Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Keputusan Direktur
Nomor : /RSIA/DIR/X/2019
Tanggal :
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ketika pasien diterima di rumah sakit untuk pelayanan/pengobatan rawat inap atau
rawat jalan, perlu dilakukan asesmen lengkap untuk menetapkan alasan kenapa pasien
perlu datang berobat ke rumah sakit. Pada tahap ini, rumah sakit membutuhkan informasi
khusus dan prosedur untuk mendapatkan informasi, tergantung pada kebutuhan pasien dan
jenis pelayanan yang harus diberikan (contoh rawat inap dan rawat jalan). Kebijakan dan
prosedur rumah sakit menetapkan bagaimana proses ini berjalan dan informasi apa yang
harus dikumpulkan dan disokumentasikan.
Agar asesmen kebutuhan pasien konsisten, rumah sakit menetapkan dalam kebijakan,
isi minimal dari asesmen yang harus dilaksanakan oleh dokter, perawat dan staf disiplin
klinis lainnya. Asesmen dilaksanakan oleh setiap disiplin dalam lingkup praktek/profesi,
perizinan, undang-undang dan peraturan yang terkait atau sertifikasi. Hanya mereka yang
kompeten yang melaksanakan asesmen. Setiap formulir asesmen yang digunakan
mencerminkan kebijakan ini. Rumah sakit menetapkan aktivitas asesmen pada pelayanan
pasien rawat inap dan rawat jalan. Rumah sakit menetapkan elemen yang umum untuk
semua asesmen dan menetapkan perbedaan, bila mungkin, dalam lingkup asesmen
pelayanan medis umum dan asesmen pelayanan medis spesialis. Asesmen yang ditetapkan
pada kebijakan dapat dilengkapi oleh lebih dari satu orang yang kompeten, dan dalam
waktu yang berbeda. Semua ini asesmen harus tersedia apabila pengobatan dimulai.
B. DEFINISI
1. ASESMEN AWAL PASIEN RAWAT INAP
Asesmen awal pasien rawat inap adalah tahap awal dari proses dimana dokter
dan perawat mengevaluasi data paien dalam 24 jam pertama sejak pasien masuk rawat
inap atau bisa lebih cepat tergantung kondisi pasien dan dicatat dalam rekam medis.
1
2. ASESMEN AWAL PASIEN RAWAT JALAN
Asesmen awal pasien rawat jalan adalah tahap awal dari proses dimana dokter
mengevaluasi data pasien baru rawat jalan.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3. Asesmen Gizi
Untuk menentukan status risiko nutrisional pada pasien dilakukan skrining
risiko nutrisional menggunakan metode Malnutrition Skrining Tools (MST) untuk
pasien dewasa dan Strong kids untuk pasien anak karena dapat dilakukan dengan
waktu yang singkat, cepat, dan disesuaikan dengan kondisi pasien. Penetapan metode
skrining tools yang digunakan dikembangan bersama staf yang kompeten, terdiri dari
dietisen yang memiliki Rincian Kewenangan Klinis (RKK), Surat Penugasan Klinis
(RKK) dan Surat Ijin Kerja (SIK).
Skrining risiko nutrisional bertujuan untuk mengidentifikasi pasien yang
berisiko malnutrisi dan tidak berisiko malnutrisi atau dalam kondisi khusus. Dalam
pertanyaan skrining meliputi apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang
tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir dan apakah asupan makan pasien berkurang
karena penurunan nafsu makan/kesulitan makan.
Metode skrining pasien dewasa menggunakan (MST), dilakukan oleh perawat
dalam asesmen awal keperawatan, dilakukan dalam waktu 24 jam atau atau lebih cepat
sesuai dengan kondisi pasien. Bila total skor skrining < 2, pasien tidak berisiko
malnutrisi. Bila total skor ≥ 2 dikatakan berisiko malnutrisi dan dilanjutkan pengkajian
gizi oleh dietisien. Pada pasien anak, skrining gizi dilakukan oleh medis dalam
asesmen tambahan anak, menggunakan metode Strong Kids. Hasil asesmen bila skor
1 dikatakan berisiko sedang dan skor ≥ 2 dikatakan berisiko tinggi, dilanjutkan
pengkajian gizi oleh dietisien. Pengkajian gizi yang dilakukan meliputi:
a. Antropometri
b. Biokimia
4
c. Fisik-Klinik
d. Riwayat gizi
e. Riwayat personal
4. Asesmen Farmasi Apoteker penanggung jawab pasien melakukan rekonsiliasi obat
pada pasien rawat inap meliputi :
1. Riwayat penyakit
2. Riwayat Pengobatan terdahulu
3. Riwayat Alergi :
Terhadap obat – obatan yang pernah di konsumsi
Non obat misal : jamu atau ramuan – ramuan lain
4. Obat pribadi yang dibawa pasien ke Rumah Sakit
B. ASESMEN ULANG
Semua pasien dilakukan asesmen ulang selama proses pelayanan untuk melihat
respons terhadap pengobatan dan untuk merencanakan kelanjutan asuhan dan atau untuk
pemulangan pasien. Asesmen ulang dilakukan oleh PPA terdiri dokter, perawat, ahli
gizi/dietisien dan apoteker.
Asesmen ulang medis dilakukan oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
sesuai dengan kondisi pasien dan bilamana terjadi perubahan yang signifikan. Untuk
pasien rawat inap dilakukan minimal 1 ( satu) kali sehari termasuk di akhir minggu/ libur
dan jika ada perubahan penting kondisi pasien. Asesmen ulang oleh perawat di lakukan
minimal satu kali per shift atau sesuai dengan perubahan kondisi pasien didokumentasikan
pada Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) dan catatan mandiri perawat
yaitu catatan perkembangan perawat. Ahli gizi/Dietisien melakukan asesmen ulang pada
form CPPT menggunakan metode SOAP-Instruksi dilakukan minimal 1 kali, pencatatan
selanjutnya dilakukan jika ada perubahan diet. Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi yang
dilakukan untuk mengetahui respon pasien/klien terhadap intervensi diet ditulis di form
Catatan Perkembangan Gizi (CP). Pasien berisiko malnutrisi dan kondisi khusus
dilakukan monitoring 1-3 hari sekali. Pasien tidak berisiko malnutrisi dilakukan
monitoring minimal 1x selama dirawat. Asesmen ulang oleh apoteker di lakukan bila ada
perubahan terapi atau sesuai dengan perubahan kondisi pasien.
Asesmen ulang berbasis IAR didokumentasikan pada catatan perkembangan pasien
terintegrasi ( CPPT ) dengan menggunakan metoda penulisan SOAP (Subjektif, Objektif ,
Asesmen, Planning) dan instruksi PPA.
5
1. Subyektif ( S ) : berisi informasi tentang pasien yang meliputi informasi yang
diberikan oleh pasien, anggota keluarga, orang lain yang penting, atau yang merawat.
2. Objektif ( O ) : berisi informasi tentang pemeriksaan fisik, hasil diagnostik dan
laboratorium dan terapi obat.
3. Asesmen ( A ) : analisis terhadap informasi yang menghasilkan diagnose.
4. Planning ( P ) : berisi rencana pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan, rencana terapi
yang akan diberikan dan rencana pemantauan khusus yang akan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan pasien yang telah teridentifikasi.
Bila pada pasien dengan kondisi khusus diperlukan instruksi PPA maka instruksi juga
didokumentasikan pada CPPT.
Asesmen awal yang dilakukan oleh dokter dan perawat dilakukan pada semua pasien
rawat rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat dengan menggunakan status general. Untuk
pasien dengan populasi khusus dilakukan dengan asesmen tambahan sesuai dengan kasusnya
masing-masing.
A. RAWAT INAP
1. ASESMEN MEDIS
DPJP secara menyeluruh dan sistematis mengidentifikasi masalah kesehatan pasien
dengan melakukan
a. Kajian Awal Medis
Anamnese
1. Keluhan utama
2. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
b. Riwayat penyakit dahulu
c. Riwayat pengobatan
d. Riwayat penyakit keluarga dll
3. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda - tanda vital:
Kesadaran (GCS) : frekwensi dan jenisnya
Pernafasan : frekwensi dan jenisnya
Tekanan Darah : lengan kanan/ lengan kiri
Suhu (0 Celcius) : Aksila/Rectal
b. Generalis
1) Kulit
2) Kepala : Telinga, Hidung, Rongga Mulut dan Tenggorokan, Mata, lain-
lain
3) Leher : kelenjar tyroid dan lain-lain
4) Thorax : Jantung, paru dan lain-lain
5) Abdomen : hati, lien dan lain-lain
7
6) Punggung
7) Ekstremitas
8) Kelamin
9) Rectum
10) Sistem saraf
4. Pemeriksaan tambahan
a. Laboratorium
b. Radiologi
c. Lain-lain
b. Diagnosis Medis
PERMASALAHAN
Medis :
Keperawatan :
Dokter penanggung jawab pasien sebagai ketua tim asuhan pasien
menginterogasikan hasil asesmen awal PPA yang lain.
c. Rencana Awal Medis Rencana awal medis disusun berdasarkan diagnosis dan
masalah kesehatan sesuai urutan prioritas yang didapatkan dari hasil asesmen awal
medis. Untuk menyelesaikan rencana di tentukan target waktu sesuai Panduan
Pelayanan Klinik (PPK), rencana pemeriksaan diagnostik, rencana terapi dan
rencana edukasi. Dokter yang melakukan asesmen medis mendokumentasikan
hasil asesmen pada rekam medis dengan membubuhkan tanda tangan dan nama
jelas. Jika di perlukan pasien atau keluarga pasien dilibatkan dalam proses membuat
keputusan, sebagai bukti pasien atau keluarga pasien tanda tangan.
2. ASESMEN KEPERAWATAN
Asesmen awal keperawatan adalah serangkaian proses yang berlangsung ketika
pasien masuk rawat inap maka dilakukan pemeriksaan secara sistematis untuk
mengidentifikasi masalah keperawatan yang ada pada pasien:
a. PENGKAJIAN AWAL KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP
Tanggal dan jam dilaksanakan asesmen awal keperawatan.
Data Subyektif :
1. Keluhan Utama Masuk Rumah Sakit
2. Riwayat Kesehatan
Riwayat penyakit :
Riwayat pengobatan : ( tidak/ya) bila ya,sebutkan
8
Riwayat perawatan sebelumnya : ( tidak/ya) bila ya, sebutkan:
3. Riwayat penyakit keluarga : ( tidak/ya) bila ya, sebutkanRiwayat Alergi :
(tidak/ya) (bila ya pasang gelang warna merah) Penyebab Alergi: bila ada,
sebutkan
Jenis Reaksi Alergi: bila ada, sebutkan
4. Status psikologi, mental, sosial :
Pengambilan keputusan ; ( ) sendiri, ( ) di bantu orang lain, sebutkan:
Masalah terkait perawatan di rumah sakit ( biaya, perawatan diri, penunggu,
dll) :
Harapan Setelah menjalani perawatan :
Sistem pendukung yang ada : suami/istri/anak/saudara/tidak ada/ atau yang lain
sebutkan
Lain-lain : sebutkan
5. Status spiritual
Agama pasien : islam / kristen / katholik / hindu/ bundha / lainnya:
Kegiatan menjalankan ibadah pasien : aktif / tidak
Harapan di rumah sakit untuk menjalankan ibadah
6. Tingkat resiko tinggi pasien terhadap kekerasan fisik : tidak/ya
Alasan /kategori pasien : bayi / anak / lansia, atau lainnya sebutkan:
7. Pola keyakinan dan nilai-nilai pribadi pasien yang di anut : tidak/ada Jika ada,
sebutkan :
Data Obyektif :
1. Pernafasan ( B1:Breathing)
2. Cardiovaskuler (B2:Bleeding)
Tidak ada masalah Ada masalah, Bila ada masalah sebutkan:
3. Persyarafan (B3:Brain)
Tidak ada masalah Ada masalah, Bila ada masalah sebutkan:
9
4. Perkemihan-Eliminasi Urin (B4:Bladder)
Tidak ada masalah Ada masalah, Bila ada masalah sebutkan:
5. Pencernaan-Eliminasi Alvi (B5:Bowel)
Tidak ada masalah Ada masalah, Bila ada masalah sebutkan:
6. Tulang otot-Integumen (B6:Bone)
Tidak ada masalah Ada masalah, Bila ada masalah sebutkan:
6-10 kg 2
11-15 kg 3
>15 kg 4
Ya 1
Ya 2
Kesimpulan:
10
Skrining Nyeri Apakah nyeri ada: Ya Tidak
P(Provokes)/Provokasi : .
Q (Quality)/Kualitas :
R (Regio)/Lokasi :
WONG BAKER FACES SCALE digunakan untuk pasien > 3 tahun yang tidak dapat
menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka
0 2 4 6 8 10
Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri
nyeri ringan yang Yang hebat sangat
mengganggu menyusahka hebat
n
11
Keterangan: Nyeri ringan (skala nyeri 1-3): hasil pengkajian menunjukkan gambar 2 dan 4
Nyeri sedang (skala nyeri 46): hasil pengkajian menunjukkan gambar 6 Nyeri berat (skala
nyeri 7-10): hasil pengkajian menunjukkan gambar 8 dan 10
12
8. Transfer 0 = tidak mampu
1 = butuh bantuan untuk bisa duduk (2orang)
2 = bantuan kecil (1 orang)
3 = mandiri
9. Mobilitas 0 = immobile ( tidak mampu )
1 = menggunakan kursi roda
2 = berjalan dengan bantuan satu orang
3 = mandiri (meskipun menggunakan alat bantu
seperti tongkat)
10. Naik turun tangga 0 = tidak mampu
1 = membutuhkan bantuan (alat bantu)
2 = mandiri
Interprestasi hasil
20 : Mandiri
12 – 19 : Ketergantungan Ringan
9 – 11 : Ketergantugan Sedang
5–8 : Ketergantungan Berat
0–4 : Ketergantungan Total
13
Skrining pasien yang memerlukan penatalaksanaan Discharge Planning :
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hasil asesmen keperawatan dilakukanan analisa untuk menghasilkan diagnosa
keperawatan. Didokumentasikan pada kolom daftar prioritas masalah keperawatan
berdasarkan prioritas masalah keperawatan yang akan direncanakan untuk mengatasi
masalah tersebut.
c. RENCANA KEPERAWATAN
Rencana keperawatan merupakan rencana asuhan yang disusun sesuai daftar
diagnosa masalah keperawatan yang di dapatkan hasil pengumpulan informasi.
14
Dalam menyusun rencana ditentukan sasaran yang ingin dicapai sehingga rencana
yang disusun dapat terukur.
3. ASESMEN GIZI
Bila didapatkan resiko nutrisional maka akan dilakukan pengkajian oleh ahli
gizi yang kompeten dan berwenang dengan parameter.
a. Antropometri: meliputi berat badan (BB), tinggi badan (TB), berat badan ideal
(BBI), Index masa tubuh (IMT), tinggi lutut (TL), tinggi badan estimasi (TB
Est) dan linggkar lengan atas (LLA)
b. Biokimia : normal atau bermasalah c. Fisik-Klinik: normal atau bermasalah
c. Riwayat Gizi: dahulu dan sekarang
d. Riwayat Personai: riwayat penyakit dahulu dan riwayat penyakit sekarang Hasil
asesmen gizi didokumentasikan pada rekam medis dengan menuliskan tanggal
dan jam pengkajian serta membubuhkan tanda tangan dan nama jelas
4. ASESMEN FARMASI
Pengkajian awal yang dilakukan farmasi adalah retkonsilisasi obat terhadap
pasien yang dirawat meliputi pengkajian tentang :
- Riwayat penyakit : ada dan tidaknya yang diderita sebelum hari ini
- Riwayat pengobatan terdahulu : riwayat pasien mengkonsumsi obat/
vitamin/produk herbal/minuman berenergi yang pernah dialami dimasa lalu.
- Riwayat alergi :
terhadap obat – obatan yang pernah di konsumsi , seberapa berat alerginya :
ringan, sedang atau berat
non obat misal : jamu atau ramuan – ramuan lain, seberapa berat alerginya :
ringan, sedang atau berat
- Obat pribadi yang dibawa pasien ke Rumah Sakit : jenis obat, dosisnya, saat ini
sedang berlanjut atau berhenti saat pasien dirawat. Farmasis yang melakukan
asesmen awal farmasi mendokumentasikan pada rekam medis dengan
membubuhkan tanda tangan dan nama jelas.
15
Asesmen tambahan untuk populasi khusus digunakanuntuk melengkapi status
general. Yang menggunakan asesmen tambahan antara lain:
a. ASESMEN GERIATRI
I. JATI DIRI PASIEN
I.01 No. Rekam Medik :
I.02 Nama Pasien :
I.03 Nama Suami/Istri :
I.04 Status perkawinan : kawin/ janda/ duda/ tidak menikah
I.05 Alamat :
I.06 Telepon :
I.07 Jenis kelamin : 1. Laki – laki
2. Perempuan
I.08 Tanggal lahir : _ _ / _ _ / _ _ (tgl/bln/thn)
I.09 Umur : tahun
I.10 Nama Pengasuh/ perawat :
I.11 Nama kerabat terdekat :
Perempuan
Perempuan
Perempuan
I.12 Agama : 1. Islam
2. Katolik
3. Protestan
4. Hindu
5. Budha
6. Lainnya,
I.13 Suku bangsa
a. Ibu pasien : 1. Jawa
b. Bapak pasien : 2. Betawi
3. Sunda
16
4. Minang
5. Batak
6. Sulawesi/Bugis
7. Lainnya, sebutkan
I.14 Pendidikan Formal : 1. Tidak sekolah/ tidak tamat sd
2. SD/ Sederajat
3. SLTP/ Sederajat
4. SLA/ SMU/ Sederajat
5. Akademi/ PT
I.15 Dirujuk oleh : 1. Puskesmas
2. Bagian/SMF. Peny. Dalam Subbag
3. Bagian/ SMF
4. Dokter luar : umum
5. Dokter luar : spesialis
6. RS lain
7. Dokter
I.16 Tanggal kunjungan pertama : Tgl ______ /bl ________ /th _______
17
l. Sakit tenggorokan 1. Ya 2.
m. Batuk / pilek / influenza Tidak
n. Batuk – batuk lama 1. Ya 2.
o. Sesak nafas Tidak
p. Sakit gigi/lidah/gusi 1. Ya 2.
q. Mual/lambung Tidak
r. Mencret 1. Ya 2.
s. Tinja berdarah Tidak
t. Mengompol 1. Ya 2.
u. Jatuh Tidak
v. Nyeri tulang/ sendi atau 1. Ya 2.
lainnya, Tidak
1. Ya 2.
Tidak
1. Ya 2.
Tidak
1. Ya 2.
Tidak
1. Ya 2.
Tidak
1. Ya 2.
Tidak
1. Ya 2. Tidak
1. Ya 2. Tidak
1. Ya 2. Tidak
1. Ya 2. Tidak
2.02 Riwayat penyakit sekarang
18
otak/ stroke
b. Katarak
c. Nyeri jantung (angina )
d. Serangan jantung (IMA)
e. Par – paru (TB/PPOK/Asma)
f. Kolesterol tinggi
g. Trigliserida tinggi
h. Kegemukan (obesitas)
i. Kencing manis / diabetes
melitus
j. Tekanan darah tinggi
k. Batu saluran kencing
l. Prostat membesar
m.Sakit ginjal (ISK, fungsi turun)
n. Tulang kropos/osteoporosis
o. Reumatic/osteoarthritis
p. Gout (pirai)
q. Kurang darah/anemia
r. Kanker (usus, lambung,
payudara, rahim, kulit dll)
s. Penyakit lambung
t. Penyakit hati
u. Batu empedu
lainnya,
2.04 Riwayat pembedahan/operasi
Tgl /bl /th
Tgl /bl /th
Tgl /bl /th
19
2.06 Riwayat kesehatan lain :
Selama 1 bulan terakhir, apakah bapak / ibu melakukan pemeriksaan
keehatan berikut ini ( bacakan A s/d I)
A. Gigi 1. Ya 2. Tidak
B. Mata 1. Ya 2. Tidak
C. THT 1. Ya 2. Tidak
D. Tekanan darah 1. Ya 2. Tidak
E. Kandungan 1. Ya 2. Tidak
F. Jantung 1. Ya 2. Tidak
G. Laboratorium 1. Ya 2. Tidak
H. Pemeriksaan kesehatan lengkap 1. Ya 2. Tidak
(lab, raiologi, USG)
I. Lainnya, sebutkan
20
Dosis pemakaian
Dosis pemakaian
2.10 Riwayat kemasyarakatan – keagamaan - kegemaran
a. Rekreasi (mis : ) 1. Tidak 2. Jarang 3. Sering
b. Kegiatan keagamaan 1 Tidak 2. Jarang 3. Sering
c. Silaturahmi dengan keluarga 1. Tidak 2. Jarang 3. Sering
d. Silaturahmi dengan kawan seusia 1. Tidak 2. Jarang 3. Sering
e. Kegemaran 1. Tidak 2. Jarang 3. Sering
f. Lainnya 1. Tidak 2. Jarang 3. Sering
2.11 Analisis keuangan (finansial)
A Apakah pekerjaan utama bapak/ibu 1. Pegawai negeri/ ABRI /
sebelum usia 55 tahun BUMN
2. Pegawai swasta
3. Tani
4. Dagang
5. Buruh
6. Tidak bekerja
7. Lainnya, sebutkan
B Apakah saat ini bapak/ibu menerima 1. Ya
pensiun ? 2. Tidak
C Apakah saat ini bapak/ibu bekerja ? 1. Ya
2. Tidak
D Jika ya, apakah pekerjaan utama bapak/ibu 1. Pegawai negeri / ABRI /
sekarang ? BUMN
2. Pegawai swasta
3. Tani
4. Dagang
5. Buruh
6. Tidak bekerja
Lainnya, sebutkan
E Berapa rata-rata penghasilan bapak/ibu per Rp.
bulan (termasuk tunjangan dari
anak/keluarga dll)
F Apakah bapak/ibu menerima 1. Ya
21
bantuan/tunjangan lain dalam bentuk 2. Tidak
uang ?
G Apakah bapak/Ibu menerima bantuan/ 1. Ya
tunjangan lain dalam bentuk selain uang ? 2. Tidak
H Apakah bapak/ibu menanggung biaya 1. Ya
hidup orang lain ? 2. Tidak
I Jika ya, berapa orang yang bapak/ibu Orang, umur
tanggung ? tahun
J Berapa rupiah niasanya pengeluaran Rp.
Bapak/ibu perbulan ? (biaya untuk
keperluan sehari – hari dan biaya untuk
menanggung orang lain )
K Apakah penghasilan / bantuan / tunjangan 1. Lebih dari cukup
yang Bapak/Ibu terima, cukup atau tidak 2. Cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- 3. Kurang/ tidak cukup
hari ?
2.12 Gizi
Jenis Jumlah Berapa/hari Berapa/
minggu
Karbohidrat
A Nasi piring Kali Kali
B Roti Potong Kali Kali
C Mie mangkok Kali Kali
D Lainnya Kali Kali
E Sayur (masak/lalap) piring Kali Kali
Protein
F Hewani Potong Kali Kali
(ikan,ayam,daging.tel
ur)
G Nabati(tempe,kacang, Potong Kali Kali
dll)
H Susu sapi / kedele gelas Kali Kali
I buah potong Kali Kali
J Lainnya Kali Kali
22
III. ANAMNESIS SISTEM
23
A. Mudah timbul lebam di kulit. 1. Ya 2. Tidak
B. Bila luka, perdarahan lambat berhenti 1. Ya 2. Tidak
C. Kelenjar getah bening bengak 1. Ya 2. Tidak
3.07 Sendi – otot
A. Kekakuan sendi 1. Ya 2. Tidak
B. Bengkak sendi 1. Ya 2. Tidak
C. Nyeri otot 1. Ya 2. Tidak
3.08 Endokrin
A. Sering buang air kecil 1. Ya 2. Tidak
B. Sering haus, sering lapar 1. Ya 2. Tidak
C. Sering kesemutan 1. Ya 2. Tidak
D. Benjolan di leher (depqn/samping) 1. Ya 2. Tidak
E. Gemeteran 1. Ya 2. Tidak
F. Lebih suka udara dingin 1. Ya 2. Tidak
G. Benyak keringat 1. Ya 2. Tidak
H. Lekas lelah/lemas 1. Ya 2. Tidak
I. Berat badan turun 1. Ya 2. Tidak
J. Operasi gondok 1. Ya 2. Tidak
K. Mudah mengantuk 1. Ya 2. Tidak
L. Tidak tahan dingin 1. Ya 2. Tidak
M. Sering lupa, sulit konsentrasi. Lambat berfikir 1. Ya 2. Tidak
N. Mudah tersinggung 1. Ya 2. Tidak
3.09 Saraf
A. Pusing, sakit kepala (rasa berputar, tanpa rasa 1. Ya 2. Tidak
berputar) 1. Ya 2. Tidak
B. Kesulita mengingat sesuatu/konsentrasi 1. Ya 2. Tidak
C. Pingsan sesaat 1. Ya 2. Tidak
D. Gangguan penglihatan 1. Ya 2. Tidak
E. Gangguan pendengaran 1. Ya 2. Tidak
F. Rasa baal/kessemutan anggota badan 1. Ya 2. Tidak
G. Kesulitan tidur 1. Ya 2. Tidak
H. Kelemahan anggota tubuh 1. Ya 2. Tidak
I. Lumpuh 1. Ya 2. Tidak
J. Kejang - kejang 1. Ya 2. Tidak
24
3.10 Jiwa
A. Sering lupa 1. Ya 2. Tidak
B. Kelakuan aneh 1. Ya 2. Tidak
C. Mengembara 1. Ya 2. Tidak
D. Murung 1. Ya 2. Tidak
E. Sering menangis 1. Ya 2. Tidak
25
ada harapan lagi ?
4.15 Apakah Bapak/Ibu berfikiran bahwa orang lain lebih Ya Tidak
baik keadaannya dari Bapak/Ibu sendiri ?
2 Mandiri
2 Mandiri
5.03 Memberssihkan diri 9 cuci muka, sisir 0 Butuh pertolongan orang lain
rambut, gosok gigi) 1 Mandiri
2 Mandiri
3 Mandiri
26
walker
3 Mandiri
5.08 Berpakaian / memakai baju 0 Tergantung orang lain
1 Sebagian bisa dibantu, misal
mengancing baju
2 Mandiri
5.09 Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
5.10 Mandi 0 Tergantung orang lain
1 mandiri
TOTAL SKOR
Skor BAI :
9 – 11 : Ketergantungan sedang
27
Biasa
Basah lembab
B Bercak kemerahan Tidak
Ya, tempat
C Perubahan lain
a. Curiga keganasan 1. Ya
2. Tidak
b. Dekubitus 1. Ada
2. Tidak (ke 6.03)
c. Tempat Ukuran Derajat (I – IV)
(cm)
6.03 Pendengaran
a. Dengar suara 1. 2.
normal
b. Dengar garpatula 1. 2.
1024 Hz
c. Pakai alat bantu 1. 2.
dengar
d. Serumen impaksi 1. 2.
e. Ambang frekuensi
pada 40 dB
6.04 Penglihatan
A.Membaca huruf 1. Ya 2. Tidak
koran dengan
kacamata
B. Tajam penglihatan Kanan …. Kiri…..
C. Terdapat katarak 1. Ya 2. Tidak
D. Lokasi katarak Kanan ..... Kiri ……
E. Temuan funduskopi Kanan …. Kiri …….
28
6.05 Mulut
A.Kebersihan mulut 1. Baik 2. Buruk
B. Gigi palsu 1. Ada 2. Tidak
C. Gigi palsu 1. Ya 2. Tidak
terpasang baik
D.Luka di bawah gigi 1. Ada 2. Tidak
palsu
E. Kelainan yang lain 1. Ada 2. Tidak
6.06 Leher
A. Derajat gerak 1. Normal 2. Abnormal, jelaskan
B. Kelenjar gondok 1. Normal 2. Abnormal, jelaskan
C. Bekas luka operasi 1. Tidak 2. Ada, jelaskan
di leher
D. Massa lain 1. Tidak 2. Ada, jelaskan
E. Kelenjar getah 1. Tidak 2. Ada, jelaskan
bening
6.07 Dada
A. Massa teraba 1. Ya 2. Tidak
B. Bila ya, 1. Kanan 2. Kiri
bagaimana ?
C. Kelainan lain, 1. Ya, 2. Tidak
jelaskan
6.08 Paru – paru Kanan Kiri
A. Perkusi 1. Sonor
2. Redup
B. Auskultasi bunyi 1. Vesikuler
dasar 2. Bronkial
3. Vesikuler melemah
4. Veskuler mengeras
C. Auskultasi bunyi 1. Rongki basah
tambahan 2. Rongki kering
6.09 Jantung dan Pembuluh darah
A. Irama 1. Reguler 2. Iregular
B. Bising 1. Ada 2. Tidak
29
C. Gallop 1. Ada 2. Tidak
D. Lainnya 1. Ada 2. Tidak
Kanan Kiri
E. Bising a.karotis
F. Bising a.femoralis
G. Denyut nadi
perifer a.
H. Denyut nadi
perifer a.
I. Edema pedis
J. Edema tibia
K. Edema sakrum
6.10 Perut
A. Hati membesar
B. Massa perut lain
C. Bising
D. Nyeri tekan
E. Cairan asites
F. Limfa membesar
6.11 Rektum / anus (atas
indikasi)
A. Tonus sphincter
ani
B. Pembesaran prostat
C. Massa di rektum
D. Impaksi fekal
6.12 Alat kelamin /
Panggul kecil
A. Pria (atas indikasi)
B. Wanita (atas
indikasi)
C. Atrofi vaginal
30
D. Vaginitis atrofi
E. Prolaps vagina
F. Massa
G. Nyeri tekan
H. Lainnya,
I. Test Pa smear
J. Hasil pap smear
6.13 Otot dan kerangka
Tlg. blkng bahu siku Tangan
A. Deformitas 1.Ya 1.Ya 2.Tidak 1.Ya 2.Tidak 1.Ya 2.Tidak
2.Tidak
B. Gerak sendi 1.Ya 1.Ya 2.Tidak 1.Ya 2.Tidak 1.Ya 2.Tidak
2.Tidak
C. Nyeri 1.Ya 1.Ya 2.Tidak 1.Ya 2.Tidak 1.Ya 2.Tidak
2.Tidak
D. Benjolan/radang 1.Ya 1.Ya 2.Tidak 1.Ya 2.Tidak 1.Ya 2.Tidak
2.Tidak
panggul lutut Kaki
A. Deformitas 1.Ya 1.Ya 2.Tidak 1.Ya 2.Tidak
2.Tidak
B. Gerak sendi 1.Ya 1.Ya 2.Tidak 1.Ya 2.Tidak
2.Tidak
C. Nyeri 1.Ya 1.Ya 2.Tidak 1.Ya 2.Tidak
2.Tidak
D. Benjolan/radang 1.Ya 1.Ya 2.Tidak 1.Ya 2.Tidak
2.Tidak
E.Penjelasan dari deformitas / terbatasnya gerak
6.14 Saraf
Saraf otak : 1. Normal 2. Abnormal
A. Penghidu 1. Normal 2. Abnormal, a. Kiri
b.kanan
B. Ketajaman penglihatan 1. Normal 2. Abnormal
C. Lapangan penglihatan 1. Normal 2. Abnormal
31
D. Fundusi 1. Normal 2. Abnormal
E. Pupil 1. Normal 2. Positif
F. Ptosis 1. Negatif 2. Positif
G. Nistagmus 1. Negatif 2. Abnormal,
H. Gerakan bola mata 1. Normal 2. Abnormal,
I. Sensai kulit bola mata 1. Normal 2. Abnormal,
J. Sensasi kulit rahang atas 1. Normal 2. Abnormal,
K. Sensasi kulit rahang bawah 1. Normal 2. Abnormal,
L. Otot kunyah 1. Normal 2. Abnormal,
M. Refleks kornea 1. Normal 2. Abnormal,
N. Refleks mandibula 1. Normal 2. Abnormal,
O. Raut muka simetris 1. Normal 2. Abnormal,
P. Kekuatan otot wajah 1. Normal 2. Abnormal,
Q. Pendengaran 1. Normal 2. Abnormal,
R. Uvula 1. Normal 2. Abnormal,
S. Refleks telan 1. Normal 2. Abnormal,
T. Otot trapezius 1. Normal 2. Abnormal,
U. Otot strenocleidomastoideus 1. Normal 2. Abnormal,
V. Lidah 1. Normal 2. Abnormal,
Sensorik Anggota tubuh atas Anggota tubuh bawah
kanan kiri kanan Kiri
A. Tajam 1. (+) 2.(-) 1. (+) 2.(-) 1. (+) 2.(-) 1. (+) 2.(-)
B. Raba 1. (+) 2.(-) 1. (+) 2.(-) 1. (+) 2.(-) 1. (+) 2.(-)
C. Getar 1. (+) 2.(-) 1. (+) 2.(-) 1. (+) 2.(-) 1. (+) 2. (-)
D. suhu 1. (+) 2.(-) 1. (+) 2.(-) 1. (+) 2.(-) 1. (+)
2. ( - )
motorik Kekuatan Tonus Refleks Hasil
ka ki
Anggota tubuh atas :
A. Bahu 1. Hipo 2. Normal 3.
hiper
B. Siku 1.Hipo 2. Normal 3.
Hiper
32
C. Pergelanga 1.Hipo 2. Normal 3.
n tgn Hiper
kaki
6.15 Koordinasi
A. Jari ke hidung 1. Normal 2. Abnormal,
B. Tumit ke lutut 1. Normal 2. Abnormal,
C. Romberg 1. Normal 2. Abnormal,
6.16 Ingatan (Uji Mental Singkat)
Status mental (abbreviated mental test / AMT)
A. Umur tahun 0. Salah 1. Benar
B. Waktu/jam sekarang 0. Salah 1. Benar
C. alamat tempat tinggal 0. Salah 1. Benar
D. Tahun ini 0. Salah 1. Benar
E. Saat ini berada dimana 0. Salah 1. Benar
F. Mengenali orang lain di RS 0. Salah 1. Benar
(dokter, perawat, dll)
G. Tahun kemerdekaan RI 0. Salah 1. Benar
H. Nama presiden RI 0. Salah 1. Benar
I. Tahun kelahiran pasien atau anak 0. Salah 1. Benar
terakhir
J. Menghitung terbalik (20 s/d 1) 0. Salah 1. Benar
Skor AMT
4 – 3 : gangguan ingatan
4–7 : gangguan ingatan sedang
8– 10 : normal
33
k. perasaan hati (afek) 1. baik 4. gelisah
2. labil 5. cemas
3. depresi
BAI
I : sebelum sakit
34
d. Trombosit
e. LED (Laju Undap Darah)
Urin Lengkap (rutin)
a. Protein
b. Sedimen
c. Reduksi
d. Bilirubin
Fungsi Hati
a. Albumin
b. Globulin
c. SGOT
d. SGPT
e. Fosfatase alkali
f. Bilirubin
g. Kolinesterase
Fungsi ginjal
a. Ureum
b. Kreatinin
c. CCT
Gula Darah
a. Puasa ( mg/Dl )
b. 2 jam PP (mg/DL)
c. Sewaktu (mg/Dl)
TTGO (75gr)
a. Puasa (mg/Dl)
b. 2 jam (mg/Dl)
Profil lipid
a. Kolesterol total
b. Trigliserida
c. Kolesterol – HDL
d. Kolesterol – LDL
Asam Urat
35
VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mata : Tanggal :
EKG : Tanggal :
Lainnya : Tanggal :
36
12. Dislipidemia
13. DM tipe 2
14. Enteritis
15. Gangguan daya ingat
16. Gangguan penglihatan lain
17. Gangguan pendengaran
18. Gagal jantung kongestif
19. Gagal ginjal kronik
20. Gangguan sistem empedu
21. Gizi kurang
22. Hipertensi
23. Hipertrofi prostat
24. Hiponatremia
25. Hipokalemia
26. Hipotensi ortostatik
27. Imobilitas
28. Infark miokard akut
29. Infeksi saluran kemih
30. Inkontinensia alvi
31. Inkontinensia ginjal
32. Katarak
33. Kegemukan
34. Ketidakseimbangan/jatuh
35. Neoplasma
36. Osteoartritis
37. Osteoporosis
38. Parkinson
39. Patah tulang
40. penyakit jantung koroner
41. penyakit paru obstruktif kronis
42. polifarmasi
43. sirosis hati
44. stroke
45. TB paru
37
46. Vertigo non-rotasi (Dizziness)
47. Vertigo rotasi
48. lainnya
X. RENCANA
PEMERIKSAAN TAMBAHAN :
TERAPI :
a. Obat (oral/injeksi) :
b. Pemberian cairan yang di programkan :
c. Makanan (program nutrisi) :
d. Aktivitas yang diperkenankan / dianjurkan (termasuk program Rehabilitasi Medik)
e. Asuhan psiko-sosisal yang diterapkan (pada pasien/keluarga)
EDUKASI PADA PASIEN / KELUARGA, misalnya tentang :
b. ASESMEN KEBIDANAN
Serangkaian proses yang berlangsung saat pasien awal rawat inap. Pemeriksaan
akan dilakukan secara sistematis untuk mengidentifikasi masalah kebidanan pada
pasien, antara lain :
1. ANAMNESA
1) Keluhan utama
Adalah keluhan yang dirasakan oleh ibu, yang menyebabkan gangguan,
diantaranya adalah :
38
a. Nyeri perut yang menjalar sampai punggung
b. Keluar cairan ketuban ataupun darah
2) Riwayat keluhan
Dikaji mulai kapan keluhan timbul atau dirasakan.
3) Riwayat menstruasi
a. Siklus
b. Lama
c. HPHT
d. HPL
e. Usia kehamilan
4) Riwayat perkawinan
a. Status
b. Berapa kali
c. Lama pernikahan
5) Riwayat obstetri
a. Kehamilan keberapa
b. Umur kehamilan
c. Tanggal lahir
d. Jenis persalinan
e. Penolong
f. Keadaan nifas
g. Keadaan anak sekarang
6) Riwayat KB
a. Kapan
b. Jenis
c. Lamanya
7) Riwayat hamil ini
ANC yang sudah dilakukan, frekuensi periksa ANC
8) Riwayat penyakit yang lalu
Penyakit apa yang pernah diderita oleh ibu dan mendukung dengan keadaannya
sekarang.
9) Riwayat penyakit sekarang
Penyakit yang diderita saat hamil ini, mulai muncul penyakit tersebut dan
pengobatan yang dilakukan.
39
10) Kebiasaan ibu sewaktu hamil
Kebisaan ibu yang dilakukan saat hamil ini, misalnya minum jamu, merokok,
minum obat.
11) Kebutuhan Biopsikososial
a. Pola eliminasi
b. Dukungan sosial
12) Pengambil keputusan
Pengambilan keputusan saat dilakukan tindakan.
13) Data Obyektif
a) Pemeriksaan umum
Meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi, temperatur, pernafasan, keadaan
umum pada setiap kasus.
b) Pemeriksaan fisik
Dilakukan secara focus sesuai dengan kasus yang dikerjakan.
c) Pemeriksaan kebidanan
Pemeriksan ang dilakukan pada kasus kebidanan mulai dari abdomen sampai
dengan genetalia.
c. ASESMEN NEONATUS
Penting untuk melakukan pemeriksaan karena bayi sering tidak dapat
mengungkapkan keluhannya secara verbal dan amati adanya pergerakan spontan
bayi terhadap area tertentu yang dilindungi. Tahapan asesmen keperawatan pada
neonatus :
1) Identitas meliputi nama, nama orang tua, alamat
2) Anamnesa : tanggal lahir disertai jam, jenis kelamin, jumlah anak, termasuk
anak mahal atau tidak.
3) Jenis persalinan : - Normal : spontan B / letsu
- Forcep : ya / tidak
- Vacum Extr : ya / tidak
- Operasi SC : ya / tidak
- Indikasi jika dilakukan tindakan : APB / KPD / CPD /
PEB / Partuskasep.
- Jenis ketuban : jernih / keruh, pecah jam :
40
4) Pemeriksaan Fisik :
- Berat badan
- Panjang badan
- Lingkar kepala
- Lingkar dada
- Lingkar lengan atas
- Anus : ada / atresia ani.
- Apgar score.
5) Tindakan yang telah dilakukan :
- Resusitasi : ya / tidak
- Pemberian O2 sudah / belum
- Obat-obatan yang telah diberikan :
41
Langkah - langkah menilai skala nyeri:
1. Petugas menunjukkan penggaris skala nyeri kepada pasien yang akan dinilai.
2. Meminta pasien untuk memilih skala nyeri dengan angka 1 – 10 sesuai yang
dirasakan pasien dengan deskripsi yang dijelaskan oleh petugas sebagai berikut:
a. 0 = Tidak ada rasa sakit. Merasa normal.
b. 1 nyeri hampir tak terasa (sangat ringan) = Sangat ringan, seperti gigitan
nyamuk.
Sebagian besar waktu Anda tidak pernah berpikir tentang rasa sakit.
c. 2 (tidak menyenangkan) = nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit.
d. 3 (bisa ditoleransi) = nyeri Sangat terasa, seperti pukulan ke anggota tubuh,
atau suntikan oleh dokter.
e. 4 (menyedihkan) = Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi atau rasa sakit
dari sengatan lebah.
f. 5 (sangat menyedihkan) = Kuat, dalam, nyeri yang menusuk, seperti
pergelangan kaki terkilir
g. 6 (intens) = Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga
tampaknya sebagian mempengaruhi sebagian indra Anda, menyebabkan
tidak fokus, komunikasi terganggu.
h. 7 (sangat intens) = Sama seperti 6 kecuali bahwa rasa sakit benar-benar
mendominasi indra Anda menyebabkan tidak dapat berkomunikasi dengan
baik dan tak mampu melakukan perawatan diri.
i. 8 (benar-benar mengerikan) = Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak lagi
dapat berpikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang
parah jika sakit datang dan berlangsung lama.
j. 9 (menyiksa tak tertahankan) = Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak bisa
mentolerirnya dan sampai-sampai menuntut untuk segera menghilangkan
rasa sakit apapun caranya, tidak peduli apa efek samping atau risikonya.
k. 10 (sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan) = Nyeri begitu kuat tak
sadarkan diri. Kebanyakan orang tidak pernah mengalami sakala rasa sakit
ini. Karena sudah keburu pingsan seperti mengalami kecelakaan parah,
tangan hancur, dan kesadaran akan hilang sebagai akibat dari rasa sakit yang
luar biasa parah
42
3. Setelah pasien dapat memilih sesuai nyeri yang dirasakan, konfirmasi dengan
mimik wajah (skala wong baker)
4. Kelompokkan skala nyeri yang sudah dinilai kedalam derajat nyeri kualitatif.
Skala nyeri 1-3 berarti Nyeri Ringan (masih bisa ditahan, aktifitas tak
terganggu).
Skala nyeri 4-6 berarti Nyeri Sedang (menganggu aktifitas fisik).
Skala nyeri 7-10 berarti Nyeri Berat (tidak dapat melakukan aktifitas secara
mandiri)
5. Dicatat dan dilaporkan bersamaan dengan pemeriksaan tanda vital lainnya
43
Asesmen ulang nyeri dilakukan pada:
44
45
ASESMEN KEBUTUHAN FUNGSIONAL DAN RISIKO JATUH
KETERANGAN :
Tanggal
Jam
Risiko Orientasi lingkungan
Rendah Pastikan BEL mudah
(RR) dijangkau
Roda tempat tidur
dalam posisi terkunci
47
Posisikan tempat tidur
pada posisi rendah
Naikkan pagar
pengaman tempat
tidur
Pastikan lampu tidur
menyala saat malam
hari
Berikan edukasi
pasien
Risiko Lakukan semua
Sedang pedoman pencegahan
(RS) risiko jatuh
Beri tanda segitiga
warna kuning pada
bed pasien, pintu atau
RM pasien
Beri tanda risiko jatuh
pada gelang identitas
yang menempel pada
pasien
Risiko Lakukan semua
Tinggi pedoman pencegahan
(RT) jatuh risiko rendah
dan sedang
Kunjungi pasien dan
monitor pasien tiap 1
jam
Tempatkan pasien di
kamar yang dekat
dengan nurse station
(bila mungkin)
Pastikan pasien
menggunakan alat
48
bantu jalan
Libatkan keluarga
untuk mengawasi
pasien
Nama yang melakuka intervensi
pencegahan resiko jatuh
Paraf yang melakukan intervensi
pencegahan risiko jatuh
49
2 = Mandiri
2 Mengendalikan rangsangan 0 = Inkontimen dan memakai kateter
berkemih (mengontrol BAK) 1 = Kadang tak terkendali (1 x 24 jam )
2 = Mandiri
3 Membersihkan diri 9 cuci muka,
sisir rambut, gosok gigi) 0 = Butuh pertolongan orang lain
1 = Mandiri
4 Penggunaan toilet masuk/keluar 0 = Tergantung pertolongan orang lain
(melepas, pakai celana, menyeka, 1= Perlu pertolongan pada beberapa
menyiram aktivitas, tapi aktivitas lain bisa
mengerjakan sendiri
2 = Mandiri
5 Makan 0 = Tidak mampu
1 = Perlu bantuan memotong makanan
2 = Mandiri
6 Pindah tempat dari berbaring 0 = Tidak mampu
dan duduk 1 = Perlu banyak bantuan untuk duduk ( 2
orang)
2 = Bantuan minimal, 1 orang
3 = Mandiri
0 = Tidak mampu
7 Mobilitas/ berjalan 1 = Bisa mobolitas dengan kursi roda
2 = Berjalan dengan bantuan 1 orang /
walker
3 = Mandiri
8 Berpakaian / memakai baju 1 = Tergantung orang lain
2= Sebagian bisa dibantu, misal
mengancing baju
3 = Mandiri
9 Naik turun tangga 0 = Tidak mampu
1 = Butuh pertolongan
2 = Mandiri
10 Mandi 0 = Tergantung orang lain
1 = Mandiri
50
Interpretasi hasil
20 : Mandiri
12 – 19 : Ketergantungan Ringan
9 – 11 : Ketergantungan sedang
Semua data dan informasi hasil asesmen pasien diintregrasikan dalam suatu pelayanan
yang dilakukan oleh medis, keperawatan, gizi, farmasi dan tenaga lain yang memiliki
kompetensi sebagai suatu tim dengan kontribusi profesi yang setara, dengan tugas delegatif,
kolaboratif dan mandiri. Juga aspek kolaborasi interprofesional, dengan DPJP adalah tim /
clinical leader. Pendokumentasian ole PPA untuk asesmen pasien dituangkan dalam Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi.
Dokter dengan konsep pelayanan berfokus kepada pasien menyusun kebutuhan pasien
berdasrakan skala prioritasnya. DPJP sebagai team leader melakukan review dan menyusun
skala prioritas. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang hasil dari proses asesmen da
setiap diagnosis ditetapkan apabila diperlukan. Bukti keterlibatan pasien dan keluarga adalah
inform concent dan bukti yang diberikan didokumentasi pada formulir edukasi pasien dan
keluarga terintegrasi.
RAWAT JALAN
Asesmen awal rawat jalan dilakukan oleh dokter yang bertanggung jawab di
rawat jalan. Asesmen awal meliputi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, psikologis,
sosial, kultural dan spiritual. Untuk masalah sosial ekonomi data di dapat saat
identifikasi data identitas sosial pasien.
51
mendapatkan terapi radiasi. Dokumentasi untuk asesmen ini mengunakan formulir
asesmen tambahan sesuai kebutuhan pasien. . Asesmen awal meliputi asesmen medis
dan asesmen keperawatan
52
- Pengkajian psiko-sosio-kultural-spiritual
Data Obyektif :
Keadaan umum
Resiko jatuh : ya tidak
Pemakaian gelang resiko jatuh : ya tidak
Pasang gelang alergi : ya tidak
Pemeriksaan penunjang :
Asesmen awal diperbarui setelah satu bulan pada pasien dengan penyakit
akut/non kronis. Pada pasien dengan penyakit kronis diperbarui setelah 3 bulan.
Asesmen ulang pada pasien rawat jalan di dokumentasikan pada catatan
perkembangan pasien terintegrasi dengan metode penulisan SOAP.
C. GAWAT DARURAT
Untuk pasien gawat darurat asesmen medis dan keperawatan dilakukan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisinya. Asesmen pasien gawat darurat saat pasien dirawat di
Instalasi Gawat Darurat di dokumentasikan pada status gawat darurat. Aesmen gawat
darurat harus selesai maksimal 8 jam oleh PPA yang kompeten dan berwenang.
Asesmen awal gawat darurat meliputi :
1. Triase
Proses asesmen awal dilakukan triase, dokumentasi pada rekam medis diisi oleh
dokter, meliputi
Keluhan utama
Tanda-tanda vital : GCS, pupil.reflex cahaya, tekanan darah, nadi, suhu,
pernafasan, SpO2 dan akral.
Status alergi : tidak ya, bila ya, sebutkan :
Gangguan perilaku : tidak terganggu
Ada gangguan : tidak membahayakan,
53
Membahayakan diri sendiri/orang
lain.
Hasil triase bila skala 1, pasien dalam kondisi emergency dan respon timenya
segera ( 0 menit ). Skala 2, pasien potensial emergency dan respon timenya 10
menit. Skala 3, pasien tidak termasuk emergency dan respon timenya 30-60
menit
Hasil asesmen didokumentasikan dengan menulis nama dan tanda tangan dokter yang
melakukan asesmen.
2. Pengkajian keperawatan
Informasi : di dapat dari auto anamnesa atau hetero anamnesa. Bila di dapat dari
hetero anamnesa di catat nama dan hubungan dengan pasien.
Cara masuk : jalan tanpa bantuan, jalan dengan bantuan, kursi roda, tempat tidur
dorong.
Riwayat penyakit sekarang,meliputi
- Keluhan utama saat ini dan mekanisme kejadiannya dan upaya pengobatan
yang sudah dilakukan.
- Masalah psikologis : tidak/ya : bila ya sebutkan
- Masalah sosial : tidak/ya : bila ya sebutkan
- Masalah spiritual : tidak/ya : bila ya sebutkan
- Masalah kultural/bahasa : tidak/ya : bila ya sebutkan
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat pengobatan dahulu
Pemeriksaan umum, meliputi : kesadaran, jalan nafas, pernafasan, sirkulasi dan
kesadaran.
Data obyektif, meliputi:
- Tanda – tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan,SpO2
- Skala nyeri :
Untuk mengetahui adanya nyeri pada anak usia 6 tahun dan dewasa dengan
menggunakan “ Wong Baker Face Pain Rating Scale ” dan “ Numeric Rating
Scale”
54
Pengkajian fungsi aktivitas sehari-hari : mandiri, dengan bantuan minimal atau
dengan bantuan total.
Pengkajian Resiko Jatuh : dengan penilaian
Status kehamilan : tidak hamil/hamil, gravida/para/abortus/HPHT
Pada pasien dengan kasus trauma dan pasien dengan kehamilan dilakukan
asesmen tambahan dengan formulir tambahan.
Hasil asesmen dilakukan analisa untuk menhasilkan diagnosa keperawatan
selajutnya disusun rencana berdasarkan prioritas. Hasil didokumentasikan
dengan menulis nama dantanda tangan perawat yang melakukan asesmen.
3. Pengkajian medis
Pemeriksaan dilakukan oleh dokter, dokumentasikan jam pemeriksaan. Lengkapi
informasi dengan mendokumentasikan dengan metode SOAP.
Informasi yang di dapat di analisa sehingga didapatkan diagnosa/diagnosa
bandiing. Slenjutnya dilakukan perencanaan meliputi : penatalaksanaan,
pengobatan, rencana tindakan, konsultasi.
Hasil asesmen didokumentasikan dengan menulis nama dan tanda tangan dokter
yang melakukan asesmen
4. Masalah Keperawatan / Kebidanan dan tindakan
Hasil informasi yang didapatkan dianalisa sehingga mendapatkan masalah
keperawatan :
- Risiko cidera tulang servical
- Obstruksi partikal jalan nafas
- Sesak nafas
- Gangguan orama jantung
- Gangguan metabolisme gula darah
- Kekurangan cairan dan elektrolit
- Tidakefektifan / bersihkan jalan nafas
- Nyeri
- Gangguan hemodinamik
- Kejang
- Gangguan perfusi jaringan
- Kerusakan Integritas Kulit
- Gangguan termoregulasi tubuh dll
55
Setelah mendapatkan diagnossa keperawatan disusun rencana tindakan yang akan
dilakukan sesuai yang dibutuhkan.
5. Laporan observasi, Tindakan & Terapi Obat dan Cairan
Didokemntasikan pada lembar observasi
6. Pemberian Obat/ Cairan infus
Dokumentasikan tanggal/jam , jenis cairan/darah yang masuk dan saat ini masih
diteruskan, jumlah total yang sudah masuk, tanda tangan/nama petugas, nama
obat/infus dan dosis, Route, jumlah total yang sudah masuk, tanggal/jam
pemberian terakhir, tanda tangan/ nama petugas.
7. Evaluasi Tindakan Keperawatan saat pasien pindah/pulang
Untuk pasien yang akan pindah/pulang dilakukan evaluasi dengan
mendokumentasikan
Tanggal dan jam dilakukan evaluasi
Kondisi pasien sebelum pulang/pindah dari IGD
- Subyektif : keluhan saat ini
- Obyektif : keadaan umum, jaln nafas, pernafasan, sirkulasi, tanda-tanda
vital : GCS, tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, SpO2.
- Masuk di rumah sakit di ruang ... dengannindikasi didokumentasikan juga
nama dan tanda tangan petugas ruangan yang menerima pasien.
- Tindak lanjutan : di kamar operasi, kamar bersalin, Hemodialisa, Cath Lab,
OPD Spesialis.
- Di rujuk / alih rawat ke rumah sakit lain : tidak/ya dengan alasan
- Dipulangkan, jam/meninggal,
- Transportasi pulang : kendaraan pribadi/ambulan/kendaraan jenazah
- Pendidikan kesehatan pasien pulang : pola makan/minum dan diet, cara
konsumsi obat oral atau non oral, personal hygiene dan perawatan luka, dll
- Berkas yang dibawakan saat pulang/pindah : laboratorium, rongent, surat
kontrol, dll
- Diagnosa utama
Dokumentasikan pada rkam medis IGD dengan menulis nama dan tanda
tangan dokter dan perawat yang memeriksa kondisi pasien saat akan
pindah/pulang dari IGD. Asesmen ulang pada pasien gawat darurat
didokumentasikan pada lembar observasi.
56
BAB V
DOKUMENTASI
Mengisi dokumentasi hasil pemeriksaan pasien merupakan langkah tepat dan penting
dalam proses asuhan pasien. Hal ini umumnya dipahami bahwa praktek kedokteran yang
dilaksanakan tidak boleh tanpa dokumentasi, jika tidak maka sama halnya tidak
melaksanakannya.
Dokumentasi yang baik adalah lebih baik dari sekedar mengisi formulir, akan tetapi
harus memfasilitasi asuhan pasien yang baik. Dokumentasi diatur urutan penyimpanannya
agar mudah dicari kembali, diakses dan terstandar. Dengan demikian profesional pemberi
asuhan dapat dengan mudah menemukan dan mencari kembali hasil asesmen di rekam medis.
57