A. Tujuan Tujuan
Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang SADARI diharapkan pada masyarakat
memahami pentingnya periksa payudara sendiri bagi mereka.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan pada masyarakat dapat menjelaskan tentang :
- Pengertian sadari dan kanker payudara
- Tanda Dan Gejala kanker payudara
Faktor resiko kanker payudara
Pencegahan kanker payudara
Deteksi dini kanker payudara
Penanganan kanker payudara
Cara pemeriksaan SADARI
Manfaat sadari
B. Materi Terlampir
Peserta
No Tahap Waktu
PenyuluhanPeserta
1 Pendahuluan Mengucapkan -Jawab salam 5 menit
salam -Mendengarkan
Menyebutkan tujuan
penyuluahan
payudara
-Carapemeriksaan
SADARI
- Manfaat SADARI
- Menutup acara
penyulahan
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Alat dan Bahan
- Plip chard
- Poster
F. Evaluasi
1. Nurcahyo Jalu, 2010, Awas bahaya kanker leher rahim dan kanker payudara,
Yogyakarta.
2.Setiati Eni, 2009, 4 Kanker Terbesar Pada Wanita, Jakarta
3.Wibisono Nancy, 2009, Deteksi Dini dan Pencegahan, Yoygyakarta.
SOAL :
1. Pengertian SADARI dan Kanker payudara ?
2. Sebutkan gejala terjadinya kanker payudara?
3. Sebutkan cara melakukan sadari ?
adanya gejala-gejala kanker payudara. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan
dapat menekan tingginya angka penderita kanker payudara, karena semakin awal
Kanker payudara adalah adanya benjolan di payudara, borok, atau luka yang tidak
sembuh, cairan yang keluar dari puting, dan adanya nyeri di payudara. Namun umumnya,
kanker payudara ini pada mulanya tidak menimbulkan nyeri sehingga penderita datang
dalam keadaan terlambat, apalagi bila umurnya sudah tua (Abdurahman,dkk, 2009).
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan
Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di
sekitarnya.
Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau
borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit
jeruk.
- Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna
- Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun
Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan
1. Usia.
Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar
tertinggi untuk menderita kanker payudara. Setelah payudara yang terkena diangkat,
maka resiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-
1%/tahun.
Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki
Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan dalam terjadinya kanker
payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang wanita memiliki salah satu dari
gen tersebut, maka kemungkinan menderita kanker payudara sangat besar. Gen
lainnya yang juga diduga berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah p53,
BARD1, BRCA3 dan Noey2. Kenyataan ini menimbulkan dugaan bahwa kanker
kerusakan. Faktor hormonal juga penting karena hormon memicu pertumbuhan sel.
Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif wanita, terutama jika tidak
peluang tumbuhnya sel-sel yang secara genetik telah mengalami kerusakan dan
menyebabkan kanker.
Resiko menderita kanker payudara agak lebih tinggi pada wanita yang pernah
atipik).
tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil. Semakin
dini menarke, semakin besar resiko menderita kanker payudara. Resiko menderita
kanker payudara adalah 2-4 kali lebih besar pada wanita yang mengalami menarke
tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui
berapa lama efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih
estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit
lebih lama.
9. Pemakaian alkohol.
Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan resiko terjadinya
kanker payudara.
10. Bahan kimia.
estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin
12. Penyinaran.
Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada), pada masa kanak-
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim, ovarium dan kanker usus
besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga bisa meningkatkan resiko terjadinya
a. Metode lain dari deteksi dini adalah SADARI. Wanita di atas usia 20 tahun
harus rutin melakukan SADARI setiap bulan ( waktu terbaik adalah seminggu setelah
1. Berdiri di depan cermin dan angkat satu lengan di atas kepala. Periksa apakah ada
2. Berbaring dan secara sistematis periksa/raba payudara dengan tiga jari untuk
3. Pijat puting untuk mengetahui adanya cairan dan periksa/raba ketiak apakah ada
benjolan/bengkak.
3. Mommagrafi dasar
bergantung pada kondisi atau tahapan stadiumnya, juga keadaan penderita. Terdapat
beberapa metode pengobatan dari dunia kedoteran yang lazim diterapkan pada pasien
1. Lumpectomy
2. Masektomi
Masektomi adalah momok bagi para wanita pengidap kanker payudara. Ini adalah
Masektomi Preventif adalah Cara ini diterapkan pada wanita yang memiliki
dengan mengangkat jaringan payudara agar tidak muncul tumor lagi pada jaringan
tersebut.
puting susunya, namun tetap mempertahankan jaringan limfa. Prosedur ini juga
Prosedur ini bisa dibilang masektomi total, karena mengangkat seluruh jaringan
dan bagian payudara. Bahkan simpul jaringan limfa di bawah ketiak ikut
diangkat, namun jaringan otot penyangga payudara tetap dipertahankan dan dapat
implant .
Cara ini adalah prosedur paling total dari jenis masektomi. Seluruh jaringan
payudara, jaringan limfa, kulit, otot penyangga, bahkan sampai ke otot dinding
dada diangkat
3. Terapi Radiasi
Terapi radiasi adalah sebuah metode terapi dengan menambahkkan sinar X atau
4. Kemoterapi
5. Terapi Hormon
Terapi Hormon adalah pemberian obet sebagaiman kemoterapi, tetapi obat yang
6. T argeted Thera py
Targeted Thera py adalah pemberian obat yang secara khusus ditarhetkan untuk
Lihat pada cermin , bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak). Cara
melakukan :
Tahap 1
Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta
kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan
Tahap 2
Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan maksud untuk
melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahny
Tahap 3
Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri.
Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.
Tahap 4
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/ tangan menekan pinggul
Tahap 1. Persiapan
kedua lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu
sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan
kanan Anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara
kanan .Gunakan telapak jari-jari Anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau
penebalan. Periksa payudara Anda dengan menggunakan V ertical Strip danCircu lar .
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di
bagian atas ke bra -li ne di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke
garis
tengah bagian ketiak Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak.
Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda
perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat.
Di bagian bawah bra l ine, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah
atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke atas dan
ke
Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar. Bergeraklah
sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurang-
kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali
dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah
areola mammae.
Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda dengan teliti,
kanker pada stadium yang dini, meraba dan menemukan awal tumbuhnya masa (sesuatu
yang mengganjal) didalam payudara. Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang
wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini. Sebaiknya SADARI
dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi wanita yang masih mengalami
menstruasi, waktu yang paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah
hari 1 menstruasi. Bagi wanita pasca menopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja,
tetapi secara rutin dilakuka setiap bulan (misalnya setiap awal bulan) (Hermanto, 2008).