PANDUAN MANAJEMEN EKSTRAVASASI KEMOTERAPI

Langkah 1: Hentikan infus seketika, jangan melepas canula

Langkah 2: Lepas Infus (bukan canula/jarum)

Langkah 3: Biarkan jarum / canula ditempatnya dan coba aspirasi sebanyak mungkin obat yang masuk
dengan spuit 10 ml. Hindari memberikan tekanan manual langsung pada lokasi ekstravasasi

Langkah 4: siapkan perlengkapan ekstravasasi, (kompres hangat/dingin)

Langkah 5: Tandai area ekstravasasi

Langkah 6: lepaskan canula

Langkah 7: periksa obat yang termasuk kategori ekstravasasi

Ekstravasasi antracycline butuh rujukan segera pada konsultan onkologi / hematologic untuk potensi
pengobatan dengan antidotum / dexrazosane (savene) lihat langkah 11

Ekstravasasi vesicant (non anthracycline) butuh tujukan segera pada ahli bedah plastic untuk potensial
wash out jaringan subkutan secara formal (ruang bedah)
Laksanakan damage limitation management sebagai berikut sambil ditinjau ulang

Langkah 8. Berikan pereda nyeri jika dibutuhkan

Langkah 9. Tentukan Damage Limitation Management yang sesuai (kompres dingin

untuk melokalisasi / kompres hangat untuk penyebaran)

KOMPRES DINGIN KOMPRES HANGAT

Actinomycin D Amsacrine Docetaxel Pengobatan
Bendamustine Carmustine Oxaliplatin ekstravasasi non-
Carbazitaxel Darcarbazine Paclitaxel vesicant
Dactinomycin Daunorubicin Vinblastine
Doxorubicin Epirubicin Vincristine
Idarubicin Mitomycin C Vindesine
Mitoxanthrone Mustine Vinflunine
Streptozotocin Treosulphan Vinorelbine Langkah 10:
Only use heat those listed above tinggikan tungkai,
LANGKAH 10: LOKALISASI pertimbangkan
Kompres dingin selama 20 menit, 4x untuk kompres
sehari, 1-2 LANGKAH 10: DISPERSE dingin jika gejala
Kompres hangat selama 20 local terjadi.
menit, 4 x sehari 1-2 hari Tentukan tindak
LANGKAH 11: NEUTRALISASI lanjut yang
(Hanya antracycline) menilai potensi diperlukan pasien
administrasi dexrazosane (Savene)/
antidotum yang sesuai

Langkah 12: dokumentasi secara lengkap

Jika setelah 24 jam dengan ekstravasasi vesicant, membutuhkan rujukan ke bedah plastic untuk
manajement jaringan yang nekrosis atau blistering