Anda di halaman 1dari 8

PT.

CIPTA YUDHA PERSADA

PROGRAM PELATIHAN PERTOLONGAN


PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Kecelakaan dan penyakit akibat kerja sering disebabkan oleh Faktor pekerjaan dan perorangan
yang antara lain :
a. Kurang pengetahuan,
b. Kurang keterampilan
c. Motivasi yang kurang baik
d. Masalah Fisik dan Mental

Keadaaan darurat atau bencana (kecelakaan) sewaktu-waktu dapat terjadi dilingkungan kerja.
Sering hal ini disebabkan oleh masalah kecil dan menjadi tidak terkendali atau fatal akibat
salah merspons atau menanggapi.

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) merupakan tindakan awal yang dapat dilakukan
untuk membantu pendertia pada suatu kecelakaan / musibah sebelum mendapat penangan lebih
lanjut dari Pihak Medis.

Berikut uraian beberapa langkah dasar P3K yang dapat dilakukan pada beberapa
keadaan kecelakaan :

a. Menghentikan Pendarahan.
Pendarahan dapat dihentikan dengan cara menekan daerah disekitra luka. Apabila luka
tersebut teerlalu lebar maka daerah sekitar luka tersebut harus ditekan terus menerus.
Posisikan bagian yang luka lebih tinggi daripada kepala. Untuk menghentikan darah
dari luka di sekitar telapak tangan dan jari tangan, tekanlah nadi di pergelangan tangan.
Untuk luka di lengan tekanlah nadi pada ketiak penderita. Apabila luka terdapat di
leher atau bagian kepala belakang, tekanlah nadi pada leher dibawah telinga.
Sedangkan nadi di samping kepala tepat di depan telinga adalah untuk menghentikan
pendarahan di kulit bagian atas kepala. Apabila luka diwajah, tekanlah nadi dibawah
rahang bawah. Untuk menghentikan pendarahan dapat juga digunakan saputangan
yang diikatkan pada kaki atau lenganpendertia.

b. Pernapasan dari mulut ke mulut.


Untuk melakukan pernafasan dari mulut ke mulut hendaknya dipastikan bahwa didalam
mulut penderita tidak terdapaat sisa makanan, lumpur, gula-gula, dan sebagainya.
Penderita dibaringkan telentang, buka mulut penderta dengan cara menguakkan
rahangnya. Tutuplah mulut penderita. Selama dilakukan pernafasan buatan ini, mulut
penderita selalu dalam keadaan terbuka. Tiuplah mulut penderita kemudian perhatikan
apakah udara yang ditiupkan itu dikeluarkan kembali oleh penderia. Lakukan 2 kali
tiupan, diikuti dengan pijat jantung sebanyak 30 kali..

c. Membantu Denyut Jantung


Apabila penderita mengalami kecelakaan yang berakibat berhentinya denyut jantung
penderita, lakukanlah langkah berikut :
PT. CIPTA YUDHA PERSADA

PROGRAM PELATIHAN PERTOLONGAN


PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
- Sebelum ditekanm dada penderita hendaknya diurut segera setalah jantung
berhenti berdenyut.
- Tekanlah bagian dada palling bawah penderita dengan telapak tangan yang
ditumpuk.
- Tekanan dilakukan dengan kedalaman sampai 5 cm dan dilakukan tekanan
jantung sebanyak 30 kali diikuti dengan tiupan nafa sbuatan 2 kali bergatian
sampai korban bias bernafas sendiri.

d. Tersedak Makanan.
Untuk menolong penderita yang tersedak oleh makan dapat dilakukan dengan memeluk
pinggang penderita dengan dua tangan dari belakang dan usahakan tubuh bagian atas
penderita menggantung ke depan. Kepalkan salah satu tangan anda dan tekanlah pada
perut bagian atas, bagian bawah tulang dan diatas pusar. Tarik kepalan tangan itu ke
bagian atas dan langkah ini diulangi berulang kali hingga makanan itu keluar.

e. Shock / Terkejut.
Penderita yang mengalami shock / terkejut dapat dikenali melalui wajahnya yang pucat,
badannya dingin, berkeringat, nafas memburu, terkadang diikuti dengan jantung yang
berdebar-debar. Untuk mengatasi penderita shock ini, baringkanlah penderta dengan
posisi kaki lebih tinggi dari pada kepala. Berikan minuman hangat pada penderita,
dapat pula ditambahkan gula dan garam apabila pendrtia dalam keadaan sadar.

f. Digigit Binatang
Cucilah bekas gigitan dengan air yang mengalir dan tangkaplah binatang yang
menggigit korban untuk diperiksa, terutama anjing pembawa rabies. Bagian tubuh yang
biasa terkena kejang antara lain : jari kaki, jari tangan, hidung dan kuping. Penyebab
utamanya karena kedinginan. Adapun gejalanya, kulit pucat atau kebiruan dan mati
rasa pada bagian tertentu. Untuk mengatasinya, selimuti korban dengan kain hanyat dan
usahakan tetap kering (sebaiknya didalam ruangan tertutup) kemudian berilah air
hangat dan jangan sekali-kali menggunakan botol berisi air panas atau mendekatkan
korban dengan kompor pemanas karena dapat mengakibatkan luka bakar. Biarkan
korban beristirahat dan jika terasa sakit segera bawa ke dokter.

g. Kemasukan Benda di Hidung atau Telinga


Benda jangan didorong ke dalam, bila hendak mengeluarkannya, jangan mencoba
mengeluarkan benda yang keras dan licin seperti kelereng. Namun bila bendanya
empuk dan letaknya tidak terlalu dalam dapat dikeluarkan dengan pinset. Cara lain
adalah dengan menyuruh di penderita bersin. Jika benda tetap bersarang sebaiknya
seger dibawa ke dokter.

h. Keracunan
Berilah minum (air biasa, susu, atau kelapa) sebanyak mungkin hingga korban bisa
muntah dan bawalah ke dokter.

i. Kram Panas
PT. CIPTA YUDHA PERSADA

PROGRAM PELATIHAN PERTOLONGAN


PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
Orang yang bekerja ditempat panas, biasanya mengalami kram pada bagian tubuhnya.
Untuk mencegahnya, usahakan agar merka banyak minum air dingin yang diberik
sedikit garam. Adapun gejala orang terkena kram panas, biasanya kaki dan punggung
terasa kaku, serta sulit bernafas, mengatasinya dengan memindahkan korman ke
ruangan dingin dan berilah minum air dingin tambahkan sedikit garam sambil dipijat
bagian tubuhnya yang kaku.

j. Luka Bakar
Berilah air dingin atau es ditempat yang terbakar, jika lukanya masih tahap pertama,
hingga rasa sakit hilang. Jika lukanya sudah melepuh, lepaskan semua pakaiannya tutup
dengan kain dingin hingga sakitnya hilang, kemudian bawa ke rumah sakit.

k. Luka Infeksi
Kompreslah dengan air garam panas, agar nanah segera keluar. Namun jika kelenjar di
ketiak dan selangkangan terasa sakit, segeralah bawa ke dokter karena infeksi sudah
menjalar serius.

l. Luka Lecet dan Tersayat


Cucilah dengan air dan sabun, dan tutuplah luka dengan plester atau band aid,
tensoplast. Namun jika luka besar harus segera ditangani dokter.

m. Patah Tulang
Lindungi agar dapat menyelamatkankorban dariluka yang lebih parah. Jangan mencoba
mengangkat atau memindahkan badan korban jika belum mahir melakukannya. Jika
tulang belakang yang patah, korban hanya boleh diusung dengan hati-hati dalam posisi
terbaring diatas alas keras. Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang bawah hingga
gigi atas dan bawah bersatu, lalu diikat dan dibawa ke dokter. Adapun patah tulang
tangan atau kaki, gunakan tongkat atau setumpuk korang guna menyangga, dan
balutlah sebelum memperoleh pertolongan dokter.

n. Pingsan
Baringkan korban di tempat tidur atau di lantai, agar korban tidak melukai dirinya.
Lepaskan baju yang melekat pada dirinya, letakkan kepala menghadap samping dan
jangan letakkan benda kasar diantaranya giginya. Jika pingsan tidak segera berhenti
segeralah ke dokter.

o. Sengatan Serangga
Bekas sengatan lebah, biasanya berbahaya jika terpegang jari karena kemungkinan
masing mengandung bisa. Sebaiknya menggunakan pinset. Bekas gigitan lebah, berilah
salmiak atau ammonium untuk menghilangkan gatal dan mencegah bengkak. Namun
jika bengkak telah muncul, koompreslah segera dengan es. Jika korban alergi terhadap
sengatan serangga tertentu, segeralah meminta pertolongan dokter.

p. Tenggelam
Jika mungkin, berilah korban bantuan pernafasan lewat mulutnya ketika masih dalam
air dan begitu keluar dari air. Bila perus korban Nampak kembung, letakkan korban
PT. CIPTA YUDHA PERSADA

PROGRAM PELATIHAN PERTOLONGAN


PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
diatas perus dan tangan dibawah perutnya untuk mengangkat korban. Jika korban tidak
bergerak,maka harus segera diberi bantuan nafas di rumah sakit, karena harus
dilakukan oleh yang ahli.

q. Terkilir
Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya, untuk mencegah
pembengkakan dan pendaran dari dalam, lalu segera meminta pertolongan ahli atau
dokter, khususnya untuk lutut terkilir, segera dibawa ke dokter, karena jika ditangani
oleh yang kurang professional, akan berakibat buruk dikemudian hari.

r. Bahan Kimia atau Serangga Mengenai Mata


Baringkan korban dtuangkan air kedalam matanya untuk mengilangkan bahan
kimianya, kemudian kompreslah dengan kain kasa steril dan segera dibawa ke dokter.
Jika serangga yang mengenai mata, ambilah dengan ujung saputangan bersih. Namun
jika masih tersa tidak enak, padahal benda asing tidak tampak, segeralah ke dokter.
Jangan sekali –kali mengusap mata yang terkena bahan kimia atau serangga dengan
tangan telanjang.

Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah salah satu upaya meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan motivasi seseorang untuk menghadapi keadaan darurat
terutama dalam upaya menyelamatkan jiwa seseorang sesaat setelah terjadi kecelakaan.
Tuntutan untuk menjalankan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya
karena system perundangan saja tapi sudah menjadi kebutuhan untuk menghadapi persaingan
di pasar dunia.

MAKSUD DAN TUJUAN

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keahlian dan pengetahuan prosedur pertolongan
pertama pada kecelakaan.

Pelatihan ini ditujukan bagi semua karyawan dan jajaran manajemen.

I. DEFINISI P3K

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan perawatan
sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapatkan pertolongan yang lebih
sempurna dari dokter atau paramedic. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai
pengobatan atau penangan yang sempuerna, tetepa hanyalah berupa pertolongan sementara
yang dilakukan petugas P3K (Petugas medic atau orang awam) yang pertama kali melihat
PT. CIPTA YUDHA PERSADA

PROGRAM PELATIHAN PERTOLONGAN


PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan saran dan
prasarana yang ada di tempat kejadia. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan
mengurangi cacat atau penderitaaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetepi
bila tindakan P3K dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahan
menyelamatkan korban dari kematian, teteapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah
bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian.

II. TUJUAN P3K

Tujuan dar P3K adalah sebagai berikut :


a. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian
- Memperhatiakan kondisi dan keadaan yang mengancam korman
- Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu
- Mencari dan mengatasi pendarahan
b. Mencegah cacat yang lebih bersat (mencegah kondisi memburuk)
- Mengadakan diagnose
- Menangani korban dengan prioritas yang logis
- Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi
c. Menunjang Penyembuhan
- Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
- Mencegah infeksi
- Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat

I. PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN P3K

A. KONSEP KEGIATAN
Memberikan keahlian dan pengetahuan prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan.
Pelatihan P3K adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan
dan motivasi seseorang untuk menghadapi keadaan darurat terutama dalam
menyelamatkan jiwa seseorang sesaat setalah terjadi kecelakaan,

B. WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Waktu Pelaksanaan :
Hari / Tanggal :
Jam : 08.00 s/d 17.00 Wita
Lama Pelatihan : 8 jam Menit

2. Tempat Pelaksanaan : KantorCabang PT. Cipta Yuda Persada


Balikpapan
PT. CIPTA YUDHA PERSADA

PROGRAM PELATIHAN PERTOLONGAN


PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

C. MATERI KEGIATAN
a. Pemahaman P3K
b. Memberikan melakukan penilaian dini masalah
c. Melakukan menajemen saat terjadi kecelakaan
d. Membeikan bantuan hidup dasar pada P3k
e. Melakukan P3k pada kasus luka bakar
f. Mengenal dan menatalaksana berbagai luka, cidera pada mata, cedera
pada tulang dan otot
g. Mengenal dan melakukan pertolongan pertama pada kasus khusus.
h. Format pelatihan yang diberikan dalam bentuk audiovisual dan alat
peraga.

II. LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN P3K

DASAR PELAKSANAAN

Dalam rangka memberikan perlindungan bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan di
tempat kerja perlu dilakukan pertolongan pertama secara cepat dan tepat, hal ini sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Permenakertrans Nomor
Per-03/Men/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja dan Permenakertrans RI No.
15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di tempat kerja, mengatur
tentang kewajiban Pengusaha untuk menyediakan petugas P3K di tempat kerja dan fasilitas
P3K di tempat kerja.
 
Dasar Hukum Pelatihan
 UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
 Permenakertrans Nomor Per-03/Men/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
PT. CIPTA YUDHA PERSADA

PROGRAM PELATIHAN PERTOLONGAN


PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
 Permenakertrans Nomor : PER 15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja

Tujuan Pelatihan
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pengertian dan pemahaman
mengenai pelaksanaan P3K di tempat kerja dan juga meningkatkan ketrampilan dalam
melakukan pertolongan pertama terhadap penyakit mendadak dan kecelakaan kerja.

A. Pelaksanaan Kegiatan

a. Waktu dan tempat Pelaksanaan


Kegiatan pelatihan P3K dilaksanakan di Kantor PT. Cipta Yudha Perkasa

b. Materi Pelatihan
 Pemahaman P3K
 Memberikan melakukan penilaian dini masalah
 Melakukan menajemen saat terjadi kecelakaan
 Membeikan bantuan hidup dasar pada P3k
 Melakukan P3k pada kasus luka bakar

 Mengenal dan menatalaksana berbagai luka, cidera pada mata, cedera


pada tulang dan otot
 Mengenal dan melakukan pertolongan pertama pada kasus khusus.
 Format pelatihan yang diberikan dalam bentuk audiovisual dan alat
peraga.

c. Pembicara / Nara Sumber


Konsultan

d. Peserta
Jumlah Peserta yang mengikuti pelatihan ini ada semua orang

e. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan dengan cara :
 Penyampaian materi oleh Nara Sumber yang dilanjutkan dengan Tanya jawab
(diskusi)
 Praktek dan demo dalam menghadapi berbagai macam kecelakaan untuk
pertolongan pertama.

B. KESIMPULAN

Dari kegiatan Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan yang telah dilaksanakan
maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
PT. CIPTA YUDHA PERSADA

PROGRAM PELATIHAN PERTOLONGAN


PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
 Secara umum perserta pelatihan dapat menerima dan memahami materi yang
diberikan oleh Pihak Narasumber, sehingga diharapkan para peserta mampu
menerapkan pengetahuan dan informasi yang didapat selama mengikuti
pelatihan ini
 Selama berlangsungnya pelatihan ini peserta berperan aktif baik pada saat
penyampaikan materi secara teori, praktik maupun pada saat berdiskusi
 Diharapkan pada pelatihan selanjutanya perserta akan bertambah dan lebih aktif
dalam kegiatan pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai