Anda di halaman 1dari 6

Praktikum Reaksi Senyawa Organik

SINTESIS METIL ESTER DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI


Indah Permatasari*, Elvininda Elvita Nigrum, Rizki Triadi, Eva Fransnawati, Homsatun, Siti
Fatimah, Hana Soraya

Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura

Jl. Prof Dr. H. Hadari Nabawi, Pontianak


*email : indhprmtsri5@gmail.com

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan pembuatan metil ester dengan metode transesterifikasi,


dimana metode ini dilakukan dengan mereaksikan lemak atau minyak dengan suatu alkohol
untuk membentuk metil ester. Pada metode ini katalis yang digunakan adalah basa. Alkohol
yang digunakan adalah metanol yang akan direaksikan terlebih dahulu menggunakan KOH
sebagai katalis untuk membentuk K-metanolat. Larutan K-metanolat tersebut yang akan
direaksikan dengan minyak yang ditambahkan secara perlahan-lahan. Untuk membentuk metil
ester maka reaksi tersebut akan dilakukan melalui proses refluks. Refluks merupakan proses
untuk membentuk senyawa baru dari campuran dua atau lebih larutan tanpa mengurangi
volume larutan, refluks dilakukan pada suhu 65℃ . Setelah terbentuk metil ester maka akan
dilakukan proses ekstraksi untuk memisahkan larutan metil ester dan pelarut yang masih
terdapat didalamnya dengan penambahan akuades dan HCl. Lapisan organik yang dihasilkan
dari proses ekstraksi akan diekstraksi kembali dengan menggunakan n-heksan. Dan lapisan
organik yang diambil akan ditambahkan Na2SO4 untuk mendapatkan metil ester yang murni.

Kata kunci : Metil Ester, Ekstraksi, Refluks, Transesterifikasi

PENDAHULUAN dapat digunakan untuk pembuatan


surfaktan metil ester.
Transesterifikasi adalah tahap
konvensi dari trigliserida (minyak nabati) Umumnya percobaan ini didasarkan
menjadi alkil ester, melalui reaksi dengan pada metode transesterifikasi untuk
alkohol, dan menghasilkan produk samping membentuk senyawa metil ester dari suatu
yaitu gliserol. Reaksi transesterifikasi lemak atau minyak yang direaksikan
trigliserida menjadi metil ester dengan alkohol. Pembuatan metil ester
menggunakan katalis dalam reaksinya. dilakukan melalui proses refluks dan
Katalis yang biasa digunakan adalah katalis ekstraksi, dimana metanol yang berperan
basa, karena dapat mempercepat reaksi sebagai alkohol tersebut direaksikan
(Mittlebatch dkk, 2004). dengan KOH yang berperan sebagai katalis
menjadi larutan K-metanolat untuk
Metil ester merupakan senyawa dicampurkan dengan minyak sedikit demi
hasil dari reaksi esterifikasi dan atau sedikit untuk direfluks. Metil ester yang
trigliserida dan alkohol untuk reaksi murni akan didapatkan melalui proses
transesterifikasi yang melibatkan senyawa ekstraksi melalui beberapa campuran
asam dan alkohol untuk esterifikasi, dan senyawa. Tujuan dari percobaan ini adalah
trigliserida dan alkohol untuk reaksi untuk mempelajari reaksi transesterifikasi
transesterifikasi (Mulyadi, 2011). Metil ester dalam pembuatan senyawa metil ester dan

Indah Permatasari H1031151030 SINTESIS METIL ESTER DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI


Praktikum Reaksi Senyawa Organik

mebedakan reaksi transesterifikasi dan Rangkaian Alat


esterifikasi.

METODOLOGI

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada percobaan


ini adalah batang pengaduk, beaker glass,
botol akuades, corong pisah, labu leher,
magnetic stirrer, pipet volume, termometer.

Bahan-bahan yang digunakan pada


percobaan ini adalah akuades, asam
klorida, dietil eter, indikator pp, kalium
hidroksida, minyak kelapa sawit, metanol,
natrium hidroksida, natrium sulfat.

Prosedur Kerja Gambar 1. Rangkaian Alat Refluks


Pembuatan Larutan Potossium
Matanolat

Dimasukkan 40 mL metanol ke dalam labu


alas bulat kapasitas 100 mL. Dimasukkan
KOH anhidrat sebanyak 0,4 gram sambil
dilakukan pengadukan dan sampai semua
KOH larut. Mulut labu ditutup untuk
mencegah penguapan.

Prosedur Reaksi Transesterifikasi

Sampel berupa campuran metil ester dan


sisa-sisa reaktan dimasukkan dalam corong
pisah 250 mL. Lalu ditambahkan 10 mL
akuades dan 1 mL HCl 5 M. Lapisan yang
terbentuk yaitu lapisan atas (lapisan Gambar 2. Rangkaian Alat Ekstraksi
organik) dan lapisan bawah (lapisan air)
dipisahkan. Lapisan organik yang masih
mengandung ester dan minyak diekstrak
dengan 10 mL dietil eter, terbentuk dua
lapisan lagi yaitu lapisan organik dan
lapisan air. Lapisan organik kemudian dicuci
dengan 10 ml akuades lalu ditambahkan
Na2SO4 anhidrous secukupnya. Larutan
disaring dan pelarut diuapkan pada udara
terbuka.

Indah Permatasari H1031151030 SINTESIS METIL ESTER DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI


Praktikum Reaksi Senyawa Organik

HASIL DAN PEMBAHASAN anhidrous


secukupnya
Data Pengamatan 6. Larutan disaring
Pembuatan Larutan Potossium dan pelarut
Matanolat diuapkan pada
udara terbuka
No Perlakuan Pengamatan
.
Pembahasan
1. Dimasukkan Vmetanol = 40 mL
metanol ke Transesterifikasi adalah tahap
dalam labu alas konvensi dari trigliserida (minyak nabati)
bulat kapasitas menjadi alkil ester, melalui reaksi dengan
100 mL alkohol, dan menghasilkan produk
2 Dimasukkan mKOH = 0,4 gram samping yaitu gliserol. Reaksi
KOH anhidrat transesterifikasi trigliserida menjadi metil
sambil diaduk ester menggunakan katalis dalam
dan KOH larut reaksinya. Katalis yang biasa digunakan
3. Mulut labu Vminyak = 20 mL adalah katalis basa, karena dapat
ditutup untuk mempercepat reaksi (Mittlebatch dkk,
mencegah 2004).
penguapan Sintesis metil ester dengan metode
transesterifikasi menggunakan proses
refluks. Dimana refluks merupakan proses
Reaksi Transesterifikasi pemisahan komponen dari suatu
campuran pada umumnya, menghasilkan
No Perlakuan Pengamatan senyawa baru tanpa mengurangi volume
. dari larutan (Zila, 2011). Alkohol yang
1. Sampel yang digunakan pada metode ini adalah
berupa metanol. Metanol merupakan bentuk
campuran metil alkohol sederhana berbentuk cairan yang
ester dari sisa- ringan dan mudah menguap sehingga
sia reakstan cocok digunakan pada percobaan ini
dimasukkan (Perry and Green, 1984)
dalam corong Metanol sebanyak 40 ml akan
pisah direaksikan dengan 0,4 gram KOH yang
2 Ditambahkan Vakuades = 10 mL berperan sebagai katalis dalam labu leher
akuades dan VHCl = 1 mL tiga hingga KOH larut dalam metanol dan
HCl 5 M menjadi larutan K-metanolat. Alkali katalis
3. Lapisan yang Terbentuk 2 akan mempercepat reaksi transesterifikasi
terbentuk lapisan bila dibandingkan katalis asam. KOH
4. Lapisan organik Vdietil eter = 10 mL termasuk kedalam salah satu katalis basa
diekstrak Terbentuk 2 yang digunakan sebagai katalis dalam
dengan dietil lapisan lagi proses transesterifikasi (Freedman
eter dkk,1984). Reaksi antara metanol dan
5. Lapisan organik mNa2SO4= 1 gram KOH adalah
dicuci dengan
akuades lalu
ditambahkan
Na2SO4

Indah Permatasari H1031151030 SINTESIS METIL ESTER DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI


Praktikum Reaksi Senyawa Organik

Dari reaksi tersebut dapat dilihat bahwa seperti pada pencucian sebelumnya,
OH pada KOH menyerang unsur H pada akuades digunakan untuk mengikat
metanol untuk membentuk senyawa H2O, senyawa-senyawa polar untuk terpisah
sedangkan unsur K tersebut akan dari senyawa non polar. Sehingga akan
bergabung dengan CH3O untuk terbentuk tiga lapisan yaitu wrna kuning
membentuk K-metanolat (metil ester), putih (n-heksan) dan bening
Ketika larutan KOH telah larut di (air).
dalam metanol dan telah mencapai suhu Untuk memurnikan metil ester
65℃ yang merupakan suhu optimum tesebut hingga tidak terdapat lagi pelarut
untuk campuran tersebut bereaksi, maka atau senyawa lain didalamnya maka perlu
akan ditetesi minyak kelapa sawit dilakukan penambahan natrium sulfat.
sebanyak 40 ml kedalam larutan K- Natrium sulfat ini dapat mengikat sisa-sisa
metanolat tersebut. Minyak merupakan air yang masih tertinggal di dalam metil
golongan lipida sebagai trigliserida yang ester.
berasal dari gliserol dan asam lemak Reaksi yang terjadi pada
berantai C panjang (Mulyono, 2009). pembentukan metil ester melalui metode
Campuran tersebut kemudian akan di tranesterifikasi adalah
refluks selama kurang lebih 2 jam.
Ketika telah terbentuk metil ester
maka akan dilakukan proses ekstraksi
untuk memisahkan antara metil ester dan
sisa-sisa reaktan yang terdapat pada metil
ester. Ekstraksi dilakukan dengan
melakukan penambahan 10 ml akuades
dan 1 ml HCl 5 M. Campuran kemudian
Pada reaksi tersebut, dapat dilihat bahwa
dikocok selama 5 menit dan didiamkan
terjadi pemutusan ikatan antara C dan O
hingga terbentuk dua fasa.
pada gugus pertama. O yang bersifat
Akuades merupakan senyawa yang
elektronegatif akan menarik elektron yang
bersifat polar. Penggunaan akuades
dimiliki oleh C untuk menstabilkan dirinya.
bertujuan untuk mengikat senyawa-
Hal ini menyebabkan atom C menjadi
senyawa yang bersifat polar sehingga
bermuaatan parsial positif dan O bermuatan
terpisah dari senyawa non polar, sehingga
parsial negatif. Atom C tersebut akan
akan terbentuk dua lapisan. Lapisan atas
diserang oleh atom O dari senyawa metoksi
merupakan lapisan organik atau lapisan
karena kekurangan elektron sehingga
metil ester dan lapisan bwah merupakan
reaksi yang terjadi adalah
akuades dan senyawa polar lainnya.
Sedangkan HCl berfungsi untuk mengikat
senyawa metoksi yang dihasilkan dari
reaksi sehingga membentuk gliserol.
Kemudian diambil lapisan atas yang
mengandung metil ester untuk diekstraksi
kembali dengan 10 ml n-heksan. N-heksan
berfungsi untuk memisahkan metil ester
dengan sisa-sisa senyawa polar yang
masih tertinggal sehingga akan diperoleh
metil ester murni. N-heksan ini memiliki Pada tahap kedua , terjadi pemutusan
sifat non polar. ikatan antara atom C dan O pada gugus
Lapisan atas diambil kembali dan kedua. Mekanisme yang terjadi sama
dicuci dengan akuades sebanyak 10 ml, dengan pemutusan atom C dan O pada

Indah Permatasari H1031151030 SINTESIS METIL ESTER DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI


Praktikum Reaksi Senyawa Organik

gugus pertama. Dimana atom C akan Secara umum reaksi yang terjadi adalah
bermuatan parsial positif, sehingga atom ini
akan diserang oleh atom O dari metoksi
karena kekurangan elektron. Dengan reaksi
sebagai berikut

IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini adalah
Setelah itu akan terjadi penyerangan oleh bahwa sintesis metil ester dengan metode
atom O pada gugus pertama terhadap atom transesterifikasi dilakukan dengan
H dari senyawa HCl yang ditambahkan mereaksikan trigliserida dari minyak dan
bersamaan dengan akuades pada proses metanol menggunkan katalis basa untuk
ekstraksi. Reaksi yang terjadi adalah mempercepat reaksi dengan proses refluks
dan ekstraksi. Katalis basa yang digunakan
tersebut yang memebedakan antara
metode transesterifikasi dan esterifikasi,
dimana pada metode esterifikasi
menggunakan asam sebagai katalisnya.

Pada tahap terakhir, juga terjadi


pemutusan ikatan antara atom C dan O V. DAFTAR PUSTAKA
pada gugus ketiga seperti pada gugus
pertama dan kedua. Sehingga Brady, J., 1999, Kimia Organik 1, UGM
menyebabkan atom C bermuatan parsial Press, Yogyakarta
positif dan akan diserang oleh atom O pada Fatah, L.A dan Novitasari. 2011.
metoksi. Pengukuran Kadar Alkohol dalam
Larutan Berbasis Mikro Kontroler. AT
Mega 8535
Freedman, B., Pryde, E.H. dan Mounts,
T.L., 1984, Variable Affacting the Yield
of Fatty Esters From Transesterfied
Hasil akhir dari reaksi ini adalah akan Vegetable Oil
terbentuknya senyawa gliserol dan metil Goodwin, T.W., dan E.I. Mercen., 1983,
ester, dimana gliserol merupakan hasil Introduction to Plant Biochemistry Edisi.
sampingnya Ke-2, Pergamon, New York
Mittlebatch, M., Remschmidt dan
Claudia, 2004, Biodiesel The Coprehensive
Handbook, Vienna, Boersedruck Ges.
M.bH
Mulyadi, E., 2011, Pembuatan metil Ester
Dalam Reaktor Tranesterifikasi
Bersekat Miring, J. Teknik Kimia, 5 (2):
439
Gliserol Metil ester

Indah Permatasari H1031151030 SINTESIS METIL ESTER DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI


Praktikum Reaksi Senyawa Organik

Perry, R.H and Green, D.W., 1984, Perry’s


Chemical Engineering Handbook, Mc
Grow Hill Book Company, New York
Zila, 2011, Refluks, Rineka Cipta, Jakarta

Indah Permatasari H1031151030 SINTESIS METIL ESTER DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI

Anda mungkin juga menyukai