Anda di halaman 1dari 5

SOP VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING )

No. Dokumen : No Revisi: Halaman :


RS HJ FATIMAH SULHAN
/SPO/RSFS/IX/2022 0 1/1
PKU MUHAMMADIYAH
DEMAK
Ditetapkan :
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit:
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Elfira Fawzia, MARS
NBM : 1307527
PENGERTIAN Konseling dan tes sukarela selanjutnya disebut VCT
(Voluntary Conseling and Testing) adalah kegiatan
konseling yang bersifat sukarela dan rahasia antara
konselor dari Tim penanggulangan HIV-AIDS dengan orang
yang ingin mengetahui status HIV nya atau orang yang
beresiko tertular HIV.
Disebut telah menjalani VCT apabila menjalani : konseling
pre tes, testing, dan konseling pasca tes.
Konseling adalah saran, anjuran, nasehat professional yang
diberikan kepada seseorang yang mempunyai
masalah/problem (oxford Advance Learnes Dictionary
4thed).
Konselor adalah petugas yang memiliki keterampilan
konseling dan pemahaman akan seluk beluk HIV/AIDS.
Prosedur pelaksanaan VCT adalah alur pelayanan yang
wajib dilalui oleh semua orang yang akan menjalani VCT di
RS Hj Fatimah Sulhan PKU Muhammadiyah Demak.
Tempat melaksanakan VCT adalah ruang Konseling VCT
TUJUAN Tujuan pembuatan protap ini :
1. Sebagai acuan bagi petugas medis dan non medis di
RS Hj Fatimah Sulhan PKU Muhammadiyah Demak
dalam pelaksanaan VCT.
2. Sebagai acuan bagi orang yang akan menjalani tes
HIV.
3. Sebagai pedoman pelaksanaan pemeriksaan tes HIV
Tujuan pelaksanaan VCT adalah :
1. Membantu terduga HIV dan atau ODHA untuk
melakukan perubahan perilaku ke arah perilaku
lebih sehat dan aman melalui :
a. Memberikan dukungan psikologis bagi pasien
dan keluarga.
b. Mencegah penularan HIV dengan menyampaikan
informasi tentang perilaku beresiko
2. Membantu mengembangkan keahlian pribadi yang
diperlukan untuk mendukung perilaku hidup sehat.
3. Memastikan pengobatan yang efektif sedini mungkin
termasuk alternatif pemecahan berbagai masalah
KEBIJAKAN Perdir tentang pelayanan Gawat Darurat
PROSEDUR Konseling Pre Testing
1. Menyiapkan perlengkapan umtuk konseling
2. Memanggil pasien dan mempersilakan masuk
ruangan
3. Mempersilakan pasien duduk dengan nyaman di
kursi yang tersedia
4. Memberi salam dan perkenalan diri
5. Menanyakan latar belakang dan alasan kunjungan
6. Memberi informasi tentang HIV sesuai dengan yang
ada pada cek list untuk konseling pretest
7. Mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang
HIV/AIDS, termasuk tentang IMS dan menawarkan
pemeriksaan IMS secara rutin, khususnya pada
penasun (IDU)
8. Membantu pasien untuk menilai resiko pasien
9. Membantu pasien untuk membuat keputusan untuk
dilakukan tes HIV, antara lain dengan menjelaskan
keuntungan dan akibat melakukan tes HIV
10. Mendiskusikan prosedur HIV/AIDS, waktu untuk
mendapatkan hasil dan arti tes HIV
Konseling Post Testing
1. Memanggil pasien
2. Memperhatikan komunikasi non verbal saat pasien
memasuki ruang konseling
3. Menanyakan kesiapan pasien untuk menerima tes
4. Mengkaji ulang secara singkat dan menanyakan
keadaan umum pasien
5. Menanya kesiapan pasien untuk menerima hasil tes
a. Apabila pasien menyatakan sudah siap
menerima hasil tes maka konselor menawarkan
membaca hasil Bersama pasien
b. Apabila pasien belum siap, konselor memberi
dukungan kepada pasien untuk menerima hasil
tes dan memberi waktu sampai pasien
menyatakan siap
6. Menyampaikan secara lisan hasil tentang HIV
7. Memberi kesempatan pasien membaca hasil
8. Menjelaskan kepada pasien tentang hasil tes HIV
9. Memberi kesempatan dan ventilasikan keadaan
emosi pasien dan menerapkan manajemen reaksi

Bila hasil tes positif


1. Memeriksa apa yang diketahui tentang hasil tes
2. Menjelaskan dengan tenang arti hasil pemeriksaan
3. Memberi kesempatan untuk memventilasikan emosi
4. Memfasiltasi coping problem
5. Setelah pasien cukup tenang dan konseling dapat
dilanjutkan konselor menyelesaikan informasi
sebagai berikut :
6. Menawarkan secara rutin pasien mengikuti
pemeriksaan sifilis dan manfaat pengobatan sifilis
7. Untuk pasien perempuan terdapat fasilitas
pelayanan pemeriksaan kehamilan dan rencana
penggunaan alat kontrasepsi bagi laki-laki dan
perempuan
8. Memotivasi pasien agar dapat ke RS Hj Fatimah
Sulhan PKU Muhammadiyah Demak untuk evaluasi
awal secara medis
9. Konselor dan pasien menyepakati waktu pertemuan
10. Apabila pada waktu yang ditetapkan pasien tidak
dapat hadir disarankan untuk menghubungi
konselor melalui telepon untuk perjanjian
berikutnya
11. Memberi kesempatan kepada pasien menanyakan
hal-hal yang belum diketahui
12. Menawarkan VCT kepada pasangan pasien
13. Apabila pasien sudah merasakan jelas maka
konseling ditutup
14. Konselor mengisi form pasca konseling
Bila Hasil Tes Negatif
1. Mendiskusikan kemungkinan pasien masih berada
dalam periode jendela
2. Membuat ikhtisar dan gali lebih lanjut berbagai
hambatan
UNIT TERKAIT IGD, Rawat inap, Ruang isolasi, ICU

Anda mungkin juga menyukai