelayanan yang disediakan, antara lain berpartisipasi dalam penanggulangan
bencana alam nasional atau lokal dan melakukan misi kemanusiaan
Puskesmas.
2. Pengelola menetapkan dan menjalankan program yang terkait dengan
tanggung jawab sosial Puskesmas secara periodik dan melaporkannya
kepada Walikota.
3. Pengelola harus memastikan bahwa Puskesmas selalu berupaya
mempedulikan kelestarian lingkungan alam dan lingkungan sosialnya sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

64
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

BAB IX
KODE ETIK

Dalam menjalankan BLUD Puskesmas yang berhubungan dengan lingkungan


internal maupun eksternal, Puskesmas memiliki Kode Etik Puskesmas yang
berpedoman kepada Kode Etik dan etika profesi tenaga kesehatan serta harus
senantiasa menjunjung tinggi etika yang telah ditetapkan

Setiap insan Puskesmas wajib menjunjung tinggi nilai-nilai etika yang dibangun
dalam Puskesmas. Budaya organisasi dan budaya kerja yang dibangun untuk
menjaga berlangsungnya lingkungan kerja harus berlandaskan etika yang berlaku
seperti profesional, jujur, terbuka, peduli, dan tanggap terhadap setiap kegiatan
Puskesmas serta kepentingan pihak stakeholders. Budaya organisasi dan budaya
kerja dikembangkan untuk memotivasi pegawai dalam bekerja. Seluruh insan
Puskesmas harus menerapkan budaya organisasi dan budaya kerja yang
berlandaskan etika Puskesmas secara konsisten dan pelaksanaannya harus
dilakukan evaluasi secara periodik.

Sistem nilai yang mencakup nilai-nilai (value), budaya kerja, budaya org\anisasi,
etika kerja, etika usaha, dan etika profesi lebih lanjut diatur dalam Pedoman
Perilaku sebagai Kode Etik Puskesmas yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Kepala UPT Puskesmas.

65
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

BAB X
PENUTUP

1. Seluruh kebijakan Puskesmas harus berpedoman pada dan tidak


bertentangan dengan Pola Tata Kelola ini. Kebijakan Puskesmas tidak terbatas
pada Surat Keputusan Bupati, Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan, dan
seluruh Buku Pedoman Puskesmas. Kebijakan Puskesmas yang telah
diterbitkan dan bertentangan dengan Pedoman Tata Kelola ini wajib
disesuaikan.
2. Pola Tata Kelola ini ditelaah dan dimutakhirkan secara berkala untuk
disesuaikan dengan fungsi, tanggung jawab, dan wewenang organ-organ
Puskesmas serta perubahan lingkungan yang terjadi.
3. Setiap perubahan terhadap Pola Tata Kelola harus disetujui oleh Bupati.
4. Hal-hal lain yang tidak dimuat dalam pedoman ini tetap mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Pola Tata Kelola ini dinyatakan berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Bupati Way
Kanan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

66
Pola Tata Kelola
Puskesmas .......

DATA KETENAGAAN
DI UPT PUSKESMAS ....... TAHUN 2015

No. Jenis Ketenagaan Puskesmas Pustu Jumlah Ket.


1 Dokter Umum 2 0 2
2 Dokter Spesialis 0 0 0
3 Dokter Gigi 1 0 1
4 Sarjana Keperawatan 3 0 3
5 Sarjana Kesmas 3 0 3
6 SAA 0 0 0
7 D-III Farmasi 1 0 1
8 Apoteker 0 0 0
9 D-III Fisio Teraphy 0 0 0
10 SPAG / D-III Gizi 1 0 1
11 D-III Perawat Gigi 1 0 1
12 SPRG 0 0 0
13 SPK 1 1 2
14 D-III Perawat 5 0 5
15 D-IV Kebidanan 2 0 2
16 D-III Kebidanan 4 1 5
17 D-I Kebidanan 3 1 4
18 D-III Analis 0 0 0
19 Sanitarian 4 0 4
20 Pekarya Kesehatan/SMA 0 0 0
21 Juru Mudi 0 0 0
22 Bidan PTT 3 1 4
23 Perawat Kontrak 0 0 0
Tenaga Sukarela /
24 1 0 1
TKS
25 Jumlah total 40

67

Anda mungkin juga menyukai