Pda SMT
Pda SMT
PENDAHULUAN
Penyakit jantung bawaan yang kompleks terutama ditemukan pada bayi dan anak.
Apabila tidak di operasi, kebanyakan akan meninggal waktu bayi. Apabila penyakit
jantung bawaan ditemukan pada orang dewasa, hal ini menunjukkan bahwa pasien
tersebut mampu melalui seleksi alam, atau telah mengalami tindakan operasi pada
usia muda .Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui
secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada
peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan.
Adapun gejala paten ductus arteriosus pada bayi Kadang-kadang terdapat tanda-
tanda gagal jantung, Machinery mur-mur persisten (sistolik, kemudian menetap,
paling nyata terdengar di tepi sternum kiri atas.
1
1.2 Rumusan masalah
Tujuan dari penulisan Makalah ini adalah agar Mahasiswa Keperawatan dapat
mengetahui dan memahami dan serta dapat menerapkan konsep penyakit patent
duktus arteriosus (PDA)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Etiologi PDA
4
2.3 Manifestasi klinis
Manifestasi klinis PDA pada bayi prematur sering disamarkan oleh masalah-
masalah lain yang berhubungan dengan prematur (misalnya sindrom gawat nafas).
Tanda-tanda kelebihan beban ventrikel tidak terlihat selama 4 – 6 jam sesudah lahir.
Bayi dengan PDA kecil mungkin asimptomatik, bayi dengan PDA lebih besar dapat
menunjukkan tanda-tanda gagal jantung kongestif (CHF)
- Kadang-kadang terdapat tanda-tanda gagal jantung
- Machinery mur-mur persisten (sistolik, kemudian menetap, paling nyata terdengar di
tepi sternum kiri atas)
- Tekanan nadi besar (water hammer pulses) / Nadi menonjol dan meloncat-loncat,
Tekanan nadi yang lebar (lebih dari 25 mm Hg)
- Takhikardia (denyut apeks lebih dari 170), ujung jari hiperemik
- Resiko endokarditis dan obstruksi pembuluh darah pulmonal.
- Infeksi saluran nafas berulang, mudah lelah
- Apnea
- Tachypnea
- Nasal flaring
- Retraksi dada
- Hipoksemia
- Peningkatan kebutuhan ventilator (sehubungan dengan masalah paru)
5
2.4 Klasifikasi PDA
6
2.5 Pastofisiologi PDA
7
2.6 Pemeriksaan penunjang
8
c. Perubahan ini mungkin akhirnya menyebabkan penyakit paru obstruktif vaskular
(PVOD), suatu kondisi perlawanan terhadap aliran darah paru yang mungkin tidak
dapat diubah dan akan menghalangi perbaikan definitif.
2.7 Komplikasi
2. Gangguan paru yang terjadi bersamaan (misalnya sindrom gawat nafas atau
displasia bronkkopulmoner)
9
2.8 PENGOBATAN
Pemberian obat-obatan :
a. Furosemid, yaitu obat diuretic yang paling sering digunakan pada penderita gagal
jantung. Cara kerjanya yaitu dengan menghambat kembali natrium dan klorida pada
tubulus distal dan lengkung henle di ginjal. Obat ini diberikan secara intravena atau
intramuscular dengan dosis awal 1-2 mg/kg. biasanya setelah diberikan obat ini akan
menyebabkan dieresis cepat dan perbaikan segera status klinis, terutama jika ada
gejala kongestif paru. Efek sampingnya adalah tubuh mungkin akan kekurangan
kalium sehingga penambahan kalium klorida dibutuhkan dan dapat meyebabkan
kontraksi diruangan cairan ekstraseluler.
10
- Hemates feses >+3, dan lain-lain.
2. Nonfarmakologi
a. Restriksi cairan dan diet rendah natrium untuk mengurangi beban jantung
b. Bedah, yaitu dengan pemotongan atau pengikatan duktus
c. Kateterisasi jantung.
2.9 Pencegahan
Pencegahan terhadap paparan factor resiko sejak bayi dlaam kandungan oleh
ibu. Pencegahan factor ini sangan memegang peranan penting untuk mengurang
kelahiran bayi yang mengidap penyakit jantung bawaan ini. Selain itu intake nutrisi
yang adekuat selama masa kehamilan harus diperhitungkan agar kesehatan ibu hamil
terjaga dengan makana-makanan bergizi,rutin periksa ke dokter dan perbanyak
istirahat.
11
2.10 Pathway PDA
12