Anda di halaman 1dari 12

TUGAS AKREDITASI PUSKESMAS

NAMA : Putri Nurma Sari


KELAS :6
LOKUS : Puskesmas Ukar Sengan

Tugas ini merupakan tugas individu, dikumpulkan secara individu namun secara
pengerjaannya silahkan jika ingin berdiskusi per tim.
1. Beri penjelasan mengenai jenis-jenis dokumen Akreditasi
2. Buatlah contoh dokumen akreditasi, meliputi
    - 1 contoh SK
    - 1 contoh SOP
    - 1 contoh KAK
Jawaban di ketik dalam Word dan di upload melalui CLC,
Tugas rekan rekan akan dibahas pada sesi zoom Akreditasi Puskesmas selanjutnya
Jawab :

Dokumen-dokumen yang perlu disediakan di Puskesmas antara lain sebagai berikut:


a. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas:
1) Kebijakan Kepala Puskesmas
2) Rencana Lima Tahunan Puskesmas
3) Pedoman/ Manual mutu.
4) Pedoman/ panduan teknis yang terkait dengan manajemen.
5) Standart Operasional Prosedur(SOP).
6) Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP): Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
7) Kerangka Acuan Kegiatan
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
1) Kebijakan Kepala Puskesmas.
2) Pedoman untuk masing-masing UKM (esensial maupun pengembangan)
3) Standart Operasional Prosedur (SOP).
4) Rencana Tahunan untuk masing-masing UKM,
5) Kerangka Acuan Kegiatan pada tiap UKM.
c. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP):
1) Kebijakan tentang Pelayanan Teknis.
2) Pedoman Pelayanan Teknis.
3) Standart Operasional Prosedur (SOP) klinis,
4) Kerangka Acuan terkait dengan Program/ Kegiatan Pelayanan Klinis dan
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.

1
PENEMUAN SUSPEK TB PARU
No. Dokumen : I /PKMUS/2022
Terbitan : 01
SOP No. Revisi : 0
Tgl. Terbit : 28 April 2022
Halaman : ½
PUSKESMAS
UKAR SENGAN
Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru
Pengertian dengan serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa,
penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien.
Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan
Tujuan sehingga segera dapat dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak
menularkan penyakit kepada orang lain.
Keputusan Kepala Puskesmas No.001/PKML/I/2022 tentang Standar
Kebijakan Pelayanan Publik Puskesmas Ukar Sengan
1. Kementerian Kesehatan RI (2012). Penemuan dan Pengobatan
Pasien Tubeckulosis . Jakarta : Penerbit Buku Kementerian RI
Referensi Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan
2. Kementerian Kesehatan RI (2012). Panduan Pengelolaan
Logistik Program Pengendalian Tuberkulosis . Jakarta
1.      Ruang Pengelola.
2.      Pengelola P2 TB.
3.      Meja, kursi dan kipas angin.
Alat dan Bahan
4.      ATK dan buku register.
5.      Buku penderita TB.05 dan TB.06
6.      Pot dahak
Prosedur 1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif dengan
melibatkan semua layanan dengan maksud untuk mempercepat
penemuan dan mengurangi keterlambatan pengobatan.
2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
a. Kelompok khusus tang rentan atau resiko tinggi sakit TB seperti
pasien dengan HIV AIDS.
b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah
kumuh, keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka yang
dengan TB BTA positif.
c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk
menentukan tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB /
pengobatan pencegahan.
d. Kontak dengan pasien TB resistan obat.
3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang
memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak
selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala
tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas,
badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,

2
berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih
dari satu bulan.
4. Pengelola melalukan anamese dan mencatat mengenai
- Berapa lama batuk ?
- Berdahak/tidak ?
- Dahak bercampur darah/tidak ?
- Sesak nafas /tidak ?
- Nyeri dada / tidak ?
- Kurang nafsu makan/tidak ?
- Berat badan menurun / tidak ?
- Riwayat kontak dengan penderita TBC ?... dan
- Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1
bulan atau lebih dari 1 bulan ?
5. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06
6. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan
dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang
kental dan purulen.
7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan
pengambilan dilakukan disamping Puskesmas.
8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik
untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan
(mukopurulen), kental, dengan volume 3-5ml. Bila volumennya
kurang, pengelola harus meminta agar penderita batuk lagi sampai
volumenya mencukupi.
Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan
harus dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya
kontaminasi kuman TBC.
9. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas
sediaan dahak sesuai dengan TB.06
10. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di
rumah penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak
paginya dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu
kunjungan kedua.
11. Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium.
12. Menerima jawaban dengan form TB 05, kemudian memasukkan
hasil pemeriksaan ke TB 06.
13. Bila hasil pemeriksaan BTA positif, memberikan pengobatan sesuai
protap pengobatan TB.
14. Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan dahak
ulang, bila hasilnya tetap negative diberikan pengobatan dengan
antibiotic selama dua minggu.
15. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen thorax.
16. Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB.
17. Pasien mendaftar di loket pendaftaran.
18. Buku rawat jalan pasien dibawa ke ruang BP berdasarkan nomor
urut pendaftaran.
19. Pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya di panggil.
20. Penderita masuk di ruang BP.
Unit terkait Penderita tersangka TB Paru ( Suspek )

Dokumen terkait Buku Panduan Penangulangan TB Paru Nasional


Buku Register Paisien
3
PEMERINTAH KABUPATEN SERAM TIMUR
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERAM TIMUR
PUSKESMAS UKAR SENGAN
Jl. Pendidikan Desa Urung, Kecamatan Seram Timur, Kab.
Seram Bagian Timur Email: ukarsengan_pkm@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS UKAR SENGAN
NOMOR: I/ /SK ADM/PKM US/2022

TENTANG
PENGELOLA VAKSIN DI PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA PUSKESMAS UKAR SENGAN

Menimbang : a. Bahwa guna meningkatkan kualitas pelayanan dalam


memberikan pelayanan kepada masyarakat dan kegiatan
puskesmas di Puskesmas Ukar Sengan yang transparan dan
akuntabel serta efektif dan efisien, perlu di buat pengelola
vaksin yang dilakukan oleh tim Puskesmas dan penanggung
jawab upaya Imunisasi;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, agar
pelaksanaannya dapat berdayaguna dan berhasil guna. Perlu
menetapkan keputusan kepala Unit Pelaksana Teknis
Puskesmas Ukar Sengan;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1423);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84
tahun 2020 tentang pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka
penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) pasal 21 nomor 1 bahwa Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dalam melaksanakan pelayanan imunisasi Covid
4
19 perlu membentuk tim pelaksana;
Peraturan Bupati Seram Timur Nomor 116 Tahun 2016
4. Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan
Rincian Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat
Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Seram Timur Tahun 2016 Nomor 116);
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Timur
Nomor 324 Tahun 2017 Tentang Pelayanan Yang
5. Dilaksanakan Pada Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan
Masyarakat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS UKAR SENGAN TENTANG PENGELOLA VAKSIN
DILAKUKAN OLEH TIM PUSKESMAS DAN PENANGGUNG
JAWAB IMUNISASI
Pertama : Pengelolaan vaksi Dilakukan Dengan Cara :
1. Menerima alokasi vaksin dari dari IFK di ketahui oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Seram Timur
2. Membuat surat permintaan Vaksin berdasarkan alokasi dari
IFK
3. Mengambil vaksin ke IFK dengan membawa coolbox vaksin
4. Serah terima Vaksin beserta SBBK dan VAR
5. Menyimpan vaksin kedalam Refrigator Puskesmas
6. Mencatat suhu sampai ke Puskesmas
7. Memasukan penerimaan ke kartu stok
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
Kedua : ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Ukar Sengan


Pada tanggal: 02 April 2022
KEPALA PUSKESMAS UKAR SENGAN,

ARMAN, S.Kep.,Ns

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

5
NOMOR : 440/SK/ /ADM-PKM-BLJ/20212
TENTANG : PENGELOLAAN VAKSIN DILAKUKAN
OLEH TIM PUSKESMAS DAN
PENANGGUNG JAWAB IMUNISASI

TIM PENGELOLA VAKSIN COVID- 19


PUSKESMAS UKAR SENGAN

PENANGGUNG JAWAB : dr. Putri Nurma Sari


Pengelola vaksin : Andi Diah Rahmalia Angraeni
Pelaksana Imunisasi : 1. Tasya Pujiani
2. Rafidah Mufiidah Rusli

Ditetapkan di : SERAM TIMUR


Pada tanggal : 28 April 2022
KEPALA PUSKESMAS BALARAJA

ARMAN, S.Kep.,Ns

6
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KLINIK SANITASI
Nomor : 01/KAK/ /PKMUS/2022

PUSKESMAS UKAR SENGAN


DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

7
A. Pendahuluan
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang difokuskan pada
penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis
lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
1. Keluhan utama
2. Keluhan tambahan
3. Riwayat penyakit terdahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Lamanya sakit
6. Kondisi lingkungan
7. Sarana sanitasi yang digunakan
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas
konseling dan pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama sehingga
pasien dan klien dapat mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan
secara mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.

B. Latar Belakang
1. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare,
demam berdarah, malaria dan kulit.
2. Penyakit – penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
3. Penyakit – penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan
antara lain : diare, kecacingam dan keracunan makanan
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan
pestisida di rumah tangga.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif, kuratif dan
promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.

2. Tujuan Khusus
a) Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam
program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan
dengan memberdayakan masyarakat.

8
b) Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku masyarakat
(pasien, klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku
hidup bersih dan sehat.
c) Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk
mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah
kesehatan lingkungan dengan sumber daya yang ada.
d) Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi
kesehatan lingkungan.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Penderita atau pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan yang
datang ke puskesmas untuk melakukan konsul.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Di dalam gedung yaitu di puskesmas.
2. Di luar gedung yaitu di posyandu dan pada waktu kunjungan rumah atau
kunjungan lapangan.

F. Sasaran
1) Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke
puskesmas.
2) Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan
dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas.
3) Penderita penyakit / pasien / keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lingkungan, dan penyakit yang berbasis lingkungan yang dikunjungi
rumahnya.
4) Masyarakat umum / klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit yang berbasis lingkungan yang daerahnya dikunjungi.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada Gant Chart berikut :
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No KEGIATAN Fe Mare Ap Me Ju Ju Agus Sep Ok
b t r i n l t t t Nov
1 Klinik Sanitasi                    

1. Di dalam gedung pelaksnaan dilakukan setiap hari Senin s.d Sabtu

9
2. Di luar gedung pelaksanaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati dengan klien/ pasien.
H. Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan
Indikator monitoring adalah keberlanjutan program. Monitoring dilakukan
melalui wawancara dengan pasien yang berkonsultasi dan berkunjung ke klinik
sanitasi atau kunjungan, dan dilakukan setiap hari bila memungkinkan. Evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan tersebut
dilaksanakan sehingga dapat menentukan rencana tindak lanjut.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pembuatan dokumentasi/pencatatan kegiatan berupa foto kegiatan dan
lembar monitoring pelaksanaan kegiatan. Hasil monitoring dan evaluasi disusun
oleh penanggung jawab program, dikomunikasikan dengan pasien, dan dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas.

Seram Bagian Timur, 28 April 2022


Disusun Oleh Mengetahui,
Kepala Puskesmas Ukar Sengan

Tasya Pujiani ARMAN, S.Kep.,Ns


NIP. NIP.

10
11

Anda mungkin juga menyukai