Anda di halaman 1dari 1

PENGAMATAN MENGENAI PADUAN SUARA MAHASISWA UIN SUNAN

AMPEL SURABAYA

Paduan Suara Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya atau biasa disingkat PSM UINSA
merupakan sebuah organisasi atau UKM dibawah naungan lending sektor kemahasiswaan. UKM
ini beranggotakan dari seluruh fakultas yang ada di UIN Sunan Ampel Surabaya. Pada tanggal
15 Januari 1988 UKM ini dibentuk oleh Alm. Alwi Thohir yang juga sekaligus menjadi pelatih
dan pada saat ini dilanjutkan oleh M. Amin Lubis. Pergantian dari adanya pelatih ini disebabkan
sakit yang dialami oleh Pelatih sebelumya yakni Alm. Alwi Thohir.

UKM ini bergerak pada bidang seni tarik suara dengan memadukan empat sampai
delapan macam suara yang disatukan dan menjadi sebuah harmoni yang indah nan elok saat
didengar. Dasar dari macam-macam suara di paduan suara ini yakni, Sopran, Alto, Tenor, Bass.
Di sisi lain, UKM ini tidak hanya sekedar belajar mengenai vokal dan sebagainya, namun disini
juga diajarkan pengalaman untuk membangun sebuah organisasi agar bisa lebih maju. UKM ini
sangat membantu dalam mengembangkan minat dan bakat mahasiswa untuk bisa
mengaplikasikan dalam dunia seni dan mempersiapkan SDM guna mendukung kemajuan dari
masa ke masa.

Kegiatan dalam UKM ini terdiri dari, pelatihan notasi, pelatihan bongo, pelatihan qasidah
rebana, dan lain-lain. Menjadi mahasiiswa yang mempunyai talenta dan cekatan yaitu modal
utama yang diberikan dalam berproses di organisasi ini. Talenta seluruh anggota diasah dalam
UKM ini yang tidak sekedar bernyanyi namun juga diberikan pelatihan alat-alat musik berupa
keyboard, gitar, dan lain-lain oleh pelatih. Pelatih berkata bahwa tujuan dari pelatihan ini
merupakan bentuk dari sebuah regenerasi, jadi bisa dikatakan dalam UKM ini kita tidak hanya
dididik namun nantinya juga bisa mendidik.

UKM ini masih kental dengan asas kekeluargaannya. Seperti contoh, apabila ada suatu
event besar dan disitu dihadiri oleh para alumni psm uinsa dan pastinya diberi konsumsi
makanan. Maka di psm uinsa ini ada salah satu budaya yang biasa dilalukan yakni budaya
terongan. Budaya terongann yakni makan bersama dalam tempeh/nampan besar dimana satu
tempeh tersebut bisa dimakan oleh 5-7 orang. Dengan contoh legiatan seperti itu dapat
menumbuhkan rasa kebersamaan antar anggota dengan cara makan bersama tanpa canggung dan
senang bersama. Dan masih banyak lagi beberapa kebersamaan yang diciptakan oleh UKM ini.

Anda mungkin juga menyukai