Anda di halaman 1dari 7

Upaya dan Strategi untuk Menyeimbangkan antara Kepentingan Pemilik dan

Kepentingan Masyarakat

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Penyiaran

Dosen Pengampu : YUNANTO HARIANDJA, S.Sos., M.Si

NAMA : FIKRI FATAHILLA HERLAMBANG

NIM : 2064190001

MATA KULIAH : MANAJEMEN PENYIARAN


DAFTAR ISI………...........................................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………...1

Latar Belakang…….…………………………………………………………………………………3

Rumusan Masalah………….………………………………………………………………………3

Tujuan……………………….………………………………………………………………………….3

BAB II PEMBAHASAAN

Pengertian Media Massa……………………………………………………………….……….4

Pengertian Media Penyiaran………………………………………………………….………4

Upaya dan Strategi manajemen media penyiaran untuk menyeimbangkan antara memenuhi
kepentingan pemilik dan masyakaraat….………………….……..5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan………………………….……………………………………………….………………7

Daftar Pustaka……………………………….………………………………………………..……………..8

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sejarah media penyiaran dunia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sejarah media penyiaran sebagai
penemuan teknologi dan sejarah media penyiaran sebagai suatu industri. Sejarah media penyiaran
sebagai penemuan teknologi berawal dari ditemukan radio oleh para ahli teknik di Eropa dan Amerika.
Dengan demikian, mempelajari sejarah media penyiaran dunia, baik sebagai penemuan teknologi
maupun industri nyaris hampir sama dengan mempelajari sejarah penyiaran di Amerika. Televisi dan
radio dapat dikelompokan sebagai media yang menguasai ruang tetapi tidak menguasai waktu,
sedangkan media cetak menguasai waktu tetapi tidak menguasai ruang. Artinya, siaran dari suatu media
televisi atau radio dapat diterima dimana saja dalam jangkauan pancarannya (menguasai ruang) tetapi
siarannya tidak dapat dilihat kembali

Media penyiaran yaitu radio dan televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam
mencapai audien dalam jumlah banyak. Karenanya media penyiaran memegang peranan penting dalam
Ilmu Komunikasi, khususnya kajian komunikasi massa. Kemampuan media penyiaran untuk
menyampaikan pesan kepada khalayak luas menjadikan media penyiaran sebagai objek penelitian
penting dalam Ilmu Komunikasi massa, disamping Ilmu Komunikasi lainnya. Media penyiaran merupakan
organisasi yang menyebarkan informasi yang merupakan produk budaya atau pesan yang
mempengaruhi atau mencerminkan budaya dalam masyarakat. Oleh karena itu, seperti politik atau
ekonomi, media massa khususnya media penyiaran merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan
bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana upaya dan strategi manajemen media penyiaran untuk menyeimbangkan antara memenuhi
kepentingan pemilik dan masyarakat?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui upaya dan strategi manajemen media penyiaran untuk menyeimbangkan antara
memenuhi kepentingan pemilik dan masyarakat

BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 Pengertian Media Massa

Media massa merupakan media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran secara massal
dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Media massa adalah institusi yang berperan
sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media
massa. Liliweri juga menegaskan, sebenarnya salah satu ciri yang paling khas dalam komunikasi massa
adalah sifat media massa.6 Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada
khalayak yang luar biasa banyaknya. Komunikasi massa dapat diaplikasikan melalui media massa. Selain
itu, komunikasi massa dapat didefinisikan berdasarkan bentuknya

2.2 Pengertian Media Penyiaran

Media penyiaran adalah organisasi atau lembaga yang menyebarkan informasi, berupa produk budaya
atau pesan lainnya yang bisa memengaruhi dan mencerminkan budaya dalammasyarakat.
Contohnya, radio dan televisi yang merupakan jenis media penyiaran. Radio hanya bisa didengar.
Sedangkan televisi bisa didengar dan dilihat di saat yang bersamaan. Media penyiaran, seperti televisi
dan radio, bisa dikelompokkan sebagai media yang menguasai ruang tetapi tidak menguasai waktu.
Artinya siaran media televisi dan radio bisa diterima di mana saja dalam jangkauan pancarannya
(menguasai ruang). Namun, siaran itu tidak bisa dilihat kembali kecuali ada penayangan atau siaran
ulang (tidak menguasai waktu). Dilihat dari waktu penyampaian informasinya, media penyiaran bisa
digolongkan dalam media massa periodic adalah penerbitan atau penyiaran informasi secara teratur dan
sesuai waktu yang telah ditentukan.

Dari segi jangkauannya, media penyiaran bisa menjangkau banyak khalayak. Sehingga penyampaian
informasinya dapat dilakukan di saat yang bersamaan. Bila disimpulkan, sifat media penyiaran ada tiga,
yakni: Media penyiaran, seperti televisi dan radio, menguasai ruang, tetapi tidak menguasai waktu.
Media penyiaran termasuk media massa periodik. Karena penyiarannya dilakukan secara teratur atau
rutin. Media penyiaran bisa menjangkau banyak khalayak.

2.2 Upaya dan strategi manajemen media penyiaran untuk menyeimbangkan antara memenuhi
kepentingan pemilik dan masyarakat

Regulasi adalah sesuatu yang tidak bebas nilai karena di dalam proses pembuatannya pasti terdapat
tarik menarik kepentingan yang kuat antara kepentingan publik, pemilik modal dan pemerintah. Isu yang
kontroversial dalam kebijakan pemerintah khususnya berkaitan dengan Undang-Undang No. 32 tahun
2002 tentang Penyiaran adalah masalah digitalisasi penyiaran. Undang-Undang sebagai produk hukum
tidak berada di “ruang hampa”. Ia merupakan hasil dari proses politik dan ekonomi sehingga
karakternya diwarnai konfigurasi kekuatan politik dan ekonomi yang melahirkannya.
Pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika telah meluncurkan program migrasi dari
teknologi analog ke teknologi digital pada penyiaran televisi sejak tahun 2008. Hal itu dilakukan untuk
memenuhi ketentuan internasional tentang siaran televisi digital. International Telecommunication
Union (ITU) atau otoritas telekomunikasi internasional telah memberi batas akhir (deadline) kepada
seluruh negara di dunia, agar paling lambat, 17 Juni 2015 seluruh lembaga penyiaran melakukan
penyiaran dengan digital. Sebagai anggota dari International Telecommunication Union (ITU) maka
Indonesia juga mulai melakukan migrasi analog ke digital secara bertahap dan ditargetkan pada tahun
2018 seluruh wilayah Indonesia sudah menggunakan teknologi digital broadcasting ini.

Pada media penyiaran, manajer umum (general manager) bertanggung jawab kepada pemilik dan
pemegang saham dalam melaksanakan koordinasi sumber daya yang ada (manusia dan barang)
sedemikian rupa sehingga tujuan media penyiaran bersangkutan dapat tercapai. Manajer umum pada
dasarnya bertanggung jawab dalam setiap aspek operasional suatu stasiun penyiaran.

Dalam melaksanakan tanggung jawab manajemennya, manajer umum melaksanakan empat fungsi
dasar yaitu :

a. Perencaanaan Perencanaanya mencakup kegiatan penentuan tujuan (objectives) media penyiaran


serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam perencanaan harus diputuskan, apa yang harus dilakukan, kapan melakukannnya, bagaimana
melakukannya dan siapa yang melakukannya.

b. Pengorganisasian Pengorganisasian (prganizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi


yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya.

c. Pengarahan Fungsi mengarahkan (directing) dan memberikan pengaruh atau mempengaruhi


(influencing) tertuju pada upaya untuk meransang antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung
jawab mereka secara efektif. Fungsi pengarahan diawali dengan motivasi karena para manajer tidak
dapat mengarahkan kecuali bawahan dimotivasi untuk bersedia mengikutinya.

d. Pengawasan Fungsi pengawas (controlling) antara lain evaluasi (evaluating), penilaian (appraising) dan
perbaikan (correcting). Namun, sebutan pengawasan lebih banyak digunakan karena lebih mengandung
konotasi yang mencakup penetapan standar, pengukuran kegiatan dan pengambilan tindakan korektif.
Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan
sudah tercapai atau belum. Pengawasan membantu penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan personalia, dan pengarahan telah dilaksanakan secara efektif.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajeman modern salah satunya siaran televisi merupakan kebutuhan mutlak, karena semua
aktivitas dalam mempersiapkan dan memproduksi siaran tidak bisa lepas dari teknologi computer
komputer mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mempercepat menghasilkan sebuah
produk, dengan perangkat komputer program siaran dapat tersusun sesuai dengan waktu siar yang
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Jalaludin Rakhmad, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1984 Djuarsa
Sendjaja, Turnomo Raharjo,

Teori Komunikasi antara Pribadi Dimensi Dimensi Pribadi dan relasional, modul Teori Komunikasi,
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2002. Morissan,

Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ghalia Indonesia, Jakarta 2003. Joseph R. Dominick,

The Dynamics of Mass Communiication, Media in the Digital Age, Seventh Edition, McGraw-Hill,
Boston, 2002

Anda mungkin juga menyukai